7. A. Teori Gujarat
Teori gujarat merupakan teori masuknya Islam ke Indonesia yng
pertama kali dikemukakan oleh Snouck Hurgronje dan J. Pijnapel.
Dalam teori ini disebutkan bahwasanya Islam di Indonesia
sebetulnya berasal dari Gujarat, India dan mulai masuk sejak abad
ke 8 Masehi. Islam masuk ke Indonesia melalui wilayah-wilayah di
anak benua India, semisal Gujarat, Bengali, dan Malabar. Semisal
diketahui bahwasanya Bangsa Indonesia pada masa itu
memanglah sudah menjalin hubungan dagang yang dengannya
India melalui saluran Indonesia-Cambay.
8. Didasari teori ini, masuknya Islam ke Indonesia ini
diyakini berasal dari Gujarat lantaran didasarkan pada
adanya bukti berupa batu nisan Sultan Samudera Pasai
Malik as-Saleh berangka tahun 1297 yang bercorak
Gujarat. Selain itu, teori gujarat pula didasarkan pada
corak ajaran Islam yng cenderung mempunyai warna
tasawuf. Ajaran ini dipraktikan oleh orang muslim di
India Selatan, mirip yang dengannya ajaran Islam di
Indonesia pada awal berkembangnya Islam.
9. B. Teori Mekah
Didasari teori Arab, masuknya Islam ke Indonesia diyakini berasal dari Arab,
yakni Mekkah dan Madinah pada abad perama Hijriah ataupun abad ke 7
Masehi. Pendapat ini didasarkan pada adanya bukti perkampungan Islam di
Pantai Barus, Sumatera Barat, yng dikenal menjdai Bandar Khalifah. Wilayah
ini disebut yang dengannya wilayah Ta-Shih. Ta-Shih merupakan sebutan
orang-orang China bagi atau bisa juga dikatakan untuk orang Arab. Bukti ini
terdapat dalam dokumen dari Cina yng ditulis oleh Chu Fan Chi yng
mengutip catatan spesialis geografi, Chou Ku-Fei. Dia mengatakan adanya
pelayaran dari wilayah Ta-Shih yng berjarak 5 hari perjalanan ke Jawa.
Dalam dokumen China keberadaan komunitas muslim Arab di Pantai Barus
tercatat sekitar tahun 625 Masehi. Menilik tahun yang telah di sebutkan,
berguna cuma sembilan tahun dari rentang waktu disaat Rasululloh
menetapkan dakwah Islam secara terbuka kepada penduduk Mekkah.
Beberapa sahabat sudah berlayar dan membentuk perkampungan Islam di
Sumatera.
10. Pelayaran ini Amat mungkin terlaksana mengingat adanya perintah Rasulullah agar kaum
muslimin menuntut ilmu ke negeri Cina. Hal ini berguna Islam masuk ke Indonesia era
Rasulullah masih hidup. Bukti arkeologis pula didapati di Barus, berupa sebuah makam
kuno di kompleks pemakaman Mahligai, Barus. Pada satu dari sekian banyaknya batu
nisannya tertulis nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 M. Para arkeolog
dari Ecole Francaise D’extreme-Orient Prancis dan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional
menyatakan bahwasanya sekitar abad 9 hingga 12 Masehi, Barus menjadi sebuah
perkampungan dari aneka macam suku bangsa semisal Arab, Aceh, India, Cina, Tamil, Jawa,
Bugis, dan Bengkulu. Bukti lain yng mendukung teori masuknya Islam ke Indonesia
merupakan munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yakni Kerajaan Perlak yng
diteruskan oleh Kerajaan Samudra Pasai. Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan
bercorak paham Syafi’i yng kala itu dianut tidak sedikit penduduk Mesir dan Mekah.
Demikianlah beberapa teori masuknya Islam ke Indonesia semisal yng diutarakan oleh
beberapa ahli. Ketahui juga bagaimana proses masuknya Islam ke Indonesia melalui
beberapa saluran pada tulisan atau artikel selanjutnya. Mudah-mudahan berguna.
11. C. Teori Persia
Teori persia adalat teori masuknya Islam ke Indonesia yng dikemukakan oleh
Hoessein Djajadiningrat. Dalam teori ini dikemukakan bahwasanya Islam yng masuk
ke Indonesia merupakan Islam yng berasal dari Persia (Iran). Islam diyakini dibawa
oleh para perdagang Persia mulai pada abad ke 12.
Teori persia berlandaskan pada bukti maraknya paham Syiah pada awal masuknya
Islam ke Indonesia. Selain itu, ada kesamaan tradisi budaya Persia yang dengannya
budaya masyarakat Islam Indonesia. Peringatan 10 Muharam ataupun hari Asyura di
Iran yang dengannya upacara Tabuik ataupun Tabut di Sumatera Barat dan Jambi
menjdai lamang mengarak jasad Husein bin Ali bin Abi Thalib yng terbunuh dalam
peristiwa Karbala menjadi satu dari sekian banyaknya misalnya. Malah kuatnya
tradisi Syiah masih terasa sampai-sampai era ini
12. Adanya suku Leran dan Jawi di Persia menunjukkan
bukti bahwasanya orang-orang Persia yng membawa
Islam ke Indonesia. Suku ini disinyalir merujuk pada
orang-orang Leran dari Gresik dan suku Jawa. Selain
itu, dalam suku Jawa dikenal yang dengannya tradisi
penulisan Arab Jawa ataupun Arab Pegon
sebagaimana diadopsi oleh masyarakat Persia atas
Goresan pena Arab. Hal ini diperkuat yang dengannya
istilah Jer yng lazim dipakai masyarakat Persia.