SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Godeliva D.B. Ogot (1201057035)
Intan Murwany Se’u (1201051005)
Ronisius Ottu (1201051017)
HUKUM GAUSS
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang oleh Rahmatnya kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Dalam kesempatan ini pula,kami juga tidak lupa berterima kasih pada :
1. Ibu Yusniati H.M. Yusuf, S.si, M.Pd yang telah membimbing dalam kami
penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik
2. Kedua orang tua kami yang selalu mendorong kami , agar kami tidak lelah dalam
penyusunan makalah tersebut
3. Kaka-kaka dan teman-teman yang selalu mendampingi kami dan membantu
memasukkan ide-ide sehingga makalah tersebut teselesaikan dengan baik
Tidak luput dari kekurangan dan kelebihan, makalah ini dibuat agar dapat menambah
pengetahuan dalam ilmu . kami merasa mekalah ini belum terlalu sempurna . Untuk itu kami
mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan
makalah mendatang.
Akhirnya atas perhatian kami ucapkan terima kasih.
Kupang, 3 november 2014
Penulis
~ ii ~
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………..….....................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….……………iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………...……………. 1
B. RUMUSAN MASALAH……………………….…………………………………………1
C. TUJUAN…………………………………………………………………………………..1
BAB II ISI
A. HUKUM GAUSS…………………………………………………......…………………..2
B. FLUK MEDAN LISTRIK……………………………………………………………..….3
C. PENERAPAN HUKUM GAUSS…………………………………………………………5
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………....8
B. SARAN……………………………………………………………………………………8
SOAL EVALUASI ……………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….
~ iii ~
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Listrik merupakan salah satu bentuk energi. Energi listrik telah menjadi bagian penting
dalam kehidupan manusia. Dengan adanya revolusi yang dilakukan oleh para ilmuwan pada
akhir 1700-an, menimbulkan dampak adanya perubahan kehidupan manusia, yaitu saat
ditemukannya suatu metode pemanfaatan daya listrik yang kuat. Dengan adanya revolusi
tersebut, saat ini kita dapat menikmati berbagai teknologi karena hampir seluruh peralatan
yang digunakan oleh manusia memanfaatkan bantuan energi listrik. Listrik pada dasarnya
dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis berkaitan
dengan muatan listrik dalam keadaan diam, sedangkan listrik dinamis berkaitan dengan
muatan listrik dalam keadaan bergerak.
Kalian tentu tidak asing dengan petir. Kejadiannya saat mendengar waktu hujan, cukup
menakutkan. Petir inilah contoh dari kejadian listrik statis. Ada muatan-muatan yang
bergerak pada saat itu dan memunculkan cahaya yang disebut kilat. Adanya petir
menunjukkan bahwa awan dapat memiliki muatan listrik. Muatan listrik pada awan ternyata
dapat berpindah, baik dari awan yang satu ke awan yang lain, atau dari awan ke bumi. Petir
merupakan loncatan muatan listrik akibat perbedaan potensial yang sangat besar dari awan ke
bumi yang disertai energi yang sangat besar. Muatan listrik di awan merupakan muatan listrik
statis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa bunyi dari hukum gauss?
2. Apa itu fluks medan listrik?
3. Bagaimanakah pnerapan – penerapan dari hukum gauss?
C. TUJUAN
1. Untuk menjelaskan bunyi dari hukum gauss?
2. Untuk menjelaskan tentang fluks medan listrik
3. Untuk menjelaskan penerapan – penerapan dari hukum gauss
~ 1 ~
BAB II
ISI
A. HUKUM GAUSS
Gambar (1)
Besar medan listrik disebut dengan kuat medan listrik dapat
didefinisikan juga sebagai kerapatan garis-garis medan listrik.
Dari pengertian di atas dapat dirumuskan hubungan sebagai
berikut.
…………. (1)
Hukum mengenai gaya elektrostatis dikemukakan oleh
Charles Augustin de Coulomb dalam Hukum Coulombnya.
Kita dapat menyatakan Hukum Coulomb di dalam bentuk lain,
yang dinamakan Hukum Gauss, yang dapat digunakan untuk
menghitung kuat medan listrik pada kasus-kasus tertentu yang
bersifat simetri. Hukum Gauss menyatakan bahwa “jumlah
aljabar garis-garis gaya magnet (fluks) listrik yang menembus
permukaan tertutup sebanding dengan jumlah aljabar muatan
listrik di dalam permukaan tersebut”. Pernyataan tersebut
dapat dirumuskan:
………. (2)
Pernyataan di atas itulah yang dikenal sebagai hukum Gauss
dan juga dapat dirumuskan sebagai berikut :
Faktor pembanding yang sesuai adalah
1
0
Sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut :
~ 2 ~
(a) Garis – garis gaya listrik
E membentuk sudut 𝜽
dengan normal;
(b) Saling tegak lurus
sehingga 𝝓 maksimum,
𝜽 = 0
(c) Sejajar sehingga 𝝓 = 0
dan 𝜽 = 90o 𝑁 = ∑𝑞
B. FLUKS MEDAN LISTRIK
Fluks medan listrik yang disimbolkan  𝐸,
dapat dinyatakan oleh jumlah garis yang
melalui suatu penampang tegak lurus.
Kerapatan fluks listrik pada titik tersebut
adalah jumlah per satuan luas pada titik itu.
Untuk permukaan tertutup di dalam sebuah
medan listrik maka kita akan melihat bahwa
 𝐸 adalah positif jika garis-garis gaya
mengarah ke luar, dan adalah negative jika
garis-garis gaya menuju ke dalam, seperti yang
diperlihatkan Gambar (2) Sehingga,  𝐸 adalah
positif untuk permukaan S1 dan negative untuk
S2.  𝐸 untuk permukaan S3 adalah nol.
Pada Gambar (3) menunjukkan sebuah
permukaan tertutup yang dicelupkan di dalam
medan listrik tak uniform. Misalnya,
permukaan tersebut dibagi menjadi segiempat
segiempat kuadratis ∆S yang cukup kecil,
sehingga dianggap sebagai bidang datar.
Elemen luas seperti itu dinyatakan sebagai
sebuah vektor ∆S , yang besarnya menyatakan
luas ∆S . Arah ∆S sebagai normal pada
permukaan yang digambarkan ke arah luar.
Sebuah vector medan listrik E digambarkan
oleh tiap segiempat kuadratis. Vektor-vektor E
dan ∆S membentuk sudut 𝜃 terhadap satu sama
lain
~ 3 ~
Gambar (3)
(a) Sebuah permuakaan tertutup dicelupkan
kedalam medan listrik tak uniform. (b) tiga elemen
luas permukaan tertutup.
Gambar (2) dua muatan sama besar dan
berlawanan tanda. Garis putus – putus menyatakan
perpotongan di antara permukaan tertutup
hipotetik dengan bidang gambar
Perbesaran segiempat kuadratis dari Gambar 3(b) ditandai dengan x, y, dan z, di mana
pada x, 𝜃 > 90o (E menuju ke dalam); pada y, 𝜃 = 90o (E sejajar pada permukaan); dan pada
z, 𝜃 < 90o (E menuju ke luar). Sehingga, definisi mengenai fluks adalah:
………………… (3)
Jika E di mana-mana menuju ke luar, 𝜃 < 90o, maka E. ∆S positif (Gambar 2 permukaan
S1). Jika E menuju ke dalam 𝜃 >90o, E. ∆S akan menjadi negatif, dan  𝐸 permukaan akan
negatif (Gambar 2 permukaan S2). Dengan menggantikan penjumlahan terhadap permukaan
(persamaan (3)) dengan sebuah integral terhadap permukaan akan diperoleh:
………………… (4)
Dari persamaan (3), kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai untuk fluks listrik
( 𝐸) adalah newton.meter2coulomb (Nm2/C). Hubungan antara  𝐸untuk permukaan dan
muatan netto q, berdasarkan Hukum Gauss adalah:
𝜖0  𝐸 = 𝑞 ………………… (5)
Dengan menggunakan persamaan (4) diperoleh :
𝜖0 ∮ 𝐸 . 𝑑𝑆 = 𝑞 ………………… (6)
Pada persamaan (5), jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan
berlawanan tandanya, maka fluks  𝐸adalah nol. Hukum Gauss dapat digunakan untuk
menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetris sehingga kita dapat dengan
mudah menghitung integral di dalam persamaan (6).
~ 4 ~
 𝐸 = ∑𝐸 . ∆S
 𝐸 = ∮ 𝐸 . 𝑑S
C. PENERAPAN HUKUM GAUSS
1. Medan Listrik Di Dekat Muatan Listrik
Sebuah muatan titik q terlihat pada Gambar 4. Medan
listrik yang terjadi pada permukaan bola yang jari-jarinya r
dan berpusat pada muatan tersebut, dapat ditentukan dengan
menggunakan Hukum Gauss. Pada gambar tersebut, E dan dS
pada setiap titik pada permukaan Gauss diarahkan ke luar di
dalam arah radial. Sudut di antara E dan dS adalah nol dan
kuantitas E dan dS akan menjadi E.dS saja. Dengan
demikian, Hukum Gauss dari persamaan (6) akan menjadi:
𝜖0 ∮ 𝐸 . 𝑑𝑆 = 𝜖0 ∮ 𝐸 𝑑𝑆 = 𝑞
Karena E adalah k instan untuk setiap titik pada bola, maka E
dapat dikeluarkan dari integral yang akan mengahsilkan :
𝜖0 . 𝐸 ∮ 𝑑𝑆 = 𝑞
Dengan integral tersebut menyatakan luasan bola, sehingga :
𝜖0 𝐸 (4𝜋𝑟2) = 𝑞 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸 =
1 𝑞
4𝜋𝜖0 𝑟2
……………… (7)
Dengan k =
1 𝑞
4𝜋𝜖0
. Sehingga besarnya medan listrik E pada
setiap titik yang jaraknya r dari sebuah muatan titik q adalah :
𝐸 = 𝑘
𝑞
𝑟2
………………. (8)
2. Bola Konduktor Bermuatan
Bola konduktor berjari-jari R diberi muatan Q maka muatan itu akan tersebar pada
permukaan bola seperti pada gambar (5).. Arah medan listrik oleh bola bermuatan sama
dengan muatan titik yaitu meninggalkan muatan positif dan menuju muatan negatif.
Sedangkan kuat medan listriknya dapat ditentukan dari hukum Gauss.
~ 5 ~
Gambar (4) sebuah pemukaan
gauss berbentuk bola
Dari hukum Gauss dapat dijelaskan
bahwa medan listrik timbul jika ada muatan
yang dilingkupinya. Bagaimana jika titiknya
berada di dalam bola? Coba kalian lihat titik
A pada Gambar (5). Luasan yang dibutuhkan
titik A tidak melingkupi muatan berarti kuat
medannya nol, EA = 0. Untuk titik di
permukaan bola dan di luar bola akan
memiliki luasan yang melingkupi muatan Q
tersebut sehingga dapat diturunkan dengan
hukum Gauss sebagai berikut :
Jadi dapat disimpulkan kuat medan listrik
oleh bola konduktor sebagai berikut :
3. Medan Listrik Diantara Dua Keping Sejajar
Pada dua keping sejajar yang mempunyai muatan listrik sama, tetapi berlawanan
jenisnya, antara kedua keping tersebut terdapat medan listrik homogen. Di luar kedua keping
juga terdapat medan listrik yang sangat kecil jika dibandingkan dengan medan listrik di
antara kedua keping, sehingga dapat diabaikan, seperti pada Gambar (6).
Jika luas keping A, masing-masing keping bermuatan +q dan -q, medan listrik dinyatakan
oleh banyaknya garisgaris gaya, sedangkan garis-garis gaya dinyatakan sebagai jumlah
muatan yang menimbulkan garis gaya tersebut. Muatan listrik tiap satu satuan luas keping
penghantar didefinisikan sebagai rapat muatan permukaan diberi lambang  (sigma), yang
diukur dalam C/m2.
~ 6 ~
Gambar (5) bola konduktor
bermuatan
A
q

A
N
 ……….. (9)
Karena N = AE..0
Maka :
A
AE..0
 
E.0 
Sehingga, kuat medan listrik antara dua
keeping sejajar adalah :
0

E ……………… (10)
Dengan :
E = kuat medan listrik (N/C)
 = rapatan muatan keeping (C/m2)
0= permitivitas runag hampa = 8,85 x
10-12 C/Nm2
~ 7 ~
Gambar (6) medan listrik diantara dua
keeping sejajar
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hukum Gauss menyatakan bahwa: “jumlah aljabar garis-garis gaya magnet (fluks)
listrik yang menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah aljabar muatan listrik
di dalam permukaan tersebut”. Jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang
sama dan berlawanan tandanya, maka fluks  𝐸adalah nol.
Hukum gauss diterapkan untuk menghitung kuat medan listrik pada bola konduktor
bermuatan dan diantara dua keeping sejajar. Kuat medan listrik oleh bola konduktor adalah
𝐸 = 𝑘
𝑞
𝑟2
(diluar/permukaan) dan 𝐸 = 0 (didalam bola). Kuat medan listrik di antara dua pelat
sejajar bermuatan adalah:
0

E
B. SARAN
Disarankan kepada pembaca maupun penulis agar memahami materi tentang pencemaran
lingkungan ini dan diharapkan agar makalah ini dapat menjadi sarana dalam meningkatkan
pemahaman pembaca tentang cara pencegahan dan penanggulangan dari pencemaran
lingkungan.
~ 8 ~
SOAL EVALUASI
1 Sebuah bola konduktor diberi muatan +12 μC dan berjari- jari 4 cm. Jika ada tiga titik
A, B dan C yang dari pusat berjarak RA = 3 cm, RB = 4 cm dan RC = 6 cm maka
tentukan kuat medan listrik di titik A, B dan C
Penyelesaian
Diketahui : Q = +12.106 C
R = 4.10-2 m
Ditanya : 𝐸𝐴 , 𝐸 𝐵, dan 𝐸𝐶 = ?
Dijawab :
 Titik A : RA < RB, di dalam bola berarti EA = 0
 Titik B : di permukaan bola :
𝐸 𝐵 = 𝑘
𝑄
𝑅 𝐵
2
𝐸 𝐵 = 9.109
12 .10−4
(6 .10−2)2
𝐸 𝐵 = 6,75.107 N/C
 Titik C : di luar bola :
𝐸 𝐵 = 𝑘
𝑄
𝑅 𝐵
2
𝐸 𝐵 = 9.109
12 .10−6
(6 .10−2)2
𝐸 𝐵 = 3.107 N/C
2 Tentukan kuat medan di dalam dan di luar selimut bola dengan jari-jari R dan
bermuatan Q!
Penyelesaian:
Diketahui : bola dengan jari-jari R dan muatan Q
Ditanyakan : E dalam dan E luar = . . . ?
Jawab :
Di dalam selimut bola, jari-jari r < R dan tidak ada muatan yang melingkupi (Q = 0).
~ 9 ~
Di luar selimut bola, jari-jari r > R, memiliki rapat muatan luas yang besarnya adalah:
Sehingga :
3 Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik
homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus
bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang
persegi tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Ditanya : listrik fluks (Φ) ?
Dijawab :
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber
4 Sobat punya sebuah bidan lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik
sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 300 terhadap
bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut?
Penyelesaian :
Diketahui : Luas Bidang = Luas lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2
m2 dan Cos θ = Cos 60o
Ditanya : Φ ?
~ 10 ~
Dijawab : Φ = E. A.cos θ
Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
Φ = 1,54 weber
5 Sebuah bola kecil bermuatan listrik 10 μC berada di antara keping sejajar P dan Q
dengan muatan yang berbeda jenis dengan rapat muatan 1,77 × 10-8 C/m2. Jika g = 10
m/s2 dan permitivitas udara adalah 8,85 × 10-12 C2/Nm2, hitung massa bola tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
q = 10 μC = 10-5 C
σ = 1,77 × 10-8 C/m2
g = 10 m/s2
ε0 = 8,85 × 10-12 C2/Nm2
Ditanya: m = ... ?
Jawab :
Dari gambar di atas, syarat bola dalam keadaan setimbang adalah jika :
F = w
q.E = m.g
6 Sebuah konduktor dua keping sejajar yang tiap kepingnya berbentuk persegi panjang
~ 11 ~
(panjang=5 cm, lebar = 4cm) diberi muatan 1,77μC yang berlawanan jenis. Hitung (a)
rapat muatan listrik masing-masing keeping dan (b) besar kuat medan listrik dalam
ruang diantara kedua keping
Penyelesaian:
Diketahui : Luas keping A = 20-4 m2, muatan keping q=1,77μC= 1,77´10-6 C, ε =
8,85´10-12.
Ditanya : (a) σ ?
(b) E ?
(a) Rapat muatan dihitung dengan :
σ =8,85 × 10-4 cm-2
(b) Besar kuat medan E di antara kedua keping, yaitu:
E = = 1,0 × 108 N/m
7 Bola konduktor dengan jari-jari 10 cm bermuatan
listrik 500 μC. Titik A, B, dan C terletak segaris
terhadap pusat bola dengan jarak masing-masing 12
cm, 10 cm, dan 8 cm terhadap pusat bola. Hitunglah
kuat medan listrik di titik A, B, dan C!
Penyelesaian:
Diketahui:
R = 10 cm = 10-1 m
rB = 10 cm = 10-1 m
q = 500 μC = 5 × 10-4 C
rC = 8 cm = 8 × 10-2 m
rA = 12 cm = 12 × 10-2 m
~ 12 ~
Ditanya:
a. EA = ... ?
b. EB = ... ?
c. EC = ... ?
Jawab :
a. Kuat medan listrik di titik A
b. Kuat medan listrik di titik B
c. Kuat medan listrik di titik C
EC = 0, karena berada di dalam bola, sehingga tidak dipengaruhi muatan listrik.
8
Penyelesaian :
~ 13 ~
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, David. Resnick, Robert. 1996. Fisika. Jilid 1 &2 (terjemahan). Edisi ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Giancoli. Jilid... (terjemahan). Edisi Kelima. Jakarta:
Erlangga.
Handayani Sri dan Damari Ari. 2009. Fisika 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Budiyanto Joko. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
http://www.slidesahe.net/hukum-gauss.com diakses pada 1 november 2014
~ 14 ~

More Related Content

What's hot

Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi BebasTetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebasninisbanuwati96
 
Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrikfarahdibacm
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias aji indras
 
Bab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangBab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangeli priyatna laidan
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)umammuhammad27
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III Attanitaaprilia
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringNurul Hanifah
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanadinugroho wisnu
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Nurfaizatul Jannah
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)nailaamaliaa
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzMuhammad Ridlo
 

What's hot (20)

Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi BebasTetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
Tetapan Kesetimbangan dan Energi Bebas
 
Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 
Efek Fotolistrik
Efek FotolistrikEfek Fotolistrik
Efek Fotolistrik
 
Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias Laporan - Indek Bias
Laporan - Indek Bias
 
Bab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintangBab 7. gugus dan populasi bintang
Bab 7. gugus dan populasi bintang
 
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
 
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III AKelimpahan unsur golongan IA-III A
Kelimpahan unsur golongan IA-III A
 
Spektroskopi NMR
Spektroskopi NMRSpektroskopi NMR
Spektroskopi NMR
 
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miringLaporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
Laporan fisika dasar gesekan pada bidang miring
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
 
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian c
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian cMateri olimpiade fisika Mekanika bagian c
Materi olimpiade fisika Mekanika bagian c
 
Medan magnet
Medan magnetMedan magnet
Medan magnet
 
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentzKelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
Kelompok 2 ggl induksi elektromagnetik dan gaya lorentz
 

Similar to Hukum Gauss Medan Listrik

hukum gauss dan medan magnet beserta contoh
hukum gauss dan medan magnet beserta contohhukum gauss dan medan magnet beserta contoh
hukum gauss dan medan magnet beserta contohmuhamadabduh13
 
Listrik Statis petemuan 4.ppt
Listrik Statis petemuan 4.pptListrik Statis petemuan 4.ppt
Listrik Statis petemuan 4.pptjennypuspitasari1
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gaussanggundiantriana
 
Makalah listrik magnet hukum gauss dan potensial skalar
Makalah listrik magnet hukum gauss dan potensial skalarMakalah listrik magnet hukum gauss dan potensial skalar
Makalah listrik magnet hukum gauss dan potensial skalarClaudia Waloni
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetHeny Suvita
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vMarianaRohi
 
listrik statis salinan salinan salinan salinan (1) salinan.pptx
listrik statis salinan salinan salinan salinan (1) salinan.pptxlistrik statis salinan salinan salinan salinan (1) salinan.pptx
listrik statis salinan salinan salinan salinan (1) salinan.pptxyadnya2
 
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Sukmawandi Rahmat
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Satria Wijaya
 
Kd 3.2 Listrik Statis
Kd 3.2 Listrik StatisKd 3.2 Listrik Statis
Kd 3.2 Listrik StatisPetrus Lahat
 
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.Dianessti Dianesti
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikNurul Shufa
 
Makalh elektrostatis
Makalh elektrostatisMakalh elektrostatis
Makalh elektrostatismuli ani
 
Hukum Gaus dan Potensial Skalar.PPT
Hukum Gaus dan Potensial Skalar.PPTHukum Gaus dan Potensial Skalar.PPT
Hukum Gaus dan Potensial Skalar.PPTClaudia Waloni
 
Vektor &amp; hukum ampere
Vektor &amp; hukum ampereVektor &amp; hukum ampere
Vektor &amp; hukum ampereI Kadek Wirawan
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetHendri saputra
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetsilvi novrian
 

Similar to Hukum Gauss Medan Listrik (20)

7.%20hukum%20gauss.ppt
7.%20hukum%20gauss.ppt7.%20hukum%20gauss.ppt
7.%20hukum%20gauss.ppt
 
hukum gauss dan medan magnet beserta contoh
hukum gauss dan medan magnet beserta contohhukum gauss dan medan magnet beserta contoh
hukum gauss dan medan magnet beserta contoh
 
Listrik Statis petemuan 4.ppt
Listrik Statis petemuan 4.pptListrik Statis petemuan 4.ppt
Listrik Statis petemuan 4.ppt
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Makalah listrik magnet hukum gauss dan potensial skalar
Makalah listrik magnet hukum gauss dan potensial skalarMakalah listrik magnet hukum gauss dan potensial skalar
Makalah listrik magnet hukum gauss dan potensial skalar
 
Bab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnetBab 12-listrik-magnet
Bab 12-listrik-magnet
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
listrik statis salinan salinan salinan salinan (1) salinan.pptx
listrik statis salinan salinan salinan salinan (1) salinan.pptxlistrik statis salinan salinan salinan salinan (1) salinan.pptx
listrik statis salinan salinan salinan salinan (1) salinan.pptx
 
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
Induksi elektromagnetik (listrik magnet)
 
4 fluks listrik
4 fluks listrik4 fluks listrik
4 fluks listrik
 
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
Fluks listrik, hukum gauss, dan teorema divergensi.
 
Kd 3.2 Listrik Statis
Kd 3.2 Listrik StatisKd 3.2 Listrik Statis
Kd 3.2 Listrik Statis
 
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.LKS  Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
LKS Medan Listrik- XII SMA by Dianesti R.
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Makalh elektrostatis
Makalh elektrostatisMakalh elektrostatis
Makalh elektrostatis
 
Hukum Gaus dan Potensial Skalar.PPT
Hukum Gaus dan Potensial Skalar.PPTHukum Gaus dan Potensial Skalar.PPT
Hukum Gaus dan Potensial Skalar.PPT
 
PPT_KELOMPOK_3.pptx
PPT_KELOMPOK_3.pptxPPT_KELOMPOK_3.pptx
PPT_KELOMPOK_3.pptx
 
Vektor &amp; hukum ampere
Vektor &amp; hukum ampereVektor &amp; hukum ampere
Vektor &amp; hukum ampere
 
Contoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika MagnetContoh Makalah Fisika Magnet
Contoh Makalah Fisika Magnet
 
resume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnetresume sumber-sumber medan magnet
resume sumber-sumber medan magnet
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Hukum Gauss Medan Listrik

  • 1. Godeliva D.B. Ogot (1201057035) Intan Murwany Se’u (1201051005) Ronisius Ottu (1201051017) HUKUM GAUSS
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang oleh Rahmatnya kami dapat menyusun makalah ini dengan baik. Dalam kesempatan ini pula,kami juga tidak lupa berterima kasih pada : 1. Ibu Yusniati H.M. Yusuf, S.si, M.Pd yang telah membimbing dalam kami penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik 2. Kedua orang tua kami yang selalu mendorong kami , agar kami tidak lelah dalam penyusunan makalah tersebut 3. Kaka-kaka dan teman-teman yang selalu mendampingi kami dan membantu memasukkan ide-ide sehingga makalah tersebut teselesaikan dengan baik Tidak luput dari kekurangan dan kelebihan, makalah ini dibuat agar dapat menambah pengetahuan dalam ilmu . kami merasa mekalah ini belum terlalu sempurna . Untuk itu kami mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam penyempurnaan makalah mendatang. Akhirnya atas perhatian kami ucapkan terima kasih. Kupang, 3 november 2014 Penulis ~ ii ~
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………..i KATA PENGANTAR………………………………………………………..….....................ii DAFTAR ISI…………………………………………………………………….……………iii BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG……………………………………………………...……………. 1 B. RUMUSAN MASALAH……………………….…………………………………………1 C. TUJUAN…………………………………………………………………………………..1 BAB II ISI A. HUKUM GAUSS…………………………………………………......…………………..2 B. FLUK MEDAN LISTRIK……………………………………………………………..….3 C. PENERAPAN HUKUM GAUSS…………………………………………………………5 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………....8 B. SARAN……………………………………………………………………………………8 SOAL EVALUASI ……………………………………………………………………………9 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. ~ iii ~
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Listrik merupakan salah satu bentuk energi. Energi listrik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya revolusi yang dilakukan oleh para ilmuwan pada akhir 1700-an, menimbulkan dampak adanya perubahan kehidupan manusia, yaitu saat ditemukannya suatu metode pemanfaatan daya listrik yang kuat. Dengan adanya revolusi tersebut, saat ini kita dapat menikmati berbagai teknologi karena hampir seluruh peralatan yang digunakan oleh manusia memanfaatkan bantuan energi listrik. Listrik pada dasarnya dibedakan menjadi dua macam, yaitu listrik statis dan listrik dinamis. Listrik statis berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan diam, sedangkan listrik dinamis berkaitan dengan muatan listrik dalam keadaan bergerak. Kalian tentu tidak asing dengan petir. Kejadiannya saat mendengar waktu hujan, cukup menakutkan. Petir inilah contoh dari kejadian listrik statis. Ada muatan-muatan yang bergerak pada saat itu dan memunculkan cahaya yang disebut kilat. Adanya petir menunjukkan bahwa awan dapat memiliki muatan listrik. Muatan listrik pada awan ternyata dapat berpindah, baik dari awan yang satu ke awan yang lain, atau dari awan ke bumi. Petir merupakan loncatan muatan listrik akibat perbedaan potensial yang sangat besar dari awan ke bumi yang disertai energi yang sangat besar. Muatan listrik di awan merupakan muatan listrik statis. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa bunyi dari hukum gauss? 2. Apa itu fluks medan listrik? 3. Bagaimanakah pnerapan – penerapan dari hukum gauss? C. TUJUAN 1. Untuk menjelaskan bunyi dari hukum gauss? 2. Untuk menjelaskan tentang fluks medan listrik 3. Untuk menjelaskan penerapan – penerapan dari hukum gauss ~ 1 ~
  • 5. BAB II ISI A. HUKUM GAUSS Gambar (1) Besar medan listrik disebut dengan kuat medan listrik dapat didefinisikan juga sebagai kerapatan garis-garis medan listrik. Dari pengertian di atas dapat dirumuskan hubungan sebagai berikut. …………. (1) Hukum mengenai gaya elektrostatis dikemukakan oleh Charles Augustin de Coulomb dalam Hukum Coulombnya. Kita dapat menyatakan Hukum Coulomb di dalam bentuk lain, yang dinamakan Hukum Gauss, yang dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik pada kasus-kasus tertentu yang bersifat simetri. Hukum Gauss menyatakan bahwa “jumlah aljabar garis-garis gaya magnet (fluks) listrik yang menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah aljabar muatan listrik di dalam permukaan tersebut”. Pernyataan tersebut dapat dirumuskan: ………. (2) Pernyataan di atas itulah yang dikenal sebagai hukum Gauss dan juga dapat dirumuskan sebagai berikut : Faktor pembanding yang sesuai adalah 1 0 Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut : ~ 2 ~ (a) Garis – garis gaya listrik E membentuk sudut 𝜽 dengan normal; (b) Saling tegak lurus sehingga 𝝓 maksimum, 𝜽 = 0 (c) Sejajar sehingga 𝝓 = 0 dan 𝜽 = 90o 𝑁 = ∑𝑞
  • 6. B. FLUKS MEDAN LISTRIK Fluks medan listrik yang disimbolkan  𝐸, dapat dinyatakan oleh jumlah garis yang melalui suatu penampang tegak lurus. Kerapatan fluks listrik pada titik tersebut adalah jumlah per satuan luas pada titik itu. Untuk permukaan tertutup di dalam sebuah medan listrik maka kita akan melihat bahwa  𝐸 adalah positif jika garis-garis gaya mengarah ke luar, dan adalah negative jika garis-garis gaya menuju ke dalam, seperti yang diperlihatkan Gambar (2) Sehingga,  𝐸 adalah positif untuk permukaan S1 dan negative untuk S2.  𝐸 untuk permukaan S3 adalah nol. Pada Gambar (3) menunjukkan sebuah permukaan tertutup yang dicelupkan di dalam medan listrik tak uniform. Misalnya, permukaan tersebut dibagi menjadi segiempat segiempat kuadratis ∆S yang cukup kecil, sehingga dianggap sebagai bidang datar. Elemen luas seperti itu dinyatakan sebagai sebuah vektor ∆S , yang besarnya menyatakan luas ∆S . Arah ∆S sebagai normal pada permukaan yang digambarkan ke arah luar. Sebuah vector medan listrik E digambarkan oleh tiap segiempat kuadratis. Vektor-vektor E dan ∆S membentuk sudut 𝜃 terhadap satu sama lain ~ 3 ~ Gambar (3) (a) Sebuah permuakaan tertutup dicelupkan kedalam medan listrik tak uniform. (b) tiga elemen luas permukaan tertutup. Gambar (2) dua muatan sama besar dan berlawanan tanda. Garis putus – putus menyatakan perpotongan di antara permukaan tertutup hipotetik dengan bidang gambar
  • 7. Perbesaran segiempat kuadratis dari Gambar 3(b) ditandai dengan x, y, dan z, di mana pada x, 𝜃 > 90o (E menuju ke dalam); pada y, 𝜃 = 90o (E sejajar pada permukaan); dan pada z, 𝜃 < 90o (E menuju ke luar). Sehingga, definisi mengenai fluks adalah: ………………… (3) Jika E di mana-mana menuju ke luar, 𝜃 < 90o, maka E. ∆S positif (Gambar 2 permukaan S1). Jika E menuju ke dalam 𝜃 >90o, E. ∆S akan menjadi negatif, dan  𝐸 permukaan akan negatif (Gambar 2 permukaan S2). Dengan menggantikan penjumlahan terhadap permukaan (persamaan (3)) dengan sebuah integral terhadap permukaan akan diperoleh: ………………… (4) Dari persamaan (3), kita dapat menentukan bahwa satuan SI yang sesuai untuk fluks listrik ( 𝐸) adalah newton.meter2coulomb (Nm2/C). Hubungan antara  𝐸untuk permukaan dan muatan netto q, berdasarkan Hukum Gauss adalah: 𝜖0  𝐸 = 𝑞 ………………… (5) Dengan menggunakan persamaan (4) diperoleh : 𝜖0 ∮ 𝐸 . 𝑑𝑆 = 𝑞 ………………… (6) Pada persamaan (5), jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan berlawanan tandanya, maka fluks  𝐸adalah nol. Hukum Gauss dapat digunakan untuk menghitung E jika distribusi muatan adalah sedemikian simetris sehingga kita dapat dengan mudah menghitung integral di dalam persamaan (6). ~ 4 ~  𝐸 = ∑𝐸 . ∆S  𝐸 = ∮ 𝐸 . 𝑑S
  • 8. C. PENERAPAN HUKUM GAUSS 1. Medan Listrik Di Dekat Muatan Listrik Sebuah muatan titik q terlihat pada Gambar 4. Medan listrik yang terjadi pada permukaan bola yang jari-jarinya r dan berpusat pada muatan tersebut, dapat ditentukan dengan menggunakan Hukum Gauss. Pada gambar tersebut, E dan dS pada setiap titik pada permukaan Gauss diarahkan ke luar di dalam arah radial. Sudut di antara E dan dS adalah nol dan kuantitas E dan dS akan menjadi E.dS saja. Dengan demikian, Hukum Gauss dari persamaan (6) akan menjadi: 𝜖0 ∮ 𝐸 . 𝑑𝑆 = 𝜖0 ∮ 𝐸 𝑑𝑆 = 𝑞 Karena E adalah k instan untuk setiap titik pada bola, maka E dapat dikeluarkan dari integral yang akan mengahsilkan : 𝜖0 . 𝐸 ∮ 𝑑𝑆 = 𝑞 Dengan integral tersebut menyatakan luasan bola, sehingga : 𝜖0 𝐸 (4𝜋𝑟2) = 𝑞 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸 = 1 𝑞 4𝜋𝜖0 𝑟2 ……………… (7) Dengan k = 1 𝑞 4𝜋𝜖0 . Sehingga besarnya medan listrik E pada setiap titik yang jaraknya r dari sebuah muatan titik q adalah : 𝐸 = 𝑘 𝑞 𝑟2 ………………. (8) 2. Bola Konduktor Bermuatan Bola konduktor berjari-jari R diberi muatan Q maka muatan itu akan tersebar pada permukaan bola seperti pada gambar (5).. Arah medan listrik oleh bola bermuatan sama dengan muatan titik yaitu meninggalkan muatan positif dan menuju muatan negatif. Sedangkan kuat medan listriknya dapat ditentukan dari hukum Gauss. ~ 5 ~ Gambar (4) sebuah pemukaan gauss berbentuk bola
  • 9. Dari hukum Gauss dapat dijelaskan bahwa medan listrik timbul jika ada muatan yang dilingkupinya. Bagaimana jika titiknya berada di dalam bola? Coba kalian lihat titik A pada Gambar (5). Luasan yang dibutuhkan titik A tidak melingkupi muatan berarti kuat medannya nol, EA = 0. Untuk titik di permukaan bola dan di luar bola akan memiliki luasan yang melingkupi muatan Q tersebut sehingga dapat diturunkan dengan hukum Gauss sebagai berikut : Jadi dapat disimpulkan kuat medan listrik oleh bola konduktor sebagai berikut : 3. Medan Listrik Diantara Dua Keping Sejajar Pada dua keping sejajar yang mempunyai muatan listrik sama, tetapi berlawanan jenisnya, antara kedua keping tersebut terdapat medan listrik homogen. Di luar kedua keping juga terdapat medan listrik yang sangat kecil jika dibandingkan dengan medan listrik di antara kedua keping, sehingga dapat diabaikan, seperti pada Gambar (6). Jika luas keping A, masing-masing keping bermuatan +q dan -q, medan listrik dinyatakan oleh banyaknya garisgaris gaya, sedangkan garis-garis gaya dinyatakan sebagai jumlah muatan yang menimbulkan garis gaya tersebut. Muatan listrik tiap satu satuan luas keping penghantar didefinisikan sebagai rapat muatan permukaan diberi lambang  (sigma), yang diukur dalam C/m2. ~ 6 ~ Gambar (5) bola konduktor bermuatan
  • 10. A q  A N  ……….. (9) Karena N = AE..0 Maka : A AE..0   E.0  Sehingga, kuat medan listrik antara dua keeping sejajar adalah : 0  E ……………… (10) Dengan : E = kuat medan listrik (N/C)  = rapatan muatan keeping (C/m2) 0= permitivitas runag hampa = 8,85 x 10-12 C/Nm2 ~ 7 ~ Gambar (6) medan listrik diantara dua keeping sejajar
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Hukum Gauss menyatakan bahwa: “jumlah aljabar garis-garis gaya magnet (fluks) listrik yang menembus permukaan tertutup sebanding dengan jumlah aljabar muatan listrik di dalam permukaan tersebut”. Jika sebuah permukaan mencakup muatan-muatan yang sama dan berlawanan tandanya, maka fluks  𝐸adalah nol. Hukum gauss diterapkan untuk menghitung kuat medan listrik pada bola konduktor bermuatan dan diantara dua keeping sejajar. Kuat medan listrik oleh bola konduktor adalah 𝐸 = 𝑘 𝑞 𝑟2 (diluar/permukaan) dan 𝐸 = 0 (didalam bola). Kuat medan listrik di antara dua pelat sejajar bermuatan adalah: 0  E B. SARAN Disarankan kepada pembaca maupun penulis agar memahami materi tentang pencemaran lingkungan ini dan diharapkan agar makalah ini dapat menjadi sarana dalam meningkatkan pemahaman pembaca tentang cara pencegahan dan penanggulangan dari pencemaran lingkungan. ~ 8 ~
  • 12. SOAL EVALUASI 1 Sebuah bola konduktor diberi muatan +12 μC dan berjari- jari 4 cm. Jika ada tiga titik A, B dan C yang dari pusat berjarak RA = 3 cm, RB = 4 cm dan RC = 6 cm maka tentukan kuat medan listrik di titik A, B dan C Penyelesaian Diketahui : Q = +12.106 C R = 4.10-2 m Ditanya : 𝐸𝐴 , 𝐸 𝐵, dan 𝐸𝐶 = ? Dijawab :  Titik A : RA < RB, di dalam bola berarti EA = 0  Titik B : di permukaan bola : 𝐸 𝐵 = 𝑘 𝑄 𝑅 𝐵 2 𝐸 𝐵 = 9.109 12 .10−4 (6 .10−2)2 𝐸 𝐵 = 6,75.107 N/C  Titik C : di luar bola : 𝐸 𝐵 = 𝑘 𝑄 𝑅 𝐵 2 𝐸 𝐵 = 9.109 12 .10−6 (6 .10−2)2 𝐸 𝐵 = 3.107 N/C 2 Tentukan kuat medan di dalam dan di luar selimut bola dengan jari-jari R dan bermuatan Q! Penyelesaian: Diketahui : bola dengan jari-jari R dan muatan Q Ditanyakan : E dalam dan E luar = . . . ? Jawab : Di dalam selimut bola, jari-jari r < R dan tidak ada muatan yang melingkupi (Q = 0). ~ 9 ~
  • 13. Di luar selimut bola, jari-jari r > R, memiliki rapat muatan luas yang besarnya adalah: Sehingga : 3 Jika terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang persegi tersebut? Penyelesaian : Diketahui : Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2 Ditanya : listrik fluks (Φ) ? Dijawab : Φ = E. A Φ = 200. 4 x 10-2 m Φ = 8 weber 4 Sobat punya sebuah bidan lingkaran dengan jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik sebesar 200 N/C mengarah pada bidang tersebut dengan membentuk sudut 300 terhadap bidang. Tentukan berapa fluks listrik tersebut? Penyelesaian : Diketahui : Luas Bidang = Luas lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2 m2 dan Cos θ = Cos 60o Ditanya : Φ ? ~ 10 ~ Dijawab : Φ = E. A.cos θ
  • 14. Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5 Φ = 1,54 weber 5 Sebuah bola kecil bermuatan listrik 10 μC berada di antara keping sejajar P dan Q dengan muatan yang berbeda jenis dengan rapat muatan 1,77 × 10-8 C/m2. Jika g = 10 m/s2 dan permitivitas udara adalah 8,85 × 10-12 C2/Nm2, hitung massa bola tersebut! Penyelesaian: Diketahui: q = 10 μC = 10-5 C σ = 1,77 × 10-8 C/m2 g = 10 m/s2 ε0 = 8,85 × 10-12 C2/Nm2 Ditanya: m = ... ? Jawab : Dari gambar di atas, syarat bola dalam keadaan setimbang adalah jika : F = w q.E = m.g 6 Sebuah konduktor dua keping sejajar yang tiap kepingnya berbentuk persegi panjang ~ 11 ~
  • 15. (panjang=5 cm, lebar = 4cm) diberi muatan 1,77μC yang berlawanan jenis. Hitung (a) rapat muatan listrik masing-masing keeping dan (b) besar kuat medan listrik dalam ruang diantara kedua keping Penyelesaian: Diketahui : Luas keping A = 20-4 m2, muatan keping q=1,77μC= 1,77´10-6 C, ε = 8,85´10-12. Ditanya : (a) σ ? (b) E ? (a) Rapat muatan dihitung dengan : σ =8,85 × 10-4 cm-2 (b) Besar kuat medan E di antara kedua keping, yaitu: E = = 1,0 × 108 N/m 7 Bola konduktor dengan jari-jari 10 cm bermuatan listrik 500 μC. Titik A, B, dan C terletak segaris terhadap pusat bola dengan jarak masing-masing 12 cm, 10 cm, dan 8 cm terhadap pusat bola. Hitunglah kuat medan listrik di titik A, B, dan C! Penyelesaian: Diketahui: R = 10 cm = 10-1 m rB = 10 cm = 10-1 m q = 500 μC = 5 × 10-4 C rC = 8 cm = 8 × 10-2 m rA = 12 cm = 12 × 10-2 m ~ 12 ~
  • 16. Ditanya: a. EA = ... ? b. EB = ... ? c. EC = ... ? Jawab : a. Kuat medan listrik di titik A b. Kuat medan listrik di titik B c. Kuat medan listrik di titik C EC = 0, karena berada di dalam bola, sehingga tidak dipengaruhi muatan listrik. 8 Penyelesaian : ~ 13 ~
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Halliday, David. Resnick, Robert. 1996. Fisika. Jilid 1 &2 (terjemahan). Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Giancoli. Jilid... (terjemahan). Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Handayani Sri dan Damari Ari. 2009. Fisika 3 : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Budiyanto Joko. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. http://www.slidesahe.net/hukum-gauss.com diakses pada 1 november 2014 ~ 14 ~