2. Pengertian Rontgen
Rontgen atau dikenal dengan sinar X merupakan pemeriksaan
yang memanfaatkan peran sinar X dalam mendeteksi kelainan
pada berbagai organ diantaranya dada, jantung, abdomen, ginjal,
ureter, kandung kemih, tengkorak, rangka.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan radiasi sinar X
yang sedikit karena tingginya kualitas film sinar X dan
digunakan untuk melakukan skrinning dari berbagai kelainan
yang ada pada organ.
5
3.
4.
5. • Lepaskan benda-benda yang terbuat dari logam pada
daerah yang akan difoto.
• Bila pemeriksaan rontgen membutuhkan persiapan,
pasien datang ke radiologi sudah melakukan persiapan
Jika foto ulang/control, membawa hasil foto sebelumnya
• Beritahukan jika sedang hamil
• Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan tanyakan kepada
petugas
6. Pelaksanaan Foto Rontgen
1. Lakukan informed consent
2. Tidak ada pembatasan makanan atau cairan
3. Pada dada pelaksanaan foto dengan posisi PA (posterior anterior) dapat dilakukan
dengan posisi berdiri dan foto AP (anterior posterior) lateral dapat juga dilakukan,
4. Lepaskan baju sampai ke pinggang, gunakan baju khusus, perhiasan dapat dilepas,
anjurkan pasien untuk tarik nafas dan menahan nafas pada waktu penambilan foto
sinar X.
5. Pada jantung foto PA dan lateral kiri dapat diindikasi untuk mengevaluasi ukuran dan
bentuk jantung, Pada abdomen pelaksanaan foto harus dilakukan sebelum
pemeriksaan IVP, baju harus dilepaskan dan digunakan baju kain/kertas. Pasien tidur
telentang dengan tangan menjauh dari tubuh, testis harus dilindungi.
6. Pada pemeriksaan tengkorak, sebelum pelaksanaan foto, penjepit rambut, kaca mata,
gigi palsu harus dilepaskan.
7. Bila dicurigai terdapat fraktur anjurkan puasa, dan imobilisasi pada daerah fraktur
7. Perawat radiologis biasanya mengembangkan
dan mengelola rencana perawatan untuk
membantu pasien memahami prosedur dan,
kemudian, memulihkan diri dari prosedur. Hal
ini mungkin juga termasuk bekerja dengan
keluarga pasien.
Perawat dapat melakukan pemeriksaan atau
melaksanakan tindakan kesehatan preventif
dalam pedoman yang ditetapkan dan instruksi
dari ahli radiologi.
Perawat dapat merekam temuan dokter dan
mendiskusikan kasus dengan ahli radiologi atau
profesional kesehatan lainnya. Seringkali,
seorang perawat radiologis akan membantu
selama pemeriksaan atau terapi.
8. Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam
bidang penunjang diagnostik yang memanfaatkan
gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang
tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa
menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa
sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek
samping (non invasif). Selain itu ultrasonografi
relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan
persiapan pasien serta peralatannya relatif
mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki
frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang
dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi
(kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi
1-10 MHz
5
9.
10. USG jenis ini dilakukan
dengan menggerakkan alat
pemindai (probe) pada
permukaan kulit pasien
USG internal dilakukan
dengan memasukkan
probe ke dalam vagina atau
anus pasien
USG endoskopi dilakukan dengan
memasukkan probe yang telah dipasang
ke endoskop melalui kerongkongan.
Endoskop adalah selang tipis dan
fleksibel, yang dilengkapi kamera dan
lampu di ujungnya
11. • Berpuasa 8–12 jam sebelum menjalani USG perut, agar
organ di dalam perut terlihat jelas
• Mengonsumsi 2–3 gelas air putih satu jam sebelum
menjalani USG panggul dan tidak buang air kecil sampai
prosedur selesai
• Mengosongkan kandung kemih terlebih dulu bagi pasien
yang akan menjalani USG transvaginal
• Mengenakan pakaian khusus dan melepaskan perhiasan
untuk memudahkan proses USG
Pada USG perut dan USG panggul, pasien mungkin
akan diberikan suntik cairan kontras. Cairan ini
berfungsi untuk memberikan gambaran organ
tubuh yang lebih jelas.
12. • Pasien akan diminta berbaring dengan
panggul sedikit diangkat.
• Pada USG transvaginal, dokter akan
memasukkan probe yang sudah dilapisi gel
dan pelindung steril melalui vagina.
Sedangkan pada USG transrektal, probe
dimasukkan melalui anus.
• Fungsi probe sama seperti transducer, yaitu
untuk mengirimkan gelombang suara ke
organ tubuh yang diperiksa. Gelombang
tersebut akan dipantulkan kembali dan
ditampilkan dalam bentuk gambar di
monitor.
• Pasien mungkin akan merasa tidak nyaman
selama pemeriksaan.
13. Setelah Ultrasonografi
(USG)
1. Bersihkan gel di kulit pasien, dan pasien bisa
kembali berpakaian.
2. Pasien sudah dibolehkan untuk berkemih.
3. Pasien biasanya diperbolehkan pulang dan
beraktivitas seperti biasa sesudah USG.
4. Pasien yang diberikan obat penenang,
dianjurkan untuk tidak berkendara dan
melakukan aktivitas yang berat (disarankan
untuk ditemani dan diantar pulang oleh
keluarga atau kerabat)
5. Hasil USG akan diberitahukan kepada pasien
setelah pemeriksaan selesai. Biasanya, hasil
USG juga akan didiskusikan dengan dokter
yang merujuk pasien.
14. Peran Perawat Pre Pemeriksaan USG
• Berikan informasi mengenai
pemeriksaan USG yang akan
dijalani oleh pasien
• Bila akan melakukan
pemeriksaan USG
transvaginal, tanyakan
kembali apakah pasien sudah
menikah atau belum.
Jelaskan dan perlihatkan
tentang pemakaian kondom
yang baru pada setiap
pemeriksaan (mencegah
penularan infeksi).
• Antarkan pasien ke tempat
pemeriksaan USG
Peran Perawat Intra pemeriksaan USG
• Posisikan pasien ditempat
yang digunakan untuk
pemeriksaan USG
• Tunggu pasien yang
sedang dilakukan
pemeriksaan USG.
• Bantu radiologis dalam
pemeriksaan USG.
Peran Perawat Post pemeriksaan USG
• Bantu klien kembali ke ruang
perawatan
• Berikan informasi untuk
istirahat cukup.