1. Kata pengantar
Alhamdulillaahirabbil’alaamiin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas berkat limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya-lah kami dapat menyelesaikan
makalah .
Selain bertujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah KOMPUTER DAN
SEARCHING INTERNET, makalah ini juga disusun dengan maksud agar pembaca dapat
memperluas ilmu dan pengetahuan tentang CARA PENULISAN MAKALAH YANG BAIK
Kami juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada BAPAK AMSIR,S.KOM
selaku Dosen Mata Kuliah KOMPUTER DAN SEARCHING INTERNET yang telah
membimbing kami. Tak lupa pula ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kritik dan saran selalu kami harapkan demi penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca dan dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
1
2. Daftar isi
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang……………………………………………………………..
b. Tujuan……………………………………………………………………...
BAB II. PEMBAHASAN
Pola Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Masyarakat………………………..
BAB III. PENUTUP
a. Kesimpulan………………………………………………………………...
b. Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
2
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau terbebas dari penyakit.
Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan dengan hal-hal yang lain. Bagaimana
tidak, harta yang melimpah, memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan
gagah, semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau tidak
sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat, paras tampan atau
cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk dipandang, badan yang tegap dan
gagah seketika roboh dikarenakan lemas dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun
drastis.
Beginilah alur kehidupan, semuanya menjadi seimbang. Ada sehat dan ada sakit, kita
tidak akan selalu sehat dan kita juga tidak akan selalu sakit. Semuanya itu bagaimna kita
bisa menjaga diri untuk terhindar dari penyakit sehingga kesehatan itu merupakan hal
yang mutlak harus dijaga.
Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila
jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup
sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik
dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat
mengganggu kesehatan. Dengan semakin banyaknya penderita penyakit tidak menular
(degeneratif) seperti jantung, tekanan darah tinggi, kanker, stress dan penyakit tidak
menular lainnya yang disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, maka untuk
menghindarinya kita perlu bergaya hidup yang sehat setiap harinya.
Tidak jarang istilah PHBS terdengar di masyarakat. Jika dilihat dari kepanjangannya
yakni Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tentu kita langsung mengetahui apa itu PHBS,
singkat kata mengenai perilaku seseorang menyangkut kebersihan yang dapat
mempengaruhi kesehatannya. Banyak penyakit dapat dihindari dengan PHBS, mulai dari
Diare, DBD, flu burung, atau pun flu babi yang akhir-akhir ini marak.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu dapat mengerti serta memahami pola hidup bersih
dan sehat dilingkungan masyarakat. Serta memahami jenis-jenis penyakit akibat
lingkungan yang tidak sehat.
3
4. BAB II
PEMBAHASAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat yang sadar,
mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5 program priontas yaitu KIA,
Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar
atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan
(Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat
(Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara-cara
hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Indikator PHBS
Indikator nasional PHBS ada 10, yaitu :
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
3. Menimbang balita setiap bulan
4. Menggunakan Air Bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan sayur dan buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
Keterangan INDIKATOR PHBS:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Pertolongan pertama pada persalinan balita termuda dalam rumah tangga dilakukan oleh
tenaga kesehatan (dokter, bidan)
2. Memberi bayi ASI Eksklusif
Bayi termuda umur 0 – 6 bulan diberi ASI saja sejak lahir sampai dengan 24 jam terakhir.
3. Menimbang balita setiap bulan
Balita (0 – 59 bl) ditimbang berat badannya secara rutin setiap bulan dan dicatat dalam KMS.
Penimbangan ke posyandu, puskesmas, pustu, RS, bidan dan sarana kesehatan lainnya
minimal 8 kali setahun
4. Menggunakan Air Bersih
Rumah tangga menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari. Syarat fisik air bersih
adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Jarak sumber air bersih dengan tempat
penampungan limbah minimal 10 m.
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
4
5. Kebiasaan anggota rumah tangga umur ≥ 5 th untuk mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar (BAB) dalam 1 minggu terakhir.
6. Menggunakan jamban sehat
Rumah tangga memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan septik tank/lubang
penampung kotoran sebagai tempat pembuangan akhir.
Jamban/kakus adalah bangunan yang dipergunakan untuk membuang tinja atau kotoran
manusia.tinja bagi keluarga. Manfaat jamban adalah untuk mencegah penularan penyakit dan
pencemaran dari kotoran manusia.
Syarat jamban sehat adalah :
a. Tidak mencemari sumber air minum (jarak sumber air minum dengan lubang
penampungan minimum 10 m, bila tidak memungkinkan perlu konstruksi kedap air).
b. Tidak berbau dan tinja tidak dijamak oleh serangga dan tikus
c. Tidak mencemari tanah di sekitarnya
d. Mudah dibersihkan
e. Aman digunakan
f. Dilengkapi dinding dan atap pelindung
g. Cukup penerangan
h. Lantai kedap air
i. Luas ruangan cukup
j. Ventilasi cukup baik
k. Tersedia air dan alat pembersih
7. Memberantas jentik di rumah
Tidak ditemukan jentik di semua tempat yang dapat menampung air baik di dalam atau di
lingkungan rumah.
8. Makan sayur dan buah setiap hari
Anggota rumah tangga umur > 10 th mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi
sayuran setiap hari dalam 1 minggu terakhir
9. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Anggota keluarga umur > 10 th melakukan aktifitas fisik setiap hari minimal 30 menit dalam
1 minggu terakhir. Aktifitas fisik yang dimaksud adalah kegiatan olah tubuh yang membuat
tubuh menjadi lebih sehat : lari, jalan, bersepeda kayuh, menimba air, dls.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Anggota keluarga umur > 10 th tidak merokok di dalam rumah ketika berada bersama
anggota keluarga lainnya selama 1 bulan terakhir.
11. Gizi Seimbang
Anggota RT setiap hari :
Mengkonsumsi garam beryodium
Mengkonsumsi aneka ragam makanan
12. Memeriksakan kehamilan sesuai standar
Ibu hamil terakhir yang memeriksakan kehamilannya (K4) secara rutin di tenaga kesehatan
dengan rincian :
- Trimester I min. 1x
- Trimester II min. 2x
- Trimester III min. 2x
13. Memiliki jaminan kesehatan
Anggota RT mempunyai pembiayaan pra upaya kesehatan seperti Askes, Askeskin, Dana
sehat, jamsostek, Asuransi Perusahaan, atau bentuk jaminan kesehatan lainnya.
14. Imunisasi lengkap pada bayi
5
6. Bayi (0-11 bulan) yang mendapat imunisasi sesuai program
0 – 7 hari : Hb Uniject
0 -1 bulan : BCG
2 bln : DPT-HB Combo I, Polio I
3 bln : DPT-HB Combo II, Polio II
4 bln : DPT-HB Combo III, Polio III
9 bln : Campak, Polio IV
15. PUS sebagai peserta KB
Suami/Isteri sebagai akseptor KB, kecuali pada PUS yang ingin anak tetapi tidak mempunyai
faktor resiko
16. Lantai rumah bukan dari tanah
RT yang mempunyai rumah dengan bagian bawah/dasar/alas terbuat dari semen, ubin,
keramik/ atau sejenis yang kedap air.
17. Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan
RT yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta
18. Pengelolaan sampah
Keluarga melakukan pengelolaan sampah sehingga tidak terdapat sampah berserakan atau
tidak dikelola dengan baik, baik di dalam rumah ataupun di luar rumah
19. Memiliki TOGA
Anggota keluarga yang menanam/memiliki TOGA di pekarangan rumahnya dan tahu
pemanfaatannya
20. Kebiasaan gosok gigi
Anggota keluarga umur ≥ 5 tahun yang gosok gigi setelah makan dan mau tidur dalam 1
minggu terakhir.
PHBS berada di lima tatanan yakni:
1. Tatanan rumah tangga
Membudayakan hidup sehat tidaklah sulit harus ada kesadaran, keinginan dan kemauan
untuk memulainya. Setiap keluarga dapat menerapkan prinsip untuk hidup bersih serta
menjadikan perilaku sehat menjadi kebiasaan setiap anggota keluarga. Jika kebiasan yang
baik telah ditanamkan sejak dini maka tidaklah sulit melakukannya, karena sesuatu yang
dilakukan sebagai kebiasaan sangat mudah untuk dikerjakan. Tanamkan prinsip bahwa
kesehatan merupakan suatu "kebutuhan", sehingga kita akan termotivasi untuk mencapainya
dan melakukannya.
Sepuluh indikator PHBS di tatanan rumah tangga:
a.
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menurunkan resiko gangguan pasca
persalinan dan mencegah infeksi neonatus.
b. Memberi Asi esklusif
Asi ekslusif secara nyata mampu menekan angka kematian balita, memberikan Asi ekslusif
tidak hanya memberikan manfaat bagi bayi namun bermanfaat juga bagi ibu. Ibu yang
menyusui 20 persen terhindar dari resiko terkena kanker payudara dan kanker rahim.
6
7. c.
Menimbang balita setiap bulan.
Jika keluarga memiliki balita wajib membawanya ke pos yandu untuk dilakukan
penimbangan. Menimbang berat badan merupakan parameter untuk menentukan status gizi
balita, dengan melakukan penimbangan setiap bulan dapat diketahui pertumbuhan dan
perkembangan balita serta dapat diketahui lebih awal jika terdapat indikasi kekurangan gizi.
d. Menggunakan air bersih
Berbagai penyakit dapat diakibatkan oleh penggunaan air yang tidak bersih. Jika kondisi air
yang digunakan tidak jernih, keruh atau berbau sebaiknya air yang digunakan diolah terlebih
dahulu agar menjadi air bersih dengan menggunakan saringan sederhana.
e.
Mencuci tangan dengan air dan sabun.
Membiasakan untuk mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan dan ketika akan
mengerjakan suatu pekerjaan hal ini secara nyata telah mencegah perpindahan kuman dan
penyebaran penyakit yang disebabkan oleh berbagai bakteri penyebab infeksi antara lain
hepatitis B, HIV/AIDS.
f.
Menggunakan jamban sehat.
Kotoran manusia merupakan sumber penyebaran penyakit yang sangat kompleks antara lain
tipus, disentri, kolera, berbagai macam penyakit cacing, schisosomiasis dan sebagainya.
Secara langsung kotoran ini dapat mengkontaminasi makanan, minuman, sumber air, tanah
dan sebagainya.
g. Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
Mencuci dan membersihkan bak mandi dan tempat-tempat penyimpanan air minimal
seminggu sekali dan mengubur kaleng-kaleng bekas tindakan ini merupakan cara
memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah. Karena nyamuk demam berdarah
bertelur di tempat genangan/penampungan air jernih bukan air got atau sejenisnya.
h. Makan buah dan sayur setiap hari.
Sayur dan buah merupakan sumber gizi yang lengkap dan sehat serta mudah didapatkan.
Dengan mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari kebutuhan gizi dapat terpenuhi.
i.
Melakukan aktifitas fisik setiap hari.
Aktifitas fisik, gerak badan atau melakukan pekerjaan di rumah akan meningkatkan kekuatan
otot dan menyehatkan badan.
7
8. j.
Tidak merokok didalam rumah.
Rokok berbahaya tidak saja bagi perokok tetapi juga terhadap orang–orang disekelilingnya,
untuk itu hindarilah untuk merokok di dalam rumah.
2. Tatanan sekolah
Indikator PHBS di sekolah antara lain:
a.
Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit, bila
digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat makan kuman dengan
cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit antara lain diare, thypus,
cacingan, flu burung dll.
b.
Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan makanan
(BTM) yang digunakan seperti zat pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya
aman untuk kesehatan atau tidak.
c.
Menggunakan sampah pada tempatnya
Sampah akan menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber polusi
dan pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media perkembangan kumankuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan
kecelakaan dan kebakaran.
d. Olah raga yang teratur dan terukur.
Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan terkendali, otot lebih lentur dan tulang
lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional, daya tahan tubuh terhadap penyakit
lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung, osteoporosis, diabetes, stroke dan
hipertensi.
e.
memberantas jentik nyamuk.
Untuk memutuskan mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak berkembang di
lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang menyebabkan penyakit
DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang hari dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3 m yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air seminggu
sekali seperti vas bunga,bak mandi dll , menutup tempat-tempat penampungan air dengan
rapat dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan.
8
9. f.
Tidak merokok.
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain terjangkit
penyakit kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis, kelainan kehamilan,
katarak, kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta ketergantungan terhadap rokok.
Di dalam sebatang rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang terbukti
menyebabkan kanker. Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO.
g. menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan,
Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar
pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal.
h. Menggunakan jamban.
Untuk menjaga agar lingkungan selalu bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya tidak
mencemari sumber air dilingkungan sekitar.
Dan juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor
penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll.
3. Tatanan tempat kerja
Indikator PHBS di tempat kerja antara lain :
Semua PHBS diharapkan dilakukan di tempat kerja. Namun demikian, tempat kerja telah
masuk kategori Tempat Kerja Sehat, bila masyarakat pekerja di tempat kerja :
1. Tidak merokok di tempat kerja
2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3. Melakukan olahraga secara teratur/aktivitas fisik
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang air besar dan
buang air kecil
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6. Menggunakan air bersih.
7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8. Membuang sampah pada tempatnya. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis
pekerjaan.
4. Tatanan tempat umum
PHBS ditempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung
dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktekkan PHBS
dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum sehat.
9
10. Tempat-tempat umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah atau
swasta atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana
pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana
sosial lainnya.
a.
PHBS di Pasar
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak
merokok di pasar, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
b. PHBS di tempat Ibadah
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak
merokok di tempat ibadah, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
c.
PHBS di Rumah Makan
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban,
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, Tidak merokok di rumah makan, Menutup
makanan dan minuman, Tidak meludah Sembarangan, Memberantas Jentik nyamuk
d. PHBS di Angkutan Umum(Bus, Angkot, Kereta, Pesawat, Kapal Laut dll)
Menggunakan air bersih, Membuang sampah pada tempatnya, Menggunakan jamban, Tidak
merokok di angkutan umum, Tidak meludah Sembarangan
Manfaat:
a.
Bagi masyarakat:
Masyarakat menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit. Masyarakat mampu mengupayakan
lingkungan sehat, serta mampu mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan yang
dihadapi
b.
Bagi tempat umum
Lingkungan menjadi lebih bersih, indah dan sehat sehingga meningkatkan citra tempat
umum, Meningkatkan pendapatan bagi tempat-tempat umum sebagai akibat dari
meningkatnya kunjungan pengguna tempat-tempat umum
c.
Bagi pemerintah Kabupaten/kota
Peningkatan presentase tempat umum sehat menunjukkan kinerja dan citra pemerintah
kabupaten/kota yang baik Kabupaten /kota dapat dijadikan pusat pembelajaran bagi daerah
lain dalam pembinaan PHBS di tempat-tempat umum
5. Tatanan fasilitas kesehatan
Indikator PHBS di fasilitas kesehatan antara lain :
1. menggunakan air bersih,
10
11. 2. menggunakan jamban yang bersih & sehat,
3. membuang sampah pada tempatnya,
4. tidak merokok,
5. tidak meludah sembarangan,
6. memberantas jentik nyamuk.
Aturan atau Kebijakan Mengenai PHBS
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga telah menjadi bagian dari Kesatuan Gerak PKKKB-Kesehatan sejak tahun 2005. Landasan hukum pembinaan PHBS adalah :
a. Undang-Undang no 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pemberdayaan Keluarga Sejahtera.
b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 199 tentang Kesehatan.
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
d. Peraturan Pemerintah nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom
e. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan
Mengenai Desa dan Kelurahan.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Kewenangan Wajib Standar
Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan.
g. Keputusan Menteri dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 53 tahun 2000 tentang
Gerakan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
h. Keputusan menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/X/2004 tentang Kebijakan
nasional Promosi Kesehatan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pedoman
Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah.
j. .
Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban sehat
3) Memberantas jentik di rumah
4) Melakukan aktivitas fisik setiap hari
5) Tidak merokok
b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah
11
12. 1) Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
k. 2) Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah
l. 3) Menggunakan jamban yang bersih & sehat
m. 4) Olahraga yang teratur dan terukur
n. 5) Memberantas jentik nyamuk
o. 6) Tidak merokok
p. 7) Membuang sampah pada tempatnya
q. c.
Kegiatan PHBS di lingkungan kerja
r. 1) Mengadakan kawasan tanpa asap rokok
s. 2) Bebas jentik
3) Jamban Sehat
4) Kesehatan dan keselamatan kerja
5) Olah raga teratur
d. Kegiatan PHBS di lingkungan umum
1) Menggunakan jamban sehat
2) Memberantas jentik nyamuk
3) Menggunakan Air Bersih
e.
Kegiatan PHBS di institusi kesehatan
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban yang bersih & sehat
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk
12
13. Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungan yang
berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia
PHBS kesehatan lingkungan adalah perilaku kesehatan yang menciptakan hubungan antara
manusia dan lingkungannya yang berakibat mempengaruhi derajat kesehatan manusia.
Indikator kesehatan lingkungan :
1. Perumahan bersih dan sehat
2. Penyediaan air bersih
3. Penanganan air limbah
4. Penanganan sampah
5. Pembuangan kotoran manusia (Tinja)
PHBS Kesehatan Lingkungan di Indonesia masih diirasakan belum memenuhi
kebutuhan sanitasi dasar, yaitu sanitasi minimal yang diperlukan agar dapat memenuhi
criteria kesehatan pemukiman.
13
14. bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit Bila digunakan, kuman
berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa
menimbulkan penyakit.
2. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan
kuman masih tertinggal di tangan.
Kapan saja harus mencuci tangan?
Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, memegang binatang, berkebun, dll).
Setelah buang air besar.
Setelah menceboki bayi atau anak
Sebelum makan dan menyuapi anak
Sebelum memegang makanan.
Sebelum menyusui bayi.
Apa manfaat mencuci tangan?
1. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
2. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus,kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pemapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
3. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
Bagaimana cara mencuci tangan yang benar?
1. Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan meinakai sabun.
2. Bersihkan telapak, pergelangan tangan, sela-sela jari dan punggung tangan.
3. Setelah itu keringkan dengan lap bersih.
Apa peran kader dalam membina perilaku cuci tangan?
1. Memanfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan
tentang pentingnya perilaku cuci tangan, misalnya melalui penyuluhan kelompok di
posyandu, arisan, pengajian, pertemuan kelompok Dasa Wisma, dan kunjungan
rumah.
2. Mengadakan kegiatan gerakan cuci tangan bersama untuk menarik perhatian
masyarakat, misalnya pada peringatan hari-hari besar kesehatan atau ulang tahun
kemerdekaan.
3. MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT.
Apa itu jamban?
Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia
yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
membersihkannya.
14
15. Apa saja jenis jamban yang digunakan?
1. Jamban cemplung
Adalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan
dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar
lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.
1. Jamban tangki septic / leher angsa
Adalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik
kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia
yang dilengkapi dengan resapannya.
Bagaimana memilih jenis jamban?
Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air.
Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk:
1. Daerah yang cukup air
2. Daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan “multiple latrine” yaitu satu
lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang dapat
menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban).
Daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran / tinja hendaknya ditinggikan kurang
lebih 60 cm dari permukaan air pasang.
Siapa yang diharapkan menggunakan jamban?
Setiap anggota rumah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air besar/buang air
kecil.
Mengapa harus menggunakan jamban?
Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau.
Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.
Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular
penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan,
penyakit kulit, dan keracunan.
Apa saja syarat jamban sehat?
Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang
penampungan minimal 10 meter)
Tidak berbau.
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.
Tidak mencemari tanah disekitarnya.
Mudah dibersihkan dan aman digunakan.
Dilengkapi dinding dan atap pelindung.
Penerangan dan ventilasi cukup.
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.
Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.
15
16. Bagaimana cara memelihara jamban sehat?
Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.
Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih.
Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.
Tidak ada serangga, (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran,
Tersedia alat pembersih (sabun, sikat, dan air bersih).
Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.
Apa peran kader dalam membina masyarakat untuk memiliki dan menggunakan
jamban sehat?
1. Melakukan pendataan rumah tangga yang sudah dan belum memiliki serta
menggunakan jamban sehat dirumahnya.
2. Melaporkan kepada pemerintah desa/kelurahan tentang jumlah rumah tangga yang
belum memiliki jamban sehat.
3. Bersama pemerintah desa/kelurahan dan tokoh masyarakat setempat berupaya untuk
menggerakkan masyarakat untuk memiliki jamban.
4. Mengadakan arisan warga untuk membangun jamban sehat secara bergilir.
5. Menggalang dunia usaha setempat untuk memberi bantuan dalam penyediaan jamban
sehat.
6. Manfaatkan setiap kesempatan di desa/kelurahan untuk memberikan penyuluhan
tentang pentingnya memiliki dan menggunakan jamban sehat, misalnya melalui
penyuluhan kelompok di Posyandu, pertemuan kelompok Dasa Wisma, arisan,
pengajian, pertemuan desa/kelurahan, kunjungan rumah dan lain- lain.
7. Meminta bantuan petugas Puskesmas setempat untuk memberikan bimbingan teknis
tentang cara-cara membuat jamban sehat yang sesuai dengan situasi dan kondisi
daerah setempat.
TIDAK MEROKOK DI DALAM RUMAH
Siapa yang diharapkan tidak merokok di dalam rumah?
Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.
Mengapa harus tidak merokok?
Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan
sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin,
Tar, dan Carbon Monoksida (CO).Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusakjantung dan
aliran darah.
Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker, CO menyebabkan berkurangnya
kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.
Apa itu dengan Perokok Aktif dan Perokok Pasif?
16
17. 1. Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun
walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak
rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar
menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.
2. Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau
orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Rumah
adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan
haknya untuk tidak menghirup asap rokok.
Apa bahaya perokok aktif dan perokok pasif?
1. Menyebabkan kerontokan rambut.
2. Gangguan pada mata, seperti katarak.
3. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.
4. Menyebabkan penyakit paru-paru kronis.
5. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
6. Menyebabkan stoke dan serangan jantung.
7. Tulang lebih mudah patah.
8. Menyebabkan kanker kulit.
9. Menyebabkan kemandulan dan impotensi.
10. Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.
Bagaimana cara berhenti merokok?
Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti Seketika, Menunda, dan
Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad yang bulat untuk melaksanakan
cara tersebut:
Seketika
Cara ini merupakan upaya yang paling berhasil.Bagi perokok berat, mungkin perlu
bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi efek ketagihan karena rokok mengandung zat
Adiktif.
Menunda
Perokok dapat menunda mengisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan
selama 7 han berturut-turut, Sebagai contoh : Seorang Perokok biasanya merokok setiap hari
pada pukul 07.00 pagi, maka pada:
Hari I : pukul 09,00
Hari 2 : pukul I 1.00
Hari 3 : pukul 13,00
Hari 4 : pukul 15.00
Hari 5 : pukul 17.00
Hari 6 : pukul 19.00
Hari 7 : pukul 21.00
17
18. Mengurangi
Jumlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi secara berangsur-angsur dengan
Jumlah yang sama sampai 0 batang pada hari ke 7 atau yang ditetapkan.
Misalkan dalam sehari-hari seorang perokok menghabiskan 28 batang rokok maka si perokok
dapat merencanakan pengurangan jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah pengurangan
sebanyak 4 batang perhari. Sebagai contoh:
Hari 1
: 24 batang
Hari 2
: 20 batang
Hari 3
: 16 batang
Hari 4
: 12 batang
Hari 5
: 8 batang
Hari 6
: 4 batang
Hari 7
: 0 batang.
18
19. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun yang menjadi kesimpulan dari tulisan diatas, sebagai berikut :
1. Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan prilaku yang dipraktekkan oleh setiap
individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan kesehatannya dan berperan aktif
dalam mewujudkan lingkungan yang sehat.
2. Tujuan PHBS adalah meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan
masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha
berperan serta aktif mewujudkan derajat kesehatan yang optimal
B. Saran
.
Diharapkan pembaca dapat berperilaku hidup bersih dan sehat dimanapun, lebih
perduli akan lingkungan yang bersih dan sehat dan dapat mengajarkan pola hidup bersih dan
sehat sejak dini.
19