SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Estimasi dan Studi Kelayakan
A. Cost Estimation
1. Pengertian
Estimasi biaya dan usaha proyek merupakan suatu kegiatan pengaturan sumber daya dalam
mencapai tujuan dan sasaran dari proyek, sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan tahapan
dan target yang dikehendaki. Dalam usaha estimasi sering menghadapi dua permasalahan yaitu
over-estimates dan under-estimates. Overestimates (estimasi berlebihan) akan menimbulkan
penambahan alokasi sumberdaya dari yang dibutuhkan sehingga akan meningkatkan penanganan
managerial. Sedangkan estimasi yang kurang (under-estimates) akan mengurangi kualitas dari
produk karena tidak sesuai dengan standar. Untuk itu perlu dilakukan langkah yang hati hati
dalam melakukan estimasi suatu proyek software sehingga dapat dicapai keberhasilan proyek
yaitu tepat waktu, sesuai budget dan terpenuhinya standar kualitas produk.
2. Metodologi
Barry Boehm telah mengidentifikasi beberapa metode estimasi biaya dan usaha proyek
pengembangan software antara lain sebagai berikut:
A. Model algoritmik,
B. Analogi,
C. Pendapat pakar,
D. Parkinson,
E. Top-down, dan
F. Bottom-up.
3. Petunjuk Estimasi
1. Jangan pernah menanyakan pada orang yang tidak berpengalaman untuk melakukan
estimasi.
2. Lebih baik jika dilakukan secara bersama (berkelompok)
3. Jangan pernah mengambil rata-rata dari estimasi yang berbeda.
4. Selalu pertimbangkan kejadian tak terduga dan/atau overhead.
B. Feasibility Study
1. Pengertian
Studi Kelayakan atau Feasibility Study/ FS adalah kajian menyeluruh dan mendalam terhadap
aspek teknis, ekonomi, keuangan, lingkungan dan kelembagaan dengan beberapa justifikasi
sehingga subproyek yang diusulkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan.
2. Tujuan Feasibility Study
Tujuan yang hendak dicapai dengan pelaksaan FS adalah:
a. Terlaksananya proyek pembangunan yang memenuhi persyaratan teknis dengan perioda
pelayanan yang sesuai dengan umur teknis, kapasitas pelayanan yang sesuai dengan
rencana;
b. Terjaminnya kesinambungan pembangunan, dimana teknologi yang diterapkan
mempertimbangkan: kandungan lokal, kemampuan keuangan dan kelembagaan
pengelola dan kemampuan sumber daya manusia yang tersedia;
c. Proyek yang akan dibangun dapat memeberikan dampak yang baik terhadap lingkungan
sekitarnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik untuk jangka pendek
maupun jangka panjang;
d. Proyek yang dibangun dapat meningkatkan kondisi dan/atau kualitas kehidupan
masyarakat termasuk upaya pengurangan kemiskinan, mendorong pertumbuhan
ekonomi lokal dan peningkatan pelayanan umum; dan
e. Masyarakat mampu membiayai operasi dan pemeliharaan sistem yang dibangun secara
langsung (seperti: retribusi kebersihan, terminal penumpang, dst) maupun tidak
langsung (pajak yang dipungut dari masyarakat digunakan untuk membangun prasarana
jalan, drainase, dst).
C. Cost Benefit Analysis
1. Pengertian Cost Benefit Analisis
Cost benefit analisis adalah analisis yang membandingkan antara biaya (cost) dari suatu penyakit
dengan output atau keuntungan (benefit) dari pengobatan. Cost mencerminkan biaya dari
penyakit dan pengobatannya. Sedangkan keuntungan mencerminkan hasil dari sebuah
pengobatan/terapi. Benefit yang dimaksudkan disini dapat bersifat netral, positif atau negatif
yang bergantung dari hasil yang dicapai. Sebuah terapi yang manjur akan menghasilkan benefit
yang positif. Sedangkan terapi yang tidak manjur berarti tidak menghasilkan keuntungan (netral)
atau bahkan dapat merugikan (benefit yang negatif).
Dalam cost benefit analisis, input (biaya) dan output (hasil pengobatan) dikuantifikasi
berdasarkan nilai uang. Dengan demikian, akan mudah membandingkan antara intervensi
terapetik yang satu dengan yang lain. Sehingga, dapat ditentukan dengan mudah apakah hasil
dari sebuah pengobatan (output) sebanding dengan investasi yang di lakukan. Dari analisis ini,
dapat diketahui berapa jumlah uang yang pantas/akan dikeluarkan oleh seseorang untuk
mendapatkan suatu keuntungan dalam hal kesehatan.
Perhitungan antara cost dan benefit (dalam nilai uang) dapat dilakukan dengan dua cara yakni:
1. Membagi perkiraan benefit dengan perkiraan cost, yang akan memberikan rasio benefit-to-
cost. Jika rasio ini lebih besar dari 1, berarti pilihan tersebut menguntungkan.
2. Mengurangi nilai benefit dengan nilai cost. Bila hasilnya positif, maka pilihan tersebut
memberikan keuntungan.
Cost Benefit Analysis memberikan keunggulan dibandingkan analisis lainnya, karena keduanya
dinilai dengan uang, mudah dibandingkan. Namun demikian, terdapat kelemahan dari CBA,
yaitu sulitnya menterjemahkan suatu output dalam unit uang. Misalkan bagaimana mengukur
rasa sakit, hidup manusia, dalam suatu nilai uang? Terdapat dua pendekatan yang dilakukan
untuk mengatasi kelemahan ini:
1. Pendekatan Human Capital
Suatu nilai dari output/keuntungan dianggap sama dengan produktivitas ekonomi yang dapat
dihasilkan dari keuntungan tersebut. Sebagai contoh, biaya dari sebuah penyakit, adalah
biaya yang diakibatkan karena hilangnya produktivitas berkenaan dengan terjangkitnya
penyakit ini. Pendapatan seseorang sebelum dikenakan pajak atau nilai dari kegiatan
(pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak) dapat digunakan untuk mengukur nilai suatu cost
dan benefit orang tersebut.
Contoh kasus:
Studi analisis cost dan benefit dari pemberian vaksin meninggococus kepada mahasiswa.
Dalam studi ini nilai dari produktivitas mahasiswa diperkirakan mencapai 1 juta dolar.
Padahal, nilai moneter ini belum tentu mewakili nilai riil seorang mahasiswa dalam
masyarakat.
2. Pendekatan Willingness-To-Pay (Kemauan Untuk Membayar Sejumlah Uang)
Metode pendekatan willingness-to-pay, memperkirakan nilai dari benefit/output kesehatan
dengan cara memeperkirakan berapa orang akan membayar untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.
Sebagai contoh kasus:
Jika seseorang mau membayar $100 untuk mengurangi risiko kematian dari 1:1000 menjadi
1:2000, secara teoritis, sebuah hidup manusia bernilai: $ 200.000 didapat dari [$100 /
(0.001-0.0005)]. Permasalahan dengan metode ini adalah, apa yang dikatakan seseorang
tentang kemauan membayar, belum tentu berkaitan dengan apa yang akan dilakukan
mereka. Selain itu, persepsi setiap orang tentang penurunan risiko kematian berbeda-beda,
tergantung kondisinya.
2. Aplikasi Analisis Cost Benefit
Cost benefit analisis dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan:
1. Menyediakan data tentang net monetary outcome (hasil net output dalam bentuk uang)
untuk sebuah intervensi medis. Bukan hanya sekedar berfungsi sebagai pembanding
antara intervensi yang satu dengan yang lain saja.Net outcome = benefit – cost. Atau
dalam bentuk ratio benefit/cost
2. Menyediakan data tentang net monetary outcome untuk beberapa intervensi medis.
Untuk mengontrol diabetes & hipertensi, lebih baik menggunakan diet dan olahraga
terlebih dahulu, daripada langsung menggunakan terapi obat. Hal ini dapat dihitung dan
dibandingkan. Jadi CBA bisa digunakan untuk membandingkan (dalam satuan uang)
alternatif pengobatan yang satu dengan yang lain.
3. Perbandingan langsung secara kuantitatif intervesi medis untuk penyakit yang berbeda
Hal ini berguna untuk suatu rumah sakit, agen asuransi, pemerintah, karena budget
keuangannya sering kali terbatas. Jadi, sebuah intervensi medis diharapkan dapat
memberikan dampak kesehatan yang besar.
Misalnya: Perlukah sebuah rumah sakit melakukan program edukasi untuk medidik
masyarakat tentang bahaya keracunan pestisida? Ataukan lebih baik dana tersebut
digunakan untuk membeli alat diagnostik yang baru?
Dalam mengambil keputusan, CBA berperan sebagai alat untuk membantu pengambilan
keputusan, dengan mempertimbangkan faktor terkait lainnya.
3. Contoh Perhitungan Analisis Cost-Benefit
1. Sebuah RS ingin membandingkan obat yang akan diberikan pada pasien dalam
mengatasi hipertensi, analisis cost benefit menunjukkan hasil sebagai berikut:
Total Cost Total Benefit Benefit: Cost Net Benefit
Obat A 90.000 120.000 120.000/90.000 = 1.33 120.000-90.000 = 30.000
Obat B 100.000 135.000 135.000/100.000 = 1.35 135.000-100.000 = 35.000
Dari perhitungan diatas, keduanya memberikan rasio benefit:cost >1 dan net benefit
yang positif. Namun Obat B memberikan keuntungan lebih dibandingkan Obat A.
2. Analisis pemberian vaksinasi influenza secara cuma-cuma pada seluruh orang dewasa.
Pemerintah ingin mengetahui: perlukah flu vaksin diberikan secara cuma-cuma kepada
setiap orang? Analisis Cost benefit membandingkan total biaya yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan program vaksin flu dengan keuntungan yang didapat, misal:
menurunnya kasus influenza. Namun demikian ada kekurangan dari CBA, yaitu dalam
contoh vaksin flu, keuntungan dari pemberian vaksin flu sulit untuk diterjemahkan
dalam bentuk uang.
Keuntungan tersebut berupa:
 Efek vaksin terhadap berkurangnya hari kerja karena gejala flu
 Efek vaksin terhadap berkurangnya efektifitas/ kinerja seseorang karena gejala
flu
 Efek vaksin terhadap jumlah kunjungan ke praktisi kesehatan
Dari hasil penelitian, didapatkan hasil:
”Biaya untuk vaksin flu& administrasinya: $43.07. Benefit/keuntungan yg didapat:
meningkatkan hari aktif kerja sebanyak 18%, meningkatkan efektifitas kerja sebanyak
18% mengurangi hari kunjungan ke praktisi kesehatan sebanyak 13%.”
Dapat disimpulkan, melalui cost benefit analisis, vaksin flu memberikan keuntungan.
Kelemahan dari analisis ini: Menurunnya prokduktifitas kerja, atau meliburkan diri
karena harus beristirahat berbeda antara satu dengan yg lain. Dampak flu terhadap
orang dewasa, orang tua, anak-anak akan sangat berbeda. Dengan demikian, CBA
penggunaannya luas dengan syarat benefit dapat dihitung dengan uang.

More Related Content

Similar to Bab 6 estimasi dan studi kelayakan

11.cost effectiveness-analysis
11.cost effectiveness-analysis11.cost effectiveness-analysis
11.cost effectiveness-analysisbyunsona07
 
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
 
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptxPenyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptxJeanM24
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfAnthonBudyana
 
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Nasiatul Salim
 
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptxPenilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptxRastikaLiaran1
 
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptxAgusSurawan2
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2Futurum2
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanGusti Hartanti
 
Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)
Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)
Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)Endah Widya Purnamasari
 
98 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-2018052498 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-20180524iwansuwandi8
 
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxCOST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxAskariB1
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3Futurum2
 

Similar to Bab 6 estimasi dan studi kelayakan (20)

11.cost effectiveness-analysis
11.cost effectiveness-analysis11.cost effectiveness-analysis
11.cost effectiveness-analysis
 
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
 
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptxPenyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
Penyusunan Hasil Kajian Studi Farmakoekonomi (2).pptx
 
Materi Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdfMateri Cost benefit analisis.pdf
Materi Cost benefit analisis.pdf
 
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
Chapter 2 dari Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Perfor...
 
BAB 9 - 10.pptx
BAB 9 - 10.pptxBAB 9 - 10.pptx
BAB 9 - 10.pptx
 
Pasien safety
Pasien safetyPasien safety
Pasien safety
 
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptxPenilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
Penilaian Program Kesehatan-Dasar AKK.pptx
 
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
6.-Analisis-Biaya-Manfaat.pptx
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 2
 
Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
Menyusun Indikator Mutu Rumah SakitMenyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
Menyusun Indikator Mutu Rumah Sakit
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
 
Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)
Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)
Konsep dasar perencanaan & penganggaran terpadu (p2 kt)
 
98 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-2018052498 article text-396-1-10-20180524
98 article text-396-1-10-20180524
 
Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptxCOST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
COST_BENEFIT_ANALYSIS_pptx.pptx
 
Audit efisiensi
Audit efisiensiAudit efisiensi
Audit efisiensi
 
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
Capital budgeting untuk lembaga nonprofit dan sektor publik bagian 3
 

More from Rif'at Hm

Bab 4 metode penjadwalan proyek
Bab 4 metode penjadwalan proyekBab 4 metode penjadwalan proyek
Bab 4 metode penjadwalan proyekRif'at Hm
 
Bab 5 perencanaan proyek
Bab 5 perencanaan proyekBab 5 perencanaan proyek
Bab 5 perencanaan proyekRif'at Hm
 
Bab 1 sistem informasi [new]
Bab 1 sistem informasi [new]Bab 1 sistem informasi [new]
Bab 1 sistem informasi [new]Rif'at Hm
 
Bab 7 pemodelan proses
Bab 7 pemodelan prosesBab 7 pemodelan proses
Bab 7 pemodelan prosesRif'at Hm
 
Bab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekBab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekRif'at Hm
 
Bab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekBab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekRif'at Hm
 
Bab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan siBab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan siRif'at Hm
 

More from Rif'at Hm (8)

Bab 4 metode penjadwalan proyek
Bab 4 metode penjadwalan proyekBab 4 metode penjadwalan proyek
Bab 4 metode penjadwalan proyek
 
Bab 5 perencanaan proyek
Bab 5 perencanaan proyekBab 5 perencanaan proyek
Bab 5 perencanaan proyek
 
Bab 7 dfd
Bab 7 dfdBab 7 dfd
Bab 7 dfd
 
Bab 1 sistem informasi [new]
Bab 1 sistem informasi [new]Bab 1 sistem informasi [new]
Bab 1 sistem informasi [new]
 
Bab 7 pemodelan proses
Bab 7 pemodelan prosesBab 7 pemodelan proses
Bab 7 pemodelan proses
 
Bab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyekBab 5 rencana manajemen proyek
Bab 5 rencana manajemen proyek
 
Bab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyekBab 4 perencanaan proyek
Bab 4 perencanaan proyek
 
Bab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan siBab 3 pengembangan si
Bab 3 pengembangan si
 

Bab 6 estimasi dan studi kelayakan

  • 1. Estimasi dan Studi Kelayakan A. Cost Estimation 1. Pengertian Estimasi biaya dan usaha proyek merupakan suatu kegiatan pengaturan sumber daya dalam mencapai tujuan dan sasaran dari proyek, sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan tahapan dan target yang dikehendaki. Dalam usaha estimasi sering menghadapi dua permasalahan yaitu over-estimates dan under-estimates. Overestimates (estimasi berlebihan) akan menimbulkan penambahan alokasi sumberdaya dari yang dibutuhkan sehingga akan meningkatkan penanganan managerial. Sedangkan estimasi yang kurang (under-estimates) akan mengurangi kualitas dari produk karena tidak sesuai dengan standar. Untuk itu perlu dilakukan langkah yang hati hati dalam melakukan estimasi suatu proyek software sehingga dapat dicapai keberhasilan proyek yaitu tepat waktu, sesuai budget dan terpenuhinya standar kualitas produk. 2. Metodologi Barry Boehm telah mengidentifikasi beberapa metode estimasi biaya dan usaha proyek pengembangan software antara lain sebagai berikut: A. Model algoritmik, B. Analogi, C. Pendapat pakar, D. Parkinson, E. Top-down, dan F. Bottom-up.
  • 2. 3. Petunjuk Estimasi 1. Jangan pernah menanyakan pada orang yang tidak berpengalaman untuk melakukan estimasi. 2. Lebih baik jika dilakukan secara bersama (berkelompok) 3. Jangan pernah mengambil rata-rata dari estimasi yang berbeda. 4. Selalu pertimbangkan kejadian tak terduga dan/atau overhead. B. Feasibility Study 1. Pengertian Studi Kelayakan atau Feasibility Study/ FS adalah kajian menyeluruh dan mendalam terhadap aspek teknis, ekonomi, keuangan, lingkungan dan kelembagaan dengan beberapa justifikasi sehingga subproyek yang diusulkan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan. 2. Tujuan Feasibility Study Tujuan yang hendak dicapai dengan pelaksaan FS adalah: a. Terlaksananya proyek pembangunan yang memenuhi persyaratan teknis dengan perioda pelayanan yang sesuai dengan umur teknis, kapasitas pelayanan yang sesuai dengan rencana; b. Terjaminnya kesinambungan pembangunan, dimana teknologi yang diterapkan mempertimbangkan: kandungan lokal, kemampuan keuangan dan kelembagaan pengelola dan kemampuan sumber daya manusia yang tersedia;
  • 3. c. Proyek yang akan dibangun dapat memeberikan dampak yang baik terhadap lingkungan sekitarnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang; d. Proyek yang dibangun dapat meningkatkan kondisi dan/atau kualitas kehidupan masyarakat termasuk upaya pengurangan kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan pelayanan umum; dan e. Masyarakat mampu membiayai operasi dan pemeliharaan sistem yang dibangun secara langsung (seperti: retribusi kebersihan, terminal penumpang, dst) maupun tidak langsung (pajak yang dipungut dari masyarakat digunakan untuk membangun prasarana jalan, drainase, dst). C. Cost Benefit Analysis 1. Pengertian Cost Benefit Analisis Cost benefit analisis adalah analisis yang membandingkan antara biaya (cost) dari suatu penyakit dengan output atau keuntungan (benefit) dari pengobatan. Cost mencerminkan biaya dari penyakit dan pengobatannya. Sedangkan keuntungan mencerminkan hasil dari sebuah pengobatan/terapi. Benefit yang dimaksudkan disini dapat bersifat netral, positif atau negatif yang bergantung dari hasil yang dicapai. Sebuah terapi yang manjur akan menghasilkan benefit yang positif. Sedangkan terapi yang tidak manjur berarti tidak menghasilkan keuntungan (netral) atau bahkan dapat merugikan (benefit yang negatif). Dalam cost benefit analisis, input (biaya) dan output (hasil pengobatan) dikuantifikasi berdasarkan nilai uang. Dengan demikian, akan mudah membandingkan antara intervensi terapetik yang satu dengan yang lain. Sehingga, dapat ditentukan dengan mudah apakah hasil
  • 4. dari sebuah pengobatan (output) sebanding dengan investasi yang di lakukan. Dari analisis ini, dapat diketahui berapa jumlah uang yang pantas/akan dikeluarkan oleh seseorang untuk mendapatkan suatu keuntungan dalam hal kesehatan. Perhitungan antara cost dan benefit (dalam nilai uang) dapat dilakukan dengan dua cara yakni: 1. Membagi perkiraan benefit dengan perkiraan cost, yang akan memberikan rasio benefit-to- cost. Jika rasio ini lebih besar dari 1, berarti pilihan tersebut menguntungkan. 2. Mengurangi nilai benefit dengan nilai cost. Bila hasilnya positif, maka pilihan tersebut memberikan keuntungan. Cost Benefit Analysis memberikan keunggulan dibandingkan analisis lainnya, karena keduanya dinilai dengan uang, mudah dibandingkan. Namun demikian, terdapat kelemahan dari CBA, yaitu sulitnya menterjemahkan suatu output dalam unit uang. Misalkan bagaimana mengukur rasa sakit, hidup manusia, dalam suatu nilai uang? Terdapat dua pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi kelemahan ini: 1. Pendekatan Human Capital Suatu nilai dari output/keuntungan dianggap sama dengan produktivitas ekonomi yang dapat dihasilkan dari keuntungan tersebut. Sebagai contoh, biaya dari sebuah penyakit, adalah biaya yang diakibatkan karena hilangnya produktivitas berkenaan dengan terjangkitnya penyakit ini. Pendapatan seseorang sebelum dikenakan pajak atau nilai dari kegiatan (pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak) dapat digunakan untuk mengukur nilai suatu cost dan benefit orang tersebut. Contoh kasus:
  • 5. Studi analisis cost dan benefit dari pemberian vaksin meninggococus kepada mahasiswa. Dalam studi ini nilai dari produktivitas mahasiswa diperkirakan mencapai 1 juta dolar. Padahal, nilai moneter ini belum tentu mewakili nilai riil seorang mahasiswa dalam masyarakat. 2. Pendekatan Willingness-To-Pay (Kemauan Untuk Membayar Sejumlah Uang) Metode pendekatan willingness-to-pay, memperkirakan nilai dari benefit/output kesehatan dengan cara memeperkirakan berapa orang akan membayar untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal hal yang tidak diinginkan. Sebagai contoh kasus: Jika seseorang mau membayar $100 untuk mengurangi risiko kematian dari 1:1000 menjadi 1:2000, secara teoritis, sebuah hidup manusia bernilai: $ 200.000 didapat dari [$100 / (0.001-0.0005)]. Permasalahan dengan metode ini adalah, apa yang dikatakan seseorang tentang kemauan membayar, belum tentu berkaitan dengan apa yang akan dilakukan mereka. Selain itu, persepsi setiap orang tentang penurunan risiko kematian berbeda-beda, tergantung kondisinya. 2. Aplikasi Analisis Cost Benefit Cost benefit analisis dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan: 1. Menyediakan data tentang net monetary outcome (hasil net output dalam bentuk uang) untuk sebuah intervensi medis. Bukan hanya sekedar berfungsi sebagai pembanding antara intervensi yang satu dengan yang lain saja.Net outcome = benefit – cost. Atau dalam bentuk ratio benefit/cost 2. Menyediakan data tentang net monetary outcome untuk beberapa intervensi medis.
  • 6. Untuk mengontrol diabetes & hipertensi, lebih baik menggunakan diet dan olahraga terlebih dahulu, daripada langsung menggunakan terapi obat. Hal ini dapat dihitung dan dibandingkan. Jadi CBA bisa digunakan untuk membandingkan (dalam satuan uang) alternatif pengobatan yang satu dengan yang lain. 3. Perbandingan langsung secara kuantitatif intervesi medis untuk penyakit yang berbeda Hal ini berguna untuk suatu rumah sakit, agen asuransi, pemerintah, karena budget keuangannya sering kali terbatas. Jadi, sebuah intervensi medis diharapkan dapat memberikan dampak kesehatan yang besar. Misalnya: Perlukah sebuah rumah sakit melakukan program edukasi untuk medidik masyarakat tentang bahaya keracunan pestisida? Ataukan lebih baik dana tersebut digunakan untuk membeli alat diagnostik yang baru? Dalam mengambil keputusan, CBA berperan sebagai alat untuk membantu pengambilan keputusan, dengan mempertimbangkan faktor terkait lainnya. 3. Contoh Perhitungan Analisis Cost-Benefit 1. Sebuah RS ingin membandingkan obat yang akan diberikan pada pasien dalam mengatasi hipertensi, analisis cost benefit menunjukkan hasil sebagai berikut: Total Cost Total Benefit Benefit: Cost Net Benefit Obat A 90.000 120.000 120.000/90.000 = 1.33 120.000-90.000 = 30.000 Obat B 100.000 135.000 135.000/100.000 = 1.35 135.000-100.000 = 35.000 Dari perhitungan diatas, keduanya memberikan rasio benefit:cost >1 dan net benefit yang positif. Namun Obat B memberikan keuntungan lebih dibandingkan Obat A.
  • 7. 2. Analisis pemberian vaksinasi influenza secara cuma-cuma pada seluruh orang dewasa. Pemerintah ingin mengetahui: perlukah flu vaksin diberikan secara cuma-cuma kepada setiap orang? Analisis Cost benefit membandingkan total biaya yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan program vaksin flu dengan keuntungan yang didapat, misal: menurunnya kasus influenza. Namun demikian ada kekurangan dari CBA, yaitu dalam contoh vaksin flu, keuntungan dari pemberian vaksin flu sulit untuk diterjemahkan dalam bentuk uang. Keuntungan tersebut berupa:  Efek vaksin terhadap berkurangnya hari kerja karena gejala flu  Efek vaksin terhadap berkurangnya efektifitas/ kinerja seseorang karena gejala flu  Efek vaksin terhadap jumlah kunjungan ke praktisi kesehatan Dari hasil penelitian, didapatkan hasil: ”Biaya untuk vaksin flu& administrasinya: $43.07. Benefit/keuntungan yg didapat: meningkatkan hari aktif kerja sebanyak 18%, meningkatkan efektifitas kerja sebanyak 18% mengurangi hari kunjungan ke praktisi kesehatan sebanyak 13%.” Dapat disimpulkan, melalui cost benefit analisis, vaksin flu memberikan keuntungan. Kelemahan dari analisis ini: Menurunnya prokduktifitas kerja, atau meliburkan diri karena harus beristirahat berbeda antara satu dengan yg lain. Dampak flu terhadap orang dewasa, orang tua, anak-anak akan sangat berbeda. Dengan demikian, CBA penggunaannya luas dengan syarat benefit dapat dihitung dengan uang.