Teks tersebut membahas mengenai manajemen mutu dalam pendidikan. Terdapat beberapa poin penting yaitu definisi mutu menurut para ahli, unsur-unsur mutu, perkembangan organisasi berdasarkan pendekatan mutu, prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM), dan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah seperti meningkatkan mutu guru, kepala sekolah, sarana prasarana, serta pengelolaan biaya.
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Makalah manajemen mutu
1. Manajemen
Mutu
1
Oleh :
Sudirman
Marpudin
Farih Lidinnillah
Mata Kuliah Orientasi Baru Dalam Psikologi
Pendidikan
Dosen : Prof. Dr. Mukhneri Mukhtar, M.Pd
3. Mengapa Mutu Penting?
Kompetisi
MutuPasar
• Kompetisi. Dalam era global,
persaingan menjadi makin tajam.
Hanya perusahaan yang dapat
menghasilkan kualitas barang atau
jasa yang sesuai dengan tuntutan
pelanggan yang dapat memenangkan
persaingan
• Mutu. Mutu merupakan salah satu
kebijaksanaan penting dalam
meningkatkan daya saing produk
yang harus memberi kepuasan
melebihi atau paling tidak sama
dengan produk pesaing
• Pasar. Mutu produk merupakan salah
satu unsur utama dalam bauran
pemasaran yang dapat meningkatkan
volume penjualan dan memperluas
pangsa pasar
4. Mutu Menurut Pakar?
• Menurut Joseph Moses Juran (24 Desember 1904 - 28 Februari 2008) adalah
seorang konsultan manajemen Amerika dan insinyur kelahiran Rumania. Mutu
adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi
kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
• Menurut Philip Bayard "Phil" Crosby, (18 Juni 1926 - 18 Agustus 2001),
seorang pengusaha dan penulis yang berkontribusi terhadap teori manajemen
dan praktek manajemen mutu. Mutu adalah conformance to requirement, yaitu
sesuai dengan yg disyaratkan/distandarkan. Standar mutu meliputi bahan
baku, proses, produk jadi.
• Menurut William Edwards Deming (14 Oktober 1900 - 20 Desember 1993)
adalah seorang ahli statistik Amerika, profesor, penulis, dosen dan konsultan.
Mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar/konsumen.
• Menurut Feigenbaum, mutu adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (full
customer satisfaction). Suatu produk bermutu apabila dapat memberi kepuasan
sepenuhnya kepada konsumen.
5. Mutu adalah
Suatu kondisi dinamis yang berhubungan
dengan produk, manusia, proses dan tugas
serta lingkungan yang memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan.
8. Mekanistik
• Sistem Tertutup, batasan antara organisasi
dan lingkungan jelas,
• Pekerja dianggap sebagai mesin
• Struktur organisasi, hirarki yang vertikal
• Lingkungan dianggap stabil
9. Organism
• Organisasi adalah unit yang berinteraksi dengan
lingkungannya (sistem terbuka)
• Karyawan diberi kebebasan untuk membuat
keputusan yang sesuai dengan situasi yang dihadapi,
tetapi masih dibatasi.
• Menekankan pada koordinasi dan rasionalitas
organisasi.
• Organisasi harus beradaptasi dengan kekuatan
lingkungan membangun proses mencari dan
belajar
10. Cultural
• Organisasi dipandang sebagai kumpulan individu-
individu
• Anggota organisasi didorong secara aktif untuk
membentuk harapan pelanggan, membina hubungan
jangka panjang dengan supliernya
• Perkembangan adalah proses dimana individu
meningkatkan kemampuan dan keinginan mereka
untuk memuaskan kebutuhan diri dan orang lain,
yang tidak dapat dilakukan pada organism.
11. TQM ; Cara berfikir baru
dalam manajemen organisasi
• Suatu cara memperbaiki kinerja total
organisasi dan kualitas
• Dalam paradigma ini, organisasi menjadi;
customer oriented, diorganisasikan
berdasarkan proses, dijalankan oleh tim kerja
dan diarahkan secara harmonis
12. Pengertian TQM
1) Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke
dalam falsafah holistik yang dibangun
berdasarkan konsep kualitas, teamwork,
produktivitas, dan pengertian serta kepuasan
pelanggan. (Ishikawa, 1993)
2) Sistem manajemen yang mengangkat kualitas
sebagai strategi usaha dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh
anggota organisasi. (Santosa, 1992)
13. Pengertian TQM (Edward Sallis)
TQM adalah sebuah filosofis tentang perbaikan
secara terus menerus, yang dapat memberikan
seperangkat alat praktis kepada setiap institusi
pendidikan dalam memenuhi kebutuhan,
keinginan dan harapan para pelangganya, saat
ini dan untuk masa yang akan datang.
14. Sintesis
TQM adalah pendekatan manajemen pada
suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan
didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan
sumber daya manusia dan ditujukan pada
kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan
pelanggan dan memberikan manfaat pada
anggota organisasi (sumber daya manusianya)
dan masyarakat.
15. Karakteristik Khusus TQM
a. Partisipasi aktif semua
b. Berorientasi pada mutu berdasarkan
kepuasan pelanggan
c. Dinamika manajemen, top down dan
botton up;
d. Menanamkan team work dengan baik
e. Menanamkan budaya problem solving
melalui konsep PDCA approach dengan
baik;
f. Perbaikan berkelanjutan sebagai proses
pemecahan masalah dalam TQM
16. Ciri-ciri umum TQM (Crocker, dkk,
2004)
Bertujuan untuk meningkatkan komunikasi
Organisasi terdiri dari satu orang kepala dan
bebrapa anggota
Partisifasi anggota dalam gugus bersifat sukarela
Persoalan yang dianalisis mencakup
produktifitas, biaya, Keselamatan kerja, moral, dll
Diadakan latihan formal pemecahan masalah
17. Prinsip-prinsip TQM
• Merupakan komitmen pimpinan
• Melibatkan semua elemen dalam perusahaan
• Apabila terjadi kesalahan secepatnya dicarikan
solusi
• Diterapkannya aturan-aturan tertulis tentang
TQM
18. Unsur-unsur TQM
Fokus pada pelanggan.
Obsesi terhadap kualitas
Pendekatan ilmiah.
Komitmen jangka panjang.
Kerja sama tim.
Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
Pendidikan dan pelatihan.
Kebebasan yang terkendali.
Kesatuan tujuan.
Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan
19. Kelebihan TQM
• Merupakan konsep inovatif yaitu perpaduan
antara sebuah sistem manajemen yaitu TQM dan
Model Kepemimpinan Modern yaitu Model
Kepemimpinan Transformasional.
• Sebuah penelitian deskriptif yang diharapkan
menjadi acuan untuk mengembangkan mutu
• Penerapan TQM dan Model Kepemimpinan
transformasional merupakan suatu konsep yang
menjawab semua kebutuhan masyarakat saat ini.
Sehingga antara keinginan dan kebutuhan
masyarakat dapat terpenuhi oleh konsep ini.
20. Kekurangan TQM
• Konsep baru yang belum di implementasikan oleh
banyak lembaga sehingga keefektifan dan
keefisienan konsep masih dalam penelitian.
• Banyak Lembaga yang belum siap menggunakan
konsep ini, dikarenakan banyak faktor baik
Sumber Daya Manusianya ataupun Sarana
Prasarana yang ada.
• kesiapan masyarakat menghadapi perubahan di
perlukan waktu yang panjang untuk
memperkenalkan.
21. 10 ciri TQM berhasil (Armand V.
Feigenbaum)
1
• Mutu adalah sebuah proses yang lama dari sebuah perusahaan
2
• Mutu adalah apa yang dikatakan pelanggan
3
• Mutu dan biaya bukanlah suatu selisih melainkan sebuah jumlah
4
• Mutu membutuhkan kerja sama tim maupun individu
5
• Mutu adalah suatu cara mengelola
6
• Mutu dan inovasi saling terkait satu sama lain
7
• Mutu merupakan suatu etika
8
• Mutu membutuhkan peningkatan yang berkesinambungan
9
• Mutu merupakan rute yang paling intensif dengan modal yang sedikit dan biaya yang efektif untuk mencapai produktifitas
mutu diterapkan bersama dengan sebuah sistem total yang terhubung dengan
pelanggan dan pemasok
10
23. Konsep Tentang Peforma Sekolah
• Memandang potret mutu pendidikan sekolah di
Indonesia saat ini khususnya daerah pedesaan.
Berbagai kendala dan hambatan peningkatan mutu
pendidikan sekolah tidak terlepas dari berbagai
permasalahan mutu pendidikan sekolah secara
umum yang berakar pada mutu manajerial para
pemimpin lembaga pendidikan, mutu guru,
relevansi kurikulum, ketebatasan dana, sarana
prasarana, fasilitas pendidikan dan yang tak kalah
pentingnya kurangnya faktor dukungan dari pihak-
pihak yang terkait dalam hal ini stakeholders
pendidikan.
25. Meningkatkan Mutu Guru
• 1) menerima kehadiran dengan baik;
• 2) memberi tugas mengajar baru sesuai dengan bidang dan kompetensi yang dikuasi oleh
guru
• 3) membentuk dan melaksanakan kelompok kerja guru bidang studi dan musyawarah guru
bidang studi sejenis (MGMP) sebagai wadah bagi guru untuk berdiskusi merencanakan
masalah dan memecahkan masalah yang terjadi di kelas;
• 4) melakukan supervisi administrasi dan akedemik terhadap guru baru sebagai bahan
perbaikan dan menentukan kebijakan;
• 5) melukukan pembinaan baik bersifat administratif, akademik, maupun karier guru baru;
• 6) memberi kesempatan pada guru baru untuk mengikuti pelatihan baik yang dilaksanakan di
sekolah, kabupaten, propinsi maupun pada tingkat nasional;
• 7) memberi reward (penghargaan) pada guru yang berprestasidan memberikan hukuman
pada guru yang malas dan bermasalah;
• 8) memberi tugas tambahan pada guru
• 9) membentuk ikatan keluarga di sekolah masing-masing dengan pertemuan dilaksanakan di
rumah anggota ikatan keluarga.
26. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja Guru
• Faktor personal/individual : meliputi unsur pengetahuan,
keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi,
dan komitmen
• Faktor kepemimpinan : meliputi aspek kualitas manajer dan
team leader
• Faktor tim : rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap
sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim
• Faktor sistem : sistem kerja, fasilitas kerja, proses organisasi
dan kultur kerja).
27. Meningkatkan Kinerja Kepala Sekolah
• Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)
• Kepala sekolah sebagai manajer
• Kepala sekolah sebagai pemimpin
• Kepala sekolah sebagai administrator
• Kepala sekolah sebagai supervisor
• Kepala sekolah sebagai pencipta iklim kerja
• Kepala sekolah sebagai wirausahaan
28. menurut Mulyono (2008; 153) mengatakan bahwa kepala sekolah
harus memiliki kompetensi. Kompetensi yang dimiliki antara lain
adalah:
• Memiliki landasan dan wawasan pendidikan
• Memahami sekolah sebagai system
• Memahami manajemen berbasis sekolah
• Merencanakan pengembangan sekolah
• Mengelola kurikulum, tenaga kependidikan, sarana prasarana, kesiswaan, keuangan, hubungan
masyarakat – sekolah, kelembagaan, system informasi sekolah, dan waktu
• Memimpin sekolah
• Mengembangkan budaya sekolah
• Memiliki dan melaksanakan kreativitas, inovasi dan jiwa kewirausahaan
• Mengembangkan diri
• Menyusun dan melaksanakan regulasi sekolah
• Memberdayakan sumber daya sekolah
• Melakukan koordinasi/ penyerasian
• Mengambil keputusan secara terampil
• Melakukan monitoring dan evaluasi
• Menyiapkan, melaksanakan, dan menindaklanjuti hasil akreditasi
• Membuat laporan akuntabilitas sekolah
• Melaksanakan supervisi/ penyeliaan
29. Meningkatkan Sarana dan Prasarana
1) perencanaan sarana dan prasarana
pendidikan
2) pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
3) inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan
4) pengawasan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana pendidikan di sekolah
5) penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
30. Landasan Hukum
• UU No 23 tahun 2005 pasal 4 ayat (4),
• 45 ayat (1) UU No 20 tahun 2003
• PP No 19 tahun 2005 pasal 42
31. Meningkatkan Kinerja Tenaga Administrasi
• Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan bahwa jenis tenaga
pendidikan disebutkan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola
satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di
bidang belajar. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar,
dan pelatih. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala
sekolah, direktur, ketua, rektor dan pimpinan satuan pendidikan
luar sekolah ( pasal 3, 42).
• Secara umum tenaga kependidikan adalah orang-orang yang
bekerja dalam dunia pendidikan yang memiliki syarat-syarat
tertentu. Orang-orang inilah yang akan menjalankan dan menjadi
motor bagi dunia pendidikan.
.
32. Tugas
• Bidang pengembangan mutu,
• Data pelaksanaan program,
• Data hasil penjaminan mutu,
• Dan data perbaikan
33. Meningkatkan Pengelolaan Biaya Sekolah
• Gaji pegawai tetap
• Honorarium
• Biaya Operasional Kegiatan Belajar-Mengajar
• Perawatan dan Pemeliharaan Fasilitas
Sekolah
• Investasi Pembangunan Infrastruktur Sekolah
• Belanja lainnya
34. Jenis Penganggaran sekolah
• Itemisasi (itemized budgeting)—
• Programisasi (programmed budgeting)—
• Performisasi (performed budgeting)—
• Sistemisasi (sistemized budgeting)—
35. Sumber Penerimaan Sekolah
• Nasional
• Provinsi
• Kota/Kabupaten
• Komite Sekolah
• Yayasan
• Donatur
• Dan Yang Lainnya
36. .
• Peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilepaskan
dengan upaya peningkatan mutu pendidiknya dan tenaga
kependidikannya. Upaya peningkatan mutu pendidikan
tidak akan memenuhi sasaran yang diharapkan tanpa
dimulai dengan peningkatan butu pendidik dan tenaga
kependidikannya. Karena Mutu pendidikan merupakan
salah satu tolok ukur yang menentukan martabat atau
kemajuan suatu bangsa. Dengan mencermati mutu
pendidikan suatu bangsa/negara, seseorang akan dapat
memperkirakan peringkat negara tersebut di antara
negaranegara di dunia.