selamat sentausa judul bab i dari makalah yang diinginkan
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi yang digunakan masyarakat untuk memasak, energi kendaraan bermotor serta industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara. Ketiganya didapatkan dari sisa-sisa pelapukan
organisme, sehingga disebut bahan bakar fosil. Sisa dari organisme tersebut berkumpul dan
mengendap didasar bumi yang kemudian ditutupi lumpur. Karena pengaruh tekanan lapisan
diatasnya, lumpur tersebut lama kelamaan berubah menjadi batuan. Bakteri anaerob menguraikan
sisa jasad renik menjadi minyak dan gas bumi karena meningkatnya tekanan dan suhu
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon. Rantai karbon penyusun minyak bumi ada
berbagai jenis yang beragam dengan sifat dan karakteristik masing-masing. Sifat dan karakteristik
dasar yang berbeda-beda inilah yang akan mentukan
bagaimana tindakan selanjutnya untuk mengolah minyak
bumi tersebut. Tindakan pengolahan ini akan
mempengaruhi produk yang dihasilkan
Mengingat minyak bumi merupakan sumber energi
yang tidak dapat diperbaharui, maka pengetahuan tentang
minyak bumi penting untuk kita ketahui. Sebagai generasi
penerus negeri ini, maka sudah sepatutnya kita memikirkan bahan bakar alternatif yang digunakan
sebagai pengganti bahan bakar fosil.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu minyak bumi?
2. Bagaiman proses pembentukan minyak bumi?
3. Apa saja komponen pembentuk minyak bumi?
4. Bagaimana mengambil minyak bumi sebelum diolah?
5. Seperti apa pengolahan minyak bumi?
6. Apa itu fraksi minyak bumi?
7. Apa itu bensin?
8. Apa saja komponen pembentuk bensin?
9. Bagaimana pengambilan dan pengolahan bensin?
10. Apa saja bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti?
11. Apa saja dampak positif dan negatif penggunaan minyak bumi dan bensin?
1.3 Tujuan Penulisan
Pembaca serta kami dapat mengetahui hal-hal mendetail mengenai minyak bumi, fraksi
minyak bumi, bensin, dan dampak yang sebelumnya tidak kami ketahui, makalah ini dapat
menambah wawasan kami tentang hal-hal yang sebelumnya tidak kami pikirkan.
2. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Minyak bumi
2.1.1 Sejarah dan Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi adalah cairan kental
berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang
mudah terbakar, yang berada dilapisan atas
dari beberapa area di kerak bumi.
Sulit untuk memastikan, dimana dan siapa
yang pertama kali menggunakan minyak
bumi. Tetapi berdasrkan informasi yang
tersedia sejauh ini, minyak bumi sudah
digunakan sejak ribuan tahun lalu. Minyak
bumi khususnya dalam bentuk aspal sudah digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat sejak
tahun 6000 SM. Kegiatan penggalian minyak bumi di Cina sudah dilakukan sejak lama, ratusan
bahkan ribuan tahun lbih awal dibanding penggalian di Amerika Serikat yang baru dilakukan tahun
1819. Cina sudah menggunakan alat bor berbahan perunggu untuk menggali minyak bumi. Dimasa
awal pengusahaannya di Amerika Serikat,
pengangkutan minyak bumi dilakukan menggunakan
kuda dan perahu. Saking padatnya perahu , dilaporkan
bahwa terjadi tabrakan bulan mei 1864 yang
menyebabkan tumpahnya dalam jumblah besar, sekitar
20000-30000 barel.
Pemboran untuk mencari minyak bumi di Indonesia
mulai dilakukan pada tahun 1871. Minyak bumi pertama kali ditemukan di indonesia diawali
dengan laporan penumuan minyak bumi oleh Corps of the Mining Engineers intsitusi milik
Belanda pada dekade 1850-an
2.1.2 Proses pembentukan minyak bumi
Minyak bumi berasal dari pelapukan sisa-sia
organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak
bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan,
tumbuhan dan hewan yanh mati sekitar 150 juta tahun
yang lalu. Sisa dari organisme tersebut berkumpul dan
mengendap didasar bumi yang kemudian ditutupi lumpur.
Karena pengaruh tekanan lapisan diatasnya, lumpur
3. tersebut lama kelamaan berubah menjadi batuan. Bakteri anaerob menguraikan sisa jasad renik
menjadi minyak dan gas bumi karena meningkatnya tekanan dan suhu.
Minyak bumi proses pembentukannya memakan waktu jutaan tahun. Minyak dan gas yang
telah terbentuk meresap dalam batuan yang berpori. Berikut merupakan teori proses pembentukan
minyak bumi:
1. Teori Biogenetik (Organik)
Teori ini menyebutkan bahwa Minyak Bumi dan Gas Alam terbentuk
dari beraneka jasad organik seperti hewan dan tumbuhan yang mati dan
tertimbun endapan pasir dan lumpur.
Kemudian endapan lumpur ini menghanyutkan senyawa pembentuk
minyak bumi ini dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar
lautun selama jutaan tahun. Akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan lapisan batuan di
atasnya menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak ataupun gas.
2. Teori Anorganik
Teori menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktivitas bakteri. Unsur seperti
oksigen, belerang dan nitrogen dari zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri berubah menjadi
zat minyak yang berisi hidrokarbon.
3. Teori Duplex
Teori ini merupakan teori yang banyak digunakan oleh kalangan luas karena
menggabungkan Teori Biogenetik dengan Anorganik yang menjelaskan bahwa minyak bumi
dan gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut baik hewan maupun tumbuhan.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur berubah menjadi
batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak
dikenal sebagai batuan induk (Source Rock).
Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang bertekanan lebih rendah
dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang disebut dengan perangkap (Trap). Dalam suatu
perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air, (2) minyak dan air, (3) gas dan air.
Jika gas terdapat bersama-sama dengan minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan
jika gas terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena perbedaan
berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan air di bagian bawah. Karena
proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan
sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Menurut berbagai teori tersebut, minyak bumi terbentuk dari jasad renik yang berasal dari
hewan atau tumbuhan yang sudah mati. Jasad renik tersebut kemudian terbawa air sungai
bersama lumpur dan mengendap di dasar laut.
Akibat pengaruh waktu yang mencapai ribuan bahkan jutaan tahun, temperatur tinggi, dan tekanan
oleh lapisan di atasnya, jasad renik berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak atau gas.
4. Lumpur yang bercampur dengan jasad renik tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen
yang berpori, sedangkan bintik minyak dan gas bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan
terakumulasi pada daerah perangkap (trap) yang merupakan batuan kedap.
Pada daerah perangkap tersebut, gas alam, minyak, dan air terakumulasi sebagai deposit minyak
bumi. Rongga bagian atas merupakan gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas
deposit air.
Proses pembentukan minyak bumi
1. Fotosintesa ganggang
Minyak bumi dibuat secara alami, awalnya dihasilkan oleh ganggang yang berfotosintesa,
ganggang merupakan biota terpenting
dalam menghasilkan minyak bumi.
2. Pembentukan batuan induk
batuan induk ini terbentuk karena
ganggang yang sudah mati terendapkan di
cekungan sedimen lalu membentuk Batuan
Induk. Batuan induk merupakan batuan
yang memiliki kandungan Carbon yang
tinggi (High Total Organic Carbon). Namun tidak sembarang cekungan bisa menjadi Batuan
Induk, makanya proses ini sangat spesifik.
3. Pengendapan batuan induk
Kemudian batuan induk tertimbun oleh batuan lain selama jutaan tahun, salah satu batuan yang
menimbun Batuan Induk ini adalah batuan sarang. Batu Sarang merupakan batu sarang ini
umumnya terbentuk dari batu gamping, pasir maupun batu vulkanik yang tertimbun bersama dan
terdapat ruang berpori. Semakin lama, batuan lain akan menumpuk dan dasarnya akan semakin
tertekan kedalam sehingga suhunya akan semakin bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara
50 sampai 180 derajat Celsius.
4. Proses akhir
Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah
berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat
jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air.
5. 2.1.3 Pembentuk Minyak bumi
Komponen pembentuk minyak bumi ialah sisa jasad renik yang telah tertimbun bertahun-tahun.
Komponen utama penyusun minyak bumi:
Senyawa persentase Kandungan senyawa
Hidrokarbon 90%-99% Alufatik jenuh, aromatik,
dan sikloalkana
Belerang 0,7%-7% Tio alkana, alkanatiol
Nitrogen 0,01%-0,9% Pirol(C4H5N)
Oksigen 0,01%-0,4% Asam karboksilat
Organo logam Sangat kecil Logam nikel
2.1.4 Bagaimana Mengambil Minyak Bumi Sebelum Diolah
Apabila suatu daerah telah diketahui memiliki kandungan minyak bumi didalamnya maka
akan dilakukan pemboran dengan menggunakan alat bor seperti rig pengeboran untuk mengambil
minyak bumi mentah di bawah tanah.
2.1.5 Seperti Apa Proses Pengolahan Minyak Bumi
Pengolahan minyak bumi memakan proses waktu yang cukup lama dan melewati beberapa
tahapan. Terdapat 6 tahapan proses pengolahan minyak bumi, yakni :
1. Proses Destilasi
Adalah proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di minyak bumi, pemisahan fraksi tersebut
berdasarkan titik didih. Dilakukan pada sebuah wadah tabung yang dipanaskan dalam tekanan 1
atm suhu 370 derajat celcius.
Hasil dari fraksi dipisahkan dimana fraksi yang titk didihnya terendah menempati bagian paling
atas tabung. Dan titik didih tinggi bagian paling dasar tabung.
2. Proses Cracking (refinery)
Bertujuan untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul
hidrokarbon yang lebih kecil. Proses cracking dapat dilakukan dengan 3 cara:
Thermal Cracking: Pemecahan rantai senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai panjang
menjadi rantai yang lebih kecil dengan cara proses katalis atau pemanasan dalam suhu 800
derajat dan tekanan 700 kpa.
Catalytic Cracking: Menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium. Menggunakan suhu
tinggi dengan tekanan yang rendah
Hidrocracking: Kombinasi proses thermal cracking dengan catalytic yang menghasilkan
senyawa jenuh. Proses ini dilakukan dengan tekanan yang tinggi
6. 3. Proses Reforming
Merubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi lebih baik. Dilakukan
dengan proses pemanasan. Karena proses reforming merubah struktur molekul fraksi maka
disebut juga proses isomerisasi.
4. Proses Polimerasi dan Alkilasi
Proses Alikilasi: Penambahan suatu atom pada molekul fraksi sehingga menjadi jauh lebih
panjang dan bercabang.
Proses Polimerasi: Penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul lebih besar dalam
sebuah fraksi sehingga mutunya meningkat.
5. Proses Treating
Pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat
dalam proses pengolahan. Antara lain penghilangan bau tidak sedap melalui beberapa proses
yang mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan manfaat dalam mutu dan mutu akan
bertambah.
6. Proses Blending
Meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan menambahkan bahan-bahan aditif ke dalam
fraksi minyak bumi. Seperti TEL ( Teta Ethyl Lead) yang meningkatkan bilangan oktan dalam
bensin. Setelah melalui proses ini minyak bumi mutunya jauh lebih baik dan siap pakai.
2.2 Fraksi Minyak Bumi
Fraksi minyak bumi adalah komponen-komponen minyak bumi yang dipisahkan melalui proses
fraksinasi. Fraknisasi dilakukan dengan memanaskan minyak bumi dengan tujuan memisahkan
komponen yang mengandung hidrokarbon melalui titik didih. Berikut fraksi-fraksi minyak bumi
dan pemanfaatannya :
01- LPG
Titik didih 20° - Merupakan uap dari minyak bumi yang dipanaskan yang komponen utamanya
adalah propana dan butana.
02 - Nafta
Titik didih 70° - nafta merupakan sejenis bensin / bahan bakar kendaraan dengan oktan yang tinggi.
Nafta bisa diolah menjadi avtur (aviator turbin) sebagai bahan bakar pesawat terbang.
03 - Bensin
Titik didih 150° - Fraksi minyak bumi ini paling banyak di gunakan oleh masyarakat kita di
Indonesia. Hampir semua masyarakat membeli bahan bakar jenis ini.
04 - Kerosin / Minyak Tanah
Titih didih 270° - Minyak tanah memiliki tingkat pembakaran yang cukup rendah, kebanyakan
minyak tanah diperuntukkan untuk bahan bakar kompor, lampu templok dan media pembantu
untuk membakar sesuatu.
7. 05 - Solar
Tititk didih 300° - Solar mengandung sulfur yang tinggi, jika mesin diesel tidak sempurna dalam
melakukan pembakaran maka akan keluar asap hitam yang mengepul.
06 - Pelumas
Titik didih 350° - Pelumas digunakan untuk melindungi mesin dari gesekan. Pelumas didapati dari
titik didih yang sangat tinggi dan berada di bawah tungku penyulingan minyak bumi bagian bawah.
07 - Parafin
Titik didih 370° - Parafin atau lilin terdapat dilapisan bawah tungku penyulingan minyak bumi
dengan titik didih yang sangat tinggi. Saat ini parafin digunakan untuk pembuatan lilin, korek api
dan proses pelapisan buah agar tahan lama.
08 - Residu / Aspal
Titik didih 400° - Residu biasanya terdapat di kerak dinding tungku penyulingan minyak bumi,
Fraksi minyak bumi ini digunakan untuk mengikat bebatuan yang digunakan untuk mengaspal
jalan agar menyatu. Aspal juga bersifat menyerap air, jika hujan dan air masuk kedalam aspal akan
berpotensi tergerus dan jalan akan berlubang.
Dari fraksi-fraksi minyak bumi yang merupakan hasil dari fraksinasi hampir tidak ada yang
terbuang. Demi memenuhi kebutuhan akan fraksi minyak bumi diatas, semua negara
mengeksplorasi setiap wilayahnya untuk menemukan cadangan sumber daya yang baru.
Tabel Fraksi Minyak Bumi
Fraksi Jumlah Atom C Titik Didih (C) Kegunaan
Gas 1-4 (-160)-30 Bahan bakar LPG
sumber hidrogen,
bahan baku sintesis
senyawa organik.
Petroleum eter 5-6 30-90 Pelarut.
Bensin (Gasoline) 5-12 70-140 Bahan bakar
kendaraan.
Nafta ( bensin
berat)
6-12 140-80 Bahan kimia (
pembuatan plastik,
karet sintetis,
detergen, obat, cat,
serat sintesis,
kosmetik), zat aditif
bensin.
Minyak tanah
(kerosin),
avtur(aviation
turbine kerosene)
9-14 180-250 Rumah tangga,
bahan bakar mesin
pesawat terbang.
Solar dan minyak
diesel
12-18 270-350 Bahan bakar diesel,
industri.
Pelumas(oli) 18-22 350 ke atas Pelumas.
8. Parafin / lilin/
malam
20-30 350 ke atas Lilin, batik, korek
api, pelapis kertas
bungkus, semir
sepatu.
Aspal 25 keatas 350 keatas Pengaspalan jalan,
atap bangunan,
lapisan antikorosi,
pengedapan suara
pada lantai.
2.3 Bensin
2.3.1 Pengertian dan Komponen Pembentuk Bensin
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang ditujukan untuk kendaraan
bermotor. Bensin dibuat dari minyak mentah, cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi
dan biasa disebut dengan petroleum. Cairan ini mengandung hidrokarbon; atom-atom karbon
dalam minyak mentah ini berhubungan satu dengan yang lainnya dengan cara membentuk rantai
yang panjangnya yang berbeda-beda.
Bensin terdiri dari dua komponen utama, yaitu n-heptana (C7 H16) dan isooktana (C8H18).
Kualitas bensin dapat ditentukan dari banyaknya kandungan isooktan atau yang disebut juga
dengan nilai bilangan oktan. Semakin tinggi bilangan oktannya, semakin efisien proses
pembakaran bensin tersebut. Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang
peranan penting sampai saat ini
Kandungan utama bensin adalah hidrokarbon yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi
tergantung komposisi minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
Bilangan oktan adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan
sebelum bensin terbakar secara spontan. Di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam
bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar
oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin
juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Nama oktan berasal
dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat
kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami
pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar
spontan meskipun baru ditekan sedikit. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk nheptana yang
mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar.
Mengapa ada beberapa mobil yang harus menggunakan bensin tertentu? Karena ada beberapa
kendaraan / mobil yang memiliki mesin berkualitas tinggi yang harus memakai (pertamax 92 dan
pertamax turbo 98) dampak jika memakai bensin pertamax pada mobil adalah gejala knocking
pada mesin mobil jika kebiasaan menggunakan bensin premium terus dilakukan knocking
kemudian berdampak munculnya kerak disaluran bbm paling parahnya, pistonnya dan push prod
rusak.
9. 2.3.2 Proses Pembentukan Bensin
Karena bensin merupakan salah satu dari fraksi minyak bumi, maka proses pengambilan dan
pengolahannya sama dengan proses minyak bumi. Hanya saja bensin dihasilkan dari proses
fraksinisasi dengan titik didih tertentu .
2.3.3 Bahan Bakar Alternatif
Bahan bakar alternatif adalah bahan bakar yang dapat digunakan untuk
menggantikan bahan bakar konvensional yang tidak dapat diperbarui. Minat menggunakan bahan
bakar alternatif untuk kendaraan yang terus tumbuh pada dasarnya dimotivasi oleh tiga
pertimbangan berikut ini:
1. Bahan bakar alternatif umumnya menghasilkan lebih sedikit emisi kendaraan yang berkontribusi
terhadap kabut asap, polusi udara dan pemanasan global;
2. Sebagian besar bahan bakar alternatif tidak diturunkan dari bahan bakar fosil yang merupakan
sumber daya yang terbatas.
3. Bahan bakar alternatif dapat membantu negara memenuhi kebutuhan energi secara lebih
mandiri.
Bahan Bakar alternatif dibedakan lagi menjadi dua
1.Bahan bakar alternatif dari alam
Misalnya:
· Bahan bakar hidrogen
· Energi air
· Energi matahari
· Energi angin
· Energi gelombang laut
· Energi gerak
· Bahan bakar dari buah-bauahan/tumbuhan
2.Bahan bakar alternatif dari limbah
Misalnya:
· Bahan bakar dari limbah plastik
· Bahan bakar dari abu batu bara atau dibuat briket
· Bahan bakar dari ranting, sisa-sisa kayu dan tempurung kelapa dibuat arang
· Bahan bakar dari kotoran hewan atau manusia dibuat biogas
Ciri-ciri bahan bakar alternatif adalah:
1. Dapat digunakan berulang-ulang
2. Jumlahnya berlimpah di alam
3. Pengolahannya tidak merusak alam
4. Tidak berbahaya,aman,serta tidak menyebabkan penyakit akibat pengolahannya
10. 5. Ramah lingkungan
Macam-macam bahan bakar alternatif
a. Biofuel
Bahan bakar hayati atau biofuel adalah setiap bahan bakar baik padatan, cairan ataupun gas
yang dihasilkan dari bahan-bahan organik.Biofuel dapat dihasilkan secara langsung dari tanaman
atau secara tidak langsung dari limbah industri, komersial, domestik atau pertanian. Ada tiga cara
untuk pembuatan biofuel: pembakaran limbah organik kering (seperti buangan rumah tangga,
limbah industri dan pertanian); fermentasi limbah basah (seperti kotoran hewan) tanpa oksigen
untuk menghasilkan biogas (mengandung hingga 60 persen metana), atau fermentasi tebu atau
jagung untuk menghasilkan alkohol dan ester; dan energi dari hutan (menghasilkan kayu dari
tanaman yang cepat tumbuh sebagai bahan bakar).
Proses fermentasi menghasilkan dua tipe biofuel: alkohol dan ester. Bahan-bahan ini secara
teori dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil tetapi karena kadang-kadang
diperlukan perubahan besar pada mesin, biofuel biasanya dicampur dengan bahan bakar fosil. Uni
Eropa merencanakan 5,75 persen etanol yang dihasilkan dari gandum, bit, kentang atau jagung
ditambahkan pada bahan bakar fosil pada tahun 2010 dan 20 persen pada 2020. Sekitar seperempat
bahan bakar transportasi di Brazil tahun 2002 adalah etanol.
Biofuel menawarkan kemungkinan memproduksi energi tanpa meningkatkan kadar karbon di
atmosfer karena berbagai tanaman yang digunakan untuk memproduksi biofuel mengurangi kadar
karbondioksida di atmosfer, tidak seperti bahan bakar fosil yang mengembalikan karbon yang
tersimpan di bawah permukaan tanah selama jutaan tahun ke udara. Dengan begitu biofuel lebih
bersifat carbon neutral dan sedikit meningkatkan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer
(meski timbul keraguan apakah keuntungan ini bisa dicapai di dalam prakteknya).Penggunaan
biofuel mengurangi pula ketergantungan pada minyak bumi serta meningkatkan keamanan energi.
Ada dua strategi umum untuk memproduksi biofuel. Strategi pertama adalah menanam
tanaman yang mengandung gula (tebu, bit gula, dan sorgum manis) atau tanaman yang
mengandung pati/polisakarida (jagung), lalu menggunakan fermentasi ragi untuk memproduksi
etil alkohol. Strategi kedua adalah menanam berbagai tanaman yang kadar minyak sayur/nabatinya
tinggi seperti kelapa sawit, kedelai, alga, atau jathropa. Saat dipanaskan, maka keviskositasan
minyak nabati akan berkurang dan bisa langsung dibakar di dalam mesin diesel, atau minyak nabati
bisa diproses secara kimia untuk menghasilkan bahan bakar seperti biodiesel. Kayu dan produk-
produk sampingannya bisa dikonversi menjadi biofuel seperti gas kayu, metanol atau bahan bakar
etanol.
Sederhananya, biofuel adalah energi yang terbuat dari materi hidup, biasanya
tanaman. Bioetanol,biodiesel, dan biogas adalah jenis biofuel.Biofuels dianggap energi
terbarukan, mengurangi peran dari bahan bakar fosil, dan telah mendapat perhatian dalam transisi
ke ekonomi rendah karbon.
11. b. Bioetanol
Bioetanol (C2H5OH) merupakan salah satu biofuel yang hadir sebagai bahan bakar alternatif
yang lebih ramah lingkungan dan sifatnya yang terbarukan.Merupakan bahan bakar alternatif yang
diolah dari tumbuhan yang memiliki keunggulan karena mampu menurunkan emisi CO2 hingga
18%, dibandingkan dengan emisi bahan bakar fosil seperti minyak tanah. Bioetanol dapat
diproduksi dari berbagai bahan baku yang banyak terdapat di Indonesia, sehingga sangat potensial
untuk diolah dan dikembangkan karena bahan bakunya sangat dikenal masyarakat. Tumbuhan
yang potensial untuk menghasilkan bioetanol antara lain tanaman yang memiliki kadar karbohidrat
tinggi, seperti tebu, nira, aren, sorgum, ubi kayu, jambu mete (limbah jambu mete), garut, batang
pisang, ubi jalar, jagung, bonggol jagung, jerami, dan bagas (ampas tebu).
Dari biomas yang banyak mengandung pati dapat dibuat alkohol.Alkohol merupakan bahan
bakar yang baik. Dicampur dengan bensin ia dapat digunakan untuk bahan bakar mobil, sehingga
dapat mengurangi konsumsi BBM.
c. Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono--alkyl ester dari rantai
panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat
dari sumber terbaharui seperti minyak sayur atau lemak hewan.
Sebuah proses dari transesterifikasi lipid digunakan untuk mengubah minyak dasar menjadi
ester yang diinginkan dan membuang asam lemak bebas. Setelah melewati proses ini, tidak seperti
minyak sayur langsung, biodiesel memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan diesel (solar) dari
minyak bumi, dan dapat menggantikannya dalam banyak kasus. Namun, dia lebih sering
digunakan sebagai penambah untuk diesel petroleum, meningkatkan bahan bakar diesel petrol
murni ultra rendah belerang yang rendah pelumas.
Biodiesel merupakan kandidat yang paling baik untuk menggantikan bahan bakar fosil sebagai
sumber energi transportasi utama dunia, karena biodiesel merupakan bahan bakar terbaharui yang
dapat menggantikan diesel petrol di mesin sekarang ini dan dapat diangkut dan dijual dengan
menggunakan infrastruktur zaman sekarang.
Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama di Eropa, Amerika
Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian kecil saja dari penjualan bahan
bakar.Pertumbuhan SPBU membuat semakin banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen
dan juga pertumbuhan kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.
d. Biogas
Kotoran hewan dapat digunakan sebagai kompos untuk memupuk tanaman atau membuat
biogas yang berguna sebagai bahan bakar.Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah yang
memiliki biomassa berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi seperti ternak di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lain.
12. Biogas sebagian besar terdiri atas gas metan yang dapat dibakar. Biogas merupakan hasil
fermentasi bakteri metan di dalam kondisi anaerobik.Secara teknis pembuatan biogas tidak
merupakan masalah.
e. Hidrogen
Energi kimia yang diubah menjadi listrik dan cocok digunakan untuk mobil listrik.Sekarang
sedang dalam tahap pengembangan, khususnya infrastruktur untuk pengisian sel bahan bakar
tersebut ke kendaraan agar bisa dilakukan juga secara konvensional.Dengan gencarnya
pengembangan dan produksi mobil listrik, penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar alternatif
juga semakin besar.
f. Air
Sejauh ini air sebagai bahan bakar masih hipotesis dan dalam penelitian lanjut. Air merupakan
energi yang memang tidak secara langsung bisa dipakai tanpa bantuan proses lain. Pasalnya, air
merupakan oksidasi dari hidrogen.Untuk itu harus dikembangkan teknologi untuk memecah
molekul air menjadi hidrogen dan digunakan sebagai energi.
g. Urine
Jika ini terjadi kita tidak perlu pusing lagi mencari WC umum ketika melakukan
perjalanan.Menurut Dr. Gerardine Botte dari Asosiasi Profesor Departemen Tehnik Mesin Kimia
dan Biomolekuler di Universitas Ohio, di dalam molekul urea (urine) terdapat empat atom
hidrogen jika dibandingkan air biasa yang hanya mengandung dua atom hidrogen. Lalu molekul
tersebut dipisahkan melalui oksidasi dengan basis elektroda nikel pada 0.37 V sehingga hidrogen
tersebut akan terpecah.
h. Nitrogen Cair
Nitrogen cair adalah salah satu yang disiapkan untuk kendaraan masa depan. Proses
pembuatannya, nitrogen cair dipanaskan, ekstrak panas menghasilkan tekanan udara dan
digunakan untuk menggerakkan piston atau mesin sehingga bisa berputar.
i. Tekanan Udara
Selain tekanan udara yang dihasilkan oleh nitrogen cair, secara sederhana kompresi udara juga
bisa digunakan sebagai sumber daya mobil.Penggunaan uda yang dikompresi tidak memerlukan
busi dan sistem pendingin.Dengan demikian dapat mengurangi biaya produksi dan perawatan
kendaraan. Proyek mesin dengan tekanan udara ini pertama dikembangkan oleh Tata Motors dari
India bekerja sama dengan perusahaan Perancis, MDI.
j. Gas Alam
CNG (Compressed Natural Gas) atau gas alam dan di Indonesia lebih dikenal dengan BBG
(bahan bakar gas).Polusi yang ditimbulkan lebih rendah dibandingkan bensin dan diesel.Kaerna
lebih ringan dari oksigen, polusi yang ditimbulkan juga sangat rendah.Masalahnya, untuk
menyimpannya diperlukan tekanan yang sangat tinggi.Akibatnya, harus menggunakan tabung atau
tangki yang kuat dan berat.
13. k. Liquefied Petroleum Gas (LPG)
Bahan bakar ini sudah umum digunakan oleh rumah tangga di Indonesia dan dikenal dengan
sebutan elpiji. Karena terdiri dari campuran hidrokarbon yang mudah terbakar (kalu ada sumber
api), penggunaannya transportasi umum sudah banyak. Dibandingkan dengan BBG, penyimpanan
elpiji membutuhkan tekanan jauh lebih rendah.
2.4 Dampak Penggunaan Minyak Bumi dan Bensin
2.4.1 Dampak Positif
Membuat kehidupan menjadi lebih mudah
Mendorong kreativitas rakyat dan pemerintah untuk menemukan energi alternatif
Pemerintah dapat menghemat dana hingga triliunan rupiah
Berpengaruh positif pada perekonomian
2.4.2 Dampak Negatif
Mencemari lingkungn
Hasil dari pembakaran tidak sempurna dapat menyebabkan pemanasan global
Ketergantungan penggunaan SDA minyak bumi dan bensin cepat menghabiskan
SDA yang tidak terbaharukan ini
Dapat menyebabkan krisis apabila diproduksi kelebihan minyak
14. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini yakni membahas mengenai sedikit sejarah minyak bumi, dari
mana dan seperti apa pengolahan minyak bumi, apa saja fraksi minyak bumi. Membahas bensin,
bilangan oktan, dampak penggunan, serta lain-lain. Yang semoga makalah ini dapat berguna
dengan baik dan menambah wawasan siswa mengenai materi kimia minyak bumi dan segala
pembahasannya. Kami yakini masih ada kekurangan dalam makalah ini, dilihat dari kemampuan
dan waktu kami yang terbatas. Oleh karena itu kami mohon maklum kepada Bapak/Ibu guru atas
segala kekurangan yang masih ada dalam makalah ini.
B. SARAN
Seharusnya pemerintah mengadakan pembatasan terhadap penggunaan minyak bumi dan
dengan giat menaikkan pamor bahan bakar alternatif yang sangat berguna dalam mengganti energi
yang dibutuhkan sehari-hari. Sangat disayangkan pemerintah masih kurang dalam mengedukasi
warga mengenai betapa banyak pengganti yang dapat digunakkan selain minyak bumi, dimana
bahan-bahan tersebut ramah lingkungan dan tidak memperparah pemanasan global.
15. KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “makalah kimia minyak bumi” yang
merupakan salah satu tugas mata pelajaran kimia SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang. Adapun
di dalam makalah ini kami membahas tentang:
1. Minyak bumi
2. Fraksi minyak bumi
3. Bensin
4. Dampak penggunaan
Penulisan makalah ini, kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Maka kritik dan saran dari semua
pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Kami berharap semoga makalah
ini membantu teman-teman mengetahui secara garis besar materi yang kami sampaikan di dalam
makalah. Terima kasih kami ucapkan atas waktunya
Binjai, Agustus 2022
Penulis
16. DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar Isi .................................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................... 1
1.1 Latar BelakangRumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ...............................................................................................................
Bab II Pembahasan ..................................................................................................................
2.1 Minyak Bumi .....................................................................................................................
2.1.1 Sejarah dan Pengertian Minyak Bumi ............................................................................
2.1.2 Proses Pembentukan Minyak Bumi................................................................................
2.1.3 Pembentuk Minyak bumi................................................................................................
2.1.4 Bagaimana Mengambil Minyak Bumi Sebelum Diolah.................................................
2.1.5 Seperti Apa Proses Pengolahan Minyak Bumi ...............................................................
2.2 Fraksi Minyak Bumi ..........................................................................................................
2.3 Bensin ................................................................................................................................
2.3.1 Pengertian dan Komponen Pembentuk Bensin...............................................................
2.3.2 Proses Pembentukan Bensin ..........................................................................................
2.3.3 Bahan Bakar Alternatif ...................................................................................................
2.4 Dampak Penggunaan Minyak Bumi dan Bensin ...............................................................
2.4.1 Dampak Positif.............................................................................................................................
2.4.2 Dampak Negatif ...........................................................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................
17. MAKALAH MINYAK BUMI KELAS 11
SMA IPA
MAKALAH KIMIA MINYAK BUMI
Disusun oleh:
kelompok 3: 1. Alif Fakhruroji
2. Delia Wandayani
3. Lia Indayanti
4. Lita Sabila
5. Nabela Apriela Putri
6. Rayan Olo Lumban Gaol
7. Siti Komariah
SMA Negeri 1 Kabupaten Tangerang
Jl. Raya Serang PK5, Talagasari, Km 3,8 Kec. Balaraja Tangerang-Banten
2019/2020