SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)/
                    MANAGEMENT MUTU TERPADU (MMT)
                      oleh: Herman S. Wattimena --- 1007139


A. Pendahuluan

     Menurut Sallis (2006), mutu merupakan agenda utama bagi setiap institusi, se-

hingga hal penting yang diharapkan dalam mewujudkan institusi yang baik adalah

bagaimana meningkatkan mutu dari institusi tersebut. Berkaitan dengan pendapat di atas

maka dapat disebutkan bahwa, dalam mewujudkan sebuah institusi yang baik, diperlukan

suatu usaha pengembangan sebagai tugas utama dari institusi tersebut; dimana usaha-

usaha itu berkaitan dengan program-program yang telah atau akan digariskan. Dalam

menyusun berbagai program pada suatu institusi, dibutuhkan pengkajian yang berkaitan

dengan kebutuhan; dimana kebutuhan itu berkembang sesuai dengan tuntutan mutu

penggunanya.

     Total Quality Management (TQM) atau disebut Manajemen Mutu Terpadu (MMT)

hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mutu tersebut. Suatu produk atau jasa dibuat

sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya. Titik

temu antara harapan dan kebutuhan pelanggan dengan produk atau jasa itulah yang

disebut bermutu. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa, ukuran bermutu tidaknya

suatu produk atau jasa adalah pada konsep terpenuhi tidaknya harapan dan kebutuhan

pengguna atau pelanggan. Dalam kondisi ini, semakin tinggi tuntutan pengguna maka

semakin tinggi kualitas mutu tersebut. Kualitas mutu dapat diketahui ketika adanya

kontrol mutu sebagai suatu proses penjamin bahwa hanya produk yang memenuhi

spesifikasi yang dapat dipasarkan.
Beberapa tokoh penting seperti Deming (mengemukakan 14 prinsip dalam TQM),

Juran (mengemukakan 10 langkah dalam TQM) dan Crosby (mengemukakan 14 langkah

menuju TQM) telah melakukan banyak sumbangan terhadap jaminan mutu yang

dikembangkan sejak tahun 1930-an. Kontribusi mereka terhadap jaminan mutu memberi

makna bahwa, jaminan mutu adalah sebuah cara untuk menghasilkan produk yang bebas

dari cacat dan kesalahan. Pengembangan dan perluasan jaminan mutu memunculkan

TQM/MMT; yang berperan sebagai usaha untuk menciptakan suatu kultur mutu,

sehingga dapat mendorong semua anggota misalnya sebuah institusi dalam memuaskan

para pelanggannya. Konsep ini harus disesuaikan dengan perubahan harapan dan gaya

pelanggan dengan cara mendesain hasil produk.

     Mengarah pada penerapan TQM/MMT dalam suatu institusi, diperlukan strategi-

strategi khusus, dengan tujuan untuk meraih hasil yang kompetitif. Hal ini tidak terlepas

dari usaha-usaha yang harus dilakukan oleh institusi tersebut melalui program-program

tertentu; sehingga dapat mewujudkan suatu institusi yang efektif. Dalam rangka

mewujudkan suatu institusi yang efektif, diperlukan proses untuk mengembangkan

strategi mutunya. Menurut Sallis (2006), disebutkan bahwa, strategi-strategi yang

digunakan dalam pengembangan tersebut meliputi: 1) misi yang jelas dan distingtif; 2)

fokus pelanggan yang jelas; 3) strategi untuk mencapai misi; 4) keterlibatan seluruh

pelanggan baik internal maupun eksternal dalam mengembangkan strategi; 5)

pemberdayaan staf; 6) penilaian dan evaluasi efektivitas institusi dengan pelanggan.

     Selain strategi-strategi tersebut, diperlukan juga langkah-langkah untuk mengatasi

adanya suatu kelumpuhan terhadap mutu. Menurut Sallis (2006) disebutkan bahwa,

langkah-langkah tersebut meliputi: 1) kepemimpinan dan komitmen terhadap mutu harus
datang dari atas; 2) menggembirakan pelanggan adalah tujuan TQM/MMT; 3) menunjuk

fasilitator mutu; 4) membentuk kelompok pengendali mutu; 5) menunjuk koordinator

mutu; 6) mengadakan seminar manajemen senior untuk mengawasi program; 7)

menganalisa dan mendiagnosa situasi yang ada; 8) menggunakan contoh-contoh yang

sudah berkembang di tempat lain; 9) mempekerjakan konsultan eksternal; 10)

memprakarsai pelatihan mutu bagi para staf; 11) mengkomunikasikan pesan mutu; 12)

mengukur biaya mutu; 13) mengaplikasikan alat dan teknik mutu melalui pengembangan

kelompok kerja yang efektif; 14) mengevaluasi program dalam interval yang teratur.

     Tinjauan dalam bidang pendidikan, TQM/MMT sangatlah diperlukan. Hal ini

berkaitan dengan konsep mutu pendidikan, yang memberi penekanan pada mutu siswa itu

sendiri. Setiap siswa melakukan proses belajar sesuai dengan model yang cocok dengan

kebutuhan dan kecenderungan mereka masing-masing. Untuk membuat pelajar sadar

terhadap variasi metode pembelajaran yang mereka terima, maka institusi pendidikan

mempunyai kewajiban dalam melakukan hal tersebut. Institusi pendidikan harus memberi

kesempatan kepada siswa untuk mencontohi pembelajaran dalam variasi model dan gaya

belajar yang berbeda secara fleksibel. Esensi sebuah pendidikan persekolahan adalah

proses pembelajaran. Tidak ada kualitas pendidikan persekolahan tanpa kualitas

pembelajaran. Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan persekolahan dapat

dianggap kurang berguna bilamana belum menyentuh perbaikan proses pembelajaran.

Oleh karena itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan persekolahan, pemerintah

dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional, mengembangkan berbagai program yang

diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Di antara keseluruhan komponen
dalam pembelajaran tersebut, guru merupakan komponen organik yang sangat

menentukan. Hal ini berarti bahwa, tidak ada kualitas pembelajaran tanpa kualitas guru.

     Guru adalah unsur pendidikan yang sangat dekat hubungannya dengan anak didik

dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah, dan banyak menentukan keberhasilan

anak didik dalam mencapai tujuan. Begitu sangat strategisnya kedudukan guru sebagai

tenaga profesional, di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005

Bab III Pasal 7 tentang Guru dan Dosen, diamanatkan bahwa profesi guru merupakan

bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: 1)

memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; 2) memiliki komitmen untuk

meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia; 3) memiliki

kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 4)

memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; 5) memiliki tanggung

jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; 6) memperoleh penghasilan yang

ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; 7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; 8) memiliki

jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; 9) memiliki

organisasi profesi yang mempunyai kewenangan untuk mengatur hal-hal yang berkaitan

dengan tugas keprofesionalan guru.

     Dengan demikian dapat disebutkan bahwa, diperlukan pengkajian secara baik

dalam menerapkan TQM/MMT di dalam ruang kelas, sehingga dapat memberi jaminan

dalam pengembangan TQM/MMT guna mewujudkan kondisi pendidikan yang efektif

sebagai institusi yang berpengaruh pada kualitas siswa sesuai dengan konsep

TQM/MMT; sehingga memberi peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri
sebagai suatu budaya yang wajib dilakukan, bukan sebagai suatu beban. Sebuah langkah

awal dapat dimulai melalui kerja sama antara guru dan siswa di kelas; dengan sistem

pengawasan secara mendetail oleh semua pihak yang bertanggung jawab di bidang

pendidikan.

B. Konsep TQM/MMT

     Pemahaman tentang TQM/MMT mengacu pada pengertian tentang kualitas

(quality), kualitas terpadu (Total Quality) dan manajemen kualitas terpadu (Total Quality

Management). Istilah kualitas menjadi menderita karena sering digunakan untuk

menggambarkan lambang-lambang seperti; kecantikan, kebaikan, kemahalan, kesegaran

dan di atas semua itu, kemewahan. Karena itu, kualitas menjadi konsep yang sulit

dimengerti dan hampir tidak mungkin ditangani. Bagaimana mungkin menangani sesuatu

yang tidak jelas dan mempunyai arti yang kompleks. Kualitas sering diartikan sama

dengan mutu.

     Kualitas sebenarnya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Menurut

Sallis (2006), kualitas itu memang sesuatu yang tarik menarik antara sebagai konsep yang

absolut dan relatif. Pada prinsipnya, tiga guru kualitas, yaitu Philip Crosby, Edward

Deming dan Joseph Juran menyatakan bahwa: komitmen yang harus dibangun dalam

setiap diri terhadap kualitas adalah pemahaman bahwa: 1) kualitas merupakan kunci ke

arah program yang berhasil, dimana apabila kurang adanya perhatian terhadap kualitas,

akan mengakibatkan kegagalan dalam jangka panjang; 2) perbaikan-perbaikan kualitas

menuntut komitmen manajemen sepenuhnya untuk dapat berhasil yang mana komitmen

kepada kualitas ini harus terus-menerus dilakukan; 3) perbaikan kualitas adalah kerja

keras yaitu tidak ada jalan pintas atau perbaikan cepat; 4) perbaikan kualitas menuntut
banyak pelatihan; 5) perbaikan kualitas menuntut keterlibatan semua karyawan secara

aktif, dan komitmen mutlak dari manajemen senior.

     Tidak berbeda dengan definisi kualitas, bahwa definisi kualitas terpadu (total) juga

memiliki pengertian yang bermacam-macam. Menurut Departemen Pertahanan Amerika,

kualitas terpadu itu mencakup aktivitas perbaikan secara terus menerus yang melibatkan

semua orang di dalam organisasi, baik manajer maupun semua stafnya dalam berusaha

secara terintegrasi mencapai kinerja yang terus meningkat pada setiap tingkatan. Jadi,

kualitas terpadu pada dasarnya adalah sebuah pendekatan untuk melakukan sesuatu yang

berusaha untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif organisasi melalui perbaikan

terus menerus dalam hal produk, service, orang, proses dan lingkungannya. Secara

sistematis, kualitas total memiliki karakteristik berikut sebagai berikut: 1) dasar-dasar

yang strategis; 2) fokus pada pelanggan (internal dan eksternal); 3) obsesi dengan

kualitas; 4) pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah;

5) komitmen jangka panjang; 6) kerja tim; 7) perbaikan proses secara kontinyu; 8)

pendidikan dan pelatihan; 9) kebebasan yang terkontrol; 10) kesatuan tujuan; dan 11)

penglibatan dan pemberdayaan tenaga.

     Pengertian kualitas terpadu seperti di atas, memberikan kerangka yang jelas bahwa

hakekat TQM atau MMT sebenarnya adalah filosofi dan budaya (kerja) organisasi

(philosophy of management) yang berorientasi pada kualitas. Tujuan (goal) yang akan

dicapai dalam organisasi dengan budaya TQM adalah memenuhi atau bahkan melebihi

apa yang dibutuhkan (needs) dan yang diharapkan atau diinginkan (desire) oleh

pelanggan.
Konsep “total” dalam TQM adalah penglibatan semua komponen organisasi yang

berlangsung secara terus-menerus; sedangkan “manajemen” dalam TQM               berarti

pengelolaan setiap orang yang berada di dalam organisasi, apapun status, posisi atau

perannya. Mereka semua adalah manajer dari tanggung jawab yang dimilikinya. Senada

dengan pengertian ini, maka semua fungsionaris organisasi tanpa kecuali, dituntut

memiliki tiga kemampuan, yaitu: 1) mengerjakan hal-hal yang benar. Hal ini berarti

bahwa hanya kegiatan yang menunjang bisnis demi memuaskan kebutuhan pelanggan

yang dapat diterima. Kegiatan yang tidak perlu jangan dilanjutkan lagi; 2) mengerjakan

hal-hal dengan benar. Hal ini dilandasi dengan dasar pemikiran untuk mencegah

kesalahan yang timbul. Ini berarti bahwa semua kegiatan harus dijalankan dengan benar,

sehingga hasil kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan; 3) mengerjakan hal-

hal dengan benar sejak pertama kali setiap waktu. Prinsipnya ini merupakan suatu

pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas, yang memiliki

motto: Do the right think, first time, every time; yaitu “kerjakan sesuatu yang benar

dengan benar, sejak pertama kali, setiap waktu”.

     Dengan demikian, TQM atau MMT dapat diartikan sebagai pengelolaan kualitas

semua komponen (stakeholder) yang berkepentingan dengan visi dan misi organisasi.

Jadi, pada dasarnya TQM itu bukanlah pembebanan atau pemeriksaan; tetapi TQM

adalah lebih dari usaha untuk melakukan sesuatu yang benar setiap waktu, daripada

melakukan pemeriksaan (checking) pada waktu tertentu ketika terjadi kesalahan. TQM

bukan bekerja untuk agenda orang lain, walaupun agenda itu dikhususkan untuk

pelanggan (customer). Demikian juga, TQM bukan sesuatu yang diperuntukkan bagi

manajer senior dan kemudian melewatkan tujuan yang telah dirumuskan.

More Related Content

What's hot

TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementArif Setiawan
 
Makalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutuMakalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutuMarpudin Lah
 
PPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMPPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMNikmatul W
 
Penerapan Total Quality Management
Penerapan Total Quality ManagementPenerapan Total Quality Management
Penerapan Total Quality ManagementNikmatul W
 
Ppt penerapan TQM
Ppt penerapan TQMPpt penerapan TQM
Ppt penerapan TQMmyrifa25
 
Total Quality Management in Management Education
Total Quality Management in Management EducationTotal Quality Management in Management Education
Total Quality Management in Management EducationHan Ahsan
 
Konsep tqm bahan-kuliah_yw-18_sept_2014
Konsep tqm bahan-kuliah_yw-18_sept_2014Konsep tqm bahan-kuliah_yw-18_sept_2014
Konsep tqm bahan-kuliah_yw-18_sept_2014Wijang Kurniawan
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajementJimmy Gaeck
 
Total Quality Management
Total Quality ManagementTotal Quality Management
Total Quality ManagementWindyDwiAstuti
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)kancil3sakti
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )nurulllah
 
Total Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptTotal Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptHan Ahsan
 
Dimensi kepimpinan pengetua mewujudkan
Dimensi  kepimpinan pengetua mewujudkanDimensi  kepimpinan pengetua mewujudkan
Dimensi kepimpinan pengetua mewujudkanAzman Adnan
 
Manajemen Mutu
Manajemen MutuManajemen Mutu
Manajemen MutuSumaryanto
 

What's hot (20)

TQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality managementTQM Bab 1 - Konsep total quality management
TQM Bab 1 - Konsep total quality management
 
Makalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutuMakalah manajemen mutu
Makalah manajemen mutu
 
penerapan TQM
penerapan TQMpenerapan TQM
penerapan TQM
 
Pendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abasPendekatan tqm,69 72-abas
Pendekatan tqm,69 72-abas
 
PPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQMPPT PENERAPAN TQM
PPT PENERAPAN TQM
 
Penerapan Total Quality Management
Penerapan Total Quality ManagementPenerapan Total Quality Management
Penerapan Total Quality Management
 
Ppt penerapan TQM
Ppt penerapan TQMPpt penerapan TQM
Ppt penerapan TQM
 
Total Quality Management in Management Education
Total Quality Management in Management EducationTotal Quality Management in Management Education
Total Quality Management in Management Education
 
Konsep tqm bahan-kuliah_yw-18_sept_2014
Konsep tqm bahan-kuliah_yw-18_sept_2014Konsep tqm bahan-kuliah_yw-18_sept_2014
Konsep tqm bahan-kuliah_yw-18_sept_2014
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
 
Total Quality Management
Total Quality ManagementTotal Quality Management
Total Quality Management
 
Peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikanPeningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
 
Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)Total quality management (tqm+kasus)
Total quality management (tqm+kasus)
 
Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )Manaj. mutu ( 3 )
Manaj. mutu ( 3 )
 
Penjaminan mutu
Penjaminan mutu Penjaminan mutu
Penjaminan mutu
 
Total Quality Management New Ppt
Total Quality Management New PptTotal Quality Management New Ppt
Total Quality Management New Ppt
 
Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM)Total Quality Management (TQM)
Total Quality Management (TQM)
 
Dimensi kepimpinan pengetua mewujudkan
Dimensi  kepimpinan pengetua mewujudkanDimensi  kepimpinan pengetua mewujudkan
Dimensi kepimpinan pengetua mewujudkan
 
Manajemen Mutu
Manajemen MutuManajemen Mutu
Manajemen Mutu
 

Viewers also liked (20)

Sekilas olah pangan
Sekilas olah panganSekilas olah pangan
Sekilas olah pangan
 
Guntingan
GuntinganGuntingan
Guntingan
 
(18) perarakan
(18) perarakan(18) perarakan
(18) perarakan
 
Keramahtamahan
KeramahtamahanKeramahtamahan
Keramahtamahan
 
belajar excel basic
belajar excel basicbelajar excel basic
belajar excel basic
 
Bq lanjutan puasa
Bq lanjutan puasaBq lanjutan puasa
Bq lanjutan puasa
 
Kajian fabrik shilinku
Kajian fabrik shilinkuKajian fabrik shilinku
Kajian fabrik shilinku
 
07 atensi-dan-memori
07 atensi-dan-memori07 atensi-dan-memori
07 atensi-dan-memori
 
Khasiat bombastis kopi hadiyan
Khasiat bombastis kopi hadiyanKhasiat bombastis kopi hadiyan
Khasiat bombastis kopi hadiyan
 
Sea games
Sea gamesSea games
Sea games
 
Profil dangauaulia
Profil dangauauliaProfil dangauaulia
Profil dangauaulia
 
Lensa
LensaLensa
Lensa
 
Parang tajam tidak berhulu
Parang tajam tidak berhuluParang tajam tidak berhulu
Parang tajam tidak berhulu
 
Filantropien i norge
Filantropien i norgeFilantropien i norge
Filantropien i norge
 
B. K. I
B. K. IB. K. I
B. K. I
 
Perkecambahan
PerkecambahanPerkecambahan
Perkecambahan
 
Reformasi merah
Reformasi  merahReformasi  merah
Reformasi merah
 
CELENGAN PERTAMA
CELENGAN PERTAMACELENGAN PERTAMA
CELENGAN PERTAMA
 
Sehat Bersemi - Purification Of The Heart - part 1
Sehat Bersemi - Purification Of The Heart - part 1Sehat Bersemi - Purification Of The Heart - part 1
Sehat Bersemi - Purification Of The Heart - part 1
 
KONSTITUSI NKRI
KONSTITUSI NKRIKONSTITUSI NKRI
KONSTITUSI NKRI
 

Similar to Total qm in education 2

Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajementJimmy Gaeck
 
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Joko Prasetiyo
 
Ppt kelompok 12.pptx
Ppt kelompok 12.pptxPpt kelompok 12.pptx
Ppt kelompok 12.pptxJayaPaci
 
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumrohManajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumrohmahmudi moedy
 
Tqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemenTqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemenSuTedjo Tee
 
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...ellza2
 
677-Article Text-2780-1-10-20181029.pdf
677-Article Text-2780-1-10-20181029.pdf677-Article Text-2780-1-10-20181029.pdf
677-Article Text-2780-1-10-20181029.pdfreifhahsan
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianaManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianamahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudimahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudimahmudi moedy
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohrumaini
 
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)Defina Sulastiningtiyas
 
Tqm presentasi
Tqm presentasiTqm presentasi
Tqm presentasiJan Larosa
 

Similar to Total qm in education 2 (20)

Konsep total quality manajement
Konsep total quality manajementKonsep total quality manajement
Konsep total quality manajement
 
Tqm
TqmTqm
Tqm
 
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAGEMENTTOTAL QUALITY MANAGEMENT
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
 
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
Revitalisasi Peran Pengawas Sekolah Sebagai Quality Control Mutu Pendidikan. ...
 
Ppt kelompok 12.pptx
Ppt kelompok 12.pptxPpt kelompok 12.pptx
Ppt kelompok 12.pptx
 
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumrohManajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
Manajemen pendidikan-islam deden makbuloh-jumroh
 
Total quality management
Total quality managementTotal quality management
Total quality management
 
Tqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemenTqm, pendidikan & manajemen
Tqm, pendidikan & manajemen
 
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
ANALISIS-URGENSI-DAN-PERMASALAHAN-TOTAL-QUALITY-MANAGEMENT-TQM-DALAM-PENGELOL...
 
677-Article Text-2780-1-10-20181029.pdf
677-Article Text-2780-1-10-20181029.pdf677-Article Text-2780-1-10-20181029.pdf
677-Article Text-2780-1-10-20181029.pdf
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri novianaManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh- tri noviana
 
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFALPENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
PENJAMINAN MUTU DI RAUDHATUL ATHFAL
 
Sistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutuSistem penjaminan mutu
Sistem penjaminan mutu
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudiManajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
Manajemen pendidikan-islam deden-makbuloh-mahmudi
 
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbulohManajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
Manajemen pendidikan-islam.dedenmakbuloh
 
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
TQM Paper-kel.1_MM Trisakti (prof. syamsir abduh)
 
Tqm presentasi
Tqm presentasiTqm presentasi
Tqm presentasi
 
Tqm present
Tqm presentTqm present
Tqm present
 
Integrasi Fuzzy-TQM
Integrasi Fuzzy-TQM Integrasi Fuzzy-TQM
Integrasi Fuzzy-TQM
 

Recently uploaded

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 

Total qm in education 2

  • 1. TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)/ MANAGEMENT MUTU TERPADU (MMT) oleh: Herman S. Wattimena --- 1007139 A. Pendahuluan Menurut Sallis (2006), mutu merupakan agenda utama bagi setiap institusi, se- hingga hal penting yang diharapkan dalam mewujudkan institusi yang baik adalah bagaimana meningkatkan mutu dari institusi tersebut. Berkaitan dengan pendapat di atas maka dapat disebutkan bahwa, dalam mewujudkan sebuah institusi yang baik, diperlukan suatu usaha pengembangan sebagai tugas utama dari institusi tersebut; dimana usaha- usaha itu berkaitan dengan program-program yang telah atau akan digariskan. Dalam menyusun berbagai program pada suatu institusi, dibutuhkan pengkajian yang berkaitan dengan kebutuhan; dimana kebutuhan itu berkembang sesuai dengan tuntutan mutu penggunanya. Total Quality Management (TQM) atau disebut Manajemen Mutu Terpadu (MMT) hadir sebagai jawaban atas kebutuhan mutu tersebut. Suatu produk atau jasa dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya. Titik temu antara harapan dan kebutuhan pelanggan dengan produk atau jasa itulah yang disebut bermutu. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa, ukuran bermutu tidaknya suatu produk atau jasa adalah pada konsep terpenuhi tidaknya harapan dan kebutuhan pengguna atau pelanggan. Dalam kondisi ini, semakin tinggi tuntutan pengguna maka semakin tinggi kualitas mutu tersebut. Kualitas mutu dapat diketahui ketika adanya kontrol mutu sebagai suatu proses penjamin bahwa hanya produk yang memenuhi spesifikasi yang dapat dipasarkan.
  • 2. Beberapa tokoh penting seperti Deming (mengemukakan 14 prinsip dalam TQM), Juran (mengemukakan 10 langkah dalam TQM) dan Crosby (mengemukakan 14 langkah menuju TQM) telah melakukan banyak sumbangan terhadap jaminan mutu yang dikembangkan sejak tahun 1930-an. Kontribusi mereka terhadap jaminan mutu memberi makna bahwa, jaminan mutu adalah sebuah cara untuk menghasilkan produk yang bebas dari cacat dan kesalahan. Pengembangan dan perluasan jaminan mutu memunculkan TQM/MMT; yang berperan sebagai usaha untuk menciptakan suatu kultur mutu, sehingga dapat mendorong semua anggota misalnya sebuah institusi dalam memuaskan para pelanggannya. Konsep ini harus disesuaikan dengan perubahan harapan dan gaya pelanggan dengan cara mendesain hasil produk. Mengarah pada penerapan TQM/MMT dalam suatu institusi, diperlukan strategi- strategi khusus, dengan tujuan untuk meraih hasil yang kompetitif. Hal ini tidak terlepas dari usaha-usaha yang harus dilakukan oleh institusi tersebut melalui program-program tertentu; sehingga dapat mewujudkan suatu institusi yang efektif. Dalam rangka mewujudkan suatu institusi yang efektif, diperlukan proses untuk mengembangkan strategi mutunya. Menurut Sallis (2006), disebutkan bahwa, strategi-strategi yang digunakan dalam pengembangan tersebut meliputi: 1) misi yang jelas dan distingtif; 2) fokus pelanggan yang jelas; 3) strategi untuk mencapai misi; 4) keterlibatan seluruh pelanggan baik internal maupun eksternal dalam mengembangkan strategi; 5) pemberdayaan staf; 6) penilaian dan evaluasi efektivitas institusi dengan pelanggan. Selain strategi-strategi tersebut, diperlukan juga langkah-langkah untuk mengatasi adanya suatu kelumpuhan terhadap mutu. Menurut Sallis (2006) disebutkan bahwa, langkah-langkah tersebut meliputi: 1) kepemimpinan dan komitmen terhadap mutu harus
  • 3. datang dari atas; 2) menggembirakan pelanggan adalah tujuan TQM/MMT; 3) menunjuk fasilitator mutu; 4) membentuk kelompok pengendali mutu; 5) menunjuk koordinator mutu; 6) mengadakan seminar manajemen senior untuk mengawasi program; 7) menganalisa dan mendiagnosa situasi yang ada; 8) menggunakan contoh-contoh yang sudah berkembang di tempat lain; 9) mempekerjakan konsultan eksternal; 10) memprakarsai pelatihan mutu bagi para staf; 11) mengkomunikasikan pesan mutu; 12) mengukur biaya mutu; 13) mengaplikasikan alat dan teknik mutu melalui pengembangan kelompok kerja yang efektif; 14) mengevaluasi program dalam interval yang teratur. Tinjauan dalam bidang pendidikan, TQM/MMT sangatlah diperlukan. Hal ini berkaitan dengan konsep mutu pendidikan, yang memberi penekanan pada mutu siswa itu sendiri. Setiap siswa melakukan proses belajar sesuai dengan model yang cocok dengan kebutuhan dan kecenderungan mereka masing-masing. Untuk membuat pelajar sadar terhadap variasi metode pembelajaran yang mereka terima, maka institusi pendidikan mempunyai kewajiban dalam melakukan hal tersebut. Institusi pendidikan harus memberi kesempatan kepada siswa untuk mencontohi pembelajaran dalam variasi model dan gaya belajar yang berbeda secara fleksibel. Esensi sebuah pendidikan persekolahan adalah proses pembelajaran. Tidak ada kualitas pendidikan persekolahan tanpa kualitas pembelajaran. Berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan persekolahan dapat dianggap kurang berguna bilamana belum menyentuh perbaikan proses pembelajaran. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan persekolahan, pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional, mengembangkan berbagai program yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Di antara keseluruhan komponen
  • 4. dalam pembelajaran tersebut, guru merupakan komponen organik yang sangat menentukan. Hal ini berarti bahwa, tidak ada kualitas pembelajaran tanpa kualitas guru. Guru adalah unsur pendidikan yang sangat dekat hubungannya dengan anak didik dalam upaya pendidikan sehari-hari di sekolah, dan banyak menentukan keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan. Begitu sangat strategisnya kedudukan guru sebagai tenaga profesional, di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Bab III Pasal 7 tentang Guru dan Dosen, diamanatkan bahwa profesi guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut: 1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; 2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia; 3) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas; 4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas; 5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; 6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; 7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; 8) memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; 9) memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan untuk mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa, diperlukan pengkajian secara baik dalam menerapkan TQM/MMT di dalam ruang kelas, sehingga dapat memberi jaminan dalam pengembangan TQM/MMT guna mewujudkan kondisi pendidikan yang efektif sebagai institusi yang berpengaruh pada kualitas siswa sesuai dengan konsep TQM/MMT; sehingga memberi peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri
  • 5. sebagai suatu budaya yang wajib dilakukan, bukan sebagai suatu beban. Sebuah langkah awal dapat dimulai melalui kerja sama antara guru dan siswa di kelas; dengan sistem pengawasan secara mendetail oleh semua pihak yang bertanggung jawab di bidang pendidikan. B. Konsep TQM/MMT Pemahaman tentang TQM/MMT mengacu pada pengertian tentang kualitas (quality), kualitas terpadu (Total Quality) dan manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management). Istilah kualitas menjadi menderita karena sering digunakan untuk menggambarkan lambang-lambang seperti; kecantikan, kebaikan, kemahalan, kesegaran dan di atas semua itu, kemewahan. Karena itu, kualitas menjadi konsep yang sulit dimengerti dan hampir tidak mungkin ditangani. Bagaimana mungkin menangani sesuatu yang tidak jelas dan mempunyai arti yang kompleks. Kualitas sering diartikan sama dengan mutu. Kualitas sebenarnya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Menurut Sallis (2006), kualitas itu memang sesuatu yang tarik menarik antara sebagai konsep yang absolut dan relatif. Pada prinsipnya, tiga guru kualitas, yaitu Philip Crosby, Edward Deming dan Joseph Juran menyatakan bahwa: komitmen yang harus dibangun dalam setiap diri terhadap kualitas adalah pemahaman bahwa: 1) kualitas merupakan kunci ke arah program yang berhasil, dimana apabila kurang adanya perhatian terhadap kualitas, akan mengakibatkan kegagalan dalam jangka panjang; 2) perbaikan-perbaikan kualitas menuntut komitmen manajemen sepenuhnya untuk dapat berhasil yang mana komitmen kepada kualitas ini harus terus-menerus dilakukan; 3) perbaikan kualitas adalah kerja keras yaitu tidak ada jalan pintas atau perbaikan cepat; 4) perbaikan kualitas menuntut
  • 6. banyak pelatihan; 5) perbaikan kualitas menuntut keterlibatan semua karyawan secara aktif, dan komitmen mutlak dari manajemen senior. Tidak berbeda dengan definisi kualitas, bahwa definisi kualitas terpadu (total) juga memiliki pengertian yang bermacam-macam. Menurut Departemen Pertahanan Amerika, kualitas terpadu itu mencakup aktivitas perbaikan secara terus menerus yang melibatkan semua orang di dalam organisasi, baik manajer maupun semua stafnya dalam berusaha secara terintegrasi mencapai kinerja yang terus meningkat pada setiap tingkatan. Jadi, kualitas terpadu pada dasarnya adalah sebuah pendekatan untuk melakukan sesuatu yang berusaha untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif organisasi melalui perbaikan terus menerus dalam hal produk, service, orang, proses dan lingkungannya. Secara sistematis, kualitas total memiliki karakteristik berikut sebagai berikut: 1) dasar-dasar yang strategis; 2) fokus pada pelanggan (internal dan eksternal); 3) obsesi dengan kualitas; 4) pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan memecahkan masalah; 5) komitmen jangka panjang; 6) kerja tim; 7) perbaikan proses secara kontinyu; 8) pendidikan dan pelatihan; 9) kebebasan yang terkontrol; 10) kesatuan tujuan; dan 11) penglibatan dan pemberdayaan tenaga. Pengertian kualitas terpadu seperti di atas, memberikan kerangka yang jelas bahwa hakekat TQM atau MMT sebenarnya adalah filosofi dan budaya (kerja) organisasi (philosophy of management) yang berorientasi pada kualitas. Tujuan (goal) yang akan dicapai dalam organisasi dengan budaya TQM adalah memenuhi atau bahkan melebihi apa yang dibutuhkan (needs) dan yang diharapkan atau diinginkan (desire) oleh pelanggan.
  • 7. Konsep “total” dalam TQM adalah penglibatan semua komponen organisasi yang berlangsung secara terus-menerus; sedangkan “manajemen” dalam TQM berarti pengelolaan setiap orang yang berada di dalam organisasi, apapun status, posisi atau perannya. Mereka semua adalah manajer dari tanggung jawab yang dimilikinya. Senada dengan pengertian ini, maka semua fungsionaris organisasi tanpa kecuali, dituntut memiliki tiga kemampuan, yaitu: 1) mengerjakan hal-hal yang benar. Hal ini berarti bahwa hanya kegiatan yang menunjang bisnis demi memuaskan kebutuhan pelanggan yang dapat diterima. Kegiatan yang tidak perlu jangan dilanjutkan lagi; 2) mengerjakan hal-hal dengan benar. Hal ini dilandasi dengan dasar pemikiran untuk mencegah kesalahan yang timbul. Ini berarti bahwa semua kegiatan harus dijalankan dengan benar, sehingga hasil kegiatan tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan; 3) mengerjakan hal- hal dengan benar sejak pertama kali setiap waktu. Prinsipnya ini merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas, yang memiliki motto: Do the right think, first time, every time; yaitu “kerjakan sesuatu yang benar dengan benar, sejak pertama kali, setiap waktu”. Dengan demikian, TQM atau MMT dapat diartikan sebagai pengelolaan kualitas semua komponen (stakeholder) yang berkepentingan dengan visi dan misi organisasi. Jadi, pada dasarnya TQM itu bukanlah pembebanan atau pemeriksaan; tetapi TQM adalah lebih dari usaha untuk melakukan sesuatu yang benar setiap waktu, daripada melakukan pemeriksaan (checking) pada waktu tertentu ketika terjadi kesalahan. TQM bukan bekerja untuk agenda orang lain, walaupun agenda itu dikhususkan untuk pelanggan (customer). Demikian juga, TQM bukan sesuatu yang diperuntukkan bagi manajer senior dan kemudian melewatkan tujuan yang telah dirumuskan.