SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
PERSEBARAN
FLORA & FAUNA
KELOMPOK 2
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Persebaran Flora & Fauna
1. Faktor klimatik (faktor iklim)
Meliputi suhu dan sinar matahari, kelembapan, angin serta curah hujan
a. Suhu dan sinar matahari
Jenis spesies tertentu memiliki persyaratan terhadap suhu lingkungan yang
ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya. Batas suhu maksimum dan
minimum bagi persyaratan tumbuh tanaman dan hewan dinamakan toleransi
spesies terhadap suhu
Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak terlalu dingin atau
tidak terlalu panas merupakan habitat yang sangat sesuai bagi kehidupan
sebagian besar organisme, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kondisi
suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah merupakan salah satu
penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.
b. Kelembapan
Kelembapan berpengaruh langsung terhadap
kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang hidup di
daerah kering, di daerah lembap, bahkan terdapat
pula jenis tumbuhan yang hanya hidup di wilayah-
wilayah yang sangat basah
Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungannya,
tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi empat
bagian, yaitu sebagai berikut:
1) Xerophyta, jenis tumbuhan yang tahan hidup terhadap
lingkungan kering atau dengan kondisi kelembapan udara yang
sangat rendah, seperti kaktus.
2) Mesophyta, jenis tumbuhan yang tahan hidup di lingkungan yang
lembap tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan.
3) Hygrophyta, jenis tumbuhan yang hidup di daerah yang basah,
seperti teratai, eceng gondok, dan selada air.
4) Tropophyta, jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap
daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim
kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim
tropis, seperti pohon jati dan ekaliptus
c. Angin
Angin sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dunia tumbuhan. Di daerah
terbuka hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat bertahan hidup dari
hembusan angin yang sangat kencang.
Dengan adanya angin, curah hujan dapat tersebar di atas permukaan bumi sehingga
kelangsungan hidup organisme di berbagai tempat di permukaan bumi dapat terus
berlangsung.
d. Curah hujan
Intensitas curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter khas bagi formasi-formasi
vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi ini dapat menimbulkan adanya
fenomena fauna yang khas di lingkungan vegetasi tertentu. Sebagai contoh, di wilayah
vegetasi padang rumput terdapat hewan khas, seperti rusa, biri-biri, dan sapi.
2. Faktor edafik (faktor tanah)
Faktor edafik sangat mempengaruhi pertumbuhan jenis
vegetasi dalam suatu wilayah. Faktor-faktor fisik tanah yang
mempengaruhi pertumbuhan vegetasi, antara lain sebagai
berikut:
a. Tekstur (ukuran butiran tanah)
Tanah yang baik bagi media pertumbuhan vegetasi adalah
tanah dengan komposisi perbandingan butiran pasir, debu,
dan lempungnya seimbang.
b. Tingkat kegemburan
Tanah-tanah yang digembur jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tanah-tanah yang
padat. Tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan untuk menembus tanah dan
menyerap mineral-mineral yang terkandung dalam tanah
c. Mineral organik
Humus merupakan salah satu mineral organik yang berasal dari jasad renik makhluk hidup
yang dapat terurai menjadi tanah yang subur dan sangat diperlukan bagi pertumbuhan
suatu vegetasi.
d. Mineral anorganik (Unsur Hara)
Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan yang terurai
dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan tumbuhan, seperti Karbon (C), Hidrogen
(H), Oksigen (O2), Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P), dan Kalsium (K).
e. Kandungan air tanah
Air yang terdapat di dalam tanah terutama air tanah permukaan dan air tanah dangkal
merupakan salah satu unsur pokok bagi per tumbuhan dan perkembangan vegetasi. Air
sangat membantu dalam melarutkan dan mengangkut mineral-mineral yang terkandung
dalam tanah sehingga mudah diserap oleh sistem perakaran pada tumbuhan.
f. Kandungan udara tanah
Kandungan udara di dalam tanah antara tanah di lahan tertentu dengan lahan lainnya
berbeda-beda. Hal tersebut terjadi karena adanya tingkat kegemburan tanah yang
berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat kegemburan suatu tanah, semakin besar
kandungan udara di dalam tanah. Kandungan udara di dalam tanah diperlukan tum
buhan dalam respirasi melalui sistem perakaran pada tumbuhan.
3. Faktor fisiografi
Faktor fisiografi yang memengaruhi kehidupan makhluk
hidup meliputi ketinggian tempat dan bentuk lahan.
Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap perubahan
suhu udara. Perbedaan suhu di tempat yang satu dengan
tempat yang lainnya mengakibatkan perbedaan corak
tumbuhan di wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan
ketinggian tempat dan jenisnya
Relief muka bumi atau bentuk lahan memengaruhi pola
penyinaran matahari dan hujan. Misalnya daerah lembah
lebih lama dan lebih lambat menerima sinar matahari jika
dibandingkan dengan daerah di puncak pegunungn. Hal ini
menyebabkan adanya perbedaan suhu sehingga terjadi
perbedaan jenis vegetasi berdasarkan ketinggian tempat.
Demikian pula dengan jenis fauna yang hidup di dataran
rendah tentu berbeda dengan fauna di dataran tinggi
ataupun di wilayah pegunungan tinggi.
4. Faktor biotik
Faktor biotik yang berpengaruh paling dominan terhadap tatanan
kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi adalah manusia. Melalui ilmu
pengetahuan dan teknologi, manusia dapat membudi dayakan beberapa
jenis tumbuhan dan binatang di luar habitat aslinya.
Selain manusia, faktor biotik yang memengaruhi tatanan kehidupan
adalah tumbuhan. Dalam hal ini, tumbuhan yang lebih besar merupakan
tempat perlindungan bagi tumbuhan yang lebih kecil yang menempel
maupun yang hidup di bawahnya, dan juga tempat perlindungan bagi
binatang yang hidup di daerah tersebut.
Adapun binatang juga memiliki peranan yang
sangat penting bagi pertumbuhan,
perkembangan, dan penyebaran berbagai jenis
vegetasi. Sebagai contoh, serangga menjadi
media yang membantu dalam penyerbukan
tumbuhan berbunga, sedangkan kelelawar, tupai,
dan burung membantu dalam penyebaran
tumbuhan berbiji.
Sarana Persebaran Flora & Fauna
1. Udara. Dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang
sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat
ringannya benih.
2. Air. Kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan - hewan air
menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat
tersangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran
sungai atau arus laut.
3. Lahan. Hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media
untuk berpindah tempat.
4. Pengangkutan manusia. Baik secara sengaja maupun tidak sengaja manusia
dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
Penyebab Persebaran
Flora & Fauna
1. Tekanan populasi. Semakin banyak atau bertambahnya populasi
akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan
menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi.
2. Persaingan. Ketidakmampuan fauna dalam bersaing
memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang
dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain.
3. Perubahan habitat. Berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat
menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap
perubahan tersebut dan merasa tidak cocok untuk terus menempati
daerah asal.
Hambatan Persebaran
Flora & Fauna
1. Hambatan iklim. Keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat menghambat
persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
2. Hambatan Edafik (tanah). Tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena
sangat memerlukan unsur - unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara,
kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan -
hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih
mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
3. Hambatan geografis. Bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora
dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
4. Hambatan biologis. Kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan
makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam
bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
Persebaran Flora & Fauna
A. Persebaran Flora
1. Flora di dunia
a. Flora yang hidup di daratan
Flora di daratan sangat bervariasi dan
terbentang mulai dari wilayah khatulistiwa
sampai ke wilayah kutub. Secara umum flora
yang hidup di daratan dapat diklasifikasikan
atas Hutan, Padang rumput, Tundra, Taiga,
dan Gurun
1) Hutan
Hutan basah / hutan hujan tropika Hutan musim tropika
Hutan gugur Hutan hujan iklim sedang
2) Padang rumput
Stepa Sabana
Tundra Taiga
Gurun
b. Flora yang hidup di air
Flora yang hidup di air tawar Flora yang hidup di air asin
2. Flora di Indonesia
a. Berdasarkan geologi
Secara geologis, pulau-pulau di Indonesia Barat pernah menyatu dengan
benua Asia sedangkan pulau-pulau di Indonesia Timur pernah menyatu
dengan benua Australia. Oleh karena itu tumbuhan di
benua Asia mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan tumbuhan di Indonesia
Barat demikian pula ciri-ciri tumbuhan di Indonesia Timur mirip dengan
tumbuhan di benua Australia. Tanah yang subur menyebabkan berbagai
jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora
Indonesia terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku pakuan, dan
5.000 jenis anggrek. Flora di Indonesia dibagi menjadi 3 bagian utama
yaitu:
1) Flora Indonesia bagian barat
PULAU JENIS FLORA
Sumatera
Pinus, kamper, meranti, kayu besi,
kayu manis, beringin, dan raflesia
Jawa
Jati meranti, mahoni, beringin,
pinang, bunga anggrek, dan
bugenvil
Kalimantan
Ramin, kamper, meranti, besi,
jelutung, bakau, pinus, dan rotan
Kayu manis Raflesia arnoldi
Jati Meranti Beringin
Pinus Rotan
2) Flora Indonesia bagian tengah
PULAU JENIS FLORA
Sulawesi
Eboni, kayu besi, pinus, kayu hitam,
rotan, dan beberapa jenis anggrek
Nusa Tenggara
Jati, sandelwood, akasia, cendana, dan
beberapa jenis bunga anggrek
Cendana Akasia
3) Flora Indonesia bagian timur
Flora Indonesia bagian timur adalah
tumbuhan yang hidup di Maluku, Papua
dan pulau-pulau disekitarnya. Jenis
tanaman yang sering dijumpai adalah jenis
conifera seperti agatis alba dan obi. Ada
juga meranti, gotasa, kayu besi, lenggua,
jati, kayu putih dan anggrek. Di
daerah dataran rendahnya terdapat pohon
sagu, nipah, dan bakau
Pohon sagu Pohon Kayu Putih
b. Berdasarkan Iklim dan ketinggian tempat
Ketinggian tempat mempengaruhi perubahan suhu udara.
Semakin tinggi suatu tempat, misalnya pegunungan, semakin
rendah suhu udaranya atau udaranya semakin dingin. Semakin
rendah daerahnya semakin tinggi suhu udaranya atau udaranya
semakin panas. Oleh karena itu ketinggian suatu tempat
berpengaruh terhadap suhu suatu wilayah. Perubahan suhu ini
tentunya mengakibatkan perbedaan jenis tumbuhan pada
wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan ketinggian tempatnya.
Maka berdasarkan iklim dan ketinggian tempat, flora
di Indonesia terdiri atas:
1) Hutan hujan tropik
Ciri-ciri hutan ini adalah
sangat lebat, selalu hijau
sepanjang tahun, tidak
mengalami musim
gugur, dan jenisnya
sangat heterogen.
Hutan jenis ini banyak
terdapat di Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi,
Jawa, dan Irian Jaya.
2) Hutan musim/hutan meranggas
Hutan ini terdapat di daerah
yang suhu udaranya tinggi
(terletak pada ketinggian
antara 800 - 1200 m dari muka
laut). Pohon-pohonnya jarang
sehingga sinar matahari
sampai ke tanah, tahan
kekeringan, dan tingginya
sekitar 12 - 35 m. Daunnya
selalu gugur pada musim
kering /kemarau dan
menghijau pada musim hujan.
Contohnya pohon jati, kapuk,
dan angsana.
3) Hutan sabana
Sabana adalah padang rumput
yang disana sini ditumbuhi
pepohonan yang berserakan
atau bergerombol. Terdapat di
daerah yang mempunyai musim
kering lebih panjang dari musim
penghujan, seperti di Nusa
Tenggara. Terdiri dari hutan
sabana dengan pohon-pohon
dan palma (900 m dari muka
laut) dan hutan sabana
casnarina (terletak antara 1600 -
2400 m dari muka laut).
4) Padang rumput
Terdapat pada daerah yang
mempunyai musim kering
panjang dan musim penghujan
pendek, seperti di Pulau Sumba,
Nusa Tenggara Timur. Padang
rumput dapat terdapat di
daerah dengan ketinggian
antara 900 - 4000 m di atas
permukaan laut, seperti misalnya
padang rumput tanah, padang
rumput pegunungan, komunitas
rumput, dan lumut. Namun ada
yang berada pada ketinggian
kurang dari 100m di atas
permukaan laut, yaitu Rawa
gambut.
B. Persebaran Fauna
1. Fauna di dunia
Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik,
klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan
lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu
wilayah.
Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran
fauna atas 6 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian,
Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Kedelapan wilayah
persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut:
a. Wilayah ethiopian
Wilayah persebarannya
meliputi benua Afrika, dari
sebelah Selatan Gurun
Sahara, Madagaskar dan
Selatan Saudi Arabia.
Hewan yang khas daerah ini
adalah: gajah Afrika, badak
Afrika, gorila, baboon,
simpanse, jerapah. Mamalia
endemik di wilayah ini
adalah Kuda Nil yang
hanya terdapat di Sungai
Nil, Mesir.
b. Wilayah paleartik
Wilayah persebarannya sangat
luas meliputi hampir seluruh
benua Eropa, Uni Soviet, daerah
dekat Kutub Utara sampai
Pegunungan Himalaya,
Kepulauan Inggris di Eropa Barat
sampai Jepang, Selat Bering di
pantai Pasifik, dan benua Afrika
paling Utara. Beberapa jenis
fauna Paleartik yang tetap
bertahan di lingkungan aslinya
yaitu Panda di Cina, unta di
Afrika Utara, binatang kutub
seperti rusa Kutub, kucing Kutub,
dan beruang Kutub
c. Wilayah nearktik
Wilayah persebarannya
meliputi kawasan Amerika
Serikat, Amerika Utara dekat
Kutub Utara, & Greenland.
Hewan khas daerah ini
adalah ayam kalkun liar,
tikus berkantung di Gurun
Pasifik Timur, bison, muskox,
caribau, domba gunung. Di
daerah ini juga terdapat
beberapa jenis hewan yang
ada di wilayah Palearktik
seperti: kelinci, kelelawar,
anjing, kucing, dan bajing.
d. Wilayah neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi
Amerika Tengah, Amerika.
Selatan, & sebagian besar
Meksiko. Iklim di wilayah ini
sebagian besar beriklim tropik
dan bagian Selatan beriklim
sedang. Wilayah Neotropikal
sangat terkenal sebagai wilayah
fauna Vertebrata karena
jenisnya yang sangat
beranekaragam dan spesifik,
seperti beberapa spesies
monyet, trenggiling, beberapa
jenis reptil seperti buaya, ular,
kadal, beberapa spesies
burung, dan ada sejenis
kelelawar penghisap darah
e. Wilayah oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di
kawasan Asia terutama Asia
Selatan dan Asia tenggara.
Fauna Indonesia yang masuk
wilayah ini hanya di
Indonesia bagian Barat. Hewan
yang khas wilayah ini adalah
harimau, orang utan, gibbon,
rusa, banteng, dan badak
bercula satu. Hewan lainnya
adalah badak bercula dua,
gajah, beruang, antilop
berbagai jenis reptil, dan ikan
f. Wilayah australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia
Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru,
kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur).
Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah
ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari
burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara
lain buaya, kura – kura dan ular piton
g. Wilayah oseanik
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di
Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari
wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu.
Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah
australian
h. Wilayah antartik
Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di
kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki
bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub,
burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub
2. Fauna di Indonesia
Persebaran fauna di Indonesia dibedakan menjadi
tiga, yaitu fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis.
Fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian
barat. Fauna australis ditemukan di Indonesia bagian
timur. Fauna di Indonesia bagian tengah merupakan
fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil
penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl
Weber.
a. Fauna asiatis
Fauna Asiatis disebut juga fauna dataran sunda.
Penyebaran Fauna Asiatis terdapat sebelah barat yang
meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali.
PULAU JENIS FAUNA
Sumatera
Gajah, harimau, tapir, badak, orang utan, kera,
pelanduk, siamang, kijang, ular, kambing,
burung kakaktua, kutilang, tekukur, dan gereja
Jawa
Harimau, badak, tapir, domba, kambing,
rusa, kerbau liar, monyet, ular, musang, burung
gereja dan burung belibis.
Kalimantan
Orang utan, kukang, monyet bekantan, kijang,
musang, pelanduk, buaya, burung elang,
pekakak, kakatua, rajawali, serta ular piton dan
kobra.
Harimau Orang utan
Gajah Badak
b. Fauna peralihan
Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis
Wallace yang membatasi dengan fauna di
dataran Sunda dan garis Weber yang membatasi
dengan fauna di dataran Sahul. Fauna peralihan
tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara.
Fauna Peralihan contoh faunanya antara lain babi
rusa, anoa, kuskus, biawak, tapir (kerbau liar),
burung Kasuar, komodo.
Burung kakatua Monyet
c. Fauna Australis
Fauna Australis disebut juga fauna dataran
sahul. Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan
Maluku
PULAU JENIS FAUNA
Maluku Kuskus, burung nuri, dan cenderawasih
Papua dan sekitarnya
Rusa, kanguru, burung cenderawasih, kakaktua raja,
kasuari, dan parkit.
Burung nuri Kus - kus
Burung cendrawasih Kasuari
Upaya Konservasi
Flora & Fauna
Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya-
upaya sebagai berikut:
1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar
perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa
cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna.
2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi
hewan-hewan tertentu, seperti:
a. Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera.
b. Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur.
c. Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan
keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya.
4. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa (biawak), Komodo,
Landak, Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang,
bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan
Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing
Puar, Peusing.
5. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain:
a. Mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar.
b. Perbaikan kondisi lingkungan hutan.
c. Menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang.
d. Sistem tebang pilih.
6. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain:
a. Melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar.
b. Mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya.
c. Mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri.
7. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain:
a. Mencegah perusakan wilayah perairan.
b. Melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan
ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak.
c. Melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.
REFERENSI
1. http://sinforman.mywapblog.com/faktor-faktor-
yang-mempengaruhi-persebar.xhtml
2. http://ellisma15.blogspot.com/2013/02/jenis-dan-
persebaran-flora-dan-fauna.html
3. https://donipengalaman9.wordpress.com/2013/11
/16/persebaran-flora-dan-fauna-di-indonesia/
SEKIAN &
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
bulan purnama
 

What's hot (20)

Bioma Hutan Hujan Tropis
Bioma Hutan Hujan TropisBioma Hutan Hujan Tropis
Bioma Hutan Hujan Tropis
 
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijauLaporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji  kacang hijau
Laporan percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
 
MAKALAH DI TII
MAKALAH DI TIIMAKALAH DI TII
MAKALAH DI TII
 
Pemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TIIPemberontakan DI / TII
Pemberontakan DI / TII
 
sosiologi "kelompok sosial"
sosiologi "kelompok sosial"sosiologi "kelompok sosial"
sosiologi "kelompok sosial"
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Persebaran flora dan fauna
Persebaran flora dan faunaPersebaran flora dan fauna
Persebaran flora dan fauna
 
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSIGEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
GEOGRAFI: TEORI INTERAKSI
 
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
PENGANTAR ILMU GEOGRAFI- BAB 1
 
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptxDualisme kepemimpinan nasional.pptx
Dualisme kepemimpinan nasional.pptx
 
Litosfer
LitosferLitosfer
Litosfer
 
Pemberontakan APRA
Pemberontakan APRAPemberontakan APRA
Pemberontakan APRA
 
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup GeografiDownload PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
Download PPT Konsep, Prinisip, Pendekatan dan Ruang Lingkup Geografi
 
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
63 majas Ringkasan Jenis-jenis Majas
 
Ppt flora fauna
Ppt flora faunaPpt flora fauna
Ppt flora fauna
 
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYANTabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
Tabel Organisasi Pergerakan Nasional Indonesia_SMAN1KEJAYAN
 
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membang...
 
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
PPT Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Kelas 6 ASEAN ppt.pptx
Kelas 6 ASEAN ppt.pptxKelas 6 ASEAN ppt.pptx
Kelas 6 ASEAN ppt.pptx
 
Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropisHutan hujan tropis
Hutan hujan tropis
 

Similar to Persebaran flora & fauna

MODUL sebaran flora dan fauna.docx
MODUL sebaran flora dan fauna.docxMODUL sebaran flora dan fauna.docx
MODUL sebaran flora dan fauna.docx
WerenRano
 
Flora dan fauna di indonesia dan dunia
Flora dan fauna di indonesia dan duniaFlora dan fauna di indonesia dan dunia
Flora dan fauna di indonesia dan dunia
niarohania1
 

Similar to Persebaran flora & fauna (20)

Geografi kelompok 6
Geografi kelompok 6Geografi kelompok 6
Geografi kelompok 6
 
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPSMateri Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
Materi Biosfer BAB 1 kelas XI IPS
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
MODUL sebaran flora dan fauna.docx
MODUL sebaran flora dan fauna.docxMODUL sebaran flora dan fauna.docx
MODUL sebaran flora dan fauna.docx
 
Biosfer
BiosferBiosfer
Biosfer
 
Biosfer x iis 2
Biosfer x iis 2Biosfer x iis 2
Biosfer x iis 2
 
Persebaran Flora dan Fauna
Persebaran Flora dan FaunaPersebaran Flora dan Fauna
Persebaran Flora dan Fauna
 
geografi XI (Flora dan Fauna).pptx
geografi XI (Flora dan Fauna).pptxgeografi XI (Flora dan Fauna).pptx
geografi XI (Flora dan Fauna).pptx
 
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
Geografi (Persebaran Flora dan Fauna Di Dunia)
 
Modul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan faunaModul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan fauna
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Flora dan fauna di indonesia dan dunia
Flora dan fauna di indonesia dan duniaFlora dan fauna di indonesia dan dunia
Flora dan fauna di indonesia dan dunia
 
kunci pr geo xi 2010
kunci pr geo xi 2010kunci pr geo xi 2010
kunci pr geo xi 2010
 
Serba Serbi Abiotik
Serba Serbi AbiotikSerba Serbi Abiotik
Serba Serbi Abiotik
 
PDF - XI - MODUL GEOGRAFI - MATERI PEMBELAJARAN - KD 3.1 - FLORA DAN FAUNA DI...
PDF - XI - MODUL GEOGRAFI - MATERI PEMBELAJARAN - KD 3.1 - FLORA DAN FAUNA DI...PDF - XI - MODUL GEOGRAFI - MATERI PEMBELAJARAN - KD 3.1 - FLORA DAN FAUNA DI...
PDF - XI - MODUL GEOGRAFI - MATERI PEMBELAJARAN - KD 3.1 - FLORA DAN FAUNA DI...
 
PPT BIOGEOGRAFI.pptx
PPT BIOGEOGRAFI.pptxPPT BIOGEOGRAFI.pptx
PPT BIOGEOGRAFI.pptx
 
Bioma Tundra
Bioma TundraBioma Tundra
Bioma Tundra
 
Abiotik
AbiotikAbiotik
Abiotik
 
Acara vii
Acara viiAcara vii
Acara vii
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 

Persebaran flora & fauna

  • 2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Flora & Fauna 1. Faktor klimatik (faktor iklim) Meliputi suhu dan sinar matahari, kelembapan, angin serta curah hujan a. Suhu dan sinar matahari Jenis spesies tertentu memiliki persyaratan terhadap suhu lingkungan yang ideal atau suhu optimum bagi kehidupannya. Batas suhu maksimum dan minimum bagi persyaratan tumbuh tanaman dan hewan dinamakan toleransi spesies terhadap suhu Wilayah-wilayah yang memiliki suhu udara yang tidak terlalu dingin atau tidak terlalu panas merupakan habitat yang sangat sesuai bagi kehidupan sebagian besar organisme, baik tumbuhan, hewan, maupun manusia. Kondisi suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah merupakan salah satu penghalang dalam kehidupan makhluk hidup.
  • 3. b. Kelembapan Kelembapan berpengaruh langsung terhadap kehidupan tumbuhan. Ada tumbuhan yang hidup di daerah kering, di daerah lembap, bahkan terdapat pula jenis tumbuhan yang hanya hidup di wilayah- wilayah yang sangat basah Berdasarkan tingkat kelembapan lingkungannya, tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu sebagai berikut:
  • 4. 1) Xerophyta, jenis tumbuhan yang tahan hidup terhadap lingkungan kering atau dengan kondisi kelembapan udara yang sangat rendah, seperti kaktus. 2) Mesophyta, jenis tumbuhan yang tahan hidup di lingkungan yang lembap tetapi tidak basah, seperti anggrek dan cendawan. 3) Hygrophyta, jenis tumbuhan yang hidup di daerah yang basah, seperti teratai, eceng gondok, dan selada air. 4) Tropophyta, jenis tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap daerah yang mengalami perubahan musim hujan dan musim kemarau. Tropophyta merupakan flora khas wilayah iklim musim tropis, seperti pohon jati dan ekaliptus
  • 5. c. Angin Angin sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dunia tumbuhan. Di daerah terbuka hanya tumbuhan berakar dan berbatang kuat yang dapat bertahan hidup dari hembusan angin yang sangat kencang. Dengan adanya angin, curah hujan dapat tersebar di atas permukaan bumi sehingga kelangsungan hidup organisme di berbagai tempat di permukaan bumi dapat terus berlangsung. d. Curah hujan Intensitas curah hujan di suatu tempat akan membentuk karakter khas bagi formasi-formasi vegetasi di muka bumi. Kekhasan jenis-jenis vegetasi ini dapat menimbulkan adanya fenomena fauna yang khas di lingkungan vegetasi tertentu. Sebagai contoh, di wilayah vegetasi padang rumput terdapat hewan khas, seperti rusa, biri-biri, dan sapi.
  • 6. 2. Faktor edafik (faktor tanah) Faktor edafik sangat mempengaruhi pertumbuhan jenis vegetasi dalam suatu wilayah. Faktor-faktor fisik tanah yang mempengaruhi pertumbuhan vegetasi, antara lain sebagai berikut: a. Tekstur (ukuran butiran tanah) Tanah yang baik bagi media pertumbuhan vegetasi adalah tanah dengan komposisi perbandingan butiran pasir, debu, dan lempungnya seimbang.
  • 7. b. Tingkat kegemburan Tanah-tanah yang digembur jauh lebih baik jika dibandingkan dengan tanah-tanah yang padat. Tanah yang gembur memudahkan akar tumbuhan untuk menembus tanah dan menyerap mineral-mineral yang terkandung dalam tanah c. Mineral organik Humus merupakan salah satu mineral organik yang berasal dari jasad renik makhluk hidup yang dapat terurai menjadi tanah yang subur dan sangat diperlukan bagi pertumbuhan suatu vegetasi. d. Mineral anorganik (Unsur Hara) Mineral anorganik adalah mineral yang berasal dari hasil pelapukan batuan yang terurai dan terkandung di dalam tanah yang dibutuhkan tumbuhan, seperti Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O2), Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P), dan Kalsium (K).
  • 8. e. Kandungan air tanah Air yang terdapat di dalam tanah terutama air tanah permukaan dan air tanah dangkal merupakan salah satu unsur pokok bagi per tumbuhan dan perkembangan vegetasi. Air sangat membantu dalam melarutkan dan mengangkut mineral-mineral yang terkandung dalam tanah sehingga mudah diserap oleh sistem perakaran pada tumbuhan. f. Kandungan udara tanah Kandungan udara di dalam tanah antara tanah di lahan tertentu dengan lahan lainnya berbeda-beda. Hal tersebut terjadi karena adanya tingkat kegemburan tanah yang berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat kegemburan suatu tanah, semakin besar kandungan udara di dalam tanah. Kandungan udara di dalam tanah diperlukan tum buhan dalam respirasi melalui sistem perakaran pada tumbuhan.
  • 9. 3. Faktor fisiografi Faktor fisiografi yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup meliputi ketinggian tempat dan bentuk lahan. Ketinggian tempat sangat berpengaruh terhadap perubahan suhu udara. Perbedaan suhu di tempat yang satu dengan tempat yang lainnya mengakibatkan perbedaan corak tumbuhan di wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan ketinggian tempat dan jenisnya
  • 10. Relief muka bumi atau bentuk lahan memengaruhi pola penyinaran matahari dan hujan. Misalnya daerah lembah lebih lama dan lebih lambat menerima sinar matahari jika dibandingkan dengan daerah di puncak pegunungn. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan suhu sehingga terjadi perbedaan jenis vegetasi berdasarkan ketinggian tempat. Demikian pula dengan jenis fauna yang hidup di dataran rendah tentu berbeda dengan fauna di dataran tinggi ataupun di wilayah pegunungan tinggi.
  • 11. 4. Faktor biotik Faktor biotik yang berpengaruh paling dominan terhadap tatanan kehidupan makhluk hidup di permukaan bumi adalah manusia. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat membudi dayakan beberapa jenis tumbuhan dan binatang di luar habitat aslinya. Selain manusia, faktor biotik yang memengaruhi tatanan kehidupan adalah tumbuhan. Dalam hal ini, tumbuhan yang lebih besar merupakan tempat perlindungan bagi tumbuhan yang lebih kecil yang menempel maupun yang hidup di bawahnya, dan juga tempat perlindungan bagi binatang yang hidup di daerah tersebut.
  • 12. Adapun binatang juga memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan, perkembangan, dan penyebaran berbagai jenis vegetasi. Sebagai contoh, serangga menjadi media yang membantu dalam penyerbukan tumbuhan berbunga, sedangkan kelelawar, tupai, dan burung membantu dalam penyebaran tumbuhan berbiji.
  • 13. Sarana Persebaran Flora & Fauna 1. Udara. Dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat ringannya benih. 2. Air. Kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan - hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat tersangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran sungai atau arus laut. 3. Lahan. Hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah tempat. 4. Pengangkutan manusia. Baik secara sengaja maupun tidak sengaja manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.
  • 14. Penyebab Persebaran Flora & Fauna 1. Tekanan populasi. Semakin banyak atau bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi. 2. Persaingan. Ketidakmampuan fauna dalam bersaing memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain. 3. Perubahan habitat. Berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.
  • 15. Hambatan Persebaran Flora & Fauna 1. Hambatan iklim. Keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan. 2. Hambatan Edafik (tanah). Tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur - unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan - hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur. 3. Hambatan geografis. Bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan. 4. Hambatan biologis. Kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.
  • 16. Persebaran Flora & Fauna A. Persebaran Flora 1. Flora di dunia a. Flora yang hidup di daratan Flora di daratan sangat bervariasi dan terbentang mulai dari wilayah khatulistiwa sampai ke wilayah kutub. Secara umum flora yang hidup di daratan dapat diklasifikasikan atas Hutan, Padang rumput, Tundra, Taiga, dan Gurun
  • 17. 1) Hutan Hutan basah / hutan hujan tropika Hutan musim tropika
  • 18. Hutan gugur Hutan hujan iklim sedang
  • 21. Gurun
  • 22. b. Flora yang hidup di air Flora yang hidup di air tawar Flora yang hidup di air asin
  • 23. 2. Flora di Indonesia a. Berdasarkan geologi Secara geologis, pulau-pulau di Indonesia Barat pernah menyatu dengan benua Asia sedangkan pulau-pulau di Indonesia Timur pernah menyatu dengan benua Australia. Oleh karena itu tumbuhan di benua Asia mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan tumbuhan di Indonesia Barat demikian pula ciri-ciri tumbuhan di Indonesia Timur mirip dengan tumbuhan di benua Australia. Tanah yang subur menyebabkan berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di wilayah Indonesia. Flora Indonesia terdiri dari sekitar 4.000 jenis pohon, 1.500 jenis paku pakuan, dan 5.000 jenis anggrek. Flora di Indonesia dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu:
  • 24. 1) Flora Indonesia bagian barat PULAU JENIS FLORA Sumatera Pinus, kamper, meranti, kayu besi, kayu manis, beringin, dan raflesia Jawa Jati meranti, mahoni, beringin, pinang, bunga anggrek, dan bugenvil Kalimantan Ramin, kamper, meranti, besi, jelutung, bakau, pinus, dan rotan
  • 28. 2) Flora Indonesia bagian tengah PULAU JENIS FLORA Sulawesi Eboni, kayu besi, pinus, kayu hitam, rotan, dan beberapa jenis anggrek Nusa Tenggara Jati, sandelwood, akasia, cendana, dan beberapa jenis bunga anggrek
  • 30. 3) Flora Indonesia bagian timur Flora Indonesia bagian timur adalah tumbuhan yang hidup di Maluku, Papua dan pulau-pulau disekitarnya. Jenis tanaman yang sering dijumpai adalah jenis conifera seperti agatis alba dan obi. Ada juga meranti, gotasa, kayu besi, lenggua, jati, kayu putih dan anggrek. Di daerah dataran rendahnya terdapat pohon sagu, nipah, dan bakau
  • 31. Pohon sagu Pohon Kayu Putih
  • 32. b. Berdasarkan Iklim dan ketinggian tempat Ketinggian tempat mempengaruhi perubahan suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat, misalnya pegunungan, semakin rendah suhu udaranya atau udaranya semakin dingin. Semakin rendah daerahnya semakin tinggi suhu udaranya atau udaranya semakin panas. Oleh karena itu ketinggian suatu tempat berpengaruh terhadap suhu suatu wilayah. Perubahan suhu ini tentunya mengakibatkan perbedaan jenis tumbuhan pada wilayah-wilayah tertentu sesuai dengan ketinggian tempatnya. Maka berdasarkan iklim dan ketinggian tempat, flora di Indonesia terdiri atas:
  • 33. 1) Hutan hujan tropik Ciri-ciri hutan ini adalah sangat lebat, selalu hijau sepanjang tahun, tidak mengalami musim gugur, dan jenisnya sangat heterogen. Hutan jenis ini banyak terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan Irian Jaya.
  • 34. 2) Hutan musim/hutan meranggas Hutan ini terdapat di daerah yang suhu udaranya tinggi (terletak pada ketinggian antara 800 - 1200 m dari muka laut). Pohon-pohonnya jarang sehingga sinar matahari sampai ke tanah, tahan kekeringan, dan tingginya sekitar 12 - 35 m. Daunnya selalu gugur pada musim kering /kemarau dan menghijau pada musim hujan. Contohnya pohon jati, kapuk, dan angsana.
  • 35. 3) Hutan sabana Sabana adalah padang rumput yang disana sini ditumbuhi pepohonan yang berserakan atau bergerombol. Terdapat di daerah yang mempunyai musim kering lebih panjang dari musim penghujan, seperti di Nusa Tenggara. Terdiri dari hutan sabana dengan pohon-pohon dan palma (900 m dari muka laut) dan hutan sabana casnarina (terletak antara 1600 - 2400 m dari muka laut).
  • 36. 4) Padang rumput Terdapat pada daerah yang mempunyai musim kering panjang dan musim penghujan pendek, seperti di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Padang rumput dapat terdapat di daerah dengan ketinggian antara 900 - 4000 m di atas permukaan laut, seperti misalnya padang rumput tanah, padang rumput pegunungan, komunitas rumput, dan lumut. Namun ada yang berada pada ketinggian kurang dari 100m di atas permukaan laut, yaitu Rawa gambut.
  • 37. B. Persebaran Fauna 1. Fauna di dunia Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik dan biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan jenis hewan di suatu wilayah. Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 6 wilayah yaitu: Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neotropical dan Neartik, Oceanik dan Antartik. Kedelapan wilayah persebaran fauna tersebut adalah sebagai berikut:
  • 38.
  • 39. a. Wilayah ethiopian Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas daerah ini adalah: gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir.
  • 40. b. Wilayah paleartik Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Beberapa jenis fauna Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub
  • 41. c. Wilayah nearktik Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, & Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearktik seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.
  • 42. d. Wilayah neotropikal Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika. Selatan, & sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Wilayah Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna Vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah
  • 43. e. Wilayah oriental Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan
  • 44. f. Wilayah australian Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, cocor bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura – kura dan ular piton
  • 45. g. Wilayah oseanik Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australian daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah australian h. Wilayah antartik Seperti namanya maka wilayahnya mencakup kawasan di kutub Selatan. Jenis fauna yang hidup di daerah ini memiliki bulu lebat dan mampu menahan dingin., misalnya rusa kutub, burung pingguin, anjing laut, kelinci kutub, dan beruang kutub
  • 46. 2. Fauna di Indonesia Persebaran fauna di Indonesia dibedakan menjadi tiga, yaitu fauna asiatis, peralihan (asli), dan australis. Fauna asiatis ditemukan di Indonesia bagian barat. Fauna australis ditemukan di Indonesia bagian timur. Fauna di Indonesia bagian tengah merupakan fauna asli Indonesia. Pembagian ini didasarkan hasil penelitian Alfred Russel Walace dan Max Wilhelm Carl Weber.
  • 47.
  • 48. a. Fauna asiatis Fauna Asiatis disebut juga fauna dataran sunda. Penyebaran Fauna Asiatis terdapat sebelah barat yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. PULAU JENIS FAUNA Sumatera Gajah, harimau, tapir, badak, orang utan, kera, pelanduk, siamang, kijang, ular, kambing, burung kakaktua, kutilang, tekukur, dan gereja Jawa Harimau, badak, tapir, domba, kambing, rusa, kerbau liar, monyet, ular, musang, burung gereja dan burung belibis. Kalimantan Orang utan, kukang, monyet bekantan, kijang, musang, pelanduk, buaya, burung elang, pekakak, kakatua, rajawali, serta ular piton dan kobra.
  • 51. b. Fauna peralihan Daerah fauna Peralihan dibatasi oleh garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran Sunda dan garis Weber yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Fauna peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Fauna Peralihan contoh faunanya antara lain babi rusa, anoa, kuskus, biawak, tapir (kerbau liar), burung Kasuar, komodo.
  • 53. c. Fauna Australis Fauna Australis disebut juga fauna dataran sahul. Fauna ini terdapat di Irian Jaya dan Maluku PULAU JENIS FAUNA Maluku Kuskus, burung nuri, dan cenderawasih Papua dan sekitarnya Rusa, kanguru, burung cenderawasih, kakaktua raja, kasuari, dan parkit.
  • 56. Upaya Konservasi Flora & Fauna Untuk mencegah semakin punahnya flora dan fauna ini maka dilakukan upaya- upaya sebagai berikut: 1. Ditetapkan tempat perlindungan bagi flora dan fauna agar perkembangbiakannya tidak terganggu. Tempat-tempat perlindungan ini berupa cagar alam bagi flora dan suaka margasatwa bagi fauna. 2. Membangun beberapa pusat rehabilitasi dan tempat-tempat penangkaran bagi hewan-hewan tertentu, seperti: a. Pusat rehabilitasi orang utan di Bohorok dan Tanjung Putting di Sumatera. b. Daerah hutan Wanariset Samboja di Kutai, Kalimantan Timur. c. Pusat rehabilitasi babi rusa dan anoa di Sulawesi.
  • 57. 3. Pembangunan yang berwawasan lingkungan, berarti pembangunan harus memperhatikan keseimbangan yang sehat antara manusia dengan lingkungannya. 4. Menetapkan beberapa jenis binatang yang perlu dilindungi seperti: Soa-soa (biawak), Komodo, Landak, Semut Irian, Kanguru Pohon, Bekantan, Orang Utan (Mawas), Kelinci liar, bajing terbang, bajing tanah, Siamang, macan Kumbang, beruang madu, macan dahan kuwuk, Pesut, ikan Duyung, gajah, tapir, badak, anoa, menjangan, banteng, kambing hutan, Sarudung, owa, Sing Puar, Peusing. 5. Melakukan usaha pelestarian hutan, antara lain: a. Mencegah pencurian kayu dan penebangan hutan secara liar. b. Perbaikan kondisi lingkungan hutan. c. Menanam kembali di tempat tumbuhan yang pohonnya di tebang. d. Sistem tebang pilih.
  • 58. 6. Melakukan usaha pelestarian hewan, antara lain: a. Melindungi hewan dari perburuan dan pembunuhan liar. b. Mengembalikan hewan piaraan ke kawasan habitatnya. c. Mengawasi pengeluaran hewan ke luar negeri. 7. Melakukan usaha pelestarian biota perairan, antara lain: a. Mencegah perusakan wilayah perairan. b. Melarang cara-cara penangkapan yang dapat mematikan ikan dan biota lainnya, misalnya dengan bahan peledak. c. Melindungi anak ikan dari gangguan dan penangkapan.