Pancasila memegang peranan penting sebagai sistem etika di Indonesia. Nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial yang terkandung dalam Pancasila telah membentuk karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab. Namun saat ini, penerapan beberapa butir Pancasila masih menemui kesulitan, seperti ketentuan tentang agama, persamaan hak, dan kewajiban serta pemenuhan hak asasi manusia
1. 6. Bagaimana Pancasila Menjadi Sistem Etika ?
Oleh : Rabu, 26 April 2017
Kelompok 1 : fitriaindah16@gmail.com
Anisa Rahmanita
Indah Fitrianingrum
Narivo Fransisca D
Rokhma Wahyuni
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SIDOARJO
Fakultas Ekonomi
Program Studi Akuntansi
http://www.unusida.ac.id
2. Mengapa ?
Karena Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika
yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana pun kita berada kita
diwajibkan untuk beretika baik disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di
sila ke dua “ kemanusian yang adil dan beradab” tidak dapat dipungkiri bahwa
kehadiran Pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam
setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila menjadi sistem etika
memegang peran penting bagi kehidupan bangsa. Di dunia internasional
bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang
baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan
banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola
pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa
yang beradab didunia.
3. Pada PPT bab 5 sebelumnya kami telah menyebutkan 3 butir pengamalan Pancasila
yang paling mudah dilaksanakan, dan pada PPT bab 6 ini kami akan menyebutkan 3
butir pengamalan Pancasila yang sulit dilaksanakan menurut versi kami. Antara lain :
Sila Pertama
Butir 5 : Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang
Maha Esa.
Alasan : karena pada saat ini, banyak sekali dari masyarakat yang
mencampuradukkan antara agama dengan masalah-masalah lain. Masyarakat mudah
terprovokasi dengan berita-berita yang belum tentu jelas kebenarannya. Sebagai
contoh dalam pilkada Jakarta isu syara sangat mendominasi dan dijadikan alat untuk
saling menyerang. Jika hal ini terus terjadi maka dapat menimbulkan perpecahan.
4. Sila Kedua
Butir 2 : Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Alasan : dalam hal ini adalah pemerintah/ negara pada kenyataannya mempunyai
perlakuan yang berbeda antara si kaya dan si miskin. Contoh banyak kasus hukum yang
terjadi, jika tersangka tersebut dari golongan berada maka dengan mudah bebas ataupun
mendapat hukuman ringan. Namun, jika terjadi pada si miskin maka hukuman akan berat
dan dipersulit. Ini menunjukkan ketidakadilan dari pemerintah.
Sila Ketiga
Butir 3 : Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Alasan : perkembangan teknologi yang canggih, memudahkan kita untuk mengakses
segala informasi baik dari dalam maupun luar negeri. Tetapi mereka lupa untuk
mempelajari budayanya sendiri. Sehingga tidak heran banyak dari masyarakat justru
menyukai/mengkonsumsi hal-hal yang berbau luar negeri. Mulai dari barang, makanan,
idola adalah produk-produk manca negara. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat
kita tidak mencintai produk-produk dalam negeri.
5. Peran Generasi Z saat ini sangat dibutuhkan oleh Indonesia dalam
membentuk karakter masyarakat Indonesia sesuai nilai pancasila dengan cara
menerapkan nilai-nilai pancasila tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa harus Gen Z? Sebenarnya menerapkan nilai-nilai pancasila harus
dilakukan oleh semua masyarakat Indonesia, namun saat ini generasi Z
memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan. Sehingga
dengan kelebihannya yang sangat familiar dengan teknologi, selalu update,
cepat menyebarkan informasi, mereka bisa memberikan contoh yang baik,
membentuk karakter sesama gen Z atau bahkan masyarakat Indonesia yang
sesuai dengan nilai pancasila. Dengan begitu diharapkan generasi Z dapat
memberikan dampak positif terhadap kemajuan bangsa termasuk dalam
membentuk karakter masyarakat yang sesuai dengan nilai Pancasila.
Masalahnya adalah saat ini sangat sedikit generasi Z yang peduli dan
mengamalkan butir-butir Pancasila dalam kehidupannya.
6. • Penerapan pendidikan yang sesuai nilai Pancasila sejak usia dini.
Pembinaan pendidikan tersebut harus dilakukan sejak anak masih kecil dan
diterapkan di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.
• Menerapkan perilaku yang sesuai nilai Pancasila dengan cara
membiasakan tindakan tersebut di kehidupan sehari-hari.
Cara menerapkan nilai pancasila bukan dengan menyuruh menghafal apa
saja hal buruk dan baik melainkan harus dibiasakan, karena pendidikan moral
bukan pelajaran yang bisa dicapai dengan mempelajarinya saja namun harus
dengan tindakan.
• Menjadikan pendidikan Pancasila menjadi mata pelajaran dan juga mata
kuliah.
Agar pendidikan Pancasila tertanam dalam diri generasi Z sejak SD hingga
menjadi mahasiswa dan seterusnya serta dapat diterapkan dalam kehidupannya.
7. • Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Selama
ini hampir punah dengan yang namanya saling menghormati, saling menghargai, saling
menjaga kerukunan dalam hal beragama untuk itu masyarakat Indonesia tidak boleh memain
hakim sendiri apabila ada seseorang yang menjelek-jelekan tentang agama yang tidak sesuai
dg faham kita karena akan menyebabkan kerusuhan maupun kegaduhan terhadap
masyarakat Indonesia dan akan mengakibatkan terpecah belahnya umat yang ada di
Indonesia ini.
Contoh : kasusnya ahok yang melakukan penistaan dari suatu agama yang sekarang lagi booming di
dunia maya yaitu penistaan agama pada surat al-maidah ayat 51 yang berbunyi "jadi nggak usah
pikiran,'ah...nanti kalo nggak kepilih pasti Ahok programnya bubar', nggak!. Saya (Ahok) masih terpilih
sampai Oktober 2017. Jadi jangan percaya sama orang, kan bisa aja dalam hati kecil bapak ibu nggak
pilih saya (Ahok), ya kan!. Dibohongin pake surat Al Maidah ayat 51, macem - macem itu, itu hak bapak
ibu, jadi bapak ibu nggak bisa milih nih,'karena saya (bapak ibu) takut masuk neraka', nggak apa-
apa".apabila tidak ada orang yang memprovokatori masalah ini maka masalah ini tidak akan memecah
belah umat dan demo-demo yang tidak jelas yang membuat masyarakat resah atas persoalan ini. Inilah
contoh kasus yang tidak bisa menjaga kerukunan ataupun saling menghormati sesama umat.
8. • Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarakatan perwakilan.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Nilai inilah yang sering di
selewengkan oleh aparatur negara karena mereka sering mengabaikan pertanggung jawaban
serta keputusannya demi kepentingan yang tidak valid sehingga masyarakat tidak bisa percaya
lagi dengan mereka yang selalu omong kosong terhadap janji manisnya
Contoh : sekarang sering di alami oleh rakyat biasa yaitu tentang PEMILIHAN UMUM yang sering di
berikan janji-janji manis akan tetapi tidak terealisasikan sesuai dengan janjinya. Masihkah anda ingat
dengan istilah LUBERJURDIL saya masih ingat ketika saya dibangku sekolah dasar guru
mengajarkannya namun saya baru menyadari meski sikap demokrasi sudah di tanamkan sejak di
bangku sekolah dasar seperti materi LUBERJURDIL atau pemilihan pengurus kelas secara voting namun
sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam pemilihan legislatif masyarakat masih menerima uang
sogokan dari beberapa calon legislatif, menjadi boneka (pasif) para politikus, pantas saja beberapa
politikus memainkan tindakan tak terpuji seperti KKN. Bahkan di era sekarang terang-terangan
melakukan hal tersebut dimana rakyat miskin yang selalu di sogok dg uang dan merencanakan program-
program yang membuat rakyat untuk memilih calon legislatif tersebut apabila sudah jadi maka akan jadi
pura-pura tidak tau tentang janji-janji manisnya.
9. • Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Butir ini juga hampir punah dan langkah untuk di
terapkan di Indonesia karena di Indonesia dimana hukum tidak dijadikan pacuan untuk orang
yang bersalah akan tetapi dijadikan untuk diperjual belikan yang pasti akan mendapatkan
keuntungan terhadap oknum-oknum yang bersangkutan, dan dimana orang yang berduit yang
pasti akan menang terhadap perilaku perbuatannya yang salah dari pada orang yang benar
Contoh : kasus nenek yang mencuri kayu jati, bagaimana mungkin masalah pencurian kayu oleh
seorang nenek hukumannya jauh lebih berat dari pada hukuman para koruptor. Banyak kasus
besar yang jelas-jelas merugikan negara karena ulah penggarong uang negara, nasib kasusnya
tidak jelas. Para koruptor bebas berlenggang, berleha-leha di luar negeri, tidak tersentuh hokum,
sedangkan kisah yang dialami nenek Asyani (63) ini benar-benar menggambarkan pepatah yang
populer di masyarakat, hukum di negeri ini tumpul ke atas, tajam ke bawah. Asyani diseret ke
Pengadilan Negeri Situbondo Jawa Timur dengan tuduhan mencuri 38 papan kayu jati di lahan
Perhutani di Desa Jatibanteng, Situbondo. Sebelumnya, Asyani juga telah menyatakan itu secara
langsung di hadapan majelis hakim ketika memohon ampun. Menurut dia, kayu jati itu peninggalan
suaminya yang telah meninggal.