Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan berpikir, persepsi, emosi, dan perilaku. Gejalanya meliputi delusi, halusinasi, pembicaraan dan perilaku terdisorganisasi, serta gejala negatif seperti datarnya afeksi. Penyebabnya dipengaruhi faktor genetik, neurobiologis, psikologis, dan sosial.
1. GANGGUAN SCHIZOPHRENIA
Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang
merusak yang dapat melibatkan gangguan
yang khas dalam berpikir (delusi), persepsi
(halusinasi), pembicaraan, emosi, dan
perilaku.
2. Tokoh2 penting dalam diagnosis skizofrenia:
• Emil Kraepelin (1899)
1) Menggabungkan beberapa gejala penyakit
jiwa yang biasanya dianggap merefleksikan
gangguan2 terpisah dan benar2 berbeda,
yakni catatonia (selang-seling antara
imobilitas dan agitasi, hebephrenia
(emosionalitas yang dungu dan tidak matang),
dan paranoia (delusi grandeur dan persekusi).
3. Gejala2 hal tersebut didasari oleh ciri2 yang
sama dan dimasukkan dalam golongan
keadaan yang sama, dalam bahasa Latin:
dementia praecox -- manifestasi pada
setiap orang dapat berbeda, onset di usia dini
akan berkembang menjadi kelemahan mental.
2) Kraepelin membedakan dementia praecox
dengan manik-depresif (gangguan bipolar).
4. • Eugen Bleuler
Merupakan ahli yang memperkenalkan istilah
schizophrenia, kombinasi kata dari bahasa
Yunani untuk skhizein (split/pecah) dan phren
(mind/pikiran).
Bleuler yakin yang mendasari perilaku tidak
lazim adalah associative splitting (asosiasi
yang terpecah) dalam fungsi kepribadian.
5. Deskripsi klinis, gejala, subtipe2
Ciri2 skizofrenia meliputi (dengan derajat berbeda
tergantung subtipenya):
• Delusi (gangguan isi pikiran dan adanya keyakinan
kuat yang mispresentasi dari kenyataan)
• Halusinasi (gangguan perseptual yang tidak
riil/benar2 ada)
• Pembicaraan yang terdisorganisasi
• Perilaku katatonik atau sangat terdisorganisasi
6. • Gejala-gejala negatif seperti datarnya afeksi,
alogia (defisiensi dalam jumlah atau isi
pembicaraan), atau avolisi (apati atau
ketidakmampuan untuk memulai atau
mempertahankan kegiatan2 penting).
• Disfungsi sosial dan okupasional
• Tidak memperdulikan perawatan diri
• Persisten selama paling tidak 6 bulan
7. Gejala2 positif (tanda2 yang lebih jelas dari
psikosis)
• Delusi (gangguan isi pikiran)
- the basic characteristic of madness
- Contoh: delusi grandeur (waham kebesaran,
delusi persekusi, sindrom Capgras: orang
yang mereka kenal digantikan oleh copy-
annya, Cotard’s syndrom: bagian tubuh
tertentu mengalami perubahan dengan cara
aneh.
8. • Halusinasi
Merupakan gangguan perseptual tanpa input
dari lingkungan sekitar.
- halusinasi pendengaran paling sering dialami
(sebenarnya penderita tidak mendengar suara
orang lain namun mendengarkan pikiran atau
suaranya sendiri dan tidak dapat mengenali
perbedaannya).
9. Gejala2 negatif (ketiadaan/tidak
mencukupinya perilaku normal)
• Avolisi
Merupakan ketidakmampuan untuk memulai
atau mempertahankan berbagai macam
kegiatan, misal minat terhadap sesuatu
rendah dalam fungsi dasar sehari2 termasuk
kesehatan pribadi.
• Alogia
menunjukkan kondisi tidak ada/minim
pembicaraan.
10. • Anhedonia
Menunjukkan kondisi di mana tidak ada rasa
senang.
• Afek datar
Emosi yang seharusnya ditampakkan tidak
ada. Pandangan kosong, berbicara datar tanpa
nada, tidak terpengaruh oleh kondisi di
sekitarnya, namun batinnya tetap bereaksi.
11. Gejala2 disorganisasi
• Disorganisasi dalam pembicaraan
Penderita sering bermasalah dengan
wawasannya, insight lemah, bicara melompat-
lompat, sering selip, dan pembicaraan tidak
logis. Dapat pula terjadi tangentiality atau
menyimpang jauh dari pertanyaannya, loose
association (mengubah topik secara
mendadak dengan topik yang tidak berkaitan).
12. • Afek tidak pas (inappropriate affect) dan
perilaku terdisorganisasi
Ekspresi emosi diperlihatkan dengan tidak
tepat dan perilaku mereka tidak lazim di
depan umum.
13. Subtipe2 skizofrenia
1. Tipe paranoid
- mencolok dalam hal delusi dan halusinasi
- ketrampilan kognitif dan afek relatif utuh
- tidak mengalami pembicaraan maupun
perilaku yang terdisorganisasi maupun afek
datar
- prognosis lebih baik dibanding tipe lainnya
14. 2. Tipe terdisorganisasi
- Perilaku dan pembicaraan mengalami
disrupsi
- afek datar
- menghabiskan banyak waktu di cermin
- halusinasi dan delusi terfragmentasi
- tipe ini sebelumnya disebut hebefrenik
- individu mengalami kesulitan sejak usia
dini, jarang menunjukkan perbaikan yang
menjadi ciri pada bentuk lain.
15. 3. Tipe katatonik
- respon motorik tidak lazim dalam bentuk
posisi yang tetap
- kegiatan yang dilakukan bersifat eksesif
- menolak usaha orang lain untuk
menggerakkan atau mengubah posisinya
- kadang2 menyeringai
- sering mengulang kata2 orang lain (echolalia)
atau gerakan orang lain (echopraxia)
16. 4. Tipe tak terbedakan
- individu menunjukkan gejala skizofrenia
namun tidak tepat diklasifikasikan dalam
subtipe2 tersebut di atas.
5. Tipe residual
- individu hanya pernah mengalami
setidaknya satu episode skizofrenia tetapi
tidak lagi memanifestasikan gejala2
utamanya.
17. - mereka memiliki gejala2 aneh yang
merupakan sisa2 gangguan terdahulu:
menarik diri, pikiran2 ganjil, inaktivitas, afek
datar.
18. Gangguan2 psikotik lainnya
1. Gangguan skizofreniform
- mengalami gejala skizofrenia selama
beberapa bulan dan kemudian dapat
kembali pada kehidupan normal
- gejala dapat tiba-tiba menghilang tanpa
sebab yang jelas.
19. - Kriteria DSM-IV-TR:
Onset gejala2 psikotik dalam waktu 4 minggu
sejak terjadinya perubahan yang dapat dilihat
dari perilaku yang biasa diperlihatkan,
kebingungan yang timbul pada saat episode
psikotik memuncak, fungsi sosial dan
okupasional premorbid (sebelum episode
psikotik) tergolong baik, tidak ada afek datar.
20. 2. Gangguan skizoafektif
- memiliki gejala skizofrenia
- memperlihatkan ciri2 gangguan mood
- prognosis kurang baik
- kriteria DSM-IV-TR: harus ada gangguan
suasana perasaan yang disertai delusi dan
halusinasi selama kurang lebih 2 minggu
dalam kondisi tidak ada gejala suasana
perasaan yang menonjol
21. 3. Gangguan delusional
- keyakinan yang berlawanan dengan
kenyataan yang persisten dan tidak disertai
ciri2 skizofrenia
- delusi bukan karena faktor organik atau
psikosis parah
- afek datar, anhedonia, dan gejala2 negatif
skizofrenia tidak ada
- delusi dapat bertahun2
22. Contoh delusi:
- delusi erotomanic (yakin bila dicintai seseorang
yang berstatus lebih tinggi)
- delusi grandiose (yakin akan kebesaran dirinya)
- delusi jealous (yakin pasangannya tidak setia)
- delusi persecutory(yakin dirinya dan orang
dekatnya diperlakukan dengan kedengkian oleh
orang lain)
- delusi somatic (yakin dirinya menderita cacat
fisik/kondisi medis tertentu)
23. 4. Gangguan psikotik singkat (brief psychotic
disorder)
- memiliki satu gejala positif atau lebih seperti
halusinasi, delusi, disorganisasi pembicaraan
atau perilaku yang berlangsung selama satu
bulan atau kurang
- individu dapat kembali berfungsi normal
- gangguan disebabkan oleh kondisi stressful
24. 5. Shared psychotic disorder
- individu mengembangkan delusi semata2
akibat hubungan dekatnya dengan individu
lain yang delusional
25. Faktor Penyebab Skizofrenia
• Faktor kultural
• Pengaruh genetik
• Faktor neurobiologis
• Faktor psikologis dan sosial