DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
Pembentukan Minyak Bumi dan Dampak Pembakaran
1. MINYAK DAN GAS BUMI
(GAS ALAM)
PEMBENTUKAN MINYAK
BUMI, GAS ALAM, DAN
BATU BARA
2. PROSES PEMBENTUKAN
A. Teori Biogenesis (Organik)
Minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka
ragam binatang dan tumbuh-tumbuhan yang mati
dan tertimbun di bawah endapan lumpur. Endapan
lumpur ini akan dibawa oleh air sungai menuju laut
dan mengendap selama jutaan tahun. Akibat
pengaruh waktu, temperatur tinggi, dan tekanan
lapisan batuan di atasnya, maka binatang serta
tumbuh-tumbuhan yang mati tersebut berubah
menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
3. B. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Menurut Teori Anorganik, disebutkan bahwa
minyak bumi dan gas alam terbentuk akibat
aktivitas bakteri. Unsur-unsur oksigen,
belerang, dan nitrogen dari zat-zat organik
yang terkubur akibat adanya aktivitas bakteri
berubah menjadi zat seperti minyak yang
b e r i s i h i d r o k a r b o n .
4. C. Teori Duplex
Minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis
organisme laut baik hewani maupun nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan,
maka endapan Lumpur berubah menjadi batuan
sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur
yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal
sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya
minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju
tempat yang bertekanan lebih rendah dan
akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang
d i s e b u t d e n g a n p e r a n g k a p ( Tr a p ) .
6. PEMBAKARAN TIDAK SEMPURNA
Pembakaran tidak sempurna, biasa terjadi
pada mesin kendaraan. Pada pembakaran
sempurna senyawa hidrokarbon (bahan bakar
fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air.
Sedangkan pembakaran tak sempurna
membentuk karbon monoksida dan uap air.
Pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih
sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna
mengurangi efisiensi bahan bakar.
7. Kerugian lain dari pembakaran tak sempurna
adalah dihasilkannya asap yang mengandung
gas karbon monoksida (CO), partikel karbon
(jelaga), dan sisa bahan bakar (hidroksida)
yang bersifat racun. Oleh karena itu,
pembakaran tak sempurna akan mencemari
udara. Pembakaran tidak sempurna terjadi
karena udara untuk pembakaran tidak
mencukupi.
8. DAMPAK PEMBAKARAN TIDAK
SEMPURNA
1. Terhadap Udara dan Iklim
Selain menghasilkan energi, pembakaran
sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi,
batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara
lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida
(NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang
menyebabkan pencemaran udara (hujan
asam, smog dan pemanasan global).
9. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur)
yang merupakan pengotor dalam bahan bakar
fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan
oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitroge
oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan
bereaksi dengan air untuk membentuk asam
sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga
jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam
tersebut akan meningkatkan kadar keasaman
tanah dan air permukaan yang terbukti
berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.
10. 2. Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara
penampungan dan pengangkutan minyak
bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya
tangker minyak atau kecelakaan lain akan
mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut,
sungai atau air tanah) dapat menyebabkan
p e n c e m a r a n p e r a i r a n .
11. PENGOTOR DALAM BAHAN BAKAR
Bahan bakar fosil, khususnya batu bara,
biasanya mengandung sedikit belerang. Ketika
bahan bakar dibakar, belerang akan terlepas
sebagai belerang dioksida. Batu bara juga
mengandung berbagai senyawa logam sebagai
pengotor. Oleh karena itu, pembakaran batu
bara akan meninggalkan abu. Abu tersebut
terutama mengandung oksida-oksida logam.
Pembakaran belerang ini menghasilkan SO2
dan SO3.
12. BAHAN ADITIF DALAM BAHAN BAKAR
Untuk meningkatkan nilai oktan, dalam bensin
sering ditambahkan berbagai zat aditif. Salah
satunya adalah TEL. Pembakaran TEL akan
menghasilkan timbel (II) oksida yang dapat
menempel pada silinder. Oleh karena itu, ke
dalam bensin bertimbel ditambahkan pula
etilen bromida. Senyawa ini akan mengubah
timbel (II) oksida menjadi timbel (II) bromide
yang mudah menguap dan keluar bersama
dengan asap kendaraan.
13. Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan
Pb-tetrametil banyak digunakan sebagai zat
a d i t i f p a d a b a h a n b a k a r b e n s i n
untuk meningkatkan angka oktan secara
ekonomi dan merupakan bagian terbesar dari
s e l u r u h e m i s i P b k e a t m o s f e r.
14. DAMPAK Pb TERHADAP KESEHATAN
1. Meningkatkan kadar ALAD (Amino Levulinic
Acid Dehidrase) dalam darah dan urine
2. Meningkatkan kadar protopporhin dalam sel
darah merah
3. Memperpendek umur sel darah merah
4. Menurunkan jumlah sel darah merah dan
kadar sel-sel darah merah yang masih muda
5. Meningkatkan kandungan logam Fe dalam
plasma darah
15. 6. Dapat menurunkan kecerdasan
7. Dapat menurunkan tekanan darah
8. Pada wanita di masa kehamilan telah
dilaporkan dapat memperbesar resiko
keguguran, kematian bayi dalam kandungan,
dan kelahiran prematur. Pada laki-laki, efek
timbal antara lain menurunkan jumlah
sperma dan meningkatnya jumlah sperma
abnormal.