SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU
GAYA MEMBELAKANGI MENGGUNAKAN PELURU YANG
DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII-A SMP
SWASTA BUDI UTOMO BINJAI
T .A 2014/2015
Proposal
OLEH :
BAYU TOPAN SEMBIRING
1103100256
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini
adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil
belajar tolak peluru gaya membelakangi
menggunakan peluru yang dimodifikasi pada
siswa kelas VIII-A SMP Budi Utomo Binjai
Tahun Ajaran 2015.
E. Tujuan Penelitian
• F. Manfaat Penelitian
•.
•Sebagai Refrensi dan
1. Manfaat secara teoritis
a. Dengan menggunakan peluru yang dimodifikasi siswa dapat dengan
mudah melakukan dan meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya
membelakangi.
b. Sebagai bahan penulis selanjutnya.
2. Manfaat secara Praktis
a. Manfaat secara praktis bagi siswa antara lain sebagai berikut :
1) Siswa dapat melakukan gerakan tolak peluru Gaya Membelakangi
dengan benar.
2) Rasa percaya diri pada siswa dapat meningkat saat melakukan tolak
peluruGaya Membelakangi.
3) Hasil belajar tolak peluru Gaya Membelakangi pada siswa kelas VIII-A
SMP Budi Utomo Binjai Tahun Ajaran 2015 meningkat.
b. Manfaat bagi sekolah
Manfaat secara praktis bagi sekolah antara lain sebagai berikut :
1). Menambah alat dan perlengkapan bagi sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
b. Peralatan.
Munasifah (2008:45). Mengemukakan “Berat peluru setingkat sekolah dasar
(SD,SMP) adalah 3kg dan 4kg. Berat peluru untuk putra 4kg dan untuk putri
3kg. Kemungkinan berat peluru untuk tingkat SMA 5kg atau 7,26kg,
sedangkan untuk putri hanya 4kg. Kemudian untuk sekolah tinggi atau
krjuaraaan umum sampai dengan olimpiade berat peluru untuk putra 7,26kg
untuk putri 4kg. Peluru dapat dibuat dari tembaga, Peluru besi lebih ringan
tapi ukurannya harus lebih besar. Lain halnya dengan peluru tembaga
ukurannya lebih berat, walaupun diameternya lebih kecil”.
c. Cara Memegang Peluru.
Berdasarkan buku pendidikan jasmani kelas VIII SMP, Roji dan Eva Yulianti
(2014:102). Mendefenisikan prinsip dasar cara memegang peluru sebagai
berikut :
1) Peluru diletakkan pada telapak tangan.
2) jari-jari diregangkan.
3) Jari kelingking diletakkan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak
peluru, ibu jari menahan geseran ke samping
4) Peluru diletakkan atau ditempelkan diantara bahu dan leher dibawah rahang
dengan telapak tangan terbuka ke atas.
Dalam buku pendidikan jasmani kelas VIII Roji dan Eva Yulianti (2014: 102-103).
Prinsip dasar menolak Peluru Gaya membelakangi, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan sebagai berikut :
1) Posisi awal : Berdiri tegak pada kaki kanan membelakangi arah gerakan (tolakan)
kaki kiri secara rileks ke belakang dengan ujung jarinya menyentuh tanah, tangan
kiri diluruskan keatas di samping telinga, pandangan ke depan bawah.
2) Gerakan : Rendahkan lutut kaki kaki kanan, lanjutkan gerak berjingkat rendah ke
belakang bersamaan kaki kiri diluncurkan lurus ke belakang, pada saat kaki kanan
mendarat dari gerak berjingkat dan disusul mendaratnya kaki kiri jauh di belakang,
putar badan kearah kiri dengan cepat pada saat dada terbuka menghadap arah
depan, tolakan peluru ke depan atas lebih kurang lebih kurang membentuk sudut
45º, lepaskan peluru dan pegangan tangan setelah peluru berada pada titik terjauh
dari badan (lengan lurus).
3) Akhir gerakan : Kaki kanan digerakkan ke depan menggantikan kaki kiri, hingga
tumpuan berpindah pada kaki kanan, badan condong ke depan, kaki kiri di belakang
badan tergantung rileks dengan lutut tertekuk, pandangan ke arah tolakan.
d. Tolak peluru Gaya Membelakangi ( O’Brien ).
Tolak Peluru ada 2 macam Gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama (orthodox)
dan gaya baru (O’Brien), Kalau memang ada gaya yang lain, hal itu merupakan
variasi dari kedua gaya tersebut. Pada gaya ortodoks sikap badan menyamping,
sedangkan pada gaya O’brien Membelakangi arah tolakan. Munasifah (2008:48).
4. Hakikat Modifikasi Media Bantu Tolak Peluru
• Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harifah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gagne dan Bringgs (dalam
Arsyad, 2007:4) mmengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran.
• Rudi Susilana (2008:6) mengatakan bahwa “media pembelajaran terdiri dari dua
unsur, yaitu peralatan dan peranngkat keras (hardware) dan unsur pesan yang
dibawa (massage/software)”. Pengertian modifikasi sangat erat kaitannya dalam
fleksibilitas dalam mengembangkan tugas ajar, bukan saja ditinjau dari
kesesuaiannya dengan tahap-tahap kemampuan siswa, tapi juga kesesuain alat,
aturan, keadaan lingkungan dan lain-lain.
• Adapun menurut Lutan mengemukakan bahwa “modifikasi dalam mata pelajaran
pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar :
a. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
b. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
c. Siswa dapat melakukan pola gerak dengan benar”.
Dalam pendidikan jasmani modifikasi sarana dan aturan
pelaksanaannya sama sekali tidak mengubah isi kurikulum yang
ditetapkan. Justru dengan pendekatan modifikasi, proses belajar
mengajar akan lebih maksimal diterapkan karena materi yang
disampaikan dalam taraf kemampuan siswa. Ini merupakan upaya
agar kurikulum penjas dapat dilaksanakan secara intensif dan
efektif Yoyo dkk (2001:1) mengatakan bahwa “modifikasi juga
merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru
agar proses pembelajaran berjalan dengan optimal”.
Dan apa yang telah di kemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa modifikasi merupakan faktor pendorong bagi siswa dalam
mencapai hasil belajar secara maksimal.
Dan lebih mengarah pada perkembangan peserta yang akan
menerima pelajaran yang akan diberikan.
Tujuan Pembelajaran Tolak Peluru
Menggunakan Modifikasi Peluru
Dari penjelasan di atas dan latar belakang masalah maka peneliti memodifikasi peluru
menggunakan alat bantu bola plastik yang diisi semen sehingga siswa dapat lebih
mudah dan gampang melakukan pembelaran teknik tolak peluru gaya membelakangi
dengan benar. Disamping itu berdasarkan latar belakang masalah di atas mengenai
bobot peluru yang terlalu berat dan jumlahnya yang sedikit maka, maka peneliti akan
menyediakan peluru yang dimodifkasi menggunakan bola plastik yang diisi semen
berjumlah 7 buah. Dengan ketersediaan alat yang cukup dan yang lebih mudah untuk
digunakan dalam pembelajaran, maka peneliti berharap pembelajaran tolak peluru
gaya membelakangi dapat ditingkatkan melalui penggunaan alat bantu peluru yang
dimodifikasi menggunakan bola plastik yang diisi semen. Berikut gambar peluru yang
dimodifikasi menggunakan bola plastik yang diisi semen :
Kriteria Peluru Modifikasi :
1. Terbuat dari bola plastik yang diisi
semen.
2. Bermacam Warna
3. Diameter keliling 24cm-25cm
4. Memiliki Berat 400-500 gram
tabel perbedaan peluru yang ada di sekolah dan
peluru yang dimodifikasi :
PEMBEDA TOLAK PELURU
PELURU YANG
DIMODIFIKASI
Peluru Terbuat dari Besi Terbuat dari bola plastik
yang diisi semen
Warna peluru Hitam Berwarna-warna
Diameter keliling Peluru 27cm-30cm 24cm-25cm
Berat Peluru
Laki-laki dan perempuan 3-4kg 400-500gram
B. KERANGKA BERFIKIR
Dalam uraian kajian teoritis telah dijelaskan bahwa dalam proses tolak
peluru gaya membelakangi ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Dalam pelaksanaan proses belajar tolak peluru gaya membelakangi
biasanya dengan tidak adanya fasilitas yang memadai dapat diberikan
kebebasan bagi seorang guru untuk menggunakan penerapan gaya
mengajar dan memodifikasi alat yang akan digunakan termasuk nomor
tolak peluru. Media atau alat yang dimodifikasi dapat juga digunakan
sebagai alat baru khususnnya dalam mengajar praktek di lapangan. Alat
yang dimodifikasi memang berbeda dengan alat yang sebenarnnya
namun bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi kesuliitan siswa
dalam proses pembelajaran.
Proses pelaksanaan hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi dapat
dilaksanakan mulai dengan cara memegang peluru , sikap awal, tolakan
dan gerakan lanjutan selain faktor teknik ada juga faktor yang
mempengaruhi hasil belajar termasuk bagaimana sikap siswa termasuk
kedisiplinan, peran aktif siswa, kerapian, ketertiban siswa dan sikap siswa
dapat menerima dan memahami pembelajaran tolak peluru gaya
membelakangi.
BAB III
METOde PENELITIAN
Rancangan Siklus Penelitian
• 1. Siklus I
a. Perencanaan
• Merancangkan pembelajaran yang akan diterapkan.
• Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
standar kompetensi dan indikatornya.
• Menyiapkan alat-alat pembelajaran yang mendukung.
• Melakukan simulasi kerja sama dengan kolabolator.
• Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
• Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tolak peluru gaya membelakangi.
• Melakukan pemanasan.
• Menjelaskan rangkaian teknik dasar tolak peluru gaya membelakangi
• Melakukan tes tolak peluru.
• Menarik kesimpulan dan memberikan umpan balik.
• Melakukan pendinginan.
`
c. Pengamatan (Observasi)
• Melakukan pengamatan terhadap siswa berupa tes guna
mengetahui hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi
menggunakan peluru yang dimodifikasi dari bola plastik
yang diisi semen.
• Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui
kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah disusun
dan guna mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan
dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang
dikehendaki.
d. Refleksi
• Adapun kegiatan refleksi dilakukan dengan pembelajaran
yang pada akhirnya ditemukan keuntungan dan
kekurangan, dimana jika ditemukan kekurangan akan
dilakukan tindakan perbaikan siklus II.
• 1. Siklus II
a. Perencanaan
• Merancangkan kembali pembelajaran yang akan diterapkan.
• Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan
standar kompetensi dan indikatornya.
• Menyiapkan alat-alat pembelajaran yang mendukung.
• Melakukan simulasi kerja sama dengan kolabolator.
• Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b. Pelaksanaan
• Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tolak peluru gaya
membelakangi.
• Melakukan pemanasan.
• Menjelaskan rangkaian teknik dasar tolak peluru gaya membelakangi
• Melakukan tes tolak peluru.
• Menarik kesimpulan dan memberikan umpan balik.
• Melakukan pendinginan.
c. Pengamatan (Observasi)
• Melakukan pengamatan terhadap siswa berupa tes guna
mengetahui hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi
menggunakan peluru yang dimodifikasi dari bola plastik yang diisi
semen.
• Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tindakan
dengan rencana yang telah disusun dan guna mengetahui sejauh
mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang
sesuai dengan yang dikehendaki.
d. Refleksi
• Hasil data kegiatan pembelajaran dianalisa bersama kolaborator
dan didiskusikan. Peneliti dan kolaborator membandingkan hasil
siklus II dengan hasil angket siklus I, serta mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
D. Instrumen Penilaian
Instrumen yang digunakan dalam penellitian ini adalah
penilian sacara proses dengan lembaran fortofolio hasil
belajar tolak peluru gaya memebelakangi. Aspek penilaian
dan besaran skor yang diperoleh dari setiap item
disesuaikan berdasarkan dari kriteria-kriteria yang telah
dibuat, dimana jumlah skor tertinggi adalah 4 dan terendah
adalah 1 dengan melakukan teknik tolak peluru gaya
membelakangi menggunakan peluru yang dimodifikasi
dengan bola plastik yang diisi semen.
 Alat dan perlengkapan yang diperlukan
dalam tes ini adalah :
• Peluru Modifikasi
• Peluit
• Cone
• Lembar Portofolio test tolak peluru gaya
membelakangi
 . Pelaksanaan Test
 Peneliti dan siswa berada dilapangan terbuka yang datar.
 Siswa dibariskan
 Peneliti menyuruh satu persatu siswa untuk bersiap-siap.
 Peneliti memberikan aba-aba pada setiap siswa untuk
melakukan tolak peluru gaya membelakangi menggunakan
peluru yang dimoodifikasi
 Pada saat peneliti meniup pluit maka penilai memberikan
penilaian terhadap cara memegang peluru dan gerak tolak
peluru gaya membelakangi yang dilakukan siswa.
 Pada saat melakukan tes yang dinilai bukanlah jauhnya tolakan
melainkan PROSES pada saat melakukan tolak peluru gaya
membelakangi menggunakan peluru yang dimodifikasi .
c. Penilaian
Dimana skor tertinggi adalah 4
skor terendah adalah 1, dan total
skor maksimal dari semua item
adalah 16
Instrumen Penelitian
instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian
secara proses hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi dengan menggunakan
lembar portofolio.
Indikator Deskriptor
Deskriptor
Tampak
Checklist
()
Jlh
1. Cara
memegang
peluru
1. Peluru dletakkan pada telapak tangan. 
3
2. jari-jari diregangkan. 
3. Jari kelingking diletakkan di belakang peluru
sehingga dapat ikut menolak peluru.
X
4.Peluru diletakkan atau ditempelkan diantara
bahu dan leher dibawah rahang dengan telapak
tangan terbuka ke atas.

Lanjutan
Indikator Deskriptor
Deskriptor
Tampak
Checklist
()
Jlh
2. SIKAP
AWAL
1. Posisi badan membelakangi arah tolakan X
2
2. Kaki kiri rileks ke belakang dengan ujung jari. 
3. Tangan kiri diluruskan ke atas di samping
telinga
X
4. Pandangan ke depan bawah.

Lanjutan
Indikator Deskriptor
Deskriptor
Tampak
Checklist
()
Jlh
3. Tolakan
1. Rendahkan lutut kaki kanan dan lanjutkan gerak
berjingkat rendah ke belakang bersamaan kaki kiri
diluncurkan lurus jauh ke belakang.

2
2. Putar badan ke arah kiri dengan cepat. X
3. Tolak peluru ke depan atas lebih kurang 45º X
4. Lepaskan peluru dan pegangan tangan setelah
peluru berada ada titik terjauh dari badan (lengan
lurus).

Lanjutan
Indikator Deskriptor
Deskriptor
Tampak
Checklist
()
Jlh
4. Gerakan
Lanjutan
1. Kaki kanan digerakkan ke depan menggantikan
kaki kiri. 
2
2. Badan condong ke depan.. X
3. Kaki kiri di belakang badan tergantung rileks
dengan sudut tertekuk. X
4. Pandangan ke arah tolakan.

Keterangan :
Skor 1 : Hanya melakukan satu unsur
gerakan deskriptor
Skor 2 : Hanya melakukan dua unsur
gerakan deskriptor
Skor 3 : Hanya melakukan tiga unsur
gerakan deskriptor
Skor 4 : Hanya melakukan empat unsur
gerakan deskriptor.
G. Teknik Analisis Data
> Melakukan pemeriksaan data observasi
Melakukan penafsiran
Tahap tindak lanjut yaitu merumuskan
langkah-langkah perbaikan untuk siklus
pembelajaran berikutnya
Penarikan kesimpulan
Teknik Analisa Data
1. Reduksi data
2. Paparan data
Dalam kegiatan ini data yang diperoleh dari hasil belajar siswa yang
dipaparkan dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus yang telah
ditetapkan. Untuk mengetahui persentase kemampuan siswa digunakan
rumus :
KKM = B/N x 100%
Keterangan :
• KKM: Kriteria Ketuntasan Minimal
• B : Skor yang diperoleh
• N : Skor total maksimal
Dengan kriteria :
• 0 ≤ KKM < 75 = Siswa belum tuntas dalam belajar
• 75≥ KKM ≤ 100 = Siswa sudah tuntas dalam belajar
Jadi Hasil Nilai Siswa Contoh
Di Atas Adalah :
• KKM = B/N x 100%
• KKM = 9/16 x 100%
• KKm = 0.58 x 100%
= 56
Berarti Siswa Belum Tuntas Melakukan
Tolak Peluru Gaya Membelakangi.
Mencari Ketuntasan Belajar Siswa secara klasial dengan
rumus :
Keterangan :
PKK = Persentase Ketuntasan Klasikal
(Zainal, 2009 :41)
Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar, jika dikelas
sekurang-kurangnya telah tercapai 80% yang telah
mencapai persentase hasil ≥ 75%, maka ketuntasan
belajar secara klasial telah tercapai.
100
75
x
n
keseluruha
siswa
banyak
KKM
yang
siswa
banyak
PKK


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Budi
Utomo Binjai JL. Dr. Wahidin, NO.48
Sumber Mulyorejo, Kecamatan, Binjai
Timur, binjai. Tahun Ajaran 2015,
penelitian ini dilaksanakan di lapangan
dengan menggunakan alat bantu yang
dimodifikasi berupa peluru yang
dimodifikasi menggunakan bola plastik
yang diisi semen
o Pada awal kegiatan penelitian
terlebih dahulu melakukan pre-test
o kemudian pada akhir pembelajaran
diberi post-tes untuk mengetahui
bagaimana perubahan yang terjadi
PTK
Pre-test
% 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖
1562,5
Rata-rata = 57,87
NO Hasil tes
Aspek yang dinilai
Cara memegang
peluru
Sikap awal Tolakan Gerakan
lanjutan
Jumlah
1 Pre test
Tuntas 3
orang
11,11%
Tidak
Tuntas
24 Orang
88,88%
∑ 65 72 74 38 249
X 2,44 2,66 2,74 1,40 9,25
Post-test
I
ada pun kegiatan pada siklus I terdiri dari empat tahapan yaitu:
1. Perencanaan (planning) 2. Tindakan (action) 3. Pengamatan
(observing) 4. Refleksi (reflecting)
% 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖
1400
Rata-rata = 70,00
NO Hasil tes
Aspek Yang Dinilai
Cara Memegang
Peluru
Sikap Awal Tolakan Gerakan
Lanjutan
Jumlah
1 Siklus 1
Tuntas 15
orang
55,55%
Tidak
Tuntas 12
Orang
44,44%
∑ 91 92 88 45 316
X 3,37 3,41 3,25 1,66 11,70
Post-test
II
ada pun kegiatan pada siklus II terdiri dari empat tahapan
yaitu: 1. Perencanaan (planning) 2. Tindakan (action) 3.
Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting)
% Ketercapaian materi
2093,75
Rata-rata = 80,52
NO Hasil Tes
Aspek Yang Dinilai
Cara Memegang
Peluru
Sikap Awal Tolakan Gerakan
Lanjutan
Jumlah
1 Siklus 2
Tuntas 24
orang
88,88%
Tidak
Tuntas 3
Orang
11,11%
∑ 106 102 92 48 348
X 3,92 3,77 3,40 1,77 12,86
Perbandingan Hasil Tindakan Antar
Siklus
Tabel Nilai Tes Awal, Siklus I Dan Siklus II
No Hasil Test Persentase Nilai Rata-Rata Keterangan
1 Test awal Tuntas 11,11%
Tidak Tuntas
88,88%
57,87 Tidak
Tuntas
2 Post-Test I Tuntas 55,55 %
Tidak Tuntas
44,44%
70,00 Tidak
Tuntas
3 Post-Test II Tuntas 88,88%
Tidak Tuntas
11,11%
80,52 Tuntas
Kesulitan yang dialami
dalam pelaksanaan
siklus I adalah siswa
belum memahami
materi
Siswa masih kurang
memahami dengan
benar teknik tolak peluru
gaya membelakangi
Pembelajaran yang tidak
efektif dikarenakan siswa
kurang aktif dalam
proses pembelajaran
Siswa masih ragu-ragu
dalam mempraktekkan
gerakan tolak peluru
gaya membelakangi
dilapangan dan mereka
tidak percaya diri
untuk bertanya dan
menyampaikan
kesulitan-kesulitan
yang dialaminya.
Dalam siklus II guru lebih
meningkatkan cara mengajar
dengan penambahan jumlah
peluru yang dimodifikasi dan
memotivasi seluruh siswa agar
lebih aktif dalam melakukan
gerakan tolak peluru gaya
dengan cara berpasang
pasangan atau saling
berhadapan
SOLUSI
Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
 Sebelum menggunakan alat bantu yang dimodifikasi berupa peluru yang
dimodifikasi diterapkan, kemampuan awal siswa dalam mempraktekkan
tolak peluru gaya membelakangi masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat
dari perolehan nilai rata-rata siswa yaitu sebesar 57,87 dan secara
keseluruhan siswa tidak tuntas belajar.
 Setelah dilakukannya tindakan pada siklus I dengan menggunakan alat
bantu yang dimodifikasi berupa peluru yang dimodifikasi maka hasil
belajar siswa mengalami peningkatan. Dengan perolehan nilai rata-rata
sebesar 70,00 dengan jumlah siswa yang tuntas 15 siswa 55,55% yang
tuntas sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa (44,44 %)
 Hasil belajar siswa pada siklus I belum bisa memenuhi indikator
keberhasilan belajar. Oleh karena itu, dilaksanakan pembelajaran siklus II.
Disiklus II ini, penilaian nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 80,52
dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu 24 siswa 88,88% dan 3 siswa
11,11% yang tidak tuntas. Perolehan tersebut telah mencapai indikator
keberhasilan 80 % ≥ 75.
SARAN
 Disarankan pada guru pendidikan jasmani
khususnya di sekolah SMP Budi Utomo Binjai
hendaknya lebih kreatif lagi untuk menciptakan
alat yang dimodifikasi guna meningkatkan hasil
belajar siswa dan memotivasi siswa untuk
membangkitkan semangat belajar siswa.
 Untuk penulis penelitian ini dapat dijadikan
pengalaman dan pembelajaran dalam proses
pengajaran setelah nanti menjadi guru.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
Lembar Kriteria Bagi Siswa
Nama siswa :
Berilah tanda √ pada kolom kriteria yang disediakan!
No Aspek yang Dinilai
Kriteria
Sangat
Baik
Baik Cukup Kurang
1 Pemahaman terhadap materi
yang disampaikan oleh guru
2 Kemampuan menggunakan
media
3 Keaktifan dalam proses
pembelajaran
4 Kemampuan bertanya
5 Kesungguhan
Lembar Observasi Bagi Guru
Berilah tanda √ pada kolom kriteria yang disediakan!
No Aspek yang Dinilai
Kriteria
Sangat baik Baik Cukup Kurang
1 Penampilan
2 Membuka pelajaran
3 Pengelolaan kelas
4 Penguasaan materi
5 Proses interaksi dengan siswa
6 Pemanfaan media
7 Pemberian umpan balik
8 Pengaturan waktu
9 Menutup pelajaran
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian pada siklus I masih terdapat kekurangan siswa pada teknik
gerakan lengan, pengambilan nafas dan teknik koordinasi gerakan. Maka
perbaikan dari kekurangan itu dilakukan pada Siklus II dan kelemahan siswa yang
tidak tuntas pada Siklus II diserahkan kepada guru pendidikan jasmani untuk
memperbaikinya.
Hasil Belajar Renang Gaya Dada Siklus I Hasil Belajar Renang Gaya Dada Siklus II
Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase
Tuntas 15 50%
Tidak Tuntas 15 50%
Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase
Tuntas 27 90%
Tidak Tuntas 3 10%
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penggunaan alat bantu swim board ini disesuaikan dengan tahap–
tahap dalam materi renang gaya dada mulai dari teknik posisi tubuh, gerakan
kaki, gerakan lengan, pengambilan nafas dan koordinasi gerakan. Hal tersebut
yang mengakibatkan hasil belajar renan ggaya dada siswa mengalami
peningkatan. Dimana pada tes hasil belajar 1 didapat hasil penelitian belum
memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yang diharapkan (50%)
dikarenakan masih terdapat beberapa siswa yang belum tepat melakukan
teknik gerakan lengan, pengambilan nafas dan koordinasi. Maka selanjutnya
perlu diadakan perbaikan pada siklus II. Dengan diadakan perlakuan pada
siklus II, maka kriteria secara klasikal telah tercapai yaitu 90%.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sesuai dengan hasil penelitian setelah memberikan perlakuan dari siklus I sampai
dengan siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan alat bantu swim board dapat
memberikan peningkatan terhadap hasil belajar renang gaya dada pada siswa kelas VIII
SMP Dharma Pancasila Medan Tahun Ajaran 2012/2013. dengan perbandingan PKK
siklus I adalah 50% dan PKK siklus II meningkat menjadi 90%.
B. Saran
• Disarankan pada Guru Pendidikan Jasmani agar dapat menggunakan alat bantu
swim board pada materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan
semangat belajar siswa.
• Agar para guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah
memperhatikan dan mengembangkan variasi pembelajaran yang lebih efektif melalui
sarana dan prasarana yang ada di sekolah
• Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi para peneliti berikutnya dengan tema dan
permasalahan yang sama.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to TOPEL MODIFIKASI

MODUL AJAR PJOK FASE C KELAS 5 PERMAINAN SEPAK BOLA
MODUL AJAR  PJOK FASE C KELAS 5 PERMAINAN SEPAK BOLAMODUL AJAR  PJOK FASE C KELAS 5 PERMAINAN SEPAK BOLA
MODUL AJAR PJOK FASE C KELAS 5 PERMAINAN SEPAK BOLAModul Guruku
 
02 rpp permainan bola voli 71
02 rpp permainan bola voli 7102 rpp permainan bola voli 71
02 rpp permainan bola voli 71Dian Kardiansah
 
2 rpp-penjaskes-berkarakter-kelas-7-sem-1-2
2 rpp-penjaskes-berkarakter-kelas-7-sem-1-22 rpp-penjaskes-berkarakter-kelas-7-sem-1-2
2 rpp-penjaskes-berkarakter-kelas-7-sem-1-2Nofia Erwanti
 
432550808-RPP-Bulu-Tangkis-KLS-9-SMP21.docx
432550808-RPP-Bulu-Tangkis-KLS-9-SMP21.docx432550808-RPP-Bulu-Tangkis-KLS-9-SMP21.docx
432550808-RPP-Bulu-Tangkis-KLS-9-SMP21.docxZexoyIndraTurnip
 
LK.2.3.pdf rencana aksi untuk tugas ppg kurikulum merdeka tahun 2023
LK.2.3.pdf rencana aksi untuk tugas ppg kurikulum merdeka tahun 2023LK.2.3.pdf rencana aksi untuk tugas ppg kurikulum merdeka tahun 2023
LK.2.3.pdf rencana aksi untuk tugas ppg kurikulum merdeka tahun 2023sugianto241
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdfHADIANNAS
 
Recount text for X grade SMK 2022 Semester genap
Recount text for X grade SMK 2022 Semester genapRecount text for X grade SMK 2022 Semester genap
Recount text for X grade SMK 2022 Semester genapendangsari05
 
07 rpp aktivitas kebugaran jasmani 71
07 rpp aktivitas kebugaran jasmani 7107 rpp aktivitas kebugaran jasmani 71
07 rpp aktivitas kebugaran jasmani 71Dian Kardiansah
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran1
Rencana pelaksanaan pembelajaran1Rencana pelaksanaan pembelajaran1
Rencana pelaksanaan pembelajaran1S Ghitos
 
Rpp tolak peluru new
Rpp tolak peluru newRpp tolak peluru new
Rpp tolak peluru newfelix warbal
 
01 RP PERMAINAN BOLA BASKET_SMA X_28_06_2022_OKE.docx
01 RP PERMAINAN BOLA BASKET_SMA X_28_06_2022_OKE.docx01 RP PERMAINAN BOLA BASKET_SMA X_28_06_2022_OKE.docx
01 RP PERMAINAN BOLA BASKET_SMA X_28_06_2022_OKE.docxLeniLidiawati1
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdfHADIANNAS
 
03 rpp permainan bola basket 71
03 rpp permainan bola basket 7103 rpp permainan bola basket 71
03 rpp permainan bola basket 71Dian Kardiansah
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdfHADIANNAS
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docxMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docxIntanDp5
 
modul kelas 5 pjok .docx
modul kelas 5 pjok .docxmodul kelas 5 pjok .docx
modul kelas 5 pjok .docxmadelabak
 

Similar to TOPEL MODIFIKASI (20)

MODUL AJAR PJOK FASE C KELAS 5 PERMAINAN SEPAK BOLA
MODUL AJAR  PJOK FASE C KELAS 5 PERMAINAN SEPAK BOLAMODUL AJAR  PJOK FASE C KELAS 5 PERMAINAN SEPAK BOLA
MODUL AJAR PJOK FASE C KELAS 5 PERMAINAN SEPAK BOLA
 
02 rpp permainan bola voli 71
02 rpp permainan bola voli 7102 rpp permainan bola voli 71
02 rpp permainan bola voli 71
 
2 rpp-penjaskes-berkarakter-kelas-7-sem-1-2
2 rpp-penjaskes-berkarakter-kelas-7-sem-1-22 rpp-penjaskes-berkarakter-kelas-7-sem-1-2
2 rpp-penjaskes-berkarakter-kelas-7-sem-1-2
 
432550808-RPP-Bulu-Tangkis-KLS-9-SMP21.docx
432550808-RPP-Bulu-Tangkis-KLS-9-SMP21.docx432550808-RPP-Bulu-Tangkis-KLS-9-SMP21.docx
432550808-RPP-Bulu-Tangkis-KLS-9-SMP21.docx
 
LK.2.3.pdf rencana aksi untuk tugas ppg kurikulum merdeka tahun 2023
LK.2.3.pdf rencana aksi untuk tugas ppg kurikulum merdeka tahun 2023LK.2.3.pdf rencana aksi untuk tugas ppg kurikulum merdeka tahun 2023
LK.2.3.pdf rencana aksi untuk tugas ppg kurikulum merdeka tahun 2023
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 5 (aktivitas gerak berirama).pdf
 
Recount text for X grade SMK 2022 Semester genap
Recount text for X grade SMK 2022 Semester genapRecount text for X grade SMK 2022 Semester genap
Recount text for X grade SMK 2022 Semester genap
 
07 rpp aktivitas kebugaran jasmani 71
07 rpp aktivitas kebugaran jasmani 7107 rpp aktivitas kebugaran jasmani 71
07 rpp aktivitas kebugaran jasmani 71
 
PTK.docx
PTK.docxPTK.docx
PTK.docx
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran1
Rencana pelaksanaan pembelajaran1Rencana pelaksanaan pembelajaran1
Rencana pelaksanaan pembelajaran1
 
Rpp tolak peluru new
Rpp tolak peluru newRpp tolak peluru new
Rpp tolak peluru new
 
01 RP PERMAINAN BOLA BASKET_SMA X_28_06_2022_OKE.docx
01 RP PERMAINAN BOLA BASKET_SMA X_28_06_2022_OKE.docx01 RP PERMAINAN BOLA BASKET_SMA X_28_06_2022_OKE.docx
01 RP PERMAINAN BOLA BASKET_SMA X_28_06_2022_OKE.docx
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 2 (gerak dasar Nonlokomotor).pdf
 
03 rpp permainan bola basket 71
03 rpp permainan bola basket 7103 rpp permainan bola basket 71
03 rpp permainan bola basket 71
 
08 rpp senam lantai 71
08 rpp senam lantai 7108 rpp senam lantai 71
08 rpp senam lantai 71
 
05 rpp jalan cepat 71
05 rpp  jalan cepat 7105 rpp  jalan cepat 71
05 rpp jalan cepat 71
 
936 2222-1-sm
936 2222-1-sm936 2222-1-sm
936 2222-1-sm
 
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdfMODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
MODUL AJAR PJOK 2 BAB 1 (gerak dasar lokomotor).pdf
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docxMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA(BOLA VOLI).docx
 
modul kelas 5 pjok .docx
modul kelas 5 pjok .docxmodul kelas 5 pjok .docx
modul kelas 5 pjok .docx
 

TOPEL MODIFIKASI

  • 1. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANGI MENGGUNAKAN PELURU YANG DIMODIFIKASI PADA SISWA KELAS VIII-A SMP SWASTA BUDI UTOMO BINJAI T .A 2014/2015 Proposal OLEH : BAYU TOPAN SEMBIRING 1103100256
  • 3.
  • 4.
  • 5. Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi menggunakan peluru yang dimodifikasi pada siswa kelas VIII-A SMP Budi Utomo Binjai Tahun Ajaran 2015. E. Tujuan Penelitian
  • 6. • F. Manfaat Penelitian •. •Sebagai Refrensi dan 1. Manfaat secara teoritis a. Dengan menggunakan peluru yang dimodifikasi siswa dapat dengan mudah melakukan dan meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi. b. Sebagai bahan penulis selanjutnya. 2. Manfaat secara Praktis a. Manfaat secara praktis bagi siswa antara lain sebagai berikut : 1) Siswa dapat melakukan gerakan tolak peluru Gaya Membelakangi dengan benar. 2) Rasa percaya diri pada siswa dapat meningkat saat melakukan tolak peluruGaya Membelakangi. 3) Hasil belajar tolak peluru Gaya Membelakangi pada siswa kelas VIII-A SMP Budi Utomo Binjai Tahun Ajaran 2015 meningkat. b. Manfaat bagi sekolah Manfaat secara praktis bagi sekolah antara lain sebagai berikut : 1). Menambah alat dan perlengkapan bagi sekolah.
  • 8. b. Peralatan. Munasifah (2008:45). Mengemukakan “Berat peluru setingkat sekolah dasar (SD,SMP) adalah 3kg dan 4kg. Berat peluru untuk putra 4kg dan untuk putri 3kg. Kemungkinan berat peluru untuk tingkat SMA 5kg atau 7,26kg, sedangkan untuk putri hanya 4kg. Kemudian untuk sekolah tinggi atau krjuaraaan umum sampai dengan olimpiade berat peluru untuk putra 7,26kg untuk putri 4kg. Peluru dapat dibuat dari tembaga, Peluru besi lebih ringan tapi ukurannya harus lebih besar. Lain halnya dengan peluru tembaga ukurannya lebih berat, walaupun diameternya lebih kecil”. c. Cara Memegang Peluru. Berdasarkan buku pendidikan jasmani kelas VIII SMP, Roji dan Eva Yulianti (2014:102). Mendefenisikan prinsip dasar cara memegang peluru sebagai berikut : 1) Peluru diletakkan pada telapak tangan. 2) jari-jari diregangkan. 3) Jari kelingking diletakkan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru, ibu jari menahan geseran ke samping 4) Peluru diletakkan atau ditempelkan diantara bahu dan leher dibawah rahang dengan telapak tangan terbuka ke atas.
  • 9. Dalam buku pendidikan jasmani kelas VIII Roji dan Eva Yulianti (2014: 102-103). Prinsip dasar menolak Peluru Gaya membelakangi, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan sebagai berikut : 1) Posisi awal : Berdiri tegak pada kaki kanan membelakangi arah gerakan (tolakan) kaki kiri secara rileks ke belakang dengan ujung jarinya menyentuh tanah, tangan kiri diluruskan keatas di samping telinga, pandangan ke depan bawah. 2) Gerakan : Rendahkan lutut kaki kaki kanan, lanjutkan gerak berjingkat rendah ke belakang bersamaan kaki kiri diluncurkan lurus ke belakang, pada saat kaki kanan mendarat dari gerak berjingkat dan disusul mendaratnya kaki kiri jauh di belakang, putar badan kearah kiri dengan cepat pada saat dada terbuka menghadap arah depan, tolakan peluru ke depan atas lebih kurang lebih kurang membentuk sudut 45º, lepaskan peluru dan pegangan tangan setelah peluru berada pada titik terjauh dari badan (lengan lurus). 3) Akhir gerakan : Kaki kanan digerakkan ke depan menggantikan kaki kiri, hingga tumpuan berpindah pada kaki kanan, badan condong ke depan, kaki kiri di belakang badan tergantung rileks dengan lutut tertekuk, pandangan ke arah tolakan. d. Tolak peluru Gaya Membelakangi ( O’Brien ). Tolak Peluru ada 2 macam Gaya yang sering digunakan yaitu gaya lama (orthodox) dan gaya baru (O’Brien), Kalau memang ada gaya yang lain, hal itu merupakan variasi dari kedua gaya tersebut. Pada gaya ortodoks sikap badan menyamping, sedangkan pada gaya O’brien Membelakangi arah tolakan. Munasifah (2008:48).
  • 10. 4. Hakikat Modifikasi Media Bantu Tolak Peluru • Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harifah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gagne dan Bringgs (dalam Arsyad, 2007:4) mmengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. • Rudi Susilana (2008:6) mengatakan bahwa “media pembelajaran terdiri dari dua unsur, yaitu peralatan dan peranngkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawa (massage/software)”. Pengertian modifikasi sangat erat kaitannya dalam fleksibilitas dalam mengembangkan tugas ajar, bukan saja ditinjau dari kesesuaiannya dengan tahap-tahap kemampuan siswa, tapi juga kesesuain alat, aturan, keadaan lingkungan dan lain-lain. • Adapun menurut Lutan mengemukakan bahwa “modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan, dengan tujuan agar : a. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran. b. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi. c. Siswa dapat melakukan pola gerak dengan benar”.
  • 11. Dalam pendidikan jasmani modifikasi sarana dan aturan pelaksanaannya sama sekali tidak mengubah isi kurikulum yang ditetapkan. Justru dengan pendekatan modifikasi, proses belajar mengajar akan lebih maksimal diterapkan karena materi yang disampaikan dalam taraf kemampuan siswa. Ini merupakan upaya agar kurikulum penjas dapat dilaksanakan secara intensif dan efektif Yoyo dkk (2001:1) mengatakan bahwa “modifikasi juga merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran berjalan dengan optimal”. Dan apa yang telah di kemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa modifikasi merupakan faktor pendorong bagi siswa dalam mencapai hasil belajar secara maksimal. Dan lebih mengarah pada perkembangan peserta yang akan menerima pelajaran yang akan diberikan.
  • 12. Tujuan Pembelajaran Tolak Peluru Menggunakan Modifikasi Peluru Dari penjelasan di atas dan latar belakang masalah maka peneliti memodifikasi peluru menggunakan alat bantu bola plastik yang diisi semen sehingga siswa dapat lebih mudah dan gampang melakukan pembelaran teknik tolak peluru gaya membelakangi dengan benar. Disamping itu berdasarkan latar belakang masalah di atas mengenai bobot peluru yang terlalu berat dan jumlahnya yang sedikit maka, maka peneliti akan menyediakan peluru yang dimodifkasi menggunakan bola plastik yang diisi semen berjumlah 7 buah. Dengan ketersediaan alat yang cukup dan yang lebih mudah untuk digunakan dalam pembelajaran, maka peneliti berharap pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi dapat ditingkatkan melalui penggunaan alat bantu peluru yang dimodifikasi menggunakan bola plastik yang diisi semen. Berikut gambar peluru yang dimodifikasi menggunakan bola plastik yang diisi semen : Kriteria Peluru Modifikasi : 1. Terbuat dari bola plastik yang diisi semen. 2. Bermacam Warna 3. Diameter keliling 24cm-25cm 4. Memiliki Berat 400-500 gram
  • 13. tabel perbedaan peluru yang ada di sekolah dan peluru yang dimodifikasi : PEMBEDA TOLAK PELURU PELURU YANG DIMODIFIKASI Peluru Terbuat dari Besi Terbuat dari bola plastik yang diisi semen Warna peluru Hitam Berwarna-warna Diameter keliling Peluru 27cm-30cm 24cm-25cm Berat Peluru Laki-laki dan perempuan 3-4kg 400-500gram
  • 14. B. KERANGKA BERFIKIR Dalam uraian kajian teoritis telah dijelaskan bahwa dalam proses tolak peluru gaya membelakangi ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Dalam pelaksanaan proses belajar tolak peluru gaya membelakangi biasanya dengan tidak adanya fasilitas yang memadai dapat diberikan kebebasan bagi seorang guru untuk menggunakan penerapan gaya mengajar dan memodifikasi alat yang akan digunakan termasuk nomor tolak peluru. Media atau alat yang dimodifikasi dapat juga digunakan sebagai alat baru khususnnya dalam mengajar praktek di lapangan. Alat yang dimodifikasi memang berbeda dengan alat yang sebenarnnya namun bisa dijadikan sebagai alternatif untuk mengatasi kesuliitan siswa dalam proses pembelajaran. Proses pelaksanaan hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi dapat dilaksanakan mulai dengan cara memegang peluru , sikap awal, tolakan dan gerakan lanjutan selain faktor teknik ada juga faktor yang mempengaruhi hasil belajar termasuk bagaimana sikap siswa termasuk kedisiplinan, peran aktif siswa, kerapian, ketertiban siswa dan sikap siswa dapat menerima dan memahami pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi.
  • 16. Rancangan Siklus Penelitian • 1. Siklus I a. Perencanaan • Merancangkan pembelajaran yang akan diterapkan. • Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan indikatornya. • Menyiapkan alat-alat pembelajaran yang mendukung. • Melakukan simulasi kerja sama dengan kolabolator. • Menyusun alat evaluasi pembelajaran. b. Pelaksanaan • Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tolak peluru gaya membelakangi. • Melakukan pemanasan. • Menjelaskan rangkaian teknik dasar tolak peluru gaya membelakangi • Melakukan tes tolak peluru. • Menarik kesimpulan dan memberikan umpan balik. • Melakukan pendinginan.
  • 17. ` c. Pengamatan (Observasi) • Melakukan pengamatan terhadap siswa berupa tes guna mengetahui hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi menggunakan peluru yang dimodifikasi dari bola plastik yang diisi semen. • Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah disusun dan guna mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki. d. Refleksi • Adapun kegiatan refleksi dilakukan dengan pembelajaran yang pada akhirnya ditemukan keuntungan dan kekurangan, dimana jika ditemukan kekurangan akan dilakukan tindakan perbaikan siklus II.
  • 18. • 1. Siklus II a. Perencanaan • Merancangkan kembali pembelajaran yang akan diterapkan. • Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan indikatornya. • Menyiapkan alat-alat pembelajaran yang mendukung. • Melakukan simulasi kerja sama dengan kolabolator. • Menyusun alat evaluasi pembelajaran. b. Pelaksanaan • Menjelaskan kegiatan belajar mengajar tolak peluru gaya membelakangi. • Melakukan pemanasan. • Menjelaskan rangkaian teknik dasar tolak peluru gaya membelakangi • Melakukan tes tolak peluru. • Menarik kesimpulan dan memberikan umpan balik. • Melakukan pendinginan.
  • 19. c. Pengamatan (Observasi) • Melakukan pengamatan terhadap siswa berupa tes guna mengetahui hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi menggunakan peluru yang dimodifikasi dari bola plastik yang diisi semen. • Mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah disusun dan guna mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki. d. Refleksi • Hasil data kegiatan pembelajaran dianalisa bersama kolaborator dan didiskusikan. Peneliti dan kolaborator membandingkan hasil siklus II dengan hasil angket siklus I, serta mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
  • 20. D. Instrumen Penilaian Instrumen yang digunakan dalam penellitian ini adalah penilian sacara proses dengan lembaran fortofolio hasil belajar tolak peluru gaya memebelakangi. Aspek penilaian dan besaran skor yang diperoleh dari setiap item disesuaikan berdasarkan dari kriteria-kriteria yang telah dibuat, dimana jumlah skor tertinggi adalah 4 dan terendah adalah 1 dengan melakukan teknik tolak peluru gaya membelakangi menggunakan peluru yang dimodifikasi dengan bola plastik yang diisi semen.  Alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam tes ini adalah : • Peluru Modifikasi • Peluit • Cone • Lembar Portofolio test tolak peluru gaya membelakangi
  • 21.  . Pelaksanaan Test  Peneliti dan siswa berada dilapangan terbuka yang datar.  Siswa dibariskan  Peneliti menyuruh satu persatu siswa untuk bersiap-siap.  Peneliti memberikan aba-aba pada setiap siswa untuk melakukan tolak peluru gaya membelakangi menggunakan peluru yang dimoodifikasi  Pada saat peneliti meniup pluit maka penilai memberikan penilaian terhadap cara memegang peluru dan gerak tolak peluru gaya membelakangi yang dilakukan siswa.  Pada saat melakukan tes yang dinilai bukanlah jauhnya tolakan melainkan PROSES pada saat melakukan tolak peluru gaya membelakangi menggunakan peluru yang dimodifikasi .
  • 22. c. Penilaian Dimana skor tertinggi adalah 4 skor terendah adalah 1, dan total skor maksimal dari semua item adalah 16
  • 23. Instrumen Penelitian instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian secara proses hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi dengan menggunakan lembar portofolio. Indikator Deskriptor Deskriptor Tampak Checklist () Jlh 1. Cara memegang peluru 1. Peluru dletakkan pada telapak tangan.  3 2. jari-jari diregangkan.  3. Jari kelingking diletakkan di belakang peluru sehingga dapat ikut menolak peluru. X 4.Peluru diletakkan atau ditempelkan diantara bahu dan leher dibawah rahang dengan telapak tangan terbuka ke atas. 
  • 24. Lanjutan Indikator Deskriptor Deskriptor Tampak Checklist () Jlh 2. SIKAP AWAL 1. Posisi badan membelakangi arah tolakan X 2 2. Kaki kiri rileks ke belakang dengan ujung jari.  3. Tangan kiri diluruskan ke atas di samping telinga X 4. Pandangan ke depan bawah. 
  • 25. Lanjutan Indikator Deskriptor Deskriptor Tampak Checklist () Jlh 3. Tolakan 1. Rendahkan lutut kaki kanan dan lanjutkan gerak berjingkat rendah ke belakang bersamaan kaki kiri diluncurkan lurus jauh ke belakang.  2 2. Putar badan ke arah kiri dengan cepat. X 3. Tolak peluru ke depan atas lebih kurang 45º X 4. Lepaskan peluru dan pegangan tangan setelah peluru berada ada titik terjauh dari badan (lengan lurus). 
  • 26. Lanjutan Indikator Deskriptor Deskriptor Tampak Checklist () Jlh 4. Gerakan Lanjutan 1. Kaki kanan digerakkan ke depan menggantikan kaki kiri.  2 2. Badan condong ke depan.. X 3. Kaki kiri di belakang badan tergantung rileks dengan sudut tertekuk. X 4. Pandangan ke arah tolakan. 
  • 27. Keterangan : Skor 1 : Hanya melakukan satu unsur gerakan deskriptor Skor 2 : Hanya melakukan dua unsur gerakan deskriptor Skor 3 : Hanya melakukan tiga unsur gerakan deskriptor Skor 4 : Hanya melakukan empat unsur gerakan deskriptor.
  • 28. G. Teknik Analisis Data > Melakukan pemeriksaan data observasi Melakukan penafsiran Tahap tindak lanjut yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus pembelajaran berikutnya Penarikan kesimpulan
  • 29. Teknik Analisa Data 1. Reduksi data 2. Paparan data Dalam kegiatan ini data yang diperoleh dari hasil belajar siswa yang dipaparkan dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui persentase kemampuan siswa digunakan rumus : KKM = B/N x 100% Keterangan : • KKM: Kriteria Ketuntasan Minimal • B : Skor yang diperoleh • N : Skor total maksimal Dengan kriteria : • 0 ≤ KKM < 75 = Siswa belum tuntas dalam belajar • 75≥ KKM ≤ 100 = Siswa sudah tuntas dalam belajar
  • 30. Jadi Hasil Nilai Siswa Contoh Di Atas Adalah : • KKM = B/N x 100% • KKM = 9/16 x 100% • KKm = 0.58 x 100% = 56 Berarti Siswa Belum Tuntas Melakukan Tolak Peluru Gaya Membelakangi.
  • 31. Mencari Ketuntasan Belajar Siswa secara klasial dengan rumus : Keterangan : PKK = Persentase Ketuntasan Klasikal (Zainal, 2009 :41) Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar, jika dikelas sekurang-kurangnya telah tercapai 80% yang telah mencapai persentase hasil ≥ 75%, maka ketuntasan belajar secara klasial telah tercapai. 100 75 x n keseluruha siswa banyak KKM yang siswa banyak PKK  
  • 32. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Budi Utomo Binjai JL. Dr. Wahidin, NO.48 Sumber Mulyorejo, Kecamatan, Binjai Timur, binjai. Tahun Ajaran 2015, penelitian ini dilaksanakan di lapangan dengan menggunakan alat bantu yang dimodifikasi berupa peluru yang dimodifikasi menggunakan bola plastik yang diisi semen o Pada awal kegiatan penelitian terlebih dahulu melakukan pre-test o kemudian pada akhir pembelajaran diberi post-tes untuk mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi PTK
  • 33. Pre-test % 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖 1562,5 Rata-rata = 57,87 NO Hasil tes Aspek yang dinilai Cara memegang peluru Sikap awal Tolakan Gerakan lanjutan Jumlah 1 Pre test Tuntas 3 orang 11,11% Tidak Tuntas 24 Orang 88,88% ∑ 65 72 74 38 249 X 2,44 2,66 2,74 1,40 9,25
  • 34. Post-test I ada pun kegiatan pada siklus I terdiri dari empat tahapan yaitu: 1. Perencanaan (planning) 2. Tindakan (action) 3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting) % 𝐾𝑒𝑡𝑒𝑟𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖 1400 Rata-rata = 70,00 NO Hasil tes Aspek Yang Dinilai Cara Memegang Peluru Sikap Awal Tolakan Gerakan Lanjutan Jumlah 1 Siklus 1 Tuntas 15 orang 55,55% Tidak Tuntas 12 Orang 44,44% ∑ 91 92 88 45 316 X 3,37 3,41 3,25 1,66 11,70
  • 35. Post-test II ada pun kegiatan pada siklus II terdiri dari empat tahapan yaitu: 1. Perencanaan (planning) 2. Tindakan (action) 3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting) % Ketercapaian materi 2093,75 Rata-rata = 80,52 NO Hasil Tes Aspek Yang Dinilai Cara Memegang Peluru Sikap Awal Tolakan Gerakan Lanjutan Jumlah 1 Siklus 2 Tuntas 24 orang 88,88% Tidak Tuntas 3 Orang 11,11% ∑ 106 102 92 48 348 X 3,92 3,77 3,40 1,77 12,86
  • 36. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus Tabel Nilai Tes Awal, Siklus I Dan Siklus II No Hasil Test Persentase Nilai Rata-Rata Keterangan 1 Test awal Tuntas 11,11% Tidak Tuntas 88,88% 57,87 Tidak Tuntas 2 Post-Test I Tuntas 55,55 % Tidak Tuntas 44,44% 70,00 Tidak Tuntas 3 Post-Test II Tuntas 88,88% Tidak Tuntas 11,11% 80,52 Tuntas
  • 37. Kesulitan yang dialami dalam pelaksanaan siklus I adalah siswa belum memahami materi Siswa masih kurang memahami dengan benar teknik tolak peluru gaya membelakangi Pembelajaran yang tidak efektif dikarenakan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran Siswa masih ragu-ragu dalam mempraktekkan gerakan tolak peluru gaya membelakangi dilapangan dan mereka tidak percaya diri untuk bertanya dan menyampaikan kesulitan-kesulitan yang dialaminya. Dalam siklus II guru lebih meningkatkan cara mengajar dengan penambahan jumlah peluru yang dimodifikasi dan memotivasi seluruh siswa agar lebih aktif dalam melakukan gerakan tolak peluru gaya dengan cara berpasang pasangan atau saling berhadapan SOLUSI Pembahasan
  • 38. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN  Sebelum menggunakan alat bantu yang dimodifikasi berupa peluru yang dimodifikasi diterapkan, kemampuan awal siswa dalam mempraktekkan tolak peluru gaya membelakangi masih sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata siswa yaitu sebesar 57,87 dan secara keseluruhan siswa tidak tuntas belajar.  Setelah dilakukannya tindakan pada siklus I dengan menggunakan alat bantu yang dimodifikasi berupa peluru yang dimodifikasi maka hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 70,00 dengan jumlah siswa yang tuntas 15 siswa 55,55% yang tuntas sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 siswa (44,44 %)  Hasil belajar siswa pada siklus I belum bisa memenuhi indikator keberhasilan belajar. Oleh karena itu, dilaksanakan pembelajaran siklus II. Disiklus II ini, penilaian nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 80,52 dengan jumlah siswa yang tuntas yaitu 24 siswa 88,88% dan 3 siswa 11,11% yang tidak tuntas. Perolehan tersebut telah mencapai indikator keberhasilan 80 % ≥ 75.
  • 39. SARAN  Disarankan pada guru pendidikan jasmani khususnya di sekolah SMP Budi Utomo Binjai hendaknya lebih kreatif lagi untuk menciptakan alat yang dimodifikasi guna meningkatkan hasil belajar siswa dan memotivasi siswa untuk membangkitkan semangat belajar siswa.  Untuk penulis penelitian ini dapat dijadikan pengalaman dan pembelajaran dalam proses pengajaran setelah nanti menjadi guru.
  • 41.
  • 42. Lembar Kriteria Bagi Siswa Nama siswa : Berilah tanda √ pada kolom kriteria yang disediakan! No Aspek yang Dinilai Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang 1 Pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh guru 2 Kemampuan menggunakan media 3 Keaktifan dalam proses pembelajaran 4 Kemampuan bertanya 5 Kesungguhan
  • 43. Lembar Observasi Bagi Guru Berilah tanda √ pada kolom kriteria yang disediakan! No Aspek yang Dinilai Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang 1 Penampilan 2 Membuka pelajaran 3 Pengelolaan kelas 4 Penguasaan materi 5 Proses interaksi dengan siswa 6 Pemanfaan media 7 Pemberian umpan balik 8 Pengaturan waktu 9 Menutup pelajaran
  • 44. B. Hasil Penelitian Hasil penelitian pada siklus I masih terdapat kekurangan siswa pada teknik gerakan lengan, pengambilan nafas dan teknik koordinasi gerakan. Maka perbaikan dari kekurangan itu dilakukan pada Siklus II dan kelemahan siswa yang tidak tuntas pada Siklus II diserahkan kepada guru pendidikan jasmani untuk memperbaikinya. Hasil Belajar Renang Gaya Dada Siklus I Hasil Belajar Renang Gaya Dada Siklus II Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase Tuntas 15 50% Tidak Tuntas 15 50% Hasil Tes Jumlah Siswa Persentase Tuntas 27 90% Tidak Tuntas 3 10%
  • 45. C. Pembahasan Hasil Penelitian Penggunaan alat bantu swim board ini disesuaikan dengan tahap– tahap dalam materi renang gaya dada mulai dari teknik posisi tubuh, gerakan kaki, gerakan lengan, pengambilan nafas dan koordinasi gerakan. Hal tersebut yang mengakibatkan hasil belajar renan ggaya dada siswa mengalami peningkatan. Dimana pada tes hasil belajar 1 didapat hasil penelitian belum memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yang diharapkan (50%) dikarenakan masih terdapat beberapa siswa yang belum tepat melakukan teknik gerakan lengan, pengambilan nafas dan koordinasi. Maka selanjutnya perlu diadakan perbaikan pada siklus II. Dengan diadakan perlakuan pada siklus II, maka kriteria secara klasikal telah tercapai yaitu 90%.
  • 46. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Sesuai dengan hasil penelitian setelah memberikan perlakuan dari siklus I sampai dengan siklus II dapat disimpulkan bahwa penerapan alat bantu swim board dapat memberikan peningkatan terhadap hasil belajar renang gaya dada pada siswa kelas VIII SMP Dharma Pancasila Medan Tahun Ajaran 2012/2013. dengan perbandingan PKK siklus I adalah 50% dan PKK siklus II meningkat menjadi 90%. B. Saran • Disarankan pada Guru Pendidikan Jasmani agar dapat menggunakan alat bantu swim board pada materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa. • Agar para guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah memperhatikan dan mengembangkan variasi pembelajaran yang lebih efektif melalui sarana dan prasarana yang ada di sekolah • Dapat dijadikan sebagai bahan acuan bagi para peneliti berikutnya dengan tema dan permasalahan yang sama.