SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
18 
Makalah Filsafat Pendidikan 
PENERAPAN SILA KEEMPAT PANCASLA 
DALAM PROSES PENDIDIKAN 
OLEH : 
Nama : Azhari Pardomuan Hutasuhut 
NIM : 4123121006 
Kelas : Fisika Dik A 2012 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 
NOVEMBER 2014
18 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah 
melimpahkan rahmat dan nikmatnya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelasaikan 
makalah ini dengan semampu penulis. Dalam makalah ini akan sedikit penulis paparkan 
mengenai Penerapan Sila Keempat Pancasila dalam Proses Pendidikan pada mata kuliah 
Filsafat Pendidikan untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut. 
Dalam penulisan makalah ini penulis sadar tentunya masih jauh dari kata sempurna 
tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk 
itulah penulis mengharap kritik dan sarannya yang membangun dari pembaca sebagai bahan 
koreksi selaku penyusun agar penulis bisa mengerti dimana letak kekurangan dan kesalahan 
agar bisa diperbaiki. 
Medan, November 2014
18 
Azhari Pardomuan H 
DAFTAR ISI 
Kata Pengantar.......................................................................................................2 
Daftar isi ..............................................................................................................3 
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4 
1.1.Latar Belakang ................................................................................................4 
1.2.Rumusan Masalah ...........................................................................................5 
1.3.Tujuan .............................................................................................................5 
1.4.Manfaat ...........................................................................................................5 
1.5.Metode Penulisan ............................................................................................6 
BAB II ISI.........................................................................................................................7 
2.1. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat...................................................................7 
2.2. Kesatuan Sila-Sila Dalam Pancasila Sebagai Sistem Filsafat........................8 
2.3. Apakah Peran Pancasila dalam pendidikan di Indonesia................................9 
2.4. Penerapan Sila Keempat Pancasila Dalam Proses Pendidikan Di Indonesia..........11 
BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................13
18 
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................17 
IV.1. Kesimpulan ................................................................................................17 
IV.2. Saran...........................................................................................................17 
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................18
18 
BAB I 
PENDAHULUAN 
I.1. Latar Belakang 
Pendidikan harus dilaksanakan karena memberikan peranan yang sangat penting 
baik itu untuk diri sendiri, oang lain ataupun Negara. Untuk diri sendiri keuntungan yang 
didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang kita ketahui kepada 
orang yang masih awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan mengangkat nama 
baik Negara kita di dunia internasional. Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan 
pembaharuan sistem pendidikan memeiliki peranan yang sangat penting yaitu diharapkan 
mampu mendukung upaya mewujudkan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan 
mampu menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Wajib Belajar Sembilan 
Tahun merupakan implementasi dari pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan 
program bersama antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta 
masyarakat. Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun adalah program nasional. Oleh 
karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama yang menyeluruh antara antara 
pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat,karena program ini sangat 
baik untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kita semua terhadap masa depan 
generasi penerus bangsa yang berkualitas serta upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. 
Peran Pancasila dalam kehidupan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk saat ini 
karena kehidupan di Indonesia saat ini sudah semakin memprihatinkan. Implementasi fungsi 
Pancasila sebagai pandangan hidup, juga akan menentukan keberhasilan fungsi Pancasila 
sebagai dasar Negara. Jika setiap warga negara telah melaksanakan Pancasila sebagai 
pandangan hidup (mempunyai karakter/moral Pancasila), ketika yang bersangkutan diberi 
amanah menjadi penyelenggara Negara tentu akan menjadi penyelenggara Negara yang baik, 
paling tidak akan berusaha untuk menghindari tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma 
hukum maupun norma moral. 
Dalam sila ke-4 Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat 
kebijaksanaan dalam perwakilan”, terkandung butir – butir nilai antara lain (1) Sebagai warga 
negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan 
kewajiban yang sama. (2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. (3) 
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. (4) 
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. (5) Menghormati 
dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. (6) Dengan
18 
i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan 
musyawarah. (7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan 
pribadi dan golongan. (8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati 
nurani yang luhur. (9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara 
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai 
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan 
bersama. (10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk 
melaksanakan pemusyawaratan. Namun butir nilai yang terkandung dalam sila tersebut 
semakin hilang dan tersamarkan artinya. Contoh kecil adalah semakin berkurangnya sistem 
demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 
Sebagai Negara Indonesia, kita menganut sistem Demokrasi Pancasila. Demokrasi 
Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat dalam 
penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu 
Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan 
pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945. 
I.2. Rumusan Masalah 
1. Apakah yang dimaksud dengan pancasila sebagai sistem filsafat. ? 
2. Bagaimana kesatuan sila-sila dalam pancasila sebagai sistem filsafat. ? 
3. Apakah Peran Pancasila dalam pendidikan di Indonesia.? 
4. Bagaimana penerapan sila keempat Pancasila dalam proses pendidikan di Indonesia.? 
I.3. Tujuan Pembuatan Makalah 
1. Mengetahui maksud dari pancasila sebagai sistem filsafat. 
2. Mengetahui bagaimana kesatuan sila-sila pancasila sebagai sistem filsafat. 
3. Mengetahui peran pancasil dalam pendidikan di Indonesia. 
4. Mengetahui penerapan sila keempat Pancasila dalam proses pendidikan di Indonesia. 
I.4. Manfaat Pembuatan Makalah 
Adapun manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan 
mahasiswa terutama mahasiswa jurusan Fisika mengenai penerapan pancasila khususnya sila 
keempat dalam proses pendidikan.
18 
I.5. Metode pembuatan makalah 
Dalam mengumpulkan data – data yang berkenaan dengan pembuatan makalah ini, 
kami mencari dari berbagai sumber antara lain dari buku dan internet .
18 
BAB II 
ISI 
II.1. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat 
Istilah sistem sering digunakan dalam menyebutkan sesuatu, misalnya sistem 
pemerintahan, sistem pendidikan dan lain sebagainya. Namun dalam hal ini pengertian sistem 
dikaitkan dengan sistem pancasila. Sistem adalah bekerjanya masing-masing unsure atau 
elemen yang berbeda dalam suatu kelompok dimana yang satu dan yang lainya saling terkait 
dan saling bergantungan untuk mencapai tujuan tertentu demi mencapai kesuksesan bersama. 
Pancasila sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang berbeda, hal ini dapat kita 
lihat dalam sila-sila pancasila yang memiliki ragam makna yang berbeda, namun sistem 
dalam pancasila mempunyai suatu kesatuan yang utuh dan bulat. Sila-sila dalam pancasila 
saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Diantaranya 
pancasila sebagai dasar Negara mempunyai fungsi sepagai pedoman di dalam berbangsa dan 
bernegara juga sebagai moral bangsa Indonesia dalam membentuk suatu Negara. 
Berkaitan dengan hal tersebut di atas pancasila sebagai suatu sistem yang dimana 
sila-silanya mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sudah 
diatur sedemikian rupa sehingga membentuk suatu susunan yang teratur dan tidak bisa 
dibolak balik. Dalam sila pancasila memiliki suatu makna yang beruntun. Artinya, sila 
pertama lebih luas makanya sehinga menjiwai sila-sila dibawahnya. Itulah makna pancasila 
sebagai suatu sistem. 
Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri 
dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang 
sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila 
sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber 
hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia 
dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan 
kebahagiaan lahir dan bathin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Filsafat 
Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar 
dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
18 
II.2. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat 
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari PPKI pada tanggal 1 Juni 1945 
adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Adapun 
dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa 
dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan Negara Republik 
Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan 
ekonomi, sosial dan budaya. 
Sidang PPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara 
Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 
Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-Undang Dasar yang 
menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang 
menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar peraturan dasar itu tahan uji 
sepanjang masa. 
Karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi 
peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana jelas tercantum 
dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan 
Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah sebagai 
pengganti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan 
pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik 
Indonesia harus sejalan dengan Pancasila (berpedoman pada Pancasila). Isi tujuan dari 
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa 
Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila 
itu adalah sumber dari segala sumber hukum (sumber hukum formal, undang-undang, 
kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum). Pancasila mengandung 
unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar negara, 
tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat 
universal dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik 
Indonesia secara kekal dan abadi. 
Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan 
Negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur 
penyelenggaraan Negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila 
merupakan kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik 
Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintah Negara.Oleh 
karena itu pancasila ditetapkan sebagai dasar falsafah Negara Indonesia sebagai landasan
18 
Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa indonesia, yang membedakan dengan bangsa-bangsa 
lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis 
pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. 
Hakikatnya sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri, akan tetapi pada setiap sila 
terkandung keempat sila lainya. Dengan kata lain setiap sila senantiasa dikualifikasi oleh 
keempat sila lainnya. 
Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan mengkualifikasi : 
· Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab, 
berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan 
dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat 
Indonesia. 
· Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-Ketuhanan yang Maha 
Esa,berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan 
dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat 
Indonesia. 
· Sila Persatuan Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berkemanusiaan 
yang adil dan beradab,berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam 
permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 
· Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam 
permusyawaratan/perwakilan, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan 
yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh 
rakyat Indonesia. 
· Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha 
Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan 
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam 
permusyawaratan/perwakilan. 
II.3. Peran Pancasil Dalam Pendidikan di Indonesia. 
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian 
dan kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar 
sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pengembangan pendidikan haruslah 
berorientasi kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. Moral tanpa 
intelektual akan tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang
18 
dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang 
lain. Selain itu pendidikan juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan 
peserta didik dan masyarakat dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang 
bermartabat. Ialah manusia – manusia yang beriman dan brtaqwa kepada Tuhan Yang Maha 
kemanusiaan, menghargai sesama, santun dan tenggang rasa, toleransi dan mengembangkan 
kebersamaan dan keberagaman, membamgun kedisiplinan dan kemandirian, sesuai dengan 
nilai – nilai pancasila. Oleh karena itu proses dan isi pembelajaran hendaknya dirancang 
secara cermat sesuai dengan tujuan pendidikan. Pada giliran selanjutnya akan menjadi potensi 
bagi proses pembelajaran yang berkualitas. 
Sedangkan untuk saat ini pendidikan di Indonesia selama ini dianggap terlalu mahal 
dan menguntungkan pihak atau masyarakat yang mampu atau masyarakat yang mempunyai 
kekayaan lebih sehingga mereka mampu menyekolahkan putra putrinya bahkan sampai ke 
luar negeri sekalipun untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai, sebaliknya 
dengan warga miskin atau warga kurang mampu banyak yang kesulitan untuk 
menyekolahkan anaknya minimal memenuhi target pemerintah untuk program wajib belajar 9 
tahun sampai lulus SMP atau lulus sekolah menengah tingkat pertama, para orang tua ini 
bahkan terpaksa menyuruh anaknya untuk bekerja dan putus sekolah untuk membantu 
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. 
Kemudian pemerintah melakukan gebrakan melalui Menteri Pendidikan Nasional 
Professor Bambang Sudibyo dengan cara mencanangkan program sekolah gratis wajib belajar 
9 tahun sampai lulus SMP khusus siswa yang sekolah di SD/SMP negeri kecuali sekolah 
yang sudah bertaraf internasional agar para anak-anak penerus bangsa ini tidak bodoh dan 
buta huruf dan juga agar pendidikan di Indonesia menjadi bertambah maju. Sehingga 
pelaksanaan wajib belajar 9 tahun dilaksanakan diberbagai penjuru kota di Negara ini. 
Setelah semua masyarakat sepakat dengan konsep tentang wajar, maka tugas kita bisa 
bersama-sama untuk memajukan pendidikan. Pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru 
atau sekolah, melainkan seluruh warga Negara terutama orang tua. 
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, pendidikan adalah tanggung jawab 
bersama. Bagaimana agar program sekolah gratis bisa efektif dan tepat sasaran untuk anak-anak 
miskin dan kurang mampu agar mau mengikuti program sekolah gratis dan bagaimana 
bentuk atau cara-cara jitu pemerintah dan pihak sekolah agar orang tua murid mau melepas 
anak mereka untuk bersekolah kembali. Setiap program yang dicanangkan oleh pemerintahan 
tentunya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara ini, sudah pasti yaitu
18 
pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sehingga proses 
pelaksanaannya harus disesuaikan dengan pancasila. 
III.4. Penerapan Sila Keempat Pancasila Dalam Proses Pendidikan di Indonesia. 
Wajib belajar 9 tahun yang merupakan salah satu program yang gencar di galangkan 
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD). Diwajibkan setiap 
warga Negara untuk bersekolah selama 9 tahun, pada jenjang pendidikan dasar yaitu dari 
tingkat kelas 1 sekolah dasar (SD) / Madrasah Diniyah (MI) hingga kelas 9 sekolah 
menengah pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS). 
Seperti kita ketahui bersama Pendidikan merupakan satu aspek penting untuk 
membangun bangsa. Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai 
prioritas utama dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang bermutu 
yang merupakan Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu Negara. 
Kemendikbut menargetkan wajib belajar 9 tahun kepada seluruh anak Indonesia, 
tanpa kecuali. Berdasarkan sila keempat Pancasila ”Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat 
Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. 
Semua kebijakasanaan pemerintah harus berdasarkan kebutuhan rakyat. Semua 
kebijaksanaan yang pemerintah buat harus berdasarkan kesepakatan rakyat (yang diwakili 
oleh wakil rakyat di parlemen). Salah satu kebijaksanaan tersebut adalah Program Wajib 
Belajar 9 tahun yang telah diberlakukan pada tahun 2009. Banyak pendapat pro-kontra yang 
tersebar di tengah-tengah masyarakat luas. 
Program Wajib Belajar 9 Tahun harus merupakan program bersama antara 
pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Upaya-upaya untuk 
menggerakkan semua komponen bangsa melalui gerakan nasional dengan pendekatan 
budaya, sosial, agama, birokrasi, legal formal perlu dilakukan untuk menyadarkan mereka 
yang belum memahami pentingnya pendidikan dan menggalang partisipasi masyarakat untuk 
mensukseskan program nasional tersebut. 
Oleh karena itu Program Wajib Belajar ini ditujukan oleh seluruh anak Bangsa 
Indonesia untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan diharapkan jumlah 
anak putus sekolah (drop out) bisa diminimalisir dan salah satu strategi untuk meningkatkan 
mutu pendidikan Indonesia.Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun adalah program nasional. Oleh 
karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama umtuk tetap meningkatkan 
partisipasinya dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun.
18 
Sebagai masyarakat yang baik kita harus ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam 
mendukung wajib belajar 9 tahun, karena program ini sangat baik untuk meningkatkan 
kesadaran dan tanggung jawab kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa 
yang berkualitas serta upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
18 
BAB III 
PEMBAHASAN 
Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri 
dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang 
sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila 
sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber 
hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia 
dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan 
kebahagiaan lahir dan bathin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Filsafat 
Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar 
dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4. 
Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari PPKI pada tanggal 1 Juni 1945 
adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Adapun 
dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa 
dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan Negara Republik 
Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan 
ekonomi, sosial dan budaya. 
Sidang PPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara 
Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 
Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-Undang Dasar yang 
menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang 
menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar peraturan dasar itu tahan uji 
sepanjang masa. 
Karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi 
peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana jelas tercantum 
dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan 
Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah sebagai 
pengganti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan 
pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik 
Indonesia harus sejalan dengan Pancasila (berpedoman pada Pancasila). Isi tujuan dari 
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa 
Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila 
itu adalah sumber dari segala sumber hukum (sumber hukum formal, undang-undang,
18 
kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum). Pancasila mengandung 
unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar negara, 
tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat 
universal dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik 
Indonesia secara kekal dan abadi. 
Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan 
Negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur 
penyelenggaraan Negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila 
merupakan kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik 
Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintah Negara.Oleh 
karena itu pancasila ditetapkan sebagai dasar falsafah Negara Indonesia sebagai landasan 
Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa indonesia, yang membedakan dengan bangsa-bangsa 
lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis 
pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. 
Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian 
dan kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar 
sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pengembangan pendidikan haruslah 
berorientasi kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. Moral tanpa 
intelektual akan tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang 
dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang 
lain. Selain itu pendidikan juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan 
peserta didik dan masyarakat dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang 
bermartabat. Ialah manusia – manusia yang beriman dan brtaqwa kepada Tuhan Yang Maha 
kemanusiaan, menghargai sesama, santun dan tenggang rasa, toleransi dan mengembangkan 
kebersamaan dan keberagaman, membamgun kedisiplinan dan kemandirian, sesuai dengan 
nilai – nilai pancasila. Oleh karena itu proses dan isi pembelajaran hendaknya dirancang 
secara cermat sesuai dengan tujuan pendidikan. Pada giliran selanjutnya akan menjadi potensi 
bagi proses pembelajaran yang berkualitas. 
Sedangkan untuk saat ini pendidikan di Indonesia selama ini dianggap terlalu mahal 
dan menguntungkan pihak atau masyarakat yang mampu atau masyarakat yang mempunyai 
kekayaan lebih sehingga mereka mampu menyekolahkan putra putrinya bahkan sampai ke 
luar negeri sekalipun untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai, sebaliknya 
dengan warga miskin atau warga kurang mampu banyak yang kesulitan untuk 
menyekolahkan anaknya minimal memenuhi target pemerintah untuk program wajib belajar 9
18 
tahun sampai lulus SMP atau lulus sekolah menengah tingkat pertama, para orang tua ini 
bahkan terpaksa menyuruh anaknya untuk bekerja dan putus sekolah untuk membantu 
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. 
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, pendidikan adalah tanggung jawab 
bersama. Bagaimana agar program sekolah gratis bisa efektif dan tepat sasaran untuk anak-anak 
miskin dan kurang mampu agar mau mengikuti program sekolah gratis dan bagaimana 
bentuk atau cara-cara jitu pemerintah dan pihak sekolah agar orang tua murid mau melepas 
anak mereka untuk bersekolah kembali. Setiap program yang dicanangkan oleh pemerintahan 
tentunya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara ini, sudah pasti yaitu 
pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sehingga proses 
pelaksanaannya harus disesuaikan dengan pancasila. 
Wajib belajar 9 tahun yang merupakan salah satu program yang gencar di galangkan 
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD). Diwajibkan setiap 
warga Negara untuk bersekolah selama 9 tahun, pada jenjang pendidikan dasar yaitu dari 
tingkat kelas 1 sekolah dasar (SD) / Madrasah Diniyah (MI) hingga kelas 9 sekolah 
menengah pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS). 
Kemendikbut menargetkan wajib belajar 9 tahun kepada seluruh anak Indonesia, 
tanpa kecuali. Berdasarkan sila keempat Pancasila ”Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat 
Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. 
Semua kebijakasanaan pemerintah harus berdasarkan kebutuhan rakyat. Semua 
kebijaksanaan yang pemerintah buat harus berdasarkan kesepakatan rakyat (yang diwakili 
oleh wakil rakyat di parlemen). Salah satu kebijaksanaan tersebut adalah Program Wajib 
Belajar 9 tahun yang telah diberlakukan pada tahun 2009. Banyak pendapat pro-kontra yang 
tersebar di tengah-tengah masyarakat luas. 
Program Wajib Belajar 9 Tahun harus merupakan program bersama antara 
pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Upaya-upaya untuk 
menggerakkan semua komponen bangsa melalui gerakan nasional dengan pendekatan 
budaya, sosial, agama, birokrasi, legal formal perlu dilakukan untuk menyadarkan mereka 
yang belum memahami pentingnya pendidikan dan menggalang partisipasi masyarakat untuk 
mensukseskan program nasional tersebut. 
Oleh karena itu Program Wajib Belajar ini ditujukan oleh seluruh anak Bangsa 
Indonesia untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan diharapkan jumlah 
anak putus sekolah (drop out) bisa diminimalisir dan salah satu strategi untuk meningkatkan 
mutu pendidikan Indonesia.Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun adalah program nasional. Oleh
18 
karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama umtuk tetap meningkatkan 
partisipasinya dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun. 
Sebagai masyarakat yang baik kita harus ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam 
mendukung wajib belajar 9 tahun, karena program ini sangat baik untuk meningkatkan 
kesadaran dan tanggung jawab kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa 
yang berkualitas serta upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
18 
BAB IV 
PENUTUP 
IV.1. Kesimpulan 
Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan satu aspek 
penting untuk membangun bangsa. Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan 
pendidikan sebagai prioritas utama dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya 
manusia yang bermutu yang merupakan Produk Pendidikan dan merupakan kunci 
keberhasilan suatu Negara. 
Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan sekali karena memberikan peranan yang 
sangat penting baik itu untuk diri sendiri, oang lain ataupun Negara. Untuk diri sendiri 
keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang kita 
ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan 
mengangkat nama baik Negara kita di dunia internasional. 
Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan memeiliki 
peranan yang sangat penting yaitu diharapkan mampu mendukung upaya mewujudkan 
kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mampu menghadapi perkembangan ilmu 
pengetahuan dan teknologi. 
Dan juga Pancasila menjadi pedoman dalam pemerintahan di Indonesia, untuk 
mewujudkan negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Sehingga perkembangan dalm segala 
aspek dapat berjalan dengan baik. 
IV.2. Saran. 
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan 
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya 
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan 
makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik 
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Dan jangan lupa bagi 
pembaca untuk mencari referensi yang lebih akurat. Terimakasih, semoga makalah ini dapat 
bermanfaat bagi para pembaca khusus pada penulis. Amiin
18 
DAFTAR PUSTAKA 
Aninim. 2012. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. “id.wikipedia.org”. Diakses : 22/11/2014 
Anonim. 2013. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.“www.rerenie.wo 
rdpress.com”. Diakses Pada : 22/11/2014. 
Junaedi, Hardi. 2011. Pendidikan Pancasila Tinjauan Sila Ke-4 Pancasila. “www.pancasila. 
wordpress.com”. Diakses Pada : 22/11/1014 
Kaelan dan Zubai, Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. 
Yogyakarta : Penerbit Paradigma. 
Purba, Edward dan Yusnadi. 2014. Filsafat Pendidikan. Medan : Unimed Press

More Related Content

What's hot

Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfIdris Miaus
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanPancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanMiftakhul Jannah
 
Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT Andhika Pratama
 
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasilaKedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasilaSawah Dan Ladang Ku
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKMuhamad Yogi
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Pptabu hanafie
 
Pancasila sebagai-paradigma-pembangunan pp
Pancasila sebagai-paradigma-pembangunan ppPancasila sebagai-paradigma-pembangunan pp
Pancasila sebagai-paradigma-pembangunan ppIchiro Hidayate
 
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafattri harto7
 
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan PancasilaSejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan Pancasilaveronicalenore14
 
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunanBab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunanmuliajayaabadi
 
Presentasi pancasila sebagai paradigma
Presentasi  pancasila sebagai paradigmaPresentasi  pancasila sebagai paradigma
Presentasi pancasila sebagai paradigma01041995
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumPancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumdisgad
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningratsuryadi man ic
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatTri Endah Lestari
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Eka Zay
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222dayurikaperdana19
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesiaPerbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesiaSiti Sahati
 

What's hot (20)

Lembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdfLembaga lembaga Negara pdf
Lembaga lembaga Negara pdf
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanPancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
 
PPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan PancasilaPPT Pendidikan Pancasila
PPT Pendidikan Pancasila
 
Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT Pengantar Kewarganegaraan PPT
Pengantar Kewarganegaraan PPT
 
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasilaKedudukan, fungsi dan peranan pancasila
Kedudukan, fungsi dan peranan pancasila
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
 
Pengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD PptPengantar ISBD Ppt
Pengantar ISBD Ppt
 
Pancasila sebagai-paradigma-pembangunan pp
Pancasila sebagai-paradigma-pembangunan ppPancasila sebagai-paradigma-pembangunan pp
Pancasila sebagai-paradigma-pembangunan pp
 
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafatBab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
Bab 4 pancasila sebagai sistem filsafat
 
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan PancasilaSejarah Proses Perumusan Pancasila
Sejarah Proses Perumusan Pancasila
 
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunanBab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
Bab 9 pancasila sebagai paradigma pembangunan
 
4 pilar kebangsaan
4 pilar kebangsaan4 pilar kebangsaan
4 pilar kebangsaan
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Presentasi pancasila sebagai paradigma
Presentasi  pancasila sebagai paradigmaPresentasi  pancasila sebagai paradigma
Presentasi pancasila sebagai paradigma
 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukumPancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
Pancasila sebagai paradigma pengembangan hukum
 
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
7 unsur kebudayaan universal menurut koentjaraningrat
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
Pertemuan 1 Dasar-dasar Pendidikan Pancasila secara historis, filosofis,
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
 
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesiaPerbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
Perbandingan Administrasi Negara Perancis vs. indonesia
 

Viewers also liked

Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaAgus Widiyanto
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Sapto Pandugo
 
Peranan pers
Peranan persPeranan pers
Peranan persputrices
 
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusiSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusYohanes Nugroho
 
Kelompok 3 sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Kelompok 3  sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukaKelompok 3  sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Kelompok 3 sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukaNovi Rahmawaty
 
teori modal budaya
teori modal budayateori modal budaya
teori modal budayasmk changlun
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasilaliuenxiu97
 
Memahami nilai nilai pancasila
Memahami  nilai nilai   pancasilaMemahami  nilai nilai   pancasila
Memahami nilai nilai pancasilaMandiri Sekuritas
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 4
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 4Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 4
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 4Namin AB Ibnu Solihin
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Buku Pegangan Siswa SD/MI Kelas 1 Tema 5 Pengamanku
Buku Pegangan Siswa SD/MI Kelas 1 Tema 5 PengamankuBuku Pegangan Siswa SD/MI Kelas 1 Tema 5 Pengamanku
Buku Pegangan Siswa SD/MI Kelas 1 Tema 5 PengamankuRifqi Maulana
 

Viewers also liked (12)

Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat PancasilaMakna & Arti Sila Keempat Pancasila
Makna & Arti Sila Keempat Pancasila
 
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)Pesentasi pancasila(sila ke 5)
Pesentasi pancasila(sila ke 5)
 
Peranan pers
Peranan persPeranan pers
Peranan pers
 
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di KampusiSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
iSTTS Pancasila - Kel.5 - Implementasi Pancasila di Kampus
 
Kelompok 3 sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Kelompok 3  sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbukaKelompok 3  sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
Kelompok 3 sikap positif terhadap pancasila sebagai ideologi terbuka
 
teori modal budaya
teori modal budayateori modal budaya
teori modal budaya
 
Hak Asasi Pribadi
Hak Asasi PribadiHak Asasi Pribadi
Hak Asasi Pribadi
 
Makalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat PancasilaMakalah Filsafat Pancasila
Makalah Filsafat Pancasila
 
Memahami nilai nilai pancasila
Memahami  nilai nilai   pancasilaMemahami  nilai nilai   pancasila
Memahami nilai nilai pancasila
 
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 4
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 4Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 4
Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pertemuan ke 4
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Buku Pegangan Siswa SD/MI Kelas 1 Tema 5 Pengamanku
Buku Pegangan Siswa SD/MI Kelas 1 Tema 5 PengamankuBuku Pegangan Siswa SD/MI Kelas 1 Tema 5 Pengamanku
Buku Pegangan Siswa SD/MI Kelas 1 Tema 5 Pengamanku
 

Similar to SILA KE4 PANCASILA

Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalFAJAR MENTARI
 
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RIPancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RIZeninuramelia
 
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesiaPeranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesiaNurfa de ImoeLa
 
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
4 pancasila-sebagai-ideologi-negaraCahiakh Imawan
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Makalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfiMakalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfianihdx
 
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasiPancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasiOman Syahroni Somad
 
Pancasila
PancasilaPancasila
PancasilaDmon77
 
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...Dedi Susanto
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaTri Maulidya
 
sayaa punya makalah yang harus dikerjakan
sayaa punya makalah yang harus dikerjakansayaa punya makalah yang harus dikerjakan
sayaa punya makalah yang harus dikerjakanDzakySeptyanoAnggana
 
2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyononugrohodwic7
 
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptxMateri Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptxInneLusiana3
 
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptxMateri Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptxInaWator
 
Ppt pend. pancasila kel.6
Ppt pend. pancasila kel.6Ppt pend. pancasila kel.6
Ppt pend. pancasila kel.6Azza Mafazah
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERAahmad sururi
 
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...gendhissila
 

Similar to SILA KE4 PANCASILA (20)

Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan NasionalMakalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
Makalah Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional
 
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RIPancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
 
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesiaPeranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
Peranan lembaga peradilan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman di indonesia
 
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
4 pancasila-sebagai-ideologi-negara
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Makalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfiMakalah pancasila kahfi
Makalah pancasila kahfi
 
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasiPancasila sebagai paradigma_reformasi
Pancasila sebagai paradigma_reformasi
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2
 
Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2Makalah pancasila xii ipa 2
Makalah pancasila xii ipa 2
 
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
Bab i-kedudukan-pancasila-bagi-bangsa-indonesia-dan-pengembangan-sikapdan-per...
 
Pancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etikaPancasila sebagai sistem etika
Pancasila sebagai sistem etika
 
sayaa punya makalah yang harus dikerjakan
sayaa punya makalah yang harus dikerjakansayaa punya makalah yang harus dikerjakan
sayaa punya makalah yang harus dikerjakan
 
Kelas xii bab i
Kelas xii bab i Kelas xii bab i
Kelas xii bab i
 
2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono
 
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptxMateri Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
 
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptxMateri Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
Materi Pembelajaran PP VIII-Bab 1.pptx
 
Ppt pend. pancasila kel.6
Ppt pend. pancasila kel.6Ppt pend. pancasila kel.6
Ppt pend. pancasila kel.6
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERASoal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Sem. Ganjil Prodi Komunikasi UNSERA
 
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
 

SILA KE4 PANCASILA

  • 1. 18 Makalah Filsafat Pendidikan PENERAPAN SILA KEEMPAT PANCASLA DALAM PROSES PENDIDIKAN OLEH : Nama : Azhari Pardomuan Hutasuhut NIM : 4123121006 Kelas : Fisika Dik A 2012 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN NOVEMBER 2014
  • 2. 18 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan nikmatnya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelasaikan makalah ini dengan semampu penulis. Dalam makalah ini akan sedikit penulis paparkan mengenai Penerapan Sila Keempat Pancasila dalam Proses Pendidikan pada mata kuliah Filsafat Pendidikan untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut. Dalam penulisan makalah ini penulis sadar tentunya masih jauh dari kata sempurna tentunya masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, untuk itulah penulis mengharap kritik dan sarannya yang membangun dari pembaca sebagai bahan koreksi selaku penyusun agar penulis bisa mengerti dimana letak kekurangan dan kesalahan agar bisa diperbaiki. Medan, November 2014
  • 3. 18 Azhari Pardomuan H DAFTAR ISI Kata Pengantar.......................................................................................................2 Daftar isi ..............................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................4 1.1.Latar Belakang ................................................................................................4 1.2.Rumusan Masalah ...........................................................................................5 1.3.Tujuan .............................................................................................................5 1.4.Manfaat ...........................................................................................................5 1.5.Metode Penulisan ............................................................................................6 BAB II ISI.........................................................................................................................7 2.1. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat...................................................................7 2.2. Kesatuan Sila-Sila Dalam Pancasila Sebagai Sistem Filsafat........................8 2.3. Apakah Peran Pancasila dalam pendidikan di Indonesia................................9 2.4. Penerapan Sila Keempat Pancasila Dalam Proses Pendidikan Di Indonesia..........11 BAB III PEMBAHASAN...............................................................................................13
  • 4. 18 BAB IV PENUTUP ........................................................................................................17 IV.1. Kesimpulan ................................................................................................17 IV.2. Saran...........................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................18
  • 5. 18 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pendidikan harus dilaksanakan karena memberikan peranan yang sangat penting baik itu untuk diri sendiri, oang lain ataupun Negara. Untuk diri sendiri keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang kita ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan mengangkat nama baik Negara kita di dunia internasional. Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan memeiliki peranan yang sangat penting yaitu diharapkan mampu mendukung upaya mewujudkan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mampu menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.Wajib Belajar Sembilan Tahun merupakan implementasi dari pancasila sebagai ideologi negara yang merupakan program bersama antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Penuntasan Wajib Belajar Sembilan Tahun adalah program nasional. Oleh karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama yang menyeluruh antara antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat,karena program ini sangat baik untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran Pancasila dalam kehidupan di Indonesia sangat dibutuhkan untuk saat ini karena kehidupan di Indonesia saat ini sudah semakin memprihatinkan. Implementasi fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup, juga akan menentukan keberhasilan fungsi Pancasila sebagai dasar Negara. Jika setiap warga negara telah melaksanakan Pancasila sebagai pandangan hidup (mempunyai karakter/moral Pancasila), ketika yang bersangkutan diberi amanah menjadi penyelenggara Negara tentu akan menjadi penyelenggara Negara yang baik, paling tidak akan berusaha untuk menghindari tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma hukum maupun norma moral. Dalam sila ke-4 Pancasila yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan”, terkandung butir – butir nilai antara lain (1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama. (2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. (3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. (4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. (5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. (6) Dengan
  • 6. 18 i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. (7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. (8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. (9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. (10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. Namun butir nilai yang terkandung dalam sila tersebut semakin hilang dan tersamarkan artinya. Contoh kecil adalah semakin berkurangnya sistem demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai Negara Indonesia, kita menganut sistem Demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945. I.2. Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud dengan pancasila sebagai sistem filsafat. ? 2. Bagaimana kesatuan sila-sila dalam pancasila sebagai sistem filsafat. ? 3. Apakah Peran Pancasila dalam pendidikan di Indonesia.? 4. Bagaimana penerapan sila keempat Pancasila dalam proses pendidikan di Indonesia.? I.3. Tujuan Pembuatan Makalah 1. Mengetahui maksud dari pancasila sebagai sistem filsafat. 2. Mengetahui bagaimana kesatuan sila-sila pancasila sebagai sistem filsafat. 3. Mengetahui peran pancasil dalam pendidikan di Indonesia. 4. Mengetahui penerapan sila keempat Pancasila dalam proses pendidikan di Indonesia. I.4. Manfaat Pembuatan Makalah Adapun manfaat pembuatan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan mahasiswa terutama mahasiswa jurusan Fisika mengenai penerapan pancasila khususnya sila keempat dalam proses pendidikan.
  • 7. 18 I.5. Metode pembuatan makalah Dalam mengumpulkan data – data yang berkenaan dengan pembuatan makalah ini, kami mencari dari berbagai sumber antara lain dari buku dan internet .
  • 8. 18 BAB II ISI II.1. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat Istilah sistem sering digunakan dalam menyebutkan sesuatu, misalnya sistem pemerintahan, sistem pendidikan dan lain sebagainya. Namun dalam hal ini pengertian sistem dikaitkan dengan sistem pancasila. Sistem adalah bekerjanya masing-masing unsure atau elemen yang berbeda dalam suatu kelompok dimana yang satu dan yang lainya saling terkait dan saling bergantungan untuk mencapai tujuan tertentu demi mencapai kesuksesan bersama. Pancasila sebagai suatu sistem memiliki unsur-unsur yang berbeda, hal ini dapat kita lihat dalam sila-sila pancasila yang memiliki ragam makna yang berbeda, namun sistem dalam pancasila mempunyai suatu kesatuan yang utuh dan bulat. Sila-sila dalam pancasila saling berhubungan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Diantaranya pancasila sebagai dasar Negara mempunyai fungsi sepagai pedoman di dalam berbangsa dan bernegara juga sebagai moral bangsa Indonesia dalam membentuk suatu Negara. Berkaitan dengan hal tersebut di atas pancasila sebagai suatu sistem yang dimana sila-silanya mencakup seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sudah diatur sedemikian rupa sehingga membentuk suatu susunan yang teratur dan tidak bisa dibolak balik. Dalam sila pancasila memiliki suatu makna yang beruntun. Artinya, sila pertama lebih luas makanya sehinga menjiwai sila-sila dibawahnya. Itulah makna pancasila sebagai suatu sistem. Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Filsafat Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
  • 9. 18 II.2. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari PPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan Negara Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya. Sidang PPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-Undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa. Karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana jelas tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia harus sejalan dengan Pancasila (berpedoman pada Pancasila). Isi tujuan dari peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum (sumber hukum formal, undang-undang, kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum). Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan abadi. Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila merupakan kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintah Negara.Oleh karena itu pancasila ditetapkan sebagai dasar falsafah Negara Indonesia sebagai landasan
  • 10. 18 Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa indonesia, yang membedakan dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Hakikatnya sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri, akan tetapi pada setiap sila terkandung keempat sila lainya. Dengan kata lain setiap sila senantiasa dikualifikasi oleh keempat sila lainnya. Rumusan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan mengkualifikasi : · Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. · Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berperisatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. · Sila Persatuan Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa,berkemanusiaan yang adil dan beradab,berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. · Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. · Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah ber-Ketuhanan yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berperisatuan Indonesia dan berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. II.3. Peran Pancasil Dalam Pendidikan di Indonesia. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pengembangan pendidikan haruslah berorientasi kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. Moral tanpa intelektual akan tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang
  • 11. 18 dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang lain. Selain itu pendidikan juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan peserta didik dan masyarakat dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang bermartabat. Ialah manusia – manusia yang beriman dan brtaqwa kepada Tuhan Yang Maha kemanusiaan, menghargai sesama, santun dan tenggang rasa, toleransi dan mengembangkan kebersamaan dan keberagaman, membamgun kedisiplinan dan kemandirian, sesuai dengan nilai – nilai pancasila. Oleh karena itu proses dan isi pembelajaran hendaknya dirancang secara cermat sesuai dengan tujuan pendidikan. Pada giliran selanjutnya akan menjadi potensi bagi proses pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan untuk saat ini pendidikan di Indonesia selama ini dianggap terlalu mahal dan menguntungkan pihak atau masyarakat yang mampu atau masyarakat yang mempunyai kekayaan lebih sehingga mereka mampu menyekolahkan putra putrinya bahkan sampai ke luar negeri sekalipun untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai, sebaliknya dengan warga miskin atau warga kurang mampu banyak yang kesulitan untuk menyekolahkan anaknya minimal memenuhi target pemerintah untuk program wajib belajar 9 tahun sampai lulus SMP atau lulus sekolah menengah tingkat pertama, para orang tua ini bahkan terpaksa menyuruh anaknya untuk bekerja dan putus sekolah untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Kemudian pemerintah melakukan gebrakan melalui Menteri Pendidikan Nasional Professor Bambang Sudibyo dengan cara mencanangkan program sekolah gratis wajib belajar 9 tahun sampai lulus SMP khusus siswa yang sekolah di SD/SMP negeri kecuali sekolah yang sudah bertaraf internasional agar para anak-anak penerus bangsa ini tidak bodoh dan buta huruf dan juga agar pendidikan di Indonesia menjadi bertambah maju. Sehingga pelaksanaan wajib belajar 9 tahun dilaksanakan diberbagai penjuru kota di Negara ini. Setelah semua masyarakat sepakat dengan konsep tentang wajar, maka tugas kita bisa bersama-sama untuk memajukan pendidikan. Pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru atau sekolah, melainkan seluruh warga Negara terutama orang tua. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Bagaimana agar program sekolah gratis bisa efektif dan tepat sasaran untuk anak-anak miskin dan kurang mampu agar mau mengikuti program sekolah gratis dan bagaimana bentuk atau cara-cara jitu pemerintah dan pihak sekolah agar orang tua murid mau melepas anak mereka untuk bersekolah kembali. Setiap program yang dicanangkan oleh pemerintahan tentunya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara ini, sudah pasti yaitu
  • 12. 18 pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sehingga proses pelaksanaannya harus disesuaikan dengan pancasila. III.4. Penerapan Sila Keempat Pancasila Dalam Proses Pendidikan di Indonesia. Wajib belajar 9 tahun yang merupakan salah satu program yang gencar di galangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD). Diwajibkan setiap warga Negara untuk bersekolah selama 9 tahun, pada jenjang pendidikan dasar yaitu dari tingkat kelas 1 sekolah dasar (SD) / Madrasah Diniyah (MI) hingga kelas 9 sekolah menengah pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS). Seperti kita ketahui bersama Pendidikan merupakan satu aspek penting untuk membangun bangsa. Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang bermutu yang merupakan Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu Negara. Kemendikbut menargetkan wajib belajar 9 tahun kepada seluruh anak Indonesia, tanpa kecuali. Berdasarkan sila keempat Pancasila ”Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Semua kebijakasanaan pemerintah harus berdasarkan kebutuhan rakyat. Semua kebijaksanaan yang pemerintah buat harus berdasarkan kesepakatan rakyat (yang diwakili oleh wakil rakyat di parlemen). Salah satu kebijaksanaan tersebut adalah Program Wajib Belajar 9 tahun yang telah diberlakukan pada tahun 2009. Banyak pendapat pro-kontra yang tersebar di tengah-tengah masyarakat luas. Program Wajib Belajar 9 Tahun harus merupakan program bersama antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Upaya-upaya untuk menggerakkan semua komponen bangsa melalui gerakan nasional dengan pendekatan budaya, sosial, agama, birokrasi, legal formal perlu dilakukan untuk menyadarkan mereka yang belum memahami pentingnya pendidikan dan menggalang partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program nasional tersebut. Oleh karena itu Program Wajib Belajar ini ditujukan oleh seluruh anak Bangsa Indonesia untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan diharapkan jumlah anak putus sekolah (drop out) bisa diminimalisir dan salah satu strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun adalah program nasional. Oleh karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama umtuk tetap meningkatkan partisipasinya dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun.
  • 13. 18 Sebagai masyarakat yang baik kita harus ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam mendukung wajib belajar 9 tahun, karena program ini sangat baik untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
  • 14. 18 BAB III PEMBAHASAN Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bernegara di Indonesia. Pancasila sebagai sistem filsafat atau sebagai dasar negara kita merupakan sumber dari segala sumber hukum yang berlaku di negara kita. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia dapat mempersatukan kita, serta memberi petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya. Filsafat Pancasila adalah filsafat yang mempunyai obyek Pancasila, yaitu obyek Pancasila yang benar dan sah sebagaimana tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4. Pancasila yang dikukuhkan dalam sidang I dari PPKI pada tanggal 1 Juni 1945 adalah di kandung maksud untuk dijadikan dasar bagi negara Indonesia merdeka. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu filsafat yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesa yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan Negara Republik Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan ekonomi, sosial dan budaya. Sidang PPKI telah menerima secara bulat Pancasila itu sebagai dasar negara Indonesia merdeka. Dalam keputusan sidang PPKI kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945 Pancasila tercantum secara resmi dalam Pembukaan UUD RI, Undang-Undang Dasar yang menjadi sumber ketatanegaraan harus mengandung unsur-unsur pokok yang kuat yang menjadi landasan hidup bagi seluruh bangsa dan negara, agar peraturan dasar itu tahan uji sepanjang masa. Karena Pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar negara sebagaimana jelas tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-undangan Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah sebagai pengganti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya) yang dikeluarkan oleh negara dan pemerintah Republik Indonesia harus sejalan dengan Pancasila (berpedoman pada Pancasila). Isi tujuan dari peraturan perundang-undangan Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila. Bahkan dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ditegaskan, bahwa Pancasila itu adalah sumber dari segala sumber hukum (sumber hukum formal, undang-undang,
  • 15. 18 kebiasaan, traktaat, jurisprudensi, hakim, ilmu pengetahuan hukum). Pancasila mengandung unsur-unsur yang luhur yang tidak hanya memuaskan bangsa Indonesia sebagai dasar negara, tetapi juga dapat diterima oleh bangsa-bangsa lain sebagai dasar hidupnya. Pancasila bersifat universal dan akan mempengaruhi hidup dan kehidupan banga dan negara kesatuan Republik Indonesia secara kekal dan abadi. Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara atau dengan kata lain pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelenggaraan Negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, pancasila merupakan kaidah hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat, wilayah serta pemerintah Negara.Oleh karena itu pancasila ditetapkan sebagai dasar falsafah Negara Indonesia sebagai landasan Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa indonesia, yang membedakan dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia sepanjang masa. Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pengembangan pendidikan haruslah berorientasi kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. Moral tanpa intelektual akan tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang lain. Selain itu pendidikan juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan peserta didik dan masyarakat dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang bermartabat. Ialah manusia – manusia yang beriman dan brtaqwa kepada Tuhan Yang Maha kemanusiaan, menghargai sesama, santun dan tenggang rasa, toleransi dan mengembangkan kebersamaan dan keberagaman, membamgun kedisiplinan dan kemandirian, sesuai dengan nilai – nilai pancasila. Oleh karena itu proses dan isi pembelajaran hendaknya dirancang secara cermat sesuai dengan tujuan pendidikan. Pada giliran selanjutnya akan menjadi potensi bagi proses pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan untuk saat ini pendidikan di Indonesia selama ini dianggap terlalu mahal dan menguntungkan pihak atau masyarakat yang mampu atau masyarakat yang mempunyai kekayaan lebih sehingga mereka mampu menyekolahkan putra putrinya bahkan sampai ke luar negeri sekalipun untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai, sebaliknya dengan warga miskin atau warga kurang mampu banyak yang kesulitan untuk menyekolahkan anaknya minimal memenuhi target pemerintah untuk program wajib belajar 9
  • 16. 18 tahun sampai lulus SMP atau lulus sekolah menengah tingkat pertama, para orang tua ini bahkan terpaksa menyuruh anaknya untuk bekerja dan putus sekolah untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Pendidikan adalah investasi jangka panjang, pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Bagaimana agar program sekolah gratis bisa efektif dan tepat sasaran untuk anak-anak miskin dan kurang mampu agar mau mengikuti program sekolah gratis dan bagaimana bentuk atau cara-cara jitu pemerintah dan pihak sekolah agar orang tua murid mau melepas anak mereka untuk bersekolah kembali. Setiap program yang dicanangkan oleh pemerintahan tentunya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara ini, sudah pasti yaitu pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sehingga proses pelaksanaannya harus disesuaikan dengan pancasila. Wajib belajar 9 tahun yang merupakan salah satu program yang gencar di galangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD). Diwajibkan setiap warga Negara untuk bersekolah selama 9 tahun, pada jenjang pendidikan dasar yaitu dari tingkat kelas 1 sekolah dasar (SD) / Madrasah Diniyah (MI) hingga kelas 9 sekolah menengah pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah (MTS). Kemendikbut menargetkan wajib belajar 9 tahun kepada seluruh anak Indonesia, tanpa kecuali. Berdasarkan sila keempat Pancasila ”Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Semua kebijakasanaan pemerintah harus berdasarkan kebutuhan rakyat. Semua kebijaksanaan yang pemerintah buat harus berdasarkan kesepakatan rakyat (yang diwakili oleh wakil rakyat di parlemen). Salah satu kebijaksanaan tersebut adalah Program Wajib Belajar 9 tahun yang telah diberlakukan pada tahun 2009. Banyak pendapat pro-kontra yang tersebar di tengah-tengah masyarakat luas. Program Wajib Belajar 9 Tahun harus merupakan program bersama antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Upaya-upaya untuk menggerakkan semua komponen bangsa melalui gerakan nasional dengan pendekatan budaya, sosial, agama, birokrasi, legal formal perlu dilakukan untuk menyadarkan mereka yang belum memahami pentingnya pendidikan dan menggalang partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program nasional tersebut. Oleh karena itu Program Wajib Belajar ini ditujukan oleh seluruh anak Bangsa Indonesia untuk menjadi generasi penerus bangsa yang berpendidikan dan diharapkan jumlah anak putus sekolah (drop out) bisa diminimalisir dan salah satu strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.Penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun adalah program nasional. Oleh
  • 17. 18 karena itu, untuk mensukseskan program itu perlu kerjasama umtuk tetap meningkatkan partisipasinya dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun. Sebagai masyarakat yang baik kita harus ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam mendukung wajib belajar 9 tahun, karena program ini sangat baik untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
  • 18. 18 BAB IV PENUTUP IV.1. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan satu aspek penting untuk membangun bangsa. Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang bermutu yang merupakan Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu Negara. Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan sekali karena memberikan peranan yang sangat penting baik itu untuk diri sendiri, oang lain ataupun Negara. Untuk diri sendiri keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita bias mengajarkan ilmu yang kita ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk Negara jika kita pintar maka kita akan mengangkat nama baik Negara kita di dunia internasional. Pancasila sebagai pedoman pelaksanaan pembaharuan sistem pendidikan memeiliki peranan yang sangat penting yaitu diharapkan mampu mendukung upaya mewujudkan kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mampu menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan juga Pancasila menjadi pedoman dalam pemerintahan di Indonesia, untuk mewujudkan negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Sehingga perkembangan dalm segala aspek dapat berjalan dengan baik. IV.2. Saran. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Dan jangan lupa bagi pembaca untuk mencari referensi yang lebih akurat. Terimakasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca khusus pada penulis. Amiin
  • 19. 18 DAFTAR PUSTAKA Aninim. 2012. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. “id.wikipedia.org”. Diakses : 22/11/2014 Anonim. 2013. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia.“www.rerenie.wo rdpress.com”. Diakses Pada : 22/11/2014. Junaedi, Hardi. 2011. Pendidikan Pancasila Tinjauan Sila Ke-4 Pancasila. “www.pancasila. wordpress.com”. Diakses Pada : 22/11/1014 Kaelan dan Zubai, Achmad. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta : Penerbit Paradigma. Purba, Edward dan Yusnadi. 2014. Filsafat Pendidikan. Medan : Unimed Press