Dokumen tersebut membahas tentang kategori sintaksis yang terdiri atas empat kelompok utama yaitu verba, nomina, adjektiva, dan adverbia. Dokumen juga menjelaskan fungsi-fungsi sintaksis seperti predikat, subjek, objek, pelengkap, dan keterangan. Selain itu dibahas pula tentang verba transitif, semitransitif, dan lainnya dari segi sintaksis.
2. Kategori sintaksis
Kategori sintaksis sering disebut juga
kategori kelas kata.
Kata yang mempunyai bentuk dan
perilaku yang sama dimasukkan
dalam satu kelompok, sedangkan kata
lain yang bentuk dan perilakunya
sama dengan sesamanya tetapi
berbeda bentuk dengan kelompok
pertama dimasukkan ke dalm
kelompok lainnya.
3. Ada empat kategori sintaksis
utama:
1. Verba (kata kerja)
verba dan perkembangannya disebut dengan
frasa verbal
2. Nomina (kata benda)
nomina dan perkembangannya disebut dengan
frasa nominal
3. Adjektiva (kata sifat)
adjektiva dan perkembangannya disebut
dengan frasa adjektival
4. Adverbia (kata keterangan)
adverbia dan perkembangannya disebut
dengan frasa preposisional
4. Fungsi sintaksis
Berkaitan dengan urutan atau frasa dalam
kalimat, misalnya predikat, subjek, objek,
pelengkap, dan keterangan.
a. Predikat
predikat dapat berupa frasa verbal,
adjektival, nominal, numeral, dan
preposional.
contoh:
Ibu sedang makan di dapur
p
5. b. Subjek
subjek dapat berwujud nomina dapat juga
menduduki fungsi subjek
c. Objek
objek berupa frasa nominal, objek berugi
sebagai subjek jika kalimat diubah menjadi
kalimat pasif
d. Pelengkap
komplemen yang mirip dengan objek.
Kalimat yag mempunyai pelengkap (tidak
mempunyai objek) ketika tidak dapat menjadi
subjek dalam kalimat pasif
6. Verba dari Segi Sintaktisnya
Pengertian ketransitifan
Ketransitifan verba ditentukan oleh dua
faktor:
1. Adanya nomina yang berdiri di belakang
verba yang berfunsi sebagai objek dalam
kalimat aktif
2. Adanya kemungkinan objek itu berfungsi
sebagai subjek dalam kalimat pasif
Sehingga verb pada dasarnya terdiri dari
7. Contoh:
Hal ini merupakan masalah besar
Masalah besar dirupakan oleh hal ini
maka, dalam kalimat di atas, masalah
besar merupakan pelengkap.
e. Keterangan
menyatakan alat, tempat, waktu, tujuan,
atau kesertaan.
8. Verba Transitif
Verba yang memerlukan nomina
sebagai objek dalam kalimat aktif, dan
objek tersebut berfungsi sebagai
subjek dalam kalimat pasif.
Contoh:
Ibu sedang membersihkan kamar itu
verba transistif
yang diikuti oleh frasa nominal, kamar
itu.
9. Verba transitif dibagi menjadi tiga, yaitu:
Verba Ekatransitif
Verba transitif yang diikuti oleh satu
objek. Misalnya:
Saya sedang mencari pekerjaan
verba ekatransitif
yang hanya memerlukan sebuah
objek yaitu pekerjaan.
10. Verba Dwitransitif
verba yang di dalam kalimat aktif dapat
diikuti dua nomina, satu sebagai objek dan
satu sebagai pelengkap
contoh:
saya sedang mencarikan adik saya
pekerjaan
v. Dwitransitif O
Pel
memiliki objek : adik saya dan pelengkap:
pekerjaan.
11. Verba Semitransitif
verba yang objeknya boleh ada boleh juga
tidak.
contoh:
Ayah saya membaca koran
Ayah saya membaca
pada dua kalimat di atas, objek yaitu
koran boleh ada boleh tidak. Objek untuk
verba semitransitif bersifat manasuka.
12. ADVERBIA DARI SEGI PERILAKU
SINTAKSISNYA
Perilaku sintaksis adverbia dilihat dari
posisi kata/bagian dari kalimat yang
dijelaskan oleh adverbia yang
bersangkutan.
13. Dibagi menjadi 4 macam posisi adverbia;
a. Adverbia yang mendahuluui kata yang
diterangkan,
contoh:
- ia lebih tinggi daripada adiknya
- telaga itu sangat indah
- pendiriannya terlalu kukuh untuk digoyahkan
- kami hanya menulis apa yang dikatakan
b. Adverbia yang mengikuti kata yang
diterangkan,
contoh:
- tampan nian kekasih barumu
- jelek benar kelakuannya
14. c. Adverbia yang mendahului atau mengikuti kata
yang diterangkan,
- mahal amat harga barang-barang itu
- kini barang elektronika amat mahal harganya
- paginya ia segera pergi meninggalkan kami
- begitu mendengar berita itu, ia pergi segera
d. Adverbia yang mendahului dan mengikuti kata
yang diterangkan.
◦ Saya yakin bukan dia saja yang pandai
◦ Bagiku, senyumnya sangat manis sekali
◦ Kini hanya menerima saja apa yang
diberikannya
15. NOMINA DARI SEGI
SINTAKSISNYA
Nomina dari segi sintaksisnya
dikemukakan berdasarkan posisi atau
pemakaiannya pada tataran frasa.
Contoh:
Lima lembar
Seorang guru
Beberapa sopir
Masa kini
Rumah kita
16. Nomina juga dipakai dalam frasa
preposisional, misalnya:
- Di kantor - Dari markas-
- Untuk adikmu - Ke desa
Nomina tunggal ataupun frasa dapat
menempati posisi sebagai S, P, O, Pel, atau
Ket.
Contohnya:
- Manusia pasti mati
- Perusahaan kami sedang mencari
manager yang terampil
- Mereka akan datang minggu pagi
17. KALIMAT DAN KLAUSA
Dilihat dari segi unsur internalnya,
kalimat dan klausa terdiri atas unsur S
dan Pdengan atau tanpa O, Perl, atau
Ket.
Contoh:
a. Dia cantik ( S+P)
b. Anak itu makan kue (S+P+O)
c. Mereka berbiacara tentang politik
(S+P+Pel)
d. Ayah ada di rumah (S+P+Ket)
18. Disamping itu terdapat konstruksi
sintaksis yang mengandung dua unsur
predikat atau lebih.
Contoh:
a. Dia pergi pukul 6 (S+P+Ket)
b. Saya sedang mandi (S+P)
c. Dia pergi pukul 6, kertika saya sedang
mandi (S+P+Ket+Konjungtor+S+P)
19. KOSTITUEN KALIMAT
konstituen adalah konstruksi yang memandang kalimat
menajdi unsur kalimat.
Anak itu melempar bola ke lapangan
Anak itu
Anak itu
Melempar bola
Melempar Nola
Ke lapangan
Ke lapangan
20. STRUKTUR KALIMAT
DASAR
A. Bentuk, Kategori, Fungsi dan Peran
bentuk: kalimat atau klausa
kategori: Verba, Nomina, Adjektiva,
Adverbia, Preposisi, Konjungtor,
fungsi: S, P, O, Pel, atau Ket
peran: pelaku, perbuatan, sasaran,
peruntung, waktu
21. BENTUK Ibu Saya Tidak Mem
beli
Baju Baru Untuk Kami Mingg
u
lalu
Kat
e-
gori
Kata N Pron Adv V N Adj Prep N N V
Fras
a
FN FV FN FPrep FN
Fungsi S P O Pel Ket
Peran Pelaku Perbuatan Sasaran Peruntungan Waktu
Bagan hubungan bentuk, kategori, fungsi, dan
peran unsur-unsur kalimat
22. POLA KALIMAT DASAR
1. S-P : Saya mahasiswa
2. S-P-O : Nana mendapat hadiah
3. S-P-Pel : Bapak mejadi
ketua koperasi
4. S-P-Ket : Kami tinggal di
Jakarta
5. S-P-O-Pel : Dian mengambilkan
adiknya air minum
6. S-P-O-Ket : Bapak memasukkan
uang ke bank