2. Pengertian Neonatal
Menurut kamus kedokteran Dorland (2003),
djelaskan nahwa neonatal adalah jabang bayi baru
lahir hingga berumur empat minggu. Neonatus
adalah fase awal ketika seorang manusia lahir ke
bumi (Krisyanasari, 2010).
Neonatus adalah organisme pada periode
adaptasi kehidupan intrauterine ke kehidupan
ekstrauterin. Pertumbuhan dan perkembangan
normal masa neonatal adalah 28 hari (Wahyuni,
2009).
3. Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus dilakukan
dalam penanganan neonatal sehingga neonatus sebagai individu
yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke
ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena periode neonatal
merupakan periode paling kritis dalam fase pertumbuhan dan
perkembangan bayi (Dewi, 2010)
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan
sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0
sampai 28 hari setelah lahir,baik di fasilitas maupun melalui
kunjungan rumah.
4. Pelayanan kesehatan bayi adalah
pelayanan kesehatan sesuai standart yang
di berikan oleh tenaga kesehatan kepada
bayi sedikitnya 4 kali,s elama periode 29
hari sampai dengan 11 bulan setelah bayi
lahir.
5. Kunjungan Neonatal
Kunjungan neonatus adalah pelayanan
kesehatan kepada neonatus sedikitnya
3 kali yaitu kunjungan neonatal I (KN1)
pada 6 jam sampai dengan 48 jam
setelah lahir, kunjungan neonatal II
(KN2) pada hari ke 3 - 7 hari, kunjungan
neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28
hari. Pelayanan kesehatan diberikan
oleh dokter/bidan/perawat, dapat
dilaksanakan dipuskesmas atau melalui
kunjungan rumah.
6. Pelayanan yang diberikan mengacu
pada pedoman Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) pada algoritma bayi
muda (Manajemen Terpadu Bayi
Muda/MTBM) termasuk ASI ekslusif,
pencegahan infeksi berupa perawatan
mata, perawatan tali pusat,
penyuntikan vitamin K1 dan imunisasi
HB - 0 diberikan pada saat kunjungan
rumah sampai bayi berumur 7 hari
(bila tidakdiberikan pada saat lahir)
(Kemenkes RI, 2010).
7. Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan
kesehatan neonatal dasar (ASI eksklusif,
pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali
pusat,pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak
diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi
hepatitis B1 apabila tidak diberikan pada saat lahir
dan manajemen terpadu bayi muda). Neonatus
adalah bayi berumur 0 - 28 hari (Depkes Jateng,
2010).
8. Tujuan Kunjungan Neonatal
Kunjungan neonatal bertujuan untuk
meningkatkan akses neonatus
terhadap pelayanan kesehatan dasar,
mengetahui sedini mungkin bila
terdapat kelainan pada bayi atau
mengalami masalah ( Rismintari,
2009).
Resiko terbesar kematian neonatus
terjadi pada 24 jam pertama
kehidupannya . sehingga jika bayi lahir
di fasilitas kesehatan sangat di
anjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan tersebut selama 24 jam
setelah kelahirannya.
9. Tujuan Kunjungan Bayi Baru
Lahir :
• Untuk meningkatkan akses
bayi terhadap pelayanan
kesehatan dasar.
• Mengetahui sedini
mungkin bila terdapat
kelainan pada bayi
sehingga cepat mendapat
pertolongan
10. • Pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit melalui
pemantauan pertumbuhan,
imunisasi, serta peningkatan
kualitas hidup bayi dengan
stimulasi tumbuh kembang.
11. Pelayanan kesehatan neonatal dasar menggunakan
oendekatan konfeherensif, Manajemen Terpadu Bayi Muda
untuk bidan/perawat, yang meliputi:
• Pemeriksaan tanda bahaya
seperti kemungkinan infeksi
bakteri, ikterus, diare, dan berat
badan rendah.
• Perawatan tali pusat
• Pemberian vitamin K1 bila belum
diberikan pada hari lahir
12. • Imunisasi Hepatitis B-0 bila belum
diberikan pada saat lahir
• Konseling terhadap ibu dan
keluarga untuk memberikan ASI
eksklusif, pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan bayi
baru lahir di rumah dengan
menggunakan buku KIA
• Penanganan dan rujukan kasus
(Ambarwati, 2009).
13. Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar
dilakukan secara komprehensif dengan
melakukan pemeriksaan dan
perawatan Bayi baru Lahir dan
pemeriksaan menggunakan
pendekatan Manajemen Terpadu Bayi
Muda (MTBM) untuk memastikan bayi
dalam keadaan sehat, yang meliputi :
14. Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru
Lahir :
– Perawatan Tali pusat
– Melaksanakan ASI Eksklusif
– Memastikan bayi telah diberi Injeksi
Vitamin K1
– Memastikan bayi telah diberi Salep Mata
Antibiotik
– Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
15. Pemeriksaan menggunakan
pendekatan MTBM :
– Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan
infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah
dan Masalah pemberian ASI.
– Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 bila belum
diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir
– Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di
rumah dengan menggunakan Buku KIA.
– Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
16. Kategori Kunjungan Neonatal(KN)
Berdasarkan Profil Kesehatan Jateng 2011,
kunjungan neonatal menurut Permenkes 741/
Th. 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan (SPM - BK), KN dibagi
menjadi 3 yaitu :
18. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
bayi:
• Kunjungan bayi 1 kali pada umur
29 hari – 2 bulan
• Kunjungan bayi 1 kali pada umur
3-5 bulan
• Kunjungan bayi 1 kali pada umur
6-8 bulan
• Kunjungan bayi 1 kali pada umur
9-11 bulan
19. Kunjungan Neonatal
ke satu (KN1)
Adalah kunjungan
neonatal pertama
kali yaitu pada hari
pertama sampai
hari kedua setelah
bayi lahir.
20. Asuhan yang diberikan oleh bidan :
1. Mempertahankan suhu tubuh bayi
Hindari memandikan bayi hingga sedikitnya enam jam
dan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis dan
jika suhunya 36.5 derajat celcius Bungkus bayi dengan
kain yang kering dan hangat, kepala bayi harus tertutup
2. Pemeriksaan fisik bayi
3. Dilakukan pemeriksaan fisik
– Gunakan tempat tidur yang hangat dan bersih untuk
pemeriksaan
– Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan lakukan
pemeriksaan
– Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan
kepala
21. – Mata : Tanda-tanda infeksi
– Hidung dan mulut : Bibir dan
langitanPeriksa adanya sumbing
Refleks hisap, dilihat pada saat
menyusu
– Leher : Pembekakan,Gumpalan
– Dada : Bentuk,Puting,Bunyi nafas,,
Bunyi jantung
– Bahu lengan dan tangan : Gerakan
Normal, Jumlah Jari
22. – System syaraf : Adanya reflek
moro
– Perut : Bentuk, Penonjolan
sekitar tali pusat pada saat
menangis, Pendarahan tali
pusat ? tiga pembuluh,
Lembek (pada saat tidak
menangis), Tonjolan
– Kelamin laki-laki : Testis
berada dalam skrotum, Penis
berlubang pada letak ujung
lubang
– Kelamin perempuan : Vagina
berlubang,Uretra berlubang,
Labia minor dan labia mayor
23. – Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak
normal, Jumlah jari
– Punggung dan Anus : Pembekakan atau
cekungan, Ada anus atau lubang
– Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau
bercak hitam, Tanda-Tanda lahir
– Konseling : Jaga kehangatan, Pemberian ASI,
Perawatan tali pusat, Agar ibu mengawasi
tanda-tanda bahaya
24. – Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali
oleh ibu : Pemberian ASI sulit, sulit
menghisap atau lemah hisapan, Kesulitan
bernafas yaitu pernafasan cepat > 60 x/m
atau menggunakan otot tambahan, Letargi
bayi terus menerus tidur tanpa bangun
untuk makan,Warna kulit abnormal – kulit
biru (sianosis) atau kuning, Suhu-terlalu
panas (febris) atau terlalu dingin
(hipotermi), Tanda dan perilaku abnormal
atau tidak biasa, Ganggguan gastro internal
misalnya tidak bertinja selama 3 hari,
muntah terus-menerus, perut
membengkak, tinja hijau tua dan darah
berlendir, Mata bengkak atau mengeluarkan
cairan
25. • Lakukan perawatan tali pusat
Pertahankan sisa tali pusat
dalam keadaan terbuka agar
terkena udara dan dengan
kain bersih secara longgar,
Lipatlah popok di bawah tali
pusat ,Jika tali pusat terkena
kotoran tinja, cuci dengan
sabun dan air bersih dan
keringkan dengan benar
26. 4. Gunakan tempat yang hangat dan bersih
5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan
6. Memberikan Imunisasi HB-0
27. Kunjungan Neonatal ke dua (KN2)
Adalah kunjungan neonatal yang kedua kalinya
yaitu pada hari kedua sampai hari ke tujuh
setelah bayi lahir.
28. Asuhan yang diberikan oleh bidan ;
• Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih dan
kering
• Timbang berat badan
• Menjaga kebersihan bayi
• Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan
infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan
rendah dan Masalah pemberian ASI
• Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal
10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca
persalinan (nilai pemberian ASI)
29. • Menjaga keamanan bayi
• Menjaga suhu tubuh bayi
• Konseling terhadap ibu dan
keluarga untuk memberikan ASI
ekslutif pencegahan hipotermi
dan melaksanakan perawatan
bayi baru lahir dirumah dengan
menggunakan Buku KIA
• Penanganan dan rujukan kasus
bila diperlukan
30. Kunjungan Neonatal ke tiga (KN3)
Adalah kunjungan neonatal yang ketiga kalinya
yaitu pada hari ke delapan sampai hari ke dua
puluh delapan setelah bayi lahir.
31. Asuhan yang diberikan oleh bidan :
• Pemeriksaan fisik
• Menjaga kebersihan bayi
• Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya
Bayi baru lahir
• Memberikan ASIBayi harus disusukan minimal
10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu
pasca persalinan.
32. • Menjaga keamanan bayi
• Menjaga suhu tubuh bayi
• Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk
memberikan ASI ekslutif pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi
baru lahir dirumah dengan menggunakan
Buku KIA
• Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG
• Penanganan dan rujukan kasus bila
diperlukan
33. Menurut definisi operasional standar
pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten Jawa Timur (2004) kunjungan
neonatal adalah kontak neonatus (0 - 28 hari)
dengan petugas kesehatan untuk
mendapatkan pemeriksaan kesehatan dengan
syarat usia 0 - 7 hari minimal 2 kali usia 8 - 28
hari minimal 1 kali (KN2) di dalam /di luar
institusi kesehatan.
34. Deteksi Dini Untuk Komplikasi Pada
Bayi Baru Lahir Dan Neonatus
• Deteksi dini untuk komplikasi pada bayi baru lahir
dan neonates dengan melihat tanda-tanda atau
gejala-gejala sebagai berikut:
• Tidak mau minum atau menyusu atau
memuntahkan semua
• Riwayat kejang
• Bergerak hanya jika di rangsang (letargis)
• Frekuensi nafas <30 kali permenit atau >60 kali
permenit
• Suhu tubuh <36,5oC atau >37oC
35. • Tarikan dinding dada ke dalam
yang sangat kuat
• Merintih
• Ada pustule pada kulit
• Nanah banyak di mata dan mata
cekung
• Pusar kemerahan meluas ke
dinding perut
36. • Turgor kulit kembali <1 detik
• Timbul kuning atau tinja berwarna pucat
• Berat badan menurut umur rendah dan atau
masalah dalam pemberian ASI
• Bayi berat lahir rendah <2500gram atau
>4000gram
• Kelaianan congenital seperti ada celah di bibir
atau langit-langit
37. Komplikasi Pada Bayi Baru Lahir Dan
Neonatus
Komplikasi pada bayi baru lahir dan
neonates,antara lain:
• Prematuritas dan BBLR
• Asfiksia
• Infeksi bakteri
• Kejang
• Ikterus
38. • Diare
• Hipotermi
• Tetanus neonatorum
• Masalah pemberian
ASI
• Trauma lahir
• Sindroma gangguan
pernafasan
• Kelainan congenital