SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Heni Purmiasih rahayu, Amd.AK,SKM
A. Pengelolaan Reagen
Gambar di atas adalah contoh penyimpanan reagen yang tidak
benar. Menurutpengalaman Anda , apa yang salah dengan
penyimpanan reagen pada gambar di atas ?
Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana cara menyimpan
reagen yang seharusnya ?
cara penyimpanan dan
pewadahan reagen di
Laboratorium.
Hal umum yang harus
menjadi perhatian :
1. Penyimpanan dan
penataan bahan kimia
diantaranya meliputi aspek
pemisahan (segregation),
tingkat resiko bahaya
(multiple hazards),
pelabelan (labeling), fasilitas
penyimpanan (storage
facilities), wadah sekunder
(secondary containment),
bahan kadaluarsa
(outdate chemicals),
inventarisasi (inventory),
dan informasi resiko bahaya
(hazard information).
2. Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan
klasifikasikan berdasarkan sifatnya:flammable,
mudah meledak, toxic, oksidator, korosif,
infeksi, dll.
3. Disimpan dalam suatu lemari hindari bahan
dari kayu
4. Kondisi ruangan harus dingin/berpendingin
udara atau dengan dilengkapi exhaust fan,
lampu ruangan pilih yang fire proof. Bila
ruangan tidak dilengkapi dengan AC, ruangan
harus memiliki sirkulasi udara yg baik, karena
ada beberapa reagen memerlukan ruang
penyimpanan di bawah suhu 25 derajat C, atau
suhu ruangan maksimal 30 derajat C.
5. Tempat penyimpanan harus bersih, kering
dan jauh dari sumber panas atau kena
sengatan sinar matahari. Di samping itu,
tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan
ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar
ruangan. Pada penataan bahan kimiapun
diperlukan sumber literatur untuk mengetahui
spesifikasi masing-masing bahan kimia
tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai
pada buku katalog bahan.
6. Jika terjadi tumpahan, yang paling baik
mengatasinya dengan pasir atau dengan air
kran.
7. Buat sistem administrasinya: daftar isi,
jumlah stok, symbol hazard, memasang
perhatian APD yg sesuai dg peruntukannya, dll.
8. Salah satu informasi penting yang harus
selalu disertakan adalah lembar data
keselamatan data (Material Safety Data Sheet
– MSDS)
Penyimpanan reagen yang bersifat
berbahaya memerlukan perlakuan
khusus
1. Lokasi dan konstruksi tempat penyimpanan
reagen yang bersifat berbahaya dan beracun
membutuhkan pengaturan tersendiri, agar tidak
terjadi kecelakaan akibat kesalahan dalam
penyimpanan tersebut. Salah satu persyaratan
kelengkapan pada tempat penyimpanan
tersebut adalah sistem tanggap darurat dan
prosedur penanganannya.
2. Penyimpanan dan penataan bahan kimia
berdasarkan urutan alfabetis tidaklah tepat,
kebutuhan itu hanya diperlukan untuk
melakukan proses pengadministrasian.
Pengurutan secara alfabetis akan lebih tepat
apabila bahan kimia sudah dikelompokkan
menurut sifat fisis, dan sifat kimianya terutama
tingkat kebahayaannya.
3. Bahan kimia yang tidak boleh disimpan
dengan bahan kimia lain, harus disimpan
secara khusus dalam wadah sekunder yang
terisolasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
pencampuran dengan sumber bahaya lain
seperti api, gas beracun, dan ledakan.
Penyimpanan bahan kimia tersebut harus
didasarkan atas tingkat risiko bahayanya yang
paling tinggi. Misalnya benzene memiliki sifat
flammable dan toxic.
4. Sifat dapat terbakar dipandang memiliki
resiko lebih tinggi daripada timbulnya
karsinogen. Oleh karena itu penyimpanan
benzena harus ditempatkan pada cabinet
tempat menyimpan zat cair flammable daripada
disimpan pada cabinet bahan toxic.
5. Reagen berbahaya dan beracun yang
dianggap kadaluwarsa, atau tidak memenuhi
spesifikasi, atau bekas kemasan, yang tidak
dapat digunakan tidak boleh dibuang
sembarangan, tetapi harus dikelola sebagai
limbahberbahaya dan beracun. Kadaluwarsa
adalah bahan yang karena kesalahan dalam
penanganannya menyebabkan terjadinya
perubahan komposisi dan atau karakteristik
sehingga bahan tersebut tidak sesuai lagi
dengan spesifikasinya.
6. Salah satu langkah yang wajib dilakukan
adalah kewajiban uji kesehatan secara berkala
bagi pekerja, sekurang-kurangnya 1 kali dalam
1 tahun, dengan maksud untuk mengetahui
sedini mungkin terjadinya kontaminasi oleh
zat/senyawa kimia berbahaya dan beracun
terhadap pekerja atau pengawas lokasi
tersebut.
7. Salah satu kehawatiran utama dalam
penanganan berbahaya dan beracun adalah
kemungkinan terjadinyakecelakaan baik pada
saat masih dalam penyimpanan maupun
kecelakaan pada saat dalam
pengangkutannya. Kecelakaan ini adalah
lepasnya atau tumpahnya reagen ke
lingkungan, yang memerlukan penanggulangan
cepat dan tepat. Bila terjadi kecelakaan, maka
kondisi awalnya adalah berstatus keadaan
darurat (emergency).
2. Pewadahan Reagen
Kriteria wadah reagen yang baik antara
lain :
1. Botol yang gelap / berwarna coklat,
hal ini dilakukan agar dapat terhindar
dari
sinar matahari.
2. Wadah reagen tidak bocor.
3. Wadah reagen harus bermulut kecil,
dan tertutup rapat.
4. Wadah reagen harus berbahan
dasar dari kaca.
5. Wadah reagen harus steril..
6. Tidak bereaksi dengan bahan kimia
dari reagen yang diwadahkan.
b. Untuk reagen cair, diwadahkan pada botol yang
memenuhi kriteria seperti di atas.
Reagen yang bervolume kecil, diwadahkan pada botol
berukuran kecil. Sedangkan pada reagen yang bervolume
besar, diwadahkan pada botol ukuran besar atau jerigen yang
besar
c. Untuk reagen serbuk, jika berisi banyak, dapat diwadahkan
pada botol dengan mulut agak lebar, hal ini bertujuan agar
mudah dalam waktu pengambilan reagen pada waktu
penimbangan.
d. Hal penting yang harus selalu di ingat pada saat
pewadahan reagen yaitu,
 pemberian label yang berisi, nama reagen, tanggal
pembuatan, paraf pembuat reagen, tanggal penerimaan,
konsentrasi dan pelarut pada botol/ wadah reagen.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu wadah agar
dapat berfungsi dengan baik :
1. Harus dapat melindungi reagen dari kotoran dan
kontaminasi sehingga reagen tetap bersih.
2. Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik,
perubahan kadar air, gas, dan penyinaran
(cahaya).
3. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta
mudah dalam pengangkutan dan distribusi.
4. Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang
sesuai dengan norma atau standar yang ada.
5. Dapat menunjukkan identitas, informasi dan
penampilan reagen yang jelas.

More Related Content

What's hot

Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7tristyanto
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1tristyanto
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakitSyahrum Syuib
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizerpjj_kemenkes
 
Chapter iii vi
Chapter iii viChapter iii vi
Chapter iii vimalay87
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinfikri asyura
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimeRiskymessyana99
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)stikesby kebidanan
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaRiskymessyana99
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumSetya Wijayanta
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan  masyarakat.Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan  masyarakat.
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.pjj_kemenkes
 
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicuArmin Kobain
 
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Vina Widya Putri
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulinDasuki Suke
 

What's hot (20)

Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7Konsep penyebab penyakit bag.7
Konsep penyebab penyakit bag.7
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit05. konsep dasar epidemiologi penyakit
05. konsep dasar epidemiologi penyakit
 
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi NebulizerProsedur Pemberian Terapi Nebulizer
Prosedur Pemberian Terapi Nebulizer
 
Chapter iii vi
Chapter iii viChapter iii vi
Chapter iii vi
 
Penetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobinPenetapan kadar hemoglobin
Penetapan kadar hemoglobin
 
PPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting TimePPT Hematologi - Clotting Time
PPT Hematologi - Clotting Time
 
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)Konsep dasar sterilisasi (rischa)
Konsep dasar sterilisasi (rischa)
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
 
Patologiurin
PatologiurinPatologiurin
Patologiurin
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan  masyarakat.Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan  masyarakat.
Faktor–faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
 
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
(Lamp 1.27) standar pelayanan nicu
 
Makalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatanMakalah etika dan hukum kesehatan
Makalah etika dan hukum kesehatan
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
 
Sop peemberian insulin
Sop peemberian insulinSop peemberian insulin
Sop peemberian insulin
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan  fisikPemeriksaan  fisik
Pemeriksaan fisik
 

Similar to Lab dasar 4

Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan norma 28
 
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratoriumstrategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratoriumQaiffa Greenpinkk
 
Penyimpanan dan Distribusi obat.ppt
Penyimpanan dan Distribusi obat.pptPenyimpanan dan Distribusi obat.ppt
Penyimpanan dan Distribusi obat.pptEfridaUli1
 
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanManfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanRohman Efendi
 
pengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumpengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumYulan Nusi
 
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptxTSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptxNurfitriyana12
 
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptxDionManalu
 
03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdfNurZamah2
 
Prosedur Kerja Aman kimia 1.pptx
Prosedur Kerja Aman kimia 1.pptxProsedur Kerja Aman kimia 1.pptx
Prosedur Kerja Aman kimia 1.pptxratnapuspitasari47
 
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptxBab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptxumichulifah
 
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C  kesehatan dan keselamatan kerja di labC  kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C kesehatan dan keselamatan kerja di labABINUL HAKIM
 
Hakikat-Ilmu-Kimia-Peranan-Kimia-dalam-Kehidupan.pptx
Hakikat-Ilmu-Kimia-Peranan-Kimia-dalam-Kehidupan.pptxHakikat-Ilmu-Kimia-Peranan-Kimia-dalam-Kehidupan.pptx
Hakikat-Ilmu-Kimia-Peranan-Kimia-dalam-Kehidupan.pptxPutriFitrianaRahmani
 
Laboratorium dasar kesehat
Laboratorium dasar kesehatLaboratorium dasar kesehat
Laboratorium dasar kesehathenirahayu8
 
Keselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumKeselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumnoviyanty
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmasLinaNadhilah2
 
5. Pengenalan Alat Kimia - Bagian 1 (1).pdf
5. Pengenalan Alat Kimia - Bagian 1 (1).pdf5. Pengenalan Alat Kimia - Bagian 1 (1).pdf
5. Pengenalan Alat Kimia - Bagian 1 (1).pdfIbnuFadilah7
 
BAB 1 HAKIKAT ILMU KIMIA.pptx
BAB 1 HAKIKAT ILMU KIMIA.pptxBAB 1 HAKIKAT ILMU KIMIA.pptx
BAB 1 HAKIKAT ILMU KIMIA.pptxaulia486903
 

Similar to Lab dasar 4 (20)

Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan
 
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratoriumstrategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
 
Penyimpanan dan Distribusi obat.ppt
Penyimpanan dan Distribusi obat.pptPenyimpanan dan Distribusi obat.ppt
Penyimpanan dan Distribusi obat.ppt
 
Hakikat Ilmu Kimia
Hakikat Ilmu KimiaHakikat Ilmu Kimia
Hakikat Ilmu Kimia
 
Metode Klmiah dan Keselamatan Kerja
Metode Klmiah dan Keselamatan KerjaMetode Klmiah dan Keselamatan Kerja
Metode Klmiah dan Keselamatan Kerja
 
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupanManfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
Manfaat ilmu kimia dalam berbagai bidang kehidupan
 
pengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratoriumpengenalan alat lab laboratorium
pengenalan alat lab laboratorium
 
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptxTSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
TSF Steril Pertemuan 10 Pengemas (Packaging).pptx
 
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
343414755-hakikat-ilmu-kimia-peranan-kimia-dalam-kehidupan-pptx.pptx
 
03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf03 K3 di Laboratorium.pdf
03 K3 di Laboratorium.pdf
 
Prosedur Kerja Aman kimia 1.pptx
Prosedur Kerja Aman kimia 1.pptxProsedur Kerja Aman kimia 1.pptx
Prosedur Kerja Aman kimia 1.pptx
 
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptxBab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
Bab 1b - Metode Ilmiah dan Keselamatan Kerja.pptx
 
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C  kesehatan dan keselamatan kerja di labC  kesehatan dan keselamatan kerja di lab
C kesehatan dan keselamatan kerja di lab
 
Hakikat-Ilmu-Kimia-Peranan-Kimia-dalam-Kehidupan.pptx
Hakikat-Ilmu-Kimia-Peranan-Kimia-dalam-Kehidupan.pptxHakikat-Ilmu-Kimia-Peranan-Kimia-dalam-Kehidupan.pptx
Hakikat-Ilmu-Kimia-Peranan-Kimia-dalam-Kehidupan.pptx
 
Laboratorium dasar kesehat
Laboratorium dasar kesehatLaboratorium dasar kesehat
Laboratorium dasar kesehat
 
Keselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratoriumKeselamatan kerja laboratorium
Keselamatan kerja laboratorium
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
 
5. Pengenalan Alat Kimia - Bagian 1 (1).pdf
5. Pengenalan Alat Kimia - Bagian 1 (1).pdf5. Pengenalan Alat Kimia - Bagian 1 (1).pdf
5. Pengenalan Alat Kimia - Bagian 1 (1).pdf
 
BAB 1 HAKIKAT ILMU KIMIA.pptx
BAB 1 HAKIKAT ILMU KIMIA.pptxBAB 1 HAKIKAT ILMU KIMIA.pptx
BAB 1 HAKIKAT ILMU KIMIA.pptx
 
Isi
IsiIsi
Isi
 

More from henirahayu8

Jaringan 1 converted
Jaringan 1 convertedJaringan 1 converted
Jaringan 1 convertedhenirahayu8
 
Pemeriksaan (crp) xii tlm
Pemeriksaan (crp) xii tlmPemeriksaan (crp) xii tlm
Pemeriksaan (crp) xii tlmhenirahayu8
 
Xi tlm sistem kekebalan tubuh
Xi tlm sistem kekebalan tubuhXi tlm sistem kekebalan tubuh
Xi tlm sistem kekebalan tubuhhenirahayu8
 
Xi tlm konsep dasar imun.
Xi tlm konsep dasar imun.Xi tlm konsep dasar imun.
Xi tlm konsep dasar imun.henirahayu8
 
Regulasi asisten tenaga kesehatan
Regulasi asisten tenaga kesehatanRegulasi asisten tenaga kesehatan
Regulasi asisten tenaga kesehatanhenirahayu8
 
Etika profesi tlm
Etika profesi tlmEtika profesi tlm
Etika profesi tlmhenirahayu8
 
Morfologi dan pewarnaan bakteri
Morfologi dan pewarnaan bakteriMorfologi dan pewarnaan bakteri
Morfologi dan pewarnaan bakterihenirahayu8
 
Laboratorium me wps office
Laboratorium me wps officeLaboratorium me wps office
Laboratorium me wps officehenirahayu8
 
Hitung jumlah leukosit
Hitung jumlah leukositHitung jumlah leukosit
Hitung jumlah leukosithenirahayu8
 
Inokulasi dan identifikasi bakteri
Inokulasi dan identifikasi bakteriInokulasi dan identifikasi bakteri
Inokulasi dan identifikasi bakterihenirahayu8
 
struktur morfologi
struktur morfologistruktur morfologi
struktur morfologihenirahayu8
 

More from henirahayu8 (12)

Jaringan 1 converted
Jaringan 1 convertedJaringan 1 converted
Jaringan 1 converted
 
Usus converted
Usus convertedUsus converted
Usus converted
 
Pemeriksaan (crp) xii tlm
Pemeriksaan (crp) xii tlmPemeriksaan (crp) xii tlm
Pemeriksaan (crp) xii tlm
 
Xi tlm sistem kekebalan tubuh
Xi tlm sistem kekebalan tubuhXi tlm sistem kekebalan tubuh
Xi tlm sistem kekebalan tubuh
 
Xi tlm konsep dasar imun.
Xi tlm konsep dasar imun.Xi tlm konsep dasar imun.
Xi tlm konsep dasar imun.
 
Regulasi asisten tenaga kesehatan
Regulasi asisten tenaga kesehatanRegulasi asisten tenaga kesehatan
Regulasi asisten tenaga kesehatan
 
Etika profesi tlm
Etika profesi tlmEtika profesi tlm
Etika profesi tlm
 
Morfologi dan pewarnaan bakteri
Morfologi dan pewarnaan bakteriMorfologi dan pewarnaan bakteri
Morfologi dan pewarnaan bakteri
 
Laboratorium me wps office
Laboratorium me wps officeLaboratorium me wps office
Laboratorium me wps office
 
Hitung jumlah leukosit
Hitung jumlah leukositHitung jumlah leukosit
Hitung jumlah leukosit
 
Inokulasi dan identifikasi bakteri
Inokulasi dan identifikasi bakteriInokulasi dan identifikasi bakteri
Inokulasi dan identifikasi bakteri
 
struktur morfologi
struktur morfologistruktur morfologi
struktur morfologi
 

Recently uploaded

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Lab dasar 4

  • 2. A. Pengelolaan Reagen Gambar di atas adalah contoh penyimpanan reagen yang tidak benar. Menurutpengalaman Anda , apa yang salah dengan penyimpanan reagen pada gambar di atas ? Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana cara menyimpan reagen yang seharusnya ?
  • 3. cara penyimpanan dan pewadahan reagen di Laboratorium. Hal umum yang harus menjadi perhatian : 1. Penyimpanan dan penataan bahan kimia diantaranya meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya (multiple hazards), pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (storage facilities), wadah sekunder (secondary containment), bahan kadaluarsa (outdate chemicals), inventarisasi (inventory), dan informasi resiko bahaya (hazard information).
  • 4. 2. Pisahkan antara sediaan liquid dan solid dan klasifikasikan berdasarkan sifatnya:flammable, mudah meledak, toxic, oksidator, korosif, infeksi, dll.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. 3. Disimpan dalam suatu lemari hindari bahan dari kayu 4. Kondisi ruangan harus dingin/berpendingin udara atau dengan dilengkapi exhaust fan, lampu ruangan pilih yang fire proof. Bila ruangan tidak dilengkapi dengan AC, ruangan harus memiliki sirkulasi udara yg baik, karena ada beberapa reagen memerlukan ruang penyimpanan di bawah suhu 25 derajat C, atau suhu ruangan maksimal 30 derajat C.
  • 11. 5. Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan jauh dari sumber panas atau kena sengatan sinar matahari. Di samping itu, tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar ruangan. Pada penataan bahan kimiapun diperlukan sumber literatur untuk mengetahui spesifikasi masing-masing bahan kimia tersebut. Spesifikasi bahan kimia akan dijumpai pada buku katalog bahan.
  • 12. 6. Jika terjadi tumpahan, yang paling baik mengatasinya dengan pasir atau dengan air kran. 7. Buat sistem administrasinya: daftar isi, jumlah stok, symbol hazard, memasang perhatian APD yg sesuai dg peruntukannya, dll. 8. Salah satu informasi penting yang harus selalu disertakan adalah lembar data keselamatan data (Material Safety Data Sheet – MSDS)
  • 13. Penyimpanan reagen yang bersifat berbahaya memerlukan perlakuan khusus 1. Lokasi dan konstruksi tempat penyimpanan reagen yang bersifat berbahaya dan beracun membutuhkan pengaturan tersendiri, agar tidak terjadi kecelakaan akibat kesalahan dalam penyimpanan tersebut. Salah satu persyaratan kelengkapan pada tempat penyimpanan tersebut adalah sistem tanggap darurat dan prosedur penanganannya.
  • 14. 2. Penyimpanan dan penataan bahan kimia berdasarkan urutan alfabetis tidaklah tepat, kebutuhan itu hanya diperlukan untuk melakukan proses pengadministrasian. Pengurutan secara alfabetis akan lebih tepat apabila bahan kimia sudah dikelompokkan menurut sifat fisis, dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya.
  • 15. 3. Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang terisolasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas beracun, dan ledakan. Penyimpanan bahan kimia tersebut harus didasarkan atas tingkat risiko bahayanya yang paling tinggi. Misalnya benzene memiliki sifat flammable dan toxic.
  • 16. 4. Sifat dapat terbakar dipandang memiliki resiko lebih tinggi daripada timbulnya karsinogen. Oleh karena itu penyimpanan benzena harus ditempatkan pada cabinet tempat menyimpan zat cair flammable daripada disimpan pada cabinet bahan toxic.
  • 17. 5. Reagen berbahaya dan beracun yang dianggap kadaluwarsa, atau tidak memenuhi spesifikasi, atau bekas kemasan, yang tidak dapat digunakan tidak boleh dibuang sembarangan, tetapi harus dikelola sebagai limbahberbahaya dan beracun. Kadaluwarsa adalah bahan yang karena kesalahan dalam penanganannya menyebabkan terjadinya perubahan komposisi dan atau karakteristik sehingga bahan tersebut tidak sesuai lagi dengan spesifikasinya.
  • 18. 6. Salah satu langkah yang wajib dilakukan adalah kewajiban uji kesehatan secara berkala bagi pekerja, sekurang-kurangnya 1 kali dalam 1 tahun, dengan maksud untuk mengetahui sedini mungkin terjadinya kontaminasi oleh zat/senyawa kimia berbahaya dan beracun terhadap pekerja atau pengawas lokasi tersebut.
  • 19. 7. Salah satu kehawatiran utama dalam penanganan berbahaya dan beracun adalah kemungkinan terjadinyakecelakaan baik pada saat masih dalam penyimpanan maupun kecelakaan pada saat dalam pengangkutannya. Kecelakaan ini adalah lepasnya atau tumpahnya reagen ke lingkungan, yang memerlukan penanggulangan cepat dan tepat. Bila terjadi kecelakaan, maka kondisi awalnya adalah berstatus keadaan darurat (emergency).
  • 20.
  • 21. 2. Pewadahan Reagen Kriteria wadah reagen yang baik antara lain : 1. Botol yang gelap / berwarna coklat, hal ini dilakukan agar dapat terhindar dari sinar matahari. 2. Wadah reagen tidak bocor. 3. Wadah reagen harus bermulut kecil, dan tertutup rapat. 4. Wadah reagen harus berbahan dasar dari kaca. 5. Wadah reagen harus steril.. 6. Tidak bereaksi dengan bahan kimia dari reagen yang diwadahkan.
  • 22. b. Untuk reagen cair, diwadahkan pada botol yang memenuhi kriteria seperti di atas. Reagen yang bervolume kecil, diwadahkan pada botol berukuran kecil. Sedangkan pada reagen yang bervolume besar, diwadahkan pada botol ukuran besar atau jerigen yang besar c. Untuk reagen serbuk, jika berisi banyak, dapat diwadahkan pada botol dengan mulut agak lebar, hal ini bertujuan agar mudah dalam waktu pengambilan reagen pada waktu penimbangan. d. Hal penting yang harus selalu di ingat pada saat pewadahan reagen yaitu,  pemberian label yang berisi, nama reagen, tanggal pembuatan, paraf pembuat reagen, tanggal penerimaan, konsentrasi dan pelarut pada botol/ wadah reagen.
  • 23.
  • 24. Syarat-syarat yang harus dipenuhi suatu wadah agar dapat berfungsi dengan baik : 1. Harus dapat melindungi reagen dari kotoran dan kontaminasi sehingga reagen tetap bersih. 2. Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air, gas, dan penyinaran (cahaya). 3. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam pengangkutan dan distribusi. 4. Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada. 5. Dapat menunjukkan identitas, informasi dan penampilan reagen yang jelas.