Unika Atmajaya menyelenggarakan sesi kedua praktik pengauditan yang membahas langkah-langkah persiapan pelaksanaan audit seperti penerimaan klien, perikatan audit, perencanaan audit, dan prosedur analitis."
2. (1)
Sessi
ke
(2)
(kemampuan akhir yang
diharapkan)
(3)
Bahan kajian
2
Menerapkan
langkah-langkah
persiapan
pelaksanaan
auditsesuai
standaryang
ditetapkan
1.Client acceptance
2.Audit engagement
3.Audit planning
4.Analytical Procedure
MATERI SESSI II – Selasa 13 September 2022
3. BASIC CONCEPT FINANCIAL AUDIT
1. Client acceptance
2. Audit engagement
3. Audit planning
4. Doing the Audit (test of control,
Substantive Analytical Procedure, test of
details, audit evidence, materiality,
sampling, etc)
5. Audit documentation
4. CLIENT ACCEPTANCE
30
PENERIMAAN SUATU PERIKATAN
Penerimaan perikatan audit hanya ketika basis
telah disepakati, melalui:
yang melandasi pelaksanaan audit
a.
b.
Penetapan apakah terdapat pra-kondisi untuk suatu audit, dan;
Penegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit
atas
antara auditor, manajemen
tata kelola entitas.
dan, jika relevan, pihak yang bertanggung jawab
6. PERTIMBANGAN KLIEN BARU
PERTIMBANGAN TAMBAHAN DALAM
PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA
Auditor harus melakukan aktivitas berikut ini sebelum memulai audit tahun pertama:
a. Melaksanakan prosedur yang disyaratkan oleh SA 220 tentang penerimaan
hubungan dengan klien dan perikatan tertentu (SA 220,
Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu, jika
Par 12-13);
terjadi pergantian
b. auditor,
untuk mematuhi ketentuan etika yang relevan (SA 300, Par A20).
7. ENGAGEMENT (PERIKATAN) AUDIT
PERSIAPAN TIM AUDIT PRA
PENUGASAN
Setelah kontrak perikatan audit ditandatangani, beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam penyiapan tim audit diantaranya:
1. Membuat pernyataan independensi atas klien yang akan ditangani sesuai dengan
Seksi 290 Kode Etik Akuntan Publik Profesional (“Code of Ethics”) yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) mengenai independensi,
pada saat tahap perencanaan audit dan penyelesaian audit;
2. Menyiapkan surat tugas resmi dari Kantor Akuntan
oleh Rekan Perikatan (Engagement Partner).
Publik yang ditandatangani
8. AUDIT ENGAGEMENT
PERENCANAAN AUDIT
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAANAUDIT
AUDIT PLANNING
SA 300: Perencanaan suatu audit
atas laporan keuangan
SCOPING
SA 315: Pengidentifikasian dan penilaian
risiko kesalahan penyajian material melalui
pemahaman entitas dan lingkungannya
IDENTIFY
AND
ASSESS
RISK
SA 320: Materialitas dalam tahap
perencanaan dan pelaksanaan audit
SA 330: Respon auditor terhadap
risiko yang telah dinilai
DESIGN
AUDIT
RESPONS
E
9. ASSIGNMENT AUDIT
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 9
PERENCANAAN
IDENTIFY
AND
ASSESS
RISK
AUDIT
Risiko
dimana
opini
ketika
audit adalah risiko
auditor menyatakan AUDI
T
RIS
K
(AR)
yang tidak tepat
laporan keuangan
kesalahan
mengandung
penyajian material.
Tujuan auditor: mengurangi
risiko audit pada suatu tingkat
rendah yang dapat diterima
(acceptably low level).
terletak pada auditor
DETECTIO
N RISK
(DR)
RMM (terletak pada entitas)
INHERENT
CONTROL RISK (IR)
RISK (CR)
10. AUDIT RISK
10
Kode Etik Profesi Akuntan Publik
PERENCANAAN
AUDIT RISK
AUDIT
DETECTIO
N
RISK
(DR)
INHEREN
T
RISK
(IR)
CONTROL
RISK
(CR)
UNDERTANDING
THE ENTITY (UTE) UNDERSTANDING
INTERNAL CONTROL
(UIC)
AUDITOR RESPONSE
THROUGH AUDIT
PROCEDURES
UNDERTANDING THE
BUSINESS (UTB)
PRELIMINARY
ANALYTICAL REVIEW
(PAR)
11. RISIKO AUDIT
11
• Inherent Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji sebelum
memperhitungkan efektivitas pengendalian intern.
Control Risk merupakan risiko adanya kemungkinan salah saji yang tidak terdeteksi
atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien.
•
• Detection Risk merupakan risiko bahwa bukti audit
dapat
yang dikumpulkan gagal
menemukan salah saji yang melampaui batas yang ditolerir.
12. UNDERSTANDING CLIENT BUSINESS
Kode Etik Profesi Akuntan Publik 12
57
SYSTEM NOTES, WALKTHROUGH,
TEST OF CONTROL
• System Notes adalah pendokumentasian secara narasi proses/sistem bisnis
Perusahaan atas suatu siklus transaksi tertentu;
• Walkthrough adalah penelusuran sistem/proses Perusahaan untuk memastikan
bahwa pengendalian yang tercatata benar-benar dilakukan;
Test of Control (Pengujian Pengendalian) adalah sebuah pengujian audit untuk
•
memastikan bahwa seluruh control / pengendalian yang relevan dengan audit telah
diimplementasikan dengan baik dan dapat diandalkan.
13. AUDIT PLANNING
13
Sebelum membuat system notes , walkthrough dan test of control, auditor perlu terlebih
dahulu menentukan siklus transaksi signifikan yang terdapat pada klien yang di audit.
Siklus-siklus transaksi penting dan umum yang dimiliki oleh setiap Perusahaan diantaranya:
•
•
•
•
•
Siklus
Siklus
Siklus
Siklus
Penerimaan Uang / Siklus Penjualan / Siklus Pendapatan;
Pengeluaran uang / Siklus Pembelian / Siklus COGS;
Penggajian;
Penutupan Pelaporan Laporan Keuangan (Financial Report Closing Process).
Siklus-siklus penting lainnya dapat berbeda berdasarkan jenis industry perusahaan, contoh:
• Siklus Treasury (khusus bagi Perusahaan yang mempunyai divisi Treasury, untuk
perusahaan kecil, biasanya siklus ini telah tergabung kedalam siklus penerimaan
uang/pengeluaran uang;
• Siklus Pembiayaan
14. AUDIT PLAN - DISKUSI
14
ENGAGEMENT TEAM DISCUSSION
POTENTIAL RMM
RMM NO RMM (0)
SIGNIFICANT (3)
NORMAL (2)
15. Risiko Audit 70
PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN
TINGKAT RISIKO KLIEN
• Dalam menentukan tingkat risiko klien, beberapa hal yang perlu diperhatikan
diantaranya:
•
•
•
Memahami nature bisnis dan entitas klien (dengan UTE, UTB, PAR);
Melakukan penilaian terhadap history fraud yang pernah terjadi;
Menilai kelangsungan usaha klien (Going Concern Consideration);
Untuk melakukan penilaian dan penentuan tingkat risiko klien dapat
form berikut ini:
menggunakan form-
1.
2.
3.
Client Risk Management Rating Form;
Fraud Questionare (dengan inquiry ke klien);
Going Concern Questionare (dengan inquiry ke klien dan mempertimbangan
PAR).
hasil
16. KONSEP MATERIALITAS
Apa itu Materialitas?
“Suatu jumlah yang besar dimana apabila terjadi penyimpangan/kesalahan penyajian
sejumlah tersebut, akan mempengaruhi keputusan ekonomi yang diambil
berdasarkan laporan keuangan oleh pengguna laporan keuangan tersebut.”
Pertimbangan materialitas:
Memperhitungkan berbagai kondisi yang melingkupinya dan dipengaruhi oleh ukuran
atau sifat kesalahan penyajian, atau kombinasi keduanya (SA 320, Par 2)
17. MATERIALITAS (lanjutan)
Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait materialitas:
1.
2.
3.
Membutuhkan pertimbangan professional;
Bersifat relative (tidak absolut);
Ditentukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan audit serta pada saat
mengevaluasi dampak kesalahan penyajian yang teridentifikasi dalam
kesalahan penyajian yang tidak dikoreksi, jika ada, terhadap laporan
audit dan
keuangan
dan pada saat merumuskan opini dalam laporan auditor
Bersifat akumulatif (tidak terpisah/sendiri-sendiri);
Tidak ditentukan besaran / nilainya oleh StandarAudit;
Dapat berubah seiring dengan progress audit.
(Par. A1);
4.
5.
6.
19. PENENTUAN MATERIALITAS (lanjutan)
Faktor-faktor dalam mempertimbangkan basis (tolak ukur) untuk penentuan materialitas:
•
•
Unsur-unsur laporan keuangan (contoh: aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, beban);
Apakah terdapat unsur-unsur yang menjadi perhatian khusus para pengguna laporan
keuangan suatu entitas tertentu (contoh: untuk tujuan pengevaluasian kinerja keuangan,
pengguna laporan keuangan cenderung akan fokus pada laba, pendapatan ataupun aset
bersih);
Sifat entitas, posisi entitas dalam siklus hidupnya, dan industri serta lingkungan ekonomi
yang di dalamnya entitas tersebut beroperasi:
Struktur kepemilikan dan pendanaan entitas (contoh: jika pendanaan sebuah entitas hanya
•
•
dari hutang dan bukan dari ekuitas, maka pengguna laporan keuangan akan lebih
menekankan pada aset dan klaim atas asset tersebut daripada pendapatan entitas);
20. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 20
PROSEDUR ANALITIS
PADA PRAKTIKNYA:
Menggunakan perbandingan dan hubungan untuk menilai
apakah saldo akun dibandingkan data lain terlihat wajar
(common sense)
KAPAN DILAKUKAN?
Pada fase perencanaan untuk membantu dalam
menentukan sifat, luasan dan penetapan waktu pekerjaan
yang akan dilakukan
Selama fase pengujian dari audit yang berhubungan dengan
prosedur audit lainnya
Pada fase penyelesaian dari audit
21. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 21
MANFAAT
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis relatif tidak menghabiskan banyak
resource (audit hours) yang dilakukan pada 3 tahap tersebut
bermanfaat untuk:
1. Dalam tahap perencanaan untuk membantu auditor
memahami bisnis klien dan menentukan bukti lain
yang diperlukan untuk memenuhi risiko audit yang
bisa diterima
2. Selama audit, terutama selama uji substantif
3. Mendekati akhir audit sebagai pengujian akhir
penentuan kewajaran laporan keuangan
22. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 22
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
1. MEMBANDINGKAN DATA KLIEN DENGAN INDUSTRI
Sebuah bantuan untuk memahami bisnis klien
dan indikasi dari kemungkinan kegagalan
keuangan
Kelemahan rasio industri adanya perbedaan
spesifik antara informasi keuangan klien dan
perusahaan dalam suatu industry (outlier)
23. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 23
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
2. Membandingkan data klien dengan data yang sama pada periode
sebelumnya (trend analysis)
a. Membandingkan saldo tahun ini dengan tahun sebelumnya
Menyertakan hasil neraca saldo tahun lalu yang telah disesuaikan
dalam kolom terpisah dari lembar kerja neraca saldo tahun ini
b) Membandingkan rincian total saldo dengan rincian yang sama untuk
tahun sebelumnya
Digunakan bila tidak ada perubahan yang signifikan dalam
operasional klien di tahun ini
Menghitung hubungan rasio dan persentase untuk dibandingkan
dengan tahun sebelumnya
24. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 24
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
3. Membandingkan data klien dengan anggaran yang telah
ditentukan klien (budget analysis)
a. Data klien dibandingkan dengan anggaran
b. Auditor harus mengevaluasi apakah anggaran itu adalah
rencana yang realistis, karena ada kemungkinan informasi
keuangan saat ini telah diubah oleh karyawan klien untuk
menyesuaikan dengan anggaran
25. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 25
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
4. Membandingkan data klien dengan hasil
dugaan yang ditentukan auditor (benchmarking database)
a. Auditor menghitung saldo klien untuk dibandingkan dengan
saldo acuan lainnya yg dimiliki auditor (database kantor)
b. Auditor membuat perhitungan tentang apakah saldo akun itu
benar dengan menghubungkannya dengan neraca lajur
lainnya/akun laporan pemasukan/rekening dengan membuat
proyeksi berdasarkan tren historis
26. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 26
LIMA JENIS
PROSEDUR ANALITIS
5. Membandingkan data klien dengan hasil
dugaan auditor yang menggunakan data non
keuangan (data siklus/seasonal)
a. Analisis kualitatif Professional judgment
b. Penekanan akurasi data
27. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 27
RASIO KEUANGAN UMUM
Kemampuan membayar utang jangka pendek (Likuiditas)
Menggunakan tingkat likuiditas yang wajar supaya dapat
membayar utang saat jatuh tempo, ukurannya :
Rasio Kas, untuk mengevaluasi kemampuan membayar
utang dengan segera
Rasio Lancar (current ratio), membutuhkan pengubahan
aktiva seperti persediaan dan piutang dagang menjadi kas
sebelum utang dibayar
Rasio Paling Lancar (quick ratio), perbedaan dengan rasio
lancar adalah masuknya persediaan ke dalam aktiva lancar
untuk rasio lancar
28. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 28
RASIO KEUANGAN UMUM
RASIO AKTIVITAS
Rasio Aktivitas Likuiditas
Digunakan jika perusahaan tidak memiliki uang tunai, maka
untuk membayar utangnya adalah waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk mengubah aktiva lancar
yang kurang cair menjadi uang tunai
Rasio Aktivitas untuk Piutang Dagang dan Persediaan
Rasio perputaran piutang dagang untuk menilai kewajaran
dari cadangan untuk akun yang tidak tertagih
Rasio perputaran persediaan untuk mengidentifikasi
keusangan persediaan potensial
29. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 29
RASIO KEUANGAN UMUM
RASIO SOLVABILITAS
Kemampuan memenuhi kewajiban utang jangka panjang
(Solvabilitas)
Kemampuan untuk menghimpun modal untuk
perluasan Rasio Utang terhadap Modal Sendiri
Kemampuan untuk melakukan pembayaran pokok dan
bunga kemampuan perusahaan membuat aliran
kas yang positif dari operasi
30. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 30
RASIO KEUANGAN UMUM
RASIO PROFITABILITAS
Kemampuan perusahaan menghasilkan uang tunai untuk
pembayaran kewajiban, ekspnasi dan dividen
Rasio Pendapatan per Saham
Persentase Keuntungan Kotor (Gross Profit Percent)
bagian dari penjualan yang tersedia untuk menutupi
semua pengeluaran dan keuntungan setelah dikurangi
biaya produk
Margin Keuntungan (Profit Margin) mirip dengan
margin keuntungan kotor tetapi telah dikurangi baik
biaya barang terjual maupun pengeluaran operasi
Tingkat Pengembalian atas Aktiva memperlihatkan
kemampuan perusahaan untuk
TIngkat Pengembalian atas Modal menghasilkan
keuntungan atas setiap aktiva & modal
31. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 31
CONTOH
RASIO KEUANGAN UMUM
Selected ratio
31/12/2008 31/12/2007
Short term debt-paying ability
Cash ratio 0,06 0,06
Quick ratio 1,57 1,45
Current ratio 3,86 4,04
Liquidity Activity Ratio
Account Receivable turnover 7,59 7,61
Days to collect A/R 48,09 47,96
Inventory turnover 3,36 3,02
Days to sell inventory 108,63 120,86
Ability to Meet Long-Term Obligation
Debt to Equity 1,73 1,98
Times interest earned 3,06 3,29
Profitability Ratio
Gross profit percent 27,85 27,70
Profit margin 0,05 0,05
Return On Asset 0,09 0,08
Return On Common Equity 0,26 0,24
32. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 32
INVESTIGASI HASIL
PROSEDUR ANALITIS
PENYELIDIKAN DAN EVALUASI PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN
Jika prosedur analitis yang dilakukan mengidentifikasi adanya fluktuasi atau
hubungan yang tidak konsisten dengan informasi relevan lainnya atau yang berbeda
secara signifikan dengan nilai yang diharapkan, maka auditor harus menginvestigasi
perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut:
(a) Meminta keterangan kepada manajemen dan memperoleh bukti audit yang
tepat dan relevan dengan respons manajemen; dan
(b) Melaksanakan prosedur audit lainnya yang diperlukan sesuai dengan
kondisinya.
33. FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIKA ATMA JAYA
Page 33
HASIL PROSEDUR ANALITIS
PROSEDUR ANALITIS YANG DIGUNAKAN DALAM REVIEW
MENYELURUH
Tujuan prosedur analitis yang diterapkan dalam tahap review menyeluruh adalah
untuk membantu auditor:
Menilai kesimpulan yang diperoleh dan dalam mengevaluasi penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan.
Menilai kecukupan bukti yang terkumpul sebagai respon terhadap saldo yang
tidak biasa atau tidak diharapkan, yang diidentifikasi pada waktu perencanaan
audit atau dalam pelaksanaan audit, dan
Saldo atau hubungan yang tidak biasa atau tidak diharapkan yang sebelumnya
tidak diidentifikasi.
Hasil review menyeluruh dapat menunjukan bahwa bukti tambahan mungkin
diperlukan.