SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Unika Atmajaya - Jakarta
PRAKTIK PENGAUDITAN-1
SESSI 2
PERSIAPAN PELAKSANAAN AUDIT
Oleh:
Fiantonius Sihotang
SE.Ak, M.Ak, CA, CPA, CPMA, ACPA
(1)
Sessi
ke
(2)
(kemampuan akhir yang
diharapkan)
(3)
Bahan kajian
2
Menerapkan
langkah-langkah
persiapan
pelaksanaan
auditsesuai
standaryang
ditetapkan
1.Client acceptance
2.Audit engagement
3.Audit planning
4.Analytical Procedure
MATERI SESSI II – Selasa 13 September 2022
BASIC CONCEPT FINANCIAL AUDIT
1. Client acceptance
2. Audit engagement
3. Audit planning
4. Doing the Audit (test of control,
Substantive Analytical Procedure, test of
details, audit evidence, materiality,
sampling, etc)
5. Audit documentation
CLIENT ACCEPTANCE
30
PENERIMAAN SUATU PERIKATAN
Penerimaan perikatan audit hanya ketika basis
telah disepakati, melalui:
yang melandasi pelaksanaan audit
a.
b.
Penetapan apakah terdapat pra-kondisi untuk suatu audit, dan;
Penegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit
atas
antara auditor, manajemen
tata kelola entitas.
dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab
CLIENT ACCEPTANCE
PERENCANAAN
SCOPING
AUDIT
ENGAGEMENT
ACCEPTANCE AND
CONTINUANCE
NEW
CLIENT
ACCEPTANCE
RE-
ACCEPTANCE
CLIEN
T
1.
2.
General Information;
Independency
PERTIMBANGAN KLIEN BARU
PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM
PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA
Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai audit tahun pertama:
a. Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA 220 tentang penerimaan
hubungan dengan klien dan perikatan tertentu (SA 220,
Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, jika
Par 12-13);
terjadi pergantian
b. auditor,
untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan (SA 300, Par A20).
ENGAGEMENT (PERIKATAN) AUDIT
PERSIAPAN TIM AUDIT PRA
PENUGASAN
Setelah kontrak perikatan audit ditandatangani, beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyiapan tim audit diantaranya:
1. Membuat pernyataan independensi atas klien yang akan ditangani sesuai dengan
Seksi 290 Kode Etik Akuntan Publik Profesional (“Code of Ethics”) yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) mengenai independensi,
pada saat tahap perencanaan audit dan penyelesaian audit;
2. Menyiapkan surat tugas resmi dari Kantor Akuntan
oleh Rekan Perikatan (Engagement Partner).
Publik yang ditandatangani
AUDIT ENGAGEMENT
PERENCANAAN AUDIT
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAANAUDIT
AUDIT PLANNING
SA 300: Perencanaan suatu audit
atas laporan keuangan
SCOPING
SA 315: Pengidentifikasian dan penilaian
risiko kesalahan penyajian material melalui
pemahaman entitas dan lingkungannya
IDENTIFY
AND
ASSESS
RISK
SA 320: Materialitas dalam tahap
perencanaan dan pelaksanaan audit
SA 330: Respon auditor terhadap
risiko yang telah dinilai
DESIGN
AUDIT
RESPONS
E
ASSIGNMENT AUDIT
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 9
PERENCANAAN
IDENTIFY
AND
ASSESS
RISK
AUDIT
Risiko
dimana
opini
ketika
audit adalah risiko
auditor menyatakan AUDI
T
RIS
K
(AR)
yang tidak tepat
laporan keuangan
kesalahan
mengandung
penyajian material.
Tujuan auditor: mengurangi
risiko audit pada suatu tingkat
rendah yang dapat diterima
(acceptably low level).
terletak pada auditor
DETECTIO
N RISK
(DR)
RMM (terletak pada entitas)
INHERENT
CONTROL RISK (IR)
RISK (CR)
AUDIT RISK
10
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
PERENCANAAN
AUDIT RISK
AUDIT
DETECTIO
N
RISK
(DR)
INHEREN
T
RISK
(IR)
CONTROL
RISK
(CR)
UNDERTANDING
THE ENTITY (UTE) UNDERSTANDING
INTERNAL CONTROL
(UIC)
AUDITOR RESPONSE
THROUGH AUDIT
PROCEDURES
UNDERTANDING THE
BUSINESS (UTB)
PRELIMINARY
ANALYTICAL REVIEW
(PAR)
RISIKO AUDIT
11
• Inherent Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji sebelum
memperhitungkan efektivitas pengendalian intern.
Control Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji yang tidak terdeteksi
atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.
•
• Detection Risk merupakan risiko bahwa bukti audit
dapat
yang dikumpulkan gagal
menemukan salah saji yang melampaui batas yang ditolerir.
UNDERSTANDING CLIENT BUSINESS
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 12
57
SYSTEM NOTES, WALKTHROUGH,
TEST OF CONTROL
• System Notes adalah pendokumentasian secara narasi proses/sistem bisnis
Perusahaan atas suatu siklus transaksi tertentu;
• Walkthrough adalah penelusuran sistem/proses Perusahaan untuk memastikan
bahwa pengendalian yang tercatata benar-benar dilakukan;
Test of Control (Pengujian Pengendalian) adalah sebuah pengujian audit untuk
•
memastikan bahwa seluruh control / pengendalian yang relevan dengan audit telah
diimplementasikan dengan baik dan dapat diandalkan.
AUDIT PLANNING
13
Sebelum membuat system notes , walkthrough dan test of control, auditor perlu terlebih
dahulu menentukan siklus transaksi signifikan yang terdapat pada klien yang di audit.
Siklus-siklus transaksi penting dan umum yang dimiliki oleh setiap Perusahaan diantaranya:
•
•
•
•
•
Siklus
Siklus
Siklus
Siklus
Penerimaan Uang / Siklus Penjualan / Siklus Pendapatan;
Pengeluaran uang / Siklus Pembelian / Siklus COGS;
Penggajian;
Penutupan Pelaporan Laporan Keuangan (Financial Report Closing Process).
Siklus-siklus penting lainnya dapat berbeda berdasarkan jenis industry perusahaan, contoh:
• Siklus Treasury (khusus bagi Perusahaan yang mempunyai divisi Treasury, untuk
perusahaan kecil, biasanya siklus ini telah tergabung kedalam siklus penerimaan
uang/pengeluaran uang;
• Siklus Pembiayaan
AUDIT PLAN - DISKUSI
14
ENGAGEMENT TEAM DISCUSSION
POTENTIAL RMM
RMM NO RMM (0)
SIGNIFICANT (3)
NORMAL (2)
Risiko Audit 70
PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN
TINGKAT RISIKO KLIEN
• Dalam menentukan tingkat risiko klien, beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya:
•
•
•
Memahami nature bisnis dan entitas klien (dengan UTE, UTB, PAR);
Melakukan penilaian terhadap history fraud yang pernah terjadi;
Menilai kelangsungan usaha klien (Going Concern Consideration);
Untuk melakukan penilaian dan penentuan tingkat risiko klien dapat
form berikut ini:
menggunakan form-
1.
2.
3.
Client Risk Management Rating Form;
Fraud Questionare (dengan inquiry ke klien);
Going Concern Questionare (dengan inquiry ke klien dan mempertimbangan
PAR).
hasil
KONSEP MATERIALITAS
Apa itu Materialitas?
“Suatu jumlah yang besar dimana apabila terjadi penyimpangan/kesalahan penyajian
sejumlah tersebut, akan mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil
berdasarkan laporan keuangan oleh pengguna laporan keuangan tersebut.”
Pertimbangan materialitas:
Memperhitungkan berbagai kondisi yang melingkupinya dan dipengaruhi oleh ukuran
atau sifat kesalahan penyajian, atau kombinasi keduanya (SA 320, Par 2)
MATERIALITAS (lanjutan)
Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait materialitas:
1.
2.
3.
Membutuhkan pertimbangan professional;
Bersifat relative (tidak absolut);
Ditentukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan audit serta pada saat
mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang teridentifikasi dalam
kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan
audit dan
keuangan
dan pada saat merumuskan opini dalam laporan auditor
Bersifat akumulatif (tidak terpisah/sendiri-sendiri);
Tidak ditentukan besaran / nilainya oleh StandarAudit;
Dapat berubah seiring dengan progress audit.
(Par. A1);
4.
5.
6.
PENENTUAN MATERIALITAS
MATERIALITA
S
TRIVIAL
(CT)
DAPAT DIABAIKAN
TINGKAT AKUN
TINGKAT
LAPORAN
KEUANGAN
OVERALL
MATERIALIT
Y (OM)
PERFORMANC
E MATERIALITY
(PM)
CLEARLY
PENENTUAN MATERIALITAS (lanjutan)
Faktor-faktor dalam mempertimbangkan basis (tolak ukur) untuk penentuan materialitas:
•
•
Unsur-unsur laporan keuangan (contoh: aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban);
Apakah terdapat unsur-unsur yang menjadi perhatian khusus para pengguna laporan
keuangan suatu entitas tertentu (contoh: untuk tujuan pengevaluasian kinerja keuangan,
pengguna laporan keuangan cenderung akan fokus pada laba, pendapatan ataupun aset
bersih);
Sifat entitas, posisi entitas dalam siklus hidupnya, dan industri serta lingkungan ekonomi
yang di dalamnya entitas tersebut beroperasi:
Struktur kepemilikan dan pendanaan entitas (contoh: jika pendanaan sebuah entitas hanya
•
•
dari hutang dan bukan dari ekuitas, maka pengguna laporan keuangan akan lebih
menekankan pada aset dan klaim atas asset tersebut daripada pendapatan entitas);
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 20
PROSEDUR ANALITIS
PADA PRAKTIKNYA:
Menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai
apakah saldo akun dibandingkan data lain terlihat wajar
(common sense)
KAPAN DILAKUKAN?
 Pada fase perencanaan untuk membantu dalam
menentukan sifat, luasan dan penetapan waktu pekerjaan
yang akan dilakukan
 Selama fase pengujian dari audit yang berhubungan dengan
prosedur audit lainnya
 Pada fase penyelesaian dari audit
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 21
MANFAAT
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis relatif tidak menghabiskan banyak
resource (audit hours) yang dilakukan pada 3 tahap tersebut
bermanfaat untuk:
1. Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor
memahami bisnis klien dan menentukan bukti lain
yang diperlukan untuk memenuhi risiko audit yang
bisa diterima
2. Selama audit, terutama selama uji substantif
3. Mendekati akhir audit sebagai pengujian akhir
penentuan kewajaran laporan keuangan
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 22
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
1. MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN INDUSTRI
 Sebuah bantuan untuk memahami bisnis klien
dan indikasi dari kemungkinan kegagalan
keuangan
 Kelemahan rasio industri  adanya perbedaan
spesifik antara informasi keuangan klien dan
perusahaan dalam suatu industry (outlier)
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 23
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
2. Membandingkan data klien dengan data yang sama pada periode
sebelumnya (trend analysis)
a. Membandingkan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnya
 Menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah disesuaikan
dalam kolom terpisah dari lembar kerja neraca saldo tahun ini
b) Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang sama untuk
tahun sebelumnya
 Digunakan bila tidak ada perubahan yang signifikan dalam
operasional klien di tahun ini
 Menghitung hubungan rasio dan persentase untuk dibandingkan
dengan tahun sebelumnya
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 24
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
3. Membandingkan data klien dengan anggaran yang telah
ditentukan klien (budget analysis)
a. Data klien dibandingkan dengan anggaran
b. Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran itu adalah
rencana yang realistis, karena ada kemungkinan informasi
keuangan saat ini telah diubah oleh karyawan klien untuk
menyesuaikan dengan anggaran
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 25
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
4. Membandingkan data klien dengan hasil
dugaan yang ditentukan auditor (benchmarking database)
a. Auditor menghitung saldo klien untuk dibandingkan dengan
saldo acuan lainnya yg dimiliki auditor (database kantor)
b. Auditor membuat perhitungan tentang apakah saldo akun itu
benar dengan menghubungkannya dengan neraca lajur
lainnya/akun laporan pemasukan/rekening dengan membuat
proyeksi berdasarkan tren historis
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 26
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
5. Membandingkan data klien dengan hasil
dugaan auditor yang menggunakan data non
keuangan (data siklus/seasonal)
a. Analisis kualitatif  Professional judgment
b. Penekanan  akurasi data
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 27
RASIO KEUANGAN UMUM
Kemampuan membayar utang jangka pendek (Likuiditas)
Menggunakan tingkat likuiditas yang wajar supaya dapat
membayar utang saat jatuh tempo, ukurannya :
 Rasio Kas, untuk mengevaluasi kemampuan membayar
utang dengan segera
 Rasio Lancar (current ratio), membutuhkan pengubahan
aktiva seperti persediaan dan piutang dagang menjadi kas
sebelum utang dibayar
 Rasio Paling Lancar (quick ratio), perbedaan dengan rasio
lancar adalah masuknya persediaan ke dalam aktiva lancar
untuk rasio lancar
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 28
RASIO KEUANGAN UMUM
RASIO AKTIVITAS
Rasio Aktivitas Likuiditas
Digunakan jika perusahaan tidak memiliki uang tunai, maka
untuk membayar utangnya adalah waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk mengubah aktiva lancar
yang kurang cair menjadi uang tunai
Rasio Aktivitas untuk Piutang Dagang dan Persediaan
Rasio perputaran piutang dagang  untuk menilai kewajaran
dari cadangan untuk akun yang tidak tertagih
Rasio perputaran persediaan  untuk mengidentifikasi
keusangan persediaan potensial
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 29
RASIO KEUANGAN UMUM
RASIO SOLVABILITAS
Kemampuan memenuhi kewajiban utang jangka panjang
(Solvabilitas)
Kemampuan untuk menghimpun modal untuk
perluasan  Rasio Utang terhadap Modal Sendiri
Kemampuan untuk melakukan pembayaran pokok dan
bunga  kemampuan perusahaan membuat aliran
kas yang positif dari operasi
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 30
RASIO KEUANGAN UMUM
RASIO PROFITABILITAS
Kemampuan perusahaan menghasilkan uang tunai untuk
pembayaran kewajiban, ekspnasi dan dividen
 Rasio Pendapatan per Saham
 Persentase Keuntungan Kotor (Gross Profit Percent)
 bagian dari penjualan yang tersedia untuk menutupi
semua pengeluaran dan keuntungan setelah dikurangi
biaya produk
 Margin Keuntungan (Profit Margin) mirip dengan
margin keuntungan kotor tetapi telah dikurangi baik
biaya barang terjual maupun pengeluaran operasi
 Tingkat Pengembalian atas Aktiva memperlihatkan
kemampuan perusahaan untuk
 TIngkat Pengembalian atas Modal menghasilkan
keuntungan atas setiap aktiva & modal
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 31
CONTOH
RASIO KEUANGAN UMUM
Selected ratio
31/12/2008 31/12/2007
Short term debt-paying ability
Cash ratio 0,06 0,06
Quick ratio 1,57 1,45
Current ratio 3,86 4,04
Liquidity Activity Ratio
Account Receivable turnover 7,59 7,61
Days to collect A/R 48,09 47,96
Inventory turnover 3,36 3,02
Days to sell inventory 108,63 120,86
Ability to Meet Long-Term Obligation
Debt to Equity 1,73 1,98
Times interest earned 3,06 3,29
Profitability Ratio
Gross profit percent 27,85 27,70
Profit margin 0,05 0,05
Return On Asset 0,09 0,08
Return On Common Equity 0,26 0,24
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 32
INVESTIGASI HASIL
PROSEDUR ANALITIS
PENYELIDIKAN DAN EVALUASI PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN
Jika prosedur analitis yang dilakukan mengidentifikasi adanya fluktuasi atau
hubungan yang tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya atau yang berbeda
secara signifikan dengan nilai yang diharapkan, maka auditor harus menginvestigasi
perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut:
(a) Meminta keterangan kepada manajemen dan memperoleh bukti audit yang
tepat dan relevan dengan respons manajemen; dan
(b) Melaksanakan prosedur audit lainnya yang diperlukan sesuai dengan
kondisinya.
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 33
HASIL PROSEDUR ANALITIS
PROSEDUR ANALITIS YANG DIGUNAKAN DALAM REVIEW
MENYELURUH
Tujuan prosedur analitis yang diterapkan dalam tahap review menyeluruh adalah
untuk membantu auditor:
 Menilai kesimpulan yang diperoleh dan dalam mengevaluasi penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan.
 Menilai kecukupan bukti yang terkumpul sebagai respon terhadap saldo yang
tidak biasa atau tidak diharapkan, yang diidentifikasi pada waktu perencanaan
audit atau dalam pelaksanaan audit, dan
 Saldo atau hubungan yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang sebelumnya
tidak diidentifikasi.
Hasil review menyeluruh dapat menunjukan bahwa bukti tambahan mungkin
diperlukan.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx

Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianNia Pratiwi
 
Presentation auditing
Presentation auditingPresentation auditing
Presentation auditingguspitasari
 
TOPIK_II-PAJAK.pptx
TOPIK_II-PAJAK.pptxTOPIK_II-PAJAK.pptx
TOPIK_II-PAJAK.pptxNabilShabri1
 
metodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmetodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmas ijup
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2DIANA LESTARI
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti auditSyafdinal Ncap
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)marchaaddina
 
Audit Planning & Analytical Procedures
Audit Planning & Analytical ProceduresAudit Planning & Analytical Procedures
Audit Planning & Analytical ProceduresVallentinoDante
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujianwafa khairani
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxWidyaRomadhan
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfGideonGimsonTamba
 
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxAKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxIndahAyuwardani
 
TEKNIK AUDIT UNTUK PEMULA.pptx
TEKNIK AUDIT UNTUK PEMULA.pptxTEKNIK AUDIT UNTUK PEMULA.pptx
TEKNIK AUDIT UNTUK PEMULA.pptxtukangangkot07
 
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditPengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditimelimel020
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...yenny yoris
 
Bagian 3, 4, 5 - Perencanaan dan Sampling Audit.pdf
Bagian 3, 4, 5 - Perencanaan dan Sampling Audit.pdfBagian 3, 4, 5 - Perencanaan dan Sampling Audit.pdf
Bagian 3, 4, 5 - Perencanaan dan Sampling Audit.pdfMiftahAzizah
 
MODUL PP AUDIT 2 ISA siklus penjualan.pptx
MODUL PP AUDIT 2 ISA siklus penjualan.pptxMODUL PP AUDIT 2 ISA siklus penjualan.pptx
MODUL PP AUDIT 2 ISA siklus penjualan.pptxkinprimas
 
Materi Auditing proses - proses Audit.ppt
Materi Auditing proses - proses Audit.pptMateri Auditing proses - proses Audit.ppt
Materi Auditing proses - proses Audit.pptYurinaMelusi
 

Similar to Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx (20)

sum3.docx
sum3.docxsum3.docx
sum3.docx
 
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalianPresentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
Presentation1 menilai risiko pengendalian dan uji pengendalian
 
Presentation auditing
Presentation auditingPresentation auditing
Presentation auditing
 
TOPIK_II-PAJAK.pptx
TOPIK_II-PAJAK.pptxTOPIK_II-PAJAK.pptx
TOPIK_II-PAJAK.pptx
 
metodologi pengujian audit
metodologi pengujian auditmetodologi pengujian audit
metodologi pengujian audit
 
1.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 21.tugas makalah auditing 2
1.tugas makalah auditing 2
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)SUMMARY CH-9  AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
SUMMARY CH-9 AUDITOR'S RESPONSE TO ASSESSED RISK ( ISA 330, ISA 300)
 
Audit Planning & Analytical Procedures
Audit Planning & Analytical ProceduresAudit Planning & Analytical Procedures
Audit Planning & Analytical Procedures
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdfMENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN PIUTANG USAHA.pdf
 
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptxAKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
AKUNTANSI PENDAPATAN.pptx
 
TEKNIK AUDIT UNTUK PEMULA.pptx
TEKNIK AUDIT UNTUK PEMULA.pptxTEKNIK AUDIT UNTUK PEMULA.pptx
TEKNIK AUDIT UNTUK PEMULA.pptx
 
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar auditPengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
Pengantar Audit.pptx materi mata kuliah penantar audit
 
Audit
AuditAudit
Audit
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
 
Bagian 3, 4, 5 - Perencanaan dan Sampling Audit.pdf
Bagian 3, 4, 5 - Perencanaan dan Sampling Audit.pdfBagian 3, 4, 5 - Perencanaan dan Sampling Audit.pdf
Bagian 3, 4, 5 - Perencanaan dan Sampling Audit.pdf
 
MODUL PP AUDIT 2 ISA siklus penjualan.pptx
MODUL PP AUDIT 2 ISA siklus penjualan.pptxMODUL PP AUDIT 2 ISA siklus penjualan.pptx
MODUL PP AUDIT 2 ISA siklus penjualan.pptx
 
Materi Auditing proses - proses Audit.ppt
Materi Auditing proses - proses Audit.pptMateri Auditing proses - proses Audit.ppt
Materi Auditing proses - proses Audit.ppt
 

Recently uploaded

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...Kanaidi ken
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatanSuzanDwiPutra
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bSisiliaFil
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungSemediGiri2
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxAndrewKen3
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...walidumar
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxAmmar Ahmad
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptputrisari631
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkungPenyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
Penyuluhan_pHIV_AIDS (1).ppt pada tahun 2024 di klungkung
 
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptxM5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
M5 Latihan Program Prolog Aritmatika.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 

Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx

  • 1. Unika Atmajaya - Jakarta PRAKTIK PENGAUDITAN-1 SESSI 2 PERSIAPAN PELAKSANAAN AUDIT Oleh: Fiantonius Sihotang SE.Ak, M.Ak, CA, CPA, CPMA, ACPA
  • 2. (1) Sessi ke (2) (kemampuan akhir yang diharapkan) (3) Bahan kajian 2 Menerapkan langkah-langkah persiapan pelaksanaan auditsesuai standaryang ditetapkan 1.Client acceptance 2.Audit engagement 3.Audit planning 4.Analytical Procedure MATERI SESSI II – Selasa 13 September 2022
  • 3. BASIC CONCEPT FINANCIAL AUDIT 1. Client acceptance 2. Audit engagement 3. Audit planning 4. Doing the Audit (test of control, Substantive Analytical Procedure, test of details, audit evidence, materiality, sampling, etc) 5. Audit documentation
  • 4. CLIENT ACCEPTANCE 30 PENERIMAAN SUATU PERIKATAN Penerimaan perikatan audit hanya ketika basis telah disepakati, melalui: yang melandasi pelaksanaan audit a. b. Penetapan apakah terdapat pra-kondisi untuk suatu audit, dan; Penegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit atas antara auditor, manajemen tata kelola entitas. dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab
  • 6. PERTIMBANGAN KLIEN BARU PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai audit tahun pertama: a. Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA 220 tentang penerimaan hubungan dengan klien dan perikatan tertentu (SA 220, Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, jika Par 12-13); terjadi pergantian b. auditor, untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan (SA 300, Par A20).
  • 7. ENGAGEMENT (PERIKATAN) AUDIT PERSIAPAN TIM AUDIT PRA PENUGASAN Setelah kontrak perikatan audit ditandatangani, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyiapan tim audit diantaranya: 1. Membuat pernyataan independensi atas klien yang akan ditangani sesuai dengan Seksi 290 Kode Etik Akuntan Publik Profesional (“Code of Ethics”) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) mengenai independensi, pada saat tahap perencanaan audit dan penyelesaian audit; 2. Menyiapkan surat tugas resmi dari Kantor Akuntan oleh Rekan Perikatan (Engagement Partner). Publik yang ditandatangani
  • 8. AUDIT ENGAGEMENT PERENCANAAN AUDIT LANGKAH-LANGKAH PERENCANAANAUDIT AUDIT PLANNING SA 300: Perencanaan suatu audit atas laporan keuangan SCOPING SA 315: Pengidentifikasian dan penilaian risiko kesalahan penyajian material melalui pemahaman entitas dan lingkungannya IDENTIFY AND ASSESS RISK SA 320: Materialitas dalam tahap perencanaan dan pelaksanaan audit SA 330: Respon auditor terhadap risiko yang telah dinilai DESIGN AUDIT RESPONS E
  • 9. ASSIGNMENT AUDIT Kode Etik Profesi Akuntan Publik 9 PERENCANAAN IDENTIFY AND ASSESS RISK AUDIT Risiko dimana opini ketika audit adalah risiko auditor menyatakan AUDI T RIS K (AR) yang tidak tepat laporan keuangan kesalahan mengandung penyajian material. Tujuan auditor: mengurangi risiko audit pada suatu tingkat rendah yang dapat diterima (acceptably low level). terletak pada auditor DETECTIO N RISK (DR) RMM (terletak pada entitas) INHERENT CONTROL RISK (IR) RISK (CR)
  • 10. AUDIT RISK 10 Kode Etik Profesi Akuntan Publik PERENCANAAN AUDIT RISK AUDIT DETECTIO N RISK (DR) INHEREN T RISK (IR) CONTROL RISK (CR) UNDERTANDING THE ENTITY (UTE) UNDERSTANDING INTERNAL CONTROL (UIC) AUDITOR RESPONSE THROUGH AUDIT PROCEDURES UNDERTANDING THE BUSINESS (UTB) PRELIMINARY ANALYTICAL REVIEW (PAR)
  • 11. RISIKO AUDIT 11 • Inherent Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji sebelum memperhitungkan efektivitas pengendalian intern. Control Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji yang tidak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien. • • Detection Risk merupakan risiko bahwa bukti audit dapat yang dikumpulkan gagal menemukan salah saji yang melampaui batas yang ditolerir.
  • 12. UNDERSTANDING CLIENT BUSINESS Kode Etik Profesi Akuntan Publik 12 57 SYSTEM NOTES, WALKTHROUGH, TEST OF CONTROL • System Notes adalah pendokumentasian secara narasi proses/sistem bisnis Perusahaan atas suatu siklus transaksi tertentu; • Walkthrough adalah penelusuran sistem/proses Perusahaan untuk memastikan bahwa pengendalian yang tercatata benar-benar dilakukan; Test of Control (Pengujian Pengendalian) adalah sebuah pengujian audit untuk • memastikan bahwa seluruh control / pengendalian yang relevan dengan audit telah diimplementasikan dengan baik dan dapat diandalkan.
  • 13. AUDIT PLANNING 13 Sebelum membuat system notes , walkthrough dan test of control, auditor perlu terlebih dahulu menentukan siklus transaksi signifikan yang terdapat pada klien yang di audit. Siklus-siklus transaksi penting dan umum yang dimiliki oleh setiap Perusahaan diantaranya: • • • • • Siklus Siklus Siklus Siklus Penerimaan Uang / Siklus Penjualan / Siklus Pendapatan; Pengeluaran uang / Siklus Pembelian / Siklus COGS; Penggajian; Penutupan Pelaporan Laporan Keuangan (Financial Report Closing Process). Siklus-siklus penting lainnya dapat berbeda berdasarkan jenis industry perusahaan, contoh: • Siklus Treasury (khusus bagi Perusahaan yang mempunyai divisi Treasury, untuk perusahaan kecil, biasanya siklus ini telah tergabung kedalam siklus penerimaan uang/pengeluaran uang; • Siklus Pembiayaan
  • 14. AUDIT PLAN - DISKUSI 14 ENGAGEMENT TEAM DISCUSSION POTENTIAL RMM RMM NO RMM (0) SIGNIFICANT (3) NORMAL (2)
  • 15. Risiko Audit 70 PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN TINGKAT RISIKO KLIEN • Dalam menentukan tingkat risiko klien, beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya: • • • Memahami nature bisnis dan entitas klien (dengan UTE, UTB, PAR); Melakukan penilaian terhadap history fraud yang pernah terjadi; Menilai kelangsungan usaha klien (Going Concern Consideration); Untuk melakukan penilaian dan penentuan tingkat risiko klien dapat form berikut ini: menggunakan form- 1. 2. 3. Client Risk Management Rating Form; Fraud Questionare (dengan inquiry ke klien); Going Concern Questionare (dengan inquiry ke klien dan mempertimbangan PAR). hasil
  • 16. KONSEP MATERIALITAS Apa itu Materialitas? “Suatu jumlah yang besar dimana apabila terjadi penyimpangan/kesalahan penyajian sejumlah tersebut, akan mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil berdasarkan laporan keuangan oleh pengguna laporan keuangan tersebut.” Pertimbangan materialitas: Memperhitungkan berbagai kondisi yang melingkupinya dan dipengaruhi oleh ukuran atau sifat kesalahan penyajian, atau kombinasi keduanya (SA 320, Par 2)
  • 17. MATERIALITAS (lanjutan) Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait materialitas: 1. 2. 3. Membutuhkan pertimbangan professional; Bersifat relative (tidak absolut); Ditentukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan audit serta pada saat mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang teridentifikasi dalam kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan audit dan keuangan dan pada saat merumuskan opini dalam laporan auditor Bersifat akumulatif (tidak terpisah/sendiri-sendiri); Tidak ditentukan besaran / nilainya oleh StandarAudit; Dapat berubah seiring dengan progress audit. (Par. A1); 4. 5. 6.
  • 18. PENENTUAN MATERIALITAS MATERIALITA S TRIVIAL (CT) DAPAT DIABAIKAN TINGKAT AKUN TINGKAT LAPORAN KEUANGAN OVERALL MATERIALIT Y (OM) PERFORMANC E MATERIALITY (PM) CLEARLY
  • 19. PENENTUAN MATERIALITAS (lanjutan) Faktor-faktor dalam mempertimbangkan basis (tolak ukur) untuk penentuan materialitas: • • Unsur-unsur laporan keuangan (contoh: aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban); Apakah terdapat unsur-unsur yang menjadi perhatian khusus para pengguna laporan keuangan suatu entitas tertentu (contoh: untuk tujuan pengevaluasian kinerja keuangan, pengguna laporan keuangan cenderung akan fokus pada laba, pendapatan ataupun aset bersih); Sifat entitas, posisi entitas dalam siklus hidupnya, dan industri serta lingkungan ekonomi yang di dalamnya entitas tersebut beroperasi: Struktur kepemilikan dan pendanaan entitas (contoh: jika pendanaan sebuah entitas hanya • • dari hutang dan bukan dari ekuitas, maka pengguna laporan keuangan akan lebih menekankan pada aset dan klaim atas asset tersebut daripada pendapatan entitas);
  • 20. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 20 PROSEDUR ANALITIS PADA PRAKTIKNYA: Menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah saldo akun dibandingkan data lain terlihat wajar (common sense) KAPAN DILAKUKAN?  Pada fase perencanaan untuk membantu dalam menentukan sifat, luasan dan penetapan waktu pekerjaan yang akan dilakukan  Selama fase pengujian dari audit yang berhubungan dengan prosedur audit lainnya  Pada fase penyelesaian dari audit
  • 21. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 21 MANFAAT PROSEDUR ANALITIS Prosedur analitis relatif tidak menghabiskan banyak resource (audit hours) yang dilakukan pada 3 tahap tersebut bermanfaat untuk: 1. Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor memahami bisnis klien dan menentukan bukti lain yang diperlukan untuk memenuhi risiko audit yang bisa diterima 2. Selama audit, terutama selama uji substantif 3. Mendekati akhir audit sebagai pengujian akhir penentuan kewajaran laporan keuangan
  • 22. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 22 LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS 1. MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN INDUSTRI  Sebuah bantuan untuk memahami bisnis klien dan indikasi dari kemungkinan kegagalan keuangan  Kelemahan rasio industri  adanya perbedaan spesifik antara informasi keuangan klien dan perusahaan dalam suatu industry (outlier)
  • 23. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 23 LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS 2. Membandingkan data klien dengan data yang sama pada periode sebelumnya (trend analysis) a. Membandingkan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnya  Menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah disesuaikan dalam kolom terpisah dari lembar kerja neraca saldo tahun ini b) Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang sama untuk tahun sebelumnya  Digunakan bila tidak ada perubahan yang signifikan dalam operasional klien di tahun ini  Menghitung hubungan rasio dan persentase untuk dibandingkan dengan tahun sebelumnya
  • 24. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 24 LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS 3. Membandingkan data klien dengan anggaran yang telah ditentukan klien (budget analysis) a. Data klien dibandingkan dengan anggaran b. Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran itu adalah rencana yang realistis, karena ada kemungkinan informasi keuangan saat ini telah diubah oleh karyawan klien untuk menyesuaikan dengan anggaran
  • 25. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 25 LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS 4. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan yang ditentukan auditor (benchmarking database) a. Auditor menghitung saldo klien untuk dibandingkan dengan saldo acuan lainnya yg dimiliki auditor (database kantor) b. Auditor membuat perhitungan tentang apakah saldo akun itu benar dengan menghubungkannya dengan neraca lajur lainnya/akun laporan pemasukan/rekening dengan membuat proyeksi berdasarkan tren historis
  • 26. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 26 LIMA JENIS PROSEDUR ANALITIS 5. Membandingkan data klien dengan hasil dugaan auditor yang menggunakan data non keuangan (data siklus/seasonal) a. Analisis kualitatif  Professional judgment b. Penekanan  akurasi data
  • 27. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 27 RASIO KEUANGAN UMUM Kemampuan membayar utang jangka pendek (Likuiditas) Menggunakan tingkat likuiditas yang wajar supaya dapat membayar utang saat jatuh tempo, ukurannya :  Rasio Kas, untuk mengevaluasi kemampuan membayar utang dengan segera  Rasio Lancar (current ratio), membutuhkan pengubahan aktiva seperti persediaan dan piutang dagang menjadi kas sebelum utang dibayar  Rasio Paling Lancar (quick ratio), perbedaan dengan rasio lancar adalah masuknya persediaan ke dalam aktiva lancar untuk rasio lancar
  • 28. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 28 RASIO KEUANGAN UMUM RASIO AKTIVITAS Rasio Aktivitas Likuiditas Digunakan jika perusahaan tidak memiliki uang tunai, maka untuk membayar utangnya adalah waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah aktiva lancar yang kurang cair menjadi uang tunai Rasio Aktivitas untuk Piutang Dagang dan Persediaan Rasio perputaran piutang dagang  untuk menilai kewajaran dari cadangan untuk akun yang tidak tertagih Rasio perputaran persediaan  untuk mengidentifikasi keusangan persediaan potensial
  • 29. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 29 RASIO KEUANGAN UMUM RASIO SOLVABILITAS Kemampuan memenuhi kewajiban utang jangka panjang (Solvabilitas) Kemampuan untuk menghimpun modal untuk perluasan  Rasio Utang terhadap Modal Sendiri Kemampuan untuk melakukan pembayaran pokok dan bunga  kemampuan perusahaan membuat aliran kas yang positif dari operasi
  • 30. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 30 RASIO KEUANGAN UMUM RASIO PROFITABILITAS Kemampuan perusahaan menghasilkan uang tunai untuk pembayaran kewajiban, ekspnasi dan dividen  Rasio Pendapatan per Saham  Persentase Keuntungan Kotor (Gross Profit Percent)  bagian dari penjualan yang tersedia untuk menutupi semua pengeluaran dan keuntungan setelah dikurangi biaya produk  Margin Keuntungan (Profit Margin) mirip dengan margin keuntungan kotor tetapi telah dikurangi baik biaya barang terjual maupun pengeluaran operasi  Tingkat Pengembalian atas Aktiva memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk  TIngkat Pengembalian atas Modal menghasilkan keuntungan atas setiap aktiva & modal
  • 31. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 31 CONTOH RASIO KEUANGAN UMUM Selected ratio 31/12/2008 31/12/2007 Short term debt-paying ability Cash ratio 0,06 0,06 Quick ratio 1,57 1,45 Current ratio 3,86 4,04 Liquidity Activity Ratio Account Receivable turnover 7,59 7,61 Days to collect A/R 48,09 47,96 Inventory turnover 3,36 3,02 Days to sell inventory 108,63 120,86 Ability to Meet Long-Term Obligation Debt to Equity 1,73 1,98 Times interest earned 3,06 3,29 Profitability Ratio Gross profit percent 27,85 27,70 Profit margin 0,05 0,05 Return On Asset 0,09 0,08 Return On Common Equity 0,26 0,24
  • 32. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 32 INVESTIGASI HASIL PROSEDUR ANALITIS PENYELIDIKAN DAN EVALUASI PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN Jika prosedur analitis yang dilakukan mengidentifikasi adanya fluktuasi atau hubungan yang tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya atau yang berbeda secara signifikan dengan nilai yang diharapkan, maka auditor harus menginvestigasi perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut: (a) Meminta keterangan kepada manajemen dan memperoleh bukti audit yang tepat dan relevan dengan respons manajemen; dan (b) Melaksanakan prosedur audit lainnya yang diperlukan sesuai dengan kondisinya.
  • 33. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS UNIKA ATMA JAYA Page 33 HASIL PROSEDUR ANALITIS PROSEDUR ANALITIS YANG DIGUNAKAN DALAM REVIEW MENYELURUH Tujuan prosedur analitis yang diterapkan dalam tahap review menyeluruh adalah untuk membantu auditor:  Menilai kesimpulan yang diperoleh dan dalam mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.  Menilai kecukupan bukti yang terkumpul sebagai respon terhadap saldo yang tidak biasa atau tidak diharapkan, yang diidentifikasi pada waktu perencanaan audit atau dalam pelaksanaan audit, dan  Saldo atau hubungan yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang sebelumnya tidak diidentifikasi. Hasil review menyeluruh dapat menunjukan bahwa bukti tambahan mungkin diperlukan.