SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT
PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT
Hama dan penyakit merupakan factor penyebab kegagalan budidaya yang bila tidak ditangani dengan baik akan
menrugikan budidaya. Hama adalah organisme yang dapat mengganggu budidaya dan kemungkinan besar
membawa penyakit yang dapat menyerang udang. Penyakit adalah kondisi terjadinya abnormalitas dari
struktur, fungsi dan tingkah laku maupun abnormalitas pada metabolism. Adapun skema terjadinya penyakit
adalah:
1. Patogen, adalah sumber penyakit atau organisme pembawa penyakit baik dari dalam maupun dari luar
system budidaya dan segala aktifitas yang beresiko sebagai sumber penyakit
2. Lingkungan, merupakan pemicu potensi penyakit (virulence trigger), misalnya perubahan kualitas air yang
drastic
3. Host/Inang, organisme yang dijangkiti penyakit, pada prosesnya dipengaruhi oleh umur, ukuran, status
nutrisi, padat tebar, biomassa, status immune, gambaran kondisi social dan tingkah laku
Gambar Skema Terjadinya Penyakit
Deteksi penyakit perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas dan dapat segera melakukan
tindakan pengobatan dan pencegahan. Deteksi penyakit dapat dilakukan dengan melihat kondisi udang dan
kondisi kualitas air. Deteksi penyakit juga dapat dilakukan pada tingkat populasi, dimana indicator pertumbuhan
populasi dapat dijadikan pendugaan awal adanya penyakit atau tidak. Hal ini juga berkaitan dengan
pengamatan pakan yang habis pada anco atau tidak serta hubungan dengan pakan dan kualitas air.
Tabel Deteksi Penyakit Pada Udang
No Waktu Cara Deteksi
1 Siang Usus terlihat kosong, ekor kipas tidak membuka, permukaan tubuh kusam, kasar dan tidak
berkilau, kotoran berwarna putih, berlendir putus-putus, mata bengkak dan tangkai mata
berwarna buram
2 Malam Dilakukan sebelum pemberian pakan malam dengan menggunakan senter, udang yang sehat
matanya akan memantulkan sinar dan segera menghindari cahaya, sedangkan udang yang
terkena penyakit membutuhkan waktu untuk merespon cahaya, berenang ketepian dekat
permukaan air
Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
Tabel Indikasi Penyakit dan Penyebabnya
No Gejala di Kolam Keterangan Penyakit
1 Pertumbuhan cepat, SR tinggi Populasi normal
2
Pertumbuhan cepat, SR rendah tidak
terdapat mortalitas
Populasi kurang pada saat tebar
3
Pertumbuhan cepat, terdapat mortalitas
secara drastic
Keracunan/virus
4 Pertumbuhan lambat, SR rendah Kualitas pakan rendah/ underfeeding/ overstocking
5
Pertumbuhan lambat, SR rendah tidak
terdapat mortalitas
Pertumbuhan lambat
6
Pertumbuhan lambat, terdapat mortalitas
kronis
Low potencytoxin, deficiensi nutrient, low virulent
patogen
7 Serangan satu kolam Human error atau kasus tertentu
8
Serangan satu farm, banyak kolam, DOC
tua
Biomassa, factor lingkungan, penyakit dengan virulensi
rendah
9
Serangan banyak farm, banyak kolam,
DOC muda atau tua
Terjadi wabah penyakit, masalah kualitas pakan atau
terkontaminasi senyawa racun berskala luas
Tabel Jenis-jenis Penyakit Yang Sering Muncul Pada Udang Vannamei Karena Virus
No Nama Penyakit Gejala dan Tanda-Tanda
1 Virus IHHNV (Infectious
Hypodermal and
Haematopoietic Necrosis Virus)
Udang berenang tidak tentu arah, lemah dan hilang nafsu makan.
Gerakan kaki jalan dan kaki renang berhenti, kemudian udang
tenggelam ke dasar. Terjadi kelainan bentuk tubuh
2 Infectious Myonecrosis Virus
(IMNV)
Ekor berwarna putih pucat hingga kemerahan. Tidak nafsu makan
dan softshell. Udang lemah dan berenang tidak tentu arah.
Hepatopancreas mengecil dan lipid rendah
3 White Feces Kotoran udang mengambang dan berwana putih. Pertumbuhan
lambat dan kropos. Tidak mempunyai nafsu makan
4 Taura Syndrome Virus Fase akut: mortalitas tinggi (40-90%), udang mengambang, ekor dan
pleopod berwarna merah, kematian pada saat molting. Fase
Peracute: mortalitas puncak pada saat molting. Fase Kronis:
neokrosis pada epitel kutikula, udang yang bertahan masih
membawa penyakit
5 White Spot Syndrome Virus
(WSSV)
Udang berenang dekat permukaan dan sesekali berhenti di dinding
tambak. Terdapat bintik putih pada cangkang (+2mm). Nafsu makan
menurun. Pada beberapa, tubuh berwarna kemerahan
Tabel Jenis-jenis Penyakit Yang Sering Muncul Pada Udang Vannamei Karena Vaktor Lingkungan
No Nama Penyakit Gejala dan Tanda-Tanda
1 Chronic softshell syndrome
atau softshelling
Kulit tipis, gelap, kasar dan berkerut yang terjadi selama beberapa
minggu. Kontaminasi pestisida. Kondisi air dan tanah yang tidak baik.
Terjadi karena kekurangan nutrisi, kolam dengan pH tinggi, fosfat
dan bahan organic rendah, pergantian air kurang memadahi dan
pemberian pakan yang tidak baik atau kurang.
2 Sindrom penyakit sulfat asam Pertumbuhan lambat. Frekuensi molting menuru. Insang berwarna
kekuningan hingga kecoklatan. Terjadi karena pH air dan tanah
rendah
3 Kekurangan oksigen
(Asphixiation, Hypoxia)
Berenang dipermukaan tambak. Terjadi kematian masal. Terjadi
karena DO dalam air rendah
Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
4 Black gill (Insang Hitam) Insang kemerahan hingga kehitaman. Bagian punggung tertutup
seperti kabut. Terjadi kelainan bentuk. Kurang nafsu makan dan
terjadi kematian. Terjadi karena kontaminasi logam berat,
kekurangan asam askorbat, TSS dan bahan organic tinggi
5 Cramped tails, bent tails, body
cramp (kram tubuh)
Bagian ekor kaku sebagian atau seluruhnya. Terjadi karena ketidak
seimbangan mineral dalam air dan pakan atau perubahan suhu
secara drastis
Gambar Virus IHHNV Gambar Virus IMNV
Gambar White Feces Gambar Virus Taura Syndrome
Gambar Virus WSSV Gambar Penyakit Blackgill
Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sejak persiapan tambak, pemasukan air, pemilihan benur, dan
selama pemeliharaan. Aktivitas yang perlu dilakukan adalah memonitoring rutin terhadap kesehatan udang dan
kualitas air serta tindakan pencegahan. Pencegahan Hama dan Penyakit dilakukan dengan cara:
 Kontrol jumlah dan jenis plankton agar seimbang dan tidak terjadi crash plankton.
 Tidak membuang dan mengganti seluruh air secara langsung apabila diketahui terkena penyakit.
 Tumbuhan air/klekap, tidak dibuang ke petak lain atau perairan umum.
 Udang yang sakit atau mati segera diambil dari tambak dan dimusnahkan (jangan dibuang ke outlet).
 Menerapkan biosekuriti pada seluruh kegiatan dan area pertambakan, seperti menyiapkan bak sterilisasi
bagi manusia yang ingin masuk ke area tambak dan membuat jaring CPD dan BSD untuk mencegah
kepiting, kambing, burung dan hewan lainnya masuk ke dalam kolam
Pencegahan dengan mengendalikan kualitas air akan menurunkan resiko terkena penyakit. Penggunaan saponin
pada saat persiapan tambak untuk memberantas ikan, telur ikan dan keong. Saponin juga dapat merangsang
pergantian kulit dan berfungsi sebagai pupuk organik. Saponin direndam dalam wadah yang telah disiapkan
selama 6-12 jam, agar saponin larut ke dalam air tawar. Taburkan larutan saponin secara merata ke dalam
kolam, ampasnya dapat ikut disebarkan di tambak untuk menambah kesuburan tanah. Setelah yakin seluruh
hama yang ada di petakan tambak mati akibat saponin, selanjutnya dilakukan pengisian air dengan ketinggian
minimal 1 m.
Tabel Dosis Pemakaian Saponin
No Salinitas Dosis Saponin Keterangan
1 >30 ppt 15-20 ppm Pemakaian Siang
2 <30 ppt 25-30 ppm Pemakaian Siang
3 - 5-10 ppm Merangsang udang untuk molting
Tabel Penanganan Beberapa Jenis Penyakit
No Jenis Penyakit Saran Penanganan dan Penegahan
1 Virus IHHNV ((Infectious
Hypodermal and
Haematopoietic Necrosis Virus)
Menghindari kualitas benur yang tidak baik, lakukan disinfeksi dan
sterilisasi kemudian di kuras, menerapkan karantina dan biosecurity
secara tepat
2 Infectious Myonecrosis Virus
(IMNV)
Menjaga kestabilan kualitas air, mencegah perubahan ekstrem,
mengurangi stress pada udang, melakukan filter air dan sterilisasi
air yang digunakan, memusnahkan udang yang mati dan melakukan
pergantian air
3 White Feces Menjaga kestabilan kualitas air, mencegah perubahan ekstrem,
mengurangi stress pada udang, melakukan control pakan,
melakukan pergantian air
4 Taura Syndrome Virus Melakukan seleksi benur hingga induk, mencegah masukknya carier
pembawa penyakit seperti kepiting dan crustacean lain,
memperketat sanitasi dan sterilisasi peralatan, karantina air tandon
dan kolam terinfeksi, memusnahkan atau mengubur udang yang
mati agar tidak meluas, menerapkan biosecurity yang ketat
5 White Spot Syndrome Virus
(WSSV)
6 Chronic softshell syndrome atau
softshelling
Membri pakan yang baik, menjaga kondisi air dan tanah,
manajemen penggantian air yang baik 20-50%/hari, pemberian
suplemen yang mengandung Ca dan P dengan perbandingan 1:1
7 Balck gill (Insang Hitam) Menghindari overfeeding, manajemen penggantian air yang baik,
sipon secara teratur, gunakan pakan yang mengandung asam
askorbat diatas 2000 mg/kg
8 Cramped tails, bent tails, body
cramp (kram tubuh)
Control kualitas air, mengurangi stress pada udang
Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
9 Sindrom penyakit sulfat asam Memperbaiki pH tanah yang rendah dengan pengapuran, control
pH air secara teratur
10 Kekurangan oksigen
(Asphixiation, Hypoxia)
Mengurangi padat tebar, monitoring dan kontrol DO secara teratur,
menambah aerator, control pakan
Metode Perhitungan Aplikasi Dosis Pemakaian Additive Dalam Satuan “ppm”
Part Per Million (ppm) adalah satuan “per sejuta bagian”, dalam penerapannya penggunaan ppm ini adalah:
1 ppm = 1 mg/kg = 1 mg/l = 1 g/m
3
.
Tabel Konversi Dosis Penggunaan Additive
No Dosis Konversi Dosis
1 1 ppm 1 mg/L
2 1 ppm 1 mg/kg
3 1 ppm 1/10,000%
4 1 ppm 0.0001%.
5 1000 ppm 1 gram/L
6 1000 ppm 1000 mg/L
7 1000 ppm 1 mg/ml
8 10,000 ppm 1%
Contoh:
Suatu additive memiliki dosis 1 gram/m
3
. Berapakah yang dibutuhkan untuk mendapatkan dosis 5 ppm pada
kolam dengan luas 1,500 m
2
dengan ketinggian air 1 m?
Perhitungan:
 1 gram/m
3
= 1 ppm
 5 ppm = 5 gram/m
3
 Volume Air = 1,500 m
2
x 1 m = 1,500 m
3
 Additive yang dibutuhkan = Volume air x ppm yang diinginkan = 1,500 x 5 = 7,500 gram = 7.5 kg
Tidak Menggunakan Pestisida
Pestisida dapat membunuh pakan alami yang ada di dalam tambak, mikroba tanah dan menyebabkan kualitas
tanah memburuk, memperlambat laju pertumbuhan udang dan mudah terserang penyakit serta dapat
terkontaminasi pestisida, Air limbah budidaya yang mengandung pestisida yang dibuang ke perairan umum
dapat mencemari lingkungan. Pestisida dapat terakumulasi dan merusak tanah dasar tambak dan memerlukan
waktu yang panjang untuk pemulihannya.
SIMULASI PERHITUNGAN ADDITIVE
Sebuah Kolam dengan luas 2700 m
2
dan ketinggian air 1.2 m akan dilakukan pemberian additive yang memiliki
dosis 10 gram/m
3
.
1. Berapakah yang dibutuhkan pada kolam tersebut?
2. Berapakah yang dibutuhkan bila dosis diturunkan untuk mendapatkan dosis 5 ppm?
3. Berapakah yang dibutuhkan bila ketinggian kolam bertambah karena penambahan air menjadi 1.5 m?
Jawaban:
Additive yang dibutuhkan:
 Volume Kolam = Luas * Tinggi = 2700 * 1.2 = 3240 m
3
 Dosis 10 gram/m
3
= 10 ppm
 Additive = Volume air * ppm = 3240 * 10 = 32,400 gram = 32.4 kg
Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
Additive yang dibutuhkan bila dosis menjadi dosis 5 ppm
 Dosis 5 ppm = 5 gram/m
3
 Additive = Volume air * ppm = 3240 * 5 = 16,200 gram = 16.2 kg
Additive yang dibutuhkan bila ketinggian air 1.5 m
 Volume Kolam = Luas * Tinggi = 2700 * 1.5 = 4050 m
3
 Dosis 10 gram/m
3
= 10 ppm
 Additive = Volume air * ppm = 4050 * 10 = 40,500 gram = 40.5 kg
 Dosis 5 gram/m
3
= 5 ppm
 Additive = Volume air * ppm = 4050 * 5 = 20,250 gram = 20.25 kg

More Related Content

What's hot

Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...
Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...
Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...Syauqy Nurul Aziz
 
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauiin hamzah
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.Rahmadani Dani
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananMaya Fitri Zuly
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1lombkTBK
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayapadree_box
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananHeru Pramono
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurDeden Reinaldi
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikandadangsopian05
 
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Syauqy Nurul Aziz
 
Bioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasBioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasAlfani Kurniawan
 
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4Lalu Firman
 

What's hot (20)

Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...
Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...
Minimasi Kadar Nitrit di Tambak Udang & Rekayasa Keseimbangan Bakteri - Plank...
 
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENGELOLAAN PAKAN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Penanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payauPenanganan panen dan pasca panen air payau
Penanganan panen dan pasca panen air payau
 
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup BudidayaBDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
BDPP_Pertemuan 1_Ruang Lingkup Budidaya
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil PerikananTeknologi Penanganan Hasil Perikanan
Teknologi Penanganan Hasil Perikanan
 
Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1Produksi pakan alami 1
Produksi pakan alami 1
 
Kualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidayaKualitas air dalam budidaya
Kualitas air dalam budidaya
 
Teknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikananTeknologi hasil perikanan
Teknologi hasil perikanan
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Laporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telurLaporan fekunditas telur
Laporan fekunditas telur
 
Manajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikanManajemen kesehatan ikan
Manajemen kesehatan ikan
 
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
Optimalisasi Penggunaan Automatic Feeder Pada Budidaya Udang Litopenaeus Vann...
 
Sistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidayaSistem perikanan budidaya
Sistem perikanan budidaya
 
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikanPengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit ikan
 
7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc7. teknologi biofloc
7. teknologi biofloc
 
Sistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikanSistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikan
 
Bioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 FekunditasBioper chapter 5 Fekunditas
Bioper chapter 5 Fekunditas
 
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
Pemeliharaan larva ikan lele kelompok 4
 
Breeding dan Reproduksi
Breeding dan ReproduksiBreeding dan Reproduksi
Breeding dan Reproduksi
 

Similar to PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .pptpengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .pptYulyaFitria1
 
Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautWarta Wirausaha
 
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptxDAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptxArmizaAmir
 
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmPeningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmEndang Sri Lestari
 
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptPEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptimamtohari7
 
Materi Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptxMateri Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptxArumaHamida1
 
PENYAKIT IKAN LELE.pptx
PENYAKIT IKAN LELE.pptxPENYAKIT IKAN LELE.pptx
PENYAKIT IKAN LELE.pptximamtohari7
 
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
Daf 3323 topik 1  faktor penyakitDaf 3323 topik 1  faktor penyakit
Daf 3323 topik 1 faktor penyakitSurianim Azmi
 
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...Repository Ipb
 
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...Repository Ipb
 
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...Repository Ipb
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANMawar 99
 
BUDIDAYA_IKAN_NILA_ppt.pptx
BUDIDAYA_IKAN_NILA_ppt.pptxBUDIDAYA_IKAN_NILA_ppt.pptx
BUDIDAYA_IKAN_NILA_ppt.pptxErdipratamaerdi
 

Similar to PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (20)

pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .pptpengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
pengendalian hama penyakit untuk ikan .ppt
 
Pedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan lautPedoman penyakit ikan laut
Pedoman penyakit ikan laut
 
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptxDAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
DAF 4343 T5 - SIMPTOM PENYAKIT TERNAKAN.pptx
 
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupmPeningkatan higyene dan sanitasi ttupm
Peningkatan higyene dan sanitasi ttupm
 
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikanRomi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
Romi novriadi pengendalian hama dan penyakit ikan
 
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.pptPEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
PEMBINAAN MANAJEMEN KUALITAS AIR.ppt
 
Balai Budidaya laut Batam
Balai Budidaya laut BatamBalai Budidaya laut Batam
Balai Budidaya laut Batam
 
Materi Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptxMateri Budidaya Ikan Lele.pptx
Materi Budidaya Ikan Lele.pptx
 
PENYAKIT IKAN LELE.pptx
PENYAKIT IKAN LELE.pptxPENYAKIT IKAN LELE.pptx
PENYAKIT IKAN LELE.pptx
 
PPT Mikro Kel. 5.pdf
PPT Mikro Kel. 5.pdfPPT Mikro Kel. 5.pdf
PPT Mikro Kel. 5.pdf
 
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
Daf 3323 topik 1  faktor penyakitDaf 3323 topik 1  faktor penyakit
Daf 3323 topik 1 faktor penyakit
 
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
 
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHA...
 
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
HUBUNGAN KOMUNITAS FITOPLANKTON DENGAN PRODUKTIVITAS UDANG VANAME (Litopenaeu...
 
Slide diare akut.pptx
Slide diare akut.pptxSlide diare akut.pptx
Slide diare akut.pptx
 
DAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATANDAMPAK KESEHATAN
DAMPAK KESEHATAN
 
BUDIDAYA_IKAN_NILA_ppt.pptx
BUDIDAYA_IKAN_NILA_ppt.pptxBUDIDAYA_IKAN_NILA_ppt.pptx
BUDIDAYA_IKAN_NILA_ppt.pptx
 
Budidaya Ikan bawal
Budidaya Ikan bawalBudidaya Ikan bawal
Budidaya Ikan bawal
 
Penyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin APenyehatan Makmin A
Penyehatan Makmin A
 
Samonella thypi
Samonella thypiSamonella thypi
Samonella thypi
 

More from Mustain Adinugroho

TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BAIK
TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BAIKTEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BAIK
TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BAIKMustain Adinugroho
 
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
Belajar Bahasa Indonesia dengan Cara Mudah - Study Bahasa Indonesia in Easy Way
Belajar Bahasa Indonesia dengan Cara Mudah - Study Bahasa Indonesia in Easy WayBelajar Bahasa Indonesia dengan Cara Mudah - Study Bahasa Indonesia in Easy Way
Belajar Bahasa Indonesia dengan Cara Mudah - Study Bahasa Indonesia in Easy WayMustain Adinugroho
 
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk SemarangWorkshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk SemarangMustain Adinugroho
 
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...Mustain Adinugroho
 
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...Mustain Adinugroho
 
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEPERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEMustain Adinugroho
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGMustain Adinugroho
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...Mustain Adinugroho
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGMustain Adinugroho
 

More from Mustain Adinugroho (12)

TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BAIK
TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BAIKTEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BAIK
TEKNIK MEMILIH BENUR UDANG YANG BAIK
 
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANENAN DAN PASCA PANEN PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DAN POPULASI PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Belajar Bahasa Indonesia dengan Cara Mudah - Study Bahasa Indonesia in Easy Way
Belajar Bahasa Indonesia dengan Cara Mudah - Study Bahasa Indonesia in Easy WayBelajar Bahasa Indonesia dengan Cara Mudah - Study Bahasa Indonesia in Easy Way
Belajar Bahasa Indonesia dengan Cara Mudah - Study Bahasa Indonesia in Easy Way
 
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk SemarangWorkshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
Workshop Teknik Identifikasi Larva Ikan: Studi Kasus Perairan Teluk Semarang
 
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMANFAATA...
 
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...
COVER SKRIPSI - BEBAN KERJA OSMOTIK, PERUBAHAN OSMOEFEKTOR DAN EFISIENSI PEMA...
 
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEPERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
 
TAMBAK DAN UDANG VANNAMEI
TAMBAK DAN UDANG VANNAMEITAMBAK DAN UDANG VANNAMEI
TAMBAK DAN UDANG VANNAMEI
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI LARVA PELAGIS IKAN DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
 
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
HUBUNGAN LOGAM BERAT Pb DAN Cd PADA AIR LAUT, PLANKTON DAN LARVA PELAGIS IKAN...
 
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANGKOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
KOMPOSISI DAN DISTRIBUSI PLANKTON DI PERAIRAN TELUK SEMARANG
 

PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI

  • 1. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019 PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT Hama dan penyakit merupakan factor penyebab kegagalan budidaya yang bila tidak ditangani dengan baik akan menrugikan budidaya. Hama adalah organisme yang dapat mengganggu budidaya dan kemungkinan besar membawa penyakit yang dapat menyerang udang. Penyakit adalah kondisi terjadinya abnormalitas dari struktur, fungsi dan tingkah laku maupun abnormalitas pada metabolism. Adapun skema terjadinya penyakit adalah: 1. Patogen, adalah sumber penyakit atau organisme pembawa penyakit baik dari dalam maupun dari luar system budidaya dan segala aktifitas yang beresiko sebagai sumber penyakit 2. Lingkungan, merupakan pemicu potensi penyakit (virulence trigger), misalnya perubahan kualitas air yang drastic 3. Host/Inang, organisme yang dijangkiti penyakit, pada prosesnya dipengaruhi oleh umur, ukuran, status nutrisi, padat tebar, biomassa, status immune, gambaran kondisi social dan tingkah laku Gambar Skema Terjadinya Penyakit Deteksi penyakit perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit lebih luas dan dapat segera melakukan tindakan pengobatan dan pencegahan. Deteksi penyakit dapat dilakukan dengan melihat kondisi udang dan kondisi kualitas air. Deteksi penyakit juga dapat dilakukan pada tingkat populasi, dimana indicator pertumbuhan populasi dapat dijadikan pendugaan awal adanya penyakit atau tidak. Hal ini juga berkaitan dengan pengamatan pakan yang habis pada anco atau tidak serta hubungan dengan pakan dan kualitas air. Tabel Deteksi Penyakit Pada Udang No Waktu Cara Deteksi 1 Siang Usus terlihat kosong, ekor kipas tidak membuka, permukaan tubuh kusam, kasar dan tidak berkilau, kotoran berwarna putih, berlendir putus-putus, mata bengkak dan tangkai mata berwarna buram 2 Malam Dilakukan sebelum pemberian pakan malam dengan menggunakan senter, udang yang sehat matanya akan memantulkan sinar dan segera menghindari cahaya, sedangkan udang yang terkena penyakit membutuhkan waktu untuk merespon cahaya, berenang ketepian dekat permukaan air
  • 2. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019 Tabel Indikasi Penyakit dan Penyebabnya No Gejala di Kolam Keterangan Penyakit 1 Pertumbuhan cepat, SR tinggi Populasi normal 2 Pertumbuhan cepat, SR rendah tidak terdapat mortalitas Populasi kurang pada saat tebar 3 Pertumbuhan cepat, terdapat mortalitas secara drastic Keracunan/virus 4 Pertumbuhan lambat, SR rendah Kualitas pakan rendah/ underfeeding/ overstocking 5 Pertumbuhan lambat, SR rendah tidak terdapat mortalitas Pertumbuhan lambat 6 Pertumbuhan lambat, terdapat mortalitas kronis Low potencytoxin, deficiensi nutrient, low virulent patogen 7 Serangan satu kolam Human error atau kasus tertentu 8 Serangan satu farm, banyak kolam, DOC tua Biomassa, factor lingkungan, penyakit dengan virulensi rendah 9 Serangan banyak farm, banyak kolam, DOC muda atau tua Terjadi wabah penyakit, masalah kualitas pakan atau terkontaminasi senyawa racun berskala luas Tabel Jenis-jenis Penyakit Yang Sering Muncul Pada Udang Vannamei Karena Virus No Nama Penyakit Gejala dan Tanda-Tanda 1 Virus IHHNV (Infectious Hypodermal and Haematopoietic Necrosis Virus) Udang berenang tidak tentu arah, lemah dan hilang nafsu makan. Gerakan kaki jalan dan kaki renang berhenti, kemudian udang tenggelam ke dasar. Terjadi kelainan bentuk tubuh 2 Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) Ekor berwarna putih pucat hingga kemerahan. Tidak nafsu makan dan softshell. Udang lemah dan berenang tidak tentu arah. Hepatopancreas mengecil dan lipid rendah 3 White Feces Kotoran udang mengambang dan berwana putih. Pertumbuhan lambat dan kropos. Tidak mempunyai nafsu makan 4 Taura Syndrome Virus Fase akut: mortalitas tinggi (40-90%), udang mengambang, ekor dan pleopod berwarna merah, kematian pada saat molting. Fase Peracute: mortalitas puncak pada saat molting. Fase Kronis: neokrosis pada epitel kutikula, udang yang bertahan masih membawa penyakit 5 White Spot Syndrome Virus (WSSV) Udang berenang dekat permukaan dan sesekali berhenti di dinding tambak. Terdapat bintik putih pada cangkang (+2mm). Nafsu makan menurun. Pada beberapa, tubuh berwarna kemerahan Tabel Jenis-jenis Penyakit Yang Sering Muncul Pada Udang Vannamei Karena Vaktor Lingkungan No Nama Penyakit Gejala dan Tanda-Tanda 1 Chronic softshell syndrome atau softshelling Kulit tipis, gelap, kasar dan berkerut yang terjadi selama beberapa minggu. Kontaminasi pestisida. Kondisi air dan tanah yang tidak baik. Terjadi karena kekurangan nutrisi, kolam dengan pH tinggi, fosfat dan bahan organic rendah, pergantian air kurang memadahi dan pemberian pakan yang tidak baik atau kurang. 2 Sindrom penyakit sulfat asam Pertumbuhan lambat. Frekuensi molting menuru. Insang berwarna kekuningan hingga kecoklatan. Terjadi karena pH air dan tanah rendah 3 Kekurangan oksigen (Asphixiation, Hypoxia) Berenang dipermukaan tambak. Terjadi kematian masal. Terjadi karena DO dalam air rendah
  • 3. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019 4 Black gill (Insang Hitam) Insang kemerahan hingga kehitaman. Bagian punggung tertutup seperti kabut. Terjadi kelainan bentuk. Kurang nafsu makan dan terjadi kematian. Terjadi karena kontaminasi logam berat, kekurangan asam askorbat, TSS dan bahan organic tinggi 5 Cramped tails, bent tails, body cramp (kram tubuh) Bagian ekor kaku sebagian atau seluruhnya. Terjadi karena ketidak seimbangan mineral dalam air dan pakan atau perubahan suhu secara drastis Gambar Virus IHHNV Gambar Virus IMNV Gambar White Feces Gambar Virus Taura Syndrome Gambar Virus WSSV Gambar Penyakit Blackgill
  • 4. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019 Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sejak persiapan tambak, pemasukan air, pemilihan benur, dan selama pemeliharaan. Aktivitas yang perlu dilakukan adalah memonitoring rutin terhadap kesehatan udang dan kualitas air serta tindakan pencegahan. Pencegahan Hama dan Penyakit dilakukan dengan cara:  Kontrol jumlah dan jenis plankton agar seimbang dan tidak terjadi crash plankton.  Tidak membuang dan mengganti seluruh air secara langsung apabila diketahui terkena penyakit.  Tumbuhan air/klekap, tidak dibuang ke petak lain atau perairan umum.  Udang yang sakit atau mati segera diambil dari tambak dan dimusnahkan (jangan dibuang ke outlet).  Menerapkan biosekuriti pada seluruh kegiatan dan area pertambakan, seperti menyiapkan bak sterilisasi bagi manusia yang ingin masuk ke area tambak dan membuat jaring CPD dan BSD untuk mencegah kepiting, kambing, burung dan hewan lainnya masuk ke dalam kolam Pencegahan dengan mengendalikan kualitas air akan menurunkan resiko terkena penyakit. Penggunaan saponin pada saat persiapan tambak untuk memberantas ikan, telur ikan dan keong. Saponin juga dapat merangsang pergantian kulit dan berfungsi sebagai pupuk organik. Saponin direndam dalam wadah yang telah disiapkan selama 6-12 jam, agar saponin larut ke dalam air tawar. Taburkan larutan saponin secara merata ke dalam kolam, ampasnya dapat ikut disebarkan di tambak untuk menambah kesuburan tanah. Setelah yakin seluruh hama yang ada di petakan tambak mati akibat saponin, selanjutnya dilakukan pengisian air dengan ketinggian minimal 1 m. Tabel Dosis Pemakaian Saponin No Salinitas Dosis Saponin Keterangan 1 >30 ppt 15-20 ppm Pemakaian Siang 2 <30 ppt 25-30 ppm Pemakaian Siang 3 - 5-10 ppm Merangsang udang untuk molting Tabel Penanganan Beberapa Jenis Penyakit No Jenis Penyakit Saran Penanganan dan Penegahan 1 Virus IHHNV ((Infectious Hypodermal and Haematopoietic Necrosis Virus) Menghindari kualitas benur yang tidak baik, lakukan disinfeksi dan sterilisasi kemudian di kuras, menerapkan karantina dan biosecurity secara tepat 2 Infectious Myonecrosis Virus (IMNV) Menjaga kestabilan kualitas air, mencegah perubahan ekstrem, mengurangi stress pada udang, melakukan filter air dan sterilisasi air yang digunakan, memusnahkan udang yang mati dan melakukan pergantian air 3 White Feces Menjaga kestabilan kualitas air, mencegah perubahan ekstrem, mengurangi stress pada udang, melakukan control pakan, melakukan pergantian air 4 Taura Syndrome Virus Melakukan seleksi benur hingga induk, mencegah masukknya carier pembawa penyakit seperti kepiting dan crustacean lain, memperketat sanitasi dan sterilisasi peralatan, karantina air tandon dan kolam terinfeksi, memusnahkan atau mengubur udang yang mati agar tidak meluas, menerapkan biosecurity yang ketat 5 White Spot Syndrome Virus (WSSV) 6 Chronic softshell syndrome atau softshelling Membri pakan yang baik, menjaga kondisi air dan tanah, manajemen penggantian air yang baik 20-50%/hari, pemberian suplemen yang mengandung Ca dan P dengan perbandingan 1:1 7 Balck gill (Insang Hitam) Menghindari overfeeding, manajemen penggantian air yang baik, sipon secara teratur, gunakan pakan yang mengandung asam askorbat diatas 2000 mg/kg 8 Cramped tails, bent tails, body cramp (kram tubuh) Control kualitas air, mengurangi stress pada udang
  • 5. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019 9 Sindrom penyakit sulfat asam Memperbaiki pH tanah yang rendah dengan pengapuran, control pH air secara teratur 10 Kekurangan oksigen (Asphixiation, Hypoxia) Mengurangi padat tebar, monitoring dan kontrol DO secara teratur, menambah aerator, control pakan Metode Perhitungan Aplikasi Dosis Pemakaian Additive Dalam Satuan “ppm” Part Per Million (ppm) adalah satuan “per sejuta bagian”, dalam penerapannya penggunaan ppm ini adalah: 1 ppm = 1 mg/kg = 1 mg/l = 1 g/m 3 . Tabel Konversi Dosis Penggunaan Additive No Dosis Konversi Dosis 1 1 ppm 1 mg/L 2 1 ppm 1 mg/kg 3 1 ppm 1/10,000% 4 1 ppm 0.0001%. 5 1000 ppm 1 gram/L 6 1000 ppm 1000 mg/L 7 1000 ppm 1 mg/ml 8 10,000 ppm 1% Contoh: Suatu additive memiliki dosis 1 gram/m 3 . Berapakah yang dibutuhkan untuk mendapatkan dosis 5 ppm pada kolam dengan luas 1,500 m 2 dengan ketinggian air 1 m? Perhitungan:  1 gram/m 3 = 1 ppm  5 ppm = 5 gram/m 3  Volume Air = 1,500 m 2 x 1 m = 1,500 m 3  Additive yang dibutuhkan = Volume air x ppm yang diinginkan = 1,500 x 5 = 7,500 gram = 7.5 kg Tidak Menggunakan Pestisida Pestisida dapat membunuh pakan alami yang ada di dalam tambak, mikroba tanah dan menyebabkan kualitas tanah memburuk, memperlambat laju pertumbuhan udang dan mudah terserang penyakit serta dapat terkontaminasi pestisida, Air limbah budidaya yang mengandung pestisida yang dibuang ke perairan umum dapat mencemari lingkungan. Pestisida dapat terakumulasi dan merusak tanah dasar tambak dan memerlukan waktu yang panjang untuk pemulihannya. SIMULASI PERHITUNGAN ADDITIVE Sebuah Kolam dengan luas 2700 m 2 dan ketinggian air 1.2 m akan dilakukan pemberian additive yang memiliki dosis 10 gram/m 3 . 1. Berapakah yang dibutuhkan pada kolam tersebut? 2. Berapakah yang dibutuhkan bila dosis diturunkan untuk mendapatkan dosis 5 ppm? 3. Berapakah yang dibutuhkan bila ketinggian kolam bertambah karena penambahan air menjadi 1.5 m? Jawaban: Additive yang dibutuhkan:  Volume Kolam = Luas * Tinggi = 2700 * 1.2 = 3240 m 3  Dosis 10 gram/m 3 = 10 ppm  Additive = Volume air * ppm = 3240 * 10 = 32,400 gram = 32.4 kg
  • 6. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019 Additive yang dibutuhkan bila dosis menjadi dosis 5 ppm  Dosis 5 ppm = 5 gram/m 3  Additive = Volume air * ppm = 3240 * 5 = 16,200 gram = 16.2 kg Additive yang dibutuhkan bila ketinggian air 1.5 m  Volume Kolam = Luas * Tinggi = 2700 * 1.5 = 4050 m 3  Dosis 10 gram/m 3 = 10 ppm  Additive = Volume air * ppm = 4050 * 10 = 40,500 gram = 40.5 kg  Dosis 5 gram/m 3 = 5 ppm  Additive = Volume air * ppm = 4050 * 5 = 20,250 gram = 20.25 kg