Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
UTS KEWARGANEGARAAN-SMT01-WPS Office.pdf
1. UTS Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Ratna Suryani,S.Psi., M.Si., M.M.
Nama: Dini Fitria
NIM: 2302052
Prodi: Akuntansi
Soal
1. Berikanlah satu contoh kasus yang dapat diantisipasi melalui pendidikan
kewarganegaraan. Apakah masalah itu muncul dari perkembangan IPTEKS, tuntutan
dan kebutuhan masyarakat, ataukah tantangan globalisasi saat ini?
2. Bolehkah bangsa Indonesia mengalami budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan dipastikan
oleh orang Indonesia? Misalnya makan sambil berdiri (stand party).
3. Apakah yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional
tidak dikirim oleh negara lain?
4. Pengembangan integritas dapat dilakukan melalui lima strategi atau pendekatan. Apa
sajalah kelima strategi tersebut?
5. Berikanlah satu contoh kasus disintegrasi yang terjadi di Indonesia dewasa ini baik
dari media massa maupun media online. Selanjutnya analisislah berita tersebut
berdasarkan aspek-aspek: (a) Judul Berita dan Sumbernya; (b) ISI Pokok Berikut; (c)
Faktor penyebab disintegritas.
Jawaban
1. Tentu banyak kasus yang dapat diantisipasi melalui Pendidikan Kewarganegaraan,
salah satu contoh kasus dari yang saya ketahui adalah tidak mencintai produk produk
dalam negri. Globalisasi memudahkan kita untuk mendapatkan barang-barang yang
ada di luar negeri, namun hal tersebut menimbulkan dampak negatif bagi produsen-
produsen Indonesia. Karena produk-produk lokal seringkali kalah saing oleh produk
luar negri. Contohnya yaitu handpone. Merk merk Indonesia seperti Advan, kalah
saing dengan merk handpone dari luar negeri seperti Samsung, IPhone, Ovo, Vivo.
Karena kualitas handpone dari luar negri lebih bagus.
Padahal banyak alasan untuk kita mencintai produk lokal dalam negri, tapi seringkali
masyarakat merasa lebih keren ketika bisa membeli produk dari luar negri.
Program pendidikan kewarganegaraan yang dapat dilakukan untuk membuat
masyarakat lebih mencintai produk lokal harus dirancang sedemikian rupa agar tidak
membosankan. Program harus menarik serta dapat menggerakkan rasa penasaran
masyarakat. Program dapat berupa pengabdian kepada masyarakat, menolong
pedagang kecil, dan saling mengingatkan melalui media sosial. Sehingga dengan
perlahan produk lokal dapat bersaing dengan produk luar negri.
2. Selain kasus diatas, masalah yang dapat diantisipasi oleh pendidikan
kewarganegaraan adalah meningkatkan ketidaksetaraan sosial, masalah ini muncul
akibat kebutuhan masyarakat, dalam masalah ini pendidikan kewarganegaraan dapat
membantu membangun pemahaman tentang hak, tanggung jawab, dan nilai-nilai
demokrasi untuk meminimalkan disparitas sosial.
2. Tidak boleh, kebudayaan adalah suatu cara hidup dan kebiasaan yang berkembang
dan dimiliki oleh suatu masyarakat serta diteruskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Bangsa Indonesia tidak boleh mengklaim budaya bangsa lain sebagai
kebudayaan nasional hanya karena budaya tersebut disenang oleh masyarakat
Indonesia. Mengklaim atau mengakui budaya bangsa orang lain sebagai budaya
nasional bangsa sendiri itu tidak boleh karena setiap budaya yang ada memiliki hak
cintanya sendiri.
3. Indonesia mempunyai budaya yang beraneka ragam yang memiliki ciri khasnya
masing-masing. Budaya yang bisa membuat kagum orang asing. Agar budaya kita
tidak diklaim atau diakui sebagai budaya negara orang lain, kita sebagai warna negara
Indonesia, pemilik dari berbagai budaya tersebut harus melestarikan, mewarisi,
mengapresiasi, budaya kita sendiri. Kita sebagai masyarakat Indonesia jangan malu
untuk mempertontonkan atau menunjukan budaya kita kepada orang asing, kita harus
mengapresiasi orang-orang yang sama ataupun berbeda suku, agamanya dengan kita,
ketika mereka mempertontonkan atau memperkenalkan kebudayaan indonesia. Jika
bukan warga Indonesia sendiri yang melestarikan dan mengapresiasi budaya lokal,
maka siapa lagi?. Budaya kita sangat beraneka ragam dan unik, jadi kita patut bangga
untuk memamerkannya.
4. Lima strategi Pengembangan integritas dapat dilakukan:
1. Adanya ancaman dari luar
2. Gaya politik kepemimpinan
3. Kekuatan lembaga-lembaga politik
4. Ideologi Nasional
5. Kesempatan pembangunan ekonomi
5. Kesenjangan Sosial dan Minimnya Pelayanan Dasar di Pelosok Papua Picu
Disintegrasi ( Kompas.com )
Masih adanya perbedaan ideologi pada masyarakat di sejumlah daerah di Papua
dipicu hilangnya rasa percaya kepada negara.
Fenomena itu terlihat ketika belasan warga Distrik Bamusbawa, Kabupaten
Tambrauw, Papua Barat Daya, mengikuti kegiatan pelantikan pengurus Komite
Nasional Papua Barat pada jumat 9/6/2023. KNPB Merupakan salah satu organisasi
yang memperjuangkan refendum bagi Papua. Aparat gabungan TNI Polri pun
membubarkan kegiatan pelantikan itu. Tiga tersangka di tangkap dengan di jerit pasal
106 KUHP tentang Makar, sementara 16 orang lainnya merupakan warga setempat
tidak di tahan, tetapi berstatus sebagai saksi.
3. Kesenjangan sosial dan Minimnya Pelayanan Dasar masih terjadi di Papua. Kondisi
tersebut menyebabkan masyarakat rentan terpapar paham yang berbeda dengan
ideologi negara.