Sikap Positif Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
1. Sikap Positif terhadap
Pancasila dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
Husna Isma Azizah 12
Isti Hanifatur Rafiqah 14
Qurrotul Uyun 19
Saraswati Nirmala Suci 24
2. Pancasila berisi lima sila yang pada
hakikatnya berisi lima nilai dasar yang
fundamental. Nilai-nilai dasar dari
Pancasila tersebut adalah nilai ketuhanan
Yang Maha Esa, nilai Kemanusiaan yang adil
dan beradab nilai Persatuan. nilai
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan, dan nilai keadilan social bagi
seluruh rakyat indonesia. Dengan
pemyataan secara singkat bahwa nilai dasar
dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai
Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai
Kerakyatan, dan nilai Keadilan
3. 1) Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung
arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa
terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam
semesta. Dengan nilai ini menyatakan bangsa
Indonesia adalah bangsa yang religius, bukan
bangsa yang ateis.Pengakuan terhadap Tuhan
diwujudkan dengan perbuatan untuk taat pada
perintah’ Tuhan dan menjauhi larangan-Nya
sesuai dengan ajaran atau tuntunan agama yang
dianutnya. Nilai ketuhanan juga memiliki arti
adanya pengakuan akan kebebasan untuk
memeluk agama, menghormati kemerdekaan
beragama, tidak ada paksaan, serta tidak
berlaku diskriminatif antarumat beragama.
4. 2) Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab
mengandung arti kesadaran sikap dan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral
dalam hidup bersamaatas dasar tuntutan
hati nurani dengan mempeiiakukan sesuatu
hal sebagaimana mestinya. Manusia perlu
diperlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya, sebagai mahkluk Tuhan yang
sama derajatnya dan sama hak dan
kewajiban asasinya. Berdasar nilai ini maka
secara mutlak ada pengakuan terhadap hak
asasi manusia.
5. 3) Nilai Persatuan Indonesia mengandung
makna usaha ke arah bersatu dalam
kebulatan rakyat untuk membina rasa
nasionalisme dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Persatuan Indonesia
sekaligus mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang
dimiliki bangsa Indonesia. Adanya
perbedaan bukan sebagai sebab
perselisihan, tetapi justru dapat
menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini
tercipta dengan baik jika sungguh-sungguh
menghayati sesanti “Bhineka Tunggal Ika”.
6. 4) Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan
mengandung makna suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga
perwakilan. Berdasar nilai ini maka diakui
paham demokrasi yang lebih
mengutamakan pengambilan keputusan
melalui musyawarah mufakat.
7. 5) Nilai Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu
tercapainya masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur secara lahiriah maupun
batiniah. Berdasar pada nilai ini maka
keadilan adalah nilai yang am’at
mendasar yang diharapkan oleh seluruh
bangsa. Negara Indonesia yang
diharapkan adalah negara Indonesia
yang berkeadilan.
8. Pancasila sebagai ideologi terbuka
mengandung nilai-nilai sebagai berikut.
1. Nilai dasar, merupakan esensi dari sila-sila Pancasila
yang oersifat universal, sehingga dalam nilai dasar
ini terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang
baik dan benar. Nilai dasar tersebut tertuang dalam
Pembukaan UUD 1945. KarenaPembukaan memuat
nilai-nilai dasar ideologi Pacasilamaka Pembukaan
UUD 1945 merupakan suatu norma dasar yang
merupakan tertib hukum tertinggi, sebagai sumber
hukum positif, sehingga dalam negara memiliki
kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental. Sebagai ideologi terbuka nilai dasar ini
bersifat tetap dan tetap melekat pada kelangsungan
hidup negara, sehingga mengubah Pembukaan UUD
1945 yang memuat nilai dasar ideologi Pancasila
tersebut sama halnya dengan pembubaran negara.
Adapun nilai dasartersebutkemudiandijabarkan
dalam pasal-pasal batangtubuh UUD 1945.
9. 2. Nilai instrumental, merupakan eksploitasi penjabaran
lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
Misalnya, Garis-Garis Besar Haluan Negara yang lima
tahun senantiasa disesuaikan dengan perkembangan
zaman serta aspirasi masyarakat, undang-undang,
departemen-departemen sebagai lembaga pelaksanaan
dan lain sebagainya. Pada aspek ini senantiasa dapat
dilakukan perubahan (reformatif).
3. Nilai praktis, merupakan nilai-nilai instrumental dalam
suatu realisasi pengamalan yang bersifat nyata dalam
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Dalam realisasi nilai praktis
inilah maka penjabaran nilai-nilai Pacasila senantiasa
berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan
perbaikan (reformasi) sesuai dengan perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta aspirasi
masyarakat.
10. Beberapa bentuk sikap positif terhadap
Pancasila
1) Menerima Pancasila sebagai dasar dan ideologi yang
tepat untuk bangsa Indonesia.
2) Bersedia mempelajari Pancasila dalam rangka
meningkatkan pemahaman dan keyakinan kita
terhadap
dasar dan ideologi negara Indonesia tersebut.
3) Menolak ideologi lain yang akan menggantikan
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara
Indonesia.
4) Bersedia mempelajari ideologi lain tetapi dalam
rangka memperkuat pemahaman dan keyakinan
bangsa terhadap ideologi pancasila.
5) Menerima masuknya nilai-nilai lain yang dapat
memperkaya Pancasila sebagai ideologi terbuka.
11. Contoh perilaku positif terhadap Pancasila
sebagai dasar negara dan ideologi negara
Indonesia
1) Mempelajari dan mengkaji tentang Pancasila.
2) Menyebarluaskan dan memasyarakatkan Pancasila ke
masyarakat melalui berbagai kegiatan, seperti
seminar, debat, diskusi, permainan, dan Iain-Iain.
3) Mengamalkan nilai-nilai moral dan norma moral yang
bersumberkan pada Pancasila.
4) Menaati norma-norma moral yang berlaku di masyarakat
Indonesia.
5) Menaati norma hukum yang telah ditetapkan di Indonesia.
6) Berperan serta dalam mencegah dan menanggulangi upaya-
upaya yang akan menggantikan ideologi Pancasila dengan
ideologi lain di Indonesia.
12. Sikap Positif Terhadap Pancasila dalam
Kehidupan Ekonomi
1. Memanfaatkan sumberdaya dengan baik.
2. Meningkatkan efisiensidan produktifikasi
perekonomian dengan menghilangkan
beberapa gangguan ekonomi.
3. Pembuatan undang – undang untuk
memperkuat fundamental ekonomi yang
berkeadilan.
4. Menjalankan kegiatan perekonomian
dengan jujur.
13. Sikap Positif Terhadap Pancasila
dalam Kehidupan Politik
1. Mengemukakan pendapat secara
bebas dan bertanggung jawab.
2. Menyelenggarakan pemilu dengan
baik dan penuh tanggung jawab.
3. Menjalankan kegiatan pemerintahan
dengan jujur dan konsekuen.