SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
KULIAH ILMU PENDIDIKAN

                                    PENGERTIAN ILMU



      FUNGSI ILMU PENDIDIKAN                                PENDIDIKAN SBG PROSES




                                    ILMU PENDIDIKAN

TUJUAN ILMU PENDIDIKAN                                              PENDIDIKAN SBG ILMU




                                               ILMU-2 BANTU I. PENDDKN
                   SUBSTANSI I. PENDDKN




                                      Oleh :
                               Zainal Arifin Ahmad




        JURUSAN PENDIDIKAN BHS. ARAB (PBA)
      FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA
                  YOGYAKARTA
                      2007
MENGAPA BELAJAR ILMU PENDIDIKAN?

   SEVIANA: Agar th        Roni: Utk mndpt
    hakikat pendidikan       modal awal dlm
                             mendidik.
    dn bs menerapkan
                            Krn kita calon pendidik
   Afron: Utk dpt          Dg belajar IP, kita
    mengaplikasikan          akan mndptkan
    ilmu pendidikan          landasan yg tepat utk
   Masykur: Memberi         mendidik, dn
    gambaran yg tepat        mengkritisi praktik
                             penddkn yg salah.
    mengenai konsep         Agar dpt
    pendidikan.
                             mengembangkan ilmu
                             pendidikan.
MIND MAP KAJIAN ILMU PENDIDIKAN                                                                              STATUS
                                                                                                                                KEBENARAN
           PENDIDIKAN                                              PENDIDIKAN SBG                                                  ILMU
                                                                  PROSES/AKTIVITAS
                                                                                                                                   ISI/SUBSTANSI
   ILMU BANTU ILMU                                                                                   KONSEP ILMU                        ILMU
      PENDIDIKAN                                                                                   (PENGET. ILMIAH)

                                                                                                                                     TUJUAN
                                                    PENDIDIKAN                                                                        ILMU
 Biologi, fisiologi, psikologi,                    SEBAGAI ILMU
 sosiologi, psikologi sosial,                                                    BEDA ILMU
 ekonomi, antropologi, dan                                                    (PENGET. ILMIAH)
                                                                                                                SYARAT           FUNGSI
 ilmu keagamaan                                                                 DG NON- ILMU
                                                                                                                 ILMU             ILMU

                                                  STRUKTUR ILMU
         FUNGSI ILMU                                                                           TUJUAN ILMU
                                                    PENDIDIKAN
         PENDIDIKAN                                                                            PENDIDIKAN



                  OBYEK                             METODOLOGI                             SISTEMATIKA                   Perumusan masalah


                                                                                                                           Pengamatan dan
 OBYEK
MATERIA                           1 ) metode deskriptif                                                                       deskripsi
                                                            3). Studi kasus dan studi
   L                                 dan inferensial             klinikal;
                                    2) studi genetik,       4). studi eksperimental;                                         Penjelasan
                                  perkembangan, atau         5) survei;
 OBYEK                               pertumbuhan            6). metode historik dan analisis
FORMAL                                                           filosofik                                               Ramalan dan kontrol



     ISI/SUBSTANSI/PRODUK ILMU
             PENDIDIKAN                                      TEORI
                                              KONSEP-2                             DALIL (PROPOSISI,
                                                                                 HUKUM, GENERALISASI)
   DEVINISI-2 ( PNDDKN,
     PEMBELAJARAN,
     BELAJAR, DSB.)
                                       UNSUR DASAR/
                                     KOMPONEN /FAKTOR
                                        PENDIDIKAN                                                                         TEORI DISIPLIN ILMU
    FUNGSI PENDIDIKAN                                                        TEORI UMUM                  TEORI KHUSUS
                                                                                                                           LAIN YG JD RUJUKAN
                                                                             PENDIDIKAN                   PENDIDIKAN
                                                                                                                            ILMU PENDIDIKAN
                                   LEMBAGA PENDIDIKAN

       MACAM/JENIS                                                              TEORI                       TEORI
       PENDIDIKAN                                                            PRESKRIPTIF                  DESKRIPTIF
PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN PROSES

                                           PENDIDIKAN
                                             SEBAGAI
 PENDIDIKAN                              PROSES/AKTIVITAS
                                             /SENIENI
                                                               ISI/SUBSTAN
                                                                 SI ILMU
   ILMU BANTU
      ILMU                                   KONSEP ILMU
   PENDIDIKAN                                  (PENGET.          STATUS
                            PENDIDIKAN          ILMIAH)        KEBENARAN
                              SEBAGAI                             ILMU
                               ILMU
   Filsafat, Biologi,                                            TUJUAN
 fisiologi, psikologi,                                            ILMU
 sosiologi, psikologi
   sosial, ekonomi,                      BEDA ILMU
antropologi, dan ilmu                     DG NON-                 FUNGSI
      keagamaan                            ILMU       SYARAT       ILMU
                                                       ILMU

   FUNGSI ILMU                             TUJUAN ILMU
                         STRUKTUR ILMU
   PENDIDIKAN                              PENDIDIKAN
                           PENDIDIKAN
STRUKTUR ILMU PENDIDIKAN


                    STRUKTUR ILMU
                      PENDIDIKAN



           OBYEK         METODO               SISTEMA
                                                        Perumusan
                          LOGI                  TIKA     masalah
 OBYEK
MATERIAL      1)   Metode deskriptif dan                Pengamatan dan
                   inferensial;                            deskripsi
              2)   Studi genetik, perkembangan,
 OBYEK             atau pertumbuhan;                     Penjelasan
FORMAL        3)   Studi kasus dan studi klinikal;
              4)   Studi eksperimental;
              5)   Survei;                               Ramalan
              6)   Metode historik dan analisis         dan kontrol
                   filosofik.




                   ISI/SUBSTANSI/PRODUK
                      ILMU PENDIDIKAN
ISI/SUBSTANSI/PRODUK
                               ILMU PENDIDIKAN


                            TEORI PENDIDIKAN



            KONSEP-2                         DALIL (PROPOSISI,
                                                 HUKUM,
                                              GENERALISASI)

DEVINISI-2/MAKNA
    (PNDDKN,
 PEMBELAJARAN,
  BELAJAR, DSB.)      UNSUR DASAR/
                   KOMPONEN /FAKTOR
                   PENDDKN/PEMBLJRN
  FUNGSI DAN
    TUJUAN
                                        TEORI-2       TEORI-2
  PENDIDIKAN
                                         UMUM         KHUSUS
                        LEMBAGA
                                      PENDIDIKAN    PENDIDIKAN
                       PENDIDIKAN
 MACAM/JENIS
 PENDIDIKAN                                                TEORI DISIPLIN
                                                          ILMU LAIN YG JD
                             TEORI
                             TEORI           TEORI
                                             TEORI         RUJUKAN ILMU
     DSB.                 PRESKRIPTIF      DESKRIPTIF
                          PRESKRIPTIF      DESKRIPTIF       PENDIDIKAN
A. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES
Pendidikan sebagai proses dapat diartikan:
   Kegiatan mempengaruhi anak secara sadar, teratur dan sistematis, yang
    dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab agar anak mempunyai
    sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.
   Proses pemberian bantuan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan
    jasmani maupun ruhani untuk mencapai tingkat dewasa.
   Aktivitas interaktif antara pendidik dan subyek-didik untuk mencapai tujuan yang
    baik, dengan cara baik, dan dalam konteks positif.
   upaya terprogram dari pendidik mempribadi membantu subyek didik berkembang
    ke tingkat yang normatif lebih baik dengan cara/jalan yang normatif juga baik.

   Inti-inti yang terkandung dalam pengertian pendidikan sbg proses/aktivitas:

   Bahwa pendidikan merupakan usaha dari manusia
   Bahwa usaha itu dilakukan secara sadar, teratur, dan sistematis (terprogram)
   Bahwa usaha itu dilakukan oleh orang-orang yang merasa harus bertanggung
    jawab (pendidik yang berkepribadian) kepada hari depan anak
   Bahwa usaha itu selalu menuju ke arah suatu tujuan tertentu yg normatif baik
   Bahwa usaha itu perlu dilaksanakan secara teratur dan sistematis dalam konteks
    positif.
B. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
B. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU
 KONSEP ILMU /
 KONSEP ILMU /
  PENGETAHUAN ILMIAH
  PENGETAHUAN ILMIAH


               1. Pengertian Pengetahuan & Ilmu
    Pengertian Pengetahuan (knowledge) :
     “Segala sesuatu yg diketahui manusia.”

    Pengertian ilmu (Science; ilmu pengetahuan; pengetahuan ilmiah,
     Sains):
     “Pengetahuan yang dicapai secara metodis (metode ilmiah) dan
     disusun secara sistematis.”

    Pengetahuan non-ilmiah:
     “Pengetahuan yang dicapai tidak melalui metode ilmiah. Misalnya:
     mitos, dogma (doktrin), pengetahuan intuitif, mimpi, dsb.”

    Jadi ilmu (pengetahuan ilmiah) merupakan bagian dari
     pengetahuan manusia. Tetapi tidak semua pengetahuan manusia
     bersifat ilmiah.
2. Syarat-2 Ilmu


Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika
   memenuhi 3 syarat pokok:

a.   Memiliki obyek (sasaran, masalah, persoalan)
     yang dapat dijangkau melalui metode ilmiah.
b.   Memiliki metode yang diakui sebagai metode
     ilmiah.
c.   Disusun secara sistematis (memiliki sistematika
     yang logis, runtut, koheren).
Syarat pengetahuan ilmiah lainnya:
    Suatu ilmu harus mempunyai dinamika. Artinya ilmu
     pengetahuan harus senantiasa tumbuh dan berkembang
     untuk mencapai kesempurnaan diri.
    Suatu ilmu harus praktis. Artinya, ilmu harus berguna
     atau dapat dipraktikkan untuk kehidupan sehari-hari.
    Suatu ilmu harus diabdikan untuk kesejahteraan umat
     manusia. (Daien Indrakusuma, : 14-15).
    Ilmu harus berada pada tahap intelektual, tidak sekadar
     indrawi.
    Ilmu harus ”pasti”, paling tidak jika peastian itu adalah
     mungkin mengenai obyek yang dipertimbangkan oleh
     orang yang mengetahui.
    Harus memberikan suatu kajian mendalam terhadap
     kausa-kausa dari obyek yang sedang dibahas. (Henry
     van Laer, :3)
2.a. Obyek Ilmu
Obyek suatu ilmu secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu:Obyek
  material dan obyek formal.

   Obyek material, yaitu bahan atau masalah yang menjadi sasaran
    pembicaraan atau penyelidikan dari suatu ilmu. Misalnya, tentang
    manusia, binatang, benda-benda, dan sebagainya.

   Obyek formal, yaitu sudut tinjauan dari penyelidikan atau pembicaraan
    suatu ilmu pengetahuan. Misalnya obyek material ”manusia” dapat dikaji
    (dijadikan obyek formal) dari bermacam-macam sudut pandang.

Berbagai ilmu bisa memiliki obyek material sama. Tetapi obyek formalnya
   harus berbeda antara satu ilmu dengan lainnya.

Contoh:
Manusia secara bersama-sama menjadi obyek material biologi, psikologi,
   sosiologi, antropologi, dsb. Tetapi manusia dari segi biologik menjadi
   obyek formal studi antropobiologi. Dari segi psikologik (kejiwaan dan
   perilaku) menjadi obyek studi psikologi. Dari segi interaksi sosialnya
   menjadi obyek formal sosiologi. dll.
2.b. Metode Ilmu

Metode-metode yang dipergunakan dalam penyelidikan ilmiah
bermacam-macam, antara lain:


      Metode deskriptif dan inferensial;
      Studi genetik, perkembangan, atau
       pertumbuhan;
      Studi kasus dan studi klinikal;
      Studi eksperimental;
      Survei;
      Metode historik dan analisis filosofik.
Metode Ilmu Lanjutan…
    Metodologi penelitian dan pengembangan ilmu, tidak dapat dipisahkan
     dari metode pengumpulan data.

    Metode-metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam
     penyelidikan ilmiah bermacam-macam, antara lain:

1.   Metode observasi, yaitu pengamatan secara teliti terhadap peristiwa-
     peristiwa, berulangkali, dalam jangka waktu yang cukup lama.
2.   Metode eksperimen, yaitu dengan mengadakan percobaan-percobaan,
     berulangkali, sehingga didapatkan suatu kesimpulan yang tetap.
3.   Metode angket (questionaire), yaitu dengan memberikan pertanyaan-
     pertanyaan secara tertulis untuk memperoleh jawaban. Dari jawaban
     yang terkumpul diambil suatu kesimpulan.
4.   Metode wawancara (interview), yaitu dengan mengajukan pertanyaan
     langsung kepada responden untuk mendapatkan keterangan-keterangan
     yang diperlukan, kemudian diolah dan disimpulkan.
5.   Metode test, yaitu dengan memberikan test kepada seorang atau
     sekelompok orang untuk dikerjakan. Dari hasil test tersebut kemudian
     diadakan pembahasan. Test dapat berbentuk pertanyaan-pertanyaan,
     suruhan-suruhan, atau tugas-tugas.
6.   Dan lain sebagainya.
2.c. Sistematika Ilmu
   Ilmu sebagai sistem dapat diartikan bahwa ilmu
    memiliki komponen-komponen yang berhubungan satu
    sama lain. Karena itu, penyusunan ilmu harus
    sistematis atau menggunakan sistematika tertentu.
   Sedangkan sistematika dimaksudkan sebagai tata
    urutan logis dalam pembahasan komponen-komponen
    ilmu.

   Contoh sistematika ilmu:
   Perumusan masalah (Termasuk latar
    belakang dan studi pendahuluan);
   Pengamatan dan deksripsi;
   Penjelasan (pembahasan);
   Kesimpulan atau ramalan (hukum, teori)
    dan kontrol.
3. Fungsi/Peran Ilmu

Fungsi atau peran utama ilmu:

1.   Menjelaskan scr rasional, logis,
     sistematis, dan didukung data dan
     fakta mengapa dan bagaimana
     sesuatu hal terjadi.

2.   Menemukan hukum-hukum,
     kausa-kausa, hubungan-hubungan
     antar variabel.

3.   Menggunakan hukum-hukum
     (teori) yang dimiliki untuk
     memprediksi (meramalkan)
     sesuatu yang akan terjadi. (A.F.
     Chalmers, 1993:5)
4. Tujuan Ilmu
    Tujuan utama ilmu adalah menemukan pengetahuan
     yang benar (kebenaran) sehingga dapat dipergunakan
     untuk peningkatan kualitas hidup manusia.

    Ada tiga teori kebenaran:
1.   Teori Korespondensi, yaitu suatu pernyataan dikatakan
     benar jika ada kesesuaian (korespondensi) dengan
     ‘fakta’.
2.   Teori Koherensi, yaitu jika suatu pernyataan ada
     konsistensi atau ada keselarasan seluruh pernyataan-
     2nya.
3.   Teori Pragmatis, yaitu bahwa kebenaran sesuatu terletak
     pada kegunaannya, kemungkinan dapat
     dilaksanakannya, atau konsekuensi-2 yang memuaskan.
5. Status Kebenaran Ilmu

   Kebenaran ilmu bukan satu-satunya
    kebenaran. Kebenarannya juga bersifat
    subyektif (relatif), tetapi relativitasnya
    akan bernilai semakin tinggi apabila
    mendapat dukungan intersubyektif. Lebih
    dari itu, kebenaran ilmu lebih bisa
    dipertanggungjawabkan dibandingkan
    dengan pengetahuan lainnya, terutama
    pengetahuan yang bersifat mitis (mitos).
6. Substansi / Isi Ilmu
   Pengetahuan ilmiah berisi konsep-konsep,
    hukum-hukum dan teori-teori.

    - Misalnya dari Astronomi: Planit-planit
    bergerak menurut garis ellips mengitari
    suryanya.

    - Dari Psikologi: Binatang pada umumnya
    mempunyai suatu kebutuhan inheren
    untuk melampiaskan sesuatu yang agresif.
 Struktur Ilmu Pendidikan (Obyek, Metode,
  dan Sistematika Ilmu Pendidikan)
 Pendidikan dpt dikategorikan sbg ilmu
  jika memenuhi 3 syarat pokok,
  yaitu: memiliki obyek, metode, dan
  sistematika.

 Dari ketiga syarat tsb., pendidikan
  telah memenuhi, yakni memiliki
  obyek, metode, dan sistematika
  sebagaimana diuraikan berikut.
a. Obyek Ilmu Pendidikan
    Obyek material ilmu pendidikan adalah manusia (subyek didik sbg
     “obyek” utama).
    Sedangkan obyek formal studi ilmu pendidikan: upaya membantu proses
     perkembangan multifaset subyek-didik ke tingkat yang normatif lebih baik.
    Perkembangan subyek didik tidak hanya satu faset (aspek) tetapi
     multifaset, meliputi: Biologik-fisiologik, Psikologik, Sosiologik-ekonomik,
     dan Antropologik-keagamaan. (Noeng Muhadjir, 1993: 16).
    Mengingat pendidikan merupakan upaya membantu proses perkembangan
     subyek didik, maka berbagai aspek yg terkait pengembangan subyek didik
     juga menjadi obyek ilmu pendidikan, yaitu:

1.   Pendidik
2.   Materi Pendidikan
3.   Metodologi Pengajaran
4.   Evaluasi Pendidikan
5.   Alat-alat, dan media pendidikan
6.   Sumber belajar
7.   Milieu/Lingkungan
8.   Dasar dan Tujuan Pendidikan
b. Metode Ilmu Pendidikan
   Metode dan teknik penelitian dan pengembangan yang dapat
    dipakai untuk ilmu pendidikan mencakup enam klaster pokok,
    yaitu:
     1) metode deskriptif dan inferensial (baik yang kualitatif maupun
        kuantitatif);
     2) studi genetik, perkembangan, atau pertumbuhan (dengan teknik:
        “cross-section” dan “longitudinal”);
     3) Studi kasus dan studi klinikal;
     4) studi eksperimental;
     5) survei; dan
     6) metode historik dan analisis filosofik. (Noeng Muhadjir, 1993:22)
   Sedangkan metodologi proses berpikirnya adalah metode berfikir
    induktio-deduktif, dan deduksio-induktif atau disebut dengan
    istilah berpikir reflektif, di mana orang mundar-mandir antara
    induksi dan deduksi tanpa memasalahkan mulainya dari mana.
    (Noeng Muhadjir, 1993: 23)
c. Sistematika Ilmu Pendidikan
Alternatif sistematisasi studi ilmu pendidikan:

   Pertama, bertolak dari lima unsur dasar pendidikan, yaitu: yang
    memberi, yang menerima, tujuan baik, cara/jalan baik, dan
    konteks positif.
   Kedua, bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, yaitu:
    kurikulum, subyek didik, personifikasi pendidik, dan ko nteks
    belajar-mengajar.
   Ketiga, bertolak dari tiga fungsi pendidikan, yaitu: pendidikan
    kreativitas, pendidikan moralitas, dan pendidikan produktivitas.
   Keempat, bertolak dari pemaduan unsur dasar dan komponen
    pokok pendidikan, yaitu: subyek didik, personifikasi pendidik,
    tujuan normatif dan program pendidikan, dan konteks belajar-
    mengajar yang mempunyai rentang dari proses belajar sampai ke
    konteks belajar dan konteks sosial. (Noeng Muhadjir, 1993: 20-
    22)
   Kelima, bertolak dari cara kerja penelitian, yaitu: rumusan
    masalah, metode, dan kesimpulan. (Perumusan masalah
    (Termasuk latar belakang dan studi pendahuluan);
    Pengamatan dan deksripsi; Penjelasan [pembahasan];
    Kesimpulan atau ramalan [hukum, teori] dan kontrol).
d. Pengertian Ilmu Pendidikan

   Dari uraian mengenai struktur ilmu
    pendidikan di atas dapat disimpulkan
    bahwa ilmu pendidikan adalah
    pengetahuan ilmiah yang membahas
    tentang upaya membantu subyek
    didik berkembang menjadi lebih baik
    dengan cara yang baik dan dalam
    konteks positif
Fungsi Ilmu Pendidikan
 1.   Menjelaskan scr rasional, logis, sistematis, dan
      didukung data dan fakta mengapa dan
      bagaimana sesuatu hal terjadi dalam konteks
      pendidikan.

 2.   Menemukan hukum-hukum, kausa-kausa,
      hubungan-hubungan antar variabel dalam
      konteks pendidikan.

 3.   Menggunakan hukum-hukum (teori) pendidikan
      untuk memprediksi (meramalkan) kondisi masa
      depan aspek-aspek yang terkait dengan
      masalah pendidikan.
Tujuan Ilmu Pendidikan
   Tujuan utama ilmu pendidikan
    adalah menemukan pengetahuan
    yang benar mengenai hukum-2 dan
    teori-2 pendidikan sehingga dapat
    dipergunakan untuk peningkatan
    kualitas proses dan hasil pendidikan.
Ilmu-ilmu Bantu Ilmu Pendidikan
   Ilmu-ilmu bantu ilmu pendidikan adalah ilmu-ilmu
    yang dapat menjadi rujukan bagi ilmu
    pendidikan, khususnya mengenai perkembangan
    subyek didik, dan faktor-faktor pendidikan
    lainnya, seperti pendidik, tujuan pendidikan, dsb.

   Ilmu-ilmu bantu ilmu pendidikan antara lain:
    filsafat, biologi, fisiologi, psikologi, sosiologi,
    psikologi sosial, ekonomi, antropologi, dan ilmu
    keagamaan. Ilmu-ilmu tersebut menjadi sumber
    konsultasi untuk memahami proses
    perkembangan subyek-didik yang multifaset agar
    upaya membantu proses perkembangan subyek
    didik dapat dilakukan dengan tepat. (Noeng
    Muhadjir, 1993: 22)
Substansi Ilmu Pendidikan

Ilmu Pendidikan berisi Teori Pendidikan. Dengan demikian,
     mempelajari ilmu pendidikan berarti mempelajari teori
     pendidikan.
Teori Pendidikan berisi:
1.   Konsep-konsep (pengertian-2) yang terkait dengan pendidikan,
     seperti: Pengertian pendidikan, pelatihan,belajar, mengajar,
     kurikulum, tujuan, metode, penilaian, subyek didik, pendidik,
     dsb.
2.   Dalil-dalil (proposisi, hukum-hukum) mengenai dan terkait
     dengan pendidikan. Misal: prestasi belajar dipengaruhi oleh
     motivasi.
Kata ”Teori” diartikan sebagai sistem dalil-dalil atau sebuah
     rangkaian terpadu dari dalil-dalil.
Dalil (dalam perspektif teori) artinya pernyataan (statement) tentang
     sifat fenomenon (hal yang nampak). Namun demikian, makna
     istilah teori lebih menunjuk kepada aspek dalil.
C. TEORI-2 DLM ILMU PENDIDIKAN
    C. TEORI-2 DLM ILMU PENDIDIKAN
   Berbagai Konsep dalam Pendidikan

Konsep (concept/construct) secara bahasa berarti pengertian. Secara
  istilah berarti simbol (bahasa, kata) yang digunakan untuk memaknai
  fenomena tertentu.
Unsur konsep ada 3:
   Simbol
   Makna
   Fenomena/fakta/objek/peristiwa/referensi empirik.

Contoh konsep “Mental Juara”:
Fenomena (kasus): Dalam pertandingan final sepakbola Piala Eropa antara Italia dengan
   Perancis tahun 2000, Italia telah unggul 1-0 melalui gol Marco Delvecchio di awal babak
   kedua yaitu menit ke 56. Keunggulan ini terus dinikmati Italia sampai dengan hitungan
   detik sebelum pertandingan seluruhnya berakhir dalam injury time. Pada menit ke-94
   Silvain Wiltord melesakkan bola ke gawang Italia dan mengubah skor menjadi 1-1. David
   Rezequet mencipta kemenangan Perancis melalui gol-emasnya di menit ke-103. Perancis
   memenangi Piala Eropa 2000 dan sekaligus menyandingkan kemenangan itu dengan
   kemenangan lainnya dalam Piala dunia 1998.
Simbol:
Fenomena Perancis yang akhirnya memenangkan pertandingan dimana sebelumnya nyaris
   kalah dari Italia, diberi simbol dengan kata mejemuk “Mental Juara”
Makna:
Makna dari ‘mental juara” adalah situasi hati yang tak pernah surut untuk berusaha.
1. Pengertian Pendidikan
Secara umum pendidikan dapat diartikan:

   Usaha sadar, teratur dan sistematis, yang dilakukan oleh
    orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk
    mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat
    sesuai dengan cita-cita pendidikan
   Bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak
    dalam pertumbuhan jasmani maupun ruhani untuk
    mencapai tingkat dewasa.
   Aktivitas interaktif antara pendidik dan subyek-didik untuk
    mencapai tujuan baik dengan cara baik dalam konteks
    positif.
   upaya terprogram dari pendidik mempribadi membantu
    subyek didik berkembang ke tingkat yang normatif lebih
    baik dengan cara/jalan yang normatif juga baik.
2. Pendidikan dan Belajar
   Pendidikan merupakan bagian dari suatu rangkaian belajar.
   Belajar tidak terbatasi oleh konteks kelembagaan seperti
    sekolah.
   Belajar dapat dilakukan scr mandiri (autodidak) atau dg
    bantuan orang lain dan dapat berlangsung sepanjang
    hayat.
   Belajar dpt diartikan sbg proses yang menghasilkan
    kemampuan menampilkan tingkah laku ‘manusiawi’ yang
    baru atau yang berubah dari sebelumnya. Singkatnya,
    belajar adalah perubahan tingkah laku.
   Sebagai rangkaian dari belajar, pendidikan tidaklah terbatas
    pada sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan tertentu.
    Karena itu, pendidikan sebagaimana belajar adalah suatu
    proses sepanjang hayat yang bisa mengambil tempat di
    berbagai lingkungan dan konteks yang tak terbatas.
    Bedanya dari belajar, pendidikan mengandung unsur
    kontrol yang disengaja. Sedang belajar tidak mesti ada
    kontrol dari pihak lain.
3. Pendidikan, Pengajaran, dan Pelatihan
    Pendidikan berbeda dari pengajaran dan
     pelatihan.
    Pendidikan mengandung konotasi tidak sekadar
     menyampaikan ilmu pengetahuan atau
     keterampilan sebagaimana pengajaran, tetapi
     dlm pendidikan ada unsur penanaman nilai-nilai
     luhur. Pengajaran hanyalah salah satu sarana
     pendidikan.
    Dibandingkan dengan pelatihan, pendidikan
     mengandung unsur berpikir “reflektif”, yakni
     pemahaman terhadap hubungan sebab-akibat,
     sedangkan pelatihan lebih diartikan sebagai
     aktivitas merespon yang tdk reflektif, tetapi
     sekadar respons terhadap stimulan. Pelatihan
     dapat diterapkan kepada binatang maupun
     manusia. Sedangkan pendidikan tidak dapat
     diterapkan kepada binatang.
4. Pengajaran dan Pembelajaran
   Ada perbedaan filosofis antara pengajaran
    dan pembelajaran. Pengajaran dipandang
    sekadar menyampaikan bahan ajar atau
    keterampilan. Sedangkan pembelajaran
    diartikan sbg upaya membuat subyek
    didik belajar. Pengajaran lebih didasarkan
    pada filosofi “Teacher Centered”, atau
    guru sebagai pusat kegiatan pendidikan,
    sedangkan pembelajaran lebih didasarkan
    pada filosofi “Student Centered”, subyek
    didik sebagai pusat kegiatan pendidikan.
5. Unsur Dasar dan Komponen Pendidikan
Unsur dasar aktivitas pendidikan terdiri dari:
1. Subyek didik

2. Pendidik

3. Tujuan baik

4. Cara/metode yang baik

5. Konteks belajar yang positif.




Komponen pokok aktivitas pendidikan:
1. Kurikulum (penjabaran idealisme, cita-2, tuntutan masyarakat,
   atau kebutuhan tertentu).
2. Subyek didik yang aktif-kreatif.

3. Personifikasi pendidik (orang yang memiliki kepribadian
   pendidik).
4. Konteks belajar (informasi, layanan, peluang, penampilan,
   dsb.).
6. Komponen Pembelajaran
    Komponen-komponen pembelajaran, secara
     umum meliputi:
1.   tujuan pembelajaran;
2.   materi pelajaran;
3.   metode pembelajaran;
4.   sumber belajar;
5.   media untuk belajar;
6.   manajemen interaksi belajar-mengajar;
7.   evaluasi hasil belajar;
8.   anak yang belajar; dan
9.   guru kompeten yang mengajar.
     (Roestiyah N.K., Masalah Pengajaran ..., hlm.
     39).
7. Macam-2 Pendidikan
    Macam Pendidikan dari segi falsafah atau
     pandangan hidup:

1.   Pendidikan   Nasionalis
2.   Pendidikan   Kolonialis
3.   Pendidikan   Komunis
4.   Pendidikan   Liberal
5.   Pendidikan   Islam
6.   Pendidikan   Katholik
7.   Dsb.
    Macam Pendidikan dari segi
     aspek pendidikan:
1.   Pendidikan   Akhlak/budi pekerti (nilai)
2.   Pendidikan   Kecerdasan
3.   Pendidikan   Keindahan/Estetika (nilai)
4.   Pendidikan   Kewarganegaraan
5.   Pendidikan   Jasmani,
6.   Pendidikan   Multikultural.
7.   Pendidikan   Demokrasi
8.   Pendidikan   Pluralisme
9.   Dsb.
    Macam Pendidikan dari segi
     tingkatan-tingkatannya:

1.   Pendidikan   Pra-sekolah
2.   Pendidikan   Dasar
3.   Pendidikan   Menengah
4.   Pendidikan   Tinggi
    Macam Pendidikan dari segi
     umur:

1.   Pendidikan   Prenatal
2.   Pendidikan   Bayi
3.   Pendidikan   Anak
4.   Pendidikan   Pemuda
5.   Pendidikan   Orang dewasa
   Macam Pendidikan dari segi tempat
    pendidikan:

Pendidikan   di rumah
Pendidikan   sekolah/madrasah/pontren
Pendidikan   di masyarakat

   Macam Pendidikan dari segi isi
    pendidikan:

   Pendidikan Umum
   Pendidikan Kejuruan
    Macam Pendidikan dari segi sifat
     atau keadaan anak yang dididik:

1.   Pendidikan Biasa
2.   Pendidikan Luar Biasa

    Macam Pendidikan dari segi sifat
     pelaksanaan:

1.   Pendidikan   Formal
2.   Pendidikan   Non-Formal
3.   Pendidikan   Informal
8. Lembaga Pendidikan
    Pembicaraan mengenai lembaga pendidikan berkaitan dengan
     siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak.
     Macam-macam lembaga pendidikan a.l:

1.   Orang tua (keluarga)
2.   Yayasan-yayasan
3.   Lembaga keagamaan
4.   Negara
5.   Dsb.

    Sedangkan berkaitan dengan tempat/lingkungan pendidikan
     dikenal ada istilah Tri Pusat Pendidikan, yaitu:
1.   Lingkungan Keluarga
2.   Lingkungan Sekolah
3.   Lingkungan Masyarakat (lingkungan masyarakat memiliki
     pengertian sangat luas seluas perkembangan masyarakat)
BERBAGAI TEORI (DALIL) DALAM PENDIDIKAN

Teori pendidikan adalah suatu pandangan atau serangkaian
     pendapat ihwal pendidikan yang disajikan dalam bentuk
     sebuah sistem konsep.
Dari segi keluasan, teori pendidikan dibedakan menjadi dua:
    Teori-teori umum pendidikan, yaitu teori-teori yg berisi
     pandangan tentang keseluruhan hal-ihwal pendidikan .
    Teori-2 khusus pendidikan, yaitu teori-2 yg berisi pandangan
     tentang sebagian dari keseluruhan hal-ihwal pendidikan.

Dari segi tujuan penyajiannya, teori-2 pendidikan, baik umum
     maupun khusus, dibedakan menjadi dua kelompok:
    Teori umum/khusus preskriptif, yaitu teori-teori pendidikan
     yg menjelaskan bagaimana seharusnya hal-ihwal pendidikan
     dilakukan.
    Teori umum/khusus deskriptif, yaitu teori-2 yg bertujuan
     menggambarkan bagaimana keadaan hal-ihwal pendidikan
     dilakukan.
KLASIFIKASI TEORI-TEORI PENDIDIKAN


                            Teori-2 Umum Preskriptif

             Teori-2 Umum
              Pendidikan
                            Teori-2 Umum Deskriptif
  Teori-2
Pendidikan

                            Teori-2 Khusus Preskriptif
               Teori-2
               Khusus
             Pendidikan

                            Teori-2 Khusus Deskriptif
BEBERAPA TEORI UMUM PENDIDIKAN
Filsafat             Teori-teori Pendidikan

Idealisme
                   Esensialisme
Realisme
                   Behaviorisme
Positivisme

Neoskolastisme     Perenialisme
                                   Rekonstruksionisme   Futurisme

Pragmatisme        Progresivisme
                                   Humanisme
Eksistensialisme
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
   Menurut C. Asri Budiningsih (2005:12-17), masalah
    pembelajaran dapat dibedakan dalam dua perspektif teori,
    yaitu teori preskriptif dan teori deskriptif. Teori preskriptif
    berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan guru,
    sedang teori deskriptif berkaitan dengan proses belajar
    yang dilakukan atau yang terjadi pada siswa. Dengan kata
    lain, teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara
    kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan
    proses-proses psikologis dalam diri si belajar, sedangkan
    teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan si
    belajar dengan proses-proses psikologis dalam diri si
    belajar. Atau, teori belajar mengungkapkan hubungan
    antara fenomena yang ada dalam diri si belajar.
HAKIKAT/PENGERTIAN
            TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
    Teori Belajar
    *Teori belajar membicarakan hal-hal yang menyangkut cara organisme
     belajar.
    *Belajar scr umum diartikan sbg perubahan tingkah laku, baik dalam
     pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
    * Pertanyaan pokok teori belajar: Bagaimana pada organisme terjadi
     proses belajar atau perubahan tingkah laku?

   Teori Pembelajaran
    *Teori Pembelajaran membicarakan cara bagaimana seseorang
    mempengaruhi organisme belajar.
    * Pertanyaan pokok teori pembelajaran: apa yang harus dilakukan guru
    untuk mempengaruhi individu agar terjadi proses belajar atau
    perubahan tingkah laku?
    Teori pembelajaran hendaklah menjawab tiga pertanyaan:
     •   bagaimana guru berlaku
     •   mengapa ia berlaku demikian
     •   apa hasil atau efek tingkahlaku itu.

Sumber:
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Metodik Khusus
   Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana
   Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta Direktorat Jenderal Pembinaan
   Kelembagaan Agama Islam, 1984/1985), hlm. 3-4, 13-14.
Relevansi Teori Belajar bagi
          Teori Pembelajaran
   Teori belajar mendasari teori
    pembelajaran.

   Teori belajar memberi masukan atau
    informasi bagi pendidik/pengajar tentang
    bagaimana secara obyektif dalam diri
    individu terjadi proses belajar. Informasi
    itu berguna sebagai dasar menentukan
    cara paling tepat dalam mengajar atau
    mempengaruhi individu agar belajar
    (berubah tingkah laku).
MACAM-2 TEORI BELAJAR
   Teori Belajar Behavioristik
   Teori Belajar Kognitif
   Teori Belajar Konstruktivistik
   Teori Belajar Humanistik
   Teori Belajar Sibernetik
   Teori Belajar Revolusi-sosio-kultural
   Teori Kecerdasan Ganda (Multiple
    Intelligence)
TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK
   Pengertian Belajar menurut teori Behavioristik:
    * Belajar adl perubahan tk lk sbg akibat dari adanya interaksi
    antara stimulus dan respon.
    * Stimulus (rangsangan) adl apa saja yg diberikan guru kpd siswa.
    * Respons adl reaksi atau tanggapan siswa thd stimulus yg
    diberikan guru.

   Jadi, mnrt teori ini suatu organisme akan berubah tk lknya (terjadi
    proses belajar) jika ada interaksi antara stimulus dan respons.

   Implikasi bg teori pembelajaran: agar terjadi proses belajar maka
    guru harus memberikan stimulus yang membuat siswa memberikan
    respons.

   Tokoh2: Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skiner.

   Kelemahan:
    *teori ini masih sederhana, tdk mampu menjlskn situasi belajar yg
    kompleks, seperti kondisi emosi siswa tidak mendapat perhatian.
    *Teori ini tdk selalu sesuai dg kenyataan. Misalnya: tidak setiap
    stimulus akan mendapatkan respons.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Hakikat dan urgensi bimbingan dan
Hakikat dan urgensi bimbingan danHakikat dan urgensi bimbingan dan
Hakikat dan urgensi bimbingan danfadlum
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANAlvy Mayrina
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanمحمد خيرى
 
Kajian teori kreativitas
Kajian teori kreativitasKajian teori kreativitas
Kajian teori kreativitasTriyani Suranto
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisDiana Amelia Bagti
 
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MAPresentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MAFitri Nofiati
 
Pengembangan Kurikulum Pelatihan 2014
Pengembangan Kurikulum Pelatihan 2014Pengembangan Kurikulum Pelatihan 2014
Pengembangan Kurikulum Pelatihan 2014Sarvirawan Wanto
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaPrincess Indry
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniMuhaimin Abu Faiz
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranMusafirCinta7
 
Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektifPembelajaran efektif
Pembelajaran efektifJULIO_MARKOTO
 
Landasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanLandasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanELce PurWandarie
 
1. konsep dasar pendidikan inklusif
1. konsep dasar pendidikan inklusif1. konsep dasar pendidikan inklusif
1. konsep dasar pendidikan inklusifAnaRafikayati
 
Model manajemen pendidikan
Model manajemen pendidikanModel manajemen pendidikan
Model manajemen pendidikan200409190711
 

What's hot (20)

Hakikat dan urgensi bimbingan dan
Hakikat dan urgensi bimbingan danHakikat dan urgensi bimbingan dan
Hakikat dan urgensi bimbingan dan
 
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUANFILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 
Jenis jenis tes
Jenis jenis tesJenis jenis tes
Jenis jenis tes
 
Kajian teori kreativitas
Kajian teori kreativitasKajian teori kreativitas
Kajian teori kreativitas
 
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, JenisPENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
PENULISAN KARYA ILMIAH - Konsep Dasar, Pengertian, Kegunaan, Jenis
 
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MAPresentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
Presentasi Sejarah Kebudayaan Islam MA
 
Pengembangan Kurikulum Pelatihan 2014
Pengembangan Kurikulum Pelatihan 2014Pengembangan Kurikulum Pelatihan 2014
Pengembangan Kurikulum Pelatihan 2014
 
Presentasi penalaran ilmiah
Presentasi penalaran ilmiahPresentasi penalaran ilmiah
Presentasi penalaran ilmiah
 
Struktur Ilmu
Struktur IlmuStruktur Ilmu
Struktur Ilmu
 
Model pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-tabaModel pengembangan-kurikulum-taba
Model pengembangan-kurikulum-taba
 
Konsep pendidikan
Konsep pendidikanKonsep pendidikan
Konsep pendidikan
 
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia diniBahan 1 evaluasi anak usia dini
Bahan 1 evaluasi anak usia dini
 
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan PembelajaranPengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
Pengertian dan Tujuan Perencanaan Pembelajaran
 
Pembelajaran efektif
Pembelajaran efektifPembelajaran efektif
Pembelajaran efektif
 
Landasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikanLandasan kebijakan pendidikan
Landasan kebijakan pendidikan
 
P6 variabel dan paradigma penelitian
P6 variabel dan paradigma penelitianP6 variabel dan paradigma penelitian
P6 variabel dan paradigma penelitian
 
Teori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinnerTeori belajar b.f skinner
Teori belajar b.f skinner
 
1. konsep dasar pendidikan inklusif
1. konsep dasar pendidikan inklusif1. konsep dasar pendidikan inklusif
1. konsep dasar pendidikan inklusif
 
Model manajemen pendidikan
Model manajemen pendidikanModel manajemen pendidikan
Model manajemen pendidikan
 

Viewers also liked

Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanContoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanMustofa Thovids
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanFani Diamanti
 
hakekat pendidikan
hakekat pendidikanhakekat pendidikan
hakekat pendidikanyelti
 
Hakikat pendidikan
Hakikat pendidikanHakikat pendidikan
Hakikat pendidikanegaeriga
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMMuhammad Wisnu D R
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Arry Rahmawan
 
Hakekat pendidikan & ilmu pendidikan
Hakekat pendidikan & ilmu pendidikanHakekat pendidikan & ilmu pendidikan
Hakekat pendidikan & ilmu pendidikanNenengPadriah
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanHendun Budiyani
 
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANmellisaimell
 
Psikologi.1
Psikologi.1Psikologi.1
Psikologi.1Shan Cyu
 
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan febrywenny
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranPutri Rahmadani
 
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )Hary Alam Shalat Alam
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikanretnoza triee
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmusayid bukhari
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikanibnusofyan
 
Seni dalam pendidikan (waj3073)
Seni dalam pendidikan (waj3073)Seni dalam pendidikan (waj3073)
Seni dalam pendidikan (waj3073)Farhana Mohamad
 

Viewers also liked (20)

Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang PendidikanContoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
Contoh Presentasi Power Point Tentang Pendidikan
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
hakekat pendidikan
hakekat pendidikanhakekat pendidikan
hakekat pendidikan
 
Hakikat pendidikan
Hakikat pendidikanHakikat pendidikan
Hakikat pendidikan
 
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAMDASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN ISLAM
 
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
Contoh Desain Slide Presentasi Ilmiah Kreatif dan Menarik #5
 
Hakekat pendidikan & ilmu pendidikan
Hakekat pendidikan & ilmu pendidikanHakekat pendidikan & ilmu pendidikan
Hakekat pendidikan & ilmu pendidikan
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Presentasi Ilmiah
Presentasi IlmiahPresentasi Ilmiah
Presentasi Ilmiah
 
MATERI 2 - Pendidikan Sebagai Ilmu
MATERI 2 - Pendidikan Sebagai IlmuMATERI 2 - Pendidikan Sebagai Ilmu
MATERI 2 - Pendidikan Sebagai Ilmu
 
Ilmu pendidikan
Ilmu pendidikanIlmu pendidikan
Ilmu pendidikan
 
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKANPENGANTAR PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
 
Psikologi.1
Psikologi.1Psikologi.1
Psikologi.1
 
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan hakekat pendidikan pengantar pendidikan
hakekat pendidikan pengantar pendidikan
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
lingkungan pendidikan( PENGANTAR PENDIDIKAN )
 
Pengantar Pendidikan
Pengantar PendidikanPengantar Pendidikan
Pengantar Pendidikan
 
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat IlmuMakalah Substansi Filsafat Ilmu
Makalah Substansi Filsafat Ilmu
 
pengantar pendidikan
pengantar pendidikanpengantar pendidikan
pengantar pendidikan
 
Seni dalam pendidikan (waj3073)
Seni dalam pendidikan (waj3073)Seni dalam pendidikan (waj3073)
Seni dalam pendidikan (waj3073)
 

Similar to Presentasi kuliah ilmu pendidikan

Hakekat belajar-mengajar
Hakekat belajar-mengajarHakekat belajar-mengajar
Hakekat belajar-mengajaraiieriie
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran Sri Widayati
 
Pjm3102 pergerakan asas
Pjm3102 pergerakan asasPjm3102 pergerakan asas
Pjm3102 pergerakan asasBond Zhars
 
kurikulum dan pembelajaran lisna II.b
kurikulum dan pembelajaran lisna II.bkurikulum dan pembelajaran lisna II.b
kurikulum dan pembelajaran lisna II.bLiezNha LiezNha
 
Tajuk 5 pkmoa protim_3102
Tajuk 5 pkmoa  protim_3102Tajuk 5 pkmoa  protim_3102
Tajuk 5 pkmoa protim_3102Kamarudin Kenbp
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran lisna II.b
Tugas kurikulum dan pembelajaran lisna II.bTugas kurikulum dan pembelajaran lisna II.b
Tugas kurikulum dan pembelajaran lisna II.bLiezNha LiezNha
 
Pengembangan profesionalitas guru
Pengembangan profesionalitas guruPengembangan profesionalitas guru
Pengembangan profesionalitas guruDrs. HM. Yunus
 
Landasan filosofis (3)
Landasan filosofis (3)Landasan filosofis (3)
Landasan filosofis (3)Pasca Uniska
 
Belajar dan pembelajaran_sd
Belajar dan pembelajaran_sdBelajar dan pembelajaran_sd
Belajar dan pembelajaran_sdRhezaNaufal1
 
Pengembangan kurikulum bahasa inggris smp
Pengembangan kurikulum bahasa inggris smpPengembangan kurikulum bahasa inggris smp
Pengembangan kurikulum bahasa inggris smpWiwin Supry
 
Kebijakan penyempurnaan kurikulum
Kebijakan penyempurnaan kurikulumKebijakan penyempurnaan kurikulum
Kebijakan penyempurnaan kurikulumSuaidin -Dompu
 
Kebijakan penyempurnaan kurikulum
Kebijakan penyempurnaan kurikulumKebijakan penyempurnaan kurikulum
Kebijakan penyempurnaan kurikulumSuaidin -Dompu
 
Model dan teori perkembangan k2
Model dan teori perkembangan k2Model dan teori perkembangan k2
Model dan teori perkembangan k2inatunyusof
 
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Heldy Eriston
 
Teori Konstruktivisme oleh Vygotsky
Teori Konstruktivisme oleh VygotskyTeori Konstruktivisme oleh Vygotsky
Teori Konstruktivisme oleh Vygotskyartyschatz
 
EDU 3103 Murid Alam Belajar
EDU 3103 Murid Alam Belajar EDU 3103 Murid Alam Belajar
EDU 3103 Murid Alam Belajar Stephanie Unsil
 

Similar to Presentasi kuliah ilmu pendidikan (20)

Hakekat belajar-mengajar
Hakekat belajar-mengajarHakekat belajar-mengajar
Hakekat belajar-mengajar
 
Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran Kurikulum dan Pembelajaran
Kurikulum dan Pembelajaran
 
Pjm3102 pergerakan asas
Pjm3102 pergerakan asasPjm3102 pergerakan asas
Pjm3102 pergerakan asas
 
kurikulum dan pembelajaran lisna II.b
kurikulum dan pembelajaran lisna II.bkurikulum dan pembelajaran lisna II.b
kurikulum dan pembelajaran lisna II.b
 
Tajuk 5 pkmoa protim_3102
Tajuk 5 pkmoa  protim_3102Tajuk 5 pkmoa  protim_3102
Tajuk 5 pkmoa protim_3102
 
Tugas kurikulum dan pembelajaran lisna II.b
Tugas kurikulum dan pembelajaran lisna II.bTugas kurikulum dan pembelajaran lisna II.b
Tugas kurikulum dan pembelajaran lisna II.b
 
Pengembangan profesionalitas guru
Pengembangan profesionalitas guruPengembangan profesionalitas guru
Pengembangan profesionalitas guru
 
Landasan filosofis (3)
Landasan filosofis (3)Landasan filosofis (3)
Landasan filosofis (3)
 
Strategi kurikulum
Strategi kurikulumStrategi kurikulum
Strategi kurikulum
 
Strategi kurikulum
Strategi kurikulumStrategi kurikulum
Strategi kurikulum
 
Belajar dan pembelajaran_sd
Belajar dan pembelajaran_sdBelajar dan pembelajaran_sd
Belajar dan pembelajaran_sd
 
Pengembangan kurikulum bahasa inggris smp
Pengembangan kurikulum bahasa inggris smpPengembangan kurikulum bahasa inggris smp
Pengembangan kurikulum bahasa inggris smp
 
Kebijakan penyempurnaan kurikulum
Kebijakan penyempurnaan kurikulumKebijakan penyempurnaan kurikulum
Kebijakan penyempurnaan kurikulum
 
Kebijakan penyempurnaan kurikulum
Kebijakan penyempurnaan kurikulumKebijakan penyempurnaan kurikulum
Kebijakan penyempurnaan kurikulum
 
Model dan teori perkembangan k2
Model dan teori perkembangan k2Model dan teori perkembangan k2
Model dan teori perkembangan k2
 
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)Pembel.dl. ipml. kur.(5)
Pembel.dl. ipml. kur.(5)
 
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
04 kurikulum visi misi_aplikasi di institusi
 
anisa rahmah
anisa rahmahanisa rahmah
anisa rahmah
 
Teori Konstruktivisme oleh Vygotsky
Teori Konstruktivisme oleh VygotskyTeori Konstruktivisme oleh Vygotsky
Teori Konstruktivisme oleh Vygotsky
 
EDU 3103 Murid Alam Belajar
EDU 3103 Murid Alam Belajar EDU 3103 Murid Alam Belajar
EDU 3103 Murid Alam Belajar
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 

Presentasi kuliah ilmu pendidikan

  • 1. KULIAH ILMU PENDIDIKAN PENGERTIAN ILMU FUNGSI ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN SBG PROSES ILMU PENDIDIKAN TUJUAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN SBG ILMU ILMU-2 BANTU I. PENDDKN SUBSTANSI I. PENDDKN Oleh : Zainal Arifin Ahmad JURUSAN PENDIDIKAN BHS. ARAB (PBA) FAKULTAS TARBIYAH UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2007
  • 2. MENGAPA BELAJAR ILMU PENDIDIKAN?  SEVIANA: Agar th  Roni: Utk mndpt hakikat pendidikan modal awal dlm mendidik. dn bs menerapkan  Krn kita calon pendidik  Afron: Utk dpt  Dg belajar IP, kita mengaplikasikan akan mndptkan ilmu pendidikan landasan yg tepat utk  Masykur: Memberi mendidik, dn gambaran yg tepat mengkritisi praktik penddkn yg salah. mengenai konsep  Agar dpt pendidikan. mengembangkan ilmu pendidikan.
  • 3.
  • 4. MIND MAP KAJIAN ILMU PENDIDIKAN STATUS KEBENARAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN SBG ILMU PROSES/AKTIVITAS ISI/SUBSTANSI ILMU BANTU ILMU KONSEP ILMU ILMU PENDIDIKAN (PENGET. ILMIAH) TUJUAN PENDIDIKAN ILMU Biologi, fisiologi, psikologi, SEBAGAI ILMU sosiologi, psikologi sosial, BEDA ILMU ekonomi, antropologi, dan (PENGET. ILMIAH) SYARAT FUNGSI ilmu keagamaan DG NON- ILMU ILMU ILMU STRUKTUR ILMU FUNGSI ILMU TUJUAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN OBYEK METODOLOGI SISTEMATIKA Perumusan masalah Pengamatan dan OBYEK MATERIA 1 ) metode deskriptif deskripsi 3). Studi kasus dan studi L dan inferensial klinikal; 2) studi genetik, 4). studi eksperimental; Penjelasan perkembangan, atau 5) survei; OBYEK pertumbuhan 6). metode historik dan analisis FORMAL filosofik Ramalan dan kontrol ISI/SUBSTANSI/PRODUK ILMU PENDIDIKAN TEORI KONSEP-2 DALIL (PROPOSISI, HUKUM, GENERALISASI) DEVINISI-2 ( PNDDKN, PEMBELAJARAN, BELAJAR, DSB.) UNSUR DASAR/ KOMPONEN /FAKTOR PENDIDIKAN TEORI DISIPLIN ILMU FUNGSI PENDIDIKAN TEORI UMUM TEORI KHUSUS LAIN YG JD RUJUKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN LEMBAGA PENDIDIKAN MACAM/JENIS TEORI TEORI PENDIDIKAN PRESKRIPTIF DESKRIPTIF
  • 5. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU DAN PROSES PENDIDIKAN SEBAGAI PENDIDIKAN PROSES/AKTIVITAS /SENIENI ISI/SUBSTAN SI ILMU ILMU BANTU ILMU KONSEP ILMU PENDIDIKAN (PENGET. STATUS PENDIDIKAN ILMIAH) KEBENARAN SEBAGAI ILMU ILMU Filsafat, Biologi, TUJUAN fisiologi, psikologi, ILMU sosiologi, psikologi sosial, ekonomi, BEDA ILMU antropologi, dan ilmu DG NON- FUNGSI keagamaan ILMU SYARAT ILMU ILMU FUNGSI ILMU TUJUAN ILMU STRUKTUR ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN
  • 6. STRUKTUR ILMU PENDIDIKAN STRUKTUR ILMU PENDIDIKAN OBYEK METODO SISTEMA Perumusan LOGI TIKA masalah OBYEK MATERIAL 1) Metode deskriptif dan Pengamatan dan inferensial; deskripsi 2) Studi genetik, perkembangan, OBYEK atau pertumbuhan; Penjelasan FORMAL 3) Studi kasus dan studi klinikal; 4) Studi eksperimental; 5) Survei; Ramalan 6) Metode historik dan analisis dan kontrol filosofik. ISI/SUBSTANSI/PRODUK ILMU PENDIDIKAN
  • 7. ISI/SUBSTANSI/PRODUK ILMU PENDIDIKAN TEORI PENDIDIKAN KONSEP-2 DALIL (PROPOSISI, HUKUM, GENERALISASI) DEVINISI-2/MAKNA (PNDDKN, PEMBELAJARAN, BELAJAR, DSB.) UNSUR DASAR/ KOMPONEN /FAKTOR PENDDKN/PEMBLJRN FUNGSI DAN TUJUAN TEORI-2 TEORI-2 PENDIDIKAN UMUM KHUSUS LEMBAGA PENDIDIKAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN MACAM/JENIS PENDIDIKAN TEORI DISIPLIN ILMU LAIN YG JD TEORI TEORI TEORI TEORI RUJUKAN ILMU DSB. PRESKRIPTIF DESKRIPTIF PRESKRIPTIF DESKRIPTIF PENDIDIKAN
  • 8. A. PENDIDIKAN SEBAGAI PROSES Pendidikan sebagai proses dapat diartikan:  Kegiatan mempengaruhi anak secara sadar, teratur dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab agar anak mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan.  Proses pemberian bantuan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun ruhani untuk mencapai tingkat dewasa.  Aktivitas interaktif antara pendidik dan subyek-didik untuk mencapai tujuan yang baik, dengan cara baik, dan dalam konteks positif.  upaya terprogram dari pendidik mempribadi membantu subyek didik berkembang ke tingkat yang normatif lebih baik dengan cara/jalan yang normatif juga baik.  Inti-inti yang terkandung dalam pengertian pendidikan sbg proses/aktivitas:  Bahwa pendidikan merupakan usaha dari manusia  Bahwa usaha itu dilakukan secara sadar, teratur, dan sistematis (terprogram)  Bahwa usaha itu dilakukan oleh orang-orang yang merasa harus bertanggung jawab (pendidik yang berkepribadian) kepada hari depan anak  Bahwa usaha itu selalu menuju ke arah suatu tujuan tertentu yg normatif baik  Bahwa usaha itu perlu dilaksanakan secara teratur dan sistematis dalam konteks positif.
  • 9. B. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU B. PENDIDIKAN SEBAGAI ILMU  KONSEP ILMU /  KONSEP ILMU / PENGETAHUAN ILMIAH PENGETAHUAN ILMIAH 1. Pengertian Pengetahuan & Ilmu  Pengertian Pengetahuan (knowledge) : “Segala sesuatu yg diketahui manusia.”  Pengertian ilmu (Science; ilmu pengetahuan; pengetahuan ilmiah, Sains): “Pengetahuan yang dicapai secara metodis (metode ilmiah) dan disusun secara sistematis.”  Pengetahuan non-ilmiah: “Pengetahuan yang dicapai tidak melalui metode ilmiah. Misalnya: mitos, dogma (doktrin), pengetahuan intuitif, mimpi, dsb.”  Jadi ilmu (pengetahuan ilmiah) merupakan bagian dari pengetahuan manusia. Tetapi tidak semua pengetahuan manusia bersifat ilmiah.
  • 10. 2. Syarat-2 Ilmu Suatu pengetahuan dapat disebut ilmu jika memenuhi 3 syarat pokok: a. Memiliki obyek (sasaran, masalah, persoalan) yang dapat dijangkau melalui metode ilmiah. b. Memiliki metode yang diakui sebagai metode ilmiah. c. Disusun secara sistematis (memiliki sistematika yang logis, runtut, koheren).
  • 11. Syarat pengetahuan ilmiah lainnya:  Suatu ilmu harus mempunyai dinamika. Artinya ilmu pengetahuan harus senantiasa tumbuh dan berkembang untuk mencapai kesempurnaan diri.  Suatu ilmu harus praktis. Artinya, ilmu harus berguna atau dapat dipraktikkan untuk kehidupan sehari-hari.  Suatu ilmu harus diabdikan untuk kesejahteraan umat manusia. (Daien Indrakusuma, : 14-15).  Ilmu harus berada pada tahap intelektual, tidak sekadar indrawi.  Ilmu harus ”pasti”, paling tidak jika peastian itu adalah mungkin mengenai obyek yang dipertimbangkan oleh orang yang mengetahui.  Harus memberikan suatu kajian mendalam terhadap kausa-kausa dari obyek yang sedang dibahas. (Henry van Laer, :3)
  • 12. 2.a. Obyek Ilmu Obyek suatu ilmu secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu:Obyek material dan obyek formal.  Obyek material, yaitu bahan atau masalah yang menjadi sasaran pembicaraan atau penyelidikan dari suatu ilmu. Misalnya, tentang manusia, binatang, benda-benda, dan sebagainya.  Obyek formal, yaitu sudut tinjauan dari penyelidikan atau pembicaraan suatu ilmu pengetahuan. Misalnya obyek material ”manusia” dapat dikaji (dijadikan obyek formal) dari bermacam-macam sudut pandang. Berbagai ilmu bisa memiliki obyek material sama. Tetapi obyek formalnya harus berbeda antara satu ilmu dengan lainnya. Contoh: Manusia secara bersama-sama menjadi obyek material biologi, psikologi, sosiologi, antropologi, dsb. Tetapi manusia dari segi biologik menjadi obyek formal studi antropobiologi. Dari segi psikologik (kejiwaan dan perilaku) menjadi obyek studi psikologi. Dari segi interaksi sosialnya menjadi obyek formal sosiologi. dll.
  • 13. 2.b. Metode Ilmu Metode-metode yang dipergunakan dalam penyelidikan ilmiah bermacam-macam, antara lain:  Metode deskriptif dan inferensial;  Studi genetik, perkembangan, atau pertumbuhan;  Studi kasus dan studi klinikal;  Studi eksperimental;  Survei;  Metode historik dan analisis filosofik.
  • 14. Metode Ilmu Lanjutan…  Metodologi penelitian dan pengembangan ilmu, tidak dapat dipisahkan dari metode pengumpulan data.  Metode-metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penyelidikan ilmiah bermacam-macam, antara lain: 1. Metode observasi, yaitu pengamatan secara teliti terhadap peristiwa- peristiwa, berulangkali, dalam jangka waktu yang cukup lama. 2. Metode eksperimen, yaitu dengan mengadakan percobaan-percobaan, berulangkali, sehingga didapatkan suatu kesimpulan yang tetap. 3. Metode angket (questionaire), yaitu dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan secara tertulis untuk memperoleh jawaban. Dari jawaban yang terkumpul diambil suatu kesimpulan. 4. Metode wawancara (interview), yaitu dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada responden untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang diperlukan, kemudian diolah dan disimpulkan. 5. Metode test, yaitu dengan memberikan test kepada seorang atau sekelompok orang untuk dikerjakan. Dari hasil test tersebut kemudian diadakan pembahasan. Test dapat berbentuk pertanyaan-pertanyaan, suruhan-suruhan, atau tugas-tugas. 6. Dan lain sebagainya.
  • 15. 2.c. Sistematika Ilmu  Ilmu sebagai sistem dapat diartikan bahwa ilmu memiliki komponen-komponen yang berhubungan satu sama lain. Karena itu, penyusunan ilmu harus sistematis atau menggunakan sistematika tertentu.  Sedangkan sistematika dimaksudkan sebagai tata urutan logis dalam pembahasan komponen-komponen ilmu.  Contoh sistematika ilmu:  Perumusan masalah (Termasuk latar belakang dan studi pendahuluan);  Pengamatan dan deksripsi;  Penjelasan (pembahasan);  Kesimpulan atau ramalan (hukum, teori) dan kontrol.
  • 16. 3. Fungsi/Peran Ilmu Fungsi atau peran utama ilmu: 1. Menjelaskan scr rasional, logis, sistematis, dan didukung data dan fakta mengapa dan bagaimana sesuatu hal terjadi. 2. Menemukan hukum-hukum, kausa-kausa, hubungan-hubungan antar variabel. 3. Menggunakan hukum-hukum (teori) yang dimiliki untuk memprediksi (meramalkan) sesuatu yang akan terjadi. (A.F. Chalmers, 1993:5)
  • 17. 4. Tujuan Ilmu  Tujuan utama ilmu adalah menemukan pengetahuan yang benar (kebenaran) sehingga dapat dipergunakan untuk peningkatan kualitas hidup manusia.  Ada tiga teori kebenaran: 1. Teori Korespondensi, yaitu suatu pernyataan dikatakan benar jika ada kesesuaian (korespondensi) dengan ‘fakta’. 2. Teori Koherensi, yaitu jika suatu pernyataan ada konsistensi atau ada keselarasan seluruh pernyataan- 2nya. 3. Teori Pragmatis, yaitu bahwa kebenaran sesuatu terletak pada kegunaannya, kemungkinan dapat dilaksanakannya, atau konsekuensi-2 yang memuaskan.
  • 18. 5. Status Kebenaran Ilmu  Kebenaran ilmu bukan satu-satunya kebenaran. Kebenarannya juga bersifat subyektif (relatif), tetapi relativitasnya akan bernilai semakin tinggi apabila mendapat dukungan intersubyektif. Lebih dari itu, kebenaran ilmu lebih bisa dipertanggungjawabkan dibandingkan dengan pengetahuan lainnya, terutama pengetahuan yang bersifat mitis (mitos).
  • 19. 6. Substansi / Isi Ilmu  Pengetahuan ilmiah berisi konsep-konsep, hukum-hukum dan teori-teori. - Misalnya dari Astronomi: Planit-planit bergerak menurut garis ellips mengitari suryanya. - Dari Psikologi: Binatang pada umumnya mempunyai suatu kebutuhan inheren untuk melampiaskan sesuatu yang agresif.
  • 20.  Struktur Ilmu Pendidikan (Obyek, Metode, dan Sistematika Ilmu Pendidikan) Pendidikan dpt dikategorikan sbg ilmu jika memenuhi 3 syarat pokok, yaitu: memiliki obyek, metode, dan sistematika. Dari ketiga syarat tsb., pendidikan telah memenuhi, yakni memiliki obyek, metode, dan sistematika sebagaimana diuraikan berikut.
  • 21. a. Obyek Ilmu Pendidikan  Obyek material ilmu pendidikan adalah manusia (subyek didik sbg “obyek” utama).  Sedangkan obyek formal studi ilmu pendidikan: upaya membantu proses perkembangan multifaset subyek-didik ke tingkat yang normatif lebih baik.  Perkembangan subyek didik tidak hanya satu faset (aspek) tetapi multifaset, meliputi: Biologik-fisiologik, Psikologik, Sosiologik-ekonomik, dan Antropologik-keagamaan. (Noeng Muhadjir, 1993: 16).  Mengingat pendidikan merupakan upaya membantu proses perkembangan subyek didik, maka berbagai aspek yg terkait pengembangan subyek didik juga menjadi obyek ilmu pendidikan, yaitu: 1. Pendidik 2. Materi Pendidikan 3. Metodologi Pengajaran 4. Evaluasi Pendidikan 5. Alat-alat, dan media pendidikan 6. Sumber belajar 7. Milieu/Lingkungan 8. Dasar dan Tujuan Pendidikan
  • 22. b. Metode Ilmu Pendidikan  Metode dan teknik penelitian dan pengembangan yang dapat dipakai untuk ilmu pendidikan mencakup enam klaster pokok, yaitu: 1) metode deskriptif dan inferensial (baik yang kualitatif maupun kuantitatif); 2) studi genetik, perkembangan, atau pertumbuhan (dengan teknik: “cross-section” dan “longitudinal”); 3) Studi kasus dan studi klinikal; 4) studi eksperimental; 5) survei; dan 6) metode historik dan analisis filosofik. (Noeng Muhadjir, 1993:22)  Sedangkan metodologi proses berpikirnya adalah metode berfikir induktio-deduktif, dan deduksio-induktif atau disebut dengan istilah berpikir reflektif, di mana orang mundar-mandir antara induksi dan deduksi tanpa memasalahkan mulainya dari mana. (Noeng Muhadjir, 1993: 23)
  • 23. c. Sistematika Ilmu Pendidikan Alternatif sistematisasi studi ilmu pendidikan:  Pertama, bertolak dari lima unsur dasar pendidikan, yaitu: yang memberi, yang menerima, tujuan baik, cara/jalan baik, dan konteks positif.  Kedua, bertolak dari empat komponen pokok pendidikan, yaitu: kurikulum, subyek didik, personifikasi pendidik, dan ko nteks belajar-mengajar.  Ketiga, bertolak dari tiga fungsi pendidikan, yaitu: pendidikan kreativitas, pendidikan moralitas, dan pendidikan produktivitas.  Keempat, bertolak dari pemaduan unsur dasar dan komponen pokok pendidikan, yaitu: subyek didik, personifikasi pendidik, tujuan normatif dan program pendidikan, dan konteks belajar- mengajar yang mempunyai rentang dari proses belajar sampai ke konteks belajar dan konteks sosial. (Noeng Muhadjir, 1993: 20- 22)  Kelima, bertolak dari cara kerja penelitian, yaitu: rumusan masalah, metode, dan kesimpulan. (Perumusan masalah (Termasuk latar belakang dan studi pendahuluan); Pengamatan dan deksripsi; Penjelasan [pembahasan]; Kesimpulan atau ramalan [hukum, teori] dan kontrol).
  • 24. d. Pengertian Ilmu Pendidikan  Dari uraian mengenai struktur ilmu pendidikan di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu pendidikan adalah pengetahuan ilmiah yang membahas tentang upaya membantu subyek didik berkembang menjadi lebih baik dengan cara yang baik dan dalam konteks positif
  • 25. Fungsi Ilmu Pendidikan 1. Menjelaskan scr rasional, logis, sistematis, dan didukung data dan fakta mengapa dan bagaimana sesuatu hal terjadi dalam konteks pendidikan. 2. Menemukan hukum-hukum, kausa-kausa, hubungan-hubungan antar variabel dalam konteks pendidikan. 3. Menggunakan hukum-hukum (teori) pendidikan untuk memprediksi (meramalkan) kondisi masa depan aspek-aspek yang terkait dengan masalah pendidikan.
  • 26. Tujuan Ilmu Pendidikan  Tujuan utama ilmu pendidikan adalah menemukan pengetahuan yang benar mengenai hukum-2 dan teori-2 pendidikan sehingga dapat dipergunakan untuk peningkatan kualitas proses dan hasil pendidikan.
  • 27. Ilmu-ilmu Bantu Ilmu Pendidikan  Ilmu-ilmu bantu ilmu pendidikan adalah ilmu-ilmu yang dapat menjadi rujukan bagi ilmu pendidikan, khususnya mengenai perkembangan subyek didik, dan faktor-faktor pendidikan lainnya, seperti pendidik, tujuan pendidikan, dsb.  Ilmu-ilmu bantu ilmu pendidikan antara lain: filsafat, biologi, fisiologi, psikologi, sosiologi, psikologi sosial, ekonomi, antropologi, dan ilmu keagamaan. Ilmu-ilmu tersebut menjadi sumber konsultasi untuk memahami proses perkembangan subyek-didik yang multifaset agar upaya membantu proses perkembangan subyek didik dapat dilakukan dengan tepat. (Noeng Muhadjir, 1993: 22)
  • 28. Substansi Ilmu Pendidikan Ilmu Pendidikan berisi Teori Pendidikan. Dengan demikian, mempelajari ilmu pendidikan berarti mempelajari teori pendidikan. Teori Pendidikan berisi: 1. Konsep-konsep (pengertian-2) yang terkait dengan pendidikan, seperti: Pengertian pendidikan, pelatihan,belajar, mengajar, kurikulum, tujuan, metode, penilaian, subyek didik, pendidik, dsb. 2. Dalil-dalil (proposisi, hukum-hukum) mengenai dan terkait dengan pendidikan. Misal: prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi. Kata ”Teori” diartikan sebagai sistem dalil-dalil atau sebuah rangkaian terpadu dari dalil-dalil. Dalil (dalam perspektif teori) artinya pernyataan (statement) tentang sifat fenomenon (hal yang nampak). Namun demikian, makna istilah teori lebih menunjuk kepada aspek dalil.
  • 29. C. TEORI-2 DLM ILMU PENDIDIKAN C. TEORI-2 DLM ILMU PENDIDIKAN  Berbagai Konsep dalam Pendidikan Konsep (concept/construct) secara bahasa berarti pengertian. Secara istilah berarti simbol (bahasa, kata) yang digunakan untuk memaknai fenomena tertentu. Unsur konsep ada 3:  Simbol  Makna  Fenomena/fakta/objek/peristiwa/referensi empirik. Contoh konsep “Mental Juara”: Fenomena (kasus): Dalam pertandingan final sepakbola Piala Eropa antara Italia dengan Perancis tahun 2000, Italia telah unggul 1-0 melalui gol Marco Delvecchio di awal babak kedua yaitu menit ke 56. Keunggulan ini terus dinikmati Italia sampai dengan hitungan detik sebelum pertandingan seluruhnya berakhir dalam injury time. Pada menit ke-94 Silvain Wiltord melesakkan bola ke gawang Italia dan mengubah skor menjadi 1-1. David Rezequet mencipta kemenangan Perancis melalui gol-emasnya di menit ke-103. Perancis memenangi Piala Eropa 2000 dan sekaligus menyandingkan kemenangan itu dengan kemenangan lainnya dalam Piala dunia 1998. Simbol: Fenomena Perancis yang akhirnya memenangkan pertandingan dimana sebelumnya nyaris kalah dari Italia, diberi simbol dengan kata mejemuk “Mental Juara” Makna: Makna dari ‘mental juara” adalah situasi hati yang tak pernah surut untuk berusaha.
  • 30. 1. Pengertian Pendidikan Secara umum pendidikan dapat diartikan:  Usaha sadar, teratur dan sistematis, yang dilakukan oleh orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan  Bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun ruhani untuk mencapai tingkat dewasa.  Aktivitas interaktif antara pendidik dan subyek-didik untuk mencapai tujuan baik dengan cara baik dalam konteks positif.  upaya terprogram dari pendidik mempribadi membantu subyek didik berkembang ke tingkat yang normatif lebih baik dengan cara/jalan yang normatif juga baik.
  • 31. 2. Pendidikan dan Belajar  Pendidikan merupakan bagian dari suatu rangkaian belajar.  Belajar tidak terbatasi oleh konteks kelembagaan seperti sekolah.  Belajar dapat dilakukan scr mandiri (autodidak) atau dg bantuan orang lain dan dapat berlangsung sepanjang hayat.  Belajar dpt diartikan sbg proses yang menghasilkan kemampuan menampilkan tingkah laku ‘manusiawi’ yang baru atau yang berubah dari sebelumnya. Singkatnya, belajar adalah perubahan tingkah laku.  Sebagai rangkaian dari belajar, pendidikan tidaklah terbatas pada sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan tertentu. Karena itu, pendidikan sebagaimana belajar adalah suatu proses sepanjang hayat yang bisa mengambil tempat di berbagai lingkungan dan konteks yang tak terbatas. Bedanya dari belajar, pendidikan mengandung unsur kontrol yang disengaja. Sedang belajar tidak mesti ada kontrol dari pihak lain.
  • 32. 3. Pendidikan, Pengajaran, dan Pelatihan  Pendidikan berbeda dari pengajaran dan pelatihan.  Pendidikan mengandung konotasi tidak sekadar menyampaikan ilmu pengetahuan atau keterampilan sebagaimana pengajaran, tetapi dlm pendidikan ada unsur penanaman nilai-nilai luhur. Pengajaran hanyalah salah satu sarana pendidikan.  Dibandingkan dengan pelatihan, pendidikan mengandung unsur berpikir “reflektif”, yakni pemahaman terhadap hubungan sebab-akibat, sedangkan pelatihan lebih diartikan sebagai aktivitas merespon yang tdk reflektif, tetapi sekadar respons terhadap stimulan. Pelatihan dapat diterapkan kepada binatang maupun manusia. Sedangkan pendidikan tidak dapat diterapkan kepada binatang.
  • 33. 4. Pengajaran dan Pembelajaran  Ada perbedaan filosofis antara pengajaran dan pembelajaran. Pengajaran dipandang sekadar menyampaikan bahan ajar atau keterampilan. Sedangkan pembelajaran diartikan sbg upaya membuat subyek didik belajar. Pengajaran lebih didasarkan pada filosofi “Teacher Centered”, atau guru sebagai pusat kegiatan pendidikan, sedangkan pembelajaran lebih didasarkan pada filosofi “Student Centered”, subyek didik sebagai pusat kegiatan pendidikan.
  • 34. 5. Unsur Dasar dan Komponen Pendidikan Unsur dasar aktivitas pendidikan terdiri dari: 1. Subyek didik 2. Pendidik 3. Tujuan baik 4. Cara/metode yang baik 5. Konteks belajar yang positif. Komponen pokok aktivitas pendidikan: 1. Kurikulum (penjabaran idealisme, cita-2, tuntutan masyarakat, atau kebutuhan tertentu). 2. Subyek didik yang aktif-kreatif. 3. Personifikasi pendidik (orang yang memiliki kepribadian pendidik). 4. Konteks belajar (informasi, layanan, peluang, penampilan, dsb.).
  • 35. 6. Komponen Pembelajaran  Komponen-komponen pembelajaran, secara umum meliputi: 1. tujuan pembelajaran; 2. materi pelajaran; 3. metode pembelajaran; 4. sumber belajar; 5. media untuk belajar; 6. manajemen interaksi belajar-mengajar; 7. evaluasi hasil belajar; 8. anak yang belajar; dan 9. guru kompeten yang mengajar. (Roestiyah N.K., Masalah Pengajaran ..., hlm. 39).
  • 36. 7. Macam-2 Pendidikan  Macam Pendidikan dari segi falsafah atau pandangan hidup: 1. Pendidikan Nasionalis 2. Pendidikan Kolonialis 3. Pendidikan Komunis 4. Pendidikan Liberal 5. Pendidikan Islam 6. Pendidikan Katholik 7. Dsb.
  • 37. Macam Pendidikan dari segi aspek pendidikan: 1. Pendidikan Akhlak/budi pekerti (nilai) 2. Pendidikan Kecerdasan 3. Pendidikan Keindahan/Estetika (nilai) 4. Pendidikan Kewarganegaraan 5. Pendidikan Jasmani, 6. Pendidikan Multikultural. 7. Pendidikan Demokrasi 8. Pendidikan Pluralisme 9. Dsb.
  • 38. Macam Pendidikan dari segi tingkatan-tingkatannya: 1. Pendidikan Pra-sekolah 2. Pendidikan Dasar 3. Pendidikan Menengah 4. Pendidikan Tinggi
  • 39. Macam Pendidikan dari segi umur: 1. Pendidikan Prenatal 2. Pendidikan Bayi 3. Pendidikan Anak 4. Pendidikan Pemuda 5. Pendidikan Orang dewasa
  • 40. Macam Pendidikan dari segi tempat pendidikan: Pendidikan di rumah Pendidikan sekolah/madrasah/pontren Pendidikan di masyarakat  Macam Pendidikan dari segi isi pendidikan:  Pendidikan Umum  Pendidikan Kejuruan
  • 41. Macam Pendidikan dari segi sifat atau keadaan anak yang dididik: 1. Pendidikan Biasa 2. Pendidikan Luar Biasa  Macam Pendidikan dari segi sifat pelaksanaan: 1. Pendidikan Formal 2. Pendidikan Non-Formal 3. Pendidikan Informal
  • 42. 8. Lembaga Pendidikan  Pembicaraan mengenai lembaga pendidikan berkaitan dengan siapa yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Macam-macam lembaga pendidikan a.l: 1. Orang tua (keluarga) 2. Yayasan-yayasan 3. Lembaga keagamaan 4. Negara 5. Dsb.  Sedangkan berkaitan dengan tempat/lingkungan pendidikan dikenal ada istilah Tri Pusat Pendidikan, yaitu: 1. Lingkungan Keluarga 2. Lingkungan Sekolah 3. Lingkungan Masyarakat (lingkungan masyarakat memiliki pengertian sangat luas seluas perkembangan masyarakat)
  • 43. BERBAGAI TEORI (DALIL) DALAM PENDIDIKAN Teori pendidikan adalah suatu pandangan atau serangkaian pendapat ihwal pendidikan yang disajikan dalam bentuk sebuah sistem konsep. Dari segi keluasan, teori pendidikan dibedakan menjadi dua:  Teori-teori umum pendidikan, yaitu teori-teori yg berisi pandangan tentang keseluruhan hal-ihwal pendidikan .  Teori-2 khusus pendidikan, yaitu teori-2 yg berisi pandangan tentang sebagian dari keseluruhan hal-ihwal pendidikan. Dari segi tujuan penyajiannya, teori-2 pendidikan, baik umum maupun khusus, dibedakan menjadi dua kelompok:  Teori umum/khusus preskriptif, yaitu teori-teori pendidikan yg menjelaskan bagaimana seharusnya hal-ihwal pendidikan dilakukan.  Teori umum/khusus deskriptif, yaitu teori-2 yg bertujuan menggambarkan bagaimana keadaan hal-ihwal pendidikan dilakukan.
  • 44. KLASIFIKASI TEORI-TEORI PENDIDIKAN Teori-2 Umum Preskriptif Teori-2 Umum Pendidikan Teori-2 Umum Deskriptif Teori-2 Pendidikan Teori-2 Khusus Preskriptif Teori-2 Khusus Pendidikan Teori-2 Khusus Deskriptif
  • 45. BEBERAPA TEORI UMUM PENDIDIKAN Filsafat Teori-teori Pendidikan Idealisme Esensialisme Realisme Behaviorisme Positivisme Neoskolastisme Perenialisme Rekonstruksionisme Futurisme Pragmatisme Progresivisme Humanisme Eksistensialisme
  • 46. TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN  Menurut C. Asri Budiningsih (2005:12-17), masalah pembelajaran dapat dibedakan dalam dua perspektif teori, yaitu teori preskriptif dan teori deskriptif. Teori preskriptif berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan guru, sedang teori deskriptif berkaitan dengan proses belajar yang dilakukan atau yang terjadi pada siswa. Dengan kata lain, teori pembelajaran mengungkapkan hubungan antara kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan proses-proses psikologis dalam diri si belajar, sedangkan teori belajar mengungkapkan hubungan antara kegiatan si belajar dengan proses-proses psikologis dalam diri si belajar. Atau, teori belajar mengungkapkan hubungan antara fenomena yang ada dalam diri si belajar.
  • 47. HAKIKAT/PENGERTIAN TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN  Teori Belajar *Teori belajar membicarakan hal-hal yang menyangkut cara organisme belajar. *Belajar scr umum diartikan sbg perubahan tingkah laku, baik dalam pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. * Pertanyaan pokok teori belajar: Bagaimana pada organisme terjadi proses belajar atau perubahan tingkah laku?  Teori Pembelajaran *Teori Pembelajaran membicarakan cara bagaimana seseorang mempengaruhi organisme belajar. * Pertanyaan pokok teori pembelajaran: apa yang harus dilakukan guru untuk mempengaruhi individu agar terjadi proses belajar atau perubahan tingkah laku? Teori pembelajaran hendaklah menjawab tiga pertanyaan: • bagaimana guru berlaku • mengapa ia berlaku demikian • apa hasil atau efek tingkahlaku itu. Sumber: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Proyek Pembinaan Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Jakarta Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1984/1985), hlm. 3-4, 13-14.
  • 48. Relevansi Teori Belajar bagi Teori Pembelajaran  Teori belajar mendasari teori pembelajaran.  Teori belajar memberi masukan atau informasi bagi pendidik/pengajar tentang bagaimana secara obyektif dalam diri individu terjadi proses belajar. Informasi itu berguna sebagai dasar menentukan cara paling tepat dalam mengajar atau mempengaruhi individu agar belajar (berubah tingkah laku).
  • 49. MACAM-2 TEORI BELAJAR  Teori Belajar Behavioristik  Teori Belajar Kognitif  Teori Belajar Konstruktivistik  Teori Belajar Humanistik  Teori Belajar Sibernetik  Teori Belajar Revolusi-sosio-kultural  Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence)
  • 50. TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK  Pengertian Belajar menurut teori Behavioristik: * Belajar adl perubahan tk lk sbg akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. * Stimulus (rangsangan) adl apa saja yg diberikan guru kpd siswa. * Respons adl reaksi atau tanggapan siswa thd stimulus yg diberikan guru.  Jadi, mnrt teori ini suatu organisme akan berubah tk lknya (terjadi proses belajar) jika ada interaksi antara stimulus dan respons.  Implikasi bg teori pembelajaran: agar terjadi proses belajar maka guru harus memberikan stimulus yang membuat siswa memberikan respons.  Tokoh2: Thorndike, Watson, Clark Hull, Edwin Guthrie, dan Skiner.  Kelemahan: *teori ini masih sederhana, tdk mampu menjlskn situasi belajar yg kompleks, seperti kondisi emosi siswa tidak mendapat perhatian. *Teori ini tdk selalu sesuai dg kenyataan. Misalnya: tidak setiap stimulus akan mendapatkan respons.
  • 51.