2. PENGERTIAN TANAH
Menurut Schoeder :
Suatu sistem tiga fase yang mengandung air,
udara, bahan-bahan mineral dan organik serta
jasad hidup yang karena pengaruh berbagai
faktor lingkungan terhadap permukaan bumi
dan kurun waktu membentuk berbagai hasil
perubahan yang memiliki ciri morfologi yang
khas sehingga berperan sebagai tempat
tumbuh bermacam-macam tanaman.
3. Komposisi Tanah :
1. Bahan Mineral (45%)
Bahan mineral dalam tanah berasal dari
pelapukan batu-batuan.
2. Bahan Organik (5%)
Bahan organik dalam'tanah berasal dari sisa-
sisa tanaman yang mengalami pelapukan, dan
umumnyaditemukan di permnkaan tanah.
3. Udara (25%)
4. Air (25%)
4. ASAL BAHAN TANAH
BATUAN
PELAPUKAN
MINERAL
BAHAN INDUK
GANESA TANAH
PROFIL TANAH
5. PELAPUKAN
Laju pelapukan tergantung pada :
(1) temperatur
(2) laju air perkolasi
(3) status oksidasi dari zona pelapukan
(4) luas permukaan bahan induk yang
terekspose
(5) jenis mineral.
6. BATUAN
Tipe batuan ada 3 yaitu :
(1) batuan beku (igneous rock)
(2) batuan sedimen (sedimentary rock)
(3) batuan metamorfosis (metamorphic rock)
7. BATUAN
• Batuan beku berasal dari pemadatan magma
yang membeku. Dibagi menjadi batuan asam
(acidic rock) : relatif tinggi kandungan kuarsa;
mineral silikat warna terang Ca atau K/Na dan
batuan basa (basic rock) : rendah kandungan
kuarsa; kandungan mineral ferromagnesium
warna gelap (hornblende, mika, piroksin)
tinggi
8. BATUAN
• Batuan sedimen terjadi apabila partikel
mineral atau subtansi terlarut menajdi padat
atau tersementasi (cemented) menjadi massa
yang keras. Material yang mensementasi
menentukan nama batuan sedimen. Misalnya
: Calcareous
9. BATUAN
• Batuan metomorfose : sama atau lebih keras
dibanding batuan beku atau sediment. Contoh
batuan metamorfosa :
• Gneiss : berasal dari batuan beku warna terang
• Schist : terdiri dari banyak batuan atau mineral
teruatama mika, terlihat berlapis
• Marble : limestone atau dolomite yang menjadi
keras karena cukup untuk bersinar (mudah
terdekomposisi)
10. MINERAL TANAH
Mineral adalah substansi inorganik yang
homogen dengan komposisi tertentu, dan
mempunyai ciri fisik berupa ukuran, warna,
titik leleh, dan kekerasan. Mineral dapat
digolongkan sebagai mineral primer maupun
mineral sekunder.
11. PROSES PEMBENTUKAN TANAH
• Jenny (1941) mengatakan proses pembentukan
tanah dihubungkan dalam bentuk:
S=F (BI,I,O,Bw,W)
Ketarangan:
S = Sifat tanah yang terbentuk
F = Fungsi dari faktor pembentuk tanah
BI = Bahan induk
BW = Bentuk wilayah
W = Waktu lamanya pembentukan tanah
12. PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap:
Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi
secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. Pada tahap
ini lingkungan memberi pengaruh terhadap kondisi fisik.
Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer
memicu terjadinya pelapukan kimiawi.
Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan
menjadi lunak. Lalu air masuk ke dalam batuan sehingga
terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini di lapisan
permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.
13. PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Pada tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi
tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut
membentuk rekahan di lapisan batuan yang
ditumbuhinya. Di sini terjadilah pelapukan
biologis.
Di tahap yang terakhir tanah menjadi subur
dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar
14. FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Faktor terpenting dalam pembentukan tanah
dirumuskan sebagai :
T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
T=tanah
b=bahan induk
t=topografi
i=iklim
w=waktu
o=organisme
15. FAKTOR IKLIM
• Suhu akan berpengaruh terhadap proses
pelapukan bahan induk. Apabila suhu tinggi,
maka proses pelapukan akan berlangsung
cepat sehingga pembentukan tanah akan
cepat pula.
• Curah hujan akan berpengaruh terhadap
kekuatan erosi dan pencucian tanah,
sedangkan pencucian tanah yang cepat
menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah
menjadi rendah).
16. FAKTOR IKLIM
Sifat tanah yang berhubungan dengan iklim
antara lain :
• Kandungan dan tipe liat
• Jenis dan jumlah bahan organik tanah
• Reaksi tanah (pH)
• Warna tanah
• Jumlah basa-basa tercuci
• Suhu tanah
17. ORGANISME
Organisme sangat berpengaruh terhadap
proses pembentukan tanah dalam hal:
• Membuat proses pelapukan baik pelapukan
organik maupun pelapukan kimiawi.
Pelapukan organik adalah pelapukan yang
dilakukan oleh makhluk hidup (hewan dan
tumbuhan), sedangkan pelapukan kimiawi
adalah pelapukan yang terjadi oleh proses
kimia seperti batu kapur larut oleh air.
• Membantu proses pembentukan humus.
18. ORGANISME
• Sifat tanah yang berhubungan dengan
organisme antara lain :
• Struktur dan rongga tanah
• Kandungan bahan organik
• Bentuk permukaan tanah
• Siklus hara
19. BAHAN INDUK
Bahan induk terdiri dari batuan vulkanik,
batuan beku, batuan sedimen (endapan),
dan batuan metamorf.
Batuan induk itu akan hancur menjadi
bahan induk, kemudian akan mengalami
pelapukan dan menjadi tanah.
20. BAHAN INDUK
• Sifat tanah yang dipengaruhi bahan induk antara
lain :
• Tekstur tanah
• Kandungan bahan organik
• Ketebalan solum
• Kandungan mineral liat
• Permeabilitas tanah
• Reaksi tanah (pH)
• Kandungan unsur hara
21. TOPOGRAFI
• Keadaan relief suatu daerah akan mempengaruhi:
• Tebal atau tipisnya lapisan tanah : Daerah yang
memiliki topografi miring dan berbukit lapisan
tanahnya lebih tipis karena tererosi, sedangkan
daerah yang datar lapisan tanahnya tebal karena
terjadi sedimentasi.
• Sistem Drainase : Daerah yang drainasenya jelek
seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya
menjadi asam
22. TOPOGRAFI
• Mempengaruhi Proses Pembentukan Tanah
dengan 4 Cara :
1. Jumlah air hujan yg dpt meresap atau
disimpan oleh massa tanah
2. Kedalaman air tanah
3. Besarnya erosi yang dapat terjadi
4. Arah pergerakan air yg membawa bahan-
bahan terlarut dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah
23. TOPOGRAFI
• Sifat tanah yang berhubungan dengan topografi antara lain
:
• Tebal solum
• Tebal dan kandungan bahan organik di horison A
• Kandungan air tanah
• Warna tanah
• Tingkat perkembangan horison
• Reaksi tanah (pH)
• Kandungan garam terlarut
• Jenis dan tingkat perkembangan padas
• Suhu
• Sifat dari bahan induk
24. WAKTU
• Tanah merupakan benda alam yang terus
menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu
tanah akan menjadi semakin tua dan kurus.
Mineral yang banyak mengandung unsur hara
telah habis mengalami pelapukan sehingga
tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa.
• Karena proses pembentukan tanah yang terus
berjalan, maka induk tanah berubah berturut-
turut menjadi tanah muda, tanah dewasa, dan
tanah tua.
25. WAKTU
• Tanah Muda ditandai oleh proses
pembentukan tanah yang masih tampak
pencampuran antara bahan organik dan
bahan mineral atau masih tampak struktur
bahan induknya. Contoh tanah muda adalah
tanah aluvial, regosol dan litosol.
• Tanah Dewasa ditandai oleh proses yang lebih
lanjut sehingga tanah muda dapat berubah
menjadi tanah dewasa, yaitu dengan proses
pembentukan horison B. Contoh tanah
dewasa adalah andosol, latosol, grumosol.
26. WAKTU
• Tanah Tua proses pembentukan tanah
berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi
proses perubahan-perubahan yang nyata pada
horizon-horoson A dan B. Akibatnya terbentuk
horizon Contoh tanah pada tingkat tua adalah
jenis tanah podsolik dan latosol tua (laterit)
• Lamanya waktu yang diperlukan untuk
pembentukan tanah berbeda-beda. Bahan
induk vulkanik yang lepas-lepas seperti abu
vulkanik memerlukan waktu 100 tahun untuk
membentuk tanah muda, dan 1000 – 10.000
tahun untuk membentuk tanah dewasa
27. Perbedaan Sifat-sifat Tanah yang hanya disebabkan
oleh Satu Faktor Pembentuk Tanah, dikenal sebagai:
1.Klimatosekuen:
Perbedaan sifat tanah yang disebabkan hanya pengaruh iklim
2.Biosekuen:
Perbedaan sifat tanah yang disebabkan hanya pengaruh organisme
3.Toposekuen:
Perbedaan sifat tanah yang disebabkan hanya oleh
perbedaantopografi
4.Lithosekuen:
Perbedaan sifat tanah yang disebabkan hanya oleh perbedaan Jenis
bahan induk
5.Khronosekuen:
Perbedaan sifat tanah yang disebabkan hanya oleh perbedaan
Faktor umur
28. PEKEMBANGAN TANAH
• Pembentukan tanah dibagi menjadi 2 macam
yaitu (1) perubahan massa padat (batuan)
menjadi material yang tidak padat atau halus
(2) perubahan material yang halus menjadi
tanah seiiring dengan berjalannya waktu
(disebut dengan perkembangan tanah/soil
development).
29. PERKEMBANGAN TANAH
• Profil tanah adalah penampang tegak
lurus/vertikal tanah yang menunjukkan
lapisan-lapisan tanah atau horison.
• Horizon : lapisan tanah yang kurang lebih
sejajar dengan permukaan bumi dan berbeda
dengan lapisan yang berdekatan
30. PERKEMBANGAN TANAH
• Proses yang terlibat dalam differensiasi
horison:
• 1. penambahan (additions)
• 2. Kehilangan (losses)
• 3. Perubahan bentuk (transformation)
• 4. Pemindahan lokasi (translocation)
31. PERKEMBANGAN TANAH
1. Additions : penambahan air (hujan, irigasi),
nitrogen dari bakteri pengikat N, energi dari
sinar matahari, dsb.
2. Losses : dihasilkan dari kemikalia yang larut
dalam air, adanya erosi, pemanenan atau
penggembalaan, denitrifikasi, dll.
32. PERKEMBANGAN TANAH
3. Transformation : terjadi karena banyak reaksi
kimia dan biologi pada proses dekomposisi
bahan organik, pembentukan material tidak
larut dari material yang larut.
4. Translocation : terjadi karena adanya gerakan
air maupun organisme didalam tanah
misalnya clay beregrak ke lapisan yang lebih
dalam atau gerakan garam terlarut ke
permukaan krn evaporasi.
33. Berbagai kondisi yang menghambat
perkembangan profil tanah :
• Curah hujan rendah
• Kelembaban relatif rendah
• Bahan induk mengandung sodium karbonat
atau lime yang tinggi
• Bahan induk mengandung kuarsa yang tinggi
dengan kandungan debu dan clay rendah
• Kandungan clay tinggi
• Bahan induk resisten misal quartzite
34. Berbagai kondisi yang menghambat
perkembangan profil tanah :
• Kelerengan tinggi
• Tingginya air tanah
• Akumulasi material secara
• Erosi air dan angin yang berat
• Pencampuran oleh binatang dan manusia (pengolahan
tanah, penggalian) akan meminimalisir pergerakan
koloid ke bagian tanah lebih dalam
• Adanya subtansi racun bagi tanaman, misal garam yang
berlebihan,heavy metal, herbisida yang berlebihan