SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI
PADA BY.NY.HH DENGAN BERAT BADAN RENDAH
DI KLINIK PRATAMA NIAR TAHUN 2021
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1. KRISTINA RAJAGUKGUK
1919002023
2. LUSIANA ANDIKA SITUMORANG
1919002024
3. MAYA SARI SARAGIH
1919002028
4. WULAN DARI
1919002050
DOSEN PEMBEMBIMBING : Lamria Sianturi,
S.Tr.Keb
STIKes MITRA HUSADA MEDAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia yang luar biasa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Persalinan Patologi yang berjudul “Asuhan Kebidanan
Bayi Baru Lahir Patoogi Pada By.Ny.HH Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di
Klinik Pratama Niar”.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pembimbing kami Ibu
Lamria Sianturi, S.Tr.Keb yang telah menjadi preseptor klinik serta
membimbing kami, kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan
masukan kepada kami sehingga tugas makalah Laporan Klinik ini dapat selesai
dengan baik. Tidak lupa ucapan terimakasih kami berikan kepada orang tua kami
yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada kami putri-putrinya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Tentu banyak
kekurangan yang masih luput dari pencermatan kami, semata-mata
kekurangmampuan kami dalam hal bahasa ataupun penguasaan materi. Kritik,
masukan, dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh kami demi
perbaikan makalah ini.
Medan, 16 Agustus 2021
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan
Kata pengantar
Daftar isi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep BBLR
2.2.1 Definisi
2.1.2 Etiologi
2.1.3 Kelompok Umur Kehamilan
2.1.4 Gambaran Klinis
2.1.5 Masalah Pada Bayi Prematur
2.1.6 Prognosis
2.1.7 Penatalaksanaan
BAB 3 STUDI KASUS
3.1 Pengkajian
3.2 Identitas diagnosa / masalah
3.3 Perencanaan
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan
yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram.Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan
kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan
dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga
sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang.Namun kejadian
BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana
kejadian BBLR dapat saja tejadi pada mereka dengan status perekonomian yang
cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin
dan pemanfaatan pelayanan antenatal
Penurunan mortalitas perinatal yang terjadi dengan perbaikan perawatan
obstetric dan neonatus disertai pengurangan jumlah anak cacat. Sebagian besar
BBLR diharapkan dapat bertahan hidup sebagai individu yang normal tetapi
sebagian besar dari mereka tidak dapat bertahan hidup karena faktor biaya antara
10 – 30 % bayi dapat bertahan berat badan < 1 kg saat lahir menderita cacat besar.
BBLR sangat membutuhkan penanganan khusus karena bayi BBLR sangat rentan
terjadi infeksi maupun hipotermi. Banyak kasus-kasus yang ada hubungan dengan
bayi BBLR ini maupun bayi-bayi bermasalah lainnya dan ini sangat utama sekali
karena dapat berakibat pada bayi itu sendiri yaitu akhir dari segalanya adalah
kematian. Angka perfalensi BBLR di Indonesia tinggi sekitar 17-25 % kelahiran
hidup (30 – 40 % adalah kecil masa kehamilan).
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang, penulis dapat menyusun suatu rumusan
masalah yaitu Bagaimana Asuhan Kebidanan Persalinan dengan Berat Bayi
Lahir Rendah.
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan umum
Agar mahasiswa dapat memperluas wawasan dibidang neonatus mengenai
bayi dengan BBLR
1.3.2 Tujuan khusus
- Mengumpulkan data tentang BBLR
- Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada BBLR
- Mengantisipasi masalah potensial pada bayi BBLR
- Mengidentifikasi kebutuhan segera
- Mengembangkan rencana tindakan padabayu BBLR
- Melaksanakan tindnakan sesuai rencana
- Mengevaluasi tindakan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
2.1.1 Pengertian
Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan lahir
rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir.
(Huda dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2013).
Menurut Ribek dkk. (2011). Berat badan lahir rendah yaitu bayi yang
lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi
(dihitung satu jam setelah melahirkan).
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang
dari 2500 gram pada waktu lahir. (Amru Sofian, 2012). Dikutip dalam buku
Nanda, (2013).
2.2 ETIOLOGI
Menurut Huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC (2013). Penyebab
kelahiran bayi berat badan lahir rendah, yaitu:
a. Factor genetik atau kromosom
b. Infeksi
c. Bahan toksik
d. Insufisiensi atau disfungsi plasenta
e. Radiasi
f. Faktor nutrisi
g. Faktor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat pada masa
kehamilan, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan, dan sebagainya.
Selain penyebab diatas ada beberapa penyebab kelahiran berat badan lahir
rendah yang berhubungan, yaitu :
1. Faktor ibu
a. Paritas
b. Abortus spontan sebelumnya
c. Infertilitas
d. Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35
tahun
e. Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat
f. Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah,
perokok
2. Faktor kehamilan
a. Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum
b. Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini
3. Faktor janin
a. Cacat bawaan, infeksi dalam rahim.
b. Infeksi congenital (missal : rubella)
4. Faktor yang masih belum diketahui
2.3 PATOFISIOLOGI
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang
dari 2500 gram pada waktu lahir. Secara umum penyebab dari bayi berat badan
lahir rendah dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain gizi saat hamil yang
kurang dengan umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak hamil dan
persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat, penyakit menahun ibu :
hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok.
BBLR biasanya disebabkan juga oleh hamil dengan hidramnion,
hamil ganda, perdarahan, cacat bawaan, infeksi dalam rahim. Hal ini akan
menyebabkan bayi lahir dengan berat 2500 gram dengan panjang kurang dari 45
cm, lingkar dada kurang dari 30 cm kepala lebih besar, kulit tipis, transparan,
rambut lanugo banyak, lemak kurang, otot hipotonik lemah, pernapasan tak teratur
dapat terjadi apnea biasanya terjadi pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
Kemungkinan yang terjadi pada bayi dengan BBLR adalah Sindrom
aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit
membran hialin, dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35
minggu, hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak,
hipotermia, hipoglikemia, hipokalsemia, anemi, gangguan pembekuan darah,
infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC), bronchopulmonary
dysplasia, dan malformasi konginetal
2.4 TANDA GEJALA
Menurut Huda dan Hardhi. (2013), tanda dan gejala dari bayi berat badan lahir
rendah adalah:
1. Sebelum bayi lahir
a. Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus
prematurus, dan lahir mati.
b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.
c. Pergerakan janin pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih
lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
d. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut
seharusnya. Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion
gravidarum atau perdarahan anterpartum.
2. Setelah bayi lahir
a. Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin
b. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
c. Bayi small for date sama dengan bayi retardasi pertumbuhan
intrauterine.
d. Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam
tubuhnya.
Selain itu ada gambaran klinis BBLR secara umum adalah :
1. Berat kurang dari 2500 gram.
2. Panjang kurang dari 45 cm.
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm.
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
6. Kepala lebih besar.
7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang.
8. Otot hipotonik lemah.
9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea.
10. Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus.
11. Kepala tidak mampu tegak.
12. Pernapasan 40 – 50 kali / menit.
13. Nadi 100 – 140 kali / menit.
2.5 KLASIFIKASI BBLR
Menurut Ribek dkk. (2011), ada 3 klasifikasi dari berat badan lahir rendah,
yakni:
a. Berat badan lahir rendah sedang yaitu bayi lahir dengan berat badan 1501
sampai 2500 gram.
b. Berat badan lahir sangat rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang
dari 1500 gram.
c. Berat badan lahir sangat rendah sekali yaitu bayi lahir dengan berat badan
kurang dari 1000 gram.
2.6 PENATALAKSANAAN
a. Medis
  Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen
  Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)
  Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup
  Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik
yang tepat
b. Penanganan secara umum :
  Penanganan bayi
Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi, maka semakin besar
perawatan yang diperlukan, karena kemungkinan terjadi serangan
sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan didalam
incubator
  Pelestarian suhu tubuh
Bayi dengan berat lahir rendah, mempunyai kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara
memuaskan, asal suhu rectal dipertahankan antara 35,50 C s/d 370
C.Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan
dimana suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha metabolic
yang minimal.
Bayi berat rendah yang dirawat dalam suatu tempat tidur terbuka, juga
memerlukan pengendalian lingkungan secara seksama. Suhu
perawatan harus diatas 25 0 C, bagi bayi yang berat sekitar 2000 gram,
dan sampai 300C untuk bayi dengan berat kurang dari 2000 gram
  Inkubator
Bayi dengan berat badan lahir rendah, dirawat didalam incubator.
Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui “jendela“ atau “lengan
baju“. Sebelum memasukkan bayi kedalam incubator, incubator
terlebih dahulu dihangatkan, sampai sekitar 29,4 0 C, untuk bayi
dengan berat 1,7 kg dan 32,20C untuk bayi yang lebih kecil. Bayi
dirawat dalam keadaan telanjang, hal ini memungkinkan pernafasan
yang adekuat, bayi dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian, observasi
terhadap pernafasan lebih mudah.
  Pemberian oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi
preterm BBLR, akibat tidak adanya alveolo dan surfaktan.
Konsentrasi O2yang diberikan sekitar 30- 35 % dengan menggunakan
head box, konsentrasi o2 yang tinggi dalam masa yang panjangakan
menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat
menimbulkan kebutaan
  Pencegahan infeksi
Bayi preterm dengan berat rendah, mempunyai system imunologi
yang kurang berkembang, ia mempunyai sedikit atau tidak memiliki
ketahanan terhadap infeksi. Untuk mencegah infeksi, perawat harus
menggunakan gaun khusus, cuci tangan sebelum dan sesudah merawat
bayi.
  Pemberian makanan
Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu
mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. ASI
merupakan pilihan pertama, dapat diberikan melalui kateter ( sonde ),
terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya lemah. Bayi
berat lahir rendah secara relative memerlukan lebih banyak kalori,
dibandingkan dengan bayi preterm.
B. Konsep Asuhan Kebidanan Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah
1. Pengkajian
1. Data Subyektif
Data subyektif adalah persepsi dan sensasi klien tentang masalah kesehatan.
Data subyektif terdiri dari:
 Biodata atau identitas pasien: meliputi nama tempat tanggal lahir jenis
kelamin
 Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau
kebangsaan, pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat
 Riwayat kesehatan
a. Riwayat antenatal yang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat
antenatal pada kasus BBLR yaitu:
 Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, hipertensi, gizi buruk, merokok
ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti diabetes mellitus,
kardiovaskuler dan paru.
 Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran multiple,
kelainan kongenital, riwayat persalinan preterm.
 Pemeriksaan kehamilan yang tidak kontinyuitas atau periksa tetapi tidak
teratur dan periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan.
 Hari pertama hari terakhir tidak sesuai dengan usia kehamilan (kehamilan
postdate atau preterm).
 Riwayat natalkomplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat
erat dengan permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji :
 Kala I : perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta
previa.
 Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian obat
penenang (narkose) yang dapat menekan sistem pusat pernafasan.
b. Riwayat post natal
Yang perlu dikaji antara lain :
 Apgar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua AS (0-3)
asfiksia berat, AS (4-6) asfiksia sedang, AS (7-10) asfiksia ringan.
 Berat badan lahir : Preterm/BBLR < 2500 gram, untu aterm  2500 gram
lingkar kepala kurang atau lebih dari normal (34-36 cm).
 Adanya kelainan kongenital : Anencephal, hirocephalus anetrecial
aesofagal.
 Pola nutrisi
Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi
gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga perlu
diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk
mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk mengkoreksi
dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi disamping untuk pemberian obat
intravena.
 Pola eliminasi
Yang perlu dikaji pada neonatus adalah BAB : frekwensi, jumlah,
konsistensi. BAK : frekwensi, jumlah
 Latar belakang sosial budaya
Kebudayaan yang berpengaruh terhadap BBLR kebiasaan ibu merokok,
ketergantungan obat-obatan tertentu terutama jenis psikotropikaKebiasaan
ibu mengkonsumsi minuman beralkohol, kebiasaan ibu melakukan diet ketat
atau pantang makanan tertentu.
 Hubungan psikologis
Sebaiknya segera setelah bayi baru lahir dilakukan rawat gabung dengan ibu
jika kondisi bayi memungkinkan. Hal ini berguna sekali dimana bayi akan
mendapatkan kasih sayang dan perhatian serta dapat mempererat hubungan
psikologis antara ibu dan bayi. Lain halnya dengan BBLR karena memerlukan
perawatan yang intensif
2. Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan
pemeriksaan dengan menggunakan standart yang diakui atau berlaku.
a. Keadaan umum
Pada neonatus dengan BBLR, keadaannya lemah dan hanya merintih.
Keadaan akan membaik bila menunjukkan gerakan yang aktif dan menangis
keras. Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya terhadap
rangsangan. Adanya BB yang stabil, panjang badan sesuai dengan usianya
tidak ada pembesaran lingkar kepala dapat menunjukkan kondisi neonatus
yang baik.
b. Tanda-tanda Vital
Neonatus post asfiksia berat kondisi akan baik apabila penanganan asfiksia
benar, tepat dan cepat. Untuk bayi preterm beresiko terjadinya hipothermi
bila suhu tubuh < 36 C dan beresiko terjadi hipertermi bila suhu tubuh < 37
C. Sedangkan suhu normal tubuh antara 36,5C – 37,5C, nadi normal
antara 120-140 kali per menit respirasi normal antara 40-60 kali permenit,
sering pada bayi post asfiksia berat pernafasan belum teratur .
c. Kulit
Warna kulit tubuh merah, sedangkan ekstrimitas berwarna biru, pada bayi
preterm terdapat lanugo dan verniks.
d. Kepala
Kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom, ubun-
ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan tekanan
intrakranial.
e. Mata
Warna conjunctiva anemis atau tidak anemis, tidak ada bleeding
conjunctiva, warna sklera tidak kuning, pupil menunjukkan refleksi
terhadap cahaya.
f. Hidung
Terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lendir.
g. Mulut
Bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak.
h. Telinga
Perhatikan kebersihannya dan adanya kelainan
i. Leher
Perhatikan kebersihannya karena leher nenoatus pendek
j. Thorax
Bentuk simetris, terdapat tarikan intercostal, perhatikan suara wheezing dan
ronchi, frekwensi bunyi jantung lebih dari 100 kali per menit.
k. Abdomen
Bentuk silindris, hepar bayi terletak 1 – 2 cm dibawah arcus costaae pada
garis papila mamae, lien tidak teraba, perut buncit berarti adanya asites atau
tumor, perut cekung adanya hernia diafragma, bising usus timbul 1 sampai 2
jam setelah masa kelahiran bayi, sering terdapat retensi karena GI Tract
belum sempurna.
l. Umbilikus
Tali pusat layu, perhatikan ada pendarahan atau tidak, adanya tanda – tanda
infeksi pada tali pusat.
m. Genitalia
Pada neonatus aterm testis harus turun, lihat adakah kelainan letak muara
uretra pada neonatus laki – laki, neonatus perempuan lihat labia mayor dan
labia minor, adanya sekresi mucus keputihan, kadang perdarahan.
n. Anus
adanya darah dalam tinja, frekuensi buang air besar serta warna dari faeses.
o. Ekstremitas
Warna biru, gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya patah tulang
atau adanya kelumpuhan syaraf atau keadaan jari-jari tangan serta
jumlahnya.
p. Refleks
Pada neonatus preterm post asfiksia berat reflek moro dan sucking lemah.
Reflek moro dapat memberi keterangan mengenai keadaan susunan syaraf
pusat atau adanya patah tulang
3. Data Penunjang
Data penunjang pemeriksaan laboratorium penting artinya dalam
menegakkan diagnosa atau kausal yang tepat sehingga kita dapat
memberikan obat yang tepat pula. Pemeriksaan yang diperlukan adalah :
  Darah : GDA > 20 mg/dl
  Test kematangan paru
  CRP
  Hb dan Bilirubin : > 10 mg/dl
4. Diagnosa dan Gejala Klinis
1. Sebelum bayi lahir
- Pada anamnese sering dijumpai adanya Riwayat abortus, partus
prematurus dan lahir mati
- Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan
- Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih
lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
- Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang
seharusnya
- Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau
perdarahan anterpartum
2. Setelah bayi lahir
- Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin
- Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
- Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan
intrauterine
- Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam
tubuhnya
(Rustam Mochtar, 2008)
2.1.1 Penanganan
- Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan dengan ketat
o Bayi berat badan dibawah 2 kg 350 C
o Bayi berat badan 2 kg – 2,5 kg 340 C
o Suhu incubator diturunkan 10 C setiap minggu sampai bayi dapat
ditempatkan pada suhu sekitar 34-370 C
- Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat retan akan infeksi. Perhatikan prinsip-prinsip pencegahan
infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
- Pemberian O2
Pemberian O2 untuk bayi ini harus dikendalikan dengan seksama
konsentrasi yang tinggi dalam masa yang panjang akan menyebabkan
timbulnya kerusakan jaringan pada retina bayi sehingga menimbulkan
kebutaan. Bisa diberikan melalui kateter hidung.
- Pengawasan nutrisi / ASI
Reflek menelan BBLR belum sempurna. Oleh sebab itu pemberian nutrisi
harus dilakukan dengan cermat
o Reflek hisap baik : ASI ½ jam setelah lahir
o Reflek hisap lemah : ASI khusus dengan sonde
Frekuensi
 BB < 1250 gr = 24 x minum / hari
 BB 1250 – 2000 = 12 x minum / hari.
 BB >2000 gr = 8 x minum / hari
o Jumlah cairan
 Hari I : 60 cc/ kg / BB / hari
 Hari II : 90 cc/ kg / BB / hari
 Hari III : 120 cc/ kg / BB / hari
 Hari IV : 150 cc/ kg / BB / hari
o Pemberian intravena bila :
 Gangguan pernafasan
 Oral tidak mencukupi
- Penimbangan dengan ketat
o Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu penimbangan berat
badan harus dilakukan dengan ketat.
o Beberapa bayi sangat kecil yang lambat menambah menambah berat badan,
mungkin menderita asidosis metabolic, tetapi ia akan tumbuh cepat setelah
keadaan ini dikoreksi dengan natrium bikarbonal
o Bayi tidak boleh kehilangan lebih dari 10 % berat badan Lahirnya dan ia
akan memperoleh kembali berat badannya dalam 10-14 hari.
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal : 15-08-2021 Jam : 10.00 WIB
Di : Klinik Bidan
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama bayi : By. Ny. “HH”
Tanggal lahir : 15-08-2021
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 dari 1 bersaudara
Nama ibu :Ny. “HH” Nama Ayah : Tn. “JS”
Umur :30 tahun Umur : 35 tahun
Agama :Islam Agama : Islam
Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :IRT Pekerjaan : swasta
Alamat :Marindal II Patumbak
B. KELUHAN UTAMA
Ibu mengatakan bayinya malas menyusu.
C. ANAMNESE
A. Ibu
1. Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Pemeriksaan
- ANC trimester I : 1 x
Keluhan : muntah mual .
Teratur / tidak: teratur
Trimester II : 2 x
Keluhan : -
Teratur / tidak: teratur
Trimester III : 2 x
Keluhan : -
Teratur / tidak: teratur
- Imunisasi : 1x
- HPHT : 15 – 11 - 2020
- HPL : 15 – 08 – 2021
- Golongan darah ibu : tidak dikaji
- Golongan darah bapak : tidak dikaji
- Umur kehamilan : 32 minggu
b) Riwayat Penyakit Kehamilan
Ibu tidak pernah menderita penyakit serius,dalam
hal kehamilan misalnya : perdarahan, hipertensi
,hepatitis, dll.
c) Kebiasaan Ibu Hamil
 Aktivitas : ibu melakukan pekerjaan rumah
tangga seperti memasak, mencuci,
membersikan rumah.
 Makanan : ibu makan 3 x sehari dengan menu
: nasi, sayur – sayuran (bayam
kangkung), tempe, tahu, ayam,
kerupuk.
 Obat – obatan / jamu : ibu tidak pernah minum
obat- obatan maupun jamu
tradisional
 Merokok : ibu tidak pernah mengkonsumsi
rokok.
 Eliminasi : BAB : 1 x sehari, BAK : 5 – 6
x sehari.
2. Riwayat Persalinan Sekarang
a. Jenis persalinan : spontan
b. Pertolongan oleh : Bidan
c. Lamanya persalinan
Kala I : tidak dikaji
Kala II : tidak dikaji
Kala III : tidak dikaji
Kala IV : tidak dikaji
d. Keadaan air ketuban : tidak dikaji
e. Jumlah air ketuban : tidak dikaji
f. Komplikasipersalinan
1. ibu : tidak ada komplikasi
2. bayi : -
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik bayi
Pemeriksaan khusus ( apgas score ) : tidak dikaji
2. Pemeriksaan umum
a. Ku : baik
b. SH : 36 8 C
c. RR : 44x /mt
d. N : 144 x/mt
e. Keaktifan : menagis 
f. Antropomerti
- Berat badan : 1700 gram
- Panjang badan : 45 cm
- Lingkar dada : 28 cm
- Lingkar lengan atas : 8 cm
- Lingkar kepala : 30 cm
3. Pemeriksaan fisik bayi
a. Kepala
- Bentuk : simetris
- UUB : belum menutup
- Monolge : tidak ada
- Caprut subcedamen : tidak ada
- Chepal klematon : tidak ada
- Perdarahan lutracamal : tidak ada
b. Mata
- Bentuk : simetris
- Secret : ada ka/ki
- Perdarahan : tidak ada ka/ki
- Sclera : tidak icterus
- Konjuktiva : tidak anemis
c. Hidung
- Bentuk : simetris
- Atresia loana : tidak ada
- Mukosa : ada
- Gerakan cuping hidung : tidak ada
- Secret : tidak ada
d. Mulut
- Bentuk : simetris
- Bersih/ kotor : bersih
- Saliva : tidak ada
- Palatum mola : ada
- Palatum durum : ada
- Gusi : tidak ada perdarahan
- Bibir : tidak sumbing
- Lidah : tidak ada bereak putih di lidah
e. Muka
- Bentuk : simetris
- Sudrom dwon : tidak ada
- Paralisis saraf fasialis : tidak
f. Telinga
- Bentuk : simetris
- Daun telinga : lengkap,lemak mudah membalik
- Skret : tidak ada ka/ki
g. Leher
- Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada
- Pembesaran vena jugularis : tidak ada
- Gerakan : baik
- Bentuk : normal
h. Dada
- Bentuk : simetris
- pernafasan : normal,RR : 44 x/mt
- Ronchi : tidak ada
- Whesing : tidak ada
- Refraksi : tidak ada
- denyut jantung : teratur
i. Abdomen
-Leopold I : Teraba lunak, tidak bulat dan tidak melenting
TFU: 24 cm, TBJ: (24-11) x 155 = 2.400 gram
Leopold II : Kanan : Teraba bagian-bagian kecil
Kiri : Teraba keras panjang seperti papan
Leopold III : Teraba keras, bulat dan melenting
Leopold IV : Divergen, 3/5 bagian
His : belum ada
- Bissing usus : ada
- Lambung : tidak ada
- Kelainan : tidak ada
j. Tali pusat
- perdarahan : tidak ada
- Kelainan tali pusat : tidak ada
- tali pusat : belum lepas
- keadaan : terbungkus kasa kering steril
- Tanda Infeksi : tidak ada
- pus : tidak ada
k. Kulit
- Warna : merah muda,licin/halus
- Turgor : lemah
- Lanugo : tidak ada
- Oedema : tidak ada
- Cyianosis : tidak ada
- Loritasi : tidak ada
l. Punggung
- Spuia bifida : tidak
- Iritasi kulit : tidak
m. Ekstimitas
» Ekstrimitas atas
- Bentuk :simetris
- Jumlah jari : 10
- Reflek gerakan : lemah
- Kuku jari : panjang
- Teraba : hangat
- Turgor : lemah
- Oedema : tidak ada ka/ki
- Benjolan : tidak ada ka/ki
» Ekstrimitas bawah
- Bentuk : simetris
- Jumlah jari : 10
- Reflek gerakan : ada
- Kuku jari : panjang
- Teraba : hangat
- Turgor : lemah
- Oedema : tidak ada ka/ki
- Benjolan : tidak ada ka/ki
n. Anogenital
- Jenis kelamin : laki –laki (♂)
- Anus : berlubang
- Skrotum : kosong
- Testis : belum turun kedalam
skrotum, rugae
tidak ada.
- Penis : ada , berlubang
o. Reflek
- Woro reflek : ada jika dilanjutkan
- Rooting reflek : lemah
- Swalowing reflek : lemah
- Tonict net reflek : lemah
- Palmar grasp reflek : lemah
p. Pola kliminasi
- BAB : selama tidak dinas tidak ada BAB
- BAK : jam 14.˚˚ – 20 ˚˚ : 2 – 3 x selama dinas
q. Pola nutrisi
Kebutuhan minum :ASI setiap 2 jam atau semaunya bayi
( Adlibitum )
r. Pola kebutuhan sehari – hari
- Diseka 1 x / sehari
- Perawatan tali pusat
- Membersihkan mata
- mengganti popok setiap BAK / BAB
s. Pemeriksaan Laboratorium
- Tidak dikaji
3.1.8 Riwayat biologis
1. Nurtisi
Sebelum hamil Setelah melahirkan
Komposisi Nasi, sayur, tahu,
tempe, ikan,
Nasi, sayur, ikan, tahu,
tempe, telur
Porsi 1 piring 1 piring
Frekuensi 3x sehari 3x sehari
Minum Air putih 6-8 gelas
sehari
Air putih 6-8 gelas
sehari
2. Eliminasi
Sebelum hamil Setelah hamil
Frekuensi BAB 1-2x sehari 1-2x sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada
Frekuensi BAK 5-6x sehari 7-8x sehari
Masalah Tidak ada Tidak ada
3. Istirahat/tidur
Sebelum hamil Setelah hamil
Siang 1-2 jam 1-2 jam
Malam 6-7 jam 6-7 jam
Masalah Tidak ada Tidak ada
4. Personal Hygien
Sebelum hamil Saat hamil
Mandi 2x sehari 2x sehari
Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
Potong kuku 1x seminggu 1x seminggu
Cuci rambut 2x seminggu 2x seminggu
3.2 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin
Tanggal : 15 Agustus 2201 Pukul : 13.00 Wib
KALA I
SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama : Mules-mules sejak pukul 10:00 wib, keluar lendir bercampur
darah dari kemaluan.
2. Riwayat kehamilan sekarang
HPHT : 22 November 2021
TTP : 15 Agustus 2021
Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : 15-17 kali
Kesiapan menghadapi persalinan : Siap
Pendamping persalinan yang diinginkan : Suami
3. Makan terakhir 12.00 Wib
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda Vital
TD : 110/80 mmHg Pols : 78 x/i
Suhu : 36 ◦C Pernafasan : 24 x/i
TB : 153 cm LILA : 27 cm
BB : 64 kg BB sebelum hamil : 53 kg
3. Pemeriksaan Khusus
a.Abdomen
Inspeksi : Membesar dengan arah memanjang,dan tidak ada luka bekas
operasi.
Palpasi : TFU 34 cm, PU-KA, presentasi kepala, sudah masuk PAP
TBBJ : ( TFU-11) x 155 = ( 34-11) x 155 = 3.565 gram
His : Ada 3x dalam 10 menit durasi 30 detik
DJJ : 136 x/menit
b. Anogenital
Pengeluaran : Keluar lendir bercampur darah
Selaput ketuban : Utuh
Presentasi : Kepala, UUK
Penurunan : 3/5
Penyusupan kepala : 0
Pembukaan : 5 cm, portio menipis.
ANALISA
GIII PII A0 usia kehamilan 39-40 minggu, janin hidup, tunggal, Punggung kanan,
sudah masuk PAP, presentasi kepala, inpartu kala I fase aktif.
PENATALAKSANAAN
1. Mendampingin ibu dan melakukan pemantauan kemajuan persalinan : His
dan DJJ setiap 30 menit :
- Pukul : 13.30 : Kontraksi 3x dalam 10 menit durasi 30 detik, DJJ : 136
x/i
- Pukul : 14.00 : Kontraksi 3x dalam 10 menit durasi 35 detik, DJJ : 137
x/i
- Pukul : 14.30 : Kontraksi 3x dalam 10 menit durasi 35 detik, DJJ : 138
x/i
- Pukul : 15.00 : Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 40 detik, DJJ : 135
x/i
- Pukul : 15.30 : Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 45 detik, DJJ : 136
x/i
- Pukul : 16.00 : Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 45 detik, DJJ : 138
x/i
- Pukul : 16.30 : Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 45 detik, DJJ : 137
x/i
Pembukaan,tekanan darah,dan penurunan kepala dipantau setiap 4 jam :
- Pukul 17:00 pembukaan lengkap, TD : 110/80, penurunan kepala
0/5
2. Memberikan informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik. Ibu telah mengerti tentang
hasil pemeriksaan.
3. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga proses dan kemajuan
persalinan. Ibu dan keluarga sudah mengerti.
4. Memberitahukan kepada ibu tentang IMD yang akan dilakukan setelah
bayi lahir yaitu meletakkan bayi di dada ibu dan bayi akan mencari dan
menghisap putting susu ibu.
5. Memberi ibu makan dan minum untuk menambah tenaga ibu. Ibu sudah
makan dan minum.
6. Memberikan dukungan kepada ibu agar ibu siap menghadapi
persalinannya. Ibu siap menghadapi persalinan.
7. Menganjurkan ibu untuk melakukan perubahan posisi sesuai dengan
keinginan ibu, jika ibu ingin di tempat tidur sebaiknya dianjurkan miring
ke kiri. Ibu sudah dalam posisi yang nyaman.
8. Melakukan pemeriksaan dalam ketuban pecah spontan jernih dan
pembukaan 10 cm.
DATA PERKEMBANGAN PADA KALA II
Tanggal : 15 Agustus 2021 Pukul : 17.00 Wib Putri
SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnyasemakin sering mules ingin BAB dan ingin meneran.
OBJEKTIF
a. His kuat 4x dalam 10 menit durasi 50 detik, DJJ 140 x/menit
b. Anus dan vulva membuka, perineum menonjol
c. Darah dan lendir bertambah banyak
d. Pembukaan lengkap, ketuban pecah spontan jernih, penurunan kepala 0/5
ANALISA
Inpartu Kala II
PENATALAKSANAN
1. Memeriksa kelengkapan alat
2. Memakai APD (celemek,sepatu boot,handscoen)
3. Terlihat vulva dan sfingter ani membuka, perineum menonjol. Posisi kan
ibu litotomi, letakan kain segitiga dibawah bokong, kepala terlihat
diperineum 5-6 cm, pimpin ibu meneran saat HIS adekuat.
4. Menolong kelahiran kepala bayi dengan melindungi perineum dengan satu
tangan yang dilapisi kain segitiga sementara tangan yang lain menahan
kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.
5. Memeriksa lilitan tali pusat, setelah putar paksi luar lahirkan bahu depan
dan bahu belakang dengan maneuver atas dan bawah,sanggah susur
sampai pergelangangan kaki.
6. Bayi lahir spontan jam 17.25 wib BUGAR jenis kelamin perempuan, BB
2300 gram PB 49cm. Nilai keadaan bayi kemudian keringkan dengan
handuk, dan letakkan bayi diatas perut ibu
7. Memastikan janin tunggal. Tidak teraba janin kedua.
DATA PERKEMBANGAN PADA KALA III
Tanggal : 15 Agustus Pukul : 17.30 Wib
SUBJEKTIF
Ibu merasa lelah, perut terasa mules.
OBJEKTIF
TD : 110/70 mmHg, Pols : 88 x/menit, TFU setinggi pusat, janin tunggal, uterus
globuler, tali pusat terlihat di vulva, ada semburan darah dari vagina.
ANALISA
Inpartu kala III
PENATALAKSANAN
1. Menginformasikan pada ibu bahwa ibu akan diberikan oksitosin 10 UI
secara intramuskuler agar plasenta cepat lahir. Ibu setuju.
2. Mengklem tali pusat 1-2 cm dari umbilicus dan 2-3 cm dari klem pertama,
potong tali pusat, dan kemudian menjempit tali pusat dengan cord
umbilical dan membungkusnya dengan kassa steril.
3. Melakukan peregangan tali pusat terkendali kemudian meneilai tanda-
tanda pelepasan plasenta, tali pusat memanjang dan ada semburan darah,
terlihat adanya tanda-tanda pelepasan plasenta kemudian pindahkan klem
5-10 cm dari vulva.
4. Melahirkan plasenta dengan cara tangan kiri diatas simfisis secara dorso
cranial,tangan kanan melakukan PTT sejajar lantai, setelah plasenta
tampak 2-3 cm divulva kedua tangan memilin searah jarum jam sampai
plasenta lahir, plasenta lahir lengkap pukul 17:35 WIB, kotiledon lengkap
selaput ketuban utuh.
5. Melakukan masase uterus selama 15 detik dan lihat ada atau tidak
rembesan darah. Uterus sudah dimasase.
6. Mengobservasi laserasi jalan lahir. Tidak ada laserasi jalan lahir.
DATA PERKEMBANGAN PADA KALA I V
Tanggal : 15 Agustus 2021 Pukul: 17.50 Wib
SUBJEKTIF
Ibu merasa lelah tetapi senang karena bayinya sudah lahir
OBJEKTIF
TD : 120/70 mmHg, Pols: 84x/menit, RR: 24x/menit, Suhu: 36,7 °C, uterus teraba
bulat dan keras, TFU:2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan
dalam batas normal.
ANALISA
Inpartu kala IV
PENATALAKSANAN
1. Memantau keadaan ibu 2 jam pertama:
1 jam pertama 4 kali setiap 15 menit sekali dan 1 jam kemudian 2 kali setiap 30
menit sekali.
Pemantauan 2 jam post partum
Jam
ke
Waktu TD HR Suhu TFU Kontraksi
uterus
Kandun
g kemih
Darah
yang
keluar
1 17.50 110/90 78 36˚C 2 jari di
bawah
pusat
Baik Kosong ±50cc
18.05 110/90 80 36˚C 2 jari di
bawah
pusat
Baik 50cc ±30cc
18.20 110/90 80 36˚C 2 jari di
bawah
pusat
Baik Kosong ±20cc
18.35 120/70 78 36˚C 2 jari di
bawah
pusat
Baik Kosong ±20cc
2 19.05 120/70 78 36˚C 2 jari di
bawah
pusat
Baik 50cc ±10cc
19.35 120/70 80 36˚C 2 jari di
bawah
pusat
Baik kosong ±10cc
Pemantauan 2 jam post partum sudah dilakukan, tanda vital normal, tidak ada
perdarahan abnormal dan keadaan ibu baik.
2. Mengajarkan keluarga cara memasase yang benar, dengan cara membimbing
secara bersamaan.
3. Mendekontaminasikan alat kedalam larutan klorin dan membersihkan ibu
Alat sudah didekontaminasikan dan ibu sudah dalam keadaan bersih
4. Memberikan suntikan Vit K 1 cc secara IM dipaha bagian luar bayi dan
mengoleskan salep mata.
5. Memberitahu ibu dan keluarga tanda bahaya kala IV seperti
perdarahan,pusing,pandangan kabur dan demam.
Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kala IV
6. Memberikan nutrisi yang cukup kepada ibu
Ibu telah makan dan minum.
7. Mendokumentasikan hasil asuhan kedalam partograf
Asuhan sudah didokumentasikan.
II. INTERPRESTASI DATA
Tgl / jam Dx masalah / kebutuhan Data dasar
16 Agustus
‘21
14.˚˚ wib
Dx :
Bayi dengan BBLR
Masalah :
Gangguan pencernaan
nutrisi
Kebutuhan
Perawatan bayi sehari –
hari
Ds : ibu mengatakan bahwa anaknya
dengan berat badan kurang.
Do : - Ku baik
- Antropometri :
 BB : 1700 Kg
 PB : 45 cm
 LIDA : 28 cm
 LIKA : 30 cm
 TTV : SH : 36 ˚ C
RR : 44 x / mt
N : 144 x/ mt
- Kulit merah muda , licin / halus
- Lanugo tidak ada
- Daun telinga ,lengkap ,lemak ,
mudah membalik
- Testis belum turun ke dalam
skrotum , rugal tidak ada
- Umur kehamilan 32 minggu.
Ds : ibu mengatakan bayinya malas
menyusu
Do : ku baik
- TTV : SH : 36 ˚ C
RR : 44 x / mt
N : 144 x / mt
- BB : 1700 Kg
- PB : 45 cm
- bayi minum ASI Adlibitum
- daya hidup bayi lemah
Ds : -
Do : - tali pusat belum lepas
- keadaan tali pusat terbungkus kasa
kering steril
- menangis bila popok basah
- di beri ASI
- di dalam lukabator
III. INTERVENSI
Dx masalah /
kebutuhan
Intervensi Rasional
Dx :
Bayi dengan BBLR
Tujuan :
 bayi tumbuh dan
berkembang normal
tanpa komplikasi .
 bayi dalam keadaan
sehat.
Kreteria hasil :
- ku baik
- suhu : 36 – 37 ˚ C
- pernafasan : 40 – 60 x / mt
- denyut jantung : 120 – 160 x
Intervensi :
1. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan bayi..
2. Letakkan bayi pada tempa
yang hangat dan selimuti .
3. Observasi keadaan umum dan
tanda – tanda vital .
1. Mencegah terjadinya
infeksi silang
2. Tempat yang hangat
dapat menghindarkan
bayi hipoterani /
untuk menjaga
kehangatan tubuh
bayi
3. Untuk mengetahui
keadaan umur bayi
dan dapat digunakan
sebagai petunjuk
untuk intevensi
selanjutnya
Masalah :
Gangguan pemenuhan
Nutrisi
4. Melakukan kalaborasi dengan
dokter.
Tujuan :
 Memenuhi Nutrisi bayi .
 Bayi tumbuh dan
berkembang dengan normal.
Kriteria hasil :
- ku baik
- TTV : SH : 36 – 37 ˚C
RR : 40 – 60 x / mt
HR : 120 – 160 x / mt
- BB bertambah sesuai
perkembangan dan umur .
- BAK : 7 – 8 x / hr.
- BAB : 3 – 4 x / hr .
- Tidak ada muntahan .
- Reflek hisap dan telan baik.
Intervensi :
1 Beriakan ASI saja semaunya
bayi ( adliblitum ) atau setiap
2 jam sekali .
2 Latih reflek hisap bayi
dengan menetakkan pada ibu
atau perpipet .
3 Timbang berat badan bayi 2 x
/ hr
4 Perhatikan frekuensi BAB
dan BAK .
4. Untuk penangan tepat
dan efektif.
1. pemberian ASI saja
sesuai keinganan bayi
dapat memenuhi
kebutuhan Nutrisi
bayi.
2. Untuk mencegah
terjadinya
ketergantungan soude
dan melatih bayi untuk
pemenuhan kebutuhan
nutrisi per oral .
3. Dapat deketahui
perkembangan ,
pertumbuhannya dan
keadaan gizinya .
4. Untuk mengetahui
Intake dan out put .
Kebutuhan :
Perawatan bayi sehari
– hari
Tujuan :
Perawatan bayi sehari – hari dapat
terpenuhi
Kriteria hasil :
 Bayi tampak bersih .
 Bayi tenang ,nyaman , dan
tidak rewel .
 Tali pusat bersih , kering,
tidak berbau .
 Lingkungan bersih dan
kering.
Intervensi :
1. Seka bayi 1x / hr dan olesi
dengan minyak talon.
2. Ganti pakaian / popok
linen, tempat tidur tiap kali
basah / kotor .
3. Rawat tali pusat bayi setiap
sesudah mandi / terlihat
kotor .
4. Jaga suhu dai dalam
lukubator .
1. Untuk menjaga
kehangatan bayi
2. Dapat menghindarkan
bayi dari bahaya
Infeksi , Iritasi kulit
,hipotermi , dan dapat
menigkatkan
kemampuanya .
3. Perawatan tali pusat
akan membuat cepat
kering dan terhindar
dari Infeksi .
4. Untuk menjaga
kehangatan bayi.
IV. IMPLEMENTASI
Jam / tgl Dx masalah / kebutuhan Implementasi
16 Agst ‘21
14.00 wib
Dx :
Bayi dengan BBLR
Masalah :
Gangguan pemenuhan
Nutrisi
Kebutuhan : perawatan bayi
sehari – hari .
1. mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan bayi .
2. mempertahankan suhu bayi tetap
optimal dan meletakkan bayi pada
tempat hangat dan selimuti .
3. mengobservasi keadaan umum dan
tanda – tanda vital .
4. melakukan kalaborasi dengan
dokter .
1. memberikan ASI semaunya bayi
( adliblitum ) atau tiap – tiap 2 jam
sekali .
2. memberiakan bayi pada ibunya
untuk ditetek ( membantu ibu
meneteki bayi yang benar).
3. Memperhatikan frekwensi BAB dan
BAK .
1. Menyeka bayi 1x /hr dan mengolesi
minyak telon
2. Mengganti pakaian ,popok .
3. Merawat tali pusat bayi sesudah di
seka.
4. Menjaga suhu dalam lukubator.
V. EVALUASI
Tgl / jam Dx/ masalah / kebutuhan Evaluasi
17 Agst ‘21
08.00 wib
Dx :
Bayi dengan BBLR
S : -
O : Ku baik
- TTV : SH : 36 8 C
N : 148 x/mt
RR : 48 gram
- BB : 1700 gram
- lambung : tidak
- BAB : -
- BAk : 2 – 3 x/ selama
Masalah :
Gangguan pemenuhan
Nutrisi
Kebutuhan :
Perawatan bayi sehari -
hari
dinas
A : bayi dengan BBLR
P : rencana dilanjutkan
S : ibu mengatakan bayinya sudah
bisa menyusu
O : BB : 1700 gram
Ku : baik
- tidak ada tumpahan
- minum ASI adliblitum atau
tiap 2 jam sekali .
- BAB : -
- BAK : 2 – 3 x /hr selama
dinas
- Bayi sudah mulai mau
menghisap puting susu ibu .
A : masalah belum teratasi .
P : lanjutkan
- memberikan ASI saja
- membantu ibu meneteki bayi
Dengan benar .
S : -
O : - Bayi tampak bersih
- bayi tampak nyaman .
- tali pusat tampak terbungkus
kasa steril
- pakaian dan limen tempat tidur
Tampak bersih dan kering .
A : kebutuhan perawatan bayi sehari
- hari terpenuhi .
P : lanjutkan rencana selanjutnya .
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam melaksanakan Asuhan kebidanan pada By “ HH “ umur 3 hari
dengan Bab II ( tinjauan teori ) tidak ada kesenjangan .Bayi sudah mulai menyusu
dengan baik sehingga pemenuhan Nutrisi bayi terpenuhi .
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah kondisi ketika berat badan bayi
yang baru lahir berada di bawah kisaran normalnya. Sesaat setelah dilahirkan,
panjang atau tinggi serta berat badan bayi akan diukur dan ditimbang. Berat badan
bayi dikatakan normal jika berada di kisaran 2.500 gram hingga 3.500 gr. Bila
berat badan bayi yang baru lahir lebih dari 4.000 gr atau 4 kg, tandanya bayi
tergolong besar.
Petugas kesehatan segera menduga kasus tersebut dengan perencanaan
yang tepat agar tidak menyebabkan komplikasi yang fatal lagi. Evaluasi dilakukan
berdasarkan tinjauan dan Intervasi kebidanan , teratasi atau tidak teratasi
keseluruhan sehingga petugas dapat melihat hasil dari asuhan kebidanan yang
diberikan untuk menentukan langkah berikutnya yang harus diberikan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN .
Setelah mengamati kasus nyata asuhan kebidanan pada By “ HH “ umur 3
hari dengan BBLR , maka dapat disimpulkan :
1. BBLR adalah :
2. antara teori yang telah didapat dengan kasus nyata yang telah diambil tidak
ada perubahan yang sangat mencolok .
3. keterlibatan keluarga dalam asuhan kebidanan sangat penting , karena
keluarga bisa membantu memberikan motivasi sehinga ibu bisa
memperlihatkan bayinya dengan serius.
B.SARAN
1. Dalam memberikan asuahan kebidanan seorang petugas kesehatan harusalah
memandang serta mangkaji pasien itu secara menyeluruh , baik kasih , psikis
biososial cultural , spiritual sehingga dapat membantu proses pemecahan
masalah yang terjadi.
2. Petugas kesehatan harus tanggap dan cepat dalam menangani masalah yang
ada pasien agar dapat mendeteksi sidini mungkin resiko dan komplikasi
BBLR .
3. Petugas kesehatan di harapkan melakukan pemeriksaan secara teliti agar
diagnosa yang di tetapkan tepat , tindakan dan terapi tepat pula karena
kesalahan dalam pemeriksaan dalam berakibat fatal .
DAFTAR PUSTAKA
Fishman, Marvin A. 2007. Buku Ajar Pediatri, Volume 3 Edisi 20. Jakarta:EGC.
Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan: Difinisi Dan Klasifikasi
2012-2014/Editor,T. Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Suwarwati Dan
Nike Budhi Subekti. Jakarta: EGC.
Huda, Nuratif dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa NANDA NIC-NOC. Jakarta: Media Action.
Ribek, Nyoman dkk. 2011. Aplikasi Perawatan Bayi Resiko Tinggi Berdasarkan
Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Keperawatan: Digunakan
Sebagai Bahan Pembelajaran Praktek Klinik dan Alat Uji Kompetensi.
Denpasar: Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan.
Sofian, Amru. 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri Operatif
Obstetri Sosial Edisi 3 Jilid 1 & 2. Jakarta: EGC
______1961. WHO
Wong, D.L,dkk. 2008. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku
Kedokteran

More Related Content

What's hot

(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatalmartaagustinasirait
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasRahayu Pratiwi
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Operator Warnet Vast Raha
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumcahyatoshi
 
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxPATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxMNabighnaufalshafiq
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix okdesiaulia7
 
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTI
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTIPPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTI
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTIMilla Octaviana
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiWarnet Raha
 
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Rofi'ah Muwafaqoh
 
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)YonaFirdaliRanti
 
Kb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi
Kb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayiKb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi
Kb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayipjj_kemenkes
 
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas Neng Nurhasanah
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal (anik)
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal (anik)Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal (anik)
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal (anik)Fahruddin Nerazzurri
 
Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanMelly anti
 

What's hot (20)

(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
(1)prinsip penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
Asuhan kebidanan ibu hamil pada ny “r“ umur 30th g2 p1 a0
 
PPT LTA KEBIDANAN
PPT LTA KEBIDANANPPT LTA KEBIDANAN
PPT LTA KEBIDANAN
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Askeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partumAskeb nifas 6 jam post partum
Askeb nifas 6 jam post partum
 
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptxPATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
PATOFISIOLOGI PADA KASUS KOMPLEKS-compressed.pptx
 
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
2. soal ukom neonatus 2020 ronalen situmorang fix ok
 
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTI
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTIPPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTI
PPT SEMINAR PROPOSAL LTA 3 KEBIDANAN KEHAMILAN RISTI
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal Contoh askeb bersalin normal
Contoh askeb bersalin normal
 
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
Kelainan dalam lamanya kehamilan smt 4
 
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
Kunjungan neonatus &amp; bbl (yona)
 
Kb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi
Kb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayiKb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi
Kb 1 konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi
 
PPT Kewirausahaan Kepererawatan Baby spa health center
PPT Kewirausahaan Kepererawatan Baby spa health centerPPT Kewirausahaan Kepererawatan Baby spa health center
PPT Kewirausahaan Kepererawatan Baby spa health center
 
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas Tanda-Tanda Bahaya Nifas
Tanda-Tanda Bahaya Nifas
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal (anik)
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal (anik)Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal (anik)
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal (anik)
 
Diagnosa Kehamilan
Diagnosa KehamilanDiagnosa Kehamilan
Diagnosa Kehamilan
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 

Similar to Askeb bblr (20)

Askeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisiAskeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisi
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
 
Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
 
Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)
 
Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
 
226184976 case-fix
226184976 case-fix226184976 case-fix
226184976 case-fix
 
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok ReproduksiModul 2 BBLR Blok Reproduksi
Modul 2 BBLR Blok Reproduksi
 
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
laporan pendahuluan LP ASKAEP BBLR
 
BST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptxBST BBLR REVISI.pptx
BST BBLR REVISI.pptx
 
Makalah blbr
Makalah blbrMakalah blbr
Makalah blbr
 
Makalah blbr
Makalah blbrMakalah blbr
Makalah blbr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 

More from Iska Nangin

bolu berkarekter.docx
bolu berkarekter.docxbolu berkarekter.docx
bolu berkarekter.docxIska Nangin
 
biografi atlet bahasa inggris.docx
biografi atlet bahasa inggris.docxbiografi atlet bahasa inggris.docx
biografi atlet bahasa inggris.docxIska Nangin
 
Blanko Pensiun_0.docx
Blanko Pensiun_0.docxBlanko Pensiun_0.docx
Blanko Pensiun_0.docxIska Nangin
 
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxBIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxIska Nangin
 
BIODATA GISEL 2.docx
BIODATA GISEL 2.docxBIODATA GISEL 2.docx
BIODATA GISEL 2.docxIska Nangin
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahIska Nangin
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahIska Nangin
 
Kearsipan makalah
Kearsipan makalahKearsipan makalah
Kearsipan makalahIska Nangin
 
Manfaat terapi kompelementer
Manfaat terapi kompelementerManfaat terapi kompelementer
Manfaat terapi kompelementerIska Nangin
 
Makalah pelayanan prima
Makalah pelayanan primaMakalah pelayanan prima
Makalah pelayanan primaIska Nangin
 
Makalah anemia dan usg kehamilan2
Makalah anemia dan usg kehamilan2Makalah anemia dan usg kehamilan2
Makalah anemia dan usg kehamilan2Iska Nangin
 
121157797 makalah-umar-bin-khatab
121157797 makalah-umar-bin-khatab121157797 makalah-umar-bin-khatab
121157797 makalah-umar-bin-khatabIska Nangin
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihIska Nangin
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihIska Nangin
 

More from Iska Nangin (17)

bolu berkarekter.docx
bolu berkarekter.docxbolu berkarekter.docx
bolu berkarekter.docx
 
biografi atlet bahasa inggris.docx
biografi atlet bahasa inggris.docxbiografi atlet bahasa inggris.docx
biografi atlet bahasa inggris.docx
 
bms food.docx
bms food.docxbms food.docx
bms food.docx
 
Blanko Pensiun_0.docx
Blanko Pensiun_0.docxBlanko Pensiun_0.docx
Blanko Pensiun_0.docx
 
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docxBIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
BIOTEKNOLOGI-MAKALAH.docx
 
BIODATA GISEL 2.docx
BIODATA GISEL 2.docxBIODATA GISEL 2.docx
BIODATA GISEL 2.docx
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Kearsipan makalah
Kearsipan makalahKearsipan makalah
Kearsipan makalah
 
Manfaat terapi kompelementer
Manfaat terapi kompelementerManfaat terapi kompelementer
Manfaat terapi kompelementer
 
Makalah pelayanan prima
Makalah pelayanan primaMakalah pelayanan prima
Makalah pelayanan prima
 
Makalah anemia dan usg kehamilan2
Makalah anemia dan usg kehamilan2Makalah anemia dan usg kehamilan2
Makalah anemia dan usg kehamilan2
 
Cover makalah
Cover makalahCover makalah
Cover makalah
 
Makalah opec
Makalah opecMakalah opec
Makalah opec
 
121157797 makalah-umar-bin-khatab
121157797 makalah-umar-bin-khatab121157797 makalah-umar-bin-khatab
121157797 makalah-umar-bin-khatab
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Askeb bblr

  • 1. ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PATOLOGI PADA BY.NY.HH DENGAN BERAT BADAN RENDAH DI KLINIK PRATAMA NIAR TAHUN 2021 D I S U S U N OLEH : 1. KRISTINA RAJAGUKGUK 1919002023 2. LUSIANA ANDIKA SITUMORANG 1919002024 3. MAYA SARI SARAGIH 1919002028 4. WULAN DARI 1919002050 DOSEN PEMBEMBIMBING : Lamria Sianturi, S.Tr.Keb STIKes MITRA HUSADA MEDAN PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
  • 2. T.A 2019/2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Karunia yang luar biasa sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Persalinan Patologi yang berjudul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Patoogi Pada By.Ny.HH Dengan Berat Badan Lahir Rendah Di Klinik Pratama Niar”. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pembimbing kami Ibu Lamria Sianturi, S.Tr.Keb yang telah menjadi preseptor klinik serta membimbing kami, kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan masukan kepada kami sehingga tugas makalah Laporan Klinik ini dapat selesai dengan baik. Tidak lupa ucapan terimakasih kami berikan kepada orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada kami putri-putrinya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Tentu banyak kekurangan yang masih luput dari pencermatan kami, semata-mata kekurangmampuan kami dalam hal bahasa ataupun penguasaan materi. Kritik, masukan, dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh kami demi perbaikan makalah ini. Medan, 16 Agustus 2021 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI Lembar pengesahan Kata pengantar Daftar isi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep BBLR 2.2.1 Definisi 2.1.2 Etiologi 2.1.3 Kelompok Umur Kehamilan 2.1.4 Gambaran Klinis 2.1.5 Masalah Pada Bayi Prematur 2.1.6 Prognosis 2.1.7 Penatalaksanaan BAB 3 STUDI KASUS 3.1 Pengkajian 3.2 Identitas diagnosa / masalah 3.3 Perencanaan 3.4 Implementasi 3.5 Evaluasi BAB 4 PEMBAHASAN BAB 5 PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I
  • 4. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang.Namun kejadian BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat saja tejadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin dan pemanfaatan pelayanan antenatal Penurunan mortalitas perinatal yang terjadi dengan perbaikan perawatan obstetric dan neonatus disertai pengurangan jumlah anak cacat. Sebagian besar BBLR diharapkan dapat bertahan hidup sebagai individu yang normal tetapi sebagian besar dari mereka tidak dapat bertahan hidup karena faktor biaya antara 10 – 30 % bayi dapat bertahan berat badan < 1 kg saat lahir menderita cacat besar. BBLR sangat membutuhkan penanganan khusus karena bayi BBLR sangat rentan terjadi infeksi maupun hipotermi. Banyak kasus-kasus yang ada hubungan dengan bayi BBLR ini maupun bayi-bayi bermasalah lainnya dan ini sangat utama sekali karena dapat berakibat pada bayi itu sendiri yaitu akhir dari segalanya adalah kematian. Angka perfalensi BBLR di Indonesia tinggi sekitar 17-25 % kelahiran hidup (30 – 40 % adalah kecil masa kehamilan). 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang, penulis dapat menyusun suatu rumusan masalah yaitu Bagaimana Asuhan Kebidanan Persalinan dengan Berat Bayi Lahir Rendah. 1.3 Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan umum Agar mahasiswa dapat memperluas wawasan dibidang neonatus mengenai bayi dengan BBLR 1.3.2 Tujuan khusus
  • 5. - Mengumpulkan data tentang BBLR - Mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada BBLR - Mengantisipasi masalah potensial pada bayi BBLR - Mengidentifikasi kebutuhan segera - Mengembangkan rencana tindakan padabayu BBLR - Melaksanakan tindnakan sesuai rencana - Mengevaluasi tindakan
  • 6. BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Definisi 2.1.1 Pengertian Bayi berat badan lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (Huda dan Hardhi, NANDA NIC-NOC, 2013). Menurut Ribek dkk. (2011). Berat badan lahir rendah yaitu bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi (dihitung satu jam setelah melahirkan). Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. (Amru Sofian, 2012). Dikutip dalam buku Nanda, (2013). 2.2 ETIOLOGI Menurut Huda dan Hardhi dalam NANDA NIC-NOC (2013). Penyebab kelahiran bayi berat badan lahir rendah, yaitu: a. Factor genetik atau kromosom b. Infeksi c. Bahan toksik d. Insufisiensi atau disfungsi plasenta e. Radiasi f. Faktor nutrisi g. Faktor lain seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat pada masa kehamilan, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan, dan sebagainya. Selain penyebab diatas ada beberapa penyebab kelahiran berat badan lahir rendah yang berhubungan, yaitu : 1. Faktor ibu a. Paritas b. Abortus spontan sebelumnya c. Infertilitas d. Gizi saat hamil yang kurang, umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun e. Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat
  • 7. f. Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok 2. Faktor kehamilan a. Hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum b. Komplikasi kehamilan : preeklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini 3. Faktor janin a. Cacat bawaan, infeksi dalam rahim. b. Infeksi congenital (missal : rubella) 4. Faktor yang masih belum diketahui 2.3 PATOFISIOLOGI Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir. Secara umum penyebab dari bayi berat badan lahir rendah dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain gizi saat hamil yang kurang dengan umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun, jarak hamil dan persalinan terlalu dekat, pekerjaan yang terlalu berat, penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah, perokok. BBLR biasanya disebabkan juga oleh hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan, cacat bawaan, infeksi dalam rahim. Hal ini akan menyebabkan bayi lahir dengan berat 2500 gram dengan panjang kurang dari 45 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm kepala lebih besar, kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang, otot hipotonik lemah, pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea biasanya terjadi pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu. Kemungkinan yang terjadi pada bayi dengan BBLR adalah Sindrom aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum, sindrom distres respirasi, penyakit membran hialin, dismatur preterm terutama bila masa gestasinya kurang dari 35 minggu, hiperbilirubinemia, patent ductus arteriosus, perdarahan ventrikel otak, hipotermia, hipoglikemia, hipokalsemia, anemi, gangguan pembekuan darah, infeksi, retrolental fibroplasia, necrotizing enterocolitis (NEC), bronchopulmonary dysplasia, dan malformasi konginetal 2.4 TANDA GEJALA Menurut Huda dan Hardhi. (2013), tanda dan gejala dari bayi berat badan lahir rendah adalah:
  • 8. 1. Sebelum bayi lahir a. Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus, dan lahir mati. b. Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan. c. Pergerakan janin pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut d. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut seharusnya. Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau perdarahan anterpartum. 2. Setelah bayi lahir a. Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin b. Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu c. Bayi small for date sama dengan bayi retardasi pertumbuhan intrauterine. d. Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya. Selain itu ada gambaran klinis BBLR secara umum adalah : 1. Berat kurang dari 2500 gram. 2. Panjang kurang dari 45 cm. 3. Lingkar dada kurang dari 30 cm. 4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm. 5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu. 6. Kepala lebih besar. 7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang. 8. Otot hipotonik lemah. 9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea. 10. Eksremitas : paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus. 11. Kepala tidak mampu tegak. 12. Pernapasan 40 – 50 kali / menit. 13. Nadi 100 – 140 kali / menit. 2.5 KLASIFIKASI BBLR Menurut Ribek dkk. (2011), ada 3 klasifikasi dari berat badan lahir rendah, yakni: a. Berat badan lahir rendah sedang yaitu bayi lahir dengan berat badan 1501 sampai 2500 gram.
  • 9. b. Berat badan lahir sangat rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1500 gram. c. Berat badan lahir sangat rendah sekali yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 1000 gram. 2.6 PENATALAKSANAAN a. Medis   Resusitasi yang adekuat, pengaturan suhu, terapi oksigen   Pengawasan terhadap PDA (Patent Ductus Arteriosus)   Keseimbangan cairan dan elektrolit, pemberian nutrisi yang cukup   Pengelolaan hiperbilirubinemia, penanganan infeksi dengan antibiotik yang tepat b. Penanganan secara umum :   Penanganan bayi Semakin kecil bayi dan semakin premature bayi, maka semakin besar perawatan yang diperlukan, karena kemungkinan terjadi serangan sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus dilakukan didalam incubator   Pelestarian suhu tubuh Bayi dengan berat lahir rendah, mempunyai kesulitan dalam mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara memuaskan, asal suhu rectal dipertahankan antara 35,50 C s/d 370 C.Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan dimana suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha metabolic yang minimal. Bayi berat rendah yang dirawat dalam suatu tempat tidur terbuka, juga memerlukan pengendalian lingkungan secara seksama. Suhu perawatan harus diatas 25 0 C, bagi bayi yang berat sekitar 2000 gram, dan sampai 300C untuk bayi dengan berat kurang dari 2000 gram   Inkubator Bayi dengan berat badan lahir rendah, dirawat didalam incubator. Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui “jendela“ atau “lengan baju“. Sebelum memasukkan bayi kedalam incubator, incubator terlebih dahulu dihangatkan, sampai sekitar 29,4 0 C, untuk bayi dengan berat 1,7 kg dan 32,20C untuk bayi yang lebih kecil. Bayi dirawat dalam keadaan telanjang, hal ini memungkinkan pernafasan
  • 10. yang adekuat, bayi dapat bergerak tanpa dibatasi pakaian, observasi terhadap pernafasan lebih mudah.   Pemberian oksigen Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi preterm BBLR, akibat tidak adanya alveolo dan surfaktan. Konsentrasi O2yang diberikan sekitar 30- 35 % dengan menggunakan head box, konsentrasi o2 yang tinggi dalam masa yang panjangakan menyebabkan kerusakan pada jaringan retina bayi yang dapat menimbulkan kebutaan   Pencegahan infeksi Bayi preterm dengan berat rendah, mempunyai system imunologi yang kurang berkembang, ia mempunyai sedikit atau tidak memiliki ketahanan terhadap infeksi. Untuk mencegah infeksi, perawat harus menggunakan gaun khusus, cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi.   Pemberian makanan Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. ASI merupakan pilihan pertama, dapat diberikan melalui kateter ( sonde ), terutama pada bayi yang reflek hisap dan menelannya lemah. Bayi berat lahir rendah secara relative memerlukan lebih banyak kalori, dibandingkan dengan bayi preterm. B. Konsep Asuhan Kebidanan Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah 1. Pengkajian 1. Data Subyektif Data subyektif adalah persepsi dan sensasi klien tentang masalah kesehatan. Data subyektif terdiri dari:  Biodata atau identitas pasien: meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin  Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau kebangsaan, pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat  Riwayat kesehatan a. Riwayat antenatal yang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat antenatal pada kasus BBLR yaitu:
  • 11.  Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, hipertensi, gizi buruk, merokok ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti diabetes mellitus, kardiovaskuler dan paru.  Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran multiple, kelainan kongenital, riwayat persalinan preterm.  Pemeriksaan kehamilan yang tidak kontinyuitas atau periksa tetapi tidak teratur dan periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan.  Hari pertama hari terakhir tidak sesuai dengan usia kehamilan (kehamilan postdate atau preterm).  Riwayat natalkomplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengan permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji :  Kala I : perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta previa.  Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian obat penenang (narkose) yang dapat menekan sistem pusat pernafasan. b. Riwayat post natal Yang perlu dikaji antara lain :  Apgar score bayi baru lahir 1 menit pertama dan 5 menit kedua AS (0-3) asfiksia berat, AS (4-6) asfiksia sedang, AS (7-10) asfiksia ringan.  Berat badan lahir : Preterm/BBLR < 2500 gram, untu aterm  2500 gram lingkar kepala kurang atau lebih dari normal (34-36 cm).  Adanya kelainan kongenital : Anencephal, hirocephalus anetrecial aesofagal.  Pola nutrisi Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga perlu diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan kondisi bayi untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga untuk mengkoreksi dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi disamping untuk pemberian obat intravena.  Pola eliminasi Yang perlu dikaji pada neonatus adalah BAB : frekwensi, jumlah, konsistensi. BAK : frekwensi, jumlah  Latar belakang sosial budaya Kebudayaan yang berpengaruh terhadap BBLR kebiasaan ibu merokok, ketergantungan obat-obatan tertentu terutama jenis psikotropikaKebiasaan
  • 12. ibu mengkonsumsi minuman beralkohol, kebiasaan ibu melakukan diet ketat atau pantang makanan tertentu.  Hubungan psikologis Sebaiknya segera setelah bayi baru lahir dilakukan rawat gabung dengan ibu jika kondisi bayi memungkinkan. Hal ini berguna sekali dimana bayi akan mendapatkan kasih sayang dan perhatian serta dapat mempererat hubungan psikologis antara ibu dan bayi. Lain halnya dengan BBLR karena memerlukan perawatan yang intensif 2. Data Obyektif Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan dengan menggunakan standart yang diakui atau berlaku. a. Keadaan umum Pada neonatus dengan BBLR, keadaannya lemah dan hanya merintih. Keadaan akan membaik bila menunjukkan gerakan yang aktif dan menangis keras. Kesadaran neonatus dapat dilihat dari responnya terhadap rangsangan. Adanya BB yang stabil, panjang badan sesuai dengan usianya tidak ada pembesaran lingkar kepala dapat menunjukkan kondisi neonatus yang baik. b. Tanda-tanda Vital Neonatus post asfiksia berat kondisi akan baik apabila penanganan asfiksia benar, tepat dan cepat. Untuk bayi preterm beresiko terjadinya hipothermi bila suhu tubuh < 36 C dan beresiko terjadi hipertermi bila suhu tubuh < 37 C. Sedangkan suhu normal tubuh antara 36,5C – 37,5C, nadi normal antara 120-140 kali per menit respirasi normal antara 40-60 kali permenit, sering pada bayi post asfiksia berat pernafasan belum teratur . c. Kulit Warna kulit tubuh merah, sedangkan ekstrimitas berwarna biru, pada bayi preterm terdapat lanugo dan verniks. d. Kepala Kemungkinan ditemukan caput succedaneum atau cephal haematom, ubun- ubun besar cekung atau cembung kemungkinan adanya peningkatan tekanan intrakranial. e. Mata Warna conjunctiva anemis atau tidak anemis, tidak ada bleeding conjunctiva, warna sklera tidak kuning, pupil menunjukkan refleksi terhadap cahaya.
  • 13. f. Hidung Terdapat pernafasan cuping hidung dan terdapat penumpukan lendir. g. Mulut Bibir berwarna pucat ataupun merah, ada lendir atau tidak. h. Telinga Perhatikan kebersihannya dan adanya kelainan i. Leher Perhatikan kebersihannya karena leher nenoatus pendek j. Thorax Bentuk simetris, terdapat tarikan intercostal, perhatikan suara wheezing dan ronchi, frekwensi bunyi jantung lebih dari 100 kali per menit. k. Abdomen Bentuk silindris, hepar bayi terletak 1 – 2 cm dibawah arcus costaae pada garis papila mamae, lien tidak teraba, perut buncit berarti adanya asites atau tumor, perut cekung adanya hernia diafragma, bising usus timbul 1 sampai 2 jam setelah masa kelahiran bayi, sering terdapat retensi karena GI Tract belum sempurna. l. Umbilikus Tali pusat layu, perhatikan ada pendarahan atau tidak, adanya tanda – tanda infeksi pada tali pusat. m. Genitalia Pada neonatus aterm testis harus turun, lihat adakah kelainan letak muara uretra pada neonatus laki – laki, neonatus perempuan lihat labia mayor dan labia minor, adanya sekresi mucus keputihan, kadang perdarahan. n. Anus adanya darah dalam tinja, frekuensi buang air besar serta warna dari faeses. o. Ekstremitas Warna biru, gerakan lemah, akral dingin, perhatikan adanya patah tulang atau adanya kelumpuhan syaraf atau keadaan jari-jari tangan serta jumlahnya. p. Refleks Pada neonatus preterm post asfiksia berat reflek moro dan sucking lemah. Reflek moro dapat memberi keterangan mengenai keadaan susunan syaraf pusat atau adanya patah tulang
  • 14. 3. Data Penunjang Data penunjang pemeriksaan laboratorium penting artinya dalam menegakkan diagnosa atau kausal yang tepat sehingga kita dapat memberikan obat yang tepat pula. Pemeriksaan yang diperlukan adalah :   Darah : GDA > 20 mg/dl   Test kematangan paru   CRP   Hb dan Bilirubin : > 10 mg/dl 4. Diagnosa dan Gejala Klinis 1. Sebelum bayi lahir - Pada anamnese sering dijumpai adanya Riwayat abortus, partus prematurus dan lahir mati - Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan - Pergerakan janin yang pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut - Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang seharusnya - Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion gravidarum atau perdarahan anterpartum 2. Setelah bayi lahir - Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin - Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu - Bayi small for date sama dengan bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterine - Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya (Rustam Mochtar, 2008) 2.1.1 Penanganan - Mempertahankan suhu dengan ketat BBLR mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat o Bayi berat badan dibawah 2 kg 350 C o Bayi berat badan 2 kg – 2,5 kg 340 C o Suhu incubator diturunkan 10 C setiap minggu sampai bayi dapat ditempatkan pada suhu sekitar 34-370 C
  • 15. - Mencegah infeksi dengan ketat BBLR sangat retan akan infeksi. Perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi. - Pemberian O2 Pemberian O2 untuk bayi ini harus dikendalikan dengan seksama konsentrasi yang tinggi dalam masa yang panjang akan menyebabkan timbulnya kerusakan jaringan pada retina bayi sehingga menimbulkan kebutaan. Bisa diberikan melalui kateter hidung. - Pengawasan nutrisi / ASI Reflek menelan BBLR belum sempurna. Oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat o Reflek hisap baik : ASI ½ jam setelah lahir o Reflek hisap lemah : ASI khusus dengan sonde Frekuensi  BB < 1250 gr = 24 x minum / hari  BB 1250 – 2000 = 12 x minum / hari.  BB >2000 gr = 8 x minum / hari o Jumlah cairan  Hari I : 60 cc/ kg / BB / hari  Hari II : 90 cc/ kg / BB / hari  Hari III : 120 cc/ kg / BB / hari  Hari IV : 150 cc/ kg / BB / hari o Pemberian intravena bila :  Gangguan pernafasan  Oral tidak mencukupi - Penimbangan dengan ketat o Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh. Oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat. o Beberapa bayi sangat kecil yang lambat menambah menambah berat badan, mungkin menderita asidosis metabolic, tetapi ia akan tumbuh cepat setelah keadaan ini dikoreksi dengan natrium bikarbonal o Bayi tidak boleh kehilangan lebih dari 10 % berat badan Lahirnya dan ia akan memperoleh kembali berat badannya dalam 10-14 hari.
  • 16. BAB III TINJAUAN KASUS 3.1 PENGKAJIAN Tanggal : 15-08-2021 Jam : 10.00 WIB Di : Klinik Bidan A. DATA SUBYEKTIF 1. Biodata Nama bayi : By. Ny. “HH” Tanggal lahir : 15-08-2021 Jenis kelamin : Perempuan Anak ke : 1 dari 1 bersaudara Nama ibu :Ny. “HH” Nama Ayah : Tn. “JS” Umur :30 tahun Umur : 35 tahun Agama :Islam Agama : Islam Pendidikan :SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan :IRT Pekerjaan : swasta Alamat :Marindal II Patumbak B. KELUHAN UTAMA Ibu mengatakan bayinya malas menyusu. C. ANAMNESE A. Ibu 1. Riwayat Kehamilan Sekarang a) Pemeriksaan - ANC trimester I : 1 x Keluhan : muntah mual . Teratur / tidak: teratur Trimester II : 2 x Keluhan : - Teratur / tidak: teratur Trimester III : 2 x Keluhan : - Teratur / tidak: teratur
  • 17. - Imunisasi : 1x - HPHT : 15 – 11 - 2020 - HPL : 15 – 08 – 2021 - Golongan darah ibu : tidak dikaji - Golongan darah bapak : tidak dikaji - Umur kehamilan : 32 minggu b) Riwayat Penyakit Kehamilan Ibu tidak pernah menderita penyakit serius,dalam hal kehamilan misalnya : perdarahan, hipertensi ,hepatitis, dll. c) Kebiasaan Ibu Hamil  Aktivitas : ibu melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, membersikan rumah.  Makanan : ibu makan 3 x sehari dengan menu : nasi, sayur – sayuran (bayam kangkung), tempe, tahu, ayam, kerupuk.  Obat – obatan / jamu : ibu tidak pernah minum obat- obatan maupun jamu tradisional  Merokok : ibu tidak pernah mengkonsumsi rokok.  Eliminasi : BAB : 1 x sehari, BAK : 5 – 6 x sehari. 2. Riwayat Persalinan Sekarang a. Jenis persalinan : spontan b. Pertolongan oleh : Bidan c. Lamanya persalinan Kala I : tidak dikaji Kala II : tidak dikaji Kala III : tidak dikaji Kala IV : tidak dikaji d. Keadaan air ketuban : tidak dikaji e. Jumlah air ketuban : tidak dikaji f. Komplikasipersalinan
  • 18. 1. ibu : tidak ada komplikasi 2. bayi : - B. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan fisik bayi Pemeriksaan khusus ( apgas score ) : tidak dikaji 2. Pemeriksaan umum a. Ku : baik b. SH : 36 8 C c. RR : 44x /mt d. N : 144 x/mt e. Keaktifan : menagis  f. Antropomerti - Berat badan : 1700 gram - Panjang badan : 45 cm - Lingkar dada : 28 cm - Lingkar lengan atas : 8 cm - Lingkar kepala : 30 cm 3. Pemeriksaan fisik bayi a. Kepala - Bentuk : simetris - UUB : belum menutup - Monolge : tidak ada - Caprut subcedamen : tidak ada - Chepal klematon : tidak ada - Perdarahan lutracamal : tidak ada b. Mata - Bentuk : simetris - Secret : ada ka/ki - Perdarahan : tidak ada ka/ki - Sclera : tidak icterus - Konjuktiva : tidak anemis c. Hidung - Bentuk : simetris - Atresia loana : tidak ada - Mukosa : ada - Gerakan cuping hidung : tidak ada
  • 19. - Secret : tidak ada d. Mulut - Bentuk : simetris - Bersih/ kotor : bersih - Saliva : tidak ada - Palatum mola : ada - Palatum durum : ada - Gusi : tidak ada perdarahan - Bibir : tidak sumbing - Lidah : tidak ada bereak putih di lidah e. Muka - Bentuk : simetris - Sudrom dwon : tidak ada - Paralisis saraf fasialis : tidak f. Telinga - Bentuk : simetris - Daun telinga : lengkap,lemak mudah membalik - Skret : tidak ada ka/ki g. Leher - Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada - Pembesaran vena jugularis : tidak ada - Gerakan : baik - Bentuk : normal h. Dada - Bentuk : simetris - pernafasan : normal,RR : 44 x/mt - Ronchi : tidak ada - Whesing : tidak ada - Refraksi : tidak ada - denyut jantung : teratur i. Abdomen -Leopold I : Teraba lunak, tidak bulat dan tidak melenting TFU: 24 cm, TBJ: (24-11) x 155 = 2.400 gram Leopold II : Kanan : Teraba bagian-bagian kecil Kiri : Teraba keras panjang seperti papan Leopold III : Teraba keras, bulat dan melenting
  • 20. Leopold IV : Divergen, 3/5 bagian His : belum ada - Bissing usus : ada - Lambung : tidak ada - Kelainan : tidak ada j. Tali pusat - perdarahan : tidak ada - Kelainan tali pusat : tidak ada - tali pusat : belum lepas - keadaan : terbungkus kasa kering steril - Tanda Infeksi : tidak ada - pus : tidak ada k. Kulit - Warna : merah muda,licin/halus - Turgor : lemah - Lanugo : tidak ada - Oedema : tidak ada - Cyianosis : tidak ada - Loritasi : tidak ada l. Punggung - Spuia bifida : tidak - Iritasi kulit : tidak m. Ekstimitas » Ekstrimitas atas - Bentuk :simetris - Jumlah jari : 10 - Reflek gerakan : lemah - Kuku jari : panjang - Teraba : hangat - Turgor : lemah - Oedema : tidak ada ka/ki - Benjolan : tidak ada ka/ki » Ekstrimitas bawah - Bentuk : simetris - Jumlah jari : 10 - Reflek gerakan : ada - Kuku jari : panjang
  • 21. - Teraba : hangat - Turgor : lemah - Oedema : tidak ada ka/ki - Benjolan : tidak ada ka/ki n. Anogenital - Jenis kelamin : laki –laki (♂) - Anus : berlubang - Skrotum : kosong - Testis : belum turun kedalam skrotum, rugae tidak ada. - Penis : ada , berlubang o. Reflek - Woro reflek : ada jika dilanjutkan - Rooting reflek : lemah - Swalowing reflek : lemah - Tonict net reflek : lemah - Palmar grasp reflek : lemah p. Pola kliminasi - BAB : selama tidak dinas tidak ada BAB - BAK : jam 14.˚˚ – 20 ˚˚ : 2 – 3 x selama dinas q. Pola nutrisi Kebutuhan minum :ASI setiap 2 jam atau semaunya bayi ( Adlibitum ) r. Pola kebutuhan sehari – hari - Diseka 1 x / sehari - Perawatan tali pusat - Membersihkan mata - mengganti popok setiap BAK / BAB s. Pemeriksaan Laboratorium - Tidak dikaji 3.1.8 Riwayat biologis 1. Nurtisi Sebelum hamil Setelah melahirkan Komposisi Nasi, sayur, tahu, tempe, ikan, Nasi, sayur, ikan, tahu, tempe, telur Porsi 1 piring 1 piring
  • 22. Frekuensi 3x sehari 3x sehari Minum Air putih 6-8 gelas sehari Air putih 6-8 gelas sehari 2. Eliminasi Sebelum hamil Setelah hamil Frekuensi BAB 1-2x sehari 1-2x sehari Masalah Tidak ada Tidak ada Frekuensi BAK 5-6x sehari 7-8x sehari Masalah Tidak ada Tidak ada 3. Istirahat/tidur Sebelum hamil Setelah hamil Siang 1-2 jam 1-2 jam Malam 6-7 jam 6-7 jam Masalah Tidak ada Tidak ada 4. Personal Hygien Sebelum hamil Saat hamil Mandi 2x sehari 2x sehari Gosok gigi 2x sehari 2x sehari Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari Potong kuku 1x seminggu 1x seminggu Cuci rambut 2x seminggu 2x seminggu
  • 23. 3.2 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Tanggal : 15 Agustus 2201 Pukul : 13.00 Wib KALA I SUBJEKTIF 1. Keluhan Utama : Mules-mules sejak pukul 10:00 wib, keluar lendir bercampur darah dari kemaluan. 2. Riwayat kehamilan sekarang HPHT : 22 November 2021 TTP : 15 Agustus 2021 Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : 15-17 kali Kesiapan menghadapi persalinan : Siap Pendamping persalinan yang diinginkan : Suami 3. Makan terakhir 12.00 Wib OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Umum Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis 2. Tanda Vital TD : 110/80 mmHg Pols : 78 x/i Suhu : 36 ◦C Pernafasan : 24 x/i TB : 153 cm LILA : 27 cm BB : 64 kg BB sebelum hamil : 53 kg 3. Pemeriksaan Khusus a.Abdomen Inspeksi : Membesar dengan arah memanjang,dan tidak ada luka bekas operasi. Palpasi : TFU 34 cm, PU-KA, presentasi kepala, sudah masuk PAP TBBJ : ( TFU-11) x 155 = ( 34-11) x 155 = 3.565 gram His : Ada 3x dalam 10 menit durasi 30 detik DJJ : 136 x/menit b. Anogenital Pengeluaran : Keluar lendir bercampur darah Selaput ketuban : Utuh Presentasi : Kepala, UUK Penurunan : 3/5 Penyusupan kepala : 0 Pembukaan : 5 cm, portio menipis.
  • 24. ANALISA GIII PII A0 usia kehamilan 39-40 minggu, janin hidup, tunggal, Punggung kanan, sudah masuk PAP, presentasi kepala, inpartu kala I fase aktif. PENATALAKSANAAN 1. Mendampingin ibu dan melakukan pemantauan kemajuan persalinan : His dan DJJ setiap 30 menit : - Pukul : 13.30 : Kontraksi 3x dalam 10 menit durasi 30 detik, DJJ : 136 x/i - Pukul : 14.00 : Kontraksi 3x dalam 10 menit durasi 35 detik, DJJ : 137 x/i - Pukul : 14.30 : Kontraksi 3x dalam 10 menit durasi 35 detik, DJJ : 138 x/i - Pukul : 15.00 : Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 40 detik, DJJ : 135 x/i - Pukul : 15.30 : Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 45 detik, DJJ : 136 x/i - Pukul : 16.00 : Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 45 detik, DJJ : 138 x/i - Pukul : 16.30 : Kontraksi 4x dalam 10 menit durasi 45 detik, DJJ : 137 x/i Pembukaan,tekanan darah,dan penurunan kepala dipantau setiap 4 jam : - Pukul 17:00 pembukaan lengkap, TD : 110/80, penurunan kepala 0/5 2. Memberikan informasi kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan bahwa keadaan ibu dan janin baik. Ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan. 3. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga proses dan kemajuan persalinan. Ibu dan keluarga sudah mengerti. 4. Memberitahukan kepada ibu tentang IMD yang akan dilakukan setelah bayi lahir yaitu meletakkan bayi di dada ibu dan bayi akan mencari dan menghisap putting susu ibu. 5. Memberi ibu makan dan minum untuk menambah tenaga ibu. Ibu sudah makan dan minum. 6. Memberikan dukungan kepada ibu agar ibu siap menghadapi persalinannya. Ibu siap menghadapi persalinan.
  • 25. 7. Menganjurkan ibu untuk melakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan ibu, jika ibu ingin di tempat tidur sebaiknya dianjurkan miring ke kiri. Ibu sudah dalam posisi yang nyaman. 8. Melakukan pemeriksaan dalam ketuban pecah spontan jernih dan pembukaan 10 cm. DATA PERKEMBANGAN PADA KALA II Tanggal : 15 Agustus 2021 Pukul : 17.00 Wib Putri SUBJEKTIF Ibu mengatakan perutnyasemakin sering mules ingin BAB dan ingin meneran. OBJEKTIF a. His kuat 4x dalam 10 menit durasi 50 detik, DJJ 140 x/menit b. Anus dan vulva membuka, perineum menonjol c. Darah dan lendir bertambah banyak d. Pembukaan lengkap, ketuban pecah spontan jernih, penurunan kepala 0/5 ANALISA Inpartu Kala II PENATALAKSANAN 1. Memeriksa kelengkapan alat 2. Memakai APD (celemek,sepatu boot,handscoen) 3. Terlihat vulva dan sfingter ani membuka, perineum menonjol. Posisi kan ibu litotomi, letakan kain segitiga dibawah bokong, kepala terlihat diperineum 5-6 cm, pimpin ibu meneran saat HIS adekuat. 4. Menolong kelahiran kepala bayi dengan melindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain segitiga sementara tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. 5. Memeriksa lilitan tali pusat, setelah putar paksi luar lahirkan bahu depan dan bahu belakang dengan maneuver atas dan bawah,sanggah susur sampai pergelangangan kaki. 6. Bayi lahir spontan jam 17.25 wib BUGAR jenis kelamin perempuan, BB 2300 gram PB 49cm. Nilai keadaan bayi kemudian keringkan dengan handuk, dan letakkan bayi diatas perut ibu 7. Memastikan janin tunggal. Tidak teraba janin kedua. DATA PERKEMBANGAN PADA KALA III Tanggal : 15 Agustus Pukul : 17.30 Wib
  • 26. SUBJEKTIF Ibu merasa lelah, perut terasa mules. OBJEKTIF TD : 110/70 mmHg, Pols : 88 x/menit, TFU setinggi pusat, janin tunggal, uterus globuler, tali pusat terlihat di vulva, ada semburan darah dari vagina. ANALISA Inpartu kala III PENATALAKSANAN 1. Menginformasikan pada ibu bahwa ibu akan diberikan oksitosin 10 UI secara intramuskuler agar plasenta cepat lahir. Ibu setuju. 2. Mengklem tali pusat 1-2 cm dari umbilicus dan 2-3 cm dari klem pertama, potong tali pusat, dan kemudian menjempit tali pusat dengan cord umbilical dan membungkusnya dengan kassa steril. 3. Melakukan peregangan tali pusat terkendali kemudian meneilai tanda- tanda pelepasan plasenta, tali pusat memanjang dan ada semburan darah, terlihat adanya tanda-tanda pelepasan plasenta kemudian pindahkan klem 5-10 cm dari vulva. 4. Melahirkan plasenta dengan cara tangan kiri diatas simfisis secara dorso cranial,tangan kanan melakukan PTT sejajar lantai, setelah plasenta tampak 2-3 cm divulva kedua tangan memilin searah jarum jam sampai plasenta lahir, plasenta lahir lengkap pukul 17:35 WIB, kotiledon lengkap selaput ketuban utuh. 5. Melakukan masase uterus selama 15 detik dan lihat ada atau tidak rembesan darah. Uterus sudah dimasase. 6. Mengobservasi laserasi jalan lahir. Tidak ada laserasi jalan lahir. DATA PERKEMBANGAN PADA KALA I V Tanggal : 15 Agustus 2021 Pukul: 17.50 Wib SUBJEKTIF Ibu merasa lelah tetapi senang karena bayinya sudah lahir OBJEKTIF TD : 120/70 mmHg, Pols: 84x/menit, RR: 24x/menit, Suhu: 36,7 °C, uterus teraba bulat dan keras, TFU:2 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik, perdarahan dalam batas normal.
  • 27. ANALISA Inpartu kala IV PENATALAKSANAN 1. Memantau keadaan ibu 2 jam pertama: 1 jam pertama 4 kali setiap 15 menit sekali dan 1 jam kemudian 2 kali setiap 30 menit sekali. Pemantauan 2 jam post partum Jam ke Waktu TD HR Suhu TFU Kontraksi uterus Kandun g kemih Darah yang keluar 1 17.50 110/90 78 36˚C 2 jari di bawah pusat Baik Kosong ±50cc 18.05 110/90 80 36˚C 2 jari di bawah pusat Baik 50cc ±30cc 18.20 110/90 80 36˚C 2 jari di bawah pusat Baik Kosong ±20cc 18.35 120/70 78 36˚C 2 jari di bawah pusat Baik Kosong ±20cc 2 19.05 120/70 78 36˚C 2 jari di bawah pusat Baik 50cc ±10cc 19.35 120/70 80 36˚C 2 jari di bawah pusat Baik kosong ±10cc Pemantauan 2 jam post partum sudah dilakukan, tanda vital normal, tidak ada perdarahan abnormal dan keadaan ibu baik. 2. Mengajarkan keluarga cara memasase yang benar, dengan cara membimbing secara bersamaan. 3. Mendekontaminasikan alat kedalam larutan klorin dan membersihkan ibu Alat sudah didekontaminasikan dan ibu sudah dalam keadaan bersih 4. Memberikan suntikan Vit K 1 cc secara IM dipaha bagian luar bayi dan mengoleskan salep mata. 5. Memberitahu ibu dan keluarga tanda bahaya kala IV seperti perdarahan,pusing,pandangan kabur dan demam. Ibu sudah mengetahui tanda bahaya kala IV 6. Memberikan nutrisi yang cukup kepada ibu Ibu telah makan dan minum. 7. Mendokumentasikan hasil asuhan kedalam partograf Asuhan sudah didokumentasikan.
  • 28. II. INTERPRESTASI DATA Tgl / jam Dx masalah / kebutuhan Data dasar 16 Agustus ‘21 14.˚˚ wib Dx : Bayi dengan BBLR Masalah : Gangguan pencernaan nutrisi Kebutuhan Perawatan bayi sehari – hari Ds : ibu mengatakan bahwa anaknya dengan berat badan kurang. Do : - Ku baik - Antropometri :  BB : 1700 Kg  PB : 45 cm  LIDA : 28 cm  LIKA : 30 cm  TTV : SH : 36 ˚ C RR : 44 x / mt N : 144 x/ mt - Kulit merah muda , licin / halus - Lanugo tidak ada - Daun telinga ,lengkap ,lemak , mudah membalik - Testis belum turun ke dalam skrotum , rugal tidak ada - Umur kehamilan 32 minggu. Ds : ibu mengatakan bayinya malas menyusu Do : ku baik - TTV : SH : 36 ˚ C RR : 44 x / mt N : 144 x / mt - BB : 1700 Kg - PB : 45 cm - bayi minum ASI Adlibitum - daya hidup bayi lemah Ds : - Do : - tali pusat belum lepas - keadaan tali pusat terbungkus kasa
  • 29. kering steril - menangis bila popok basah - di beri ASI - di dalam lukabator III. INTERVENSI Dx masalah / kebutuhan Intervensi Rasional Dx : Bayi dengan BBLR Tujuan :  bayi tumbuh dan berkembang normal tanpa komplikasi .  bayi dalam keadaan sehat. Kreteria hasil : - ku baik - suhu : 36 – 37 ˚ C - pernafasan : 40 – 60 x / mt - denyut jantung : 120 – 160 x Intervensi : 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi.. 2. Letakkan bayi pada tempa yang hangat dan selimuti . 3. Observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital . 1. Mencegah terjadinya infeksi silang 2. Tempat yang hangat dapat menghindarkan bayi hipoterani / untuk menjaga kehangatan tubuh bayi 3. Untuk mengetahui keadaan umur bayi dan dapat digunakan sebagai petunjuk untuk intevensi selanjutnya
  • 30. Masalah : Gangguan pemenuhan Nutrisi 4. Melakukan kalaborasi dengan dokter. Tujuan :  Memenuhi Nutrisi bayi .  Bayi tumbuh dan berkembang dengan normal. Kriteria hasil : - ku baik - TTV : SH : 36 – 37 ˚C RR : 40 – 60 x / mt HR : 120 – 160 x / mt - BB bertambah sesuai perkembangan dan umur . - BAK : 7 – 8 x / hr. - BAB : 3 – 4 x / hr . - Tidak ada muntahan . - Reflek hisap dan telan baik. Intervensi : 1 Beriakan ASI saja semaunya bayi ( adliblitum ) atau setiap 2 jam sekali . 2 Latih reflek hisap bayi dengan menetakkan pada ibu atau perpipet . 3 Timbang berat badan bayi 2 x / hr 4 Perhatikan frekuensi BAB dan BAK . 4. Untuk penangan tepat dan efektif. 1. pemberian ASI saja sesuai keinganan bayi dapat memenuhi kebutuhan Nutrisi bayi. 2. Untuk mencegah terjadinya ketergantungan soude dan melatih bayi untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi per oral . 3. Dapat deketahui perkembangan , pertumbuhannya dan keadaan gizinya . 4. Untuk mengetahui Intake dan out put .
  • 31. Kebutuhan : Perawatan bayi sehari – hari Tujuan : Perawatan bayi sehari – hari dapat terpenuhi Kriteria hasil :  Bayi tampak bersih .  Bayi tenang ,nyaman , dan tidak rewel .  Tali pusat bersih , kering, tidak berbau .  Lingkungan bersih dan kering. Intervensi : 1. Seka bayi 1x / hr dan olesi dengan minyak talon. 2. Ganti pakaian / popok linen, tempat tidur tiap kali basah / kotor . 3. Rawat tali pusat bayi setiap sesudah mandi / terlihat kotor . 4. Jaga suhu dai dalam lukubator . 1. Untuk menjaga kehangatan bayi 2. Dapat menghindarkan bayi dari bahaya Infeksi , Iritasi kulit ,hipotermi , dan dapat menigkatkan kemampuanya . 3. Perawatan tali pusat akan membuat cepat kering dan terhindar dari Infeksi . 4. Untuk menjaga kehangatan bayi. IV. IMPLEMENTASI Jam / tgl Dx masalah / kebutuhan Implementasi
  • 32. 16 Agst ‘21 14.00 wib Dx : Bayi dengan BBLR Masalah : Gangguan pemenuhan Nutrisi Kebutuhan : perawatan bayi sehari – hari . 1. mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi . 2. mempertahankan suhu bayi tetap optimal dan meletakkan bayi pada tempat hangat dan selimuti . 3. mengobservasi keadaan umum dan tanda – tanda vital . 4. melakukan kalaborasi dengan dokter . 1. memberikan ASI semaunya bayi ( adliblitum ) atau tiap – tiap 2 jam sekali . 2. memberiakan bayi pada ibunya untuk ditetek ( membantu ibu meneteki bayi yang benar). 3. Memperhatikan frekwensi BAB dan BAK . 1. Menyeka bayi 1x /hr dan mengolesi minyak telon 2. Mengganti pakaian ,popok . 3. Merawat tali pusat bayi sesudah di seka. 4. Menjaga suhu dalam lukubator. V. EVALUASI Tgl / jam Dx/ masalah / kebutuhan Evaluasi 17 Agst ‘21 08.00 wib Dx : Bayi dengan BBLR S : - O : Ku baik - TTV : SH : 36 8 C N : 148 x/mt RR : 48 gram - BB : 1700 gram - lambung : tidak - BAB : - - BAk : 2 – 3 x/ selama
  • 33. Masalah : Gangguan pemenuhan Nutrisi Kebutuhan : Perawatan bayi sehari - hari dinas A : bayi dengan BBLR P : rencana dilanjutkan S : ibu mengatakan bayinya sudah bisa menyusu O : BB : 1700 gram Ku : baik - tidak ada tumpahan - minum ASI adliblitum atau tiap 2 jam sekali . - BAB : - - BAK : 2 – 3 x /hr selama dinas - Bayi sudah mulai mau menghisap puting susu ibu . A : masalah belum teratasi . P : lanjutkan - memberikan ASI saja - membantu ibu meneteki bayi Dengan benar . S : - O : - Bayi tampak bersih - bayi tampak nyaman . - tali pusat tampak terbungkus kasa steril - pakaian dan limen tempat tidur Tampak bersih dan kering . A : kebutuhan perawatan bayi sehari - hari terpenuhi . P : lanjutkan rencana selanjutnya .
  • 34. BAB IV PEMBAHASAN Dalam melaksanakan Asuhan kebidanan pada By “ HH “ umur 3 hari dengan Bab II ( tinjauan teori ) tidak ada kesenjangan .Bayi sudah mulai menyusu dengan baik sehingga pemenuhan Nutrisi bayi terpenuhi . Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah kondisi ketika berat badan bayi yang baru lahir berada di bawah kisaran normalnya. Sesaat setelah dilahirkan, panjang atau tinggi serta berat badan bayi akan diukur dan ditimbang. Berat badan bayi dikatakan normal jika berada di kisaran 2.500 gram hingga 3.500 gr. Bila berat badan bayi yang baru lahir lebih dari 4.000 gr atau 4 kg, tandanya bayi tergolong besar. Petugas kesehatan segera menduga kasus tersebut dengan perencanaan yang tepat agar tidak menyebabkan komplikasi yang fatal lagi. Evaluasi dilakukan berdasarkan tinjauan dan Intervasi kebidanan , teratasi atau tidak teratasi keseluruhan sehingga petugas dapat melihat hasil dari asuhan kebidanan yang diberikan untuk menentukan langkah berikutnya yang harus diberikan.
  • 35. BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN . Setelah mengamati kasus nyata asuhan kebidanan pada By “ HH “ umur 3 hari dengan BBLR , maka dapat disimpulkan : 1. BBLR adalah : 2. antara teori yang telah didapat dengan kasus nyata yang telah diambil tidak ada perubahan yang sangat mencolok . 3. keterlibatan keluarga dalam asuhan kebidanan sangat penting , karena keluarga bisa membantu memberikan motivasi sehinga ibu bisa memperlihatkan bayinya dengan serius. B.SARAN 1. Dalam memberikan asuahan kebidanan seorang petugas kesehatan harusalah memandang serta mangkaji pasien itu secara menyeluruh , baik kasih , psikis biososial cultural , spiritual sehingga dapat membantu proses pemecahan masalah yang terjadi. 2. Petugas kesehatan harus tanggap dan cepat dalam menangani masalah yang ada pasien agar dapat mendeteksi sidini mungkin resiko dan komplikasi BBLR . 3. Petugas kesehatan di harapkan melakukan pemeriksaan secara teliti agar diagnosa yang di tetapkan tepat , tindakan dan terapi tepat pula karena kesalahan dalam pemeriksaan dalam berakibat fatal .
  • 36. DAFTAR PUSTAKA Fishman, Marvin A. 2007. Buku Ajar Pediatri, Volume 3 Edisi 20. Jakarta:EGC. Herdman, T. Heather. 2012. Diagnosis Keperawatan: Difinisi Dan Klasifikasi 2012-2014/Editor,T. Heather Herdman; Alih Bahasa, Made Suwarwati Dan Nike Budhi Subekti. Jakarta: EGC. Huda, Nuratif dan Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa NANDA NIC-NOC. Jakarta: Media Action. Ribek, Nyoman dkk. 2011. Aplikasi Perawatan Bayi Resiko Tinggi Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Keperawatan: Digunakan Sebagai Bahan Pembelajaran Praktek Klinik dan Alat Uji Kompetensi. Denpasar: Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan. Sofian, Amru. 2012. Rustam Mochtar Sinopsis Obstetri: Obstetri Operatif Obstetri Sosial Edisi 3 Jilid 1 & 2. Jakarta: EGC ______1961. WHO Wong, D.L,dkk. 2008. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. Jakarta. Buku Kedokteran