SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
LISTRIK DINAMIS
Daftar isi
Hukum Kirchoff
Rangkaian Seri
Rangkaian Paralel
Hukum Ohm
Hambatan kawat penghantar
Penghantar listrik
Keluar
Rangkain campuran
Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik
Mengukur Kuat Arus dan Beda
Potensial Listrik
Konsep Arus Listrik dan Beda
Potensial Listrik
Arus listrik adalah aliran elektron-
elektron.
Elektron-elektron ini dapat mengalir
karena adanya beda potensial.
Beda potensial adalah dorongan
yang menyebabkan elektron-
elektron itu mengalir dari satu
tempat ketempat lain
Syarat Terjadinya Arus Listrik
Elektron dapat mengalir pada
suatu rangkaian jika ada
beda potensial.
Tapi jika rangkaiannya terbuka
elektron tetap tidak
mengalir walaupun ada
beda potensial.
Jadi arus listrik dapat mengalir
bila:
1. Rangkaian listrik harus
tertutup
2. Harus ada beda potensial
didalam rangkaian.
Mana yang berbahaya, potensial atau
arus?
Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang
menyatakan dorongan terhadap elektron-elektron
agar dapat mengalir
Bumi memiliki potensial listrik nol.
Beda potensial adalah beda nilai potensial antara dua
titik berbeda dalam suatu rangkaian
Jadi walaupun antara dua titik didalam suatu rangkaian
ada potensial listrik, arus listrik belum tentu mengalir.
Listrik tidak mengalir bila
potensial kedua titik sama
dan listrik baru mengalir
bila di kedua titik terdapat
beda potensial.
Jadi yang berbahaya adalah
arus listrik, bukan
potensial listrik.
Membuat Rangkaian Listrik
Dalam membuat rangkaian listrik sederhana
yang diperlukan adalah:
1. Baterai
2. Kabel
3. Lampu
Sekarang cobalah membuat berbagai
rangkaian sederhana!
tunggal Paralel CampuranSeri
Mengukur Kuat Arus Listrik
1 A
A
Mengukur Beda Potensial Listrik
V
2,5 V
Hukum Ohm
1 A
2 V
Hk. Ohm
 Tegangan sebanding dengan kuat arus
Bila tegangan naik maka kuat arus juga naik
Hasil bagi tegangan dengan kuat arus adalah
tetap ( Hk. Ohm)
2 4 6 8 10
1 2 3 4 5
2 2 2 2 2
V
I
K
V
I = K
Persamaan Hk. Ohm
V
I
= R
V = tegangan ( V )
I = Kuat arus (A)
R = Hambatan (Ω)
atau
V = I . R
Contoh
Arus listrik 2A mengalir melalui seutas kawat penghantar ketika beda
potensial 12 V diberikan pada ujung-ujungnya. Tentukan hambatan
listrik pada kawat tersebut
Diketahui:
I = 2 A
V = 12 V
Ditanya:
R = …
Jawab:
V = I . R
12 = 2 . R
R = 6 Ω
1. Beda potensial 15 V harus diberikan pada
ujung-ujung seutas kawat agar arus 2,5 A
mengalir melalui kawat tersebut. Berapa
hambatan listrik kawat?
2. Arus listrik 4 A mengalir melalui sebuah
resistor 10 ohm. Berapa tegangan listrik yang
dibaca oleh voltmeter yang dihubungkan pada
ujung-ujung resistor?
Latihan.
3. Berapa kuat arus listrik yang mengalir
melalui seutas kawat yang memili hambatan
0,4 ohm jika ujung-ujungnya diberi tegangan
200 mV?
Hambatan Kawat Penghantar
Mana yang lebih baik, tembaga, besi atau
perak sebagai kawat penghantar?
Yang paling baik sebagai kawat penghantar
adalah perak karena memiliki hambatan paling
kecil.
Tahukah anda apakah kawat penghantar itu?
Kawat penghantar adalah kawat yang biasa kita
gunakan untuk menghantarkan listrik yang biasa
kita sebut kabel
Mengapa Tembaga?
Mengapa kabel sebagai kawat
penghantar listrik terbuat dari
tembaga?
Tembaga banyak diginakan sebagai kawat
penghantar karena memiliki hambatan yang sangat
kecil dan harganya murah daripada perak atau
emas.
Apakah jadinya jika kabel listrik terbuat
dari emas atau perak?
Hambatan kawat penghantar
Apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu kawat
penghantar?
Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya,
berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km?
Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka
makin besar hambatan yang kita alami.
Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat
penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami.
Jadi, semakin panjang kawat penghantar
semakin besar hambatannya
Panjang kawat dan Hambatannya
Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak
hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km?
Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan
kita maka makin besar hambatan yang kita alami.
Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang
kawat penghantar yang dilaluinya makin besar
hambatan yang ia alami.
Jadi, semakin panjang kawat penghantar
semakin besar hambatannya
Tebal Kawat dan Hambatannya
Lebih enak manakah, berkendaraan di jalan lebar atau
di jalan yang sempit?
Tentu saja jalan yang lebih lebar, karena semakin lebar
jalan maka hambatannya semakin sedikit.
Begitu juga dengan listrik yang melalui kawat
penghantar, semakin besar kawat penghantar yang ia
lalui, semakin kecil hambatan yang ia alami.
Jadi, semakin besar kawat penghantar
maka makin kecil hambatannya
Jenis Kawat dan Hambatannya
Lebih lancar manakah, berkendaraan di jalan pasar,
jalan pemukiman atau jalan tol?
Tentu saja di jalan tol, karena bebas hambatan, jalan
pemukiman kurang lancar karena ada hambatan, sedang
jalan pasar sangat banyak hambatannya.
Hambatan pada jalan tergantung dari jenis jalannya.
Begitu juga dengan kawat penghantar, hambatannya
tergantung dari bahan penyusunnya.
Jadi, hambatan kawat tergantung dari
jenis kawatnya.
Hambatan kawat penghantar
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpilkan bahwa
hambatan kawat penghantar sebanding dengan
panjang kawat, berbanding terbalik dengan luas
penampang kawat dan tergantung dari jenis kawat
penghantar.
Sehingga dapat dibuat persamaan:
R = ρ
L
A
R = hambatan kawat (Ω)
ρ = hambatan jenis kawat (Ωm)
L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m²)
Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Ωm dan luas
penampangnya 0,000 000 25 m² digunakan untuk membuat
elemen pembakar listrik 1kW yang harus memiliki hambatan listrik
57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan?
Diketahui
ρ = 0,000 001 Ωm
A = 0,000 000 25 m²
R = 57,6 Ω
Ditanya
L = …
Jawab
R = ρ L
A
57,6 = 0.000 001 . ____________
L
0,000 000 25
57,6 = ________
L
0,25
L = 57,6 . 0,25
L = 14,4 m
Contoh
1. Seutas kawat memiliki panjang 110 m, diameternya 7
mm, dan hambat jenis 0,000 000 049 Ωm. Tentukan
hambatan listrik kawat tersebut?
2. Sepotong kawat tembaga mula-mula memiliki
hambatan = R. Kemudian Kawat tersebut dipotong
menjadi empat bagian yang sama panjang. Berapa
hambatan masing-masing potongan tembaga
tersebut?
Latihan
3. Seutas kawat memiliki hambatan 40 ohm.
Jika kawat tersebut ditarik sehingga
panjangnya menjadi 1,5 kali panjang semula,
berapa hambatan kawat itu sekarang?
Penghantar listrik
Pernahkah anda kesetrum listrik?Mengapa ketika kita menyentuh kabel
yang tidak terlindung kita kesetrum?
Mengapa ketika kita menyentuh kabel
yang terlindung kita tidak kesetrum?
Itu karena kabel terbuat
dari konduktor dan
dilindungi oleh isolator
Apakah kaonduktor dan
isolator itu?
Penghantar listrik
Berdasarkan daya hantarnya, zat digolongkan menjadi:
1.Konduktor
2.Isolator
Konduktor : Penghantar Listrik yang
Baik
Contoh: tembaga, besi,
perak dan karbon
Semua jenis logam dan
karbon adalah
konduktor
Konduktor
Isolator : Penghantar Listrik yang
Buruk
Pada tegangan yang
sangat tinggi, isolator
dapat menghantarkan
listrik dengan baik
Contoh: kayu, plastik,
karet dan kaca
Semua jenis non logam,
kecuali karbon, adalah
isolator
Isolator
Super Konduktor
Selain konduktor dan isolator, ada penghantar yang
sangat baik dalam menghantarkan listrik yaitu Super
konduktor
Super konduktor penghantar tanpa hambatan. Kondisi
ini tercapai pada suhu 0 mutlak (-273 °C).
Semi Konduktor
Selain itu ada juga penghantar
bukan konduktao maupun
isolator, yaitu Semi
konduktor
Semi konduktor adalah bahan
yang dapat dibuat sebagai
konduktor maupun isolator,
contohnya silikon dan germanium
Hukum Kirchoff
I
Pada rangkaian tak bercabang, kuat arus di
titik manapun dalam rangkaian adalah sama
besar (Hk. Kirchoff 1)
Hukum Kirchoff
I
I1
I2
I3Pada rangkaian bercabang kuat arus
yang masuk ke titik percabangan sama
dengan jumlah kuat arus yang
keluar dari titik percabangan tersebut.
(Hk. Kirchoff II)
100 mA
40 mA
20 mA
I1 I2 I3
Dari gambar disamping
tentukan kuat arus
pada I1, I2 dan I3.
contoh
Jawab
100 = 40 + I1 + 20
100 = 60 + I1
I1 = 40 mA
I1 + 20 = I2
40 + 20 = I2
I2 = 60 mA
I2 + 40 = I3
40 + 60 = I3
I3 = 100 mA
P Q R
Cabang P Cabang Q Cabang R
Rangkaian seri
Rangkaian Seri
 Beberapa hambatan bila disusun seri akan
memiliki hambatan lebih besar namun
tegangan pada masing-masing hambatan
menjadi lebih kecil.
Hambatan Pengganti
Beberapa hambatan yang disusun seri dapat
diganti dengan hambatan sebesar jumlah
semua hambatan tersebut
R1 R2 R3
R
R = R1 + R2 + R3
R1 R2 R3
Bila R1 = 30 Ohm, R2 = 40 ohm dan R3= 10 ohm,
berapakah hambatan pengganti dari rangkaian di atas?
Jawab :
Karena rangkaian seri, maka
R = R1 + R2 + R3
R = 30 + 40 + 10
R = 80 ohm
Contoh
Tegangan pada rangkaian seri
V2 V3V1
V
V = V1 + V2 + V3
Kuat arus pada rangkaian seri
I1 I2 I3
I
I = I1 = I2 = I3
Sifat rangkaian seri
Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel
 Bila beberapa hambatan disusun secara
paralel maka hambatan totalnya menjadi
lebihkecil dari masing-masing
hambatan, tetapi tegangannya tetap
Hambatan pengganti pada rangkaian
paralel
R2
R3
R1
R
1
R
1
R1
1
R2
1
R3= + +
R2
R3
R1
Contoh
Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm
dan R3 = 30 ohm, berapakah
hambatan pengganti dari rangkaian
diatas?
1
R
1
R1
1
R2
1
R3= + +
Jawab
Karena rangkaiannya adalah paralel maka:
1
R
1
10
1
15
1
30
= + +
1
R =
3 + 2 + 1
30
==
6
30
R = 30
6
R = 5 ohm
Tegangan pada rangkaian paralel
V3
V2
V1
V
V = V1 = V2 = V3
Kuat arus pada rangkaian paralel
I3
I2
I1
I
I = I1 + I2 + I3
Sifat rangkaian paralel
Sifat Rangkaian Paralel
= +
Rangkaian campuran
10 Ω
30 Ω
15 Ω
5 Ω
5 Ω10 Ω Rp
Berapakah hambatan total dari
rangkaian di samping?
jawab
1
Rp
1
30
1
15
=
1+2
30
= 3
30
Rp =
30
3
Rp = 10Ω
R = 10 + Rp + 5
R= 10 + 10 + 5
R = 25 Ω
= +
10 Ω20 Ω
8 Ω 7 Ω
Berapakah hambatan
total dari rangkaian di
samping?
Rs1 = 8 + 7
Rs1 = 15 ohm
Rs2 = 20 + 10
Rs2 = 30 ohm
1
R
1
Rs1
1
Rs2
1 1
15 30
= +
=
2 + 1
30
=
3
30
R =
30
3
R = 10 ohm
Rs2
Rs1
Jawab
Latihan
Bila semua resistor dalam rangkaian dibawah ini identik dan masing-masing
memiliki hambatan 90 ohm, berapakah hambatan total pada masing-masing
rangkaian?
1. 2.
3. 4.
138237382 listrik-dinamis

More Related Content

What's hot (20)

1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
1aa5c07fe813e6e642da258772399e1b
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1Listrik dinamis sma kelas 1
Listrik dinamis sma kelas 1
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Presentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis lauraPresentasi listrik dinamis laura
Presentasi listrik dinamis laura
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
PPT LISTRIK DINAMSI
PPT LISTRIK DINAMSIPPT LISTRIK DINAMSI
PPT LISTRIK DINAMSI
 
Listrik Dinamis
Listrik DinamisListrik Dinamis
Listrik Dinamis
 
Ppt listrik dinamis
Ppt listrik dinamisPpt listrik dinamis
Ppt listrik dinamis
 
listrik dinamis
listrik dinamis listrik dinamis
listrik dinamis
 
Modul ardyanto
Modul ardyantoModul ardyanto
Modul ardyanto
 
Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7Buku Fisika KElas X- bab 7
Buku Fisika KElas X- bab 7
 
12211221000
1221122100012211221000
12211221000
 
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
Listrik statis & dinamis (versi kelas 9)
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Asas elektrik
Asas elektrikAsas elektrik
Asas elektrik
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Pendahuluan Pengantar Teknik Elektro
Pendahuluan Pengantar Teknik ElektroPendahuluan Pengantar Teknik Elektro
Pendahuluan Pengantar Teknik Elektro
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 

Similar to 138237382 listrik-dinamis

Similar to 138237382 listrik-dinamis (20)

Hukum ohm & hambatan
Hukum ohm & hambatanHukum ohm & hambatan
Hukum ohm & hambatan
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 
Hukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.pptHukum Ohm.ppt
Hukum Ohm.ppt
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Fisika Kelas IX
Fisika Kelas IXFisika Kelas IX
Fisika Kelas IX
 
dasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrikdasar-dasar-listrik
dasar-dasar-listrik
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Hukum ohm
Hukum ohmHukum ohm
Hukum ohm
 
Rangkaian listrik paralel
Rangkaian listrik paralelRangkaian listrik paralel
Rangkaian listrik paralel
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
2.hukum ohm
2.hukum ohm2.hukum ohm
2.hukum ohm
 
Kamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipaKamis indra samsudin fis xii mipa
Kamis indra samsudin fis xii mipa
 
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptx
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptxRANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptx
RANGKAIAN ARUS LISTRIK SEARAH_SLIDE 1.pptx
 
Rangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptxRangkaian Listrik Searah.pptx
Rangkaian Listrik Searah.pptx
 
Teori dasar listrik
Teori dasar listrikTeori dasar listrik
Teori dasar listrik
 
Listrik DC (Direct Current).pptx
Listrik DC (Direct Current).pptxListrik DC (Direct Current).pptx
Listrik DC (Direct Current).pptx
 
Hukum Dasar Listrik
Hukum Dasar ListrikHukum Dasar Listrik
Hukum Dasar Listrik
 
listrik dinamik
 listrik dinamik listrik dinamik
listrik dinamik
 
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
LISTRIK ARUS SEARAH (DC)
 
Listrik dinamis
Listrik dinamisListrik dinamis
Listrik dinamis
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

138237382 listrik-dinamis

  • 2. Daftar isi Hukum Kirchoff Rangkaian Seri Rangkaian Paralel Hukum Ohm Hambatan kawat penghantar Penghantar listrik Keluar Rangkain campuran Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik
  • 3. Mengukur Kuat Arus dan Beda Potensial Listrik Konsep Arus Listrik dan Beda Potensial Listrik Arus listrik adalah aliran elektron- elektron. Elektron-elektron ini dapat mengalir karena adanya beda potensial. Beda potensial adalah dorongan yang menyebabkan elektron- elektron itu mengalir dari satu tempat ketempat lain
  • 4. Syarat Terjadinya Arus Listrik Elektron dapat mengalir pada suatu rangkaian jika ada beda potensial. Tapi jika rangkaiannya terbuka elektron tetap tidak mengalir walaupun ada beda potensial. Jadi arus listrik dapat mengalir bila: 1. Rangkaian listrik harus tertutup 2. Harus ada beda potensial didalam rangkaian.
  • 5. Mana yang berbahaya, potensial atau arus? Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang menyatakan dorongan terhadap elektron-elektron agar dapat mengalir Bumi memiliki potensial listrik nol. Beda potensial adalah beda nilai potensial antara dua titik berbeda dalam suatu rangkaian Jadi walaupun antara dua titik didalam suatu rangkaian ada potensial listrik, arus listrik belum tentu mengalir.
  • 6. Listrik tidak mengalir bila potensial kedua titik sama dan listrik baru mengalir bila di kedua titik terdapat beda potensial. Jadi yang berbahaya adalah arus listrik, bukan potensial listrik.
  • 7. Membuat Rangkaian Listrik Dalam membuat rangkaian listrik sederhana yang diperlukan adalah: 1. Baterai 2. Kabel 3. Lampu Sekarang cobalah membuat berbagai rangkaian sederhana!
  • 9. Mengukur Kuat Arus Listrik 1 A A
  • 10. Mengukur Beda Potensial Listrik V 2,5 V
  • 12. Hk. Ohm  Tegangan sebanding dengan kuat arus Bila tegangan naik maka kuat arus juga naik Hasil bagi tegangan dengan kuat arus adalah tetap ( Hk. Ohm) 2 4 6 8 10 1 2 3 4 5 2 2 2 2 2 V I K V I = K
  • 13. Persamaan Hk. Ohm V I = R V = tegangan ( V ) I = Kuat arus (A) R = Hambatan (Ω) atau V = I . R
  • 14. Contoh Arus listrik 2A mengalir melalui seutas kawat penghantar ketika beda potensial 12 V diberikan pada ujung-ujungnya. Tentukan hambatan listrik pada kawat tersebut Diketahui: I = 2 A V = 12 V Ditanya: R = … Jawab: V = I . R 12 = 2 . R R = 6 Ω
  • 15. 1. Beda potensial 15 V harus diberikan pada ujung-ujung seutas kawat agar arus 2,5 A mengalir melalui kawat tersebut. Berapa hambatan listrik kawat? 2. Arus listrik 4 A mengalir melalui sebuah resistor 10 ohm. Berapa tegangan listrik yang dibaca oleh voltmeter yang dihubungkan pada ujung-ujung resistor? Latihan.
  • 16. 3. Berapa kuat arus listrik yang mengalir melalui seutas kawat yang memili hambatan 0,4 ohm jika ujung-ujungnya diberi tegangan 200 mV?
  • 17. Hambatan Kawat Penghantar Mana yang lebih baik, tembaga, besi atau perak sebagai kawat penghantar? Yang paling baik sebagai kawat penghantar adalah perak karena memiliki hambatan paling kecil. Tahukah anda apakah kawat penghantar itu? Kawat penghantar adalah kawat yang biasa kita gunakan untuk menghantarkan listrik yang biasa kita sebut kabel
  • 18. Mengapa Tembaga? Mengapa kabel sebagai kawat penghantar listrik terbuat dari tembaga? Tembaga banyak diginakan sebagai kawat penghantar karena memiliki hambatan yang sangat kecil dan harganya murah daripada perak atau emas. Apakah jadinya jika kabel listrik terbuat dari emas atau perak?
  • 19. Hambatan kawat penghantar Apa sajakah yang mempengaruhi besarnya hambatan suatu kawat penghantar? Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka makin besar hambatan yang kita alami. Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. Jadi, semakin panjang kawat penghantar semakin besar hambatannya
  • 20. Panjang kawat dan Hambatannya Bila kita naik mobil, manakah yang lebih banyak hambatannya, berjalan sejauh 1 Km atau 10 Km? Tentu saja yang 10 Km, Semakin panjang perjalanan kita maka makin besar hambatan yang kita alami. Begitu juga dengan pejalanan listrik, semakin panjang kawat penghantar yang dilaluinya makin besar hambatan yang ia alami. Jadi, semakin panjang kawat penghantar semakin besar hambatannya
  • 21. Tebal Kawat dan Hambatannya Lebih enak manakah, berkendaraan di jalan lebar atau di jalan yang sempit? Tentu saja jalan yang lebih lebar, karena semakin lebar jalan maka hambatannya semakin sedikit. Begitu juga dengan listrik yang melalui kawat penghantar, semakin besar kawat penghantar yang ia lalui, semakin kecil hambatan yang ia alami. Jadi, semakin besar kawat penghantar maka makin kecil hambatannya
  • 22. Jenis Kawat dan Hambatannya Lebih lancar manakah, berkendaraan di jalan pasar, jalan pemukiman atau jalan tol? Tentu saja di jalan tol, karena bebas hambatan, jalan pemukiman kurang lancar karena ada hambatan, sedang jalan pasar sangat banyak hambatannya. Hambatan pada jalan tergantung dari jenis jalannya. Begitu juga dengan kawat penghantar, hambatannya tergantung dari bahan penyusunnya. Jadi, hambatan kawat tergantung dari jenis kawatnya.
  • 23. Hambatan kawat penghantar Dari pernyataan tersebut, dapat disimpilkan bahwa hambatan kawat penghantar sebanding dengan panjang kawat, berbanding terbalik dengan luas penampang kawat dan tergantung dari jenis kawat penghantar. Sehingga dapat dibuat persamaan: R = ρ L A R = hambatan kawat (Ω) ρ = hambatan jenis kawat (Ωm) L = panjang kawat (m) A = luas penampang kawat (m²)
  • 24. Kawat yang hambat jenisnya 0,000 001 Ωm dan luas penampangnya 0,000 000 25 m² digunakan untuk membuat elemen pembakar listrik 1kW yang harus memiliki hambatan listrik 57,6 ohm. Berapa panjang kawat yang diperlukan? Diketahui ρ = 0,000 001 Ωm A = 0,000 000 25 m² R = 57,6 Ω Ditanya L = … Jawab R = ρ L A 57,6 = 0.000 001 . ____________ L 0,000 000 25 57,6 = ________ L 0,25 L = 57,6 . 0,25 L = 14,4 m Contoh
  • 25. 1. Seutas kawat memiliki panjang 110 m, diameternya 7 mm, dan hambat jenis 0,000 000 049 Ωm. Tentukan hambatan listrik kawat tersebut? 2. Sepotong kawat tembaga mula-mula memiliki hambatan = R. Kemudian Kawat tersebut dipotong menjadi empat bagian yang sama panjang. Berapa hambatan masing-masing potongan tembaga tersebut? Latihan
  • 26. 3. Seutas kawat memiliki hambatan 40 ohm. Jika kawat tersebut ditarik sehingga panjangnya menjadi 1,5 kali panjang semula, berapa hambatan kawat itu sekarang?
  • 27.
  • 28. Penghantar listrik Pernahkah anda kesetrum listrik?Mengapa ketika kita menyentuh kabel yang tidak terlindung kita kesetrum? Mengapa ketika kita menyentuh kabel yang terlindung kita tidak kesetrum? Itu karena kabel terbuat dari konduktor dan dilindungi oleh isolator Apakah kaonduktor dan isolator itu?
  • 29. Penghantar listrik Berdasarkan daya hantarnya, zat digolongkan menjadi: 1.Konduktor 2.Isolator
  • 30. Konduktor : Penghantar Listrik yang Baik Contoh: tembaga, besi, perak dan karbon Semua jenis logam dan karbon adalah konduktor
  • 32. Isolator : Penghantar Listrik yang Buruk Pada tegangan yang sangat tinggi, isolator dapat menghantarkan listrik dengan baik Contoh: kayu, plastik, karet dan kaca Semua jenis non logam, kecuali karbon, adalah isolator
  • 34. Super Konduktor Selain konduktor dan isolator, ada penghantar yang sangat baik dalam menghantarkan listrik yaitu Super konduktor Super konduktor penghantar tanpa hambatan. Kondisi ini tercapai pada suhu 0 mutlak (-273 °C).
  • 35. Semi Konduktor Selain itu ada juga penghantar bukan konduktao maupun isolator, yaitu Semi konduktor Semi konduktor adalah bahan yang dapat dibuat sebagai konduktor maupun isolator, contohnya silikon dan germanium
  • 36.
  • 37. Hukum Kirchoff I Pada rangkaian tak bercabang, kuat arus di titik manapun dalam rangkaian adalah sama besar (Hk. Kirchoff 1)
  • 38. Hukum Kirchoff I I1 I2 I3Pada rangkaian bercabang kuat arus yang masuk ke titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut. (Hk. Kirchoff II)
  • 39. 100 mA 40 mA 20 mA I1 I2 I3 Dari gambar disamping tentukan kuat arus pada I1, I2 dan I3. contoh Jawab 100 = 40 + I1 + 20 100 = 60 + I1 I1 = 40 mA I1 + 20 = I2 40 + 20 = I2 I2 = 60 mA I2 + 40 = I3 40 + 60 = I3 I3 = 100 mA P Q R Cabang P Cabang Q Cabang R
  • 40.
  • 42. Rangkaian Seri  Beberapa hambatan bila disusun seri akan memiliki hambatan lebih besar namun tegangan pada masing-masing hambatan menjadi lebih kecil.
  • 43. Hambatan Pengganti Beberapa hambatan yang disusun seri dapat diganti dengan hambatan sebesar jumlah semua hambatan tersebut R1 R2 R3 R R = R1 + R2 + R3
  • 44. R1 R2 R3 Bila R1 = 30 Ohm, R2 = 40 ohm dan R3= 10 ohm, berapakah hambatan pengganti dari rangkaian di atas? Jawab : Karena rangkaian seri, maka R = R1 + R2 + R3 R = 30 + 40 + 10 R = 80 ohm Contoh
  • 45. Tegangan pada rangkaian seri V2 V3V1 V V = V1 + V2 + V3
  • 46. Kuat arus pada rangkaian seri I1 I2 I3 I I = I1 = I2 = I3
  • 48.
  • 50. Rangkaian Paralel  Bila beberapa hambatan disusun secara paralel maka hambatan totalnya menjadi lebihkecil dari masing-masing hambatan, tetapi tegangannya tetap
  • 51. Hambatan pengganti pada rangkaian paralel R2 R3 R1 R 1 R 1 R1 1 R2 1 R3= + +
  • 52. R2 R3 R1 Contoh Jika R1 = 10 ohm, R2 = 15 ohm dan R3 = 30 ohm, berapakah hambatan pengganti dari rangkaian diatas? 1 R 1 R1 1 R2 1 R3= + + Jawab Karena rangkaiannya adalah paralel maka: 1 R 1 10 1 15 1 30 = + + 1 R = 3 + 2 + 1 30 == 6 30 R = 30 6 R = 5 ohm
  • 53. Tegangan pada rangkaian paralel V3 V2 V1 V V = V1 = V2 = V3
  • 54. Kuat arus pada rangkaian paralel I3 I2 I1 I I = I1 + I2 + I3
  • 57. = + Rangkaian campuran 10 Ω 30 Ω 15 Ω 5 Ω 5 Ω10 Ω Rp Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping? jawab 1 Rp 1 30 1 15 = 1+2 30 = 3 30 Rp = 30 3 Rp = 10Ω R = 10 + Rp + 5 R= 10 + 10 + 5 R = 25 Ω
  • 58. = + 10 Ω20 Ω 8 Ω 7 Ω Berapakah hambatan total dari rangkaian di samping? Rs1 = 8 + 7 Rs1 = 15 ohm Rs2 = 20 + 10 Rs2 = 30 ohm 1 R 1 Rs1 1 Rs2 1 1 15 30 = + = 2 + 1 30 = 3 30 R = 30 3 R = 10 ohm Rs2 Rs1 Jawab
  • 59. Latihan Bila semua resistor dalam rangkaian dibawah ini identik dan masing-masing memiliki hambatan 90 ohm, berapakah hambatan total pada masing-masing rangkaian? 1. 2. 3. 4.