SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
MATERIALITAS
Merencanakan
luas pengujian
Langkah
1
Langkah
4
Langkah
5
Langkah
2
Langkah
3
Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang
materialitas
Membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan
pendahuluan atau yang direvisi tentang materialitas
Memperkirakan salah saji gabungan
Mengestimasi total salah sajidalam segmen
Mengalokasikan pertimbangan pendahuluantentang
materialitas ke segmen-segmen
Mengevaluasi
hasil-hasil
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertimbangan :
1.Materialitas adalah konsep yang bersifat
relatif ketimbang absolut
Salah saji dalam jumlah tertentu mengkin
saja material bagi perusahaan kecil, tetapi
dapat saja tidak material bagi perusahaan
besar. Jadi, tidak mungkin menetapkan
pedoman nilai dolar bagi pertimbangan
pendahuluan tentang materialitas yang dapat
diterapkan pada semua klien audit.
2. Dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas
Karena materialitas bersifat relatif, diperlukan dasar untuk
menentukan apakah salah saji material. laba bersih sebelum
pajak sering kali menjadi dasar utama untuk menentukan berapa
jumlah yang material bagi perusahaan yang berorientasi laba,
karena jumlah inni dianggap sebagai item informasi yang penting
bagi para pemakai.
3. Faktor-faktor kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas
Jenis salah saji tertentu mungkin lebih penting bagi para pemakai
dibandingkan salah saji lainnya, sekalipun nilai dolarnya sama.
Pedoman Umum Materialitas
1. Gabungan total salah saji dalam laporan keuangan yang melebihi 6
persen biasanya dianggap material. Nilai total gabungan yang
lebih kecil dari 3 persen dianggap tidak material jika tidak ada
faktor-faktor kualitatif. Salah saji gabungan antara 3 persen dan 6
persen membutuhkan pertimbangan profesional terbanyak untuk
menentukan materialitasnya
2. Jumlah 3 persen hingga 6 persen ini harus diukur dengan
kaitannya dengan dasar yang tepat. Sering kali terdapat lebih dari
satu dasar yang dapat digunakan untuk dibandingkan dengan
salah saji.
3. Faktor-faktor kualitatif harus dievaluasi secara cermat pada semua
audit. Dalam banyak kasus, faktor-faktor ini lebih penting
ketimbang pedoman yang diterapkan pada laporan laba rugi dan
neraca. Tujuan pemakaian laporan keuangan serta sifat informasi
dalam laporan itu, termasuk catatan kaki, harus dievaluasi dengan
cermat
Auditor menghadapi tiga kesulitan utama dalam
mengalokasikan materialitas pada akun-akun
neraca yaitu :
1. Auditor memeperkirakan akun-akun tertentu
mengandung lebih banyak salah saji
dibandingkan akun-akun lainnya
2. Baik lebih saji maupun kurang saji harus
dipertimbangkan
3. Biaya audit relatif memepengaruhi
pengalokasian ini
Mengestimasi Salah Saji dan Membandingkan
Dengan Pertimbangan Pendahuluan
Salah saji yang ditemukan dalam suatu akun dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1. salah saji yang diketahui
adalah salah saji dalam akun yang jumlahnya dapat
ditentukan oleh auditor.
2. Salah saji yang mungkin
Terbagi lagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama adalah
salah saji yang berasal dari perbedaan antara
pertimbangan manajemen dan auditor tentang estimasi
saldo akun. Jenis yang kedua adalah proyeksi salah saji
berdasarkan pengujian auditor atas sampel dari suatu
populasi.
Jenis-Jenis Risiko ada 4 yaitu :
Risiko deteksi yang direncanakan
Risiko Inheren
Risiko pengendalian
Risiko audit yang dapat diterima
Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko audit
yang dapat diterima, yaitu:
1. Derajat ketergantungan pemakai eksternal pada laporan
keuangan
Jika pemakai eksternal sangat tergantung pada laporan
keuangan, maka tepat untuk mengurangi risiko audit yang
dapat diterima. Ada beberapa faktor yang merupakan
indikator yang baik mengenai derajat ketergantungan
pemakai ekstern pada laporan keuangan :
o Ukuran klien.
o Distribusi kepemilikan.
o Sifat dan jumlah kewajiban.
2. Kemungkinan bahwa kline akan mengalami kesulitan
keuangan setelah laporan audit dikeluarkan.
Ada beberapa faktor yang merupakan indikator yang baik
bahwa probabilitasnya meningkat yaitu:
 Posisi likuiditas
 Laba/rugi tahun-tahun sebelumnya
 Metode pembiayaan pertumbuhan
 Sifat operasi kline
 Kempetensi manajemen
3. Evaluasi auditor atas integritas manajemen.
Auditor harus mempertimbangkan beberapa
faktor utama ketika menilai risiko inheren yaitu:
1. Sifat bisnis klien
2. Hasil audit sebelumnya
3. Penugasan awal versus penugasan berulang
4. Pihak-pihak yang terkait
5. Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun
dan transaksi dengan tepat
6. Transaksi nonrutin
7. Unsur-unsur populasi
8. Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaporan keuangan
yang curangdan misapropriasi
• Penugasan mungkin memebutuhkan staf yang lebih
berpengalaman. Untuk setiap penugasan, kantor
akuntan publik harus menugas staf yang
berkualitas.
• Penugasan akan diriview secara lebih seksama dari
pada biasanya. Kantor akuntan publik harus
memastikan bahwa file audit yang
mendokumentasikan rencana auditor, bukti yang
dikumpulkan serta kesimpulan, dan maslah-
masalah lain dlam auidt, diriview dengan memadai.
Mengevaluasi Hasil
• Setelah auditor merencanakan penugasan dan
pengumpulan bukti audit, hasil-hasilnya dapat juga
dinyatakan dalam versi evaluasi model risiko audit.
Model risiko audit untuk mengevaluasi hasil-hasil audit
dinyatakan dalam SAS 17 sebagai:
Dimana :
AcAR = risiko yang dicapai
IR = risiko inheren
CR = risiko pengendalian
AcDR = risiko deteksi yang dicapai
Rumusan tersebut menunjukan tiga car
tertentu untuk mengurangi risiko audit yang
dicapai ketingkat yang dapat diterima :
 Mengurangi resiko inheren
 Mengurangi risiko pengendalian
 Mengurangi risiko deteksi yang dicapai dengan
meningkatkan pengujian audit substantif
Merevisi risiko dan bukti
auditor harus berhati-hati sewaktu mengambil keputusan,
berdasarkan bukti yang dikumpulkan, bahwa penilian awal
atas risiko pengendalian atau risiko inheren, ditetapkan
terlalu rendah atau risiko audit yang dapat diterima
diterapkan terlalu tinggi. Dalam keadaan seperti ini, auditor
harus mengikuti pendekatan dua langkah yaitu:
 Auditor harus merevisi penilaian awal atas tingkatan risiko
yang tepat. Jika auditor mengetahui bahwa penilaian
awalnya tidak tepat tetapi dibiarkan tidak berubah, itu
melanggar satndar kemahiran.
 Auditor harus mempertimbangkan dampak revisi tersebut
terhadap kebutuhan bukti, tanpa menggunakan model risiko
audit.
Presentation auditing

More Related Content

What's hot

Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveWirya Wkcybernet
 
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko auditIlham Sousuke
 
Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26died21
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...yenny yoris
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitisIlham Sousuke
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
 
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorDwi Wahyu
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditCecylia Preketeg
 
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab AuditorDwi Wahyu
 
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenSa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenBta Rizki
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorrizal hadi
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Sophia Ririn
 

What's hot (20)

Uji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantiveUji pengendalian dan subtantive
Uji pengendalian dan subtantive
 
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
 
Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26Arens edisi 12_ch_26
Arens edisi 12_ch_26
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
 
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATAN
 
Pengauditan II Bab 13
Pengauditan II Bab 13Pengauditan II Bab 13
Pengauditan II Bab 13
 
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan Dan Tanggung Jawab Auditor
 
Tugas auditing 1
Tugas  auditing 1Tugas  auditing 1
Tugas auditing 1
 
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan auditPenerimaan perikatan dan perencanaan audit
Penerimaan perikatan dan perencanaan audit
 
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab AuditorAudit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
Audit Laporan Keuangan dan Tanggung Jawab Auditor
 
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independenSa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
Sa seksi-110-tanggung jawab dan fungsi auditor independen
 
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditorMakalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
Makalah audit laporan keuangan dan tanggung jawab auditor
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3Tugas auditing no.3
Tugas auditing no.3
 

Viewers also liked

Exposición Recursos Informáticos Unidad IV
Exposición Recursos Informáticos Unidad IVExposición Recursos Informáticos Unidad IV
Exposición Recursos Informáticos Unidad IVdigigaro
 
Cleft Smile - C&D Slideshow
Cleft Smile - C&D SlideshowCleft Smile - C&D Slideshow
Cleft Smile - C&D SlideshowGeoffrey Ellerby
 
Competitve matrix final
Competitve matrix finalCompetitve matrix final
Competitve matrix finalKelly Manna
 
Leak seal tape launch presentation
Leak seal tape launch presentationLeak seal tape launch presentation
Leak seal tape launch presentationKelly Manna
 
Leak seal tape launch presentation
Leak seal tape launch presentationLeak seal tape launch presentation
Leak seal tape launch presentationKelly Manna
 
Menggambar Teknik, UPB
Menggambar Teknik, UPBMenggambar Teknik, UPB
Menggambar Teknik, UPBadji21
 
นางสาวพรทิพา ฉัตรโชติกมาก
นางสาวพรทิพา ฉัตรโชติกมากนางสาวพรทิพา ฉัตรโชติกมาก
นางสาวพรทิพา ฉัตรโชติกมากpontipa_wu
 
Equity Crowdfunding Workshop (May 2016)
Equity Crowdfunding Workshop (May 2016)Equity Crowdfunding Workshop (May 2016)
Equity Crowdfunding Workshop (May 2016)Darren Marble
 
Why Brand Marketers Are Moving TV Dollars To Digital
Why Brand Marketers Are Moving TV Dollars To DigitalWhy Brand Marketers Are Moving TV Dollars To Digital
Why Brand Marketers Are Moving TV Dollars To DigitalSocialCode
 

Viewers also liked (12)

Exposición Recursos Informáticos Unidad IV
Exposición Recursos Informáticos Unidad IVExposición Recursos Informáticos Unidad IV
Exposición Recursos Informáticos Unidad IV
 
Presentation trial
Presentation trialPresentation trial
Presentation trial
 
Cleft Smile - C&D Slideshow
Cleft Smile - C&D SlideshowCleft Smile - C&D Slideshow
Cleft Smile - C&D Slideshow
 
Competitve matrix final
Competitve matrix finalCompetitve matrix final
Competitve matrix final
 
kertausluento 2
kertausluento 2kertausluento 2
kertausluento 2
 
Leak seal tape launch presentation
Leak seal tape launch presentationLeak seal tape launch presentation
Leak seal tape launch presentation
 
Leak seal tape launch presentation
Leak seal tape launch presentationLeak seal tape launch presentation
Leak seal tape launch presentation
 
Menggambar Teknik, UPB
Menggambar Teknik, UPBMenggambar Teknik, UPB
Menggambar Teknik, UPB
 
นางสาวพรทิพา ฉัตรโชติกมาก
นางสาวพรทิพา ฉัตรโชติกมากนางสาวพรทิพา ฉัตรโชติกมาก
นางสาวพรทิพา ฉัตรโชติกมาก
 
Pp eptik
Pp  eptikPp  eptik
Pp eptik
 
Equity Crowdfunding Workshop (May 2016)
Equity Crowdfunding Workshop (May 2016)Equity Crowdfunding Workshop (May 2016)
Equity Crowdfunding Workshop (May 2016)
 
Why Brand Marketers Are Moving TV Dollars To Digital
Why Brand Marketers Are Moving TV Dollars To DigitalWhy Brand Marketers Are Moving TV Dollars To Digital
Why Brand Marketers Are Moving TV Dollars To Digital
 

Similar to Presentation auditing

Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxWidyaRomadhan
 
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...KevryRamdany1
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxSekarMayangsari1
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdfDZATIHYASMINNURHAWA1
 
resiko audit
resiko auditresiko audit
resiko auditmas ijup
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxJeniferChandra2
 
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptxWeek 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptxandrekrisdyansen1
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfGideonGimsonTamba
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2DIANA LESTARI
 
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifRisiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifDwi Wahyu
 
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI SISTEM INFORMASIAKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI SISTEM INFORMASIires12
 
(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi audit(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi auditIlham Sousuke
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 

Similar to Presentation auditing (20)

Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
 
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian In...
 
sum3.docx
sum3.docxsum3.docx
sum3.docx
 
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptxBAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
BAB_13_RENCANA_DAN_PROGRAM_AUDIT.pptx
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
 
resiko audit
resiko auditresiko audit
resiko audit
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptxWeek 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
audit3.docx
audit3.docxaudit3.docx
audit3.docx
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
 
Ppt kelompok 5
Ppt kelompok 5Ppt kelompok 5
Ppt kelompok 5
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian SubstantifRisiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
Risiko Deteksi dan Perancangan Pengujian Substantif
 
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI SISTEM INFORMASIAKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SEBAGAI SISTEM INFORMASI
 
(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi audit(Pert 1) bab 1 definisi audit
(Pert 1) bab 1 definisi audit
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 

Recently uploaded

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (16)

PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

Presentation auditing

  • 1.
  • 2.
  • 4. Merencanakan luas pengujian Langkah 1 Langkah 4 Langkah 5 Langkah 2 Langkah 3 Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas Membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan pendahuluan atau yang direvisi tentang materialitas Memperkirakan salah saji gabungan Mengestimasi total salah sajidalam segmen Mengalokasikan pertimbangan pendahuluantentang materialitas ke segmen-segmen Mengevaluasi hasil-hasil
  • 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertimbangan : 1.Materialitas adalah konsep yang bersifat relatif ketimbang absolut Salah saji dalam jumlah tertentu mengkin saja material bagi perusahaan kecil, tetapi dapat saja tidak material bagi perusahaan besar. Jadi, tidak mungkin menetapkan pedoman nilai dolar bagi pertimbangan pendahuluan tentang materialitas yang dapat diterapkan pada semua klien audit.
  • 6. 2. Dasar yang diperlukan untuk mengevaluasi materialitas Karena materialitas bersifat relatif, diperlukan dasar untuk menentukan apakah salah saji material. laba bersih sebelum pajak sering kali menjadi dasar utama untuk menentukan berapa jumlah yang material bagi perusahaan yang berorientasi laba, karena jumlah inni dianggap sebagai item informasi yang penting bagi para pemakai. 3. Faktor-faktor kualitatif yang juga mempengaruhi materialitas Jenis salah saji tertentu mungkin lebih penting bagi para pemakai dibandingkan salah saji lainnya, sekalipun nilai dolarnya sama.
  • 7. Pedoman Umum Materialitas 1. Gabungan total salah saji dalam laporan keuangan yang melebihi 6 persen biasanya dianggap material. Nilai total gabungan yang lebih kecil dari 3 persen dianggap tidak material jika tidak ada faktor-faktor kualitatif. Salah saji gabungan antara 3 persen dan 6 persen membutuhkan pertimbangan profesional terbanyak untuk menentukan materialitasnya 2. Jumlah 3 persen hingga 6 persen ini harus diukur dengan kaitannya dengan dasar yang tepat. Sering kali terdapat lebih dari satu dasar yang dapat digunakan untuk dibandingkan dengan salah saji. 3. Faktor-faktor kualitatif harus dievaluasi secara cermat pada semua audit. Dalam banyak kasus, faktor-faktor ini lebih penting ketimbang pedoman yang diterapkan pada laporan laba rugi dan neraca. Tujuan pemakaian laporan keuangan serta sifat informasi dalam laporan itu, termasuk catatan kaki, harus dievaluasi dengan cermat
  • 8. Auditor menghadapi tiga kesulitan utama dalam mengalokasikan materialitas pada akun-akun neraca yaitu : 1. Auditor memeperkirakan akun-akun tertentu mengandung lebih banyak salah saji dibandingkan akun-akun lainnya 2. Baik lebih saji maupun kurang saji harus dipertimbangkan 3. Biaya audit relatif memepengaruhi pengalokasian ini
  • 9. Mengestimasi Salah Saji dan Membandingkan Dengan Pertimbangan Pendahuluan Salah saji yang ditemukan dalam suatu akun dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: 1. salah saji yang diketahui adalah salah saji dalam akun yang jumlahnya dapat ditentukan oleh auditor. 2. Salah saji yang mungkin Terbagi lagi menjadi dua jenis. Jenis yang pertama adalah salah saji yang berasal dari perbedaan antara pertimbangan manajemen dan auditor tentang estimasi saldo akun. Jenis yang kedua adalah proyeksi salah saji berdasarkan pengujian auditor atas sampel dari suatu populasi.
  • 10. Jenis-Jenis Risiko ada 4 yaitu : Risiko deteksi yang direncanakan Risiko Inheren Risiko pengendalian Risiko audit yang dapat diterima
  • 11. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko audit yang dapat diterima, yaitu: 1. Derajat ketergantungan pemakai eksternal pada laporan keuangan Jika pemakai eksternal sangat tergantung pada laporan keuangan, maka tepat untuk mengurangi risiko audit yang dapat diterima. Ada beberapa faktor yang merupakan indikator yang baik mengenai derajat ketergantungan pemakai ekstern pada laporan keuangan : o Ukuran klien. o Distribusi kepemilikan. o Sifat dan jumlah kewajiban.
  • 12. 2. Kemungkinan bahwa kline akan mengalami kesulitan keuangan setelah laporan audit dikeluarkan. Ada beberapa faktor yang merupakan indikator yang baik bahwa probabilitasnya meningkat yaitu:  Posisi likuiditas  Laba/rugi tahun-tahun sebelumnya  Metode pembiayaan pertumbuhan  Sifat operasi kline  Kempetensi manajemen 3. Evaluasi auditor atas integritas manajemen.
  • 13. Auditor harus mempertimbangkan beberapa faktor utama ketika menilai risiko inheren yaitu: 1. Sifat bisnis klien 2. Hasil audit sebelumnya 3. Penugasan awal versus penugasan berulang 4. Pihak-pihak yang terkait 5. Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun dan transaksi dengan tepat 6. Transaksi nonrutin 7. Unsur-unsur populasi 8. Faktor-faktor yang berkaitan dengan pelaporan keuangan yang curangdan misapropriasi
  • 14. • Penugasan mungkin memebutuhkan staf yang lebih berpengalaman. Untuk setiap penugasan, kantor akuntan publik harus menugas staf yang berkualitas. • Penugasan akan diriview secara lebih seksama dari pada biasanya. Kantor akuntan publik harus memastikan bahwa file audit yang mendokumentasikan rencana auditor, bukti yang dikumpulkan serta kesimpulan, dan maslah- masalah lain dlam auidt, diriview dengan memadai.
  • 15. Mengevaluasi Hasil • Setelah auditor merencanakan penugasan dan pengumpulan bukti audit, hasil-hasilnya dapat juga dinyatakan dalam versi evaluasi model risiko audit. Model risiko audit untuk mengevaluasi hasil-hasil audit dinyatakan dalam SAS 17 sebagai: Dimana : AcAR = risiko yang dicapai IR = risiko inheren CR = risiko pengendalian AcDR = risiko deteksi yang dicapai
  • 16. Rumusan tersebut menunjukan tiga car tertentu untuk mengurangi risiko audit yang dicapai ketingkat yang dapat diterima :  Mengurangi resiko inheren  Mengurangi risiko pengendalian  Mengurangi risiko deteksi yang dicapai dengan meningkatkan pengujian audit substantif
  • 17. Merevisi risiko dan bukti auditor harus berhati-hati sewaktu mengambil keputusan, berdasarkan bukti yang dikumpulkan, bahwa penilian awal atas risiko pengendalian atau risiko inheren, ditetapkan terlalu rendah atau risiko audit yang dapat diterima diterapkan terlalu tinggi. Dalam keadaan seperti ini, auditor harus mengikuti pendekatan dua langkah yaitu:  Auditor harus merevisi penilaian awal atas tingkatan risiko yang tepat. Jika auditor mengetahui bahwa penilaian awalnya tidak tepat tetapi dibiarkan tidak berubah, itu melanggar satndar kemahiran.  Auditor harus mempertimbangkan dampak revisi tersebut terhadap kebutuhan bukti, tanpa menggunakan model risiko audit.