AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AAT Dampak Lingkungan & Solusi
1. Pengaruh Air Asam Tambang Terhadap Lingkungan Air dan Penangananya
Key issue
Sektor pertambangan hingga saat ini masih tetap menjadi salah satu sektor utama yang menggerakkan roda
perekonomian Indonesia. Selain dalam bidang ekonomi, pertambangan juga berperan dalam hal ketersedian
energi listrik. Batubara masih menjadi bahan utama dalam kegiatan pembangkitan listrik bertenaga uap. Meskipun
demikian, pertambangan juga memiliki berbagai dampak negatif seperti berubahnya bentang alam yang berujung
pada kerusakan lingkungan. Bukti nyata bahwa sektor tambang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan adalah
mengenai masalah air asam tambang.
Air asam tambang dengan sifat
keasaman yang tinggi dan berbagai
kandungan logam ketika bercampur
dengan lingkungan air akan
menyebabkan rusaknya lingkungan air
tersebut. Lalu bagaimanakah metode-
metode yang harus diterapkan untuk
menanggulangi masalah air asam
tambang?
Key finding
Air asam tambang (AAT) terbentuk saat
mineral sulphida tertentu yang ada
pada batuan terpapar dengan kondisi
dimana terdapat air dan oksigen
(sebagai faktor utama) yang menyebabkan terjadinya proses oksidasi dan menghasilkan air dengan kondisi asam.
Hasil reaksi kimia ini, beserta air yang sifatnya asam, dapat keluar dari asalnya jika terdapat air penggelontor yang
cukup, umumnya air hujan yang pada timbunan batuan dapat mengalami infiltrasi/perkolasi. Air yang keluar dari
sumber-nya inilah yang lazimnya disebut dengan istilah AAT tersebut. Terbentuknya AAT ditandai oleh satu atau
lebih karakteristik kualitas air seperti nilai pH yang rendah (1.5 – 4); konsentrasi logam terlarut yang tinggi, seperti
logam besi, aluminium, mangan, cadmium, tembaga, timbal, seng, arsenik dan mercury; nilai acidity yang tinggi
(50 – 1500 mg/L CaCO3); nilai sulphate yang tinggi (500 – 10.000 mg/L; nilai salinitas (1 – 20 mS/cm); serta
konsentrasi oksigen terlarut yang rendah.
Air yang tadinya aman untuk dikonsumsi ketika tercampur dengan air asam tambang menjadi bahaya apabila
dipaksakan untuk dikonsumsi. Dampak nyata dari air asam tambang terhadap sumber air dapat dilihat pada Rio
Tinto River di Spanyol dimana airnya menjadi berwarna kemerahan karena terkena aliran air asam tambang yang
berasal dari pertambangantembaga, emas dan perak di sekitar sungai yang hampir 5000 tahun beroperasi. Adanya
air asam tambang tersebut membuat air yang mengalir di sepanjang Rio Tinto River menjadi sangat berbahaya
dan tidak dapat dikonsumsi sama sekali. Hal tersebut Karena tingginya kandungan asam dan mineral berbahaya
yang terkandung dalam air sungai tersebut.
Meskipun demikian, permasalahan air asam tambang bukan merupakan masalah yang tidak memiliki solusi.
Terdapat metode pencegahan dan penanganan air asam tambang.
Tindakan pencegahan terbentuknya air asam tambang dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut:
a. Penempatan Selektif, yaitu dengan menempatkan batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang
dengan batuan yang tidak berpotensi ke tempat yang terpisah dengan cara ditimbun. Kemudian lokasi
penimbunan batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang ditempatkan sejauh mungkin dari
aliran air. Selanjutnya rembesan-rembesan dikumpulkan pada satu lokasi.
b. In hibisi Bakteri; Thiobaccilus ferrooxidans merupakan bakteri yang berperan dalam proses pembentukan
air asam tambang. Dengan menghambat perkembangan bakteri ini dapat mengurangi proses
pembentukan air asam. Thiobaccilus ini dapat bertahan dalam kondisi lingkungan asam karena memiliki
lapisan film yang melindunginya.
Lalu bagaimana dengan air asam tambang yang sudah terbentuk? Seperti yang dilakukan oleh Green Mining (Berau
Coal), pengelolaan air asam tambang dapat dilkukan secara kimiawi dengan menggunakan senyawa alkali kapur
padam (Ca(OH)2) yang didapatkan dari industri kapur padam masyarakat di sekitar Berau. Air asam tambang yang
dihasilkan terlebih dahulu dialirkanke sediment pond yang bertujuan untuk mengendapkan partikel-partikel padat
tersuspensi yang ada dalam air asam tambang. Kemudian dinetralkan dengan menambahkan kapur padam melalui
Liming Box yang digerakkan oleh tekanan air. Setelah air asam tambang netral, kemudian diendapkan melalui
beberapa kompartemen settling pond. Setelah prosesnya selesai baru dialirkan dialirkan ke badan air atau sungai
sehingga sungai tidak akan tercemar dan tetap aman jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih.
Kesimpulan
a. Air asam tambang memberikan dampak negatif terhadap sumber air yang dikenainya
b. Pembentukan air asam tambang dapat dicegah dengan menimbun batuan yang berpotensi membentuk
air asam tambang ditempat yang jauh dari aliran air atau dengan menghambat perkembangan bakteri
yang berperan dalam pembentukan air asam tambang
c. Air asam tambang yang sudah terbentuk dapat dinetralkan dengan diendapkan terlebih dahulu dan diikuti
dengan penambahan senyawa alkali kapur padam
Skema
Daftar Pustaka
Nicholas Jackson dan Rachel(___). Rio Tiinto (Red River) [Online]. Tersedia:
http://www.atlasobscura.com/places/rio-tinto (Diakses tanggal 1 Oktober 2015)
Agung Priyanto(___). Bahaya Air Asam Tambang [Online]. Tersedia:
http://www.kompasiana.com/alyasfather/bahaya-air-asam-tambang_5500081aa33311936f50fa91 (Diakses
tanggal 1 Oktober 2015)
Muhammad Soni Abfertiawan(2011). Konsep Pencegahan Air Asam Tambang (Bagian 1) [Online]. Tersedia:
http://abfertiawan.blog.com/2011/12/konsep-pencegahan-air-asam-tambang-bagian-1/ (Diakses tanggal 1
Oktober 2015)
Dampak
Negatif
Pertambangan
Terbentuknya
Air Asam
Tambang
Rusaknya
Lingkungan Air
apabila terkena
AAT
Solusi
penanganan:
Pencegahan
dan penetralan
2. Lampiran
a. Ilustrasi penanganan air asam tambang – pencegahan
b. Ilustrasi penanganan air asam tambang – penetralan
PENGARUH AIR ASAM TAMBANG TERHADAP
LINGKUNGAN AIR DAN PENANGANNYA
Oleh
Fathur Rozaq
12113059
Teknik Pertambangan
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
2015