1
SMK PARIWISATA
BAITUL HAMDI BANTEN
LAPORAN KEGIATAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI HOTEL RATU BIDAKARA -
SERANG BANTEN
Di Susun Oleh
SHINTA WIDIANI
2010.0017
Kelas XI / Akomodasi Perhotelan
SMK BAITUL HAMDI MENES
PANDEGLANG - BANTEN
2011 /2012
2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Shinta Widiani
Nama orang tua
Bapak ; Isman Sudirman
Ibu : Juminah
Tempat tanggal lahir ; Pandeglang, 03 Januari 1995
Alamat ; Kp.Karoeng
Ds. Margagiri
Kec. Pagelaran
Kab. Pandeglang - Banten
Riwayat pendidikan : SDN Kalang Anyar I Labuan Pandeglang 2007
SMPN 1 Labuan Pandeglang lulus tahun 2010
SMK Baitul Hamdi Menes Pandeglang masuk tanun 2010
Shinta Widiani
3
MOTTO
Life is beautiful if comes from the the deepest of love
Hidup itu Ind jika di lakukan dengan cinta
4
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT, yang telah memberikan taufik, hidayah,
serta inayah-Nya, sehingga Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan laporan kegiatan ini dapat
terselesaikanpada waktunya, Shalawat beserta salam tetap tercurah kepada Rasulullah, para
sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Laporan ini kemungkinan besar tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh kerena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya, terutama pada:
1. Managemen Ratu Hotel Bidakara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
bergabung dalam PRAKERIN di Hotel Ratu Bidakara - Serang Banten.
2. Bapak Wisnu Hs. GM Hotel Ratu Bidakara - Serang Banten dan Bapak Triono Firmana yang
mengarahkan, mendidik serta memberikan motivasi kepada penulis selama PRAKERIN di
Hotel Ratu Bidakara - Serang Banten.
3. Bapak Ir. Ari Ekoprianto, Kepala Sekolah SMK Baitul Hamdi yang telah memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis selama PRAKERIN
4. Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I, dan Bapak Jundi, A.Ma Pembimbing PRAKERIN SMK Baitul
Hamdi, yang telah membimbing, mengajar dan mendidik penulis selama PRAKERIN di
Hotel Ratu Bidakara.
5. Karyawan Hotel Ratu Bidakara, khususnya FB Service Dept, FO Dept dan HK Dept, yang
telah membeimbing penulis selama PRAKERIN.
6. Seluruh dewan guru dan Staff SMK Baitul Hamdi Menes yang tidak mungkin disebutkan
satu persatu yang telah memberikan support dan bimbingan kepada penulis.
5
7. Ayahanda dan Ibunda, yang telah memberikan doa, motivasi, dan dukungan baik moral
maupun spiritual.
8. Kepada semua teman-temanku , terima kasih atas kebersamaannya dan persahabatanya
selama ini, serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini
yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT jua-lah penulis haturkan syukur dan terima
kasih sebesar-besarnya atas segala karunia, pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan semua tugas yang penulis sandang hingga akhirnya
tersusunlah laporan ini.
Penulis juga menyadari bahwa bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna
baik dari segi isi maupun metodologi penulisannya, Untuk itu, kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya.
Menes, 26 Maret 2012
Shinta Widiani
6
DAFTAR ISI
Halaman Depan ................................................................................................ i
Lembar Pengesahan.............................................................................................. ii
Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... iii
Motto .................................................................................................................. iv
Kata Pengantar ................................................................................................... v
Daftar Isi............................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Maksud dan Tujuan PARAKERIN .................................................... 2
1.3. Tujuan dan Kegunaan laporan ........................................................... 3
1.4. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan ......................................................... 4
1.5. Metode & teknik Penyusunan laporan .............................................. 5
BAB II HOTEL RATU BIDAKARA.
2.1. Sejarah Perusahaan ........................................................................... 7
2.2 Struktur Organisasi ........................................................................... 9
BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKERIN.
1.1. House Keeping Departemen ......................................................... 10
1.2. Food and Beverage Departement .................................................. 24
1.3. Front Office Departement ............................................................. 29
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 33
4.2 Saran .............................................................................................. 33
LAMPIRAN-LAMPIRAN
7
BAB I
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Paktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang penulis lakukan telah
selesai, maka penulis menyampaikan laporan kegiatan PRAKERIN sebagai tahapan akhir
dari tugas yang harus penuis lakukan. Laporan yang penulis sampaikan adalah laporan
kegiatan yang penulis lakukan selama PRAKERIN di Hotel Ratu Bidakara , Jl. K. H Abdul
Hadi No.66 Serang - Banten.
Adanya beberapa tempat kegiatan PRAKERIN yang telah penulis pelajari yang
ada dihotel baik yang telah penulis langsung berhubungan dengan tamu maupun tidak
merupakan salah satu acuan bagi penulis untuk penyajian laporan PRAKERIN dengan
mengangkat topik ’ Laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri di Hotel Ratu
Bidakara – Serang Banten.
Maka sesuai dengan tujuannya uraian-uraian dalam laporan ini berusaha
memberikan laporan umum tentang keterlibatan penulis dalam PRAKERIN selama tiga
bulan di Hotel Ratu Bidakara – Serang Banten. Dalam laporan ini juga dijelaskan
pelaksanaan PRAKERIN yang dilakukan penulis, mengingat sangat luasnya pengetahuan
Food Product diharapkan penyajian serta pembahasannya sesuai dengan yang diharapkan.
1.1. Latar Belakang
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu bentuk emplementasi
secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia
kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.
8
Disamping dunia usaha , Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dapat
memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian
yang tidak diajarkan di sekolahan bias didapat didunia usaha , sehingga dengan
adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat meningkatkan mutu dan
relevensi Pendidikan Menengah Kejuruan yang dapat diarahkan untuk
mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia
usaha.
1.2 Maksud & Tujuan PRAKERIN
Maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang
diwujudkan dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat tugas
akhir Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
juga sebagai kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki
dunia kerja yang sesungguhnya,tercermin dalam Pendidikan Nasional yang
berdasarkan Pancasila yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan
ketrampilan agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya
sendiri serta bertanggung jawab atas Pembangunan Bangsa dan Negara dalam
pencapaian perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur.
Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh
tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk
ikut terjun kedalam dunia industri, bisnis, dan pariwisata.
9
Adapun tujuan diadakan pelaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
( PKL ) antara lain :
a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha,
b. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswa untuk
memasuki dunia usaha,
c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai persiapan
dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya,
d. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan
e. pada tempat dimana Siswa melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN LAPORAN
Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah hasil penulisan Siswa
setalah menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ( PKL ) berdasarkan
data yang di peroleh dan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah. Adapun tujuan
pembuatan laporan ilmiah antara lain:
a. Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran
dan pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang
sistematis, logis, dan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
b. Meningkatkan kreativitas Siswa dalam penulisan yang bersikap objektif dan
ilmiah.
10
c. Sebagai pertanggungjawaban siswa yangb telah melaksanakan Tugas Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN) yang berkaitan dengan program keahlian yaitu
Pariwisata – Akomodasi Perhotelan.
d. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan
Praktek Kerja Industri dengan baik.
1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan
Praktek Kerja Industri yang penulis lakukan adalah di Hotel Ratu Bidakara
yang beralamatkan di Jl. K.H. Abdul Hadi No.66 Serang – Banten. Kedudukan dan
posisi strategis Ratu Hotel Bidakara Serang terletak di pusat kota dengan banyak
kemudahan, diantaranya:
a. Dekat dengan pusat pemerintahan provinsi Banten
b. Dekat dengan akses jalan Toll
c. Dengan pusat pemerintahan (Jakarta) 40 menit
d. Dekat dengan pusat perbelanjaan (Shopping Center).
Sedangkan waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang
dilakukan oleh penulis dimulai tanggal 21 Desember 2011 s/d 21 Maret 2012.
Dengan pelaksanaan PRAKERIN sebagai berikut:
a. Departement House keeping mulai tanggal 21 Desember 2011 s/d 03 Januari
2012
b. Departement Food and Beverage Service mulai tanggal 04 Januari 2012 sd 28
Januari 2012, dan
c. Departement Front Office mulai tanggal 29 Januari 2012 s/d 21 Maret 2012
11
1.5 Metode & Teknik Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan ini Penulis menggunakan metode dan beberapa
tekhnik penulisan dengan maksud agar memudahkan didalam pengumpulan
data,sehingga susunan laporan ini dapat tersusun dengan lebih baik dan sesuai
situasi kondisi.Adapun metode dan tekhnik yang di gunakan dalam penyusunan
laporan antara lain sebagai berikut:
a. Metode Penyusunan
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif
mengargumentasikan dan memaparkan permasalahan secara terperinci sesuai
dengan data dan fakta yang ada.
b. Tekhnik Penyusunan
Beberapa langkah penyusunan yang penulis lakukan yaitu:
1) observasi
Yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui teori yang
kemudian terapkan dalam bentuk kegiatan atau Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).
12
2) Interview
Yaitu Mengumpulkan data dengan cara melakukan Tanya jawab secara
langsung, hal ini di lakukan untuk memperoleh suatu informasi yang tepat dan
jelas yang dibutuhkan di dalam penyusunan laporan.
3) Study Literatur
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dan cara mencari serta
membaca buku-buku di perpustakaan yang ada kaitannya dengan pembahasan
masalah.
Selanjutnya sistematika penyusunan laporan ini penulis menjabarkan
setiap pokok pembahasan terlebih dahulu Penulis harus menuliskan pokok
pembahasan dengan sistematis dari laporan ini.
BAB I Pendahuluan berisi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan
PARAKERIN, Tujuan dan Kegunaan laporan, Lokasi dan Waktu
Pelaksanaan, Metode & teknik Penyusunan laporan.
BAB II Hotel Ratu Bidakara. Berisi Sejarah Perusahaan, Struktur
Organisasi.
BAB III Deskripsi Pelaksanaan PRAKERIN. Berisi House Keeping
Departemen, Food and Beverage Departement dan Front Office Departement
BAB IV Penutup, berisi Kesimpulan dan Penutup
13
BAB II
HOTEL RATU BIDAKARA
2.1. Hotel Ratu Bidakara
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan
angkutan darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor), kawasan
sekitar rel kereta api tak lagi menarik minat para investor. Orang kemudian lebih
suka jalan-jalan pakai mobil ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun
tersaingi oleh kehadiran "motel", gabungan kata "motor hotel" yang sama dengan
tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor, namun kejayaan motel ini
pun tak berlangsung lama karena makin pesatnya perkembangan kota.
Berakhir pula era motel, karena letaknya yang agak di pinggir kota dan
fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa
bermalam di kawasan pinggiran, motel pun harus bersaing dengan hotel resort, yang
banyak tumbuh di tempat-tempat peristirahatan.
Selain hotel, resort, anak-anak kandung hotel yang lahir di era 1990-an tak
kalah hebatnya, sebut saja berbagai extended-stay hotel (khusus buat tamu yang
membutuhkan tempat menginap minimal lima malam). Sedangkan pelaku bisnis
yang harus bernegosiasi di suatu tempat mencari hotel apartment. Di Amerika, dua
jenis hotel ini berkembang sangat pesat.
Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan
yang cukup mahal, masyarakat awam tahunya yaitu : (a) hotel berbintang cukup
14
mahal (b) hotel melati tarifnya cukup terjangkau (c). guest house baik yang dikelola
sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) dan (d). mess yang dikelola oleh
perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada
kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.
Tentu saja harga tidak membohongi dimana harga semakin tinggi pelayanan
pun semakin memuaskan, namun dari mulai hotel melati pun pada umumnya yaitu
disamping menyediakan tempat menginap, juga menyediakan berbagai fasilitas
guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu.
Salah satu hotel yang ada di Banten yaitu Hotel ratu bidakara. Didirikan di
kota Serang, tanggal 15 Desember 2007, dan soft opening tanggal 16 Mei 2011.
General manager yang pertama kali memimpin Hotel Ratu Bidakara adalah Whisnu
HS.
Hotel Ratu Bidakara didirikan dengan jumlah kamar yang bisa dijual adalah
93 kamar, yang terdiri dari beberapa jenis kamar yaitu:
a. Superior room 34 kamar
b. Deluxe 53 kamar
c. Junior suite 3 kamar
d. Famiili suite 2 kamar
e. Royal suite 1 kamar
16
BAB III
DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKERIN
A. House Keeping Departemen
Departemen Tata Graha (housekeeping) terdiri dari seksi-seksi. Pada setiap
seksi mengemban tugas dan fungsi masing-masing. Dalam melaksanakan tugasnya,
seksi yang ada harus saling menjalin kerja sama yang baik. Dengan adanya
koordinasi dan kerjasama yang sehat maka akan dapat tercipta suasana kerja yang
dinamis dan kondusif.
Secara umum Departemen Tata Graha (housekeeping) memiliki fungsi untuk
menjaga kebersihan, kerapian dan kelengkapan kamar-kamar tamu, restoran, bar dan
tempat-tempat umum dalam hotel termasuk tempat-tempat untuk karyawan kecuali
dapur (kitchen). Departemen Tata Graha (housekeeping) di samping memiliki fungsi
di atas juga memiliki fungsi untuk menjagausia alat dan perlengkapan yang dimiliki
oleh hotel secara maksimal.
Secara umum bagian-bagian House Keeping yang ada di Ratu Hotel
Bidakara
1. Linen & Laundry
Linen & Laundry adalah bagian yang ada di hotel yang bertugas dalam
hal menyiapkan semua linen yang digunakan oleh hotel, baik untuk keperluan
hotel maupun untuk tamu. Dalam penanganannya linen hotel dibagi menjadi
dua:
a. Housekeeping Linen; dan
b. Food & beverage linen.
17
1). Jenis-Jenis Linen Housekeeping Department
a. Sheet ( Sprei )
b. Pillow Case (sarung bantal)
c. Bath Towel (handuk mandi)
d. Hand towel (handuk tangan)
e. Face towel (handuk muka)
f. Bath mat (keset)
g. Bed spread
h. Bed skirting
2). Jenis-Jenis Linen Food & Beverage Department
a. Table cloth ( taplak meja )
b. Large table cloth ( taplak meja lebar )
c. Napkin ( serbet )
d. Molton
e. Greenfelt
Pada bagian Linen ini tugas yang dilakukan penulis adalah mengambil
linen kotor dari kamar tamu hingga ke office linen. Kemudian oleh staff linen
dilakukan proses sebagai berikut:
1. Membawa linen dengan tangan.
a) Hindari membawa linen terlalu berlebihan.
b) Hindari linen jatuh ke lantai.
c) Linen jangan diseret.
18
d) Jangan terinjak dengan sepatu.
2) Membawa dengan kantong linen.
a) Jangan melebihi muatan.
b) Jangan menggunakan kantong yang rusak.
c) Kantong harus selalu dicuci.
3) Penyeleksian
a) Jenis kotoran
(1) ringan
(2) sedang
(3) berat
b) Jenis bahan/kain
(1) bahan dasar kain
(2) warna
(3) Proses akhir
4) Pencucian
a) Kapasitas yang dianjurkan:
(1) Kotoran ringan
(2) Kotoran sedang
(3) Kotoran berat
(4) Kotoran ekstra berat
5) Pelipatan
a) Pelipatan menggunakan mesin pelipat otomatis.
b) Pelipatan secara manual
19
c) Linen ditolak (reject).
d) Evaluasi hasil cucian.
6) Penyimpanan
a) Jangan meletakan benda atau linen kotor dekat linen bersih.
b) Jaga selalu kebersihan.
c) Evaluasi hasil cucian.
7) Transportasi
a) Gunakan kantong/trolly linen.
(1) Jaga kebersihan.
(2) Bersih dan sehat.
(3) Jangan membawa linen berlebihan.
b) Hindari penyalahgunaan dan pencurian linen.
8) Penggunaan
a) Jangan membiarkan penyalahgunaan linen.
(1) Problem untuk laundry.
(2) Linen cepat rusak.
(3) Biaya penggantian linen tinggi.
b) Penyalahgunaan linen segera diinformasikan kepada manajemen dan
karyawan.
2. Public area dan Gardening
Public area adalah bagian yang ada di house keeping yang bertugas
memelihara kebersihan dan kenyamanan area hotel, sedangkan gardening
20
adalah bagian yang ada dihotel nyang bertugas dalam hal penyaiapan perawatan
tanaman –tanaman yang ada di areal hotel.
Perawatan adalah mencegah terjadinya kerusakan dan memperpanjang
umur dan fungsi alat agar dapat digunakan lebih lama sehingga mengurangi
cost atau biaya yang harus dikeluarkan oleh manajemen hotel.
Melaksanakan prosedur pembersihan di area umum hotel perlu
memperhatikan hal-hal penting dan teknik pembersihan yang tepat untuk
menghindari kesalahan pemakaian alat dan bahan sehingga hasil yang diperoleh
akan maksimal. Hal-hal penting tersebut adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan dan dikerjakan.
b. Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan
diharapkan untuk segera dikerjakan.
c. Kumpulkan dan periksa bahan-bahan pembersih, peralatan dan perlengkapan.
d. Siapkan alat dan bahan pembersih sesuai dengan keadaan obyek yang akan
dibersihkan
e. Melakukan pembersihan mulai dari bagaian atas atau bagian paling tinggi
menuju bagian bawah atau terendah, juga bagian dari yang paling jauh
menuju menuju ke arah pintu.
f. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah jarum jam atau berlawanan jarum
jam jika obyek pembersihan di ruangan.
g. Prinsip pembersihan adalah mengangkat kotoran, bukan mengangkat lapisan
permukaan obyek yang dibersihkan atau meratakan kotoran.
h. Bekerjalah dengan menggunakan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja.
21
i. Mempergunakan bahan pembersih yang lunak sebelum menggunakan bahan
pembersih yang keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat pengotorannya)
j. Pasang Rambu-rambu/Wet Coution jika sedang membersihkan daerah umum
untuk menjamin agar tamu tidak terkena resiko bahaya seperti terpeleset
akibat lantai basah atau kejatuhan air karena overhead cleaning (bagian di
atas kepala).
k. Siapkan semua rambu-rambu yang penting sehingga tidak membahayakan
tamu dan staf.
l. Selalu memeriksa area/lokasi yang dibersihkan apakah sudah benar –benar
bersih, sebelum meninggalkan area.
m. Mengembalikan peralatan
Alat pembersih yang diperlukan dalam menjaga kebersihan ini adalah:
• Peralatan pembersih kaca (glass wipper)
• Sapu (broom)
• Pengki (dust pan)
• Pel (mop)
• Ember (bucket)
• Pembersih serba guna (multi purpuse cleaner)
• Pembersih lantai (floor cleaner)
• Kain pembersih (cleaning cloth)
• Spon (sponge)
• Alat pembersih debu (dust cloth)
• Penyedot debu (vacuum cleaner)
22
• Tempat sampah (garbage bin)
Bahan pembersih yang diperlukan dalam menjaga kebersihan ini
adalah:
• Multi purpose cleaner (MPC/GPC)
• Pembersih lantai (floor cleaner)
• Pembersih kaca (glass cleaner)
• Pengkilap Kayu (polisher)
• Pembersih metal (metalic cleaner)
Pembersihan secara manual adalah cara pembersihan yang dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia, walaupun cara pembersihan ini juga dibantu dengan
peralatan manual (cara menggerakkannya dilakukan dengan menggunakan tenaga
manusia).
Proses yang dilakukan dalam pelaksanaan public area ini yang biasa
dilakukan adalah macam-macam sistem pembersihan manual:
a. Dusting (mengelap debu pada perabot/barang)
b. Sweeping (menyapu lantai)
c. Mopping (mengepel lantai)
d. Window cleaning/mirror cleaning (membersihkan kaca jendela/kaca cermin).
e. Polishing (memoles barang / perabot yang terbuat dari kayu/logam)
a. Dusting
Pembersihan dengan cara ini adalah membersihkan debu yang ada di
perabot/benda dengan menggunakan lap kain. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dalam melakukan dusting dapat digunakan dengan dua cara :
23
1) Dry dusting, yaitu pembersihan debu dengan menggunakan lap kering seperti
yang dilakukan sehari-hari.
2) Damp dusting yaitu membersihkan debu dengan menggunakan lap
lembap/setengah basah, sehingga debu akan menempel di lap tersebut.
Cara melakukan dusting
1) Dry and damp dusting
• Sediakan 2 (dua) buah cleaning cloth, dan damp cleaning cloth
• Angkat /pindahkan semua benda yang dari perabot yang akan dibersihkan.
• Bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada perabot dengan
menggunakan damp cloth.
• Ulangi pembersihannya dengan menggunakan dry cloth, sampai perabot
tersebut benar-benar bersih.
• Kembalikan benda/barang yang dipindahkan ke tempat semula.
2) Dusting dengan menggunakan Polish Cleaner.
• Sediakan 3 (tiga) buah cleaning cloth, 1 (satu) buah dry cloth,
2 (dua) buah damp cleaning cloth.
• Pindahkan semua benda yang ada pada perabot yang akan dibersihkan.
• Bersihkan debu/kotoran dengan menggunakan damp cleaning cloth.
• Poleskan polish cleaner secara merata ke permukaan perabot yang
dibersihkan dengan menggunakan damp cleaning cloth yang telah diberi
polish cleaner.
24
• Gosoklah permukaan perabot yang telah diolesi polish cleaner, dengan
menggunakan dry cloth sampai perabot benar-benar bersih dan
mengkilap.
• Kembalikan benda yang dipindahkan ketempat semula.
b. Sweeping (menyapu lantai)
Sweeping adalah metode pembersihan terhadap lantai dengan menggunakan
sapu.
Cara menyapu/ Sweeping
• Sediakan sapu/floor broom sebelum melakukan sweeping.
• Angkat/pindahkan semua benda yang dari perabot yang akan dibersihkan.
• Dustinglah perabot yang ada di area sebelum dilakukan sweeping.
• Lakukan sweeping dari arah terjauh dari pintu menuju area yang terdekat
dengan pintu keluar.
• Angkat sampah dengan menggunakan dustpen setelah terkumpul.
• Check setelah sweeping diangap selesai.
c. Mopping (Mengepel lantai)
Mopping adalah metode pembersihan terhadap lantai dengan menggunakan
mop (alat pel).
Cara mengepel (Mopping)
• Setelah proses sweeping selesai, maka pekerjaan selanjutnya adalah
mopping.
25
• Sediakan clean mop dan double bucket serta perlengkapannya.
• Sediakan air bersih secukupnya dan campurkan air dengan bahan
pembersih dengan perbandingan yang tepat.
• Singkirkan benda-benda yang mengganggu proses pelaksanaan
mopping.
• Tempatkan danger notice untuk menghindari terjadinya kecelakaan
kerja.
• Lakukan mopping sesuai dengan prosedur yang benar.
• Mopping sebaiknya mop jangan terlalu basah, sehingga proses
pengeringan tidak terlalu lama.
• Biarkan lantai mengering sendiri.
d. Window Cleaning/Mirror Cleaning (Membersihkan kaca jendela atau
kaca cermin)
Window cleaning/mirror cleaning adalah proses pembersihan objek
kaca jendela atau kaca cermin.
Cara membersihkan kaca (Jendela) atau cermin (Glass window or
mirror cleaning (Window or Mirror Cleaning)
• Sediakan cleaning cloth, scotch brite, bottle sprayer, window wipper dan
glass cleaner.
• Lakukan pembersihan, dengan cara menyemprotkan glass cleaner pada
window atau mirror yang akan kita bersihkan.
26
• Gosok dengan scotch brite pada window/mirror jika ada noda yang
membandel.
• Tarik glass cleaner yang sudah disemprotkan pada window/mirror dengan
menggunakan glass wipper.
• Bersihkan glass wipper yang sudah dipakai dengan menggunakan
cleaning cloth.
• Biarkan window/mirror kering.
• Check kembali apakah window/mirror sudah benar-benar bersih.
e. Polishing (Memoles benda/perabot dari kayu)
Polishing yaitu proses perawatan benda atau perabot yang terbuat
dari kayu dengan menggunakan cleaning cloth dengan bahan pembersih
wooden polish.
Cara memoles benda/Polishing
• Sediakan cleaning Cloth, dan wooden polisher yang akan dipergunakan.
• Dustinglah terlebih dahulu perlengkapan yang akan dipolish.
• Setelah bersih gosokkan wooden polish yang sudah di teteskan pada
cleaning cloth sampai merata pada benda atau perabot yang dibersihkan.
• Proses polishing tidak dilakukan setiap hari.
• Wooden Polisher sebaiknya jangan terlalu basah, agar benda perabot yang
dibersihkan tidak licin.
27
3. Room Attenden
Room attenden adalah bagian yang ada di house keeping yang tugas
menyiapkan kamar untuk tamu, sehingga kamar siap untuk digunakan untuk
tamu, sehingga tamu yang merasakan kepuasan selama tinggal di hotel.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah
a. Menyiapkan Kamar Tamu
Kondisi atau keadaan kamar itu ditulis dengan kode atau simbol,
yang umumnya hampir sama untuk semua hotel. Beberapa Kode atau
Simbol (Istilah Status Kamar) di Ratu Hotel Bidakara adalah
1. OC (Occupied ) : Kamar tersebut ditempati oleh tamu.
2. VD (Vacant Dirty ) : Kamar itu sudah kosong namun belum siap
dijual karena belum dibersihkan.
3. VC (Vacant Clean) : Kamar itu sudah kosong dan sudah dibersihkan
siap dijual.
4. CO (Check Out) : Tamu meninggalkan hotel /kamar dan sudah
membayar rekening.
5. SO (Sleep Out) : Tamu sudah check in di hotel namun tamu tersebut
tidur di luar ( tidak menempati kamar yang disewa).
6. DD (Don’t Disturb) : Tamu tidak mau diganggu.
7. DL (Double Lock) : Kamar tersebut dikunci dua kali sehingga tidak
bisa dibuka dengan kunci kamar biasanya ada tamunya didalam
8. OOO (Out of Order ) : Kamar tersebut tidak bisa dijual, karena ada
kerusakan.
28
Beberapa tahapan membersihkan kamar yang harus dilakukan
seorang room attendant adalah:
1. Mintalah maaf jika menggangu tamu, dan tanya kapan waktu yang tepat
bagi Anda untuk kembali lagi dan membersihkan kamar.
2. Jika tamu sedang tidur, tinggalkan kamar secara perlahan. Jika Anda
menyalakan lampu, matikan lampu tersebut kembali.
3. Jika Anda mendengar suara yang menunjukkan bahwa tamu ada di
kamar mandi dan mungkin tidak mendengar Anda, tinggalkan kamar
dan tutup pintu kembali secara perlahan.
4. Jika tamu tersebut dapat mendengar Anda dari kamar mandi, mintalah
maaf dan bilang bahwa Anda akan kembali lagi nanti.
5. Pada saat memasuki kamar jangan meninggalkan kunci kamar pada
trolley cart, hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diharapkan baik oleh petugas lain maupun tamu yang lewat.
Selanjutnya beberapa langkah yang dilakukan dalam menata tempat
tidur adalah:
1. Secara berkala baliklah Mattress sesuai dengan petunjuk yang diberikan.
Biasanya dilakukan sekali dalam sebulan.
2. Letakkan pelindung mattress atau ”bed pad/bed protector” atau mattress
pad” di atas mattress. Pelindung mattress ini berfungsi untuk menjaga
supaya mattress tidak basah dari keringat atau cairan lain. Pelindung ini
harus dibalik setiap hari.
29
3. Room attendant berdiri di depan meja malam (night table) menghadap ke
arah tempat tidur yang sedang ditata.
4. Atau dapat berdiri di top tempat tidur. Hal ini dilakukan agar tidak
membelakangi tamu atau memudahkan menebarkan sheet (simetris).
5. Tebar/pasang sheet pertama dengan baik ke atas tempat tidur dan lipat ke
bawah tempat tidur, keempat sudutnya membentuk sudut 45 derajat.
Jahitannya menghadap ke bawah dan sisa sheet yang ada di kepala dan kaki
tempat tidur harus sama. Garis lipatan atau setrika harus berada di tengah-
tengah tempat tidur.
6. Lipatlah ujung sheet pada bagian kepala tempat tidur dan yang terdekat
dengan Anda.
7. Lipat ujung sheet pada bagian kepala tempat tidur yang terdekat dengan
Anda.
8. Pasang atau tebarkan sheet yang ke dua. Jahitannya menghadap ke atas dan
ujung depannya sejajar dengan ujung kasur.
9. Pasang atau lemparkan selimut di atas sheet kedua. Ujung depannya
terletak kira-kira 30 cm ujung kasur.
10. Pasang atau tebarkan sheet yang ketiga. Jahitannya menghadap ke bawah
dan ujung sejajar dengan ujung kasur.
11. Lipat ujung sheet ke dua dan ketiga atas selimut.
12. Masukkan sheet ke dua dan selimut sepanjang sisi tempat tidur yang
terdekat dengan diri Anda.
13. Lipat sekaligus ujung sprei dan selimut di sudut terdekat bagian kaki
tempat tidur.
30
14. Lipat dan masukkan ujung sheet pertama pada bagian kepala sisi
berikutnya.
15. Masukkan sekaligus dengan rapi sheet kedua dan ketiga serta selimut pada
sisi tersebut.
16. Tutup tempat tidur dengan tutup tempat tidur atau ”bed spread” atau ”bed
cover” dengan rapi.
17. Ambil sarung bantal, masukkan bantal ke sarungnya. Bantal jangan dijepit
dengan dagu.
18. Letakkan bantal pada tempatnya
19. Dorong atau letakkan tempat tidur pada tempatnya.
4. Turn down service
Turn down service adalah teknik pelayanan house keeping yang
dilakukan staff room attendant dimalam hari, untuk memastikan bahwa
tamu mendapatkan pelayanan kamar dengan baik. Selain itu berfungsi
untuk mengecek keperluan tamu yang kurang atau telah habis biasanya
dilakukan sebelum jam 9 PM
B. Food and Beverage Departement
Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat
di hotel. Bagian tersebut mempunyai fungsi menjalankan penjualan makanan dan
minuman.
31
Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi dibalik
itu semuanya terdapat kegiatan yang sangat kompleks. Kegiatan-kegiatan tersebut,
yaitu: .
1. Melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman
2. Merencanakan kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum di
restoran hotel.
3. Melakukan pembelian bahan makanan dan minuman,
4. Penyimpanan makanan dan minuman
5. melakukan pengolahan makanan dan minuman,
6. Penyajian makanan dan minuman, serta
7. Perhitungan produk makanan dan minuman.
Restoran adalah salah satu outlet dari bagian makanan dan minuman yang
fungsinya menjual dan melayani makanan dan minuman kepada tamu hotel, baik
yang menginap maupun yang tidak menginap. Restoran ada beberapa macam
seperti:
1. Prameswari adalah restoran yang menyediakan variasi menu dengan
harga yang standar. Restauran ini digunakan untuk tamu tang minginap
maupun umum. Sestem pelayanan adalah menggunakan system Buffet.
2. Tirta Boga restaurant adalah restoran yang menyediakan menu khusus
untuk tamu yang berada di pool,
3. Gita LokaBar adalah tempat dimana tamu dapat memesan dan
menikmati minuman baik alkohol maupun non alkohol. Ada dua macam
32
bar pada umumnya yaitu public bar adalah tempat tamu memesan dan
menikmati minuman yang dipesannya di tempat itu.
4. Room service, merupakan salah satu outlet yang mempunyai fungsi
utama untuk melayani pemesanan makanan dan minuman ke kamar
tamu.
d. Balai Room Function room adalah suatu tempat yang dipergunakan
untuk berbagai macam kegiatan seperti pesta, rapat dll. Bagian yang
menangani kegiatan tersebut dinamakan banquet. Pada jenis ini terdapat
6 (enam) Balai Room dan yang paling besar adalah Balai Agung yang
bias mencapai kapasitas 1000 orang dengan menggunakan system
standing party.
Berikut ini adalah peralatan yang digunakan di restoran yang dikelompokkan
menurut jenisnya.
a. Silver ware/table ware adalah peralatan makan yang dibuat dari logam yang
dilapisi perak atau stainless steel, antara lain:
• Demitasse spoon : sendok untuk kopi atau selai
• Tea spoon : sendok teh
• Ice cream spoon : sendok ice cream
• Long spoon : sendok es teh/kopi
• Mellon spoon : sendok untuk makan melon
• Bouillon spoon : sendok sup encer
• Onion soup poon : sendok sup kental
• Dessert spoon : sendok untuk menyantap hidangan penutup (dessert)
33
• Dinner spoon : sendok makan besar, biasanya dipergunakan untuk mengambil
makanan sebagai pengganti serving spoon
• Serving spoon : sendok makan besar untuk penyajian makanan, memindahkan
makanan ke piring tamu, biasanya berpasangan dengan serving fork
• Grape fruit spoon : sendok untuk makan belahan buah anggur
• Sugar ladle : sendok gula
• Sauce ladle : sendok untuk mengambil saus
• Soup ladle : sendok besar bertangkai bengkok untuk mengambil soup tureen
• Punch ladle : sendok besar bertangkai panjang, bengkok, untuk mengambil es
campur (fruit punch). Tempatnya disebut punch bowl
• Caviar knife : pisau untuk mengoles atau meratakan caviar pada roti panggang
• Pastry knife : pisau untuk memotong pastry di atas trolley (kereta dorong)
• Cheese knife : pisau untuk memotong dan memakan keju
• Fruit knife/fork : pisau/garpu untuk makan buah potong
• Dessert knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan pembuka maupun
penutup
• Fish knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan ikan. Bagian tajam dari
pisau ini tumpul dan tebal dengan ujung yang runcing
• Dinner knife/fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan utama
• Steak knife/dinner fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan steak, sirloin
steak, t-bone steak
• Fish carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong hidangan ikan yang
berukuran besar dan masih utuh
• Meat carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong daging
34
b. Glass ware : peralatan yang terbuat dari gelas, adalah sebagai berikut:
o Water goblet : gelas untuk menyajikan air es
o White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih
o Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggurmerah
o Champagne glass : gelas untuk menyajikan champagne
o Beer glass : gelas untuk menyajikan bir
o Tumbler glass 6 oz : gelas untuk menyajikan Jus
o Tumbler glass 8 oz : gelas untuk menyajikan soft drink
c. China ware
China ware/crockery (pecah belah): barang keramik yang dibuat dari
bahan tanah liat yang diproses dengan pemanasan yang tinggi.
• Bread & butter plate biasa disingkat B&B plate, disebut juga side plate atau
quarter plate, digunakan untuk menyajikan macam roti dan snack
• Dessert plate piring ceper dengan ukuran tanggung, disebut juga sweet plate atau
half plate, digunakan untuk menyajikan hidangan pembuka maupun hidangan
penutup, kadang-kadang digunakan sebagai alas atau underliner
• Fish plate piring untuk menyajikan hidangan ikan • Breakfast plate piring untuk
hidangan makan pagi
• Soup plate piring untuk menyajikan sup
• Dinner plate piring ceper ukuran besar untuk menyajikan hidangan utama,
disebut juga joint plate
• Show plate piring ceper ukuran sedikit lebih besar dari pada dinner plate, diberi
dekorasi yang bagus untuk show
• Soup bowl mangkuk sup untuk menyajikan sup kental
• Cereal bowl piring mangkuk untuk menyajikan bubur maupun sereal
35
• Round casserole mangkuk tahan panas dengan pegangan kanan dan kiri untuk
menyajikan sup
C. Front Office Departement
Front front office. Kantor depan hotel merupakan salah satu bagian dari hotel
yang paling penting dalam hal mewujudkan tujuan yang akan dicapai oleh hotel.
Tujuan dari kantor depan hotel adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan tingkat hunian kamar serta pendapatan hotel dari tahun ke tahun.
b. Meningkatkan jumlah tamu langganan.
c. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan tamu secara baik, tepat dan cepat kepada
tamu.
d. Membentuk citra hotel yang positif.
Kantor depan hotel memiliki fungsi dalam mewujudkan tujuan dari hotel.
Fungsi tersebut dilakukan oleh petugas kantor depan sehari-hari. Adapun fungsi-
fungsi tersebut sebagai berikut.
a. Menjual kamar, kegiatan yang dilakukan antara lain: menerima pemesanan
kamar, melakukan pendaftaran tamu, memblok kamar.
b. Memberikan informasi mengenai seluruh produk, fasilitas, pelayanan, dan
aktivitas yang ada di hotel maupun di luar hotel.
c. Mengkoordinasikan kepada bagian lain yang terkait dalam rangka memenuhi
keinginan tamu serta memberikan pelayanan yang maksimal.
d. Melaporkan status kamar yang terkini.
36
e. Mencatat, memeriksa pembayaran tamu serta menangani rekening tamu.
f. Membuat laporan yang dibutuhan oleh hotel.
g. Memberikan pelayanan telekomunikasi untuk tamu.
h. Memberikan pelayanan barang bawaan tamu.
i. Menyelesaikan keluhan tamu.
Beberapa kegiatan yang dilakukan di front office adalah:
1. Menyambut tamu yang datang di front desk dengan ramah dan sopan.
2. Melakukan pendaftaran tamu.
3. Mencatat uang deposit tamu untuk menginap.
4. Menangani tamu check-out.
5. Melayani penukaran mata uang asing ke mata uang lokal.
6. Memasukkan tamu yang sudah check-in dalam satu laporan harian.
7. Menghitung dan bertanggung jawab atas uang transaksi selama staf tersebut bertugas
pada hari tersebut.
Beberapa bagian yang ada di front office yang di lakukan penulis adalah bagian
Concierge (doorgirl) yaitu bertugas dalam hal membuka menyambut tamu, pintu tamu
masuk hotel dan menawarkan bantuan mengantar barang bawaan tamu ke kamar.
Tugas utama bagian ini adalah sebagai berikut.
a. Memberikan pelayanan penanganan barang bawaan tamu tiba, pindah kamar dan
tamu-tamu berangkat.
b. Memberikan pelayanan penyampaian surat & pesan tamu.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pelayanan tamu.
37
Beberapa tahapan dalam menyambut tamu bagi seorang concierge staff (Bellboy/girl)
1. Bellboy mempersilakan tamu untuk mendaftar ke bagian reception
2. Menempatkan barang bawaan tamu selama tamu mendaftar Bila hotel menggunakan
kartu gantung tanda barang (luggage tag) maka siapkan luggage tag dan isilah
informasi tamu pada kartu tersebut. Kemudian, gantungkan pada setiap barang bawaan
tamu. Tempatkan barang bawaan tamu dekat di samping tamu. Namun, jangan sampai
menimbulkan kecelakaan kecil karena barang bawaan terlalu dekat dengan kaki tamu.
3. Menunggu tamu selama mendaftar Selama tamu mendaftar, bellboy harus menunggu
pada tempat yang telah ditentukan dan biasa dilakukan di hotel. Tempat berdirinya
bellboy biasanya dekat dengan pintu masuk. Bila petugas penerima tamu sedang
melakukan proses pendaftaran bagi sejumlah tamu, maka bellboy dapat memberikan
saran pada tamu yang masih lama menunggu untuk dipersilakan duduk di lobby
sampai pada gilirannya.
4. Menerima kartu tamu, Biasanya petugas penerima tamu akan meminta bellboy untuk
mengantar tamu ke kamar. Bila hotel menggunakan kartu tamu (guest card) bellboy
harus dengan cepat membaca nomor kamar dan nama tamu yang tertera pada kartu
tamu. Jangan lupa segera tulis nama tamu dan nomor kamar pada kartu identitas pada
luggage tag.
5. Menerima kunci kamar, Saat menerima kunci kamar tamu, jangan lupa periksa
kembali nomor yang tertera pada kunci kamar. Terkadang kunci kamar salah karena
salah menempatkan pada rak kunci.
38
6. Memberi cap pada bellboy errand card, Sebelum mengantar tamu ke kamar, maka
bellboy akan menerima bellboy errand card yang sudah di stempel atau dicap tanggal
dan waktu oleh bell captain.
7. Memasuki lift/ elevator, Biasanya hotel dengan beberapa lantai memiliki fasilitas lift
terutama pada hotel-hotel yang memiliki jumlah lantai lebih dari 3 lantai. Jika
menggunakan lift, maka bellboy akan mempersilakan tamu masuk terlebih dahulu.
Kemudian, mempersilakan tamu untuk keluar terlebih dahulu bila telah sampai pada
lantai di mana kamar tamu berada.
8. Mengarahkan tamu menuju kamar, Bellboy akan memberi petunjuk arah ke kamar
tamu serta mengetuk pintu kamar sebanyak 3 kali sebelum memasuki kamar.
9. Memasuki Kamar, Memasuki kamar dengan cara:
Nyalakan lampu ketika masuk ke kamar.
Persilakan tamu masuk terlebih dahulu.
Meletakkan barang di kamar pada rak barang, rak lipat barang atau di dalam
lemari.
Menjelaskan fasilitas kamar, seperti fasilitas kamar, telepon, radio, televisi, air-
conditioning, kamar mandi, balkon.
Meletakkan guest card dan room key di meja tamu.
Meninggalkan tamu dengan mengucapkan selamat beristirahat.
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) adalah salah satu kewajiban yang harus
dilakukan oleh siswa Sekolah Mengah Kejuruan (SMK) sebagai bekal bagi siswa untuk
mengimplementasikan pembelajarannya yang didapat selama di bangku sekolah dengan
Dunia Kerja yang sesungguhnya (dunia industri).
Banyak hal yang didapatkan selama Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN)
berlangsung di Hotel Ratu Bidakara. Dimana pada kenyataannya dunia kerja itu sangat
menyenangkan apabila kita mampu menguasai pekerjaan dan mampu bisa bergaul dan
melayani tamu dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.
Harapan kedepan bahwa Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) harus benar-benar
mampu menjadikan siswa lebih kompeten lagi dibidangnya.
4.2 Saran
Dalam setiap usaha tidak terlepas dari cobaan dna rintangan yang menghadang, dari
pihak hotel maupun dari pihak kampus sendiri .
Untuk pihak hotel
Terimakasih atas kerja samanya yang baik semoga itu selalu tetap terpelihara, sekali
lagi traniee bukan dijadikan sebagai bawahan (lower staff) yang tugasnya hanya
membantu tapi jadikan trainee adalah time work yang baik sehingga kelancaran oprasional
dapat berlangsung baik dan terkendali dan tidak adanya complain dalam setiap pelayanan
.Untuk pihak sekolah
40
Trainee bukan berarti lepas begitu saja dari kampus tanpa adanya komunikasi dan
bimbingan selama trainee, di harapkan selama trainee ini adanya pemantauan dari pihak
lembaga, agar tetep dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.