Dokumen tersebut memberikan panduan tentang analisis farmakoekonomi, mulai dari identifikasi masalah kesehatan, pengukuran hasil pengobatan dan biaya, serta model keputusan yang dapat digunakan. Beberapa poin pentingnya adalah cara mengidentifikasi masalah prioritas melalui epidemiologi penyakit dan biaya, pengukuran hasil klinis, humanistik, dan ekonomi, serta penggunaan model keputusan seperti pohon keputusan dan Markov.
2. IDENTIFIKASI MASALAH
Pertimbangan identifikasi masalah, prioritas penting PE :
1. Epidemiologi penyakit
2. Masalah kesehatan yan dominan menghabiskan anggaran kesehatan
3. Adanya alternatif terapi baru
4. Bukti ilmiah baru terkait safety dan efficacy obat dan alat kesehatan dalam upaya
revisi formularium
Prioritas tiap faskes berbeda contoh JKN kanker payudara
Biaya obat mahal
3. LANGKAH IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi masalah dilakukan dengan mengumpulkan data:
1. Epidemiologi penyakit, dikelompokkan berdasarkan international classification of
diseases(ICD-10)
2. Jenis intervensi kesehatan, dalam hal item obat dikelompokkan berdasaran ATC
(Anatomical Therapeutic Chemical)
3. Identifikasi biaya.
a. Analisis ABC (Alwasys,Better,Control)
b. Analisis kategori terapi
c. Analisis VEN(Vital-Esensial-Non Esensial)
d. Analisis ATC/DDD
4. ANALISIS ABC
• Memperhitungkan besarnya biaya pengadaan dan jumlah penggunaan golongan obat
tertentu.
• Diklasifikasikan menjadi 3 :
– A(Always) item obat terbatas biaya tinggi, 70-80% nilai uang, 10-20% total item
– B(Better) 15-25% dari total anggaran, 30% total item obat
– C(control) biaya paling sedikit.
5. Digunakan untuk memilih obat terbaik pada indikasi tertentu dengan biaya minimal
ANALISIS KATEGORI TERAPI
ANALISIS VEN
V=Vital, E=esensial, N=Non esensial
V=life saving
E=peny kronis
N= peny sembuh sendiri (self limiting) dan diragukan manfaatnya
6. ANALISIS ATC(ANATOMICAL
THERAPEUTIC CHEMICAL)/DDD(DEFINED
DAILY DOSE)
• Nilai DDDmencernkan dosis penggunaan rata-rata perhari suatu obat untuk indikasi
utama ang digunakan pada populasi dewasa
• Nilai DDD hanya dapat diketahui u/ obat yang memiliki identitas di ATC
• Rumus= kekuatan sediaan x jumlah obat
DDD yang direkomendasikan WHO
7. IDENTIFIKASI PERSPEKTIF HASIL
PENGOBATAN DAN BIAYA
• Perlu ditentukan
perspektif dalam
analisis
• 3 perspektif:
masyarakat,
kelembagaan
dan individu
Komponen
Biaya
Perspektif
Masyarakat Pasien Kelembagaan
Penyelenggara/penyedia
layanan kesehatan
Pembayar layanan kesehatan
Biaya Langsung Medis
Biaya pelayanan
kesehatan
+ + + +
Biaya pelayanan
kesehatan lainnya
+ +/- - +/-
Biaya cost sharing
pasien
- + - -
Biaya langsung Non Medis
Biaya transportasi + +/- - +/-
Biaya Pelayanan
Informal
+ - - -
Biaya tidak langsung
Biaya Hilangnya
produktifitas
+ + - -
9. HASIL PENGOBATAN KLINIS
Ditentukan berdasarkan penyakit. Hasil pengobatan dapat merupakan hasil pengobatan
antara atau hasil pengobatan akhir contoh :
• HBA1C pda diabetes merupakan hasil pengobatan antara hasilpengobatan akhir
adalah kualitas hidup, komplikasi atau mortalitas.
• Kanker : hasil pengobatan antara marker, hasil pengobatan akhir adalah kualitas
hidup, angka survival, perburukan penyakit
10. HASIL PENGOBATAN HUMANISTIK
• QALY(QUALITY ADJUSTED LIFE YEARS)
Mencerminkan besaran manffat yang diperoleh dari suatu pemberian intervensi. Manfaat
kualitas hidup dan survival pasien
• Pengukuran kualitas hidup :
a. Generic instrument
• Kondisi kesehatan berbagai macam penyakit : SF 36, PedSQL,WHQOQOL-100
• Utilitas pada berbagai kondisi penyakit : EQ5D, SF6D, HUI
Rumus QALY = number of years life x utility
b. Instrumen khusus
• HIV AIDS, MOSHIV
• Quality of Life index for cancer
11. DALY
• Besarnya waktu yang dinyatakan dalam tahun individu kehilangan kondisi sehat. Nilai
DALY didapatkan dari penjumlahan years of life lost(YLL) sebagai akibat kematian dini
dan years lost due disability (YLD) untuk individu yang hidiup dengan gangguan
kesehatan
DALY= YLL+YLD
YLL=NxL
N= jumlah kematian
L=angka harapan hidup dalam satuan tahun
YLD= Ix DWx L
I= angka insiden
DW=disability weight
L= Rata- rata durasi kasus tertentu samapi mengalami remisi atau kematian ( dlm 1
tahun)
12. HASIL PENGOBATAN EKONOMI
• Jenis hasil pengobatan ini dapat berupa besarnya penghematan (cost saving) atau biaya
yang dapat dihindari
• Tagihan biaya/ billing pasien
• Data klaim dari penyelenggara asuransi
• Kuesioner pasien
• Daftar gaji/UMR yang diperlukan untuk menghitung hilangnya
produktivitas
• Standar tarif pelayanan kesehatan (INA-CBGS)
IDENTIFIKASI BIAYA
13. METODE PENGUKURAN DAN
INSTRUMEN PENGOLAHAN DATA
Komponen penting dalam studi PE adalah data biaya dan data hasil pengobatan. Studi
PE dapat dilakukan melalui 2 pendekatan :
• Real world data, menggunakan data yang berasar dari pengamatan langsung suatu
intervensi kesehatan, pengambilan data stuid PE tsb bersamaan dengan studi klini
(piggy-back trial)
• Modelling, menggunakan dta yang berasal dari sumber data sekunder
14. PENGUKURAN HASIL PENGOBATAN
a. Metode Pengukuran Hasil Pengobatan Klinik
– Berdasarkan bukti ilmiah yang akurat dan dapat dipercaya
Tingkat pembuktian Jenis Pembuktian
Ia Fakta dari meta analysis atau telaah sistematik thd uji klinik acak
Ib Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya 1 uji klinik acak dengan
control
II Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya 1 studi dengan control,
tanpa acak yang dirancang baik
Iib Fakta diperoleh dari sekurang-kurangnya 1 studi quasi
eksperimental jenis lain yang dirancang baik
III Fakta diperoleh dari studi oservasioal yang dirancang dengan baik
seperti studi kohort, kasus control dan potong lintang
IV Fakta yang diperoleh dari laporan kasus dan opini komite ahli atau
pengalaman klinik dari pakar yang disegani
15. PENGUKURAN HASIL PENGOBATAN
b. Metode pengukuran hasil pengobatan humanistic
– VAS (visual analog scale), TTO(Time Trade Off) dan standar gamble. Atau pun dengan
pengukuran tidak langsung seperti EQ-5D, SF-36,QWB dan HUI. Yang paling umum EQ-5D
EQ 5D ada 5 dimensi :
– Mobility
– Self care
– Usual activities
– Pain
– anxiety
16. PENGUKURAN BIAYA
Data biaya yang dibutuhkan PE:
• Biaya total akibat sakit (cost of illness)
• Biaya intervensi (cost of program)
Cara memperoleh data biaya dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan :
• Restropektif
• Modelling
• Prospektif
• Perhitungan menggunakan referensi harga tarif RS, spt DRG/CBG,reimburstmen list,
17. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUKURAN BIAYA
1. Aspek dalam pengukuran biaya adalah jumlah kebutuhan x biaya per intervensi
2. Pengukuran biaya akibat sakit dapat menggunakan pendekatan sbb
– Incidence-based
Pengukuran biaya mulai awal perawatan pasien sampai selesai periode sakitnya pasien akut
– Prevalence based
Pengukuran biaya pada periode tertentu dari perawatan pasienpasien kronis
3. Pengukuran biaya sebaiknya memperhatikan semua biaya dari awal sampai
mendapatkan layanan kesehatan
4. Pengukuran biaya langsung medis : mencakup seluruh biaya langsung yang dibutuhkan
untuk perawatan pasien di fasilitas kesehatan
18. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUKURAN BIAYA
5. Pengukuran biaya langsung non-medis dihitung berdasarkan unsur-unsur
– Biaya transportasi
– Biaya makan
– Biaya akomodasi
6. Pengukuran biaya tidak langsung dihitung sbb
Produktivitas pasien yang hilang Produktivitas keluarga pasien yang hilang
Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari rumah ke
sarana yankes
Waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari rumah ke
sarana yankes
Waktu yang dibutuhkan untuk kunjungan rawat jalan Waktu yang dibutuhkan untuk mendampingi pasien rawat
jalan
Lama hari perawatan untuk rawat inap Waktu yang dibutuhkan untuk menjaga pasien rawat inap
Lama hari yang dibutuhkan pasca perawatan di sarana yankes
sampai dengan
Pulih dan bisa produktif
Waktu yang dibutuhkan untuk membantu pasein pasca
perawawatan di sarana pelayanan kesehatan
Lama absen karena sakit Waktu yang dibutuhkan untuk membantu pasien karena sakit
19. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGUKURAN BIAYA
7. Pengukuran biaya bersumber dari data tahun yang berbeda dengan waktu
dilakukan studi memerlukan factor koreksi berdasarkan nilai indeks harga
konsumen/IHK(consumer price index/CPI)
20. ANALISIS DATA DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
• Studi PE sebagian besar modelling. Model analisis diperlukan untuk membantu
pengambilan keputusan terkait intervensi kesehatan.
• Model analisis terdiri dari serangkaian kondisi kesehatan yang mencerminkan
konsekuensi intervensi kesheatan
• Setiap intervensi kesehatan memberikan konsekuens yang memiliki nilai biaya dan
hasil pengobatan
23. PUSTAKA
• Pedoman Teknis Analisis Farmakoekonomi di Fasilitas Kesehatan,2016, Dirjen
Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia