2. z
APA ITU
FILOSOF
I
Filosofi adalah kata serapan dadri bahasa inggris yaitu
philosophy. Sedangkan kata philosophy itu sendiri
adalah kata serapan dari bahasa Yunani. Dalam bahasa
Yunani gabungan antara kata philo yang artinya
''cinta''dan saphos yang artinya ''kebijaksanaan''
menjadikan sebuah kata khusus yaitu philosophie yang
artinya cinta kebijaksanaan.
3. z
PENGERTIAN MANUSIA MENURUT PARA AHLI
1) Paula J. C. & Janet W. K.
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka,
bebas memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas
setiap keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola
hubungan antar sesama dan unggul multidimensional dengan berbagai
kemungkinan
2) Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur
yang satuannya tidak dapat dinyatakan dalam bentuk apapun.
3) Upanisads
Menurut Upanisads, manusia merupakan sebuah kombinasi dari beberapa unsur
kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik)
4) Abineno J. I
Menurut Abineno J. I, manusia adalah “tubuh yang dilengkapi dengan jiwa /
berjiwa” dan bukan “jia abadi yang berada atau pun yang terbungkus di dalam
sebuah tubuh / badan yang fana / tidak nyata”.
4. z
FILOSOFI DAN FILSAFAT APAKAH
SAMA ?
1) FILOSOFI
Filosofi adalah sudut pandang hidup dan nilai-nilai yang dianut
oleh seseorang atau suatu kelompok masyarakat. Setiap
masyarakat mempunyai penjelasan di balik nilai yang mereka
anut, itulah yang dimaksud dengan filosofi.
2) FILSAFAT
Filsafat adalah disiplin ilmu akademik yang dikembangkan
secara formal. Pada umumnya, filsafat membahas soal ontologi,
metafisika, epistemologi, aksiologi, dan etika.
5. z
PAHAM TENTANG MANUSIA
1) Materialisme
Materialisme telah diawali sejak filsafat yunani yakni sejak munculnya filsuf alam Yunani, kemudian kaum Stoa
dan Epikurisme. Paham ini mulai memuncak pada abad ke-19 di eropa. Materialisme ekstrim memandang bahwa
manusia adalah terdiri dari materi belaka.
2) Idealisme
Idealisme adalah kebalikan dari materialisme, kalau pandangan materialisme didasarkan atas material, jadi yang
berubah-ubah dan tidak kekal, yang hilang sesudah hidup ini hilang, maka aliran yang disebut idealisme ini dalam
pandangannya terhadap manusia memangkalkannya pada yang umum, yang tidak berubah-ubah, abadi, yang
masih terus ada sesudah hidup ini habis.
3) Rasionalisme
Pandangan rasionalisme dipelopori oleh Rene Descarles, ia menyatakan dengan tegas bahwa manusia itu terdiri
dari jasmaninya dengan keluasanya (extensio) serta budi dengan kesadaranya. Kesadaran ini rohani dan yang
bertindak itu adalah budi.
4) Irrasionalisme
Kalau rasionalisme adalah sebuah pandangan berdasarkan atas rasio atau sekurang-kurangnya amat
mementingkan arti rasio dalam kemanusiaan irrasionalisme belum tentu mengingkari rasio atau mengabaikan
adanya rasio itu serta artinya bagi manusia.
6. z
Pemikiran Filsuf Tentang Manusia
Pemikiran Filsuf Tentang MaAda beberapa pandangan para filsuf mengenai
manusia, manusia memiliki 2 elemen dalam dirinya, yaitu jiwa dan tubuh, yang
keduanya merupakan elemen yang berdiri sendiri, yang satu lepas dari yang
lain. Jiwa berada di dalam tubuh layaknya dalam sebuah penjara seperti yang
diungkapkan oleh plato (428-348 SM) bahwa tubuh adalah musuh jiwa karena
tubuh penuh dengan berbagai kejahatan dan jiwa berada dalam tubuh yang
demikian itu, maka tubuh merupakan penjara jiwa.
Menurut pemikiran plato jiwa manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu nous (akal),
thumos (semangat), ephitumia (nafsu), karena pengaruh nafsu, jiwa manusia
terpenjara dalam tubuh. Hanya kematian yang akan melepaskan jiwa dari
belenggu tersebut. Lalu Demokritos (460-370) mengajarkan bahwa manusia
adalah materi. Jiwapun adalah materi yang terdiri dari atom-atom khusus yang
bundar, halis dan licin, oleh sebab itu tidak saling mengait satu sama lain.
Demikian juga atom-atom yang berbentuk lain.
7. z
DIMENSI MANUSIA
1) Kebahagiaan dan penderitaan
Menurut Fichte, manusia secara prinsipil adalah mahluk yang bersifat
moral yang di dalamnya mengandung suatu usaha. Disinilah manusia perlu
menerima dunia luarnya. Sikap seperti ini dapat menjadikan manusia
menyadari dirinya sendiri dan usaha untuk membatasi dirinya sendiri dari
masyarakat luas.
2) Eksistensi Manusia
Karl Marx berpandangan lain dengan filsuf sebelumnya, akan tetapi dalam
aspek-aspek tertentu pandangan tersebut sama. Hakikat pemikiran para
filsuf tentang manusia pada umumnya mengacu kepada hakikat manusia
itu sendiri. Apabila pemikiran tersebut menyangkut masalah kemampuan
dan makna hidup serta eksistensinya, maka untuk menyelesaikan masalah
tersebut tidak terlalu mudah.