SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
S K I Z O F R E N I A
(Schizophrenia)
Sharing
• Apa yang terpikir ketika kalian mendengar istilah
skizofrenia?
• Ceritakan pasien skizofrenia yang pernah kalian
lihat:
– Bagaimana penampilannya?
– Perilakunya?
• Bagaimana perasaan kalian ketika bertemu
dengan orang seperti itu?
Benar atau Salah?
• Gangguan skizofrenia disebut juga
gangguan kepribadian ganda
• Skizofrenia adalah penyakit keturunan
• Pria lebih banyak yang mengalami
skizofrenia dibandingkan wanita
• Orang yang mengaku diri sebagai titisan
Nabi Muhammad dan anak Tuhan adalah
seorang skizofrenik
Benar atau Salah ? (2)
• Gangguan skizofrenia tidak bisa
disembuhkan
• Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat di
rumah oleh keluarga, daripada di rumah
sakit
• Kebanyakan penderita skizofrenia tidak
berbahaya bagi orang lain
Pembahasan dalam kuliah ini:
• Skizofrenia
– Sejarah
– Tanda-tanda
– Perjalanan penyakit
– Etiologi
– Pengobatan
• Gangguan psikotik lainnya
• Skizofrenia vs gangguan identitas disosiatif
Sekilas tentang skizofrenia
• Dalam bahasa Inggris: Schizophrenia
– Asalnya dari bahasa Yunani: ”schizein”
(terpisah/pecah) dan ”phrenia” (jiwa)
– Menunjukkan adanya ketidakselarasan antara kognisi
(pikiran), emosi (perasaan) dan perilaku
– Oleh karenanya sering disalahartikan sebagai
kepribadian ganda
• Merupakan gangguan jiwa berat, dengan ciri
utama kegagalan dalam reality testing
Sejarah perkembangan istilah
skizofrenia
• Emil Kraepelin: dementia preacox
• Morel : demence precoce
• Eugene Bleuler: schizophrenia (menunjukkan
terpisahnya pikiran, emosi dan perilaku) dengan ciri
4A:
• Asosiasi
• Afek
• Autisme
• Ambivalensi
Ditambah dengan halusinasi dan delusi
Epidemiologi
• Kondisi di Amerika:
– Prevalensi seumur hidup ~ 1%
– Sedikit lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan, meskipun secara umum seimbang
– Muncul pertama kali biasanya pada remaja akhir atau awal
masa dewasa
• Banyak laki-laki yang didiagnosis pada usia sedikit lebih
muda
– Lebih banyak didiagnosis pada African-American 
mungkin merefleksikan bias diagnosis
• Bagaimana situasi di Indonesia?
Perkembangan gangguan
• Seringkali diawali dengan fase prodromal; yaitu
periode dimana mulai terjadinya penurunan
fungsi dalam kehidupan. Ditandai dengan:
• Hilangnya minat terhadap aktivitas sosial
• Meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung
jawab/tuntutan hidup sehari-hari
• Kemunculan biasanya secara gradual, jarang
disadari oleh orang lain hingga masuk fase akut
Kriteria diagnosis
Untuk dapat menegakkan diagnosis skizofrenia, kriteria A-F
harus terpenuhi:
• Kriteria A: karakteristik simtom (dua atau lebih, menonjol
dalam kurun waktu 1 bulan):
– Delusi
– Halusinasi
– Disorganized speech
– Grossly disorganized or catatonic behavior
– Negative symptoms: affective flattening, alogia, avolition
Cat: hanya 1 kriteria yang diperlukan bila delusi dan
halusinasi bizzare
Kriteria diagnosis (2)
• Kriteria B: ada disfungsi sosial atau pekerjaan
• Kriteria C: durasi terus-menerus selama 6 bln
• Kriteria D: bukan termasuk gangguan skizoafektif
atau gangguan mood
• Kriteria E: bukan karena penyalahgunaan obat
atau kondisi medis tertentu
• Kriteria F: tidak berhubungan dengan gangguan
perkembangan pervasif
Gangguan perkembangan pervasif
• Pervasive developmental disorder:
” severe childhood problems marked by profound disturbances in
social relations and oddities in behavior ”
Examples: autistic disorder, asperger’s disorder, rett’s disorder,
childhood disintegrative disorder
• Mungkin ada anak yang dianggap mengalami gangguan
autistik, namun sesungguhnya mengalami skizofrenia
usia dini. Cara membedakannya: pada gangguan
skizofrenia delusi/halusinasi sangat menonjol
Deskripsi klinis
• Tidak memiliki simtom esensial: manifestasi
gangguan dapat berbeda dari orang ke orang
• Tidak memiliki gejala yang “patognomonik”
(gejala khas yang membedakan dengan
gangguan lain).
Misalnya : halusinasi, salah satu simtom utama
skizofrenia, mungkin saja dialami seseorang
yang mengalami demam tinggi atau pasien
demensia.
Deskripsi Klinis (2)
Simtom positif
Tanda-tanda yang berkelebihan, yang biasanya tidak ada
pada kebanyakan orang:
Delusi (Waham) Halusinasi
• Pengertian: keyakinan salah yang
dipegang teguh, tidak sesuai dengan
kenyataan, dan tidak dapat diubah
(resisten) meskipun diberikan bukti-bukti
yang menunjukkan kebalikannya
• Bentuk yang umum: persecutory
(misal: dikejar-kejar intel/Densus 88),
thought insertion, thought broadcasting,
waham kebesaran (grandiose), ideas of
reference
• Pengertian: pengalaman sensoris
yang dialami tanpa adanya stimulasi
sensoris; bedakan dengan ilusi
• Bentuk yang umum: halusinasi
visual, halusinasi auditorik: mendengar
suara, percakapan-saling bersahutan,
suara yang mengomentari perilaku
• Ditemukan peningkatan aktivitas di
daerah Broca di otak, ketika halusinasi
terjadi
Simtom negatif
Simtom yang defisit; perilaku yang seharusnya dimiliki
orang normal, tapi tak dimiliki pasien:
– avolition/apathy (hilang minat/tidak mampu melaksanakan
aktivitas rutin)
– alogia (miskin kuantitas dan/atau isi pembicaraan)
– anhedonia (tidak mampu menikmati kesenangan)
– abulia (kehilangan kehendak)
– asosialitas (gangguan/buruk dalam hubungan sosial)
– afek datar
Semakin banyak simtom negatif yang muncul,
merepresentasikan prognosis yang semakin buruk terkait
kualitas hidup setelah perawatan rumah sakit
Simtom disorganisasi
• Disorganisasi bicara (gangguan pemikiran
formal) :
– Inkoherensi
• Ketidakmampuan untuk mengorganisir ide-ide
– Asosiasi longgar (derailment)
• Rambles, Kesulitan untuk mempertahankan suatu topik
pembicaraan
• Disorganisasi perilaku
– Perilaku yang “aneh”
• Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum
– Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada cuaca panas
Simtom lainnya
• Katatonia
– Abnormalitas motorik
– Gerakan-gerakan yang repetitif dan kompleks
• Biasanya pada tangan dan jari-jari tangan
– Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak-kepakkan”
tangan secara berlebihan
• Imobilitas katatonik
– Mempertahankan postur tubuh yang tidak biasa dalam
jangka waktu yang cukup panjang
• Misalnya berdiri di atas satu kaki
• Waxy flexibility
– Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk” oleh orang lain
Simtom lainnya (2)
• Afek yang tidak sesuai
– Respons emosional tidak sesuai dengan situasi
• Misalnya tertawa keras dan terbahak-bahak ketika
menceritakan tentang kematian keluarga
Subtipe menurut DSM IV
• Paranoid
– Ada preokupasi dengan satu atau lebih waham, atau
halusinasi auditorik yang sering
– Tidak menonjol: disorganisasi bicara, perilaku, afek datar
atau tidak sesuai
– Tidak tergolong tipe katatonik
• Disorganized ( dulu hebefrenik)
– Muncul semua simtom disorganized: pembicaraan,
perilaku, afek datar, afek tak sesuai
– Tidak tergolong tipe katatonik
Subtipe menurut DSM IV (2)
• Katatonik; menonjol pada:
– Imobilitas motorik: katalepsi ( juga waxy flexibility), stupor
– Aktivitas motor berlebih tanpa stimulus eksternal
– Negativisme ekstrim (resistensi) atau mutism
– Keanehan gerakan volunter, gerakan stereotip
– Echolalia (latah) atau echopraxia (gerakan)
• TAK TERGOLONGKAN
– Muncul simtom kriteria A, tapi tak dapat dimasukkan dalam
tipe paranoid, disorganized atau katatonik
Subtipe menurut DSM IV (3)
• RESIDUAL
– Hilangnya delusi atau halusinasi yg menonjol, disorganized
speech, behavior
– Ada bukti gangguan terus berlanjut karena ada simtom
negatif, 2 atau lebih simtom kriteria A yang muncul dalam
bentuk yang lebih lemah (seperti keyakinan aneh,
pengalaman persepsi yang luar biasa)
Evaluasi terhadap subtipe
• Pada kenyataannya, tidak mudah untuk
menegakkan diagnosis subtipe skizofrenia:
• Reliabilitasnya rendah
• Validitas prediktifnya rendah
• Adanya overlap simtom pada subtipe yang berbeda
Gangguan psikotik lainnya
• Gangguan skizofreniform:
• Simtom skizofrenia berlangsung lebih dari 1 bulan
namun kurang dari 6 bulan
• Gangguan psikotik singkat (brief psychotic
disorder):
• Simtom skizofrenia berlangsung antara 1 hari dan 1
bulan
• Kebanyakan dipicu oleh stres yang ekstrem
• Gangguan skizoafektif:
• Munculnya simtom-simtom gangguan mood maupun
skizofrenia sekaligus
Gangguan psikotik lainnya (2)
• Gangguan delusional
• Delusi mungkin mencakup kecemburuan,
erotomania, dan delusi somatik
• Tidak ada simtom lain dari skizofrenia yang muncul
Penggolongan lain dari
Schizophrenia (Non DSM-IV):
• Buffee Delirante:
– Konsep Perancis, durasi simtom kurang dari 3 bulan
• Latent Schizophrenia:
– Gangg. kepribadian skizoid atau skizo-tipal pada
DSM-IV: Ada perilaku aneh dan gangguan proses
pikir, tetapi tidak konsisten.
– Dahulu: borderline schizophrenia
• Oneiroid:
– Keadaan seperti mimpi, pasien sangat tenang, tidak
punya orientasi waktu dan tempat. Sangat terikat
halusinasi
• Paraphrenia:
– Sinonim dengan paranoid schizophrenia:
• Ada kemunduran progresif dan waham sangat sistematis
• Pseudoneurotic:
– Ada free-floating anxiety
– Jarang jadi psikotik parah
– Sering didiagnosis sebagai gangguan kepribadian
ambang
• Simple Schizophrenia:
– Simtom utama menarik diri dari hubungan
interpersonal dan lingkungan kerja.
– Hilangnya ambisi dan dorongan secara bertahap
– Tidak ada halusinasi atau waham yang menetap
Etiologi:
• Faktor genetik
• Faktor neurotransmitter
• Faktor struktur dan fungsi otak
• Faktor stres psikologis
• Faktor keluarga
Hasil penelitian
Faktor genetik
• Tidak disebabkan oleh gen tunggal
• Ilmu genetika tidak sepenuhnya dapat
menjelaskan kemunculan gangguan ; bagaimana
pola penurunan masih belum diketahui
• Model diatesis stres:
– Ada faktor genetik yang menjadi predisposisi
– Stres memicu kemunculan gejala
Teori Neurotransmitter
• Teori dopamin:
• Gangguan terjadi karena tingkat dopamin
berlebihan
• Tidak hanya itu, namun bisa juga karena reseptor
dopamin berlebihan atau sangat sensitif
• Terutama terpusat pada jalur mesolimbik
• Abnormalitas dopamin utamanya terkait dengan
simtom positif
• Selain dopamin, ada neurotransmitter lain yang
berperan: serotonin, GABA, Glutamate
Teori struktur dan fungsi otak
• Hilangnya sel-sel otak
• Berkurangnya aktivitas di korteks prefrontal
• Faktor congenital:
– Kerusakan pada saat pembentukan otak janin atau
kelahiran
– Serangan virus pada otak janin
• Faktor perkembangan otak
Faktor stres psikologis
• Reaksi terhadap stres:
– Lebih reaktif terhadap stres: mood yang positif sangat
menurun dan mood negatif meningkat
• Status sosial ekonomi:
• Jumlah rata-rata penderita skizofrenia lebih tinggi pada
masyarakat miskin kota
» Hipotesis sosiogenik: stres karena kemiskinan
menyebabkan gangguan
» Teori seleksi sosial: penurunan pada status sosial
ekonomi; hubungan terbalik antara status sosial dengan
skizofrenia
• Banyak riset yang mendukung teori seleksi sosial
Faktor keluarga
• Ibu yang skizofrenogenik:dingin, mendominasi, menimbulkan
konflik  tidak ada bukti yang mendukung teori ini
• Communication deviance (CD) : hostilitas dan komunikasi
yang buruk
• Lingkungan keluarga juga berdampak pada seringnya
penderita ”keluar masuk ” rumah sakit  kekambuhan
– Ekspresi emosi keluarga:
• Hostilitas, komentar yang bernada kritik, keterlibatan emosi yang
terlalu dalam
– Hubungan dua arah:
• Pikiran ”aneh/tidak biasa” dari pasien  meningkatkan komentar
yang penuh dengan kritik
• Meningkatnya kritik  menimbulkan pikiran ”aneh/tidak biasa”
Faktor keluarga …..
• Ada disfungsi keluarga, dan perilaku keluarga
yang patologis.
A. Double-bind communication:
Ada pesan bertolak belakang dari ortu sehubungan
dengan perilaku, sikap maupun perasaan (an
interpersonal situation in which an individual is
confronted over long periods of time by mutually
inconsistent messages to which he or she must
respond)
Faktor keluarga …..
B. Schismatic:
bentuk keluarga patologis: konstan ada konflik di
antara anggota keluarga, tapi sekaligus ada
aliansi spesifik yang patologis (mis. Ibu-anak
perempuan, bapak-anak laki), sedangkan antara
ibu-bapak: absen
C. Skewed:
bentuk keluarga patologis: keterlibatan berlebihan
dengan salah satu anggota, perebutan
kekuasaan dan dominasi antara orangtua.
D. Pseudomutual & pseudohostile:
keluarga yang pola komunikasinya penuh kepura-
puraan, terdapat supresi emosi
E. Ekspresi emosi yang patologis:
Ortu terlalu banyak kritik, kejam, ingin ikut campur
urusan anak. Keluarga dengan ekspresi emosi
tinggi  relapse tinggi pada pasien
schizophrenia.
Faktor keluarga …..
Kesulitan hidup bersama penderita
skizofrenia
• Halusinasi, delusi, dan paranoia yang dialami pasien sulit
dipahami/diterima orang lain
• Adanya defisit dalam keterampilan sosial pasien:
menyendiri, kontak sosial yang sangat terbatas (sebagai
bagian dari penyakitnya)
• Penyakit tidak bisa sembuh total, melainkan ”sembuh
terkontrol”: mungkin kambuh pada situasi tertentu (misal:
stres tinggi). Oleh karenanya harus dipastikan pasien
patuh terhadap pengobatan
Terapi Medis
• Terapi medis:
• Obat-obatan antipsikotik untuk menghilangkan
simtom
• Dosis pemeliharaan (maintenance dosage) untuk
mencegah kekambuhan
Terapi psikologis
Intervensi psikososial sebagai pendamping
pengobatan medis:
• Pelatihan keterampilan sosial:
• Membantu penderita mengatasi masalah
interpersonal melalui bermain peran dan latihan-
latihan
• Bisa dalam kelompok maupun secara individual
Terapi psikologis (2)
• Terapi keluarga untuk mengurangi ekspresi emosi:
• Mengajarkan pada keluarga mengenai skizofrenia
• Menekankan pentingnya pengobatan medis
• Membantu keluarga agar tidak menyalahkan pasien
• Meningkatkan komunikasi dan pemecahan masalah
dalam keluarga
• Mendorong pengembangan dukungan sosial: support
group
• Menumbuhkan harapan
Terapi psikologis (3)
• Cognitive behavioral therapy
• Mengenali dan men-challenge keyakinan yang
sifatnya delusional
• Mengenali dan men-challenge harapan terkait
dengan simtom negatif
» Misal: ”saya toh tidak bisa sembuh, jadi buat apa
berobat?”
• Cognitive enhancement therapy (CET)
• Meningkatkan perhatian, ingatan, pemecahan
masalah dan simtom-simtom lain yang dasarnya
kognitif
Benar atau Salah?
• Gangguan skizofrenia disebut juga
gangguan kepribadian ganda
• Skizofrenia adalah penyakit keturunan
• Pria lebih banyak yang mengalami
skizofrenia dibandingkan wanita
• Orang yang mengaku diri sebagai titisan
Nabi Muhammad dan anak Tuhan adalah
seorang skizofrenik
Benar atau Salah ? (2)
• Gangguan skizofrenia tidak bisa
disembuhkan
• Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat di
rumah oleh keluarga, daripada di rumah
sakit
• Kebanyakan penderita skizofrenia tidak
berbahaya bagi orang lain
Benar Atau Salah (1)
• Salah. Dalam skizofrenia memang dikenal istilah
perpecahan, namun bukan perpecahan
kepribadian, melainkan antara pikiran, emosi dan
perilaku.
Gangguan kepribadian ganda adalah nama lain
dari gangguan identitas disosiatif (Dissociative
Identity Disorder/DID)
Benar Atau Salah (2)
• Benar. Penelitian menunjukkan adanya
pewarisan genetik pada kemunculan gangguan
skizofrenia. Meskipun demikian, hingga kini
belum dapat dipastikan pola penurunannya.
Walaupun seseorang yang kedua orang tuanya
skizofrenia memiliki kerentanan yang lebih besar
daripada orang lain, belum tentu ia mengidap
skizofrenia pula.
Benar Atau Salah (3)
• Salah. Meskipun kecenderungan untuk
mengidap skizofrenia pada pria sedikit lebih
tinggi dibandingkan wanita, namun secara umum
jumlah penderita pria dan wanita diperkirakan
seimbang.
Benar Atau Salah (4)
• Salah. Merasa diri nabi dan Tuhan adalah salah
satu contoh delusi. Namun tidak berarti orang
tersebut mengalami skizofrenia. Untuk dapat
menegakkan diagnostik, kriteria A-F dari DSM IV
harus terpenuhi.
Benar Atau Salah (5)
• Salah. Meskipun sangat sedikit jumlahnya, ada
orang-orang yang berhasil sembuh dari
skizofrenia. Sementara bagi sebagian besar
lainnya, ”sembuh” berarti penyakit dapat
dikontrol. Mungkin terjadi kekambuhan di
kemudian hari, terutama bila pasien menghadapi
stresor yang berat.
Benar Atau Salah (6)
• Benar. Penelitian menunjukkan bahwa
pengobatan hanya membantu sekitar 10% dari
kesembuhan. Lainnya tergantung pada terapi
pendukung serta dukungan keluarga. Oleh
sebab itu, lebih baik penderita dirawat oleh
keluarga yang bisa memberikan dukungan.
Perawatan rumah sakit disarankan hanya pada
keadaan dimana penderita cenderung menyakiti
diri sendiri atau orang lain.
Benar Atau Salah (7)
• Benar. Sedikit sekali pasien skizofrenia yang
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi,
biasanya pada fase akut, terutama apabila
mereka mendapat halusinasi perintah
(mendengar suara-suara yang memerintahkan
mereka melakukan suatu tindakan).

More Related Content

Similar to 09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt

Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaSyscha Lumempouw
 
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxMengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxEryaNahrani
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)Elissa Lisencia
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIAIndra Lasmana
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Edo Sebastian Jaya
 
Crs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresiCrs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresiImam Surkani
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkargopusoro
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptZiaDr1
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalAhmad Muhtar
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikLena Setianingsih
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptkocankocan
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaBagus Utomo
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutDavid Edward
 
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifGangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifBagus Utomo
 

Similar to 09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt (20)

Definisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis SkizofreniaDefinisi dan Jenis Skizofrenia
Definisi dan Jenis Skizofrenia
 
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptxMengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
Mengenali Kegawatdaruratan dalam Kesehatan Mental - dr. Eria Nahrani.pptx
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)F 44 gangguan disosiatif (konversi)
F 44 gangguan disosiatif (konversi)
 
Jenis skizofrenia
Jenis skizofreniaJenis skizofrenia
Jenis skizofrenia
 
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIASCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
SCHIZOPHRENIA/SKIZOPRENIA
 
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4 Psikologi klinis 2 pertemuan 4
Psikologi klinis 2 pertemuan 4
 
Crs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresiCrs skizoafektif tipe depresi
Crs skizoafektif tipe depresi
 
Psikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bkPsikologi di rsj bk
Psikologi di rsj bk
 
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.pptfdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
fdokumen.com_gangguan-mood-55d299958ee36.ppt
 
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.finalKp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
Kp 3-1-36-gangguan somatoform. silvi.final
 
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan NeurotikPerbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
Perbedaan Gangguan Jiwa Psikotik dan Neurotik
 
F48 gangguan neurotik
F48 gangguan neurotik F48 gangguan neurotik
F48 gangguan neurotik
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.pptBeberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
Beberapa Jenis-Gangguan Jiwa Dan Tata-tata Laksananya.ppt
 
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofreniaMembongkar 13 mitos tentang skizofrenia
Membongkar 13 mitos tentang skizofrenia
 
Presentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis AkutPresentation Psikosis Akut
Presentation Psikosis Akut
 
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat AdiktifGangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
Gangguan Psikosis dan Penyalahgunaan Zat Adiktif
 
Apa itu psikosis
Apa itu psikosisApa itu psikosis
Apa itu psikosis
 
Skizofrenia
SkizofreniaSkizofrenia
Skizofrenia
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 

09 Pertemuan Ke-9 Skizofrenia.ppt

  • 1. S K I Z O F R E N I A (Schizophrenia)
  • 2. Sharing • Apa yang terpikir ketika kalian mendengar istilah skizofrenia? • Ceritakan pasien skizofrenia yang pernah kalian lihat: – Bagaimana penampilannya? – Perilakunya? • Bagaimana perasaan kalian ketika bertemu dengan orang seperti itu?
  • 3. Benar atau Salah? • Gangguan skizofrenia disebut juga gangguan kepribadian ganda • Skizofrenia adalah penyakit keturunan • Pria lebih banyak yang mengalami skizofrenia dibandingkan wanita • Orang yang mengaku diri sebagai titisan Nabi Muhammad dan anak Tuhan adalah seorang skizofrenik
  • 4. Benar atau Salah ? (2) • Gangguan skizofrenia tidak bisa disembuhkan • Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat di rumah oleh keluarga, daripada di rumah sakit • Kebanyakan penderita skizofrenia tidak berbahaya bagi orang lain
  • 5. Pembahasan dalam kuliah ini: • Skizofrenia – Sejarah – Tanda-tanda – Perjalanan penyakit – Etiologi – Pengobatan • Gangguan psikotik lainnya • Skizofrenia vs gangguan identitas disosiatif
  • 6. Sekilas tentang skizofrenia • Dalam bahasa Inggris: Schizophrenia – Asalnya dari bahasa Yunani: ”schizein” (terpisah/pecah) dan ”phrenia” (jiwa) – Menunjukkan adanya ketidakselarasan antara kognisi (pikiran), emosi (perasaan) dan perilaku – Oleh karenanya sering disalahartikan sebagai kepribadian ganda • Merupakan gangguan jiwa berat, dengan ciri utama kegagalan dalam reality testing
  • 7. Sejarah perkembangan istilah skizofrenia • Emil Kraepelin: dementia preacox • Morel : demence precoce • Eugene Bleuler: schizophrenia (menunjukkan terpisahnya pikiran, emosi dan perilaku) dengan ciri 4A: • Asosiasi • Afek • Autisme • Ambivalensi Ditambah dengan halusinasi dan delusi
  • 8. Epidemiologi • Kondisi di Amerika: – Prevalensi seumur hidup ~ 1% – Sedikit lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan, meskipun secara umum seimbang – Muncul pertama kali biasanya pada remaja akhir atau awal masa dewasa • Banyak laki-laki yang didiagnosis pada usia sedikit lebih muda – Lebih banyak didiagnosis pada African-American  mungkin merefleksikan bias diagnosis • Bagaimana situasi di Indonesia?
  • 9. Perkembangan gangguan • Seringkali diawali dengan fase prodromal; yaitu periode dimana mulai terjadinya penurunan fungsi dalam kehidupan. Ditandai dengan: • Hilangnya minat terhadap aktivitas sosial • Meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab/tuntutan hidup sehari-hari • Kemunculan biasanya secara gradual, jarang disadari oleh orang lain hingga masuk fase akut
  • 10. Kriteria diagnosis Untuk dapat menegakkan diagnosis skizofrenia, kriteria A-F harus terpenuhi: • Kriteria A: karakteristik simtom (dua atau lebih, menonjol dalam kurun waktu 1 bulan): – Delusi – Halusinasi – Disorganized speech – Grossly disorganized or catatonic behavior – Negative symptoms: affective flattening, alogia, avolition Cat: hanya 1 kriteria yang diperlukan bila delusi dan halusinasi bizzare
  • 11. Kriteria diagnosis (2) • Kriteria B: ada disfungsi sosial atau pekerjaan • Kriteria C: durasi terus-menerus selama 6 bln • Kriteria D: bukan termasuk gangguan skizoafektif atau gangguan mood • Kriteria E: bukan karena penyalahgunaan obat atau kondisi medis tertentu • Kriteria F: tidak berhubungan dengan gangguan perkembangan pervasif
  • 12. Gangguan perkembangan pervasif • Pervasive developmental disorder: ” severe childhood problems marked by profound disturbances in social relations and oddities in behavior ” Examples: autistic disorder, asperger’s disorder, rett’s disorder, childhood disintegrative disorder • Mungkin ada anak yang dianggap mengalami gangguan autistik, namun sesungguhnya mengalami skizofrenia usia dini. Cara membedakannya: pada gangguan skizofrenia delusi/halusinasi sangat menonjol
  • 13. Deskripsi klinis • Tidak memiliki simtom esensial: manifestasi gangguan dapat berbeda dari orang ke orang • Tidak memiliki gejala yang “patognomonik” (gejala khas yang membedakan dengan gangguan lain). Misalnya : halusinasi, salah satu simtom utama skizofrenia, mungkin saja dialami seseorang yang mengalami demam tinggi atau pasien demensia.
  • 15. Simtom positif Tanda-tanda yang berkelebihan, yang biasanya tidak ada pada kebanyakan orang: Delusi (Waham) Halusinasi • Pengertian: keyakinan salah yang dipegang teguh, tidak sesuai dengan kenyataan, dan tidak dapat diubah (resisten) meskipun diberikan bukti-bukti yang menunjukkan kebalikannya • Bentuk yang umum: persecutory (misal: dikejar-kejar intel/Densus 88), thought insertion, thought broadcasting, waham kebesaran (grandiose), ideas of reference • Pengertian: pengalaman sensoris yang dialami tanpa adanya stimulasi sensoris; bedakan dengan ilusi • Bentuk yang umum: halusinasi visual, halusinasi auditorik: mendengar suara, percakapan-saling bersahutan, suara yang mengomentari perilaku • Ditemukan peningkatan aktivitas di daerah Broca di otak, ketika halusinasi terjadi
  • 16. Simtom negatif Simtom yang defisit; perilaku yang seharusnya dimiliki orang normal, tapi tak dimiliki pasien: – avolition/apathy (hilang minat/tidak mampu melaksanakan aktivitas rutin) – alogia (miskin kuantitas dan/atau isi pembicaraan) – anhedonia (tidak mampu menikmati kesenangan) – abulia (kehilangan kehendak) – asosialitas (gangguan/buruk dalam hubungan sosial) – afek datar Semakin banyak simtom negatif yang muncul, merepresentasikan prognosis yang semakin buruk terkait kualitas hidup setelah perawatan rumah sakit
  • 17. Simtom disorganisasi • Disorganisasi bicara (gangguan pemikiran formal) : – Inkoherensi • Ketidakmampuan untuk mengorganisir ide-ide – Asosiasi longgar (derailment) • Rambles, Kesulitan untuk mempertahankan suatu topik pembicaraan • Disorganisasi perilaku – Perilaku yang “aneh” • Agitasi, “silliness”, memakai pakaian yang tidak umum – Misalnya memakai pakaian berlapis-lapis dan tebal pada cuaca panas
  • 18. Simtom lainnya • Katatonia – Abnormalitas motorik – Gerakan-gerakan yang repetitif dan kompleks • Biasanya pada tangan dan jari-jari tangan – Kegembiraan berlebih, sambil “mengepak-kepakkan” tangan secara berlebihan • Imobilitas katatonik – Mempertahankan postur tubuh yang tidak biasa dalam jangka waktu yang cukup panjang • Misalnya berdiri di atas satu kaki • Waxy flexibility – Lengan dapat dimanipulasi dan “dibentuk” oleh orang lain
  • 19. Simtom lainnya (2) • Afek yang tidak sesuai – Respons emosional tidak sesuai dengan situasi • Misalnya tertawa keras dan terbahak-bahak ketika menceritakan tentang kematian keluarga
  • 20. Subtipe menurut DSM IV • Paranoid – Ada preokupasi dengan satu atau lebih waham, atau halusinasi auditorik yang sering – Tidak menonjol: disorganisasi bicara, perilaku, afek datar atau tidak sesuai – Tidak tergolong tipe katatonik • Disorganized ( dulu hebefrenik) – Muncul semua simtom disorganized: pembicaraan, perilaku, afek datar, afek tak sesuai – Tidak tergolong tipe katatonik
  • 21. Subtipe menurut DSM IV (2) • Katatonik; menonjol pada: – Imobilitas motorik: katalepsi ( juga waxy flexibility), stupor – Aktivitas motor berlebih tanpa stimulus eksternal – Negativisme ekstrim (resistensi) atau mutism – Keanehan gerakan volunter, gerakan stereotip – Echolalia (latah) atau echopraxia (gerakan) • TAK TERGOLONGKAN – Muncul simtom kriteria A, tapi tak dapat dimasukkan dalam tipe paranoid, disorganized atau katatonik
  • 22. Subtipe menurut DSM IV (3) • RESIDUAL – Hilangnya delusi atau halusinasi yg menonjol, disorganized speech, behavior – Ada bukti gangguan terus berlanjut karena ada simtom negatif, 2 atau lebih simtom kriteria A yang muncul dalam bentuk yang lebih lemah (seperti keyakinan aneh, pengalaman persepsi yang luar biasa)
  • 23. Evaluasi terhadap subtipe • Pada kenyataannya, tidak mudah untuk menegakkan diagnosis subtipe skizofrenia: • Reliabilitasnya rendah • Validitas prediktifnya rendah • Adanya overlap simtom pada subtipe yang berbeda
  • 24. Gangguan psikotik lainnya • Gangguan skizofreniform: • Simtom skizofrenia berlangsung lebih dari 1 bulan namun kurang dari 6 bulan • Gangguan psikotik singkat (brief psychotic disorder): • Simtom skizofrenia berlangsung antara 1 hari dan 1 bulan • Kebanyakan dipicu oleh stres yang ekstrem • Gangguan skizoafektif: • Munculnya simtom-simtom gangguan mood maupun skizofrenia sekaligus
  • 25. Gangguan psikotik lainnya (2) • Gangguan delusional • Delusi mungkin mencakup kecemburuan, erotomania, dan delusi somatik • Tidak ada simtom lain dari skizofrenia yang muncul
  • 26. Penggolongan lain dari Schizophrenia (Non DSM-IV): • Buffee Delirante: – Konsep Perancis, durasi simtom kurang dari 3 bulan • Latent Schizophrenia: – Gangg. kepribadian skizoid atau skizo-tipal pada DSM-IV: Ada perilaku aneh dan gangguan proses pikir, tetapi tidak konsisten. – Dahulu: borderline schizophrenia • Oneiroid: – Keadaan seperti mimpi, pasien sangat tenang, tidak punya orientasi waktu dan tempat. Sangat terikat halusinasi
  • 27. • Paraphrenia: – Sinonim dengan paranoid schizophrenia: • Ada kemunduran progresif dan waham sangat sistematis • Pseudoneurotic: – Ada free-floating anxiety – Jarang jadi psikotik parah – Sering didiagnosis sebagai gangguan kepribadian ambang • Simple Schizophrenia: – Simtom utama menarik diri dari hubungan interpersonal dan lingkungan kerja. – Hilangnya ambisi dan dorongan secara bertahap – Tidak ada halusinasi atau waham yang menetap
  • 28. Etiologi: • Faktor genetik • Faktor neurotransmitter • Faktor struktur dan fungsi otak • Faktor stres psikologis • Faktor keluarga
  • 30. Faktor genetik • Tidak disebabkan oleh gen tunggal • Ilmu genetika tidak sepenuhnya dapat menjelaskan kemunculan gangguan ; bagaimana pola penurunan masih belum diketahui • Model diatesis stres: – Ada faktor genetik yang menjadi predisposisi – Stres memicu kemunculan gejala
  • 31. Teori Neurotransmitter • Teori dopamin: • Gangguan terjadi karena tingkat dopamin berlebihan • Tidak hanya itu, namun bisa juga karena reseptor dopamin berlebihan atau sangat sensitif • Terutama terpusat pada jalur mesolimbik • Abnormalitas dopamin utamanya terkait dengan simtom positif • Selain dopamin, ada neurotransmitter lain yang berperan: serotonin, GABA, Glutamate
  • 32. Teori struktur dan fungsi otak • Hilangnya sel-sel otak • Berkurangnya aktivitas di korteks prefrontal • Faktor congenital: – Kerusakan pada saat pembentukan otak janin atau kelahiran – Serangan virus pada otak janin • Faktor perkembangan otak
  • 33. Faktor stres psikologis • Reaksi terhadap stres: – Lebih reaktif terhadap stres: mood yang positif sangat menurun dan mood negatif meningkat • Status sosial ekonomi: • Jumlah rata-rata penderita skizofrenia lebih tinggi pada masyarakat miskin kota » Hipotesis sosiogenik: stres karena kemiskinan menyebabkan gangguan » Teori seleksi sosial: penurunan pada status sosial ekonomi; hubungan terbalik antara status sosial dengan skizofrenia • Banyak riset yang mendukung teori seleksi sosial
  • 34. Faktor keluarga • Ibu yang skizofrenogenik:dingin, mendominasi, menimbulkan konflik  tidak ada bukti yang mendukung teori ini • Communication deviance (CD) : hostilitas dan komunikasi yang buruk • Lingkungan keluarga juga berdampak pada seringnya penderita ”keluar masuk ” rumah sakit  kekambuhan – Ekspresi emosi keluarga: • Hostilitas, komentar yang bernada kritik, keterlibatan emosi yang terlalu dalam – Hubungan dua arah: • Pikiran ”aneh/tidak biasa” dari pasien  meningkatkan komentar yang penuh dengan kritik • Meningkatnya kritik  menimbulkan pikiran ”aneh/tidak biasa”
  • 35. Faktor keluarga ….. • Ada disfungsi keluarga, dan perilaku keluarga yang patologis. A. Double-bind communication: Ada pesan bertolak belakang dari ortu sehubungan dengan perilaku, sikap maupun perasaan (an interpersonal situation in which an individual is confronted over long periods of time by mutually inconsistent messages to which he or she must respond)
  • 36. Faktor keluarga ….. B. Schismatic: bentuk keluarga patologis: konstan ada konflik di antara anggota keluarga, tapi sekaligus ada aliansi spesifik yang patologis (mis. Ibu-anak perempuan, bapak-anak laki), sedangkan antara ibu-bapak: absen C. Skewed: bentuk keluarga patologis: keterlibatan berlebihan dengan salah satu anggota, perebutan kekuasaan dan dominasi antara orangtua.
  • 37. D. Pseudomutual & pseudohostile: keluarga yang pola komunikasinya penuh kepura- puraan, terdapat supresi emosi E. Ekspresi emosi yang patologis: Ortu terlalu banyak kritik, kejam, ingin ikut campur urusan anak. Keluarga dengan ekspresi emosi tinggi  relapse tinggi pada pasien schizophrenia. Faktor keluarga …..
  • 38. Kesulitan hidup bersama penderita skizofrenia • Halusinasi, delusi, dan paranoia yang dialami pasien sulit dipahami/diterima orang lain • Adanya defisit dalam keterampilan sosial pasien: menyendiri, kontak sosial yang sangat terbatas (sebagai bagian dari penyakitnya) • Penyakit tidak bisa sembuh total, melainkan ”sembuh terkontrol”: mungkin kambuh pada situasi tertentu (misal: stres tinggi). Oleh karenanya harus dipastikan pasien patuh terhadap pengobatan
  • 39. Terapi Medis • Terapi medis: • Obat-obatan antipsikotik untuk menghilangkan simtom • Dosis pemeliharaan (maintenance dosage) untuk mencegah kekambuhan
  • 40. Terapi psikologis Intervensi psikososial sebagai pendamping pengobatan medis: • Pelatihan keterampilan sosial: • Membantu penderita mengatasi masalah interpersonal melalui bermain peran dan latihan- latihan • Bisa dalam kelompok maupun secara individual
  • 41. Terapi psikologis (2) • Terapi keluarga untuk mengurangi ekspresi emosi: • Mengajarkan pada keluarga mengenai skizofrenia • Menekankan pentingnya pengobatan medis • Membantu keluarga agar tidak menyalahkan pasien • Meningkatkan komunikasi dan pemecahan masalah dalam keluarga • Mendorong pengembangan dukungan sosial: support group • Menumbuhkan harapan
  • 42. Terapi psikologis (3) • Cognitive behavioral therapy • Mengenali dan men-challenge keyakinan yang sifatnya delusional • Mengenali dan men-challenge harapan terkait dengan simtom negatif » Misal: ”saya toh tidak bisa sembuh, jadi buat apa berobat?” • Cognitive enhancement therapy (CET) • Meningkatkan perhatian, ingatan, pemecahan masalah dan simtom-simtom lain yang dasarnya kognitif
  • 43. Benar atau Salah? • Gangguan skizofrenia disebut juga gangguan kepribadian ganda • Skizofrenia adalah penyakit keturunan • Pria lebih banyak yang mengalami skizofrenia dibandingkan wanita • Orang yang mengaku diri sebagai titisan Nabi Muhammad dan anak Tuhan adalah seorang skizofrenik
  • 44. Benar atau Salah ? (2) • Gangguan skizofrenia tidak bisa disembuhkan • Sebaiknya pasien skizofrenia dirawat di rumah oleh keluarga, daripada di rumah sakit • Kebanyakan penderita skizofrenia tidak berbahaya bagi orang lain
  • 45. Benar Atau Salah (1) • Salah. Dalam skizofrenia memang dikenal istilah perpecahan, namun bukan perpecahan kepribadian, melainkan antara pikiran, emosi dan perilaku. Gangguan kepribadian ganda adalah nama lain dari gangguan identitas disosiatif (Dissociative Identity Disorder/DID)
  • 46. Benar Atau Salah (2) • Benar. Penelitian menunjukkan adanya pewarisan genetik pada kemunculan gangguan skizofrenia. Meskipun demikian, hingga kini belum dapat dipastikan pola penurunannya. Walaupun seseorang yang kedua orang tuanya skizofrenia memiliki kerentanan yang lebih besar daripada orang lain, belum tentu ia mengidap skizofrenia pula.
  • 47. Benar Atau Salah (3) • Salah. Meskipun kecenderungan untuk mengidap skizofrenia pada pria sedikit lebih tinggi dibandingkan wanita, namun secara umum jumlah penderita pria dan wanita diperkirakan seimbang.
  • 48. Benar Atau Salah (4) • Salah. Merasa diri nabi dan Tuhan adalah salah satu contoh delusi. Namun tidak berarti orang tersebut mengalami skizofrenia. Untuk dapat menegakkan diagnostik, kriteria A-F dari DSM IV harus terpenuhi.
  • 49. Benar Atau Salah (5) • Salah. Meskipun sangat sedikit jumlahnya, ada orang-orang yang berhasil sembuh dari skizofrenia. Sementara bagi sebagian besar lainnya, ”sembuh” berarti penyakit dapat dikontrol. Mungkin terjadi kekambuhan di kemudian hari, terutama bila pasien menghadapi stresor yang berat.
  • 50. Benar Atau Salah (6) • Benar. Penelitian menunjukkan bahwa pengobatan hanya membantu sekitar 10% dari kesembuhan. Lainnya tergantung pada terapi pendukung serta dukungan keluarga. Oleh sebab itu, lebih baik penderita dirawat oleh keluarga yang bisa memberikan dukungan. Perawatan rumah sakit disarankan hanya pada keadaan dimana penderita cenderung menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • 51. Benar Atau Salah (7) • Benar. Sedikit sekali pasien skizofrenia yang membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi, biasanya pada fase akut, terutama apabila mereka mendapat halusinasi perintah (mendengar suara-suara yang memerintahkan mereka melakukan suatu tindakan).