Belajar bukan lagi sekedar trial dan eror melainkan disadari, terencana, dan melibatkan totalitas pribadi. Disadari atau tidak dan dalam taraf tertentu, individu atau para pembelajar menggunakan pola experiential learning cycle dalam proses pembelajaran
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
2. experential learning
1. Doa Pembuka
Majelis
“Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan
Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah
kepadaku ilmu dan berikanlah aku kefahaman”
4. • Tanpa melakukan, berlatih dan mengamalkan
dalam pelatihan serta mempraktekkan untuk
melatih orang lain, bekal pengetahuan kita
tentang pelatihan (training) dan pengetahuan
tentang pelatih (trainer) hanya akan menjadi
rumus yang kita ingat sebentar, dan seiring
berjalannya waktu maka rumus itu akan lenyap
tak berbekas. Suatu pengetahuan akan menjadi
keterampilan yang dimiliki oleh seseorang
apabila pengetahuan diamalkan.
• Learning by doing merupakan kata kunci dalam
pembelajaran
5. Experential Learning
• Diperkenalkan oleh David A Kolb
• Teori ini didasarkan pada pandangan pragmatisme
dari Deway, Psikologi sosial dari Lewin,
Perkembangan kognitif dari Piaget, Psikoanalitik dari
Jung, Humanisme menurut Maslow (Kolb, 1984)
• Experential learning memberi suatu mekanisme yang
jelas tentang rancangan belajar dan mengajar
berdasarkan pandangan konstruktivis tentang cara
individu mengkonstruksi pengetahuannya (Nagy dan
Abdulwahid, 2009)
6. Definisi
• Kolb mendefinisikan teori Experiential Learning sebagai model
holistic dari proses belajar dan model multilinier dari
perkembangan orang dewasa, yang keduanya konsisten
dengan apa yang dikenal dengan bagaimana individu belajar,
tumbuh dan berkembang.
• Experiential learning adalah suatu proses membangun
pengetahuan yang melibatkan suatu ketegangan kreatif di
antara empat tahap belajar, sehingga seorang individu dapat
responsive terhadap tuntutan situasi kontekstual.
• Pembelajar melewati suatu dasar experiencing, reflecting,
thinking, and acting dalam suatu proses yang berulang dan
terus menerus, sehingga responsive terhadap situasi belajar
dan apa yang sedang dipelajari
7. Definisi
• Kolb mengemukakan bahwa pengetahuan baru, keterampilan
dan sikap dicapai melalui suatu konfrontasi antara 4 cara / tahap
yang disebut lingkaran experiential learning.
• Bila seorang ingin menjadi pembelajar efektif, diperlukan 4 jenis
kemampuan yang berbeda, yaitu:
1. Concrete experience abilities (CE) = pengalaman konkret =
melibatkan diri secara penuh, terbuka, dan tanpa prasangka
2. Reflective observation abilities (RO) = pengalaman reflektif =
mengamati pengalaman dari berbagai perspektif
3. Abstract conceptualization (AC) = konseptualisasi abstrak =
mengintegrasikan pengamatan mereka dalam teori-teori yang
jelas
4. Active Experimentation (AE) = ekperimentasi aktif =
menggunakan teori / konsep yang dipelajari untuk
memecahkan masalah
9. Keterangan
Mengalami concrete experiences adalah dasar bagi
refleksi dan pengalaman (reflective observation)
Refleksi tersebut selanjutnya diasimilasi dan disaring
dalam konsep-konsep abstrak (abstrak
conceptualization), dimana dari penyusunan konsep
abstrak tersebut, pengertian-pengertian baru bagi
suatu tindakan atau pemecahan masalah diperoleh
Selanjutnya pengertian, konsep atau teori yang sudah
disaring tersebut dapat secara aktif diujicoba,
diterapkan dan menjadi petunjuk dalam menciptakan
pengalaman baru (active experimentation)
10. Contoh 1
• Dalam belajar gitar, maka langkah pertama adalah memiliki
gitar dan memainkannya, mengalaminya (CE)
• Langkah selanjutnya adalah merefleksikan, merasakan, atau
merenungkan pengamatan dan pengalaman belajar
memainkan gitar dalam persepektif yang lebih luas (RO)
• Dari refleksi atas pengamatan dan pengalaman itulah
kemudian dapat ditemukan konsep-konsep atau teori-teori baru
tentang cara paling efektif dan terbaik memainkan gitas (AC)
• Dan akhirnya menerapkan konsep-konsep atau teori-teori baru
tersebut dalam kancah nyata: experimentasi (AE)
dan seterusnya
11. Contoh 2
• Dalam belajar mobil, maka langkah pertama adalah menaiki
mobil dan mengemudikannya, mengalaminya (CE)
• Langkah selanjutnya adalah merefleksikan, merasakan, atau
merenungkan pengamatan dan pengalaman belajar
mengemudikan mobil dalam persepektif yang lebih luas (RO)
• Dari refleksi atas pengamatan dan pengalaman itulah
kemudian dapat ditemukan konsep-konsep atau teori-teori baru
tentang cara paling efektif dan terbaik mengemudikan mobil
(AC)
• Dan akhirnya menerapkan konsep-konsep atau teori-teori baru
tersebut dalam kancah nyata: experimentasi (AE)
dan seterusnya
12. Intisari Experiential Learning
Belajar bukan lagi sekedar trial dan eror
melainkan disadari, terencana, dan
melibatkan totalitas pribadi. Disadari atau
tidak dan dalam taraf tertentu, individu atau
para pembelajar menggunakan pola
experiential learning cycle dalam proses
pembelajaran
13. LITERATUR
Ancok, Dj. (2002). Outbond Management
Training: Aplikasi Ilmu Perilaku dalam
Pengembangan Submer Daya Manusia.
Yogyakarta: UII Press