2. 1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut).
Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
3. 2.Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan
terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk
batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang
mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini
bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di
dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang
menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya
tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai
dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin
dimasak.
4.
5. 3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya
yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan
ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan
sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau
batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-
pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus
ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan
yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin
kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan
bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai
180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus
akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius.
Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin
turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun,
maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi
gas.
6.
7. 4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan
induk yang telah matang ini berupa minyak mentah.
Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah
berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah
lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah
lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis
lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika
minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai
mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap
ditambang.
8.
9. Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi
terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan
temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk
asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa
minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada
karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi
adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa
minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh
sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses
terbentuknya bumi.
10. A. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot)
alkali metal + CO2 ----> karbida
karbida + H2O ---> ocetylena
C2H2 ---> C6H6 ---> komponen-komponen lain
Dengan kata lain bahwa didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam
keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan
dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan
berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah
logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
B. Teori karbida panas dengan air (Mendeleyef)
Asumsi yang dipakai adalah ada karbida besi di dalam kerak bumi yang
kemudian bersentuhan dengan air membentuk hidrokarbon, kelemahannya
tidak cukup banyak karbida di alam.
11. 1. Bensin
Bensin yang merupakan bahan bakar kendaraan bermotor dibuat
dari minyak bumi. Melewati proses distalasi yang memisahkan
hidrokarbon pada minyak bumi. Karena merupakan campuran dari
beberapa bahan yang tentu saja membuat kualitas bensin berbeda
beda. Penentuan kualitas bensin ditentukan berdasarkan daya bakar
yang bisa dihasilkan. Daya bakar ini sangat erat kaitannya dengan
oktan.
2.Gas Alam
Apakah dirumah kamu memasak dengan bahan bakar Gas Alam atau
lebih umum disebut LPG?? Sudah banyak sekali orang yang
menggunakan LPG sebagai bahan bakar saat memasak. ternyata
LOG atau Gas Alam ini berasal dari minyak bumi juga. Bahan
utamanya biasa bisa didapartkan di daerah yang mengeksplor
minyak bumi. Setelah melewat proses distalasi kita bisa
menggunakannya untuk keperluan sehari hari
12. 3. Lilin
Lilin yang biasa kita jumpai ternyata berbahan baku minyak
bumi juga. Lilin setelah abad ke 19 sudah tidak
menggunakan lemak sapi lagi. Kegunaan lilin setelah
ditemukannya lampu ialah sebagai upacara agama dan juga
perayaan ulang tahun.
4.Aspal
Kalau kegunaan yang satu ini sangatlah vital. Semua
kendaraan tentu saja butuh aspal sebagai bahan baku
pembuatan jalan. Aspal berasal dari minyak hitam atau
minyak bumi.
5.Solar,Kerosin,Nafta,Pelumas
Selain 4 manfaat dan kegunaan diatas Minyak Bumi juga
sangat berguna untuk pembuatan Solar(bahan bakar
bermotor), Kerosin(minyak tanah), Nafta(pelarut) dan
pelumas(mengurangi gesekan).
13. 1. Distilasi
Distilasi atau penyulingan merupakan cara pemisahan
campuran senyawa berdasarkan pada perbedaan titik didih
komponen-komponen penyusun campuran tersebut. Minyak
mentah mengandung campuran senyawa hidrokarbon yang
memiliki titik didih bervariasi, mulai metana (CH4) yang
memiliki titik didih paling rendah hingga residu yang
memiliki titik didih paling tinggi sehingga tidak teruapkan
pada pemanasan. Dengan distilasi ini, minyak mentah
dipanaskan pada suhu 370°C, kemudian uap yang dihasilkan
dialirkan dan diembunkan (dikondensasiT5TTHNYkan) pada
suhu yang sesuai. Cara distilasi dengan menggunakan
beberapa tingkat suhu pendinginan atau pengembunan
disebut distilasi bertingkat.
14. 2. Cracking
◦ Cracking adalah penguraian (pemecahan)molekul-molekul
senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul
senyawa yang lebih kecil. Contoh cracking ini adalah
pengubahan minyak solar atau minyak tanah (kerosin)
menjadi bensin.
Terdapat dua cara proses cracking :
◦ Cara panas (thermal cracking) adalah proses cracking
dengan menggunakan suhu tinggi serta tekanan rendah.
◦ Cara katalis (catalytic cracking) adalah proses cracking
dengan menggunakan bubuk katalis platina atau
molybdenum oksida.
15. 3. Reforming
Reforming adalah pengubahan bentuk molekul bensin yang
bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin
yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua
jenis bensin ini memiliki rumus molekul sama, tetapi bentuk
strukturnya berbeda sehingga proses ini disebut juga
isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan
katalis dan pemanasan.
4. Polimerisasi
Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul
kecil menjadi molekul besar. Misalnya, penggabungan
senyawa isobutene dengan senyawa isobutana yang
menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana
16. 5. Treating
Treating adalah proses pemurnian minyak bumi dengan cara
menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses
treating sebagai berikut.
A) Copper sweetening dan doctor treating adalah proses
penghilangan pengotor yang menimbulkan bau tidak sedap.
b) Acid treatment adalah proses penghilangan lumpur dan
perbaikan warna.
c) Desulfurizing (desulfurisasi) adalah proses penghilangan
unsur belerang.
6. Blending
Untuk memperoleh kualitas bensin yang baik dilakukan blending
(pencampuran), terdapat sekitar 22 bahan pencampur (zat aditif)
yang dapat ditambahkan ke dalam proses pengolahannya.
Bahan- bahan pencampur tersebut, antara lain tetraethyllead
(TEL), MTBE, etanol, dan methanol. Penambahan zat aditif ini
dapat meningkatkan bilangan oktan.