Proposal ini mengkaji penggunaan metode keseluruhan untuk meningkatkan keterampilan service atas bola voli siswa SD. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, kreativitas, dan keterampilan teknik dasar seperti service. Penelitian ini akan mengamati aktivitas belajar siswa, respons siswa, dan hasil belajar dengan menggunakan observasi, wawancara, dan evaluasi.
1. Berikut ini contoh Proposal PTK Penjaskes SD dengan judul Upaya Peningkatan Keterampilan Service Atas
Bola Voli Mini Melalui Metode Keseluruhan:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran permainan bola voli mini di SD belum dilakukan secara maksimal, sehingga prestasi hasil belajar
siswa belum memuaskan, agar dapat mencapai keberhasilan tersebut dibutuhkan berbagai hal, yaitu minat,
bakat, kondisi fisik, infrastruktur, dana, dan metode latihan yang baik.
Metode adalah suatu cara sistimatis guna mencapai tujuan dengan praktis, ekonomis, cepat dan tepat guna
(Poerwadarminto, 1984: 138). Untuk menguasai permainan bola voli dibutuhkan latihan rutin dan sistimatis
sesuai dengan prinsip latihan, oleh karena itu guru dituntut untuk melakukan berbagai usaha yang serius dan
motivasi yang tinggi kepada siswa untuk belajar.
Bola voli mini merupakan permainan yang komplek artinya permainan yang bukan melibatkan keterampilan
dasar saja akan tetapi sudah melibatkan keterampilan yang tinggi, koordinasi dan antisipasi. Teknik dasar yang
harus dikuasai dalam permainan bola voli di antaranya adalah service, passing, blocking, dan smash. Unsur
teknik dalam permainan bola voli dapat diklasifikasikan menjadi lima macam, yaitu:
1. Service (sentuhan bola pertama, diantaranya ada dua macam yaitu service atas dan service bawah).
2. Dig (passing)
3. Attack (pukulan melambungkan bola)
4. Block (bendungan dengan satu orang, dua orang dan tiga orang)
5. Defence (pertahanan) (Beutel Stahl, 1998: 13)
Agar hasil belajar dan tujuan pembelajaran permainan bola voli dapat tercapai, maka siswa harus dapat
menguasai teknik dasar permainan bola voli. Tidak semua siswa mampu melakukan teknik dasar permainan
bola voli, apalagi pada teknik service atas yang memerlukan keterampilan sekaligus kekuatan tersendiri, oleh
karena itu hal ini harus diatasi dengan penggunaan metode pembelajaran keseluruhan.
Alternatif tindakan yang akan dilakukan, agar proses pembelajaran service atas permainan bola voli mini siswa
SD dapat meningkat adalah:
1. Menggunakan Metode Keseluruhan
2. Dengan bentuk formasi pembelajaran yang efektif
3. Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan metode keseluruhan dapat meningkatkan keterampilan service atas bola voli mini siswa
SD?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menemukan kebenaran metoda keseluruhan yang berdasarkan keilmuan dan mendapatkan gambaran
bagaimana proses perbaikan pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan service
atas dalam permaian bola voli.
2. Tujuan Khusus
untuk mengetahui aktivitas belajar service atas bola voli siswa
untuk mengetahui aktivitas guru dalam menerapkan metode keseluruhan pada pembelajaran service
atas bola voli
untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran service atas bola voli dengan menggunakan
metode keseluruhan
2. untuk mengetahui hasil belajar service atas bola voli siswa dengan menggunakan metode keseluruhan
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa, meningkatkan kreativitas, prestasi belajar, dan meningkatkan keterampilan service atas
bola voli siswa
2. Bagi Guru, meningkatkan kemampuan guru lebih profesional dalam bidangnya.
3. Bagi Sekolah, meningkatkan profesionalisme guru dalam meningkatkan mutu lembaga pendidikan
BAB II Kajian Teoritis
A. Sejarah
Permainan bola voli di ciptakan oleh William .G. Morgan pada tahun 1895. Ia adalah seorang pembina
Pendidikan Jasmani pada Young Men Christian Association (YMCA). Di Kota Hal Yake, Massachusetts, AS.
Mengingat Turnamen Bola Voli pertama ( 1947 ) di Polandia pesertanya cukup banyak, pada tahun 1948 IVBF
( International Volley Ball Federation ) didirikan oleh 15 negara.
Indonesia mengenal bola voli sejak tahun 1928 pada zaman penjajahan Belanda, kemudian pada tanggal 22
Januari 1955 PBVSI ( Persatuan Bola voli Seluruh Indonesia ) didirikan dan juga pertadingan bola voli masuk
secara resmi dalam PON II 1951 di Jakarta dan POM I di Yogyakarta.
Indonesia pertama kalinya dalam sejarah pervolian Indonesia PBVSI mengirimkan Tim Bola Voli Yunior ke
juaraan dunia di Athena, Yunani dari 3 – 12 September 1989, yakni melatih tim tersebut adalah Yano Hadian
dibantu oleh Traimer Kanwar serta pelatih dari Jepang Hideto Mishaka.
B. Pengertian Bola Voli
Bola voli adalah suatu bentuk permainan yang dimainkan dua regu berjumlah 6 orang dengan tujuan
mematikan bola di daerah lawan. Tehnik adalah suatu proses membuktikan dalam praktek dengan sebaik
mungkin dalam cabang bola voli. Adapun ketrampilan tehnik sebagai berikut :
1. Servis
2. Passing
3. Umpan
4. Spike
5. Block
6. Receive
Tujuan utama melakukan service atas adalah pukulan bola pertama dalam suatu permainan yang
dilaksanakan di daerah permainan service dengan tangan dan dilakukan dari atas belakang kepala.
Tehnik service atas meliputi :
Sikap permulaan
1. Kaki dibuka ke depan sedikit ditekuk
2. Telapak kaki keduanya melekat pada lantai dengan posisi yang sama
3. Badan tegak
4. Salah satu tangan memegang bola tangan yang satunya siap memukul bola dengan lengan ditekuk
kebelakang disamping kepala
Sikap perkenaan
1. Bola dilambungkan keatas
2. Bola dipukul dengan telapak tangan oleh tangan yang ditekuk itu
3. Ayunan tangan memukul lurus diatas kepala ke arah depan.
Sikap akhir
Sikap perkenaan bola gerakan dilanjutkan dengan langkah kedepan dan pandangan kearah bola.
3. C. Perkembangan bola voli
Dalam perkembangannya, sekarang permainan bola voli telah menjadi olahraga kompetitif resmi yang selalu
diperlombakan dalam setiap pesta olahraga. Orientasi pembinaannya lebih mengarah pada pencapaian
prestasi, akan tetapi nilai rekreasi tidak akan hilang bahkan akan selalu meningkat.
D. Kerangka Berfikir
Permainan bola voli selalu identik dengan permainan laki-laki karena permainan ini memerlukan olah fisik yang
tinggi, dalam melakukan berbagai tehnik khususnya service atas karena itu kurang diminati wanita. Permainan
ini biasanya digemari oleh siswa, sedangkan siswi cederung kurang mengemari.
Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor seperti, kekuatan dan kelincahan . untuk itu agar masalah ini dapat
teratasi maka penulis berupaya melakukan berbagai cara yang relevan untuk untuk meningkatkan tehnik
service atas dalam permainan bola voli pada siswi melalui latihan intensif dan kondusif. Pemberian motivasi
dan penguatan serta tidak lupa memperhatikan porsi latihan dengan perkembangan fisik dan psikis siswi.
E. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan metode keseluruhan dalam pembelajaran bola voli tentang service atas diharapkan
siswa memiliki peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran permainan bola voli service atas.
BAB III Prosedur Penelitian
A. Subjek Penelitian berupa siswa dan guru
B. Tempat penelitian, yaitu Sekolah
C. Waktu Penelitian
Jadwal penelitian meliputi:
1. Persiapan
2. Menyusun Model Pembelajaran
3. Menentukan Sampel Penelitian
4. Menyusun Instrumen Penelitian
5. Menerapkan Peralatan
6. Menyusun Program Pembelajaran
7. Melakukan Kegiatan Siklus I
8. Melakukan Kegiatan Siklus II
9. Membuat Laporan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tindakan yang didalamnya terdapat empat tahap kegiatan yaitu:
perencanaan , pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi (Kurt Lewis; dalam Rochiati 2006): keempat fase
dari siklus PTK ini adalah perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Tahap perencanan
1. Menyiapkan segala sesuatu yang membantu memperlancar proses tindakan penelitian
2. Menyusun RPP
3. Perecanaan disusun untuk mempermudah tindakan penelitia
Pelaksanaan Penelitian
1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai skenenario yang tersusun dalam RPP.
2. melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran dari kegiatan awal, inti, hingga kegiatan akhir
berupa evaluasi.
Tahap observasi
Merupakan tahap pengamatan terhadap proses atau hasil pembelajaran bola voli pada kelas atau siswi yang
menjadi objek. Prosedur ini dilakukan untuk mendapatkan data penelitian yang sesuai dengan kenyataan yang
dihadapi.
Tahap refleksi
4. Tahap refleksi ini peneliti mengkaji , meihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan dengan
menggunakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini peneliti bersama-sama rekan guru dapat
merevisi untuk memperbaiki Penelitian Tindakan Kelas.
E. Alat Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Wawancara
3. Evaluasi
D. AnalisisData
Setelah data diperoleh terkumpul, maka data tersebut di dengan membandingkan data – data yang telah
didapat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan penelitian guna mendapatkan informasi yang baik dan mudah
dipahami, kemudian hasil dari metode – metode diatas dilakukan evaluasi atau tes.
Daftar Pustaka
Sudrajat, Ahmad. 2007. Media Pembelajaran.
Artikel, http//Ahmad Sudrajat.woodpres.com/bahan ajar/media pembelajaran
Surya, Ahmad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Rivai, H. & Vaizal. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas belajar mahasiswa.