2. Distribusi mengacu pada pola geografis di mana suatu
organisme atau spesies ditemukan di alam. Distribusi
organisme mencerminkan interaksi kompleks antara
berbagai faktor lingkungan dan biologis yang
mempengaruhi keberadaan mereka dalam suatu
wilayah.
DISTRIBUSI
3. Beberapa aspek penting tentang distribusi
dalam ekologi
1. Distribusi Geografis: Distribusi organisme dapat mencakup berbagai skala,
mulai dari skala lokal hingga skala global. Organisme dapat memiliki distribusi
yang terbatas pada suatu area kecil, seperti satu danau atau hutan tertentu,
atau mereka dapat ditemukan di berbagai wilayah geografis di seluruh dunia
2. Faktor Lingkungan: Faktor-faktor lingkungan seperti iklim, topografi, tanah,
air, dan faktor biotik lainnya seperti interaksi antara spesies, persaingan, dan
predasi memainkan peran penting dalam menentukan distribusi organisme.
Organisme cenderung menyebar di area yang menyediakan kondisi
lingkungan yang sesuai untuk kehidupan mereka.
3. Dinamika Populasi: Distribusi organisme dapat berubah seiring waktu
sebagai hasil dari dinamika populasi, termasuk migrasi, kolonisasi, ekstirpasi
lokal, dan perubahan habitat.
4. Interaksi Manusia: Aktivitas manusia seperti perburuan, deforestasi,
urbanisasi, polusi, dan perubahan iklim telah mengubah distribusi organisme
di banyak wilayah di seluruh dunia.
5. Pemodelan Distribusi: Ilmuwan ekologi menggunakan teknik pemodelan
untuk memahami dan memprediksi distribusi organisme berdasarkan data
lingkungan dan biologis yang tersedia.
5. Menurut Campbell et al (2008), interaksi antarspesies
ada beberapa macam yaitu:
• Kompetisi
• Predasi
• Herbivori
6. Kompetisi -> suatu interaksi antara individu
dengan individu yang lain yang bersaing untuk
memperebutkan sumber daya.
Berdasarkan jenis individu,kompetisi terbagi atas
2 yaitu:
• Kompetisi intraspesifik
Contoh: beruang jantan yang memperebutkan
beruang betina.
• Kompetisi interspesifik
Contoh: kambing dan kerbau yang memperebutkan
rumput sebagai makanan mereka.
8. • Predasi -> suatu interaksi antara individu dengan
spesies yang berbeda dimana salah satu individu
menjadi predator dan yang lain menjadi mangsa.
• Contoh singa yang merupakan predator dan kijang
sebagai mangsa.
10. Gambar 3. Hewan Herbivora
• Herbivori -> suatu interaksi di mana organisme
memakan bagian tumbuhan atau alga. Misalnya sapi
memakan rumput.
11. Faktor Lingkungan sebagai Pembatas Populasi
• Cahaya Matahari
• Suhu
• Air
• Ketinggian Tempat
• Tanah
• Angin
12. • Cahaya Matahari -> sebagai sumber energi utama
bagi seluruh ekosistem. Cahaya matahari juga
merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh
tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
• Contoh: jamur mampu hidup di lingkungan dengan
intensitas cahaya rendah.
Jamur di gua
13. • Suhu -> berperan dalam mengontrol proses-proses
metabolisme dalam tubuh. Ada jenis-jenis organisme
yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
• Contoh: beruang kutub hanya mampu bertahan
hidup pada lingkungan dengan suhu rendah.
Beruang kutub
14. • Air -> Air merupakan faktor lingkungan yang sangat
penting, karena semua organisme hidup memerlukan
air. Ketersediaan air pada setiap ekosistem akan
menentukan jumlah keragaman organisme yang
dapat hidup dalam ekosistem tersebut.
• Contoh: biji yang berada di tempat kaya dengan air
akan mampu berkecambah.
15. • Angin -> berperan dalam menentukan kelembaban
dan berperan dalam penyebaran biji tumbuhan.
• Contoh: angin membantu dalam penyebaran biji
tanaman.
Tanaman dandelion
16. Hubungan antara Distribusi Populasi dan
Kelimpahan
• Kelimpahan adalah jumlah organisme yang
menempati suatu habitat sedangkan distribusi
adalah penyebaran organisme pada habitat.
• Hubungan yang sangat positif antara distribusi dan
kelimpahan dapat dihasilkan oleh sebuah mekanisme
metapopulasi yang dinamis, yang tidak didasarkan
pada perbedaan ekologi dengan kapasitas spesies.
17. • Metapopulasi (populasi dari populasi) -> suatu
sistem dimana tingkat rata-rata keberadaan serta
rekolonisasi yang mengakibatkan terjadinya
perpindahan individu-individu yang menjamin
terjadinya hubungan secara genetis antara masing-
masing sub populasi .
19. Kelimpahan dan pola distribusi suatu
spesies dalam ekosistem ditentukan oleh
tingkat ketersediaan sumber daya serta
kondisi faktor fisik dan kimiawi yang harus
berada dalam kisaran yang dapat
ditoleransi oleh spesies tersebut.
20. Berikut adalah beberapa faktor yang
mempengaruhi kelimpahan organisme
1. Faktor Lingkungan: Ketersediaan sumber daya seperti air, pakan, dan
tempat bertelur serta kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan
pH tanah.
2. Interaksi Antar Spesies: Kompetisi, predasi, dan hubungan simbiosis
antara spesies-spesies.
3. Faktor Biologi: Faktor-faktor biologi seperti laju reproduksi, keberhasilan
bertahan hidup, dan adaptasi terhadap lingkungan.
4. Perubahan Musiman dan Siklus Hidup: Perubahan musiman dalam
kondisi lingkungan dan siklus hidup organisme, seperti musim kawin atau
musim pertumbuhan tumbuhan
5. Interaksi Manusia: Aktivitas manusia seperti perburuan, perikanan
berlebihan, perusakan habitat, dan polusi
21. Contoh kelimpahan organisme
Pohon Pinus di Hutan
Boreal
spesies dominan dalam ekosistem ini
dan berperan penting dalam
menyediakan habitat bagi berbagai
organisme lain, seperti burung,
mamalia kecil, dan serangga
23. Serangga di Hutan
Hujan Tropis
Hutan hujan tropis adalah
rumah bagi kelimpahan besar
serangga, termasuk
kumbang, kupu-kupu, semut,
dan belalang. Mereka
memainkan peran penting
dalam proses dekomposisi,
penyerbukan, dan rantai
makanan di dalam hutan
24. Rumput Laut di Terumbu
Karang
Rumput laut adalah organisme
yang umum ditemukan di
terumbu karang. Mereka
tumbuh dalam kelimpahan yang
tinggi dan menyediakan habitat
bagi berbagai spesies ikan,
moluska, dan hewan laut
lainnya.
25. Tumbuhan Laut di Zona
Intertidal
Di zona intertidal,
tumbuhan laut seperti
ganggang dan lumut laut
dapat ditemukan dalam
kelimpahan yang tinggi.
Mereka beradaptasi
dengan perubahan air laut
yang terjadi secara periodik
dan merupakan komponen
penting dalam ekosistem
pesisir.
26. Paus di Lautan Arctic
Di laut Arctic, paus
dapat ditemukan
dalam kelimpahan
tertentu, terutama
selama musim
panas ketika
mereka bermigrasi
ke perairan
tersebut untuk
mencari makanan.