Dokumen tersebut membahas tentang minyak bumi, mulai dari pengertian, pembentukan, komposisi, pengolahan, dan manfaatnya. Proses pengolahan minyak bumi meliputi destilasi, cracking, reforming, dan proses pemurnian lainnya untuk menghasilkan berbagai produk seperti gas, bensin, solar dan lainnya.
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kimia Kelas X Minyak bumi
1. MINYAK BUMI
Oleh :
Isya Ferischa Himawan 10/X-2
Marcellia Claresta, Tjoa 16/X-2
Nur Indah Meyrianawati 21/X-2
Taneke Kusuma Putri Suhendro 25/X-2
2. Pengertian Minyak Bumi
Pembentukan Minyak
Bumi
Komposisi Minyak Bumi
Pengolahan Minyak Bumi
Pemisahan Pengotor dalam
Minyak Bumi
Pencampuran Fraksi
Hasil Olahan Minyak Bumi
Industri Petrokimia
Manfaat Minyak Bumi
Dampak Positif Minyak
Bumi
Dampak Negatif Minyak
Bumi
Dampak Negatif Limbah
Petrokimia
4. Minyak Bumi adalah.....
Minyak bumi dan gas alam diduga berasal dari jasad
renik.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut,
kemudian ditutupi oleh lumpur yang lambat laun
mengeras karena tekanan lapisan diatasnya sehingga
berubah menjadi batuan. Sementara itu bakteri anaerob
menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi
minyak bumi dan gas yang terperangkap di antara lapisan-
lapisan kulit bumi. Proses pembentukan minyak bumi dan
gas ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Sehingga
kita harus melakukan penghematan dan berusaha mencari
sumber energi alternatif.
5. • Struktur hidrokarbon yang ditemukan dalam minyak
mentahadalah alkana (parafin), sikloalkana (napten), dan
aromatik Proporsi dari ketiga tipe hidrokarbon sangat
tergantung pada sumber minyak bumi.
• Pada umumnya alkana merupakan hidrokarbon yang
terbanyak tetapi kadang-kadang mengandung sikloalkana
sebagai komponen yang terbesar, sedangkan aromatik selalu
merupakan komponen yang paling sedikit.
• Untuk memisahkan fraksi-fraksi dalam minyak bumi dapat
dilakukan dengan cara distilasi bertingkat. Setelah melalui
distilasi bertingkat minyak bumi akan terpisah menjadi gas,
bensin, kerosin, solar dan lain-lain.
7. Ada tiga jenis bahan bakar fosil yaitu: gas alam, minyak bumi, dan batu bara.
Fosil adalah sisa tulang-belulang binatang atau sisa tumbuhan zaman purba
yang telah membatu dan tertanam di bawah lapisan tanah. Minyak bumi dan
Gas Alam berasal dari pelapukan sisa kehidupan purba yang terpendam
bersama air laut dan masuk ke dalam batuan pasir, lempung, atau gamping.
Minyak bumi terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu.
9. Proses pembentukan minyak bumi terjadi karena endapan sisa
zat organik dari hewan laut dan mikroorganisme yang masuk
ke rongga pori-pori batuan yang berisi air laut. Tekanan dan
suhu yang tinggi serta adanya bakteri memecah sisa zat
organik menjadi molekul hidrokarbon sederhana berupa
minyak bumi akan terpisah dan terdorong untuk bergerak
mencari tempat lain. Minyak dapat terperangkap dalam
batuan sedimen yang kedap atau kadang-kadang merembes
keluar permukaan bumi.
10. Adapun batu bara dipercaya berasal dari
pohon-pohon dan pakis yang hidup
sekitar 3 juta tahun lalu, kemudian
terkubur, diperkirakan karena terjadinya
gempa bumi dan letusan gunung berapi.
11. Pembentukan Minyak Bumi
berdasarkan Teori
Teori Anorganik
Teori Anorganik dikemukakan oleh Berthelok (1866) yang menyatakan bahwa minyak
bumi berasal dan reaksi kalsium karbida, dan alkali menjadi CaC2 ( reaksi antara
batuan karbonat dan logam alkali) dan air menghasilkan asetilen yang dapat berubah
menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
Teori Organik
Teori Organik dikemukakan oleh Engker yang menyatakan bahwa minyak
bumi terbentuk dari proses pelapukan dan penguraian secara anaerob jasad
renik (mikroorganisme) dari tumbuhan laut dalam batuan berpori.
16. • Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut.
Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah
yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui
pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
• Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau
kurang sedap.
• Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun
untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak
mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom
C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya
jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu,
pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana
minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok (fraksi) dengan
titik didih yang mirip.
17. • Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi
digambarkan sebagai berikut:
• Minyak Mentah
• Penyimpanan
• Penghilangan Garam
• Destilsi Frasinasi
• Fraksi Berat dan Ringan
• Proses Hidrokarbon: Craking; Reforming
;Pemurnian ;Pemurnian ;Pencampuran
• Produk akhir minyak bumi
18. 1. DESTILASI
Destilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi. Mula-mula minyak mentah
dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu ± 370°C.
Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom
fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah
kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu
pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).
Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan
selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya
lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya
lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang
disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi
tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi
akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian
yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak
adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Komponen yang berupa gas ini
disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).
19. 1
• Minyak mentah dipanaskan dengan suhu sekitar 4000C. Komponen yang
titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan mengalir turun
ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap
naik ke atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung
2
• Semakin ke atas suhu di dalam menara fraksionasi itu semakin rendah.
Dengan demikian, setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi
naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen dengan titik
didih lebih rendah akan terus naik ke bagian yang lebih atas lagi.
3
• Begitulah seterusnya, sehingga komponen yang paling atas itu berupa
gas yang merupakan komponen pada suhu kamar. Contoh : Gas
Petroleum
22. • Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon
yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang
kecil.
• Contoh cracking ini adalah pada pengolahan minyak solar atau
minyak tanah menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk
memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas
gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang
dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan
pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti
knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-
heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang
diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-
heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur
molekul hidrokarbon.
23. 3. REFORMING
• Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang
bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin
yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua
jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk
strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga
disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan
menggunakan katalis dan pemanasan.
24. • Reforming juga dapat merupakan pengubahan
struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi
senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi.
Pada proses ini digunakan katalis molibdenum
oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung.
25. 4. ALKILASI dan POLIMERISASI
• Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul
menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam
proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4,
HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum
adalah sebagai berikut:
26. • Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-
molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi
umumnya adalah sebagai berikut :
• Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa
isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan
bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
27. 5. TREATING
• Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-
pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
• Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang
dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
• Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
• Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi
dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour
point yang rendah.
• Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak
pelumas
28. • Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi
atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan
berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni
katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping
pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan
menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk
menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses
oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang
disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur
elemental.
Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa
sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu
dengan :
1)Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
2)Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam
bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses
hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon
asal dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari
dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi
atau pencucian/pelucutan.
29. 6. BLENDING
• Proses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam
fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas
merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak
digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk
memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan
pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.
• Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl
lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin.
Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang
baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat
aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi
dapat menimbulkan pencemaran udara
31. Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor antara lain
senyawa organik yang mengandung S, N, O, air, logam
dan garam anorganik. Pengotor dapat dipisahkan
dengan cara melewatkan fraksi melalui:
• Berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak
jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan
residu padat seperti aspal.
• Mengandung agen pengering untuk memisahkan air.
• Berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa
belerang.
33. • Pencampuran fraksi dilakukan untuk
mendapatkan produk akhir sesuai yang
diinginkan sebagai contoh:
• Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon
rantai bercabang/alisiklik/aromatik dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas
tertentu. F
• raksi nafta dengan berbagai kualitas (grade)
untuk industri petrokimia
36. LPG
LPG (Liquified Petroleum Gas) adalah campuran dari berbagai unsur
hidrokarbon yang berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan
dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya
didominasi propana C3H8 dan butana C4H10.
Sifat elpiji adalah sebagai berikut:
- Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
- Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
- Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak
menempati daerah yang rendah.
37. Bensin
• Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon yang
memiliki rantai C5-C10.
• Dewasa ini, bensin memiliki 3 jenis yaitu pertamax, premium
dan pertamax plus. Ketiganya memiliki mutu atau perilaku
yang berbeda.
• Bensin memiliki kadar bervariasi tergantung komposisi
minyak mentah dan mutu. Mutu bahan bakar bensin dikaitkan
dengan jumlah ketukan yang ditimbulkan dan dinyatakan
dengan nilai oktan. Semakin sedikit ketukan yang ditimbulkan,
semakin bagus mutunya. Ada tiga jenis bensin yang dibagi
berdasarkan mutu yaitu premium dengan bilangan oktan 88 ,
pertamax dengan bilangan oktan 92 serta pertamax plus 95.
Nilai bilangan oktan dihitung menggunakan rumus berikut :
Bilangan oktan = (% isooktana x100) + (%n-heptanax100)
38. Minyak tanah ( kerosin )
Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah
terbakar , kerosin memiliki titik didih 1500C sampai 2750C .rantai
karbonnya dari C12-C15 .
Solar
solar adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 250-340
derajat celcius .minyak solar digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan yang menggunakan diesel .
Pelumas
Pelumas adalah zat kimia yang berupa cairan, yang kemudian
diberikan diantara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya
gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan.
39. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang
diselimuti oleh bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan
adalah paraffin.
Minyak bakar
Minyak bakar adalah hasil distilasi dari penyulingan minyak tetapi
belum membentuk residu akhir dari proses penyulingan itu sendiri.
Biasanya warna dari minyak bakar ini adalah hitam chrom. Selain
itu minyak bakar lebih pekat dibandingkan dengan minyak diesel.
Aspal
Aspal ialah bahan hidrokarbon yang bersifat melekat (adhesive),
berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis.
Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat
pada campuran beraspal yang
41. Industri petrokimia merupakan industri yang
memproduksi bahan-bahan kimia yang berasal dari
minyak bumi dan gas alam.
Industri petrokimia dikelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu :
1. Industri hulu yang produknya masih berupa bahan dasar
dan setengah jadi.
2. Industri hilir yang produknya berupa barang jadi.
42. Berdasarkan proses pembentukan dan
pemanfaatannya, produk petrokimia dibagi menjadi 4
jenis :
► Produk Dasar
Gas CO dan H2 sintetik, etilena, propilena, butadiene, benzene, toluene,
xilena dan n-parafin.
► Produk Antara
Ammonia, methanol, carbon black, urea, etanol, etil klorida, cumene,
propilen oksida, butyl alkohol, isobutilen, nitrobenzene, nitrotoluena, PTA
(Purified Terepthalic Acid), TPA (Terepthalic Acid), DMT (Dimethyl
terepthalate), kaprolaktam, LAB (Linear Alkyl Benzene), dll.
► Produk Akhir
Urea, carbon black, formaldehida, asetilena, polietilena, polipropilena,
poli vinil klorida, polistirena, TNT (Trinitrotoluena), polyester, nilon,
poliuretan, LAB sulfonat, dll.
► Produk Jadi
Barang-barang yang banyak dipakai sehari-hari di rumah tangga.
43. Jalur Pembuatan Produk
Petrokimia
1. Jalur Gas Sintetik, Ammonia, dan Carbon Black
Proses pembuatan ammonia dengan gas sintetik, pembuatan
metanol dengan steam reforming, dan pembuatan carbon black
menggunakan thermal process.
Digunakan untuk membuat pupuk urea, formaldehid, dan DMT.
2. Jalur Olefin
Menghasilkan etilena, propilena, dan butilena yang merupakan
produk dasar dari cracking bahan baku nafta.
Pembuatan olefin dengan proses tubular. Olefin : Senyawa
hidrokarbon tidak jenuh, mempunyai ikatan rangkap terbuka.
3. Jalur Aromatik
Menghasilkan Benzena, Toluena dan Xilena (BTX) sebagai hasil
utama, serta sikloheksana (CHX) sebagai produk samping.
Digunakan untuk membuat deterjen, fenol, dan sikloheksana.
45. ● Efek Rumah Kaca
Disebabkan oleh gas-gas buang CO2, CH4, dan N2O. Hal ini
dapat berpengaruh bagi tumbuhan dan mikroorganisme atau
biomassa, contohnya terganggunya proses fotosintesis pada
tumbuhan.
● Gas Buang CO2
Dihasilkan oleh industri yang menghasilkan amonia untuk
pembuatan pupuk urea. Amonia diperoleh dari pembakaran
gas methane dengan steam.
● Hujan Asam
Terjadi karena air hujan terkontaminasi SOX dan NOX menjadi
hujan yang mengandung H2SO4 dan HNO3. Hujan ini
megakibatkan tanah tidak subur, dan perairan yang tidak
dapat menghasilkan ikan.
46. ● Air Laut Tercemar oleh Logam-Logam Berat
Apabila buangan industri petrokimia mengandung logam berat
seperti Pb, Hg, Ca, Mg, Fe, Cd, dan Mn dalam konsentrasi tinggi
maka ekosistem laut tercemar dan banyak ikan-ikan yang
terakumulasi logam berat. Logam berat juga menyebabkan
tanaman yang tumbuh di atas tanah akan keracunan logam berat.
● Polusi Udara
Polusi udara yang disebabkan industri petrokimia dapat
menyebabkan penyakit kanker paru-paru.
● Kebisingan
Disebabkan akibat bunyi mesin-mesin pembangkit listrik, pompa,
kompresor, dan sebagainya yang memerlukan energi besar. Hal ini
dapat mengakibatkan gangguan kesehatan pada pekerja atau
penduduk setempat, dan mengusik satwa-satwa yang hidup di
sekitarnya. Penyebaran kebisingan dipengaruhi oleh meteorologi,
suhu, dan karakteristik permukaan tanah.
47.
48. Gas Alam
Gas hasil dari distilasi yang dipergunakan untuk keperluan bahan bakar
rumah tangga atau pabrik. Bahan bakar fosil berbentuk gas terutama
terdiri dari Metana (CH4).
Bensin
Bensin adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan
sebagian besar tersusun dari hidrokarbon. Banyak digunakan untuk
bahan bakar kendaraan bermotor.
Nafta
Nafta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan
kerosin yang digunakan untuk : pelarut dry cleaning, pelarut karet,
bahan awal etilen, dan bahan bakar jet (JP-4).
49. Kerosin
Kerosin digunakan sebagai : minyak tanah, bahan bakar jet
(airplane), dan bahan bakar motor (traktor, kapal perikanan,
pesawat penerangan listrik kecil).
Solar dan Diesel
Solar adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 270-350°C.
Minyak solar digunakan untuk bahan bakar diesel (bus & truk),
memproduksi uap, mencairkan hasil perindustrian, membakar batu, dan
mengerjakan panas dari logam.
Minyak Pelumas
Berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang
berhubungan. Pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat
tambahan. Pelumas digunakan untuk mencegah karat, dan mengurangi
gesekan pada mesin.
50. Lilin
Digunakan untuk penerangan, kertas pembungkus berlapis, lilin
batik, korek api, dan bahan pengkilap seperti semir sepatu.
Bitumen (Aspal)
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang
merupakan senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung
sulfur, oksigen, dan klor. Kandungan aspal adalah senyawa
karbon jenuh dan tidak jenuh, alifatik dan aromatic yang
mempunyai atom karbon 150 per molekul. Aspal digunakan
untuk melapisi jalan.
52. Dampak positif pengunaan minyak bumi yaitu
sebagai bahan bakar. Karena satu-satunya
sumber energi yang diperlukan dan dapat
dieksplorasi secara besar-besaran. Minyak bumi
bisa diolah menjadi LPG dan LNG, bensin,
kerosin, aspal, dll.
54. ♦ Pencemaran Udara
Turunnya kualitas udara akbiat sisa dari pemakaian
minyak bumi.
♦ Perubahan Iklim
Pengunaan minyak bumi menghasilkan zat sisa berupa
CO2 yang dapat menimbulkan efek rumah kaca,
sehingga terjadi pemanasan global yang dapat memicu
terjadinya perubahan iklim.
♦ Pencemaran Air
Eskploitasi minyak bumi meggunakan kapal tangker,
memungkinkan adanya kebocoran pada kapal tangker
tersebut. Sehingga dapat mengakibatkan pencemaran
air.