Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan, udang, serta kerang dan lain-lain. Penyebutan “tambak” ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang. Tambak merupakan salah satu jenis habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir.
Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika, mulai dari Teluk California di Mexico bagian utara sampai ke pantai barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Kosta Rika di Amerika Tengah hingga ke Peru di Amerika Selatan. Udang vannamei termasuk genus Penaeus dan subgenus Litopenaeus. Vannamei berbeda dari genus Penaeus lainnya karena bentuk telikum (organ kelamin betina) terbuka, tapi tidak terdapat tempat untuk penyimpanan sperma.
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
1. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
TAMBAK DAN UDANG VANNAMEI
TAMBAK UDANG
Istilah budidaya perairan (akuakultur) berasal dari bahasa lnggris “aquaculture” yang berarti pengusahaan
budidaya organisme akuatik termasuk ikan, moluska, krustase dan tumbuhan akuatik. Kegiatan budidaya
menyiratkan semacam intervensi dalam proses pemeliharaan untuk meningkatkan produksi, seperti penebaran
yang teratur, pemberian pakan, perlindungan terhadap pemangsa (predator) pencegahan terhadap serangan
penyakit dan sebagainya. Kegiatan budidaya dapat dilaksanakan di lingkungan air payau, air tawar dan air laut.
Pemilihan jenis (spesies) tertentu akan berkaitan langsung dengan lingkungan perairan sebagai habitat dari
spesies yang dipelihara.
Tambak dalam perikanan adalah kolam buatan, biasanya di daerah pantai, yang diisi air dan dimanfaatkan
sebagai sarana budidaya perairan (akuakultur). Hewan yang dibudidayakan adalah hewan air, terutama ikan,
udang, serta kerang dan lain-lain. Penyebutan “tambak” ini biasanya dihubungkan dengan air payau atau air
laut. Kolam yang berisi air tawar biasanya disebut kolam saja atau empang. Tambak merupakan salah satu jenis
habitat yang dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan budidaya air payau yang berlokasi di daerah pesisir.
Secara umum tambak biasanya dikaitkan langsung dengan pemeliharaan udang, walaupun sebenarnya masih
banyak spesies lain yang dapat dibudidayakan di tambak misalnya ikan bandeng, ikan nila, ikan kerapu, kakap
putih dan sebagainya. Tetapi tambak lebih dominan digunakan untuk kegiatan budidaya udang.
Gambar 1. Konstruksi Tambak Udang
Tambak Udang adalah sebuah kolam yang dibangun untuk membudidayakan udang, baik udang air payau
maupun air laut. Tambak umumnya berada diwilayah pesisir yang dekat dengan pantai. Udang merupakan salah
satu hewan air yang memiliki sistem osmoregulasi, sehingga kualitas air (terutama salinitas) sangat menentukan
kelangsungan dan pertumbuhan hidupnya. Udang merupakan salah satu komoditas perikanan non-ikan
ekonomis penting yang memiliki harga jual cukup stabil.
UDANG VANNAMEI
Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) berasal dari daerah subtropis pantai barat Amerika, mulai dari Teluk
California di Mexico bagian utara sampai ke pantai barat Guatemala, El Salvador, Nicaragua, Kosta Rika di
Amerika Tengah hingga ke Peru di Amerika Selatan. Udang vannamei termasuk genus Penaeus dan subgenus
Litopenaeus. Vannamei berbeda dari genus Penaeus lainnya karena bentuk telikum (organ kelamin betina)
terbuka, tapi tidak terdapat tempat untuk penyimpanan sperma.
2. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
Tabel 4.1. Klasifikasi Udang Vannamei
No Kelasifikasi Nama No Kelasifikasi Nama
1 Kingdom Animalia 7 Superordo Eucarida
2 Sub kingdom Metazoa 8 Ordo Decapodas
3 Filum Arthropoda 9 Subordo Dendrobrachiata
4 Subfilum Crustacea 10 Familia Penaeidae
5 Kelas Malacostraca 11 Sub genus Litopenaeus
6 Subkelas Eumalacostraca 12 Spesies Litopenaeus vannamei
Bagian tubuh terdiri dari antena, antenula dan 3 pasang maxilliped, 5 pasang kaki berjalan (periopoda).
Maxilliped sudah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai organ untuk makan. Pada ujung peripoda
beruas-ruas yang berbentuk capit (dactylus). Dactylus terdapat pada kaki ke-1, ke-2 dan ke-3. Abdomen terdiri
dari 6 ruas dan terdapat 5 pasang kaki renang (pleopoda) dan sepasang uropods (ekor) yang membentuk kipas
bersama-sama telson (ekor tengah). Bentuk rostrum memanjang, langsing dan pangkalnya hamper berbentuk
segitiga. Uropoda berwarna merah kecoklatan dengan ujungnya kuning kemerah-merahan atau sedikit
kebiruan, kulit tipis transparan. Warna tubuhnya putih kekuningan terdapat bintik-bintik coklat dan hijau pada
ekor. Udang betina dewasa tekstur punggungnya keras, telson dan uropoda berwarna kebiru-biruan, sedangkan
pada udang jantan dewasa memiliki ptasma yang simetris.
Gambar 2. Silkus Hidup Udang Vannamei
Udang vannamei dewasa dapat mencapai ukuran 230 milimeter. Pada betina warna ovariumnya terlihat dari
luar melalui karapasnya yang putih bening tembus pandang. Gonad induk betina mula-mula berwarna
keputihan, kemudian berubah menjadi coklat keemasan atau coklat kehijauan beberapa saat sebelum
mengeluarkan telurnya (spawning). Proses pengeluaran telurnya dimulai saat induk betina melompat secara
tiba-tiba dan kemudian berenang yang hanya memakan waktu 1 menit. Jumlah telur yang dihasilkan oleh induk
betina bervariasi tergantung ukuran tubuhnya. Untuk induk berukuran 30-45 gram bisa menghasilkan 100,000-
250,000 telur. Diameter telur berukuran sekitar 0.22 mm.
Habitat udang vannamei di alam bisa dijumpai mulai dari perairan dekat garis pantai hingga kedalaman 72
meter, cenderung menyukai dasar perairan yang berlumpur. Spesies ini dapat beradaptasi pada kisaran salinitas
yang sangat luas, bahkan dapat beradaptasi pada salinitas yang sangat rendah sehingga sangat popular
dibudidayakan pada tambak-tambak salinitas rendah di pedalaman Thailand. Udang vannamei memiliki sifat
cenderung berada di kolom air dan sangat aktif berenang kesana-kemari (forager). Udang vannamei selain
bersifat diurnal (aktif di siang hari) juga bersifat nocturnal, dimana udang sangat aktif di malam hari terutama
dalam mencari makan. Udang vannamei juga bersifat omnivora, detrivora dan kanibal.
3. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
Siklus hidup udang vannamei dimulai dari udang dewasa yang melakukan pemijahan hingga terjadi fertilisasi.
Setelah 16-17 jam dari fertilisasi, telur menetas menjadi larva (nauplius). Tahap naupli tersebut memakan
kuning telur yang tersimpan dalam tubuhnya dan akan mengalami molting, lalu menjadi zoea. Zoea akan
mengalami metamorfosis menjadi mysis. Mysis mulai terlihat seperti udang kecil memakan plankton. Setelah 3
sampai 4 hari, mysis mengalami metamorfosis menjadi postlarva. Tahap postlarva adalah tahap saat udang
sudah mulai memiliki karakteristik udang dewasa. Keseluruhan proses dari tahap nauplii sampai postlarva
membutuhkan waktu sekitar 12 hari. Kemudian post larva akan dilanjutkan ketahap juvenil dan menjadi
dewasa.
Gambar 3. Silkus Hidup Udang Vannamei
Pertumbuhan udang vannamei dipengaruhi dua faktor yaitu frekuensi molting/ganti kulit (waktu antara
molting) dan pertumbuhan pada setiap molting. Tubuh udang mempunyai karapas/kulit luar yang keras,
sehingga pada setiap kali berganti kulit, karapas terlepas dan akan membentuk karapas baru. Ketika karapas
masih lunak, udang berpeluang untuk dimangsa oleh udang lainnya. Udang merupakan organisme pemakan
segala (omnivorus). Pada habitatnya, udang vannamei memakan jasad renik/krustasea kecil, amphipoda dan
polychaeta. Nafsu makan tergantung oleh kondisi lingkungan dan laju konsumsi pakan akan meningkat pada
kondisi lingkungan optimum.
Udang vannamei resmi diizinkan masuk ke Indonesia melalui SK Menteri Kelautan dan Perikanan RI No.
41/2001. Udang vannamei (Litopenaeus vannameii) masuk ke Indonesia dikarenakan produksi udang windu
menurun sejak 1996 akibat serangan penyakit dan penurunan kualitas lingkungan. Pemerintah kemudian
melakukan kajian pada komoditas udang laut jenis lain yang dapat menambah produksi udang selain udang
windu di Indonesia. Atas pertimbangan tersebutlah udang vannamei mulai diperkenalkan di Indonesia.
Posisi Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa dengan musim hujan dan kemarau yang tetap, dapat
memproduksi udang vannamei sepanjang tahun. Produksi tersebut disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik
lahan masing-masing. Udang vannamei saat ini banyak dibudidayakan di Sumatera Utara, Lampung, Bengkulu,
Banten, Pantura Jawa Barat, Pantura dan Pansel Jawa Tengah dan Timur, DIY, Sulawesi Selatan dan Sulawesi
Tenggara.
4. Modul Materi Pembelajaran Budidaya Udang Vannamei 2019
Gambar 4. Sebaran Benih Udang Vannamei di Indonesia
Udang yang hidup di perairan payau maupun laut ini sangat potensial untuk dibudidayakan karena cukup
mudah dibanding dengan jenis lain. Potensi peluang usaha budidaya udang vannamei cukup besar dan
menjanjikan karena harga jual udang vannamei yang terbilang cukup tinggi dan stabil. Permintaan kebutuhan
udang vannamei relatif cukup tinggi baik untuk pasar lokal maupun internasional (export). Kebutuhan pasar
gobal saat ini sedang over demand, dimana produksi udang vannamei itu sendiri masih dalam keadaan under
supply. Artinya kebutuhan pasar global masih kekurangan dan potensi produksi udang vannamei masih dapat
dikembangkan karena memiliki potensi dan peluang.
Udang vannamei pada awalnya dianggap tahan terhadap serangan penyakit. Namun dalam perkembangannya,
udang vannamei juga terserang WSSV (White Spot Syndrome Virus), TSV (Taura Syndrome Virus), IMNV
(Infectious Myo Necrosis Virus), vibrio, dan penyakit terbaru yaitu EMS (Early Mortality Syndrome). Untuk itu
perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian dengan penerapan budidaya ramah lingkungan.