Dokumen tersebut membahas tentang ansietas, termasuk definisi, jenis, gejala, penyebab, komplikasi, pencegahan, dan penanganannya melalui pendekatan psikologis seperti psikodinamika, humanistik, dan biologis.
1. Doa Pembuka
Majelis
“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan
Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah
kepadaku ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
4. Ansietas
• Ansietas adalah gangguan kecemasan yang ditandai
dengan gejala somatik, vegetatif dan kognitif sebagai
respon terhadap tidak adanya rasa aman atau
ketidakmampuan dalam mengatasi suatu masalah.
• Ansietas dapat dialami siapa saja tanpa memandang
usia, jenis kelamin, latar belakang sosial maupun
ekonomi. Namun menurut American Psychiatric
Association, wanita lebih rentan
mengalami ansietas dibandingkan pria karena
terdapat perbedaan pada otak dan hormon dari
keduanya.
5. Berdasarkan data dari beberapa studi, ada
sekitar 20% penduduk dunia yang
menderita ansietas. Di mana sebagian
besarnya di dominasi oleh usia dewasa dan
lansia. Sedangkan di Indonesia sendiri, ada
sekitar 39 juta dari 238 juta jiwa
penduduknya yang mengalami ansietas
6. Ikhtisar Ansietas
Organ terlibat Otak.
Penyebab Penyebab utama belum diketahui.
Penularan Tidak menular.
Gejala
Gejala umumnya berupa kepanikan,
gelisah, jantung berdebar,
kesulitan tidur dan berkonsentrasi.
Pengobatan
Obat antidepresant golongan SSRI,
obat penenang golongan
benzodiazepine dan psikoterapi.
7. Jenis Ansietas dan Gejalanya
1. Fobia. Perasaan takut berlebihan terhadap objek,
situasi atau aktivitas tertentu.
2. Gangguan panik (panic disoreder). Suatu kondisi
yang ditandai dengan timbulnya rasa takut/perasaan di
teror yang berulang dan tidak terduga.
3. Gangguan kecemasan sosial (social anxiety
disorder). Ketakutan akan situasi sosial dan interaksi
dengan orang lain sehingga mengarah pada pemikiran
negatif, malu dan rendah diri.
8. 4. Gangguan obsesif-kompulsif (obsessive-compulsive
disorder). Suatu kondisi yang ditandai dengan tindakan
mengulang-ulang sesuatu yang sama sebagai perwujudan
dari ketidakpuasaan atau takut membuat kesalahan.
5. Gangguan kecemasan pemisahan (separation
anxiety disorder).Takut berada jauh dari rumah atau
orang yang dicintai.
9. 6. Hypochondriasis. Kecemasan atau
ketakutan berlebih yang membuat penderitanya merasa
menderita penyakit serius sekalipun dari hasil pemeriksaan
menunjukkan hasil negatif.
7. Gangguan stres pasca trauma (post-traumatic stress
disorder). Gangguan kecemasan yang di picu oleh
peristiwa tragis di masa lalu
10. Gejala Umum Ansietas
1. Gejala somatik berupa jantung
berdebar, mual, pusing, nyeri fisik pada
bagian tubuh tertentu seperti nyeri dada,
nyeri otot dll.
2. Gejala vegetatif berupa gangguan tidur,
pola makan dan aktivitas seksual.
3. Gejala kognitif berupa kesulitan
berkonsentrasi, tidak bisa tenang dan
mudah lupa
11. Faktor Penyebab
Ansietas dapat di picu oleh
berbagai faktor termasuk faktor genetik dan
lingkungan sehingga fungsi sirkuit otak yang
mengatur rasa takut dan emosi lainnya
menjadi terganggu.
12. Komplikasi
• Beberapa komplikasi ansietas yang
mungkin timbul diantaranya:
1. Depresi.
2. Somatoform.
3. Skizofrenia Hibefrenik.
4. Skizofrenia Simplek.
13. Pencegahan
1. Batasi asupan makanan dan minuman yang
tinggi kafein.
2. Cukupi kebutuhan tidur minimal 8 jam sehari.
3. Berolahraga secara teratur minimal 2 kali
seminggu.
4. Perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan.
5. Mengubah kepribadian menjadi lebih terbuka.
15. Peendekatan Psikodinamika
Dari perspektif psikodinamika, kecemasan merefleksikan
energi yang dilekatkan kepada konflik-konflik tak sadar dan
usaha ego untuk membiarkannya tetap terepresi.
Psikoanalisis tradisional menyadarkan bahwa kecemasan
klien merupakan simbolisasi dari konflik dalam diri mereka.
Dengan adanya simbolisasi ini ego dapat dibebaskan dari
menghabiskan energi untuk melakukan represi. Dengan
demikian ego dapat memberi perhatian lebih terhadap tugas-
tugas yang lebih kreatif dan memberi peningkatan. Begitu
juga dengan yang modern, akan tetapi yang modern lebih
menjajaki sumber kecemasan yang berasal dari keadaaan
hubungan sekarang daripada hubungan masa lampau.
Selain itu mereka mendorong klien untuk mengembangkan
tingkah laku yang lebih adaptif.
16. Pendekatan Humanistik
Para tokoh humanistik percaya bahwa kecemasan itu berasal
dari represi sosial diri kita yang sesungguhnya. Kecemasan
terjadi bila ketidaksadaran antara inner self seseorang yang
sesungguhnya dan kedok sosialnya mendekat ke taraf
kesadaran. Oleh sebab itu terapis-terapis humanistik
bertujuan membantu orang untuk memahami dan
mengekspresikan bakat-bakat serta perasaan-perasaan
mereka yang sesungguhnya. Sebagai akibatnya, klien
menjadi bebas untuk menemukan dan menerima diri mereka
yang sesunggguhnya dan tidak bereaksi dengan kecemasan
bila perasaan-perasaan mereka yang sesungguhnya dan
kebutuhan-kebutuhan mereka mulai muncul ke permukaan.
17. Pendekatan Biologis
Pendekatan ini biasanya menggunakan
variasi obat-obatan untuk mengobati
gangguan kecemasan. Diantaranya
golongan benzodiazepine, Valium dan Xanax
(alprazolam). Meskipun benzodiazepine
mempunyai efek menenangkan, tetapi dapat
mengakibatkan depensi fisik.
Obat antidepresi mempunyai efek
antikecemasan dan antipanik selain juga
mempunyai efek antidepresi.