SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
Wawan Krismanto, M.Pd.
LANDASAN PENDIDIKAN
FILOSOFIS ΙHISTORIS ΙSOSIOLOGIS ΙPSIKOLOGIS ΙEKONOMI ΙHUKUM
Wawan Krismanto, M.Pd.
LANDASAN FILOSOFIS
Ilmu yang mempelajari
sesuatu dari segala
aspeknya secara holistik
dan mendalam sehinggadan mendalam sehingga
menghasilkan kebenaran
secara holistik dan
mendalam (kebenaran
filsafat)
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Ada 4 cabang filsafat, yakni:
• Metafisika, filsafat yang meninjau ttg
hakikat segala sesuatu yang terdapat di
alam ini.
•• Epistimologi, filsafat yang membahas
tentang pengetahuan dan kebenaran
– Sumber pengetahuan: otoritas, common sense,
intuisi, pikiran dan pengalaman
– Toeri kebenaran: koheren, koresponden,
pragmatisme dan skeptivisme
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
• Logika, filsafat yang membahas ttg cara
manusia berpikir dengan benar.
• Etika, filsafat yang menguraikan ttg perilaku
manusia.manusia.
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
• Filsafat dan pendidikan merupakan dua
hal yang tak terpisahkan.
• Pendidikan merupakan aktivitas yang
bersifat teleologis, yaitu aktivitas yangbersifat teleologis, yaitu aktivitas yang
diarahkan pada pencapaian tujuan
• Tujuan pendidikan merupakan sesuatu
yang ideal berkenaan dengan sosok
manusia yang diharapkan.
• Filsafat membahas segala sesuatu termasuk• Filsafat membahas segala sesuatu termasuk
fenomena pendidikan. Cabang filsafat
yang khusus membahas fenomena
pendidikan adalah filsafat pendidikan
• Filsafat pendidikan adalah nilai-nilai dan
keyakinan-keyakinan filosofis yang
menjiwai, mendasari dan memberikan
identitas suatu sistem pendidikan.
• Filsafat pendidikan merupakan analisis
filosofis terhadap fenomena pendidikan.
Ada beberapa masalah pokok pendiikan yg
tak bisa dijawab oleh pendekatan ilmiah.
Misalnya :
1. Apakah tujuan hidup manusia?1. Apakah tujuan hidup manusia?
2. Apakah hakikat manusia itu?
3. Apakah tujuan pendidikan
merupakan penjabaran dari tujuan
hidup?
1. Pendekatan Sinoptik
Sinoptik (sin = bersama atau memadukan
dan optik = penglihatan atau pandangan).
Pendekatan sinoptik = memadukanPendekatan sinoptik = memadukan
pandangan secara keseluruhan, sehigga
membentuk sistem pemikiran yang
komprehensif.
Pendekatan sinoptik didasarkan pada salah
satu ciri filsafat yg memandang dunia
(universe) secara komprehensif.
Kajian filsafat pendidikan terhadapKajian filsafat pendidikan terhadap
fenomena pendidikan berupa pemikiran
tentang keseluruhan pendidikan, baik mikro
maupun makro.
2. Pendekatan Normatif
• Pendekatan flsafat thd pendidikan tidak bersifat
deskriptif, sebagaimana pendekatan ilmiah,
melainkan normatif.
• Pendekatan normatif adalah pengkajian
fenomena pendidikan bukan dari sudut apa yg
telah terjadi tetapi apa yang seharusnya terjadi.
• Filsafat pendidikan membahas secara mendalam
norma yg seharusnya dicapai oleh pendidikan,
baik secara mikro maupun makro.
• Norma tersebut antara lain berupa tujuan
pendidikan.pendidikan.
• Pendekatan normatif menuntut agar prinsip-
prinsip yg telah dikembangkan oleh para filsuf
dijadikan acuan dalam merumuskan tujuan
pendidikan.
3. Pendekatan Kritis Radikal
Pendekatan ilmiah selalu didasarkan pada satu
atau beberapa asumsi dasar (basic assumtion).
Sedangkan filsafat mendekati permasalahanSedangkan filsafat mendekati permasalahan
dengan menguji asumsi dasarnya.
Pengujian asumsi dasar inilah yang disebut
pendekatan kritis radikal.
• Maksud/tujuan filsafat pendidikan:
– Menginspirasi
– Menganalisis
– Mempreskriptifkan
– menginvestigasi– menginvestigasi
• Aliran2 dalam filsafat pendidikan:
– Esensialis
– Perenialis
– Progresivis
– Rekonstruksionis
– Eksistensialis
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
• Filsafat pendidikan esensialis bertitik tolak dari
kebenaran yang telah terbukti beratus-ratus bahkan
berabad-abad tahun yang lalu
• Kebenaran esensial pada kebudayaan klasik (barat:
Great Book, timur: mahabarata dan ramayana)
• Tekanan pendidikan ada pada pembentukan• Tekanan pendidikan ada pada pembentukan
intelektual, logika, dan sangat memperhatikan
disiplin
• Pelajaran sangat terstruktur, materi pelajaran
berupa warisan budaya dan pembelajaran terpusat
pada guru.
• Penerapan sampai saat ini pada sekolah dengan
kurikulum dan metode tradisional
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
• Kebenaran ada pada wahyu Tuhan
• Sistem pembelajaran tidak ada bedanya
dengan esensialis
• Penekanannya pada ajaran agama yang• Penekanannya pada ajaran agama yang
merupakan kebenaran yang patut dipelajari
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
• Tujuan dan kebenaran bersifat relatif. Tidak ada tujuan
yang pasti dan tidak ada kebenaran yang pasti.
• Ukuran kebenaran ialah yang berguna bagi kehidupan
manusia hari ini.
• Yang dipentingkan dalam pendidikan adalah
mengembangkan peserta didik untuk bisa berpikir yangmengembangkan peserta didik untuk bisa berpikir yang
baik.
• Pengembangan pembelajaran menekankan disiplin,
sosialisasi dan demokratis.
• Kurikulum tidak dibatasi pada hal yang bersifat
akademik saja.
• Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang selalu
berubah mengikuti perubahan yang ada pada
masyarakat
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
• Pengembangan dari filsafat pendidikan
progresivisme
• Sistem pendidikan tidak banyak berbeda
dengan progresivismedengan progresivisme
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
• Filsafat pendidikan ini memandang kebenaran
adalah relatif bergantung kepada keputusan
setiap individu.
• Pendidikan bertujuan mengembangkan
kesdaran individu, pengetahuan, tanggungkesdaran individu, pengetahuan, tanggung
jawab dan komitmen.
• Proses dan materi pembelajaran harus memberi
kesempatan individu untuk aktif
• Peserta didik mendapat pengalaman belajar
sesuai perbedaan individual mereka dan
pendidik harus menyediakan hal itu.
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Dengan landasan filosofis maka proses
penyelenggaraan pendidikan (luas) dan
penyelenggaraan pembelajaran (sempit) harus
memperhatikan segala aspek yang terkaitmemperhatikan segala aspek yang terkait
secara holistik dan mendalam untuk:
• membentuk manusia agar sesuai dengan
hakekatnya sebagai manusia
• Mengembangkan segala potensi individu
namun tidak melemahkan jiwa sosialnya
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Wawan Krismanto, M.Pd.
LANDASAN HISTORIS
Zaman Developmentalisme (abad 19)
Pendidikan sebagai proses perkembangan
Zaman Sosialisme/Modern (abad 20)
Pendidikan harus diabdikan pada tujuan2 sosial di
masyarakat, bukan mengembangkan individu semata.
Zaman Globalisasi (Abad 21)
Pendidikan ditantang untuk
mencipta tata-pendidikan yang
menghasilkan sumber daya
pemikir yang mampu
membangun tatanan ekonomi
dan sosial berbasis
PENGETAHUAN sebagai ciri
Zaman Realisme (abad 17)
Pendidikan diarahkan kepada pengamatan dan pemikiran
gejala alam secara nyata, bukan melalui buku klasik.
Sebagai abad kebangkitan ilmu pengetahuan
Zaman Rasionalisme (abad 18)
Pendidikan harus memberikan kebebasan manusia untuk
mengembangkan akal/rasio. Manusia membentuk pengetahuannya
sendiri bukan diwarisi. Muncul toeri Tabularasa dan Aufklarung
Pendidikan sebagai proses perkembangan
jiwa sehingga harus perhatikan aspek
psikologi siswa. Muncul liberalisme,
positivisme & individualisme di pendidikan
PENGETAHUAN sebagai ciri
warga abad XXI.
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Masa Pembangunan
Masa Reformasi
•Sadar akan pentingnya perubahan
Sistem pendidikan
•Diberlakukan sistem desentralisasi
dalam pendidikan (kecuali PT)
•Pendidikan untuk menghasilkan
sumber daya pemikir yang mampu
Masa Pra Kemerdekaan
• Zaman penjajahan portugis dibangun sekolah2 seminari
• Zaman VOC didirikan sekolah2 yang berkaitan dengan gereja
• Zaman penjajahan Belanda mulai didirikan beberapa sekolah (ELS, HBS, MULO) untuk anak2 Belanda
dan sekolah untuk pribumi (kelas 1, 2, sekolah desa, HIS dan AMS)
• 1922,Ki Hajar Dewantara mendirikan taman kebangsaan (Taman Siswa)
• 1926, Moh. Syafei mendirikan INS
Masa Pembangunan
•Semangat membangun perekonomian
namun mengesampingkan pendidikan
•Terlalu berkiblat pada pendidikan barat
dan dipaksakan untuk diterapkan
•Membangun pendidikan hanya fisik
semata dan tidak ada kesinambungan
•Cenderung mengedepankan
pengetahuan umum, bukan skill dan
attitude
sumber daya pemikir yang mampu
membangun tatanan ekonomi dan
sosial berbasis PENGETAHUAN
sebagai ciri warga abad XXI.
•Kesadaran akan pentingnya
pendidikan karakter
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Dengan landasan historis maka proses
penyelenggaraan pendidikan (luas) dan
pembelajaran (sempit) harus memperhatikan
aspek sejarah sebagai sarana untuk:
• Mempelajari sejarah bangsa yang utuh sebagai
bagian hidup bangsabagian hidup bangsa
• Mempelajari peristiwa dan tonggak sejarah
guna mempertebal nasionalisme dan
memperkuat karakter bangsa
• Mempelajari peristiwa dan tonggak sejarah
guna menyiapkan anak didik menuju masa
yang lebih cerah
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Wawan Krismanto, M.Pd.
LANDASAN SOSIOLOGIS
• Terdapat keterkaitan antara sistem pendidikan
dengan kecenderungan2 yang terjadi di dalam
masyarakat.
• Pendidikan melibatkan dua generasi yakni
generasi anak-anak dan orang dewasa.generasi anak-anak dan orang dewasa.
Hubungan keduanya menghasilkan sistem
pendidikan.
• Bagi Durkheim, nilai2 moral adalah dasar dari
aturan/tatanan sosial (sosial order).
• Tugas dan tanggung jawab pendidikan
(sekolah) agar generasi anak2 memiliki hal tsb.
moralmoral
moral
moral
moral
• Pemikiran ED dikembangkan oleh Talcott
Persons yang kemudian berkembang menjadi
sebuah model “equilibrium” (keseimbangan)
• Prinsip utama sistem masyarakat akan
mencapai “equilibrium”:
– Integritas
– Stabilitas
– Konsensus
• Untuk mencapainya, pendidikan mengemban
fungsi:
– Sosialisasi
– Seleksi
Wawan Krismanto, M.Pd.
LANDASAN PSIKOLOGIS
Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik
psikofisik manusia sebagai individu, yang
dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku
dalam interaksinya dengan lingkungan.
Perilaku merupakan manifestasi dari ciri-ciri
kehidupan baik yang tampak maupun tidak
tampak perilaku kognitif, afektif,
psikomotor
PENDIDIKAN
ANAK / SISWA
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Karakteristik perilaku / pola2 perkembangan
untuk menyesuaikan apa yang dididik dan
bagaimana cara mendidik
PENDIDIKAN
BERKEMBANG
OPTIMAL
PSIKOLOGI BELAJAR
Perkembangan belajar melalui proses
peniruan, pengingatan, latihan,
pembiasaan, pemahaman, penerapan,
pemecahan masalah
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
Membahas perkembangan individu sejak masa konsepsi sampai dengan
dewasa (proses belajar dan pematangan) melalui interaksi dengan
lingkungan, meliputi :
– Kemampuan belajar melalui persepsi
– Mencapai pertimbangan berdasarkan pengalaman
– Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri– Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam psikologi perkembangan :
– Siswa selalu berkembang (developing, changing, becoming, ongoing)
– Manusia merupakan mahluk unik, memiliki sejumlah kemampuan yang
terintegrasi menjadi sesuatu yang khas
– Perkembangan siswa dinamis, pada dasarnya manusia unpredictable
Tempo dan irama perkembangan tiap
aspek tidak selalu sama
PENDEKATAN
PENTAHAPAN
PENDEKATAN
DIFERENSIAL
PENDEKATAN
IPSATIF
Perkembangan
individu berjalan
melalui tahap2
perkembangan
Individu
dikelompokkan
menjadi beberapa
kelompok yang
berbeda
Pendekatan yang
berusaha melihat
karakteristik
individual dari
individu
J.J. Rousseau 4 tahap perkembangan
– Masa bayi (0 – 2 tahun) perkembangan fisik ;
binatang yang sehat
– Masa anak (2 – 12 tahun) perkembangan
sebagai manusia primitif
– Masa remaja awal (12 – 15 tahun)
perkembangan intelektual dan nalar pesat
– Masa remaja (15 – 25 tahun) masa hidup
sebagai manusia beradab
G. Stanley Hall perkembangan individu
merupakan rekapitulasi dari perkembangan
spesiesnya
4 tahap perkembangan
– Masa kanak (0 – 4 tahun) masa kehidupan– Masa kanak (0 – 4 tahun) masa kehidupan
sebagai binatang melata & berjalan
– Masa anak (4 – 8 tahun) masa manusia pemburu
– Masa puber (8 – 12 tahun) masa manusia belum
beradab
– Masa remaja (12/13 tahun - dewasa) masa manusia
beradab
J. Piaget tahap-tahap perkembangan
berdasarkan kemampuan kognitif anak
4 tahap perkembangan
– Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun– Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun
– Tahap praoperasional, usia 2 – 4 tahun
– Tahap konkret operasional, usia 7 – 11 tahun
– Tahap formal operasional, usia 11 – 15 tahun
Lawrence Kohlberg tahap perkembangan
moral
– Tahap Pra konvensi : menghindari hukuman –
mendapat ganjaran ; sebagai alat kepentingan
pribadi
– Tahap konvensi : berupaya menjadi orang baik ;
mengikuti peraturan / hukum formal
– Tahap pasca konvensi : menganut norma
berdasarkan persetujuan masyarakat ;
mengikuti kata hati
PSIKOLOGI BELAJAR
Studi tentang bagaimana individu belajar
Belajar diartikan terjadinya perubahan
perilaku ke arah positif melalui pengalaman.perilaku ke arah positif melalui pengalaman.
Gagné perubahan berkenaan
dengan kapabilitas individu
Hilgard & Bower perubahan terjadi
karena interaksi dengan
lingkungan sebagai reaksi terhadap
siatuasi yang dihadapi
Morris L. Bigge membagi ke dalam 3
rumpun teori belajar
1. TEORI DISIPLIN MENTAL
• Secara herediter anak
mempunyai potensi
tertentu
DISIPLIN MENTAL THEISTIK
Individu mempunyai daya mental(mengamati,
menanggap, mengingat, berpikir)
Belajar merupakan proses melatih daya2 tersebuttertentu
• Belajar merupakan
upaya mengembangkan
potensi2 tersebut
Belajar merupakan proses melatih daya2 tersebut
DISIPLIN MENTAL HUMANISTIK
Menekankan keseluruhan aspek (pendidikan umum)
NATURALISME
Selain mempunyai potensi, anak memiliki kemauan dan
kemampuan untuk belajar & berkembang sendiri
APERSEPSI
Hasil belajar disimpan dan membentuk apersepsi untuk
belajar lebih lanjut
2. TEORI BEHAVIORISME
• Anak tidak membawa
potensi apapun dari
lahirnya
• Perkembangan
ditentukan oleh faktor
yang berasal dari
lingkungan
TEORI S-R BOND (Thorndike)
Kehidupan tunduk pada hukum stimulus – respon
Belajar upaya membentuk S-R sebanyaknya
CONDITIONING (Guthrie)
Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi tertentulingkungan
• Bersifat pasif
Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi tertentu
(pada stimulus)
REINFORCEMENT (Skinner)
Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi tertentu
(melalui respon)
3. COGNITIVE GESTALT FIELD
Menekankan pada unity,
wholeness, integrity
(keterpaduan)
Bersifat aktif
INSIGHT / GESTALT FIELD
Belaajr adalah proses mengembangkan pemahaman baru
Belajar merupakan perbuatan yang bertujuan, eksploratif,
imajinatif, kreatif
GOAL INSIGHT
Belajar merupakan usaha untuk mengembangkanBelajar merupakan usaha untuk mengembangkan
pemahaman tingkat tinggi
COGNITIVE FIELD
Belajar merupakan proses interaksi (individu selalu
berada dalam life space, ada tujuan yang ingin dicapai
dan motif yang mendorong untuk mencapai tujuan dan
hambatan yang harus diatasi)
Dengan landasan psikologis maka proses penyelenggaraan
pendidikan (luas) dan pembelajaran (sempit) harus memperhatikan
aspek psikologis peserta didik terutama dalam menentukan:
• tujuan pembelajaran
• kurikulum
• Isi/muatan/materi pembelajaran• Isi/muatan/materi pembelajaran
• Kesiapan peserta didik
• Metode dan strategi pembelajaran
• Media dan sarana pembelajaran lainnya
• Dll.
Sistem pendidikan dan pembelajaran yang berlandaskan psikologis
akan melahirkan suasana, situasi dan kondisi belajar yang sesuai
dengan perkembangan psikologis anak didik
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Wawan Krismanto, M.Pd.
LANDASAN EKONOMI
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
Wawan Krismanto, M.Pd.
LANDASAN HUKUM
• Landasan hukum dapat diartikan peraturan
baku sebagai tempat terpijak atau titik
tolak dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatankegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan
pendidikan.
• Beberapa landasan hukum:
– UUD 1945
– UU No. 20Tahun 2003
– UU No. 14 Tahun 2005
Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang

More Related Content

What's hot

Falsafah pendidikan
Falsafah pendidikanFalsafah pendidikan
Falsafah pendidikan-
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikanDidik Efendi
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratAmir Ibrahim
 
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Nadia Elfilla
 
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEMAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEPakde Hariyanto Hariyanto
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuRahmitha Solihat
 
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumLandasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumSita Nurhalimah
 
Pandangan tokoh terhadap pendidikan
Pandangan tokoh terhadap pendidikanPandangan tokoh terhadap pendidikan
Pandangan tokoh terhadap pendidikanffyue
 
Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur
Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur
Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur Alya Ismahani
 
Presentasi kuliah ilmu pendidikan
Presentasi kuliah ilmu pendidikanPresentasi kuliah ilmu pendidikan
Presentasi kuliah ilmu pendidikanDen Sofa
 
Falsafah pendidikan shalmisyam bt shahuddin
Falsafah pendidikan   shalmisyam bt shahuddinFalsafah pendidikan   shalmisyam bt shahuddin
Falsafah pendidikan shalmisyam bt shahuddinSha Amran
 
Perenialisme
PerenialismePerenialisme
Perenialismemsfarasya
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikandinda1175
 

What's hot (20)

Asas Falsafah
Asas FalsafahAsas Falsafah
Asas Falsafah
 
Falsafah pendidikan
Falsafah pendidikanFalsafah pendidikan
Falsafah pendidikan
 
Landasan pendidikan
Landasan pendidikanLandasan pendidikan
Landasan pendidikan
 
Tinjauan filosofis tentang pendidik
Tinjauan filosofis tentang pendidikTinjauan filosofis tentang pendidik
Tinjauan filosofis tentang pendidik
 
Falsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan baratFalsafah pendidikan barat
Falsafah pendidikan barat
 
Humanisme ppt
Humanisme pptHumanisme ppt
Humanisme ppt
 
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
Latar Belakang Pentingnya Filsafat Pendidikan,Harapan dan Kenyataan yang Terj...
 
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISMEMAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
MAKALAH TEORI BELAJAR HUMANISME DAN KONSTRUKTIVISME
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat IlmuAliran Perenialisme Filsafat Ilmu
Aliran Perenialisme Filsafat Ilmu
 
Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan KurikulumLandasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Pengembangan Kurikulum
 
LANDASAN KURIKULUM
LANDASAN KURIKULUMLANDASAN KURIKULUM
LANDASAN KURIKULUM
 
Pentingnya filsafat
Pentingnya filsafatPentingnya filsafat
Pentingnya filsafat
 
Pandangan tokoh terhadap pendidikan
Pandangan tokoh terhadap pendidikanPandangan tokoh terhadap pendidikan
Pandangan tokoh terhadap pendidikan
 
Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur
Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur
Falsafah pendidikan islam dan falsafah pendidikan timur
 
Presentasi kuliah ilmu pendidikan
Presentasi kuliah ilmu pendidikanPresentasi kuliah ilmu pendidikan
Presentasi kuliah ilmu pendidikan
 
Falsafah pendidikan shalmisyam bt shahuddin
Falsafah pendidikan   shalmisyam bt shahuddinFalsafah pendidikan   shalmisyam bt shahuddin
Falsafah pendidikan shalmisyam bt shahuddin
 
Perenialisme
PerenialismePerenialisme
Perenialisme
 
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUMLANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
 
Aliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikanAliran filsafat pendidikan
Aliran filsafat pendidikan
 

Similar to LANDASAN SOSIOLOGIS

4 landasan-pendidikan-130518023357-phpapp02
4 landasan-pendidikan-130518023357-phpapp024 landasan-pendidikan-130518023357-phpapp02
4 landasan-pendidikan-130518023357-phpapp02Khairul Iksan
 
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan baratAnalisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan baratYogeswary Ramuchandran
 
Konsep guru islam, timur dan barat 1
Konsep guru  islam, timur dan barat 1Konsep guru  islam, timur dan barat 1
Konsep guru islam, timur dan barat 1firo HAR
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barathafizshima
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan baratHidayatunnur Mj
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikananitaairhi
 
Falsafah Pendidikan Barat
Falsafah Pendidikan Barat Falsafah Pendidikan Barat
Falsafah Pendidikan Barat Caeser Rio
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsusfery_antini
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdfdeniapt
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasRizmanz Rizky
 
Slide Pembentangan KPF3012 Unit 3 (Kumpulan 17)
Slide Pembentangan KPF3012 Unit 3 (Kumpulan 17)Slide Pembentangan KPF3012 Unit 3 (Kumpulan 17)
Slide Pembentangan KPF3012 Unit 3 (Kumpulan 17)MUHAMMADSYUKRIBINMUH
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumGanjar Aji
 
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfD1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfTamrinlaTaangi
 

Similar to LANDASAN SOSIOLOGIS (20)

4 landasan-pendidikan-130518023357-phpapp02
4 landasan-pendidikan-130518023357-phpapp024 landasan-pendidikan-130518023357-phpapp02
4 landasan-pendidikan-130518023357-phpapp02
 
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan baratAnalisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
Analisis perkaitan antara fpk dengan fp islam, timur dan barat
 
Konsep guru islam, timur dan barat 1
Konsep guru  islam, timur dan barat 1Konsep guru  islam, timur dan barat 1
Konsep guru islam, timur dan barat 1
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barat
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barat
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barat
 
Pengantar pendidikan
Pengantar pendidikanPengantar pendidikan
Pengantar pendidikan
 
Falsafah Pendidikan Barat
Falsafah Pendidikan Barat Falsafah Pendidikan Barat
Falsafah Pendidikan Barat
 
Rangkuman materi admin progsus
Rangkuman materi  admin progsusRangkuman materi  admin progsus
Rangkuman materi admin progsus
 
Pemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan IslamPemikiran Pendidikan Islam
Pemikiran Pendidikan Islam
 
Group 8 pp
Group 8 ppGroup 8 pp
Group 8 pp
 
Landasan filosofis
Landasan filosofisLandasan filosofis
Landasan filosofis
 
Reno pp
Reno ppReno pp
Reno pp
 
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
07_Aliran_Filsafat_Modern_dalam Pendidikan (1).pdf
 
Bab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asasBab iii landasan dan asas
Bab iii landasan dan asas
 
Slide Pembentangan KPF3012 Unit 3 (Kumpulan 17)
Slide Pembentangan KPF3012 Unit 3 (Kumpulan 17)Slide Pembentangan KPF3012 Unit 3 (Kumpulan 17)
Slide Pembentangan KPF3012 Unit 3 (Kumpulan 17)
 
Landasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulumLandasan pengembangan kurikulum
Landasan pengembangan kurikulum
 
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan KurikulumPengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
 
landasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulumlandasan pengembangan kurikulum
landasan pengembangan kurikulum
 
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdfD1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
D1M1 LANDASAN PENDIDIKAN_rev01.pdf
 

More from Ijal Mustofa

Introduction robotics
Introduction roboticsIntroduction robotics
Introduction roboticsIjal Mustofa
 
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi PendidikanSosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi PendidikanIjal Mustofa
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaIjal Mustofa
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalIjal Mustofa
 
Sistem ekresi manusia
Sistem ekresi manusiaSistem ekresi manusia
Sistem ekresi manusiaIjal Mustofa
 
Belajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran orBelajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran orIjal Mustofa
 
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidikIjal Mustofa
 

More from Ijal Mustofa (20)

Ipa kelas 1
Ipa kelas 1Ipa kelas 1
Ipa kelas 1
 
Bindo kelas 4
Bindo kelas 4Bindo kelas 4
Bindo kelas 4
 
Bindo kelas 6
Bindo kelas 6Bindo kelas 6
Bindo kelas 6
 
Bindo kelas 3
Bindo kelas 3Bindo kelas 3
Bindo kelas 3
 
Bindo kelas 2
Bindo kelas 2Bindo kelas 2
Bindo kelas 2
 
Bindo kelas 1
Bindo kelas 1Bindo kelas 1
Bindo kelas 1
 
Bindo kelas 5
Bindo kelas 5Bindo kelas 5
Bindo kelas 5
 
Introduction robotics
Introduction roboticsIntroduction robotics
Introduction robotics
 
Ict dalam belajar
Ict dalam belajarIct dalam belajar
Ict dalam belajar
 
Cyber crime
Cyber crimeCyber crime
Cyber crime
 
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi PendidikanSosiologi dan Antropologi Pendidikan
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
 
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di IndonesiaPerkembangan Kurikulum di Indonesia
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
 
Sistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faalSistem saraf pusat anatomi faal
Sistem saraf pusat anatomi faal
 
Sistem ekresi manusia
Sistem ekresi manusiaSistem ekresi manusia
Sistem ekresi manusia
 
Belajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran orBelajar dan pembelajaran or
Belajar dan pembelajaran or
 
Atletik 2
Atletik 2Atletik 2
Atletik 2
 
KTSP
KTSPKTSP
KTSP
 
10.pendidikan xxi
10.pendidikan xxi10.pendidikan xxi
10.pendidikan xxi
 
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik
9.pengembangan profesionalisme tenaga pendidik
 
9.isuesosial
9.isuesosial9.isuesosial
9.isuesosial
 

Recently uploaded

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

LANDASAN SOSIOLOGIS

  • 1. Wawan Krismanto, M.Pd. LANDASAN PENDIDIKAN FILOSOFIS ΙHISTORIS ΙSOSIOLOGIS ΙPSIKOLOGIS ΙEKONOMI ΙHUKUM
  • 3. Ilmu yang mempelajari sesuatu dari segala aspeknya secara holistik dan mendalam sehinggadan mendalam sehingga menghasilkan kebenaran secara holistik dan mendalam (kebenaran filsafat) Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 4. Ada 4 cabang filsafat, yakni: • Metafisika, filsafat yang meninjau ttg hakikat segala sesuatu yang terdapat di alam ini. •• Epistimologi, filsafat yang membahas tentang pengetahuan dan kebenaran – Sumber pengetahuan: otoritas, common sense, intuisi, pikiran dan pengalaman – Toeri kebenaran: koheren, koresponden, pragmatisme dan skeptivisme Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 5. • Logika, filsafat yang membahas ttg cara manusia berpikir dengan benar. • Etika, filsafat yang menguraikan ttg perilaku manusia.manusia. Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 6. • Filsafat dan pendidikan merupakan dua hal yang tak terpisahkan. • Pendidikan merupakan aktivitas yang bersifat teleologis, yaitu aktivitas yangbersifat teleologis, yaitu aktivitas yang diarahkan pada pencapaian tujuan
  • 7. • Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang ideal berkenaan dengan sosok manusia yang diharapkan. • Filsafat membahas segala sesuatu termasuk• Filsafat membahas segala sesuatu termasuk fenomena pendidikan. Cabang filsafat yang khusus membahas fenomena pendidikan adalah filsafat pendidikan
  • 8. • Filsafat pendidikan adalah nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filosofis yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas suatu sistem pendidikan. • Filsafat pendidikan merupakan analisis filosofis terhadap fenomena pendidikan.
  • 9. Ada beberapa masalah pokok pendiikan yg tak bisa dijawab oleh pendekatan ilmiah. Misalnya : 1. Apakah tujuan hidup manusia?1. Apakah tujuan hidup manusia? 2. Apakah hakikat manusia itu? 3. Apakah tujuan pendidikan merupakan penjabaran dari tujuan hidup?
  • 10. 1. Pendekatan Sinoptik Sinoptik (sin = bersama atau memadukan dan optik = penglihatan atau pandangan). Pendekatan sinoptik = memadukanPendekatan sinoptik = memadukan pandangan secara keseluruhan, sehigga membentuk sistem pemikiran yang komprehensif.
  • 11. Pendekatan sinoptik didasarkan pada salah satu ciri filsafat yg memandang dunia (universe) secara komprehensif. Kajian filsafat pendidikan terhadapKajian filsafat pendidikan terhadap fenomena pendidikan berupa pemikiran tentang keseluruhan pendidikan, baik mikro maupun makro.
  • 12. 2. Pendekatan Normatif • Pendekatan flsafat thd pendidikan tidak bersifat deskriptif, sebagaimana pendekatan ilmiah, melainkan normatif. • Pendekatan normatif adalah pengkajian fenomena pendidikan bukan dari sudut apa yg telah terjadi tetapi apa yang seharusnya terjadi.
  • 13. • Filsafat pendidikan membahas secara mendalam norma yg seharusnya dicapai oleh pendidikan, baik secara mikro maupun makro. • Norma tersebut antara lain berupa tujuan pendidikan.pendidikan. • Pendekatan normatif menuntut agar prinsip- prinsip yg telah dikembangkan oleh para filsuf dijadikan acuan dalam merumuskan tujuan pendidikan.
  • 14. 3. Pendekatan Kritis Radikal Pendekatan ilmiah selalu didasarkan pada satu atau beberapa asumsi dasar (basic assumtion). Sedangkan filsafat mendekati permasalahanSedangkan filsafat mendekati permasalahan dengan menguji asumsi dasarnya. Pengujian asumsi dasar inilah yang disebut pendekatan kritis radikal.
  • 15. • Maksud/tujuan filsafat pendidikan: – Menginspirasi – Menganalisis – Mempreskriptifkan – menginvestigasi– menginvestigasi • Aliran2 dalam filsafat pendidikan: – Esensialis – Perenialis – Progresivis – Rekonstruksionis – Eksistensialis Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 16. • Filsafat pendidikan esensialis bertitik tolak dari kebenaran yang telah terbukti beratus-ratus bahkan berabad-abad tahun yang lalu • Kebenaran esensial pada kebudayaan klasik (barat: Great Book, timur: mahabarata dan ramayana) • Tekanan pendidikan ada pada pembentukan• Tekanan pendidikan ada pada pembentukan intelektual, logika, dan sangat memperhatikan disiplin • Pelajaran sangat terstruktur, materi pelajaran berupa warisan budaya dan pembelajaran terpusat pada guru. • Penerapan sampai saat ini pada sekolah dengan kurikulum dan metode tradisional Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 17. • Kebenaran ada pada wahyu Tuhan • Sistem pembelajaran tidak ada bedanya dengan esensialis • Penekanannya pada ajaran agama yang• Penekanannya pada ajaran agama yang merupakan kebenaran yang patut dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari- hari Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 18. • Tujuan dan kebenaran bersifat relatif. Tidak ada tujuan yang pasti dan tidak ada kebenaran yang pasti. • Ukuran kebenaran ialah yang berguna bagi kehidupan manusia hari ini. • Yang dipentingkan dalam pendidikan adalah mengembangkan peserta didik untuk bisa berpikir yangmengembangkan peserta didik untuk bisa berpikir yang baik. • Pengembangan pembelajaran menekankan disiplin, sosialisasi dan demokratis. • Kurikulum tidak dibatasi pada hal yang bersifat akademik saja. • Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang selalu berubah mengikuti perubahan yang ada pada masyarakat Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 19. • Pengembangan dari filsafat pendidikan progresivisme • Sistem pendidikan tidak banyak berbeda dengan progresivismedengan progresivisme Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 20. • Filsafat pendidikan ini memandang kebenaran adalah relatif bergantung kepada keputusan setiap individu. • Pendidikan bertujuan mengembangkan kesdaran individu, pengetahuan, tanggungkesdaran individu, pengetahuan, tanggung jawab dan komitmen. • Proses dan materi pembelajaran harus memberi kesempatan individu untuk aktif • Peserta didik mendapat pengalaman belajar sesuai perbedaan individual mereka dan pendidik harus menyediakan hal itu. Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 21. Dengan landasan filosofis maka proses penyelenggaraan pendidikan (luas) dan penyelenggaraan pembelajaran (sempit) harus memperhatikan segala aspek yang terkaitmemperhatikan segala aspek yang terkait secara holistik dan mendalam untuk: • membentuk manusia agar sesuai dengan hakekatnya sebagai manusia • Mengembangkan segala potensi individu namun tidak melemahkan jiwa sosialnya Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 23. Zaman Developmentalisme (abad 19) Pendidikan sebagai proses perkembangan Zaman Sosialisme/Modern (abad 20) Pendidikan harus diabdikan pada tujuan2 sosial di masyarakat, bukan mengembangkan individu semata. Zaman Globalisasi (Abad 21) Pendidikan ditantang untuk mencipta tata-pendidikan yang menghasilkan sumber daya pemikir yang mampu membangun tatanan ekonomi dan sosial berbasis PENGETAHUAN sebagai ciri Zaman Realisme (abad 17) Pendidikan diarahkan kepada pengamatan dan pemikiran gejala alam secara nyata, bukan melalui buku klasik. Sebagai abad kebangkitan ilmu pengetahuan Zaman Rasionalisme (abad 18) Pendidikan harus memberikan kebebasan manusia untuk mengembangkan akal/rasio. Manusia membentuk pengetahuannya sendiri bukan diwarisi. Muncul toeri Tabularasa dan Aufklarung Pendidikan sebagai proses perkembangan jiwa sehingga harus perhatikan aspek psikologi siswa. Muncul liberalisme, positivisme & individualisme di pendidikan PENGETAHUAN sebagai ciri warga abad XXI. Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 24. Masa Pembangunan Masa Reformasi •Sadar akan pentingnya perubahan Sistem pendidikan •Diberlakukan sistem desentralisasi dalam pendidikan (kecuali PT) •Pendidikan untuk menghasilkan sumber daya pemikir yang mampu Masa Pra Kemerdekaan • Zaman penjajahan portugis dibangun sekolah2 seminari • Zaman VOC didirikan sekolah2 yang berkaitan dengan gereja • Zaman penjajahan Belanda mulai didirikan beberapa sekolah (ELS, HBS, MULO) untuk anak2 Belanda dan sekolah untuk pribumi (kelas 1, 2, sekolah desa, HIS dan AMS) • 1922,Ki Hajar Dewantara mendirikan taman kebangsaan (Taman Siswa) • 1926, Moh. Syafei mendirikan INS Masa Pembangunan •Semangat membangun perekonomian namun mengesampingkan pendidikan •Terlalu berkiblat pada pendidikan barat dan dipaksakan untuk diterapkan •Membangun pendidikan hanya fisik semata dan tidak ada kesinambungan •Cenderung mengedepankan pengetahuan umum, bukan skill dan attitude sumber daya pemikir yang mampu membangun tatanan ekonomi dan sosial berbasis PENGETAHUAN sebagai ciri warga abad XXI. •Kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 25. Dengan landasan historis maka proses penyelenggaraan pendidikan (luas) dan pembelajaran (sempit) harus memperhatikan aspek sejarah sebagai sarana untuk: • Mempelajari sejarah bangsa yang utuh sebagai bagian hidup bangsabagian hidup bangsa • Mempelajari peristiwa dan tonggak sejarah guna mempertebal nasionalisme dan memperkuat karakter bangsa • Mempelajari peristiwa dan tonggak sejarah guna menyiapkan anak didik menuju masa yang lebih cerah Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 27. • Terdapat keterkaitan antara sistem pendidikan dengan kecenderungan2 yang terjadi di dalam masyarakat. • Pendidikan melibatkan dua generasi yakni generasi anak-anak dan orang dewasa.generasi anak-anak dan orang dewasa. Hubungan keduanya menghasilkan sistem pendidikan. • Bagi Durkheim, nilai2 moral adalah dasar dari aturan/tatanan sosial (sosial order). • Tugas dan tanggung jawab pendidikan (sekolah) agar generasi anak2 memiliki hal tsb.
  • 29. • Pemikiran ED dikembangkan oleh Talcott Persons yang kemudian berkembang menjadi sebuah model “equilibrium” (keseimbangan) • Prinsip utama sistem masyarakat akan mencapai “equilibrium”: – Integritas – Stabilitas – Konsensus • Untuk mencapainya, pendidikan mengemban fungsi: – Sosialisasi – Seleksi
  • 31. Kondisi psikologis adalah kondisi karakteristik psikofisik manusia sebagai individu, yang dinyatakan dalam berbagai bentuk perilaku dalam interaksinya dengan lingkungan. Perilaku merupakan manifestasi dari ciri-ciri kehidupan baik yang tampak maupun tidak tampak perilaku kognitif, afektif, psikomotor
  • 32. PENDIDIKAN ANAK / SISWA PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Karakteristik perilaku / pola2 perkembangan untuk menyesuaikan apa yang dididik dan bagaimana cara mendidik PENDIDIKAN BERKEMBANG OPTIMAL PSIKOLOGI BELAJAR Perkembangan belajar melalui proses peniruan, pengingatan, latihan, pembiasaan, pemahaman, penerapan, pemecahan masalah
  • 33. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Membahas perkembangan individu sejak masa konsepsi sampai dengan dewasa (proses belajar dan pematangan) melalui interaksi dengan lingkungan, meliputi : – Kemampuan belajar melalui persepsi – Mencapai pertimbangan berdasarkan pengalaman – Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri– Berpikir imajinatif, kreatif, dan mencari sendiri Hal-hal yang harus diperhatikan dalam psikologi perkembangan : – Siswa selalu berkembang (developing, changing, becoming, ongoing) – Manusia merupakan mahluk unik, memiliki sejumlah kemampuan yang terintegrasi menjadi sesuatu yang khas – Perkembangan siswa dinamis, pada dasarnya manusia unpredictable
  • 34. Tempo dan irama perkembangan tiap aspek tidak selalu sama PENDEKATAN PENTAHAPAN PENDEKATAN DIFERENSIAL PENDEKATAN IPSATIF Perkembangan individu berjalan melalui tahap2 perkembangan Individu dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang berbeda Pendekatan yang berusaha melihat karakteristik individual dari individu
  • 35. J.J. Rousseau 4 tahap perkembangan – Masa bayi (0 – 2 tahun) perkembangan fisik ; binatang yang sehat – Masa anak (2 – 12 tahun) perkembangan sebagai manusia primitif – Masa remaja awal (12 – 15 tahun) perkembangan intelektual dan nalar pesat – Masa remaja (15 – 25 tahun) masa hidup sebagai manusia beradab
  • 36. G. Stanley Hall perkembangan individu merupakan rekapitulasi dari perkembangan spesiesnya 4 tahap perkembangan – Masa kanak (0 – 4 tahun) masa kehidupan– Masa kanak (0 – 4 tahun) masa kehidupan sebagai binatang melata & berjalan – Masa anak (4 – 8 tahun) masa manusia pemburu – Masa puber (8 – 12 tahun) masa manusia belum beradab – Masa remaja (12/13 tahun - dewasa) masa manusia beradab
  • 37. J. Piaget tahap-tahap perkembangan berdasarkan kemampuan kognitif anak 4 tahap perkembangan – Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun– Tahap sensorimotor, usia 0 – 2 tahun – Tahap praoperasional, usia 2 – 4 tahun – Tahap konkret operasional, usia 7 – 11 tahun – Tahap formal operasional, usia 11 – 15 tahun
  • 38. Lawrence Kohlberg tahap perkembangan moral – Tahap Pra konvensi : menghindari hukuman – mendapat ganjaran ; sebagai alat kepentingan pribadi – Tahap konvensi : berupaya menjadi orang baik ; mengikuti peraturan / hukum formal – Tahap pasca konvensi : menganut norma berdasarkan persetujuan masyarakat ; mengikuti kata hati
  • 39. PSIKOLOGI BELAJAR Studi tentang bagaimana individu belajar Belajar diartikan terjadinya perubahan perilaku ke arah positif melalui pengalaman.perilaku ke arah positif melalui pengalaman. Gagné perubahan berkenaan dengan kapabilitas individu Hilgard & Bower perubahan terjadi karena interaksi dengan lingkungan sebagai reaksi terhadap siatuasi yang dihadapi
  • 40. Morris L. Bigge membagi ke dalam 3 rumpun teori belajar 1. TEORI DISIPLIN MENTAL • Secara herediter anak mempunyai potensi tertentu DISIPLIN MENTAL THEISTIK Individu mempunyai daya mental(mengamati, menanggap, mengingat, berpikir) Belajar merupakan proses melatih daya2 tersebuttertentu • Belajar merupakan upaya mengembangkan potensi2 tersebut Belajar merupakan proses melatih daya2 tersebut DISIPLIN MENTAL HUMANISTIK Menekankan keseluruhan aspek (pendidikan umum) NATURALISME Selain mempunyai potensi, anak memiliki kemauan dan kemampuan untuk belajar & berkembang sendiri APERSEPSI Hasil belajar disimpan dan membentuk apersepsi untuk belajar lebih lanjut
  • 41. 2. TEORI BEHAVIORISME • Anak tidak membawa potensi apapun dari lahirnya • Perkembangan ditentukan oleh faktor yang berasal dari lingkungan TEORI S-R BOND (Thorndike) Kehidupan tunduk pada hukum stimulus – respon Belajar upaya membentuk S-R sebanyaknya CONDITIONING (Guthrie) Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi tertentulingkungan • Bersifat pasif Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi tertentu (pada stimulus) REINFORCEMENT (Skinner) Belajar melalui S-R dibantu dengan kondisi tertentu (melalui respon)
  • 42. 3. COGNITIVE GESTALT FIELD Menekankan pada unity, wholeness, integrity (keterpaduan) Bersifat aktif INSIGHT / GESTALT FIELD Belaajr adalah proses mengembangkan pemahaman baru Belajar merupakan perbuatan yang bertujuan, eksploratif, imajinatif, kreatif GOAL INSIGHT Belajar merupakan usaha untuk mengembangkanBelajar merupakan usaha untuk mengembangkan pemahaman tingkat tinggi COGNITIVE FIELD Belajar merupakan proses interaksi (individu selalu berada dalam life space, ada tujuan yang ingin dicapai dan motif yang mendorong untuk mencapai tujuan dan hambatan yang harus diatasi)
  • 43. Dengan landasan psikologis maka proses penyelenggaraan pendidikan (luas) dan pembelajaran (sempit) harus memperhatikan aspek psikologis peserta didik terutama dalam menentukan: • tujuan pembelajaran • kurikulum • Isi/muatan/materi pembelajaran• Isi/muatan/materi pembelajaran • Kesiapan peserta didik • Metode dan strategi pembelajaran • Media dan sarana pembelajaran lainnya • Dll. Sistem pendidikan dan pembelajaran yang berlandaskan psikologis akan melahirkan suasana, situasi dan kondisi belajar yang sesuai dengan perkembangan psikologis anak didik Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang
  • 48. • Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatankegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan. • Beberapa landasan hukum: – UUD 1945 – UU No. 20Tahun 2003 – UU No. 14 Tahun 2005 Landasan Pendidikan/PGSD/FKIP/Universitas Kanjuruhan Malang