SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MINYAK BUMI 
Nama kelompok 
DIAH AYU WULAN R 
ELODIA AURORA H.K 
ELMIRA RAMADHANTI 
JIHAN FARAHDHILAH 
NABILA RAHMANISA 
NADYA NOVIANTI DP
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI 
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa 
organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun 
yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan 
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan 
zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan 
serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses 
tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa 
kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa 
hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat 
lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi 
dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya 
minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat 
diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam 
eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi 
minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk 
mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan 
pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung 
minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di 
dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk 
bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. 
Bintik-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan 
mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut 
berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di 
dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan 
mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan 
lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai 
mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam 
batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan 
semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak 
yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan 
saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam 
ini sebagian besar berupa metana.
• saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai 
tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul 
dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya 
kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan 
tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. 
Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang 
kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap 
dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga 
disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya 
batu dan oleum yang artinya minyak. 
• Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya 
minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah 
dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di 
atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di 
lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada 
massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu 
cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak 
bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil 
dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. 
Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses 
studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
Langkah-langkah proses 
pembentukan minyak bumi 
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di 
laut). Mengumpulkan energi dari matahari 
dengan fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan 
terendapkan di dasar cekungan sedimen dan 
membentuk batuan induk (source rock). Batuan 
induk adalah batuan yang mengandung karbon 
(High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa 
batuan hasil pengendapan di danau, di delta, 
maupun di dasar laut. Proses pembentukan 
karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini 
sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua 
cekungan sedimen akan mengandung minyak 
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka 
akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon 
yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan 
lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses 
pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu 
batuan yang menimbun batuan induk adalah 
batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah 
batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang 
tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. 
Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh 
batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang 
mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin 
kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan 
bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 
180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan 
terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat 
Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu 
semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan 
penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang 
ada menjadi gas.
4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan 
hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang 
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang 
ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa 
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda 
dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah 
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak 
bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat 
jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. 
Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih 
rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. 
Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk 
batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka 
minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
Teori asal usul proses terjadinya 
minyak bumi 
Teori Anorganik (Abiogenesis) 
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam 
keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. 
Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh 
kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. 
Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu : 
a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot) 
Reaksi yang terjadi: 
alkali metal + CO2 ----> karbida 
karbida + H2O ---> ocetylena 
C2H2 ---> C6H6 ---> komponen-komponen lain 
Didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari 
udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah 
menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di 
kerak bumi.
Teori Organik (Biogenesis) 
Berdasarkan teori Biogenesis, 
minyak bumi terbentuk karena 
adanya kebocoran kecil yang 
permanen dalam siklus karbon. 
Siklus karbon ini terjadi antara 
atmosfir dengan permukaan 
bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan 
arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam 
bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, 
karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 
diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik 
darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan 
kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup 
(tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya 
bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa 
argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa 
minyak bumi berasal dari zat organik yaitu: 
• Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini 
disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat 
dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah 
dan tidak dapat memutar bidang polarisasi. 
• Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri 
dari hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb. 
• Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip 
dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat 
organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar. 
• Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan 
bagian integral sedimentasi. 
• Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium 
sampai pleistosan. 
• Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan
Selain Teori Organik dan Anorganik, ada juga teori Duplex. Teori Duplex 
merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori 
Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa 
minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani 
maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi 
hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati. 
Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik 
minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan 
gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan 
akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap 
(Trap). 
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan 
air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama 
dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas 
terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. 
Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di 
tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi 
memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai 
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu: 
1. Pembentukan sendiri, terdiri dari: 
- pengumpulan zat organik dalam sedimen 
- pengawetan zat organik dalam sedimen 
- transformasi zat organik menjadi minyak bumi. 
2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam 
lapisansedimen terperangkap. 
3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga 
berkumpil menjadi akumulasi komersial 
Fakta yang disimpulkan oleh Cox yang kemudian di kenal sebagai pagar 
Cox diantaranya adalah: 
Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada 
sedimen marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang 
terdapat di sekitar pantai. 
Minyak bumi memang merupakan campuran kompleks hidrokarbon. 
Temperatur reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat 
bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan. 
Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya 
forfirin dan belerang. 
Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi.
Proses transformasi zat organik 
menjadi minyak bumi. 
Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya: 
1. Degradasi thermal 
Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul 
perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting. 
2. Reaksi katalis 
Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia. 
3. Radioaktivasi 
Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk 
hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik. 
4. Aktifitas bakteri. 
Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak 
bumi dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada 
waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya 
minyak bumi. 
Zat organik sebagai bahan sumber 
Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dapat 
disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak 
bumi adalah lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat 
dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan 
hewani.
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI 
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah 
permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat 
sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam 
kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau 
ke kilang minyak. 
Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan 
berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan 
sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi 
harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung 
sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 
50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya 
jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena 
itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi 
bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam 
kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
Proses Pengolahan Minyak Bumi
DESTILASI 
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak 
bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam 
hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak 
mentah dipanaskan dalam aliran pipa 
dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. 
Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut 
kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada 
bagian flash chamber (biasanya berada pada 
sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk 
menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka 
dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas 
dan bertekanan tinggi).
Menara Destilasi
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya 
terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa 
cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas 
melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom 
fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, 
sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya 
sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen 
yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). 
Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan 
aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20. 
Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut : 
1. Gas 
Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 
Trayek didih : 0 sampai 50°C 
2. Gasolin (Bensin) 
Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 
Trayek didih : 50 sampai 85°C 
3. Kerosin (Minyak Tanah) 
Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 
Trayek didih : 85 sampai 105°C 
4. Solar 
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30 
Trayek didih : 105 sampai 135°C 
5. Minyak Berat 
Rentang ranai karbon : C31 sampai C40 
Trayek didih : 135 sampai 300°C 
6. Residu 
Rentang rantai karbon : di atas C40 
Trayek didih : di atas 300°C 
Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan 
kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, 
polimerisasi, treating, dan blending.

More Related Content

What's hot (16)

Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Teori terbentuknya migas
Teori terbentuknya migas      Teori terbentuknya migas
Teori terbentuknya migas
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 
Proses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumiProses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumi
 
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak BumiPembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alam
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
[Kimia} proses pengolahan minyak bumi
[Kimia} proses pengolahan minyak bumi[Kimia} proses pengolahan minyak bumi
[Kimia} proses pengolahan minyak bumi
 
Teori dan proses pembentukan minyak bumi
Teori dan proses pembentukan minyak bumiTeori dan proses pembentukan minyak bumi
Teori dan proses pembentukan minyak bumi
 
Petroleum System
Petroleum SystemPetroleum System
Petroleum System
 
Gas alam
Gas alamGas alam
Gas alam
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alam
 
Makalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumiMakalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaMakalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
 

Similar to Kimia

Similar to Kimia (20)

selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkanselamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumi
 
Kimia minyak bumi
Kimia minyak bumiKimia minyak bumi
Kimia minyak bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaMakalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Minyak Bumi kimia SMA
Minyak Bumi kimia SMAMinyak Bumi kimia SMA
Minyak Bumi kimia SMA
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk rahaMakalah manfaat minyak bumi umk raha
Makalah manfaat minyak bumi umk raha
 
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdf
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdfMakalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdf
Makalah Klp 4 MAKALAH UNSUR DAN MATERI PENYUSUN BAHAN BAKAR FOSIL.pdf
 
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptxppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
ppt_kelompok 2 _Materi_dan_Energi[1].pptx
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Pengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambangPengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambang
 
Minyak bumi
Minyak bumi Minyak bumi
Minyak bumi
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas BumiMinyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas Bumi
 
Sumberdaya energi
Sumberdaya  energiSumberdaya  energi
Sumberdaya energi
 

Kimia

  • 1. MINYAK BUMI Nama kelompok DIAH AYU WULAN R ELODIA AURORA H.K ELMIRA RAMADHANTI JIHAN FARAHDHILAH NABILA RAHMANISA NADYA NOVIANTI DP
  • 2. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
  • 3. Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintik-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
  • 4. • saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak. • Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber.
  • 5. Langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi 1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
  • 6. 2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
  • 7.
  • 8. 3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
  • 9.
  • 10. 4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
  • 11.
  • 12. Teori asal usul proses terjadinya minyak bumi Teori Anorganik (Abiogenesis) Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Berdasarkan teori anorganik, pembentukan minyak bumi didasarkan pada proses kimia, yaitu : a. Teori alkalisasi panas dengan CO2 (Berthelot) Reaksi yang terjadi: alkali metal + CO2 ----> karbida karbida + H2O ---> ocetylena C2H2 ---> C6H6 ---> komponen-komponen lain Didalam minyak bumi terdapat logam alkali dalam keadaan bebas dan bersuhu tinggi. Bila CO2 dari udara bersentuhan dengan alkali panas tadi maka akan terbentuk ocetylena. Ocetylena akan berubah menjadi benzena karena suhu tinggi. Kelemahan logam ini adalah logam alkali tidak terdapat bebas di kerak bumi.
  • 13. Teori Organik (Biogenesis) Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme).
  • 14. P.G. Mackuire yang pertama kali mengemukakan pendapatnya bahwa minyak bumi berasal dari tumbuhan. Beberapa argumentasi telah dikemukakan untuk membuktikan bahwa minyak bumi berasal dari zat organik yaitu: • Minyak bumi memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi,ini disebabkan oleh adanya kolesterol atau zat lemak yang terdapat dalam darah, sedangkan zat organik tidak terdapat dalam darah dan tidak dapat memutar bidang polarisasi. • Minyak bumi mengandung porfirin atau zat kompleks yang terdiri dari hidrokarbon dengan unsur vanadium, nikel, dsb. • Susunan hidrokarbon yang terdiri dari atom C dan H sangat mirip dengan zat organik, yang terdiri dari C, H dan O. Walaupun zat organik menggandung oksigen dan nitrogen cukup besar. • Hidrokarbon terdapat di dalam lapisan sedimen dan merupakan bagian integral sedimentasi. • Secara praktis lapisan minyak bumi terdapat dalam kambium sampai pleistosan. • Minyak bumi mengandung klorofil seperti tumbuhan
  • 15. Selain Teori Organik dan Anorganik, ada juga teori Duplex. Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik. Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani dan gas bumi berasal dari materi nabati. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap). Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
  • 16. Proses pembentukan minyak bumi terdiri dari tiga tingkat, yaitu: 1. Pembentukan sendiri, terdiri dari: - pengumpulan zat organik dalam sedimen - pengawetan zat organik dalam sedimen - transformasi zat organik menjadi minyak bumi. 2. Migrasi minyak bumi yang terbentuk dan tersebar di dalam lapisansedimen terperangkap. 3. Akumulasi tetes minyak yang tersebar dalam lapisan sedimen hingga berkumpil menjadi akumulasi komersial Fakta yang disimpulkan oleh Cox yang kemudian di kenal sebagai pagar Cox diantaranya adalah: Minyak bumi selalu terdapat di dalam batuan sedimen dan umumnya pada sedimen marine, fesies sedimen yang utama untuk minyak bumi yang terdapat di sekitar pantai. Minyak bumi memang merupakan campuran kompleks hidrokarbon. Temperatur reservior rata-rata 107°C dan minyak bumi masih dapat bertahan sampai 200°C. Diatas temperatur ini forfirin sudah tidak bertahan. Minyak bumi selalu terbentuk dalam keadaan reduksi ditandai adanya forfirin dan belerang. Minyak bumi dapat tahan pada perubahan tekanan dari 8-10000 psi.
  • 17. Proses transformasi zat organik menjadi minyak bumi. Ada beberapa hal yang mempengaruhi peristiwa diatas, diantaranya: 1. Degradasi thermal Akibat sedimen terkena penimbunan dan pembanaman maka akan timbul perubahan tekanan dan suhu. Perubahan suhu adalah faktor yang sangat penting. 2. Reaksi katalis Adanya katalis dapat mempercepat proses kimia. 3. Radioaktivasi Pengaruh pembombanderan asam lemak oleh partikel alpha dapay membentuk hidrokarbon parafin. Ini menunjukan pengaruh radioaktif terhadap zat organik. 4. Aktifitas bakteri. Bakteri mempunyai potensi besar dalam proses pembentukan hidrokarbon minyak bumi dan memegang peranan dari sejak matinya senyawa organik sampai pada waktu diagnosa, serta menyiapkan kondisi yang memungkinkan terbentuknya minyak bumi. Zat organik sebagai bahan sumber Jenis zat oragink yang dijadikan sumber minyak bumi menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa jenis zat organik yang merupakan zat pembentuk utama minyak bumi adalah lipidzat organik dapat terbentuk dalamkehidupan laut ataupun darat dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: yang berasal dari nabati dan hewani.
  • 18. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
  • 20. DESTILASI Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C. Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
  • 22. Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas). Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu. Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal. Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20. Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut : 1. Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 Trayek didih : 0 sampai 50°C 2. Gasolin (Bensin) Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 Trayek didih : 50 sampai 85°C 3. Kerosin (Minyak Tanah) Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Trayek didih : 85 sampai 105°C 4. Solar Rentang rantai karbon : C21 sampai C30 Trayek didih : 105 sampai 135°C 5. Minyak Berat Rentang ranai karbon : C31 sampai C40 Trayek didih : 135 sampai 300°C 6. Residu Rentang rantai karbon : di atas C40 Trayek didih : di atas 300°C Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang meliputi proses cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.