SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
NUR HIKMAH BUCHAIR
AZTRIA MAHFUD
ANDI RASDIYANAH JAKIR
ANDI WIRDATI AMBAS
MUHAMMAD HUSAIN
MUHAMMAD YASIR
MARSELINA PALINGGI
USMAN
HAMZAH B
ASTI PRATIWI DUHRI
MUHAMMAD AKBAR
NURAINI
FRANNING DESY
LILIK
YENNI PARAMATA
BUKTI EPIDEMIOLOGI DAN
EVALUASI EKONOMI KESEHATAN
EKONOMI KESEHATAN
Sebuah disiplin yang menganalisis aspek
ekonomi dari perawatan kesehatan dan yang
biasanya berfokus pada biaya dan hasil
intervensi kesehatan dengan menggunakan
metode dan teori-teori dari ekonomi dan
farmasi
FARMAKOEKONOMI
Sebuah disiplin yang mempekerjakan
ekonomi kesehatan,
pharmacoepidemiology, dan metode
hasil penelitian kesehatan untuk
menentukan biaya dan hasil
intervensi kesehatan, terutama
bidang farmasi.
Studi/ilmu yang mengukur dan
membandingkan antara biaya dan
hasil/konsekuensi suatu
pengobatan.
Tujuannya untuk memberikan
informasi yang dapat membantu
para pembuat kebijakan dalam
menentukan pilihan atas
alternatif-alternatif pengobatan
yang tersedia agar pelayanan
kesehatan menjadi lebih efisien
dan ekonomis
ANALISIS FARMAKOEKONOMI
• Analisis Farmakoekonomi dianggap sebagai metode yang lebih
transparan untuk meningkatkan efisiensi belanja farmasi oleh
pembayar atas potongan harga terus menerus, dan
menciptakan kesempatan untuk menunjukkan nilai untuk
uang.
Biaya Dampak Kesehatan Biaya Dampak Kesehatan
Intervensi
Obat Baru
Pembanding
Pengobatan Standar
Kapan harus melakukan analisis Farmakoekonomi ?
A
Intervensi kurang efektif dan
lebih mahal
B
Intervensi lebih efektif dan
lebih mahal
C
Intervensi kurang efektif dan
lebih murah
Lebih efektif
D
Intervensi lebih efektif dan
lebih murah
Biaya yang efektif ?
Menghemat biaya
Kurang efektif
Lebih Mahal
Lebih Murah
ANALISIS FARMAKOEKONOMI
Keputusan mengadopsi teknologi pada pelayanan kesehatan
Ditolak
Dievaluasi
Adopsi tergantung pada ukuran
relatif dari peningkatan biaya
vs peningkatan hasil
Kurang Efektif
Dievaluasi
Tidak mungkin bahwa
teknologi akan disetujui
Lebih efektif
Diadopsi
Lebih Mahal
Lebih Murah
ANALISIS FARMAKOEKONOMI
Perspektif
• Mencerminkan nilai yang berbeda atau insentif dari
mereka yang melakukan evaluasi ekonomi
• Sudut pandang dari mana biaya dan manfaat dicatat
dan dinilai
– Sosial
– Pembayar
– Penyedia (penyedia layanan kesehatan / rumah
sakit / komite formularium)
– Pasien
Biaya
Biaya Definisi
Biaya Langsung
Biaya Medis Langsung - Biaya medis langsung timbul secara langsung dari
kondisi perawatan dan konsekuensinya
- Misalnya : biaya terapi obat, diagnosis, perawatan inap,
perawatan medis, tes laboratorium, biaya profesional
Biaya Non Medis
Langsung
- Biaya non medis langsung timbul dari sumber daya non-
medis yang digunakan secara langsung dalam
hubungannya dengan konsumsi perawatan medis
- Misalnya : Biaya transportasi dan penginapan
Biaya Tidak Langsung - Biaya tidak langsung timbul dari sumber daya yang
terkait dengan penyakit yang secara tidak langsung
mempengaruhi output sosial
- Misalnya : Kehilangan produktifitas dan pendapatan
akibat penyakit dan kematian dini.
ANALISIS FARMAKOEKONOMI
Negara Per-Kapita Konsumsi Rokok
di 1930
Kanker Paru Kematian per
100.000 pada tahun 1950
Amerika Serikat 1300 20
Britania Raya 1100 46
Finlandia 1100 35
Swiss 510 25
Kanada 500 15
Holland 490 24
Australia 480 18
Denmark 380 17
Swedia 300 11
Norwegia 250 9
Islandia 230 6
Perspektif & Anggapan Biaya
Perspektif Biaya Primer
Masyarakat
 Semua biaya medis dan non-medis
 Kehilangan produktivitas (biaya tidak
langsung)
 Biaya tidak berwujud
Pembayar pihak ketiga (Asuransi)
 Beban yang berhubungan dengan
penggantian penyedia
 Rata-rata, bukan biaya marjinal
Penyedia layanan kesehatan
Biaya yang membebani pemberian pelayanan
dan perawatan kesehatan
Pasien
 Biaya yang mempengaruhi pembayaran
yang dikeluarkan sendiri
 Kehilangan upah (biaya tidak langsung)
Majikan/Atasan
 Semua biaya langsung yang diasuransikan
 Kehilangan tenaga kerja (biaya tidak
langsung)
Negara Per-Kapita Konsumsi Rokok
di 1930
Kanker Paru Kematian per
100.000 pada tahun 1950
Amerika Serikat 1300 20
Britania Raya 1100 46
Finlandia 1100 35
Swiss 510 25
Kanada 500 15
Holland 490 24
Australia 480 18
Denmark 380 17
Swedia 300 11
Norwegia 250 9
Islandia 230 6
Hasil
Hasil Contoh
Klinis
Tekanan darah berkurang, memperpanjang
hidup, angka kesembuhan untuk penyakit
menular, jumlah kekambuhan, kematian
Ekonomis Biaya (THB)
Humanistik
Status kesehatan yang berhubungan dengan
kualitas hidup, kualitas hidup penyakit
tertentu, kepuasan pasien
Negara Per-Kapita Konsumsi Rokok
di 1930
Kanker Paru Kematian per
100.000 pada tahun 1950
Amerika Serikat 1300 20
Britania Raya 1100 46
Finlandia 1100 35
Swiss 510 25
Kanada 500 15
Holland 490 24
Australia 480 18
Denmark 380 17
Swedia 300 11
Norwegia 250 9
Islandia 230 6
Jenis Evaluasi Farmakoekonomi
Metode Analisis Biaya Pengukuran Hasil Pengukuran
Konsekuensi Biaya THB Daftar multidimensi hasil
Minimisasi Biaya (CMA) THB
Biasanya, nilai klinis
(kesetaraan ditunjukkan dalam
kelompok pembanding)
Efektivitas biaya (CEA) THB
Unit Alami (tahun kehidupan
yang didapat, glukosa darah
mg/dl, tekanan darah mmHg),
hasil tunggal
Utilitas Biaya (CUA) THB Beberapa hasil (QALY)
Manfaat Biaya (CBA) THB
Beberapa hasil THB
digabungkan menjadi satu nilai
Biaya- Analisis Konsekuensi
Sebuah analisis yang membandingkan
intervensi kesehatan yang menarik bagi
satu atau lebih alternatif yang relevan,
daftar komponen biaya dan berbagai hasil
dari setiap intervensi secara terpisah
• Idealnya harus mencakup kemungkinan semua biaya dan hasil
dari kesehatan
• Kepentingan relatif dari komponen yang terdaftar tidak
diindikasikan , oleh karena itu, tergantung kepada pembuat
keputusan melihatnya dari pandangan mereka sendiri
• Memungkinkan pengguna untuk memilih sumber daya apapun
, biaya , atau hasil yang sangat penting untuk menentukan
keputusan mereka
• Data dari analisis biaya - konsekuensi dapat digunakan sebagai
dasar untuk analisis pharmaeconomic lainnya
Biaya- Analisis Konsekuensi
Obat A Obat B
Biaya
Biaya obat §§§§§ §§
Kunjungan Kantor MD §§§ §§§§
Kunjungan ER §§ §§§§
Rawat Inap §§§ §§§§§
Obat lain §§ §§§§§§
Transportasi § §§§
Konsekuensi
Efek samping % %
1 - tahun kelangsungan
hidup
% %
Kualitas Hidup angka angka
Analisis Minimalisasi Biaya
Sebuah analisis yang membandingkan dua terapi alternatif hanya dalam hal
biaya karena hasil yang diperoleh ( efektivitas dan keamanan ) yang
ditemukan atau diperkirakan akan lebih identik
Contoh
Obat A Obat B
Hasil Sama
Biaya
Harga Obat THB 2500 THB 2000
Pelayanan Kesehatan THB 500 THB 250
Total THB 3000 THB 2250
Analisis Minimalisasi Biaya
Membandingkan obat generik berlogo (OGB) dengan obat generik bermerek
dengan bahan kimia obat sejenis dan telah dibuktikan kesetaraannya melalui
uji bioavailabilitas/bioekuivalen (BA/BE).
Namun, karena jarang ditemukan dua terapi, termasuk obat, yang setara
atau dapat dengan mudah dibuktikan setara, penggunaan AMiB agak
terbatas
langkah terpenting yang harus dilakukan sebelum menggunakan AMiB
adalah menentukan kesetaraan dari intervensi (misalnya obat) yang akan
dikaji
Merupakan suatu metode
yang mengkombinasikan 2
atau lebih program alternatif
dengan mengukur biaya serta
konsekuensi tiap programnya.
Hasil dari semua program kesehatan
yang telah dibandingkan harus diukur
dengan unit pengukuran yang sama
(beberapa program terkait dengan
objektifitas klinik) seperti
- Lama waktu tanpa gejala
- Kasus yang dapat dicegah
- Lama tahun kehidupan yang dicapai
Analisis Efektivitas Biaya
Analisis Efektivitas Biaya
• Hasil dinyatakan sebagai "incremental cost effectiveness ratio
(ICER)” atau “rasio efektivitas biaya tambahan”
ICER = Biaya A – Biaya B
Outcome A – Outcome B
Biaya Outcome Kesehatan
A B A B
Biaya
Tambahan
Outcome
Tambahan
Analisis Efektivitas Biaya
Obat A
• Biaya Pengobatan : 75.000 Baht
• Perolehan tahun hidup : 4 tahun
Obat B
• Biaya Pengobatan : 50.000 Baht
• Perolehan tahun hidup : 2 tahun
Biaya tambahan tiap
perolehan tahun hidup = 75.000 – 50.000
4 – 2
= 12.500
Analisis Efektivitas Biaya
• Efektivitas biaya pada hakikatnya tidak bermakna
• Untuk menjadi bermakna, hal itu harus dibandingkan dengan
efektivitas biaya intervensi lainnya atau untuk apa masyarakat
bersedia untuk membayar
• Hasil dari satu analisis tidak dapat dibandingkan dengan yang
lainnya yang menggunakan pengukuran outcome yang
berbeda khususnya pada wilayah penyakit yang berbeda
Analisis Utilitas Biaya
Sebuah analisis yang membandingkan dua atau lebih alternatif pilihan
baik dari segi biaya dan hasil mereka, di mana hasil sering diukur
sebagai kualitas yang disesuaikan tahun hidup/Quality-adjusted Life
Year (QALY).
Tipe khusus dari analisis efektivitas biaya
 Memungkinkan dampak pengobatan terhadap kualitas hidup dan
kuantitas hidup (survival) yang harus dipertimbangkan bersama-
sama.
 Hasil (Outcome) adalah kualitas yang disesuaikan tahun hidup/
Quality-adjusted Life Year (QALY).
 Utilitas adalah bobot preferensi bagi negara-negara kesehatan yang
diberikan, diukur pada skala dari 0 ke 1.
Quality-adjusted Life Year (QALY)
Analisis Utilitas Biaya
Obat A Obat B
• Biaya pengobatan = THB 45.000
• Kelangsungan hidup 2 tahun kualitas
hidup (utilitas) dari 0,9
• QALYs diperoleh = 2 x 0,9 = 1,8
• Biaya pengobatan = THB 40.000
• Kelangsungan hidup 4 tahun kualitas
hidup (utilitas) dari 0,4
• QALYs diperoleh = 4 x 0,4 = 1,6
Biaya/QALY diperoleh = 45.000 – 40.000 = 25.000
1.8 – 1.6
Analisis Manfaat Biaya
Analisis Manfaat Biaya (AMB) adalah suatu
teknik analisis yang diturunkan dari teori
ekonomi yang menghitung dan membandingkan
surplus biaya suatu intervensi kesehatan terhadap
manfaatnya.
Analisis Manfaat Biaya
• Program atau intervensi dengan hasil yang sama
sekali berbeda dapat dibandingkan
• Satu-satunya teknik yang menetukan keputusan
sesuai aturan untuk mengevaluasi intervensi tunggal
• Melakukan konversi atau menerjemahkan kondisi
klinis non moneter dan outcome kualitas hidup
(misal. jumlah tahun pertambahan umur dalam
kondisi sehat penuh) menjadi nilai moneter.
Ambang Batas Efektivitas Pembiayaan
Peringkat atau daftar pilihan yang mungkin
dikeluarkan berdasarkan rasio biaya-utilitas
(biaya per QALY)
Ambang Batas Efektivitas Pembiayaan
Nilai maksimum kemauan untuk membayar manfaat
kesehatan, biasanya dinyatakan sebagai biaya maksimum
per QALY bahwa pembuat keputusan mempertimbangkan
diterimanya untuk intervensi perawatan kesehatan.
 Ambang Eksplisit
 Para pengambil keputusan secara resmi mengadopsi nilai
ambang batas dalam keputusan mereka yang akan
didasarkan kebutuhan masyarakat/puplik
 Ambang Eksplisit
 Tidak ada pejabat / publik
 Menyimpulkan secara retrospektif dengan analisis pola
pengambilan keputusan dalam sistem perawatan kesehatan
yang diberikan
Ambang Batas Efektivitas biaya
CEA Ambang di Thailand:
<1 GDP per kapita
< 100.000 THB
Sangat hemat biaya
1-3 GDP per kapita
THB 100.000 – 300.000
Mungkin biaya efektif
>3 GDP per kapita
>THB 300.000
Mungkin tidak efektif
ICER dan Harga Impas
ICER = incremental cost effective ratio (Rasio efektivitas biaya tambahan) digunakan untuk
membandingkan dua obat alternatif yang lebih baik, bisa dihitung tambahan biaya dan
efektivitas yang kita dapatkan
ICER = Cost A-Cost B (dalam moneter)/Effect A- Effect B (dalam %).
• Break Even Price umumnya membahas tentang apakah biaya intervensi menjadi biaya-
netral untuk sistem kesehatan
• Bahwa biaya intervensi setara dengan biaya penyakit yang dicegah, sehingga biaya bersih
(anggaran dampak) adalah nol
ICER
Harga Impas (Break
Even Price)
ICER/RIEB
ICER/RIEB (Rasio Inkremental
Efektivitas Biaya)
ICER/RIEB
Isu penting yang harus dipertimbangkan
1. Demonstrasi hasil efikasi dan keamanan masih jauh lebih
penting
2. Data dari analisis pharmacoeconomic lebih penting ketika
ada anggaran dampak substansial
3. Efektivitas biaya obat dapat berubah dari waktu ke waktu
dan keputusan mungkin harus ditinjau
4. EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN ≠ PENGHEMATAN BIAYA
EKONOMI KESEHATAN

More Related Content

What's hot

Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentTaofik Rusdiana
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Surya Amal
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Surya Amal
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiSurya Amal
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATSurya Amal
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiNur Fadillah
 
Soal semester 1 farmakologi kelas xi
Soal semester 1 farmakologi kelas xiSoal semester 1 farmakologi kelas xi
Soal semester 1 farmakologi kelas xiapotek agam farma
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat Dedi Kun
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2husnul khotimah
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Ditjen P2P Kemenkes
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikLia Oktaviani
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Ulfah Hanum
 

What's hot (20)

Penentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose AdjustmentPenentuan dosis-Dose Adjustment
Penentuan dosis-Dose Adjustment
 
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)Farmakologi  (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
Farmakologi (Prinsip-Prinsip Terapeutika, Keamanan, dan Efikasi Pengobatan)
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBATPENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
PENGGOLONGAN DAN BENTUK SEDIAAN OBAT
 
Komunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasiKomunikasi dalam praktek farmasi
Komunikasi dalam praktek farmasi
 
Soal semester 1 farmakologi kelas xi
Soal semester 1 farmakologi kelas xiSoal semester 1 farmakologi kelas xi
Soal semester 1 farmakologi kelas xi
 
Basic pharmacokinetics
Basic pharmacokineticsBasic pharmacokinetics
Basic pharmacokinetics
 
Interaksi obat
Interaksi obat Interaksi obat
Interaksi obat
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi Komunikasi dalam farmasi
Komunikasi dalam farmasi
 
Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2Biofarmasetika ( i ) new2
Biofarmasetika ( i ) new2
 
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
Jurnal Ditjen PP dan PL Tahun 2014
 
Pemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada LansiaPemberian Obat Pada Lansia
Pemberian Obat Pada Lansia
 
Bentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan ObatBentuk Sediaan Obat
Bentuk Sediaan Obat
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
 
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensiMateri kuliah tamu S1 bioekuivalensi
Materi kuliah tamu S1 bioekuivalensi
 
Pedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomiPedoman farmakoekonomi
Pedoman farmakoekonomi
 
Farmakologi Analgetik
Farmakologi AnalgetikFarmakologi Analgetik
Farmakologi Analgetik
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 

Similar to EKONOMI KESEHATAN

Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptxPenyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptxJeanM24
 
11.cost effectiveness-analysis
11.cost effectiveness-analysis11.cost effectiveness-analysis
11.cost effectiveness-analysisbyunsona07
 
CEAPPTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
CEAPPTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTCEAPPTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
CEAPPTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTPPDSPDLJULI23
 
SAP 1 Pendahuluan Farmakoekonomi - Copy.pptx
SAP 1 Pendahuluan Farmakoekonomi - Copy.pptxSAP 1 Pendahuluan Farmakoekonomi - Copy.pptx
SAP 1 Pendahuluan Farmakoekonomi - Copy.pptxMathlailFajri3
 
QUA.pptx
QUA.pptxQUA.pptx
QUA.pptxLIKE43
 
Kel.7_FARMAKOEKONOMI.pdf
Kel.7_FARMAKOEKONOMI.pdfKel.7_FARMAKOEKONOMI.pdf
Kel.7_FARMAKOEKONOMI.pdfWardatiRaudah1
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obatnisha althaf
 
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanBab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanRif'at Hm
 
Pedoman teknis pe kemenkes
Pedoman teknis pe kemenkesPedoman teknis pe kemenkes
Pedoman teknis pe kemenkesOskar S
 
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanBab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanRif'at Hm
 
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanBab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanRobby Octaryan Ardy
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
 
PC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific diseasePC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific diseaseLisaSofitriana
 
1. Peranan Farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan.ppt
1. Peranan Farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan.ppt1. Peranan Farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan.ppt
1. Peranan Farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan.pptLouraNovilia11
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanNasiatul Salim
 

Similar to EKONOMI KESEHATAN (20)

Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptxPenyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
 
11.cost effectiveness-analysis
11.cost effectiveness-analysis11.cost effectiveness-analysis
11.cost effectiveness-analysis
 
Farek-2.pdf
Farek-2.pdfFarek-2.pdf
Farek-2.pdf
 
CEAPPTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
CEAPPTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTCEAPPTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
CEAPPTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
 
SAP 1 Pendahuluan Farmakoekonomi - Copy.pptx
SAP 1 Pendahuluan Farmakoekonomi - Copy.pptxSAP 1 Pendahuluan Farmakoekonomi - Copy.pptx
SAP 1 Pendahuluan Farmakoekonomi - Copy.pptx
 
BAB 9 - 10.pptx
BAB 9 - 10.pptxBAB 9 - 10.pptx
BAB 9 - 10.pptx
 
QUA.pptx
QUA.pptxQUA.pptx
QUA.pptx
 
Kel.7_FARMAKOEKONOMI.pdf
Kel.7_FARMAKOEKONOMI.pdfKel.7_FARMAKOEKONOMI.pdf
Kel.7_FARMAKOEKONOMI.pdf
 
Pemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi ObatPemantauan Terapi Obat
Pemantauan Terapi Obat
 
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanBab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
 
Pedoman teknis pe kemenkes
Pedoman teknis pe kemenkesPedoman teknis pe kemenkes
Pedoman teknis pe kemenkes
 
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanBab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
 
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakanBab 6 estimasi dan studi kelayakan
Bab 6 estimasi dan studi kelayakan
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality BookChapter 8 Buku The Health care Quality Book
Chapter 8 Buku The Health care Quality Book
 
PC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific diseasePC for Patient With Spesific disease
PC for Patient With Spesific disease
 
INM_Ed 270323_Papay.pptx
INM_Ed 270323_Papay.pptxINM_Ed 270323_Papay.pptx
INM_Ed 270323_Papay.pptx
 
1. Peranan Farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan.ppt
1. Peranan Farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan.ppt1. Peranan Farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan.ppt
1. Peranan Farmakoekonomi dalam pelayanan kesehatan.ppt
 
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem KesehatanLatar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
Latar Belakang untuk Kebijakan Kualitas Nasional dalam Sistem Kesehatan
 
Pasien safety
Pasien safetyPasien safety
Pasien safety
 

Recently uploaded

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 

Recently uploaded (20)

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 

EKONOMI KESEHATAN

  • 1. NUR HIKMAH BUCHAIR AZTRIA MAHFUD ANDI RASDIYANAH JAKIR ANDI WIRDATI AMBAS MUHAMMAD HUSAIN MUHAMMAD YASIR MARSELINA PALINGGI USMAN HAMZAH B ASTI PRATIWI DUHRI MUHAMMAD AKBAR NURAINI FRANNING DESY LILIK YENNI PARAMATA BUKTI EPIDEMIOLOGI DAN EVALUASI EKONOMI KESEHATAN
  • 2. EKONOMI KESEHATAN Sebuah disiplin yang menganalisis aspek ekonomi dari perawatan kesehatan dan yang biasanya berfokus pada biaya dan hasil intervensi kesehatan dengan menggunakan metode dan teori-teori dari ekonomi dan farmasi
  • 3. FARMAKOEKONOMI Sebuah disiplin yang mempekerjakan ekonomi kesehatan, pharmacoepidemiology, dan metode hasil penelitian kesehatan untuk menentukan biaya dan hasil intervensi kesehatan, terutama bidang farmasi. Studi/ilmu yang mengukur dan membandingkan antara biaya dan hasil/konsekuensi suatu pengobatan. Tujuannya untuk memberikan informasi yang dapat membantu para pembuat kebijakan dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan yang tersedia agar pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis
  • 4. ANALISIS FARMAKOEKONOMI • Analisis Farmakoekonomi dianggap sebagai metode yang lebih transparan untuk meningkatkan efisiensi belanja farmasi oleh pembayar atas potongan harga terus menerus, dan menciptakan kesempatan untuk menunjukkan nilai untuk uang. Biaya Dampak Kesehatan Biaya Dampak Kesehatan Intervensi Obat Baru Pembanding Pengobatan Standar
  • 5. Kapan harus melakukan analisis Farmakoekonomi ? A Intervensi kurang efektif dan lebih mahal B Intervensi lebih efektif dan lebih mahal C Intervensi kurang efektif dan lebih murah Lebih efektif D Intervensi lebih efektif dan lebih murah Biaya yang efektif ? Menghemat biaya Kurang efektif Lebih Mahal Lebih Murah ANALISIS FARMAKOEKONOMI
  • 6. Keputusan mengadopsi teknologi pada pelayanan kesehatan Ditolak Dievaluasi Adopsi tergantung pada ukuran relatif dari peningkatan biaya vs peningkatan hasil Kurang Efektif Dievaluasi Tidak mungkin bahwa teknologi akan disetujui Lebih efektif Diadopsi Lebih Mahal Lebih Murah ANALISIS FARMAKOEKONOMI
  • 7. Perspektif • Mencerminkan nilai yang berbeda atau insentif dari mereka yang melakukan evaluasi ekonomi • Sudut pandang dari mana biaya dan manfaat dicatat dan dinilai – Sosial – Pembayar – Penyedia (penyedia layanan kesehatan / rumah sakit / komite formularium) – Pasien
  • 8. Biaya Biaya Definisi Biaya Langsung Biaya Medis Langsung - Biaya medis langsung timbul secara langsung dari kondisi perawatan dan konsekuensinya - Misalnya : biaya terapi obat, diagnosis, perawatan inap, perawatan medis, tes laboratorium, biaya profesional Biaya Non Medis Langsung - Biaya non medis langsung timbul dari sumber daya non- medis yang digunakan secara langsung dalam hubungannya dengan konsumsi perawatan medis - Misalnya : Biaya transportasi dan penginapan Biaya Tidak Langsung - Biaya tidak langsung timbul dari sumber daya yang terkait dengan penyakit yang secara tidak langsung mempengaruhi output sosial - Misalnya : Kehilangan produktifitas dan pendapatan akibat penyakit dan kematian dini. ANALISIS FARMAKOEKONOMI
  • 9. Negara Per-Kapita Konsumsi Rokok di 1930 Kanker Paru Kematian per 100.000 pada tahun 1950 Amerika Serikat 1300 20 Britania Raya 1100 46 Finlandia 1100 35 Swiss 510 25 Kanada 500 15 Holland 490 24 Australia 480 18 Denmark 380 17 Swedia 300 11 Norwegia 250 9 Islandia 230 6 Perspektif & Anggapan Biaya Perspektif Biaya Primer Masyarakat  Semua biaya medis dan non-medis  Kehilangan produktivitas (biaya tidak langsung)  Biaya tidak berwujud Pembayar pihak ketiga (Asuransi)  Beban yang berhubungan dengan penggantian penyedia  Rata-rata, bukan biaya marjinal Penyedia layanan kesehatan Biaya yang membebani pemberian pelayanan dan perawatan kesehatan Pasien  Biaya yang mempengaruhi pembayaran yang dikeluarkan sendiri  Kehilangan upah (biaya tidak langsung) Majikan/Atasan  Semua biaya langsung yang diasuransikan  Kehilangan tenaga kerja (biaya tidak langsung)
  • 10. Negara Per-Kapita Konsumsi Rokok di 1930 Kanker Paru Kematian per 100.000 pada tahun 1950 Amerika Serikat 1300 20 Britania Raya 1100 46 Finlandia 1100 35 Swiss 510 25 Kanada 500 15 Holland 490 24 Australia 480 18 Denmark 380 17 Swedia 300 11 Norwegia 250 9 Islandia 230 6 Hasil Hasil Contoh Klinis Tekanan darah berkurang, memperpanjang hidup, angka kesembuhan untuk penyakit menular, jumlah kekambuhan, kematian Ekonomis Biaya (THB) Humanistik Status kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidup, kualitas hidup penyakit tertentu, kepuasan pasien
  • 11. Negara Per-Kapita Konsumsi Rokok di 1930 Kanker Paru Kematian per 100.000 pada tahun 1950 Amerika Serikat 1300 20 Britania Raya 1100 46 Finlandia 1100 35 Swiss 510 25 Kanada 500 15 Holland 490 24 Australia 480 18 Denmark 380 17 Swedia 300 11 Norwegia 250 9 Islandia 230 6 Jenis Evaluasi Farmakoekonomi Metode Analisis Biaya Pengukuran Hasil Pengukuran Konsekuensi Biaya THB Daftar multidimensi hasil Minimisasi Biaya (CMA) THB Biasanya, nilai klinis (kesetaraan ditunjukkan dalam kelompok pembanding) Efektivitas biaya (CEA) THB Unit Alami (tahun kehidupan yang didapat, glukosa darah mg/dl, tekanan darah mmHg), hasil tunggal Utilitas Biaya (CUA) THB Beberapa hasil (QALY) Manfaat Biaya (CBA) THB Beberapa hasil THB digabungkan menjadi satu nilai
  • 12. Biaya- Analisis Konsekuensi Sebuah analisis yang membandingkan intervensi kesehatan yang menarik bagi satu atau lebih alternatif yang relevan, daftar komponen biaya dan berbagai hasil dari setiap intervensi secara terpisah • Idealnya harus mencakup kemungkinan semua biaya dan hasil dari kesehatan • Kepentingan relatif dari komponen yang terdaftar tidak diindikasikan , oleh karena itu, tergantung kepada pembuat keputusan melihatnya dari pandangan mereka sendiri • Memungkinkan pengguna untuk memilih sumber daya apapun , biaya , atau hasil yang sangat penting untuk menentukan keputusan mereka • Data dari analisis biaya - konsekuensi dapat digunakan sebagai dasar untuk analisis pharmaeconomic lainnya
  • 13. Biaya- Analisis Konsekuensi Obat A Obat B Biaya Biaya obat §§§§§ §§ Kunjungan Kantor MD §§§ §§§§ Kunjungan ER §§ §§§§ Rawat Inap §§§ §§§§§ Obat lain §§ §§§§§§ Transportasi § §§§ Konsekuensi Efek samping % % 1 - tahun kelangsungan hidup % % Kualitas Hidup angka angka
  • 14. Analisis Minimalisasi Biaya Sebuah analisis yang membandingkan dua terapi alternatif hanya dalam hal biaya karena hasil yang diperoleh ( efektivitas dan keamanan ) yang ditemukan atau diperkirakan akan lebih identik Contoh Obat A Obat B Hasil Sama Biaya Harga Obat THB 2500 THB 2000 Pelayanan Kesehatan THB 500 THB 250 Total THB 3000 THB 2250
  • 15. Analisis Minimalisasi Biaya Membandingkan obat generik berlogo (OGB) dengan obat generik bermerek dengan bahan kimia obat sejenis dan telah dibuktikan kesetaraannya melalui uji bioavailabilitas/bioekuivalen (BA/BE). Namun, karena jarang ditemukan dua terapi, termasuk obat, yang setara atau dapat dengan mudah dibuktikan setara, penggunaan AMiB agak terbatas langkah terpenting yang harus dilakukan sebelum menggunakan AMiB adalah menentukan kesetaraan dari intervensi (misalnya obat) yang akan dikaji
  • 16. Merupakan suatu metode yang mengkombinasikan 2 atau lebih program alternatif dengan mengukur biaya serta konsekuensi tiap programnya. Hasil dari semua program kesehatan yang telah dibandingkan harus diukur dengan unit pengukuran yang sama (beberapa program terkait dengan objektifitas klinik) seperti - Lama waktu tanpa gejala - Kasus yang dapat dicegah - Lama tahun kehidupan yang dicapai Analisis Efektivitas Biaya
  • 17. Analisis Efektivitas Biaya • Hasil dinyatakan sebagai "incremental cost effectiveness ratio (ICER)” atau “rasio efektivitas biaya tambahan” ICER = Biaya A – Biaya B Outcome A – Outcome B Biaya Outcome Kesehatan A B A B Biaya Tambahan Outcome Tambahan
  • 18. Analisis Efektivitas Biaya Obat A • Biaya Pengobatan : 75.000 Baht • Perolehan tahun hidup : 4 tahun Obat B • Biaya Pengobatan : 50.000 Baht • Perolehan tahun hidup : 2 tahun Biaya tambahan tiap perolehan tahun hidup = 75.000 – 50.000 4 – 2 = 12.500
  • 19. Analisis Efektivitas Biaya • Efektivitas biaya pada hakikatnya tidak bermakna • Untuk menjadi bermakna, hal itu harus dibandingkan dengan efektivitas biaya intervensi lainnya atau untuk apa masyarakat bersedia untuk membayar • Hasil dari satu analisis tidak dapat dibandingkan dengan yang lainnya yang menggunakan pengukuran outcome yang berbeda khususnya pada wilayah penyakit yang berbeda
  • 20. Analisis Utilitas Biaya Sebuah analisis yang membandingkan dua atau lebih alternatif pilihan baik dari segi biaya dan hasil mereka, di mana hasil sering diukur sebagai kualitas yang disesuaikan tahun hidup/Quality-adjusted Life Year (QALY). Tipe khusus dari analisis efektivitas biaya  Memungkinkan dampak pengobatan terhadap kualitas hidup dan kuantitas hidup (survival) yang harus dipertimbangkan bersama- sama.  Hasil (Outcome) adalah kualitas yang disesuaikan tahun hidup/ Quality-adjusted Life Year (QALY).  Utilitas adalah bobot preferensi bagi negara-negara kesehatan yang diberikan, diukur pada skala dari 0 ke 1.
  • 22. Analisis Utilitas Biaya Obat A Obat B • Biaya pengobatan = THB 45.000 • Kelangsungan hidup 2 tahun kualitas hidup (utilitas) dari 0,9 • QALYs diperoleh = 2 x 0,9 = 1,8 • Biaya pengobatan = THB 40.000 • Kelangsungan hidup 4 tahun kualitas hidup (utilitas) dari 0,4 • QALYs diperoleh = 4 x 0,4 = 1,6 Biaya/QALY diperoleh = 45.000 – 40.000 = 25.000 1.8 – 1.6
  • 23. Analisis Manfaat Biaya Analisis Manfaat Biaya (AMB) adalah suatu teknik analisis yang diturunkan dari teori ekonomi yang menghitung dan membandingkan surplus biaya suatu intervensi kesehatan terhadap manfaatnya.
  • 24. Analisis Manfaat Biaya • Program atau intervensi dengan hasil yang sama sekali berbeda dapat dibandingkan • Satu-satunya teknik yang menetukan keputusan sesuai aturan untuk mengevaluasi intervensi tunggal • Melakukan konversi atau menerjemahkan kondisi klinis non moneter dan outcome kualitas hidup (misal. jumlah tahun pertambahan umur dalam kondisi sehat penuh) menjadi nilai moneter.
  • 25. Ambang Batas Efektivitas Pembiayaan Peringkat atau daftar pilihan yang mungkin dikeluarkan berdasarkan rasio biaya-utilitas (biaya per QALY)
  • 26. Ambang Batas Efektivitas Pembiayaan Nilai maksimum kemauan untuk membayar manfaat kesehatan, biasanya dinyatakan sebagai biaya maksimum per QALY bahwa pembuat keputusan mempertimbangkan diterimanya untuk intervensi perawatan kesehatan.  Ambang Eksplisit  Para pengambil keputusan secara resmi mengadopsi nilai ambang batas dalam keputusan mereka yang akan didasarkan kebutuhan masyarakat/puplik  Ambang Eksplisit  Tidak ada pejabat / publik  Menyimpulkan secara retrospektif dengan analisis pola pengambilan keputusan dalam sistem perawatan kesehatan yang diberikan
  • 27. Ambang Batas Efektivitas biaya CEA Ambang di Thailand: <1 GDP per kapita < 100.000 THB Sangat hemat biaya 1-3 GDP per kapita THB 100.000 – 300.000 Mungkin biaya efektif >3 GDP per kapita >THB 300.000 Mungkin tidak efektif
  • 28. ICER dan Harga Impas ICER = incremental cost effective ratio (Rasio efektivitas biaya tambahan) digunakan untuk membandingkan dua obat alternatif yang lebih baik, bisa dihitung tambahan biaya dan efektivitas yang kita dapatkan ICER = Cost A-Cost B (dalam moneter)/Effect A- Effect B (dalam %). • Break Even Price umumnya membahas tentang apakah biaya intervensi menjadi biaya- netral untuk sistem kesehatan • Bahwa biaya intervensi setara dengan biaya penyakit yang dicegah, sehingga biaya bersih (anggaran dampak) adalah nol ICER Harga Impas (Break Even Price)
  • 31. Isu penting yang harus dipertimbangkan 1. Demonstrasi hasil efikasi dan keamanan masih jauh lebih penting 2. Data dari analisis pharmacoeconomic lebih penting ketika ada anggaran dampak substansial 3. Efektivitas biaya obat dapat berubah dari waktu ke waktu dan keputusan mungkin harus ditinjau 4. EFEKTIVITAS PEMBIAYAAN ≠ PENGHEMATAN BIAYA