SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
V. KEPAMONGPRAJAAN DALAM PERSPEKTIF
SEJARAH
A. Sejarah Pertumbuhan Pemerintah Daerah
1. Zaman Penjajahan Belanda
Pada tahun 1602-1799, Indonesia mulai di kuasai
oleh Pemerintah Belanda (VOC), namun
penjajahan di Indonesia ini di lakukan secara
demokratis, otokratis, dan sentralistis, tapi kurang
memperhatikan struktur pemerintah asli yang ada.
Ciri-ciri pokok desentralisasi Hindia Belanda
berdasarkan Undang-undang desentralsasi 1903,
dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Kemungkinan pembentukan suatu daerah dengan keuangan sendiri
untuk membiayai kebutuhan-kebutuhannya sendiri.
2. Bagi daerah-daerah yang di anggap telah memenuhi syarat, maka
tiap kali dengan pembentukan di pisahkan sejumlah uang tiap tahun.
3. Untuk jabatan ketuanya di pegang oleh pejabat pusat, sedangkan
daerah-daerah lainnya di tunjuk dalam pembentukannya.
4. Para anggota locare raad untuk sebagian di angkat, sebagian lainnya
di duduki karena jabatannya dalam pemerintahan dan sebagian lagi
di pilih.
5. Licare-raad berwewenag menetapkan locare verordeningen
mengenai hal-hal yang menyangkut kepentingan daerahnya
sepanjang belum di atur.
6. Pengawasan terhadap daerah baik berupa kewajiban daerah untuk
meminta pengesahan terlebih dahulu bagi keputusannya maupun hak
pemuda.
2. Zaman Pendudukan Jepang
 Jawa, di bawah kekuasaan komandan tentara
Jepang ke-16 di Jakarta
 Sumatera, di bawah kekuasaan komandan tentara
Jepang ke-25 di Bukittinggi.
 Lain-lain kepulauan, di bawah kekuasaan komandan
Marine Jepang di Makasar.
Selama zaman pendudukan Jepang, indonesia di bagi kedalam 3
wilah besar, yaitu:
Pada mulanya, pemerintah pendudukan
Jepang melanjutkan sebagian besar
struktur pemerintahan daerah seperti
pada zaman Belanda di dalam bidang
dekonsentrasi, hanya diganti nama-
namanya menjadi dalam bahasa Jepang.
Jabatan gubernur dan jabatan asisten
residen di Jawa dihapuskan. Kotapraja-
kotapraja di lepaskan dari lingkungan
administrasi para Bupati, sedangkan
para walikota menjadi petugas-petugas
pengreh praja yang tunduk kepada
residen.
3. Zaman Revolusi
 Wilayah Negara Indonesia di bagi dalam propinsi-propinsi,
masing-masing di kepalai oleh seorang Gubernur (yaitu: Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Berneo, Sulawesi,
Maluku, dan Sunda Kecil)
 Wilayah Propinsi dibagi dalam keresidenan-keresidenan, di
kepelai oleh Residen
Gubernur dan residen dibantu oleh Komite Nasional Indonesia
(KNI) daerah, sedangkan kedudukan kotapraja diteruskan.
Sejak di proklamasikannya Negara Republik Indonesia
pada tanggal 17 Agustus 1945, maka bersarkan undang-
undang dasar 1945 pasal 18 berkut pasal I dan II
aturan-aturan peralihan Jo. Peraturan Pemerintah No.2
tahun 1945, maka di tetapkan antara lain adalah:
4. Zaman Pendudukan Belanda Dan Sekutunya
 Meletakkan dasar-dasar dari nieuwe rechtsorde sesuai dengan
janji yang diucapkan oleh ratu belanda dalam pidato radio
tanggal 7 desember 1942, yaitu menuju ke arah
pembentukkan negara yang disusun secara federatif antara
lain dengan mengadakan konferensi-konferensi di Malino,
Denpasar dan Pangkalpinang tang kemudian menghasilkan
terbentuknya 15 negara bagian secara berangsur-angsur.
 Memulihkan kembali secara berangsur-angsur badan-badan
otonomi kabupaten dan haminte di daerah-daerah yang
dianggap sudah aman, misalbnya di daerah kabupaten yang
sudah aman.
Sebagai usaha ke arah konsolidasi pemerintahan daerah-daerah yang
diduduki dan untuk memikat hati bangsa indonesia, maka pihak
belanda menempuh 2 jalan yakni :
5. Zaman Republik Indonesia Serikat Sampai
Negara Kesatuan Republik
Komperensi Meja Bundar telah melahirkan Republik Indonsia Serikat
yang berdarakan sistem federalisme, di dalam mana republik
indonesia proklamasi dengan daerahnya menurut status quo sejak
penandatanganan perjanjian konperensi meja bundar pada tanggal 27
desember 1949 menjadi negara bagian, walaupun sifat negara RI
tersebut telah dianggap sebagai modal dan pelopor perjuangan
kebangsaan untuk menuju kemerdekaan.
Untuk memungkinkan peleburan ini Pemerintah Republik Indonesia
mengeluarkan UU Darurat No.1 tahun 1950 tentang cara-cara
merubah sususnan kenegaraan dari wilayah RIS.
Berdasarkan UU darurat tersebut, maka berangsur-
angsur, satu demi satu, negara-negara dan daerah
bagian menggabungkan diri dengan Negara Bagian
RI, Republik Indonesia Serikat bentukkan belanda
hanya tinggal 3 negara bagian saja yaitu :
1. Negara-negara bagian Republik Indonesia yang
meliputi wilayah-wilayah kepulauan Jawa, Madura,
Sumatera dan kalimantan, minus negara sumatera
timur dan kalimantan bagian timur dan selatan;
2. Negara Sumatera Timur;
3. Negara Indonesia Timur.
6. Zaman Negara Kesatuan Republik
Indonesia Hingga Sekarang
1. Undang-undang No. 22/1948, yang berasal dari
Negara RI proklamasi 17 agustus 1945 dan
berlaku di Jawa dan Madura, Sumatera dan
Kalimantan.
2. Undang-undang No. 44/1950, yang berasal dari
NIT dan berlaku di Sulawesi, Maluku dan
Nusatenggara.
Pada saat berdirinya NKRI di wilayah Indonesia itu belaku dua
macam undang-undang pokok pemerintahan daerah, yaitu;
Dengan berlakunya kembali UUD 1945, maka sebagai
pelaksanaan dari pasal 18 UUD 1945, pada tanggal 1
september 1965 telah di keluarkan UU tentang pokok-
pokok pemerintahan daerah baru yaitu UU No. 18
tahun 1965 yang sekaligus mencabut;
1. UU No. 1/1957
2. Penetapan Presiden No. 6/1959
3. Penetapan Presiden No. 2/1960, dan Penetapan
Presiden No. 5/1960 (disempurnakan)
Selanjutnya, prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pemberian otonomi kepada daerah harus
menunjang aspirasi perjuangan rakyat Indonesia
seluruhnya
2. Pemberian otonomi kepada daerah harus merupakan
otonomi yang nyata dan bertanggung jawab,
3. Azas desentralisasi di laksanakan bersama-sama
dengan asas dekonsentrasi, dengan memberikan
kemungkinan pula bagi pelaksanaan asas tugas
pembantuan
4. Pemberian otonomi kepada daerah mengutamakan
aspek keserasian dengan tujuan di samping aspek
pendemokrasian
5. Tujuan pemberian otonomi pada daerah adalah untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guan
penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
B. Sejarah Fungsi Pamong Praja Dalam
System Ketatanegaraan di Indonesia
Pada zaman kerajaan-kerajaan, sebelum bangsa Asing berkuasa di
Indonesia, kepulauan Indonesia pada umumnya, pulau jawa pada
khususnya mempunyai struktur masyarakat yang sangat feodal.
Pada zaman kerajaan-kerajaan sebelum bangsa asing berkuasa di
Indonesia, para Bupati dengan ponggawanya, yaitu patih, para
demang, para petinggi, para cutak, para camat. Diatas camat ada
pegawai pengurus pajak lagi yang dinamakan kepala cutak,
memegang kekuasaan sehari-hari, yang hamper tidaka terbatas.
1. Zaman Pra Bangsa Asing Berkuasa
2. Zaman Kumpeni ( Verenigde Oost-Indische
Compagnie)
Ketika bangsa Belanda pada tahun 1596 untuk pertama kali
mendarat dikepulauan Indonesia, kerajaan-kerajaan Hindu dijawa
telah berubah menjadi kerajaan-kerajaan Islam, diantaranya yang
paling kuat adalah Mataram dibawah Sultan agung, yang bercita-
cita mempersatukan pulau Jawa dan Madura, yang ketika itu
terpecah-pecah.
Perserikatan dagang tersebut mendapat bantuan politik dan militer dari
pemerintah negeri belanda, dan menerima beberapa hak istimewa,
antara lain:
1. Hak monopoli untuk berdagang di kepulauan
Indonesia.
2. Hak untuk memelihara angkatan perang,
mendirikan benteng-benteng, membuat
perjanjian dengan raja-raja.
3. Hak untuk mengangkat officieren van justitie
untuk menjaga ketertiban umum, kepolisian
serta keadilan.
4. Hak mencetak dan mengedarkan uang.
Pada zaman VOC ada 2 macam jalan
untuk memperoleh hasil bumi dari
bangsa Indonesia, yaitu:
1. Contingenten, ialah pemungutan hasil bumi
dan daerah, dengan tidak memberikan ganti
rugi sedikitpun, karena pemungutan itu
diangap sebagai pajak dalam bentuk natura.
2. Verplichte leveranthies, ialah kewajiban dari
rakyat berdasarkan perjanjian dengan VOC
untuk menanam sebagian dari tanahnya
dengan macam tanaman,yang hasilnya
diperlukan oleh VOC untuk perdagangan.
3. Zaman Abad ke-19
Politik utama dari prancis dan kerajaan belanda pada waktu itu adalah to
build in asia counterweight against british influence yang telah
menunjukan keunggulannya dan telah mengambil posisi disebagian
besar kepulauan luar jawa dan Madura.
4. Pada Zaman Permulaan Abad ke-20
Sampai Tahun 1942
Pada akhir abad ke-19 setelah Hindia Belanda dikembalikan oleh
Inggris ke Belanda, terutama sesudah dihapuskannya komisi jenderal,
maka kedudukan pangreh praja di Indonesia (yang telah ada)
diperkuat dan gesubordineerd pada pemerintah pusat Hindia Belanda.
Para Bupati diberi kedudukan
istimewa, seperti:
 Mereka mempunyai hak forum privilegiatum, yaitu
tidak boleh dijadikan saksi, apalagi ditangkap oleh
siapapun juga, kecuali dengan ijin gubernur
Jenderal.
 Jika berhenti dari jabatannya atau meninggal dunia,
GUbernur Jenderal harus berusaha supaya yang
mengantikannya ialah ahli warisnya yang terdekat.
 Tidak dipindah-pindahkan (dimutasikan).
 Bupati adalah pemimpin polisi pangreh praja dan
polisi kota, kecuali dikota-kota besar yang berada
dibawah pimpinan asisten residen.
5. Pada Zaman Pendudukan Jepang
Setelah pemerintah Hindia Belanda menyerah
kepada balatentara jepang pada tanggal 9 maret
1942, maka pemerintah pendudukan jepang
melanjutkan sebagian besar struktur
pemerintahan daerah seperti pada Jaman
Belanda di bidang dekonsentrasi, hanya namanya
saja diganti dengan bahasa jepang. Jabatan
gubernur dan jabatan asisten-asisten residen
dijawa dihapuskan, kotapraja-kotapraja
dilepaskan dari lingkungan administratip para
bupati, sedangkan walikota menjadi petugas-
petugas pangreh praja yang tunduk kepada
residen.
6. Zaman Kemerdekaan
Sejak dahulu sampai sekarang, korps pamong praja selalu memegang
peranan penting dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia. Banyak
pendapat mengenai keberadaan korps ini, sebagian menghendaki agar
dalam jaman modern (kemerdakaan) korps pamong praja dihapuskan
saja, karena korps ini merupakan alat kolonial dan mengandung unsure
feodal. Sebaliknya banyak pula yang berpendapat perlu tetap
mempertahankan korps pamong praja, hanya perlu dibina,
disempurnakan dan disesuaikan dengan tuntutan jaman serta keadaan
Indonesia yang sudah merdeka, sehingga unsure-unsur feodalnya harus
dibuang.

More Related Content

What's hot

Pembagian kewenangan
Pembagian kewenanganPembagian kewenangan
Pembagian kewenanganciciliaintan
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraSiti Sahati
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Farid Ma'ruf
 
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris IndonesiaLestari Moerdijat
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahMuhamad Yogi
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Dadang Solihin
 
2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negaraNuelnuel11
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Komunikasi dan Koordinasi Pemerintahan
Komunikasi dan Koordinasi PemerintahanKomunikasi dan Koordinasi Pemerintahan
Komunikasi dan Koordinasi PemerintahanLalu Pulih Hakkiyana
 
pengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negarapengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negaraSembrina Aries Sandy
 
Manajemen ASN BPSDM Tahun 2018
Manajemen ASN BPSDM Tahun 2018Manajemen ASN BPSDM Tahun 2018
Manajemen ASN BPSDM Tahun 2018Eko Supriyadi
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahDadang Solihin
 
Akuntabilitas kinerja-pka-workshop
Akuntabilitas kinerja-pka-workshopAkuntabilitas kinerja-pka-workshop
Akuntabilitas kinerja-pka-workshopAlif Chandra
 
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-temanna #LABEDDU
 
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNSKompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNSHeru Syah Putra
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Dadang Solihin
 

What's hot (20)

Pembagian kewenangan
Pembagian kewenanganPembagian kewenangan
Pembagian kewenangan
 
Organisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi NegaraOrganisasi Administrasi Negara
Organisasi Administrasi Negara
 
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
Materi apd-sistem pemerintahan daerah-1314
 
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia
4 Pilar dan Kepemimpinan Altosentris Indonesia
 
Hukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan DaerahHukum Pemerintahan Daerah
Hukum Pemerintahan Daerah
 
Pemerintahan desa
Pemerintahan desaPemerintahan desa
Pemerintahan desa
 
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
Sistem, Proses, Mekanisme, dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Nasional Sesua...
 
Pemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan DaerahPemerintah Pusat dan Daerah
Pemerintah Pusat dan Daerah
 
2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara2 sejarah hukum tata negara
2 sejarah hukum tata negara
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Komunikasi dan Koordinasi Pemerintahan
Komunikasi dan Koordinasi PemerintahanKomunikasi dan Koordinasi Pemerintahan
Komunikasi dan Koordinasi Pemerintahan
 
pengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negarapengertian & dasar hukum keuangan negara
pengertian & dasar hukum keuangan negara
 
Manajemen ASN BPSDM Tahun 2018
Manajemen ASN BPSDM Tahun 2018Manajemen ASN BPSDM Tahun 2018
Manajemen ASN BPSDM Tahun 2018
 
Hukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah DaerahHukum Pemerintah Daerah
Hukum Pemerintah Daerah
 
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan  Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan  Pemerintah Pusat dan Daerah
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah
 
Strategi Inovasi Daerah
Strategi Inovasi DaerahStrategi Inovasi Daerah
Strategi Inovasi Daerah
 
Akuntabilitas kinerja-pka-workshop
Akuntabilitas kinerja-pka-workshopAkuntabilitas kinerja-pka-workshop
Akuntabilitas kinerja-pka-workshop
 
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
27. agenda iii pka-rbpmd dan rp akuntabilitas-
 
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNSKompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
Kompetensi Pelayanan Publik bagi CPNS
 
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
 

Similar to Peranan Pamong Praja dalam Sejarah Pemerintahan Daerah Indonesia

Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesiarusdiman1
 
Masa kolonial di indonesia
Masa kolonial di indonesiaMasa kolonial di indonesia
Masa kolonial di indonesiaElmutia Intan
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaSiti Sahati
 
Perjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Perjuangan Diplomasi dan Agresi MiliterPerjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Perjuangan Diplomasi dan Agresi MiliterSuci Mairoza Sya
 
OTONOMI DAERAH.pptx
OTONOMI DAERAH.pptxOTONOMI DAERAH.pptx
OTONOMI DAERAH.pptxGhinaSyifa3
 
Sejarah kedatangan bangsa belanda
Sejarah kedatangan bangsa belandaSejarah kedatangan bangsa belanda
Sejarah kedatangan bangsa belandasetyarinima
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Mimosa Lambert
 
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara KesatuanProses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara KesatuanFrestiany Regina Putri
 
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesiaKebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesiaindrisukma
 
ADMINISRASI PERTANAHAN I-2.pptx
ADMINISRASI PERTANAHAN I-2.pptxADMINISRASI PERTANAHAN I-2.pptx
ADMINISRASI PERTANAHAN I-2.pptxCandraDewi60
 
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaSejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaDwi Okta Rianna
 
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...rahayu wullandari
 

Similar to Peranan Pamong Praja dalam Sejarah Pemerintahan Daerah Indonesia (20)

Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan IndonesiaDinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Makalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkapMakalah otonomi daerah lengkap
Makalah otonomi daerah lengkap
 
18022301.ppt
18022301.ppt18022301.ppt
18022301.ppt
 
ips kelas 6 bab 2
ips kelas 6 bab 2ips kelas 6 bab 2
ips kelas 6 bab 2
 
Bab 2 sni 6
Bab 2 sni 6Bab 2 sni 6
Bab 2 sni 6
 
Masa kolonial di indonesia
Masa kolonial di indonesiaMasa kolonial di indonesia
Masa kolonial di indonesia
 
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di IndonesiaPerkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
Perkembangan Administrasi Pemerintah Daerah di Indonesia
 
Perjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Perjuangan Diplomasi dan Agresi MiliterPerjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
Perjuangan Diplomasi dan Agresi Militer
 
OTONOMI DAERAH.pptx
OTONOMI DAERAH.pptxOTONOMI DAERAH.pptx
OTONOMI DAERAH.pptx
 
sejarah pada 1946-1949
sejarah pada 1946-1949sejarah pada 1946-1949
sejarah pada 1946-1949
 
Sejarah kedatangan bangsa belanda
Sejarah kedatangan bangsa belandaSejarah kedatangan bangsa belanda
Sejarah kedatangan bangsa belanda
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
 
Tanam paksa
Tanam paksaTanam paksa
Tanam paksa
 
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara KesatuanProses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
Proses Kembalinya Indonesia menjadi Negara Kesatuan
 
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesiaKebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
Kebijakan voc dan pengaruhnya bagi rakyat indonesia
 
ADMINISRASI PERTANAHAN I-2.pptx
ADMINISRASI PERTANAHAN I-2.pptxADMINISRASI PERTANAHAN I-2.pptx
ADMINISRASI PERTANAHAN I-2.pptx
 
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa IndonesiaSejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
Sejarah Perjuangan Bangsaa Indonesia
 
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
Makalah perjuangan bangsa indonesia sebelum dan sesudah kebangkitan nasional ...
 

More from Transmission Music Group

Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENTransmission Music Group
 
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoyateory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoyaTransmission Music Group
 
Pembaharuan pemerintah daerah BY ORNES KOGOYA S.STP
Pembaharuan pemerintah daerah BY ORNES KOGOYA S.STPPembaharuan pemerintah daerah BY ORNES KOGOYA S.STP
Pembaharuan pemerintah daerah BY ORNES KOGOYA S.STPTransmission Music Group
 
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Transmission Music Group
 

More from Transmission Music Group (19)

Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
 
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoyateory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
teory-teori Pembaharuan Pemerintah Daerah - by Ornes kogoya
 
Pembaharuan pemerintah daerah BY ORNES KOGOYA S.STP
Pembaharuan pemerintah daerah BY ORNES KOGOYA S.STPPembaharuan pemerintah daerah BY ORNES KOGOYA S.STP
Pembaharuan pemerintah daerah BY ORNES KOGOYA S.STP
 
Teori teori pembaharuan pem-da -all teory
Teori teori pembaharuan pem-da -all teoryTeori teori pembaharuan pem-da -all teory
Teori teori pembaharuan pem-da -all teory
 
Reinventing Government
Reinventing GovernmentReinventing Government
Reinventing Government
 
Annurev orgpsych-032414-111449
Annurev orgpsych-032414-111449Annurev orgpsych-032414-111449
Annurev orgpsych-032414-111449
 
2623054
26230542623054
2623054
 
1992825
19928251992825
1992825
 
1959589
19595891959589
1959589
 
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
03. modul-3-mps-bl-2012 revisi
 
Pamong praja 5
Pamong praja 5Pamong praja 5
Pamong praja 5
 
Pamong praja 4
Pamong praja 4Pamong praja 4
Pamong praja 4
 
Pamong praja 2
Pamong praja 2Pamong praja 2
Pamong praja 2
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Dasar dasar managemen
Dasar dasar managemenDasar dasar managemen
Dasar dasar managemen
 
Etika pemerintahan
Etika pemerintahanEtika pemerintahan
Etika pemerintahan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Analisis wilayah
Analisis wilayahAnalisis wilayah
Analisis wilayah
 
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
Implementasi entrepreneurial-government-dan-kinerja-pemerintah-daerah-suatu-t...
 

Peranan Pamong Praja dalam Sejarah Pemerintahan Daerah Indonesia

  • 1. V. KEPAMONGPRAJAAN DALAM PERSPEKTIF SEJARAH A. Sejarah Pertumbuhan Pemerintah Daerah 1. Zaman Penjajahan Belanda Pada tahun 1602-1799, Indonesia mulai di kuasai oleh Pemerintah Belanda (VOC), namun penjajahan di Indonesia ini di lakukan secara demokratis, otokratis, dan sentralistis, tapi kurang memperhatikan struktur pemerintah asli yang ada.
  • 2. Ciri-ciri pokok desentralisasi Hindia Belanda berdasarkan Undang-undang desentralsasi 1903, dapat disebutkan sebagai berikut: 1. Kemungkinan pembentukan suatu daerah dengan keuangan sendiri untuk membiayai kebutuhan-kebutuhannya sendiri. 2. Bagi daerah-daerah yang di anggap telah memenuhi syarat, maka tiap kali dengan pembentukan di pisahkan sejumlah uang tiap tahun. 3. Untuk jabatan ketuanya di pegang oleh pejabat pusat, sedangkan daerah-daerah lainnya di tunjuk dalam pembentukannya. 4. Para anggota locare raad untuk sebagian di angkat, sebagian lainnya di duduki karena jabatannya dalam pemerintahan dan sebagian lagi di pilih. 5. Licare-raad berwewenag menetapkan locare verordeningen mengenai hal-hal yang menyangkut kepentingan daerahnya sepanjang belum di atur. 6. Pengawasan terhadap daerah baik berupa kewajiban daerah untuk meminta pengesahan terlebih dahulu bagi keputusannya maupun hak pemuda.
  • 3. 2. Zaman Pendudukan Jepang  Jawa, di bawah kekuasaan komandan tentara Jepang ke-16 di Jakarta  Sumatera, di bawah kekuasaan komandan tentara Jepang ke-25 di Bukittinggi.  Lain-lain kepulauan, di bawah kekuasaan komandan Marine Jepang di Makasar. Selama zaman pendudukan Jepang, indonesia di bagi kedalam 3 wilah besar, yaitu:
  • 4. Pada mulanya, pemerintah pendudukan Jepang melanjutkan sebagian besar struktur pemerintahan daerah seperti pada zaman Belanda di dalam bidang dekonsentrasi, hanya diganti nama- namanya menjadi dalam bahasa Jepang. Jabatan gubernur dan jabatan asisten residen di Jawa dihapuskan. Kotapraja- kotapraja di lepaskan dari lingkungan administrasi para Bupati, sedangkan para walikota menjadi petugas-petugas pengreh praja yang tunduk kepada residen.
  • 5. 3. Zaman Revolusi  Wilayah Negara Indonesia di bagi dalam propinsi-propinsi, masing-masing di kepalai oleh seorang Gubernur (yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Berneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil)  Wilayah Propinsi dibagi dalam keresidenan-keresidenan, di kepelai oleh Residen Gubernur dan residen dibantu oleh Komite Nasional Indonesia (KNI) daerah, sedangkan kedudukan kotapraja diteruskan. Sejak di proklamasikannya Negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, maka bersarkan undang- undang dasar 1945 pasal 18 berkut pasal I dan II aturan-aturan peralihan Jo. Peraturan Pemerintah No.2 tahun 1945, maka di tetapkan antara lain adalah:
  • 6. 4. Zaman Pendudukan Belanda Dan Sekutunya  Meletakkan dasar-dasar dari nieuwe rechtsorde sesuai dengan janji yang diucapkan oleh ratu belanda dalam pidato radio tanggal 7 desember 1942, yaitu menuju ke arah pembentukkan negara yang disusun secara federatif antara lain dengan mengadakan konferensi-konferensi di Malino, Denpasar dan Pangkalpinang tang kemudian menghasilkan terbentuknya 15 negara bagian secara berangsur-angsur.  Memulihkan kembali secara berangsur-angsur badan-badan otonomi kabupaten dan haminte di daerah-daerah yang dianggap sudah aman, misalbnya di daerah kabupaten yang sudah aman. Sebagai usaha ke arah konsolidasi pemerintahan daerah-daerah yang diduduki dan untuk memikat hati bangsa indonesia, maka pihak belanda menempuh 2 jalan yakni :
  • 7. 5. Zaman Republik Indonesia Serikat Sampai Negara Kesatuan Republik Komperensi Meja Bundar telah melahirkan Republik Indonsia Serikat yang berdarakan sistem federalisme, di dalam mana republik indonesia proklamasi dengan daerahnya menurut status quo sejak penandatanganan perjanjian konperensi meja bundar pada tanggal 27 desember 1949 menjadi negara bagian, walaupun sifat negara RI tersebut telah dianggap sebagai modal dan pelopor perjuangan kebangsaan untuk menuju kemerdekaan. Untuk memungkinkan peleburan ini Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan UU Darurat No.1 tahun 1950 tentang cara-cara merubah sususnan kenegaraan dari wilayah RIS.
  • 8. Berdasarkan UU darurat tersebut, maka berangsur- angsur, satu demi satu, negara-negara dan daerah bagian menggabungkan diri dengan Negara Bagian RI, Republik Indonesia Serikat bentukkan belanda hanya tinggal 3 negara bagian saja yaitu : 1. Negara-negara bagian Republik Indonesia yang meliputi wilayah-wilayah kepulauan Jawa, Madura, Sumatera dan kalimantan, minus negara sumatera timur dan kalimantan bagian timur dan selatan; 2. Negara Sumatera Timur; 3. Negara Indonesia Timur.
  • 9. 6. Zaman Negara Kesatuan Republik Indonesia Hingga Sekarang 1. Undang-undang No. 22/1948, yang berasal dari Negara RI proklamasi 17 agustus 1945 dan berlaku di Jawa dan Madura, Sumatera dan Kalimantan. 2. Undang-undang No. 44/1950, yang berasal dari NIT dan berlaku di Sulawesi, Maluku dan Nusatenggara. Pada saat berdirinya NKRI di wilayah Indonesia itu belaku dua macam undang-undang pokok pemerintahan daerah, yaitu;
  • 10. Dengan berlakunya kembali UUD 1945, maka sebagai pelaksanaan dari pasal 18 UUD 1945, pada tanggal 1 september 1965 telah di keluarkan UU tentang pokok- pokok pemerintahan daerah baru yaitu UU No. 18 tahun 1965 yang sekaligus mencabut; 1. UU No. 1/1957 2. Penetapan Presiden No. 6/1959 3. Penetapan Presiden No. 2/1960, dan Penetapan Presiden No. 5/1960 (disempurnakan) Selanjutnya, prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai berikut:
  • 11. 1. Pelaksanaan pemberian otonomi kepada daerah harus menunjang aspirasi perjuangan rakyat Indonesia seluruhnya 2. Pemberian otonomi kepada daerah harus merupakan otonomi yang nyata dan bertanggung jawab, 3. Azas desentralisasi di laksanakan bersama-sama dengan asas dekonsentrasi, dengan memberikan kemungkinan pula bagi pelaksanaan asas tugas pembantuan 4. Pemberian otonomi kepada daerah mengutamakan aspek keserasian dengan tujuan di samping aspek pendemokrasian 5. Tujuan pemberian otonomi pada daerah adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guan penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
  • 12. B. Sejarah Fungsi Pamong Praja Dalam System Ketatanegaraan di Indonesia Pada zaman kerajaan-kerajaan, sebelum bangsa Asing berkuasa di Indonesia, kepulauan Indonesia pada umumnya, pulau jawa pada khususnya mempunyai struktur masyarakat yang sangat feodal. Pada zaman kerajaan-kerajaan sebelum bangsa asing berkuasa di Indonesia, para Bupati dengan ponggawanya, yaitu patih, para demang, para petinggi, para cutak, para camat. Diatas camat ada pegawai pengurus pajak lagi yang dinamakan kepala cutak, memegang kekuasaan sehari-hari, yang hamper tidaka terbatas. 1. Zaman Pra Bangsa Asing Berkuasa
  • 13. 2. Zaman Kumpeni ( Verenigde Oost-Indische Compagnie) Ketika bangsa Belanda pada tahun 1596 untuk pertama kali mendarat dikepulauan Indonesia, kerajaan-kerajaan Hindu dijawa telah berubah menjadi kerajaan-kerajaan Islam, diantaranya yang paling kuat adalah Mataram dibawah Sultan agung, yang bercita- cita mempersatukan pulau Jawa dan Madura, yang ketika itu terpecah-pecah. Perserikatan dagang tersebut mendapat bantuan politik dan militer dari pemerintah negeri belanda, dan menerima beberapa hak istimewa, antara lain:
  • 14. 1. Hak monopoli untuk berdagang di kepulauan Indonesia. 2. Hak untuk memelihara angkatan perang, mendirikan benteng-benteng, membuat perjanjian dengan raja-raja. 3. Hak untuk mengangkat officieren van justitie untuk menjaga ketertiban umum, kepolisian serta keadilan. 4. Hak mencetak dan mengedarkan uang.
  • 15. Pada zaman VOC ada 2 macam jalan untuk memperoleh hasil bumi dari bangsa Indonesia, yaitu: 1. Contingenten, ialah pemungutan hasil bumi dan daerah, dengan tidak memberikan ganti rugi sedikitpun, karena pemungutan itu diangap sebagai pajak dalam bentuk natura. 2. Verplichte leveranthies, ialah kewajiban dari rakyat berdasarkan perjanjian dengan VOC untuk menanam sebagian dari tanahnya dengan macam tanaman,yang hasilnya diperlukan oleh VOC untuk perdagangan.
  • 16. 3. Zaman Abad ke-19 Politik utama dari prancis dan kerajaan belanda pada waktu itu adalah to build in asia counterweight against british influence yang telah menunjukan keunggulannya dan telah mengambil posisi disebagian besar kepulauan luar jawa dan Madura. 4. Pada Zaman Permulaan Abad ke-20 Sampai Tahun 1942 Pada akhir abad ke-19 setelah Hindia Belanda dikembalikan oleh Inggris ke Belanda, terutama sesudah dihapuskannya komisi jenderal, maka kedudukan pangreh praja di Indonesia (yang telah ada) diperkuat dan gesubordineerd pada pemerintah pusat Hindia Belanda.
  • 17. Para Bupati diberi kedudukan istimewa, seperti:  Mereka mempunyai hak forum privilegiatum, yaitu tidak boleh dijadikan saksi, apalagi ditangkap oleh siapapun juga, kecuali dengan ijin gubernur Jenderal.  Jika berhenti dari jabatannya atau meninggal dunia, GUbernur Jenderal harus berusaha supaya yang mengantikannya ialah ahli warisnya yang terdekat.  Tidak dipindah-pindahkan (dimutasikan).  Bupati adalah pemimpin polisi pangreh praja dan polisi kota, kecuali dikota-kota besar yang berada dibawah pimpinan asisten residen.
  • 18. 5. Pada Zaman Pendudukan Jepang Setelah pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada balatentara jepang pada tanggal 9 maret 1942, maka pemerintah pendudukan jepang melanjutkan sebagian besar struktur pemerintahan daerah seperti pada Jaman Belanda di bidang dekonsentrasi, hanya namanya saja diganti dengan bahasa jepang. Jabatan gubernur dan jabatan asisten-asisten residen dijawa dihapuskan, kotapraja-kotapraja dilepaskan dari lingkungan administratip para bupati, sedangkan walikota menjadi petugas- petugas pangreh praja yang tunduk kepada residen.
  • 19. 6. Zaman Kemerdekaan Sejak dahulu sampai sekarang, korps pamong praja selalu memegang peranan penting dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia. Banyak pendapat mengenai keberadaan korps ini, sebagian menghendaki agar dalam jaman modern (kemerdakaan) korps pamong praja dihapuskan saja, karena korps ini merupakan alat kolonial dan mengandung unsure feodal. Sebaliknya banyak pula yang berpendapat perlu tetap mempertahankan korps pamong praja, hanya perlu dibina, disempurnakan dan disesuaikan dengan tuntutan jaman serta keadaan Indonesia yang sudah merdeka, sehingga unsure-unsur feodalnya harus dibuang.