SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
TUGAS KIMIA
MINYAK BUMI DAN DAMPAK PEMBAKARAN
SENYAWA HIDROKARBON
Nama Anggota :
1. Angnes Ivonne
2. Bella Yunia K
3. Nisful Laili K
4. Putri Kirana Z
5. Rida Aisyah P
“Tahun Ajaran 2016-2017”
PENGERTIAN MINYAK
BUMI
Minyak Bumi (bahasa Inggris): petroleum, dari bahasa Latin petrus –
karang dan oleum– minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan
kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-
pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah
melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber,
dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di
tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik
didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai
dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang
dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan
untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan
manusia.
MINYAK BUMI
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon dan jenis yang paling
sering ditemukan adalah Alkana (baik rantai lurus maupun bercabang) , sikloalkana , hidrokarbon
aromatik atau senyawa kompleks seprti aspaltena. Setiap Minyak Bumi itu memiliki keunikan masing-
masing yang dilihat dari ciri kimia , warna , dan visikositas.
Alkana , juga disebut dengan parafin yaitu hidrokarbon tetsaturasi dengan rantai lurus atau
bercabang yang molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon dengan rumus umum CnH2n+2. Biasanya
Alkana dari pentana (C5H12) hingga oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin. Sedangkan Alkana
dari nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel . Kerosene , dan
bahan bakar jet.
Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena adalah hidrokarbon yang mempunya dua
ikatan rangkap dengan rumus umumnya adalah CnH2n dan memiliki ciri ciri yang mirip dengan alkana
tetapi titik didihnya yang lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih
cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena dimana atom Hidrogen akan berikatan dengan
atom karbon dengan rumus CnHn dan jika dibakar akan menghasilkan asap hitam pekat yang diebut
karsinogenik.
Namun, pembakaran yang tidak sempurna dari Minyak Bumi akan menghasilkan produk
yang beracun. Seperti, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon
monoksida . Karena suhu dan tekanan yang tinggi didalam mesin kendaraan , maka gas buang yang
dihasilkan oleh mesin biasanya mengandung molekul nitrohgen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
KOMPOSISI MINYAK BUMI
Komposisi Minyak Bumi dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :
1. Hidrokarbon Jenuh (Alkana)
- Dikenal dengan Alkana atau Parafin
- Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak)
- Senyawa penyusun diantaranya adalah Metana, Etana , Propana , Butana , n – heptana , iso oktana.
2. Hidrokarbon Tidak Jenuh (Alkena)
- Dikenal dengan Alkena
- keberadaanya hanya sedikit
- Senyawa penyusunnya adalah Etena , Propena dan Butena
3. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (Sikloalkana)
- Dikenal dengan Sikloalkana atau naftena
- Keberadaanya lebih sedikit dari alkana.
- Senyawa Penyusunnya adalah Siklopropana , Siklopentana , Siklobutana , Siklopheksana.
4. Hidrokarbon Aromatik
-Dikenal sebagai seri aromatik
-Keberadaanya sebagai komponen yang sedikit
- Senyawa penyusunnya adalah Naftalena , Benzena , Atrasena , dan Toluena.
5. Senyawa Lain
-Keberadaanya sangat sedikit sekali
Senyawa yang mungkin didalam minyak bumi adalah Belerang , Oksigen dan Organo Dalam.
Berikut tabel komponen-Komponen minyak bumi.
Jenis
senyawa
Persentase
(%)
Contoh Senyawa
Hidrokarbon 90-99 Alkana,
sikloalkana,
aromatis
Senyawa
belerang
0,1-7 Tioalkana (R-S-R),
alkanatiol
Senyawa
nitrogen
0,06-0,4 Asam karboksilat
(R-COOH)
Senyawa
oksigen
0,01-0,9 Pirol (C4H5N)
Organologa
m
<0,01 Senyawa-senyawa
dari logam Ni dan
V
Jadi komponen-komponen
Minyak Bumi terdiri dari
campuran kompleks dari
berbagai hidrokarbon, sebagian
besar seri alkana, senyawa
alkana (hidrokarbon jenuh)
serta sedikit alkena, alkuna, dan
alkadiena (hidrokarbon tidak
jenuh) tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan
kemurniannya.
Proses terjadinya minyak bumi
• 1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan
energi dari matahari dengan fotosintesis.
• 2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar
cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan
induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic
Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta,
maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi
batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan
sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini
teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak
mungkin dimasak.
• 3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang
berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus
menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah
batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu
gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori
di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-
batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan
terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan
bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius.
Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat
100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin
turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi
ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
• 4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon.
Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak
mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan
air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan
minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah
lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air
cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan
yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap
ditambang.
D.Pengolahan minyak bumi
a. Pengolahan tahap pertama (primary process)
Pengolahan tahap pertama ini berlangsung melalui proses distilasi bertingkat, yaitu
pemisahan minyak bumi ke dalam fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing
fraksi.
Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah,
sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui
sungkup-sungkup yang disebut menara gelembung. Makin ke atas, suhu dalam menara
fraksionasi itu makin rendah. Hal itu menyebabkan komponen dengan titik didih lebih tinggi
akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik
ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian seterusnya, sehingga komponen yang mencapai
puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.
Perhatikan diagram fraksionasi minyak bumi pada gambar di atas.
Hasil-hasil frasionasi minyak bumi yaitu sebagai berikut.
• 1) Fraksi pertama
Pada fraksi ini dihasilkan gas, yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak bumi dengan titik
didih di bawah 30 oC, berarti pada suhu kamar berupa gas. Gas pada kolom ini ialah gas yang
tadinya terlarut dalam minyak mentah, sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu
pengeboran.
Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung komponen
utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung
metana (CH4)dan etana (C2H6).
•
2) Fraksi kedua
Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil 90 oC, masih
berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada trayek ini,
petroleum eter (bensin ringan) akan mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter.
Petroleum eter merupakan campuran alkana dengan rantai C5H12 – C6H14.
• 3) Fraksi Ketiga
Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175 oC ,
masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 90 oC – 175 oC. Pada
trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke penampungan bensin. Bensin merupakan
campuran alkana dengan rantai C6H14–C9H20.
• 4) Fraksi keempat
Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 200 oC, masih berupa
uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC - 200 oC. Pada trayek ini, nafta
(bensin berat) akan mencair dan keluar ke penampungan nafta. Nafta merupakan campuran alkana
dengan rantai C9H20–C12H26.
• 5) Fraksi kelima
Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari
275 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC - 275 oC. Pada
trayek ini, kerosin (minyak tanah) akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah
(kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26–C15H32
• 6) Fraksi keenam
Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari
375 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250 oC - 375 oC. Pada
trayek ini minyak gas (minyak solar) akan mencair dan keluar ke penampungan minyak gas (minyak
solar). Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34.
7) Fraksi ketujuh
Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu di atas 375 oC,
sehingga akan terjadi penguapan.
Pada trayek ini dihasilkan residu yang tidak menguap dan residu yang menguap. Residu yang tidak
menguap berasal dari minyak yang tidak menguap, seperti aspal dan arang minyak bumi. Adapun
residu yang menguap berasal dari minyak yang menguap, yang masuk ke kolom pendingin dengan
suhu 375 oC. Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin,
parafin (C21H44–C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar
dari C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.
b. Pengolahan tahap kedua
Proses pengolahan lanjutan dapat berupa proses-proses seperti di bawah ini.
1) Konversi struktur kimia
Dalam proses ini, suatu senyawa hidrokarbon diubah menjadi senyawa hidrokarbon lain melalui
proses kimia.
a) Perengkahan (cracking)
Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon yang lebih
kecil sehingga memiliki titik didih lebih rendah dan stabil.
b) Alkilasi
Alkilasi adalah suatu proses penggabungan dua macam hidrokarbon isoparafin secara
kimia menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi. Alkilat ini dapat dijadikan bensin
atau avgas.
c) Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan dua molekul atau lebih untuk membentuk molekul
tunggal yang disebut polimer. Tujuan polimerisasi ini ialah untuk menggabungkan
molekul-molekul hidrokarbon dalam bentuk gas (etilen, propena) menjadi senyawa
nafta ringan.
d) Reformasi
Reformasi adalah proses yang berupa perengkahan termal ringan dari nafta untuk
mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti olefin dengan angka
oktan yang lebih tinggi. Di samping itu, dapat pula berupa konversi katalitik
komponen-komponen nafta untuk menghasilkan aromatik dengan angka oktan
yang lebih tinggi.
e) Isomerisasi
Dalam proses ini, susunan dasar atom dalam molekul diubah tanpa menambah
atau mengurangi bagian asal. Hidrokarbon garis lurus diubah menjadi
hidrokarbon garis bercabang yang memiliki angka oktan lebih tinggi. Dengan
proses ini, n-butana dapat diubah menjadi isobutana yang dapat dijadikan
sebagai bahan baku dalam proses alkilasi.
b.Proses ekstraksi,
yaitu pembersihan produk dengan menggunakan pelarut
c.Kristalisasi
Merupakan proses pemisahan fraksi melalui perbedaan titik cairnya. Contohnya, pemurnian solar
dengan proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan hingga diperoleh produk lilin.
d.Treating/pembersiahan dari kontaminasi.
Pembersihan ini dilakukan untuk mengantisipasi bila pada primary processing terjadi kontaminasi
oleh kotoran. Pembersiahan dilakukan dengan menambahkan soda kaustik (NaOH)/melalui proses
hidrogenasi.
Hasil yang diperoleh dari tahap kedua, dikelompokkan berdasarkan jumlah atom C pada rantai
karbon senyawa hidrokarbon dan titik didihnya.
• Proses pengolahan minyak mentah menjadi fraksi-fraksi minyak bumi yang bermanfaat dilakukan
di kilang minyak (oil refinery). Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain:
• kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah (Kapasitas 350 ribu barel/hari);
• kilang minyak Balongan, Jawa Tengah (Kapasitas 125 ribu barel/hari);
• kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 240 ribu barel/hari);
• kilang minyak Dumai, Riau;
• kilang minyak Plaju, Sumatra Selatan;
• kilang minyak Pangkalan Brandan, Sumatra Utara; dan
• kilang minyak Sorong, Papua.
Dampak Pencemaran Karbon Dioksida
Dampak pencemaran Karbon Dioksida yaitu dapat Menimbulkan efek sistematik, karena
meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan
tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung.
Cara yang paling mudah untuk mengurangi karbon dioksida di udaraadalah dengan
memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama
yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat
banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.
Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang
mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali
karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain,
seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumahtinggal. Langkah untuk
mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam
mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Ekosistem dan Lingkungan
Di udara, CO terdapat dalam jumlah yang sedikit, hanya sekitar 0.1 ppm. Di
perkotaan dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO antara 10-15
ppm. Sudah sejak lama diketahui bahwa gas CO dalam jumlah banyak
(konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem dan
lingkungan.
Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Hewan
Pada hewan, dampak dari kadar CO yang berlebihan hamper menyerupai
dampak yang terjadi pada manusia
Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Tanaman
Pengaruh CO terhadap tanaman sebesar 100 ppm tidak memberikan
pengaruh yang nyata pada tanaman tingkat tinggi. Pada paparan CO sebesar
2000 ppm selama 35 jam dapat menghambat kemampuan bakteri untuk
memfiksasi nitrogen.
Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Material
Pada material, dampak pencemaran udara oleh CO adalah menghitamnya
benda-benda pada daerah yang telah tercemar oleh CO.
SULFUR DIOKSIDA (SO2)
• Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (Sox). Gas ini
sangat mudah larut dalam air, memiliki bau, dan tidak berwarna. Pencemaran yang
terbentuk dari SO2 , seperti partikel sulfat, dapat berpindah dan terdeposisi jauh dari
sumbernya. SO2 dan gas-gas sulfur lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran sulfur.
• Sulfur terdapat dalam hampir semua material mentah yang belum dioleh seperti
minyak mentah, batu bara, dan biji-biji yang mengandung metal seperti aluminium,
tembaga, seng, timbal, dan besi.
MEKANISME PEMBENTUKAN Sox
Dituliskan dalam dua tahap reaksi, sbb:
• S + O2 ↔ SO2
• 2 SO2 + O2 ↔ 2 SO3
SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat
rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO3 dan uap air akan bergabung
membentuk droplet asam sulfat (H2SO4) dengan reaksi, sbb:
• SO SO2 + H2O2 → H2SO4
SUMBER PENCEMARAN
Pencemaran SOx diudara terutama berasal dari pemakaian batu
bara yang digunakan pada kegiatan industri, transportasi, dll. Belerang
dalam batu bara berupa mineral besi peritis atau FeS2 dan dapat pula
berbentuk mineral logam sulfida lainnya seperti Pbs, Hgs, ZnS, CuFeS2,
dan Cn2S. Dalam proses industri besi dan baja banyak dihasilkan SOx
karena mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfida.
Pada proses peleburan sulfida logam diubah menjadi oksida logam
DAMPAK PENCEMARAN
Pengaruh SO2 pada masyarakat dan lingkungan sangat bervariasi
tergantung pada :
a. Jumlah gas yang terbuang ke atmosfer
b. Jarak tempuh gas ke atmosfer bumi, troposfer atau statosfer
c. Angin regional atau global dan pola iklim yang dapat menyebarkan
gas
• Kesehatan Manusia
SOx mempunyai ciri berbau tajam, bersifat korosif, beracun karena selalu mengikat oksigen untuk
mencapai kestabilan gas. SOx menimbulkan gangguan sistem pernafasan jika kadar 400-500 ppm,
8-12 ppm menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau.
• Lingkungan
tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam. Hujan asam
disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil erta nitrogen
di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat
tersebut berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam
nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan asam mengakibatkan
sedikitnya spesies yang bertahan di danau, spesies ikan akan hilang
• Tumbuhan
Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tumbuhan. Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda
putih atau coklat pada permukaan danau, jika terjadi dalam jangka waktu panjang akan
menyebabkan kematian tumbuhan
• Hewan
Hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah akan mati saat
pH tanah meningkat. Spesies hewan juga akan terancam karena jumlah tumbuhan semakin sedikit.
• Material
Kerusakan pencemaran SO2 juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti batu kapur,
batu pualam, dolomit akan dirusak SO2 diudara.
PENGENDALIAN
1. PENCEGAHAN
• Sumber bergerak
- Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik
- Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala
• Sumber tidak bergerak
- Memasang scruber pada cerobong asap
- Merawat mesin industri
- Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar sulfur rendah
• Manusia
- Menggunakan alat pelindung diri (masker gas)
- mengurangi aktivitas diluar rumah
2. PENANGGULANGAN
Memperbaiki alat yang rusak
Penggantian saringan/ filter
Bila terjadi/jatuh korban, maka lakukan :
- Pindahkan korban ke tempat aman/ udara bersih
- Berikan pengobatan/ pernafasan buatan
- Segera kirim ke rumah sakit/ puskesmas terdekat
NITROGEN OKSIDA
Nitrogen Oksida adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Nitrogen monoksida merupakan gas
yang tidak berwarna dan tidak berbau, sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat
kemerahan dan berbau tajam.
DAMPAK
• Kesehatan manusia
- Nitrogen dioksida terbakar lapisan paru-paru dan mengurangi kekebalan infeksi
paru-paru hal ini menimbulkan masalah mengi, batuk, pilek, flu, dan bronkitis
• Ekosistem dan Lingkungan
- Pencemaran oksida nitrogen bagi tumbuhan menyebabkan bintik-bintik pada
permukaan daun, bila konsentrasinya tinggi mengakibatkan kerusakan jaringan
daun sehingga fotosintesis terganggu
DAMPAK PEMBAKARAN
SENYAWA HIDROKARBON
1. Pencemaran Udara
Disini pencemaran udara yang dimaksud berhubungan dengan pencemaran atmosfer
bumi. Sumber pencemaran udara disetiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Bisa saja
berasal dari kendaraan bermotor , kegiatan rumah tangga , ataupun industri.
No POLUTAN DIHASILKAN DARI
1. Karbon Dioksida (CO2) Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bmi) atau
batubara) , pembakaran gas alam dan hutan , respirasi
serta pembusukan.
2. Karbon Monoksida (CO) Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang
pembakarannya tidak sempurna.
3. Sulfur Dioksida (SO2) dan
Nitrogen Monoksida (NO)
Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau
batubara) misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
5. Kloro Fluoro Carbon (CFC) Pendingin ruangan , lemari es , dan perlengkapan yang
mengandung penyemprot aerosol.
6. Partikulat Debu tanah yang terbawa angin kencang , abu atau
bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan
gunung berapi.
MATERI PARTIKULAT
Pengertian Partikulat (dalam arti sempit ) adalah partikel padat pencemar udara yang berada
di udara bersama-sama dengan tetesan cair lainnya. (dalam arti luas ) Partikulat adalah partikel pencemar
yang dapat meliputi berbagai bentuk dari bentuk yang sederhana sampai ke bentuk yang lebih kompleks
yang semuanya merupakan bentuk pencemaran udara
Bentuk dan Komponen Penyusun partikulat tersebu dapat dilihat pada tabel berikut :
DAMPAK MATERI
PARTIKULAT
1. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN
- Mengganggu sistem pernafasan pada manusia karena jika partikulat yang masuk dan tertinggal
didalam paru-paru dapat membahayakan manusia karena 3 hal :
1. Partikulat tersebut bisa saja beracun karena sifat sifat kima dan fisiknya.
2. Partikulat tersebut mungkin bersifat inert (tidak bereaksi) tetapi jika tertingal didalam
saluran pernafasan dapat mengganggu pembersihan bahan bahan lain yang berbahaya.
3. Bisa saja partikulat tersebut dapat membawa molekul gas yang bebahaya , baik dengan cara
mengabsorpsi sehingga molekul molekul gas tsb dapat mencapai dan tertinggal di bagian
paru-paru yang sensitif .
2. DAMPAK TERHADAP EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN
- Dapat mempengaruhi pembentukan awan , hujan dan salju dengan cara berfungsi sebagai inti
dimana air dapat mengalami kondensasi.
-Dapat menurunkan jumlah radiasi solar yang mencapai permukaan bumi karena adanya partikulat
dapat menggganggu keseimbangan pada atmosfer bumi.
3. DAMPAK TERHADAP HEWAN
- Efek partikulat pada hewan sama dengan efek partikulat pada manusia. Yaitu sama –sama yang
nantinya partikulat tersebut dapat mengganggu saluran pernafasan dan menyebabkan gangguan
fungsi organ tubuh.
PENGENDALIAN
4. DAMPAK TERHADAP TUMBUHAN
-Pengaruh partikulat pada tanaman adalah dari debu. Akrena jika debu tersebut
bergabung dengan air hujan atau uap air maka akan membentuk kerak yang
tebal pada permukaan daun. Lapisan kerak inilah yang menngganggu proses
fotosintesis pada tanaman karena menghambat masuknya sinar matahari dan
mencegah pertukaran CO2 dengan atmosfer.
-Pengumpulan partikulat pada tanaman bisa saja mengandung komponen kima
yang berbahaya bagi hewan yang memakan tanaman tersebut.
5. DAMPAK TERHADAP MATERIAL
-Merangsang kecepatan korosi
- Dapat merusak bahan bangunan yang terbuat dari tanah , cat dan tekstil.
1. PENCEGAHAN
- Dengan melengkapi alat penangkap debu (Electro Precipitator).
-Dengan melengkapi water sprayer pada cerobong.
- Pembersihan ruangan dengan sistem basah.
- Pemeliharaan dan perbaikan alat penangkap debu.
-Menggunakan masker.
DAMPAK PEMBAKARAN TIMAH
HITAM
Dapat dianalogikan bahwa jika dibakar dapat menghasilkan Timah
Hitam (Pb). Seperti gambar disamping
Timah Hitam (Pb) meruapakan logam
lunak yang berwarna kebiruan atau abu abu
keperakan dan merupakan akibat dari pembakaran Pb-Alkil . Biasanya
senyawa ini digunakan sebagai zat adiktif pada bahan bakar bensin dalam
upaya meningkatkan angka oktan oktan secara ekonomi. Senyawa ini juga
sangat berbahaya bagi Manusia , Ekosistem dan Lingkungan , Tumbuhan ,
Hewan.
1. DAMPAK PEMBAKARAN SENYAWA ALKIL TERHADAP MANUSIA
- Pb yang terhirup terlalu banyak oleh Manusia dapat mengakibatkan
keracunan akut atau keracunan kronik. Dengan gejala yang timbul adalah mual ,
muntah , sakit perut hebat , kelainan fungsi otak , anemi berat , kerusakan ginjal
bahkan kematian
2. DAMPAK PEMBAKARAN TERHADAP EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN
- Timbal atau timah hitam dapat merusak lingkungan . Lingkungan akan tampak
terlihat berdebu dan kotor akibat asap pembuangan kendaraan bermotor yang
pada umumnya mengandung Pb.
3. DAMPAK PEMBAKARAN TERHADAP TUMBUHAN
- Dampak Pb bagi tanaman belum diketahui secara khusus. Namun, PB dapat
megendap didalam tanaman itu sendiri.
4. DAMPAK PEMBAKARAN TERHADAP HEWAN
- Biasanya jika dalam hewan maka akan menimbulkan keracunan yang
gejalanya adalah dungu , tidak nafsu makan , dyspone , diare diikuti konstipasi.
DAMPAK PEMBAKARAN BENZENA
1. PENGERTIAN BENZENA
Benzena adalah senyawa orgamik dengan rumus molekul C6H6 yang tersusun atas 6 buah atom
karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin dengan satu atom hidrogen terikat pada masing masing
atom. Benzena adalah salah satu komponen dalam minya bumi dan merupakan salah satu bahan petrokimia
yang paling daar serta pelarut yang penting dalam dunia industri.
2. SENYAWA TURUNAN BENZENA
Banyak senyawa kimia penting yang berasal dari benzena. Senyawa ini dibuat dengan cara
menggantikan satu atau lebih atom hidrogen pada benzena dengan gugus fungsional lainnya. Contoh dari
senyawa turunan benzena sederhana adalah fenol , toluena , anilina.
3. SIFAT FISIK DAN KIMIA BENZENA
1. Sifat Fisik
- Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna
- benzena berwujud cair pada suhu ruan 270°C
- Benzena tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar.
- Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar.
2. Sifat Kimia
- Benzena lebih mudah mengalami reaksi subtitusi daripada adisi.
- Adanya Halogenasi : Bereaksi dengan halogen
- Sulfonasi : Bereaksi dengan asam sulfat
-Nitrasi : Bereaksi dengan asam nitrat
- Alkilasi : Bereaksi dengan alkil halida
KEGUNAAN DAN DAMPAK
BENZENA
1. KEGUNAAN
- Digunakan sebagai pelarut
-Digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan obat , plastik , karet buatan dan pewarna.
- Digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.
- Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan
Tabel berikut meupakan ringkasan kegunaan benzena :
DAMPAK BENZENA
1. Benzena sangat beracun dan menyebabkan kanker
(karsinogenik)
2. Benzena dapat menyebabkan kematian jika terhirup pada
konsentrasi tinggi. Sedangkan pada konsentrasi rendah
menyebabkan sakit kepala dan menaikkan detak jantung.
CARA MENGATASI PEMBAKARAN
HIDROKARBON OLEH GAS DAN
MATERI PARTIKULAT.
1. Mengontrol emisi gas buang
- Gas buang SO2 yang dihasilkan di udara dari pembakaran dapat diatasi dengan cara
desulfurisasi menggunakan filter basah.
- Gas buang NOX yang dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi
dengan cara menurunkan suhu pembakaran .
- Produksi CO dan hidrokarbon lain dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dapat
dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (alat pada perangkat knalpot ,
berbentuk seperti ruangan yang berisi lapisan lapisan logam berlubang seperti paladium
atau platinum ) untuk menyempurnakan pembakaran.
2 . Menggunakan Energi Alternatif
NO ENERGI ALTERNATIF KETERANGAN
1. BIOETANOL -Merupakan etanol yang dihasilkan dari bahan nabati . Bioetanol
yang dicampur dengan bensin disebut dengan gasohol . Bahan
bakar ini dapat mengurangi polusi.
- Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai jenis produk pertanian
seprti jagung . Kelebihan bietanol dibandingkan dengan bahan
bakar bensin adalah lebih ramah lingkungan.
2. BIODIESEL -Biodiesel merupakan metil ester yang diperoleh dari reaksi antara
metanol dengan tumbuhan atau hewan .
- Minyak kelapa sawit merupakan salah satu jenis minyak nabati
yang mengandung asam lemak dengan rantai karbon C14 – C20
sehingga mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagai bahan
baku biodiesel.
3. ENERGI DARI TENAGA AIR
DAN ANGIN
-Gerakan air dan angin dapat menghasilkan energi . Gerakan air
dan angin dapat menggerakkan turbin menghasilkan listrik .
- Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan . Penggunaan teknologi ini dimulai sekitar tahun 1930.
4. ENERGI SURYA -Matahari sebagai sumber energi utama dari bumi . Panel surya
mengumpulkan energi surya dan dapat menggerakkan mobil yang
disebut mobil tenaga surya.
- Mobil yang menggunakan tenaga surya mengkonversi sinar
matahari menjadi listrik.
3. Menggunakan sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan
mengurangi angkutan pribadi.
4. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tingal.
5. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar.
6. Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi karena salah satu kegunaan
tumbuhan adalah sebagai sumber indikatoe pencemaran dini selain sebagai penahan debu
dan bahan bakar partikel lain .
7. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
THANK YOU FOR YOU
ATTENTION

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1
 
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak BumiPembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
Pembentukan dan Komponen Penyusun Minyak Bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Kimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiKimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumi
 
minyak bumi
minyak bumi minyak bumi
minyak bumi
 
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
 
Soal objektif
Soal objektifSoal objektif
Soal objektif
 
Minyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumiMinyak dan gas bumi
Minyak dan gas bumi
 
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak BumiKimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
 
Pembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumiPembentukan minyak bumi
Pembentukan minyak bumi
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
 
Minyak Bumi dan Gas Alam
Minyak Bumi dan Gas AlamMinyak Bumi dan Gas Alam
Minyak Bumi dan Gas Alam
 
Power Point Minyak Bumi Kelas X
Power Point Minyak Bumi Kelas X Power Point Minyak Bumi Kelas X
Power Point Minyak Bumi Kelas X
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Oil and Gas
Oil and GasOil and Gas
Oil and Gas
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 

Viewers also liked

Hasil olahan minyak bumi lpg
Hasil olahan minyak bumi lpgHasil olahan minyak bumi lpg
Hasil olahan minyak bumi lpgranjana putri
 
Kimia XII SMK Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi dan Batu Bara
Kimia XII SMK Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi dan Batu BaraKimia XII SMK Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi dan Batu Bara
Kimia XII SMK Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi dan Batu BaraNA
 
materi kelas 8 Sound
materi kelas 8 Sound materi kelas 8 Sound
materi kelas 8 Sound novi yanti
 
Kelas 11 ipa reactions of hydrocarbon
Kelas 11 ipa   reactions of hydrocarbonKelas 11 ipa   reactions of hydrocarbon
Kelas 11 ipa reactions of hydrocarbonElizabeth Indah P
 
Kekhasan sifat atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
Kekhasan sifat atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbonKekhasan sifat atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
Kekhasan sifat atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarboncheminmyheart
 
Cepat Rambat Gelombang Bunyi
Cepat Rambat Gelombang BunyiCepat Rambat Gelombang Bunyi
Cepat Rambat Gelombang Bunyifaizroyhan23
 
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyIi pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyFyan XmanGat
 
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKPPenanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKPKasmiah Ali
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 

Viewers also liked (20)

Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Hasil olahan minyak bumi lpg
Hasil olahan minyak bumi lpgHasil olahan minyak bumi lpg
Hasil olahan minyak bumi lpg
 
Kimia XII SMK Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi dan Batu Bara
Kimia XII SMK Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi dan Batu BaraKimia XII SMK Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi dan Batu Bara
Kimia XII SMK Komposisi Gas Alam, Minyak Bumi dan Batu Bara
 
materi kelas 8 Sound
materi kelas 8 Sound materi kelas 8 Sound
materi kelas 8 Sound
 
Ppl & microteaching
Ppl & microteachingPpl & microteaching
Ppl & microteaching
 
005 penamaan alkuna
005 penamaan alkuna005 penamaan alkuna
005 penamaan alkuna
 
001 hydrocarbon
001 hydrocarbon001 hydrocarbon
001 hydrocarbon
 
Kelas 11 ipa reactions of hydrocarbon
Kelas 11 ipa   reactions of hydrocarbonKelas 11 ipa   reactions of hydrocarbon
Kelas 11 ipa reactions of hydrocarbon
 
Kekhasan sifat atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
Kekhasan sifat atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbonKekhasan sifat atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
Kekhasan sifat atom karbon dalam membentuk senyawa hidrokarbon
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Cepat Rambat Gelombang Bunyi
Cepat Rambat Gelombang BunyiCepat Rambat Gelombang Bunyi
Cepat Rambat Gelombang Bunyi
 
Bunyi
BunyiBunyi
Bunyi
 
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosyIi pendapatan-nasional by bu rosy
Ii pendapatan-nasional by bu rosy
 
Fis 15-getaran-dan-gelombang
Fis 15-getaran-dan-gelombangFis 15-getaran-dan-gelombang
Fis 15-getaran-dan-gelombang
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasional Pendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
getaran dan gelombang
getaran dan gelombanggetaran dan gelombang
getaran dan gelombang
 
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKPPenanganan sampah kelompok III Kelas AKP
Penanganan sampah kelompok III Kelas AKP
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Alat optik
Alat optikAlat optik
Alat optik
 
Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)
 

Similar to MINYAK BUMI DAN DAMPAK PEMBAKARAN

Similar to MINYAK BUMI DAN DAMPAK PEMBAKARAN (20)

Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Proses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumiProses pembentukan minyak bumi
Proses pembentukan minyak bumi
 
Proses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumiProses terbentuknya minyak bumi
Proses terbentuknya minyak bumi
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
 
Minyak Bumi kimia SMA
Minyak Bumi kimia SMAMinyak Bumi kimia SMA
Minyak Bumi kimia SMA
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 

MINYAK BUMI DAN DAMPAK PEMBAKARAN

  • 1. TUGAS KIMIA MINYAK BUMI DAN DAMPAK PEMBAKARAN SENYAWA HIDROKARBON Nama Anggota : 1. Angnes Ivonne 2. Bella Yunia K 3. Nisful Laili K 4. Putri Kirana Z 5. Rida Aisyah P “Tahun Ajaran 2016-2017”
  • 2. PENGERTIAN MINYAK BUMI Minyak Bumi (bahasa Inggris): petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum– minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan- pertambangan minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi lainnya. Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan untuk memproduksi berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.
  • 3. MINYAK BUMI Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon dan jenis yang paling sering ditemukan adalah Alkana (baik rantai lurus maupun bercabang) , sikloalkana , hidrokarbon aromatik atau senyawa kompleks seprti aspaltena. Setiap Minyak Bumi itu memiliki keunikan masing- masing yang dilihat dari ciri kimia , warna , dan visikositas. Alkana , juga disebut dengan parafin yaitu hidrokarbon tetsaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon dengan rumus umum CnH2n+2. Biasanya Alkana dari pentana (C5H12) hingga oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin. Sedangkan Alkana dari nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel . Kerosene , dan bahan bakar jet. Sikloalkana juga dikenal dengan nama naptena adalah hidrokarbon yang mempunya dua ikatan rangkap dengan rumus umumnya adalah CnH2n dan memiliki ciri ciri yang mirip dengan alkana tetapi titik didihnya yang lebih tinggi. Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena dimana atom Hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus CnHn dan jika dibakar akan menghasilkan asap hitam pekat yang diebut karsinogenik. Namun, pembakaran yang tidak sempurna dari Minyak Bumi akan menghasilkan produk yang beracun. Seperti, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida . Karena suhu dan tekanan yang tinggi didalam mesin kendaraan , maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya mengandung molekul nitrohgen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
  • 4. KOMPOSISI MINYAK BUMI Komposisi Minyak Bumi dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu : 1. Hidrokarbon Jenuh (Alkana) - Dikenal dengan Alkana atau Parafin - Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak) - Senyawa penyusun diantaranya adalah Metana, Etana , Propana , Butana , n – heptana , iso oktana. 2. Hidrokarbon Tidak Jenuh (Alkena) - Dikenal dengan Alkena - keberadaanya hanya sedikit - Senyawa penyusunnya adalah Etena , Propena dan Butena 3. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (Sikloalkana) - Dikenal dengan Sikloalkana atau naftena - Keberadaanya lebih sedikit dari alkana. - Senyawa Penyusunnya adalah Siklopropana , Siklopentana , Siklobutana , Siklopheksana. 4. Hidrokarbon Aromatik -Dikenal sebagai seri aromatik -Keberadaanya sebagai komponen yang sedikit - Senyawa penyusunnya adalah Naftalena , Benzena , Atrasena , dan Toluena. 5. Senyawa Lain -Keberadaanya sangat sedikit sekali Senyawa yang mungkin didalam minyak bumi adalah Belerang , Oksigen dan Organo Dalam.
  • 5. Berikut tabel komponen-Komponen minyak bumi. Jenis senyawa Persentase (%) Contoh Senyawa Hidrokarbon 90-99 Alkana, sikloalkana, aromatis Senyawa belerang 0,1-7 Tioalkana (R-S-R), alkanatiol Senyawa nitrogen 0,06-0,4 Asam karboksilat (R-COOH) Senyawa oksigen 0,01-0,9 Pirol (C4H5N) Organologa m <0,01 Senyawa-senyawa dari logam Ni dan V Jadi komponen-komponen Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, senyawa alkana (hidrokarbon jenuh) serta sedikit alkena, alkuna, dan alkadiena (hidrokarbon tidak jenuh) tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya.
  • 6. Proses terjadinya minyak bumi • 1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis.
  • 7. • 2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
  • 8. • 3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan- batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
  • 9. • 4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
  • 10. D.Pengolahan minyak bumi a. Pengolahan tahap pertama (primary process) Pengolahan tahap pertama ini berlangsung melalui proses distilasi bertingkat, yaitu pemisahan minyak bumi ke dalam fraksi-fraksinya berdasarkan titik didih masing-masing fraksi. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut menara gelembung. Makin ke atas, suhu dalam menara fraksionasi itu makin rendah. Hal itu menyebabkan komponen dengan titik didih lebih tinggi akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian seterusnya, sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas. Perhatikan diagram fraksionasi minyak bumi pada gambar di atas. Hasil-hasil frasionasi minyak bumi yaitu sebagai berikut.
  • 11. • 1) Fraksi pertama Pada fraksi ini dihasilkan gas, yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak bumi dengan titik didih di bawah 30 oC, berarti pada suhu kamar berupa gas. Gas pada kolom ini ialah gas yang tadinya terlarut dalam minyak mentah, sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu pengeboran. Gas yang dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan LPG (Liquid Petroleum Gas) yang mengandung metana (CH4)dan etana (C2H6). • 2) Fraksi kedua Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil 90 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan suhu 30 oC – 90 oC. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan mencair dan keluar ke penampungan petroleum eter. Petroleum eter merupakan campuran alkana dengan rantai C5H12 – C6H14. • 3) Fraksi Ketiga Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 175 oC , masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 90 oC – 175 oC. Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai C6H14–C9H20.
  • 12. • 4) Fraksi keempat Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 200 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC - 200 oC. Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan keluar ke penampungan nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai C9H20–C12H26. • 5) Fraksi kelima Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 275 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 175 oC - 275 oC. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah) akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin) merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26–C15H32 • 6) Fraksi keenam Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari 375 oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu 250 oC - 375 oC. Pada trayek ini minyak gas (minyak solar) akan mencair dan keluar ke penampungan minyak gas (minyak solar). Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34. 7) Fraksi ketujuh Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi, yaitu di atas 375 oC, sehingga akan terjadi penguapan. Pada trayek ini dihasilkan residu yang tidak menguap dan residu yang menguap. Residu yang tidak menguap berasal dari minyak yang tidak menguap, seperti aspal dan arang minyak bumi. Adapun residu yang menguap berasal dari minyak yang menguap, yang masuk ke kolom pendingin dengan suhu 375 oC. Minyak pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin, parafin (C21H44–C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.
  • 13. b. Pengolahan tahap kedua Proses pengolahan lanjutan dapat berupa proses-proses seperti di bawah ini. 1) Konversi struktur kimia Dalam proses ini, suatu senyawa hidrokarbon diubah menjadi senyawa hidrokarbon lain melalui proses kimia. a) Perengkahan (cracking) Dalam proses ini, molekul hidrokarbon besar dipecah menjadi molekul hidrokarbon yang lebih kecil sehingga memiliki titik didih lebih rendah dan stabil. b) Alkilasi Alkilasi adalah suatu proses penggabungan dua macam hidrokarbon isoparafin secara kimia menjadi alkilat yang memiliki nilai oktan tinggi. Alkilat ini dapat dijadikan bensin atau avgas. c) Polimerisasi Polimerisasi adalah penggabungan dua molekul atau lebih untuk membentuk molekul tunggal yang disebut polimer. Tujuan polimerisasi ini ialah untuk menggabungkan molekul-molekul hidrokarbon dalam bentuk gas (etilen, propena) menjadi senyawa nafta ringan.
  • 14. d) Reformasi Reformasi adalah proses yang berupa perengkahan termal ringan dari nafta untuk mendapatkan produk yang lebih mudah menguap seperti olefin dengan angka oktan yang lebih tinggi. Di samping itu, dapat pula berupa konversi katalitik komponen-komponen nafta untuk menghasilkan aromatik dengan angka oktan yang lebih tinggi. e) Isomerisasi Dalam proses ini, susunan dasar atom dalam molekul diubah tanpa menambah atau mengurangi bagian asal. Hidrokarbon garis lurus diubah menjadi hidrokarbon garis bercabang yang memiliki angka oktan lebih tinggi. Dengan proses ini, n-butana dapat diubah menjadi isobutana yang dapat dijadikan sebagai bahan baku dalam proses alkilasi.
  • 15. b.Proses ekstraksi, yaitu pembersihan produk dengan menggunakan pelarut c.Kristalisasi Merupakan proses pemisahan fraksi melalui perbedaan titik cairnya. Contohnya, pemurnian solar dengan proses pendinginan, penekanan, dan penyaringan hingga diperoleh produk lilin. d.Treating/pembersiahan dari kontaminasi. Pembersihan ini dilakukan untuk mengantisipasi bila pada primary processing terjadi kontaminasi oleh kotoran. Pembersiahan dilakukan dengan menambahkan soda kaustik (NaOH)/melalui proses hidrogenasi. Hasil yang diperoleh dari tahap kedua, dikelompokkan berdasarkan jumlah atom C pada rantai karbon senyawa hidrokarbon dan titik didihnya. • Proses pengolahan minyak mentah menjadi fraksi-fraksi minyak bumi yang bermanfaat dilakukan di kilang minyak (oil refinery). Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain: • kilang minyak Cilacap, Jawa Tengah (Kapasitas 350 ribu barel/hari); • kilang minyak Balongan, Jawa Tengah (Kapasitas 125 ribu barel/hari); • kilang minyak Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 240 ribu barel/hari); • kilang minyak Dumai, Riau; • kilang minyak Plaju, Sumatra Selatan; • kilang minyak Pangkalan Brandan, Sumatra Utara; dan • kilang minyak Sorong, Papua.
  • 16.
  • 17. Dampak Pencemaran Karbon Dioksida Dampak pencemaran Karbon Dioksida yaitu dapat Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung. Cara yang paling mudah untuk mengurangi karbon dioksida di udaraadalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumahtinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.
  • 18.
  • 19. Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Ekosistem dan Lingkungan Di udara, CO terdapat dalam jumlah yang sedikit, hanya sekitar 0.1 ppm. Di perkotaan dengan lalu lintas yang padat, konsentrasi gas CO antara 10-15 ppm. Sudah sejak lama diketahui bahwa gas CO dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem dan lingkungan. Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Hewan Pada hewan, dampak dari kadar CO yang berlebihan hamper menyerupai dampak yang terjadi pada manusia Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Tanaman Pengaruh CO terhadap tanaman sebesar 100 ppm tidak memberikan pengaruh yang nyata pada tanaman tingkat tinggi. Pada paparan CO sebesar 2000 ppm selama 35 jam dapat menghambat kemampuan bakteri untuk memfiksasi nitrogen. Dampak Karbon Monoksida (CO) terhadap Material Pada material, dampak pencemaran udara oleh CO adalah menghitamnya benda-benda pada daerah yang telah tercemar oleh CO.
  • 20. SULFUR DIOKSIDA (SO2) • Sulfur dioksida adalah salah satu spesies dari gas-gas oksida sulfur (Sox). Gas ini sangat mudah larut dalam air, memiliki bau, dan tidak berwarna. Pencemaran yang terbentuk dari SO2 , seperti partikel sulfat, dapat berpindah dan terdeposisi jauh dari sumbernya. SO2 dan gas-gas sulfur lainnya terbentuk saat terjadi pembakaran sulfur. • Sulfur terdapat dalam hampir semua material mentah yang belum dioleh seperti minyak mentah, batu bara, dan biji-biji yang mengandung metal seperti aluminium, tembaga, seng, timbal, dan besi. MEKANISME PEMBENTUKAN Sox Dituliskan dalam dua tahap reaksi, sbb: • S + O2 ↔ SO2 • 2 SO2 + O2 ↔ 2 SO3 SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin ada jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap air terdapat dalam jumlah cukup, SO3 dan uap air akan bergabung membentuk droplet asam sulfat (H2SO4) dengan reaksi, sbb: • SO SO2 + H2O2 → H2SO4
  • 21. SUMBER PENCEMARAN Pencemaran SOx diudara terutama berasal dari pemakaian batu bara yang digunakan pada kegiatan industri, transportasi, dll. Belerang dalam batu bara berupa mineral besi peritis atau FeS2 dan dapat pula berbentuk mineral logam sulfida lainnya seperti Pbs, Hgs, ZnS, CuFeS2, dan Cn2S. Dalam proses industri besi dan baja banyak dihasilkan SOx karena mineral-mineral logam banyak terikat dalam bentuk sulfida. Pada proses peleburan sulfida logam diubah menjadi oksida logam DAMPAK PENCEMARAN Pengaruh SO2 pada masyarakat dan lingkungan sangat bervariasi tergantung pada : a. Jumlah gas yang terbuang ke atmosfer b. Jarak tempuh gas ke atmosfer bumi, troposfer atau statosfer c. Angin regional atau global dan pola iklim yang dapat menyebarkan gas
  • 22. • Kesehatan Manusia SOx mempunyai ciri berbau tajam, bersifat korosif, beracun karena selalu mengikat oksigen untuk mencapai kestabilan gas. SOx menimbulkan gangguan sistem pernafasan jika kadar 400-500 ppm, 8-12 ppm menimbulkan iritasi mata, 3-5 ppm menimbulkan bau. • Lingkungan tingginya kadar SO2 di udara merupakan salah satu penyebab terjadinya hujan asam. Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil erta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat tersebut berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan asam mengakibatkan sedikitnya spesies yang bertahan di danau, spesies ikan akan hilang • Tumbuhan Sulfur dioksida juga berbahaya bagi tumbuhan. Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih atau coklat pada permukaan danau, jika terjadi dalam jangka waktu panjang akan menyebabkan kematian tumbuhan • Hewan Hewan juga memiliki ambang toleransi terhadap hujan asam. Spesies hewan tanah akan mati saat pH tanah meningkat. Spesies hewan juga akan terancam karena jumlah tumbuhan semakin sedikit. • Material Kerusakan pencemaran SO2 juga dialami oleh bangunan yang bahan-bahannya seperti batu kapur, batu pualam, dolomit akan dirusak SO2 diudara.
  • 23. PENGENDALIAN 1. PENCEGAHAN • Sumber bergerak - Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap berfungsi baik - Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala • Sumber tidak bergerak - Memasang scruber pada cerobong asap - Merawat mesin industri - Menggunakan bahan bakar minyak atau batu bara dengan kadar sulfur rendah • Manusia - Menggunakan alat pelindung diri (masker gas) - mengurangi aktivitas diluar rumah 2. PENANGGULANGAN Memperbaiki alat yang rusak Penggantian saringan/ filter Bila terjadi/jatuh korban, maka lakukan : - Pindahkan korban ke tempat aman/ udara bersih - Berikan pengobatan/ pernafasan buatan - Segera kirim ke rumah sakit/ puskesmas terdekat
  • 24. NITROGEN OKSIDA Nitrogen Oksida adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfer yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2). Nitrogen monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, sebaliknya nitrogen dioksida berwarna coklat kemerahan dan berbau tajam. DAMPAK • Kesehatan manusia - Nitrogen dioksida terbakar lapisan paru-paru dan mengurangi kekebalan infeksi paru-paru hal ini menimbulkan masalah mengi, batuk, pilek, flu, dan bronkitis • Ekosistem dan Lingkungan - Pencemaran oksida nitrogen bagi tumbuhan menyebabkan bintik-bintik pada permukaan daun, bila konsentrasinya tinggi mengakibatkan kerusakan jaringan daun sehingga fotosintesis terganggu
  • 25. DAMPAK PEMBAKARAN SENYAWA HIDROKARBON 1. Pencemaran Udara Disini pencemaran udara yang dimaksud berhubungan dengan pencemaran atmosfer bumi. Sumber pencemaran udara disetiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Bisa saja berasal dari kendaraan bermotor , kegiatan rumah tangga , ataupun industri. No POLUTAN DIHASILKAN DARI 1. Karbon Dioksida (CO2) Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bmi) atau batubara) , pembakaran gas alam dan hutan , respirasi serta pembusukan. 2. Karbon Monoksida (CO) Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) dan gas buangan kendaraan bermotor yang pembakarannya tidak sempurna. 3. Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Monoksida (NO) Pemakaian bahan bakar fosil (minyak bumi atau batubara) misalnya gas buangan kendaraan bermotor. 5. Kloro Fluoro Carbon (CFC) Pendingin ruangan , lemari es , dan perlengkapan yang mengandung penyemprot aerosol. 6. Partikulat Debu tanah yang terbawa angin kencang , abu atau bahan vulkanik yang terlempar ke udara akibat letusan gunung berapi.
  • 26. MATERI PARTIKULAT Pengertian Partikulat (dalam arti sempit ) adalah partikel padat pencemar udara yang berada di udara bersama-sama dengan tetesan cair lainnya. (dalam arti luas ) Partikulat adalah partikel pencemar yang dapat meliputi berbagai bentuk dari bentuk yang sederhana sampai ke bentuk yang lebih kompleks yang semuanya merupakan bentuk pencemaran udara Bentuk dan Komponen Penyusun partikulat tersebu dapat dilihat pada tabel berikut :
  • 27. DAMPAK MATERI PARTIKULAT 1. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN - Mengganggu sistem pernafasan pada manusia karena jika partikulat yang masuk dan tertinggal didalam paru-paru dapat membahayakan manusia karena 3 hal : 1. Partikulat tersebut bisa saja beracun karena sifat sifat kima dan fisiknya. 2. Partikulat tersebut mungkin bersifat inert (tidak bereaksi) tetapi jika tertingal didalam saluran pernafasan dapat mengganggu pembersihan bahan bahan lain yang berbahaya. 3. Bisa saja partikulat tersebut dapat membawa molekul gas yang bebahaya , baik dengan cara mengabsorpsi sehingga molekul molekul gas tsb dapat mencapai dan tertinggal di bagian paru-paru yang sensitif . 2. DAMPAK TERHADAP EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN - Dapat mempengaruhi pembentukan awan , hujan dan salju dengan cara berfungsi sebagai inti dimana air dapat mengalami kondensasi. -Dapat menurunkan jumlah radiasi solar yang mencapai permukaan bumi karena adanya partikulat dapat menggganggu keseimbangan pada atmosfer bumi. 3. DAMPAK TERHADAP HEWAN - Efek partikulat pada hewan sama dengan efek partikulat pada manusia. Yaitu sama –sama yang nantinya partikulat tersebut dapat mengganggu saluran pernafasan dan menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh.
  • 28. PENGENDALIAN 4. DAMPAK TERHADAP TUMBUHAN -Pengaruh partikulat pada tanaman adalah dari debu. Akrena jika debu tersebut bergabung dengan air hujan atau uap air maka akan membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun. Lapisan kerak inilah yang menngganggu proses fotosintesis pada tanaman karena menghambat masuknya sinar matahari dan mencegah pertukaran CO2 dengan atmosfer. -Pengumpulan partikulat pada tanaman bisa saja mengandung komponen kima yang berbahaya bagi hewan yang memakan tanaman tersebut. 5. DAMPAK TERHADAP MATERIAL -Merangsang kecepatan korosi - Dapat merusak bahan bangunan yang terbuat dari tanah , cat dan tekstil. 1. PENCEGAHAN - Dengan melengkapi alat penangkap debu (Electro Precipitator). -Dengan melengkapi water sprayer pada cerobong. - Pembersihan ruangan dengan sistem basah. - Pemeliharaan dan perbaikan alat penangkap debu. -Menggunakan masker.
  • 29. DAMPAK PEMBAKARAN TIMAH HITAM Dapat dianalogikan bahwa jika dibakar dapat menghasilkan Timah Hitam (Pb). Seperti gambar disamping Timah Hitam (Pb) meruapakan logam lunak yang berwarna kebiruan atau abu abu keperakan dan merupakan akibat dari pembakaran Pb-Alkil . Biasanya senyawa ini digunakan sebagai zat adiktif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan oktan secara ekonomi. Senyawa ini juga sangat berbahaya bagi Manusia , Ekosistem dan Lingkungan , Tumbuhan , Hewan.
  • 30. 1. DAMPAK PEMBAKARAN SENYAWA ALKIL TERHADAP MANUSIA - Pb yang terhirup terlalu banyak oleh Manusia dapat mengakibatkan keracunan akut atau keracunan kronik. Dengan gejala yang timbul adalah mual , muntah , sakit perut hebat , kelainan fungsi otak , anemi berat , kerusakan ginjal bahkan kematian 2. DAMPAK PEMBAKARAN TERHADAP EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN - Timbal atau timah hitam dapat merusak lingkungan . Lingkungan akan tampak terlihat berdebu dan kotor akibat asap pembuangan kendaraan bermotor yang pada umumnya mengandung Pb. 3. DAMPAK PEMBAKARAN TERHADAP TUMBUHAN - Dampak Pb bagi tanaman belum diketahui secara khusus. Namun, PB dapat megendap didalam tanaman itu sendiri. 4. DAMPAK PEMBAKARAN TERHADAP HEWAN - Biasanya jika dalam hewan maka akan menimbulkan keracunan yang gejalanya adalah dungu , tidak nafsu makan , dyspone , diare diikuti konstipasi.
  • 31. DAMPAK PEMBAKARAN BENZENA 1. PENGERTIAN BENZENA Benzena adalah senyawa orgamik dengan rumus molekul C6H6 yang tersusun atas 6 buah atom karbon yang bergabung membentuk sebuah cincin dengan satu atom hidrogen terikat pada masing masing atom. Benzena adalah salah satu komponen dalam minya bumi dan merupakan salah satu bahan petrokimia yang paling daar serta pelarut yang penting dalam dunia industri. 2. SENYAWA TURUNAN BENZENA Banyak senyawa kimia penting yang berasal dari benzena. Senyawa ini dibuat dengan cara menggantikan satu atau lebih atom hidrogen pada benzena dengan gugus fungsional lainnya. Contoh dari senyawa turunan benzena sederhana adalah fenol , toluena , anilina. 3. SIFAT FISIK DAN KIMIA BENZENA 1. Sifat Fisik - Benzena merupakan senyawa yang tidak berwarna - benzena berwujud cair pada suhu ruan 270°C - Benzena tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar. - Benzena merupakan cairan yang mudah terbakar. 2. Sifat Kimia - Benzena lebih mudah mengalami reaksi subtitusi daripada adisi. - Adanya Halogenasi : Bereaksi dengan halogen - Sulfonasi : Bereaksi dengan asam sulfat -Nitrasi : Bereaksi dengan asam nitrat - Alkilasi : Bereaksi dengan alkil halida
  • 32. KEGUNAAN DAN DAMPAK BENZENA 1. KEGUNAAN - Digunakan sebagai pelarut -Digunakan sebagai prekursor dalam pembuatan obat , plastik , karet buatan dan pewarna. - Digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin. - Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan Tabel berikut meupakan ringkasan kegunaan benzena :
  • 33. DAMPAK BENZENA 1. Benzena sangat beracun dan menyebabkan kanker (karsinogenik) 2. Benzena dapat menyebabkan kematian jika terhirup pada konsentrasi tinggi. Sedangkan pada konsentrasi rendah menyebabkan sakit kepala dan menaikkan detak jantung.
  • 34. CARA MENGATASI PEMBAKARAN HIDROKARBON OLEH GAS DAN MATERI PARTIKULAT. 1. Mengontrol emisi gas buang - Gas buang SO2 yang dihasilkan di udara dari pembakaran dapat diatasi dengan cara desulfurisasi menggunakan filter basah. - Gas buang NOX yang dihasilkan dari pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara menurunkan suhu pembakaran . - Produksi CO dan hidrokarbon lain dari hasil pembakaran kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan cara memasang alat pengubah katalitik (alat pada perangkat knalpot , berbentuk seperti ruangan yang berisi lapisan lapisan logam berlubang seperti paladium atau platinum ) untuk menyempurnakan pembakaran.
  • 35. 2 . Menggunakan Energi Alternatif NO ENERGI ALTERNATIF KETERANGAN 1. BIOETANOL -Merupakan etanol yang dihasilkan dari bahan nabati . Bioetanol yang dicampur dengan bensin disebut dengan gasohol . Bahan bakar ini dapat mengurangi polusi. - Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai jenis produk pertanian seprti jagung . Kelebihan bietanol dibandingkan dengan bahan bakar bensin adalah lebih ramah lingkungan. 2. BIODIESEL -Biodiesel merupakan metil ester yang diperoleh dari reaksi antara metanol dengan tumbuhan atau hewan . - Minyak kelapa sawit merupakan salah satu jenis minyak nabati yang mengandung asam lemak dengan rantai karbon C14 – C20 sehingga mempunyai peluang untuk dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel. 3. ENERGI DARI TENAGA AIR DAN ANGIN -Gerakan air dan angin dapat menghasilkan energi . Gerakan air dan angin dapat menggerakkan turbin menghasilkan listrik . - Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan . Penggunaan teknologi ini dimulai sekitar tahun 1930. 4. ENERGI SURYA -Matahari sebagai sumber energi utama dari bumi . Panel surya mengumpulkan energi surya dan dapat menggerakkan mobil yang disebut mobil tenaga surya. - Mobil yang menggunakan tenaga surya mengkonversi sinar matahari menjadi listrik.
  • 36. 3. Menggunakan sistem transportasi yang efisien dengan menghemat bahan bakar dan mengurangi angkutan pribadi. 4. Menjaga kebersihan lingkungan tempat tingal. 5. Tidak melakukan penebangan hutan secara liar. 6. Memperbanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi karena salah satu kegunaan tumbuhan adalah sebagai sumber indikatoe pencemaran dini selain sebagai penahan debu dan bahan bakar partikel lain . 7. Menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
  • 37. THANK YOU FOR YOU ATTENTION