SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
“KONSEP MATERIALITAS DAN RESIKO DALAM
AUDIT SERTA PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERN”
MATAKULIAH MATRIKULASI AUDITING
DOSEN PENGAMPU:
Dr. H. Yuskar, SE, MA, CA, ACPA
KELOMPOK 3
2320532009 Nada Salsabila Arsy
2320532010 Galant Victory
2320532011 Sundari Savitri
2320532012 Kevry Ramdany
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Materialitas
Materialitas merupakan dasar
penerapan standar auditing, terutama
standar pekerjaan lapangan dan
standar pelaporan
Risiko audit
Risiko audit adalah risiko yang terjadi
dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak
memodifikasi pendapatnya sebagaimana
mestinya atas suatu laporan keuangan
yang mengandung salah saji material.
Tujuan Auditor
Tujuan akhir auditor dalam
perencanaan dan pelakasanaan
proses audit adalah mengurangi risiko
audit ke tingkat yang cukup rendah
untuk mendukung pendapatnya
Pengendalian intern
Sebuah perusahaan menggunakan
sistem pengendalian intern umumnya
untuk mencegah penyalahgunaan
sistem dan untuk mengarahkan
operasi perusahaan.
Tujuan SPI
Tujuan sistem pengendalian intern
digolongkan menjadi dua, yaitu
pengendalian intern akuntansi dan
pengendalian intern administrasi
Tanggung jawab SPI
Tanggung jawab atas adanya sistem
pengendalian intern yang baik terletak
pada manajemen. Manajemen
mempunyai tugas atas perancangan
dan penetapan sistem pengendalian
intern,
3
MATERIALITAS RESIKO AUDIT PENGENDALIAN
INTERN
4
PEMBAHASAN
MATERIALITAS
Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Materialitas
Merencanakan luas pengujian
Langkah 1 : Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang
materialitas
Langkah 2 : Mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang
materialitas segmen-segmen
Mengevaluasi hasil-hasil
Langkah 3 : Mengestimasi total salah saji dalam segmen
Langkah 4 : Memperkirakan salah saji gabungan
Langkah 5 : Membandingkan salah saji gabungan dengan
pertimbangan pendahuluan atau yang direvisi tetentang materialitas
The Power of PowerPoint | thepopp.com 5
Konsep Materialitas
Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan
materialitas sebagai :“Besarnya suatu penghapusan atau salah
saji informasi keuangan yang, dengan memperhitungkan
situasinya, menyebabkan pertimbangan yang dilakukan oleh
orang yang mengandalkan pada informasi tersebut akan
berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji
tersebut.
Konsep materialitas mengakui bahwa beberapa hal, baik secara
individual atau keseluruha, adalah penting bagi kewajaran
penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sedangkan
beberapa hal lainnya adalah tidak penting. Auditor mengikuti
lima langkah yang saling terkait erat dalam menerapkan
materialitas.
Pentingnya Konsep Materialitas Dalam Audit Atas
Laporan Keuangan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 6
Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan (assurance)
sebagai berikut:
1. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan
keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diringkas, digolongkan, dan dikompilasi.
2. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang
cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.
3. Auditor dapat memberikan keyakinan, dalam bentuk pendapat (atau memberikan informasi, dalam
hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar
dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan ketidakberesan
Menetapkan Pertimbangan Awal Materialitas
The Power of PowerPoint | thepopp.com 7
SAS 107 (AU 312) mengharuskan auditor memutuskan
jumlah salah saji gabungan dalam laporan keuangan, yang akan
mereka anggap material pada awal audit ketika sedang
mengembangkan strategi audit secara keseluruhan. Keputusan
tersebut disebut sebagai pertimbangan pendahuluan tentang
materialitas. Karena, meskipun merupakan pendapat
professional , hal itu mungkin saja berubah selama penugasan.
Pertimbangan ini harus didokumentasikan dalam file audit.
Dalam perencanaan suatu audit, auditor harus
menetapkan materialitas pada dua tingkat berikut ini :
a. Tingkat laporan keuangan, karena pendapat auditor atas
kewajaran mencakup laporan keuangan sebagai keseluruhan.
b. Tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi saldo akun
dalam mencapai kesimpulan menyeluruh atas kewajaran
laporan keuangan
c. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
The Power of PowerPoint | thepopp.com 8
Alokasi Pertimbangan Pendahuluan
Tentang Materialitas Ke Segmen-Segmen
Alokasi pertimbangan pendahuluan tentang
materialitas ke segmen-segmen perlu dilakukan
karena auditor mengumpulkan bukti per
segmen dan bukan untuk laporan keuangan
secara keseluruhan. Berguna untuk membantu
auditor dalam memutuskan jumlah bahan bukti
yang cukup untuk dikumpulkan dalam segmen
tersebut, sehingga akan meminimalisasi biaya
audit. Sebagian besar alokasi materialitas pada
pos-pos neraca karena neraca memiliki lebih
sedikit komponen
Estimasi Salah Saji Dengan
Pertimbangan Awal
Ketika melaksanakan prosedur audit
untuk setiap segmen audit, auditor
membuat kertas kerja untuk mencatat
semua salah saji yang ditemukan. Salah saji
yang ditemukan dalam suatu akun dapat
dibedakan menjadi 2 jenis:
1. Salah Saji yang Diketahui adalah salah saji
dalam akun yang jumlahnya dapat
ditentukan oleh auditor.
2. Salah Saji yang Mungkin.
RESIKO AUDIT
The Power of PowerPoint | thepopp.com 9
Menurut SA Seksi 312 Risiko Audit dan
Materialitas dalam Pelaksanaan Audit, risiko audit
adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa
disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana
mestinya, atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material. Semakin pasti auditor
dalam menyatakan pendapatnya, semakin rendah risiko
audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya.
SA SEKSI 312
Risiko Audit Pada Tingkat Laporan Keuangan Dan Tingkat Saldo Akun
Risiko Audit Individual
Risiko Audit Keseluruhan (Overall
Audit Risk)
Kenyataan bahwa auditor tidak dapat memberikan jaminan tentang ketepatan informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan mengharuskan auditor
mempertimbangkan baik materialitas maupun risiko audit, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atau suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material
Pada tahap perencanaan auditnya,
auditor pertama kali harus menentukan
risiko audit keseluruhan yang
direncanakan, yang merupakan besarnya
risiko yang dapat ditanggung oleh
auditor dalam menyatakan bahwa
laporan keuangan disajikan secara wajar,
padahal kenyataannya, laporan keuangan
tersebut berisi salah saji material.
Karena audit mencakup pemeriksaan
terhadap akun-akun secara individual,
risiko audit keseluruhan harus
dialokasikan kepaada akun-akun yang
berkaitan. Risiko audit individual perlu
ditentukan untuk setiap akun karena
akun tertentu seringkali sangat penting
karena besar saldonya atau frekuensi
transaksi perubahan
Model Resiko Audit
PDR = AAR/(IR*CR)
1 PDR = Risiko penemuan yang
direncanakan ( Planned Detection Risk
)
2 AAR = Risiko audit yang dapat diterima (
Acceptable Audit Risk )
3 IR = Risiko bawaan ( Inherent Risk )
4 CR = Risiko pengendalian ( Control Risk
)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 11
Mengubah risiko audit yang dapat diterima untuk risiko
usaha
Tingkat
ketergantungan
pemakai pada
L/K
Kemungkinan
akan adanya
kesulitan
keuangan klien
yang timbul
setelah laporan
audit diterbitkan
Evaluasi auditor
atas integritas
manajemen
Menetapkan Risiko Audit Yang Dapat Diterima
- Menyelidiki kondisi klien, menilai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat
ketergantungan pemakai ekstern terhadap laporan, kemungkinan kegagalan keuangan setelah
audit selesai, dan integritas manajemen.
- Auditor menetapkan tingkat risiko sementara yang bersifat subyektif bahwa L/K berisi salah saji
material setelah audit selesai.
- Kemungkinan memperoleh informasi tambahan mengenai klien dan memodifikasi AAR. 13
Risiko Bawaan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 14
Faktor-faktor yang harus ditelaah dalam menetapkan risiko bawaan :
 sifat bidang usaha klien  Hubungan istimewa
 Integritas manajemen  Transaksi tidak rutin
 Motivasi klien  Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat
 Hasil audit sebelumnya  saldo akun dan transaksi secara benar
 Penugasan pertama atau penugasan ulang  Kerentanan terhadap kecurangan
Unsur-unsur populasi
Pertimbangan Materialitas
Dan Risiko Lainnya, Risiko
Audit Untuk Segmen
PDR dapat diturunkan
dengan mengkombinasikan
beberapa prosedur audit, dengan
jenis bahan bukti yang berbeda
untuk tujuan audit yang berbeda.
Keterbatasan Pengukuran
Tidak ada metode pengukuran
yang akurat untuk menentukan
pengukuran kuantitatif yang tepat
mengenai kombinasi bahan
bukti, tetapi secara subyektif
untuk mengevaluasi kecukupan
bahan bukti untuk memenuhi
PDR butuh pertimbangan
profesional.
Kertas kerja Perencanaan
Bahan Bukti Pengujian
Terinci Atas Saldo
Kertas kerja perencanaan bahan
bukti menunjukkan bahwa faktor-
faktor lain harus dipertimbangkan
sebelum membuat keputusan
bahan bukti aktiva
Merevisi Risiko dan
Bahan Bukti
Auditor harus berhati-hati dalam
memutuskan bahwa berdasarkan
bahan bukti yang telah
dikumpulkan penetapan CR atau
IR semula terlalu kecil atau AAR
terlalu besar.
15
Hubungan Antara Materialitas,
Risiko, Audit, Bukti Audit
1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan
tingkat meterialitas dikurangi, auditor harus menambah
jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan
dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan,
risiko audit menjadi meningkat.
3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit,
auditor dapat menempuh salah satu dari tiga cara berikut ini
:
a. Menambah tingkat materialiras, sementara itu
mempertahankan jumlah bukti audit yang dikumpulkan.
b. Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan,
sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan.
c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan
dan tingkat materialitas secara bersama-sama.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
1
2
3
4
5
17
Lingkungan Pengendalian
Penaksiran Risiko
Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu
organisasi dan memengaruhi kesadaran pengendalian
orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar
untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan
disipIin dan struktur.
Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup
peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi
dan secara negatif memengaruhi kemampuan entitas untuk
mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan
konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur
yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen
dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan
bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi
risiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah
dilaksanakan
Informasi dan
Komunikasi
Informasi dan Komunikasi yang relevan dengan tujuan pelaporan
keuangan, yang meliputi sistem akuntansi, terdiri atas metode dan
catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan
melaporkan transaksi entitas (baik peristiwa maupun kondisi) dan
untuk memelihara akuntabilitas bagi aset, utang, dan ekuitas yang
bersangkutan.
Pemantauan
Pemantauan adalah proses penentuan kualitas kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan ini
mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat
waktu dan pengambilan tindakan koreksi
PENGENDALIAN
INTERN
Bagaimana Melakukan Pemahaman
Dan Evaluasi Atas Pengendalian
Intern
Auditor harus mendokumentasikan
pemahamannya tentang komponen
pengendalian intern entitas yang diperoleh
untuk merencanakan audit
Pengendalian Intern
The Power of PowerPoint | thepopp.com 18
Keterbatasan Pengendalian
Intern Entitas pengendalian intern hanya dapat
memberikan keyakinan memadai
bagi manajemen dan dewan
komisaris berkaitan dengan
pencapaian tujuan pengendalian
intern entitas.
Hubungan Pengendalian Intern Dengan
Ruang Lingkup (Scope) Pemeriksaan Jika Pengendalian intern suatu satuan usaha
lemah, maka kemungkinan teriadinya
kesalahan, ketidakakuratan ataupun
kecurangan dalam perusahaan sangat besar.
PENUTUP
Tujuan pengendalian intern bukan hanya merupakan prosedur
untuk memeriksa dan menganalisa ketelitian data akuntansi,
tetapi juga meliputi semua metode dan kebijakan yang
digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya
operasional perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat
dibagi menjadi dua yaitu pengendalian Intern Akuntansi (Preventive
Controls) dan pengendalian intern administratif (Feedback Controls).
The Power of PowerPoint | thepopp.com 19
THANKS FOR
WATCHING
ANY QUESTIONS ?
The Power of PowerPoint | thepopp.com 20

More Related Content

What's hot (6)

Pengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaanPengauditan siklus produksi persediaan
Pengauditan siklus produksi persediaan
 
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
Rangkuman mata kuliah akuntansi keperilakuan (metode riset) kelompok 2
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantu
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantuSISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantu
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI : buku besar dan buku pembantu
 
Pengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori AkuntansiPengenalan teori Akuntansi
Pengenalan teori Akuntansi
 
ch08-indo-version.pdf
ch08-indo-version.pdfch08-indo-version.pdf
ch08-indo-version.pdf
 
Siklus Pendapatan
Siklus PendapatanSiklus Pendapatan
Siklus Pendapatan
 

Similar to Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian Intern (Kel.3)

Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Syafdinal Ncap
 
Presentation auditing
Presentation auditingPresentation auditing
Presentation auditing
guspitasari
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
wafa khairani
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
JeniferChandra2
 
Materi RPL ACPA - PAA - Bapak Fiantonius Sihotang.pdf
Materi RPL ACPA - PAA - Bapak Fiantonius Sihotang.pdfMateri RPL ACPA - PAA - Bapak Fiantonius Sihotang.pdf
Materi RPL ACPA - PAA - Bapak Fiantonius Sihotang.pdf
AbuBakar612366
 
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdfAudit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
AsiahIzzati2
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 

Similar to Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian Intern (Kel.3) (20)

Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Presentation auditing
Presentation auditingPresentation auditing
Presentation auditing
 
Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3Audit berbasis risiko quiz 3
Audit berbasis risiko quiz 3
 
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
Yenny farlina yoris, yudhi herliansyah, audit lanjutan, materialitas, resiko ...
 
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...
Pengauditan Lanjutan, Sandy Setiawan, Materialitas dan Risiko, Universitas Me...
 
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptxWeek 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx
Week 2 Praktik Pengauditan-1 Persiapan Pelaksanaan Audit.pptx
 
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
(Pert 2) bab 9 materialitas dan risiko audit
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
4. Tuanakotta Bab 18-20 (Risk Assesment).pdf
 
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptxPPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
PPT Detection Risk and the Design of Substantive Tests.pptx
 
Materi RPL ACPA - PAA - Bapak Fiantonius Sihotang.pdf
Materi RPL ACPA - PAA - Bapak Fiantonius Sihotang.pdfMateri RPL ACPA - PAA - Bapak Fiantonius Sihotang.pdf
Materi RPL ACPA - PAA - Bapak Fiantonius Sihotang.pdf
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
(Pert 3) bab 8 perencanaan audit dan prosedur analitis
 
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdfAudit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
Audit-kelompok 5 langkah langkah audit berbasis risiko.pdf
 
Pengendalian Intern dan Penaksiran Resiko Pengendalian
Pengendalian Intern dan Penaksiran Resiko PengendalianPengendalian Intern dan Penaksiran Resiko Pengendalian
Pengendalian Intern dan Penaksiran Resiko Pengendalian
 
UAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdfUAS AUDIT YUKI.pdf
UAS AUDIT YUKI.pdf
 
Audit
AuditAudit
Audit
 
Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2
 
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdfUntidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
Untidar Kelompok 5_Pertemuan 8 Auditing.pdf
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 

Recently uploaded

uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
langkahgontay88
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
ChairaniManasye1
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
armanamo012
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
Zefanya9
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
GustiAdityaR
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Frida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
umusilmi2019
 

Recently uploaded (20)

uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh ImplementasiPengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
Pengantar Ilmu Ekonomi Kewilayahan, Teori dan Contoh Implementasi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

Konsep Materialitas dan Resiko Dalam Audit Serta Pertimbangan Pengendalian Intern (Kel.3)

  • 1. “KONSEP MATERIALITAS DAN RESIKO DALAM AUDIT SERTA PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERN” MATAKULIAH MATRIKULASI AUDITING DOSEN PENGAMPU: Dr. H. Yuskar, SE, MA, CA, ACPA KELOMPOK 3 2320532009 Nada Salsabila Arsy 2320532010 Galant Victory 2320532011 Sundari Savitri 2320532012 Kevry Ramdany
  • 3. Materialitas Materialitas merupakan dasar penerapan standar auditing, terutama standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan Risiko audit Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Tujuan Auditor Tujuan akhir auditor dalam perencanaan dan pelakasanaan proses audit adalah mengurangi risiko audit ke tingkat yang cukup rendah untuk mendukung pendapatnya Pengendalian intern Sebuah perusahaan menggunakan sistem pengendalian intern umumnya untuk mencegah penyalahgunaan sistem dan untuk mengarahkan operasi perusahaan. Tujuan SPI Tujuan sistem pengendalian intern digolongkan menjadi dua, yaitu pengendalian intern akuntansi dan pengendalian intern administrasi Tanggung jawab SPI Tanggung jawab atas adanya sistem pengendalian intern yang baik terletak pada manajemen. Manajemen mempunyai tugas atas perancangan dan penetapan sistem pengendalian intern, 3
  • 4. MATERIALITAS RESIKO AUDIT PENGENDALIAN INTERN 4 PEMBAHASAN
  • 5. MATERIALITAS Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Materialitas Merencanakan luas pengujian Langkah 1 : Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas Langkah 2 : Mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas segmen-segmen Mengevaluasi hasil-hasil Langkah 3 : Mengestimasi total salah saji dalam segmen Langkah 4 : Memperkirakan salah saji gabungan Langkah 5 : Membandingkan salah saji gabungan dengan pertimbangan pendahuluan atau yang direvisi tetentang materialitas The Power of PowerPoint | thepopp.com 5 Konsep Materialitas Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan materialitas sebagai :“Besarnya suatu penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang, dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan yang dilakukan oleh orang yang mengandalkan pada informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut. Konsep materialitas mengakui bahwa beberapa hal, baik secara individual atau keseluruha, adalah penting bagi kewajaran penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Sedangkan beberapa hal lainnya adalah tidak penting. Auditor mengikuti lima langkah yang saling terkait erat dalam menerapkan materialitas.
  • 6. Pentingnya Konsep Materialitas Dalam Audit Atas Laporan Keuangan The Power of PowerPoint | thepopp.com 6 Dalam audit atas laporan keuangan, auditor memberikan keyakinan (assurance) sebagai berikut: 1. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa jumlah-jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya telah dicatat, diringkas, digolongkan, dan dikompilasi. 2. Auditor dapat memberikan keyakinan bahwa ia telah mengumpulkan bukti audit kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan. 3. Auditor dapat memberikan keyakinan, dalam bentuk pendapat (atau memberikan informasi, dalam hal terdapat perkecualian), bahwa laporan keuangan sebagai keseluruhan disajikan secara wajar dan tidak terdapat salah saji material karena kekeliruan dan ketidakberesan
  • 7. Menetapkan Pertimbangan Awal Materialitas The Power of PowerPoint | thepopp.com 7 SAS 107 (AU 312) mengharuskan auditor memutuskan jumlah salah saji gabungan dalam laporan keuangan, yang akan mereka anggap material pada awal audit ketika sedang mengembangkan strategi audit secara keseluruhan. Keputusan tersebut disebut sebagai pertimbangan pendahuluan tentang materialitas. Karena, meskipun merupakan pendapat professional , hal itu mungkin saja berubah selama penugasan. Pertimbangan ini harus didokumentasikan dalam file audit. Dalam perencanaan suatu audit, auditor harus menetapkan materialitas pada dua tingkat berikut ini : a. Tingkat laporan keuangan, karena pendapat auditor atas kewajaran mencakup laporan keuangan sebagai keseluruhan. b. Tingkat saldo akun, karena auditor memverifikasi saldo akun dalam mencapai kesimpulan menyeluruh atas kewajaran laporan keuangan c. Alokasi Materialitas Laporan Keuangan ke Akun
  • 8. The Power of PowerPoint | thepopp.com 8 Alokasi Pertimbangan Pendahuluan Tentang Materialitas Ke Segmen-Segmen Alokasi pertimbangan pendahuluan tentang materialitas ke segmen-segmen perlu dilakukan karena auditor mengumpulkan bukti per segmen dan bukan untuk laporan keuangan secara keseluruhan. Berguna untuk membantu auditor dalam memutuskan jumlah bahan bukti yang cukup untuk dikumpulkan dalam segmen tersebut, sehingga akan meminimalisasi biaya audit. Sebagian besar alokasi materialitas pada pos-pos neraca karena neraca memiliki lebih sedikit komponen Estimasi Salah Saji Dengan Pertimbangan Awal Ketika melaksanakan prosedur audit untuk setiap segmen audit, auditor membuat kertas kerja untuk mencatat semua salah saji yang ditemukan. Salah saji yang ditemukan dalam suatu akun dapat dibedakan menjadi 2 jenis: 1. Salah Saji yang Diketahui adalah salah saji dalam akun yang jumlahnya dapat ditentukan oleh auditor. 2. Salah Saji yang Mungkin.
  • 9. RESIKO AUDIT The Power of PowerPoint | thepopp.com 9 Menurut SA Seksi 312 Risiko Audit dan Materialitas dalam Pelaksanaan Audit, risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Semakin pasti auditor dalam menyatakan pendapatnya, semakin rendah risiko audit yang auditor bersedia untuk menanggungnya. SA SEKSI 312
  • 10. Risiko Audit Pada Tingkat Laporan Keuangan Dan Tingkat Saldo Akun Risiko Audit Individual Risiko Audit Keseluruhan (Overall Audit Risk) Kenyataan bahwa auditor tidak dapat memberikan jaminan tentang ketepatan informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangan mengharuskan auditor mempertimbangkan baik materialitas maupun risiko audit, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atau suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material Pada tahap perencanaan auditnya, auditor pertama kali harus menentukan risiko audit keseluruhan yang direncanakan, yang merupakan besarnya risiko yang dapat ditanggung oleh auditor dalam menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar, padahal kenyataannya, laporan keuangan tersebut berisi salah saji material. Karena audit mencakup pemeriksaan terhadap akun-akun secara individual, risiko audit keseluruhan harus dialokasikan kepaada akun-akun yang berkaitan. Risiko audit individual perlu ditentukan untuk setiap akun karena akun tertentu seringkali sangat penting karena besar saldonya atau frekuensi transaksi perubahan
  • 11. Model Resiko Audit PDR = AAR/(IR*CR) 1 PDR = Risiko penemuan yang direncanakan ( Planned Detection Risk ) 2 AAR = Risiko audit yang dapat diterima ( Acceptable Audit Risk ) 3 IR = Risiko bawaan ( Inherent Risk ) 4 CR = Risiko pengendalian ( Control Risk ) The Power of PowerPoint | thepopp.com 11
  • 12. Mengubah risiko audit yang dapat diterima untuk risiko usaha Tingkat ketergantungan pemakai pada L/K Kemungkinan akan adanya kesulitan keuangan klien yang timbul setelah laporan audit diterbitkan Evaluasi auditor atas integritas manajemen
  • 13. Menetapkan Risiko Audit Yang Dapat Diterima - Menyelidiki kondisi klien, menilai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat ketergantungan pemakai ekstern terhadap laporan, kemungkinan kegagalan keuangan setelah audit selesai, dan integritas manajemen. - Auditor menetapkan tingkat risiko sementara yang bersifat subyektif bahwa L/K berisi salah saji material setelah audit selesai. - Kemungkinan memperoleh informasi tambahan mengenai klien dan memodifikasi AAR. 13
  • 14. Risiko Bawaan The Power of PowerPoint | thepopp.com 14 Faktor-faktor yang harus ditelaah dalam menetapkan risiko bawaan :  sifat bidang usaha klien  Hubungan istimewa  Integritas manajemen  Transaksi tidak rutin  Motivasi klien  Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat  Hasil audit sebelumnya  saldo akun dan transaksi secara benar  Penugasan pertama atau penugasan ulang  Kerentanan terhadap kecurangan Unsur-unsur populasi
  • 15. Pertimbangan Materialitas Dan Risiko Lainnya, Risiko Audit Untuk Segmen PDR dapat diturunkan dengan mengkombinasikan beberapa prosedur audit, dengan jenis bahan bukti yang berbeda untuk tujuan audit yang berbeda. Keterbatasan Pengukuran Tidak ada metode pengukuran yang akurat untuk menentukan pengukuran kuantitatif yang tepat mengenai kombinasi bahan bukti, tetapi secara subyektif untuk mengevaluasi kecukupan bahan bukti untuk memenuhi PDR butuh pertimbangan profesional. Kertas kerja Perencanaan Bahan Bukti Pengujian Terinci Atas Saldo Kertas kerja perencanaan bahan bukti menunjukkan bahwa faktor- faktor lain harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan bahan bukti aktiva Merevisi Risiko dan Bahan Bukti Auditor harus berhati-hati dalam memutuskan bahwa berdasarkan bahan bukti yang telah dikumpulkan penetapan CR atau IR semula terlalu kecil atau AAR terlalu besar. 15
  • 16. Hubungan Antara Materialitas, Risiko, Audit, Bukti Audit 1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat meterialitas dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan. 2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat. 3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh salah satu dari tiga cara berikut ini : a. Menambah tingkat materialiras, sementara itu mempertahankan jumlah bukti audit yang dikumpulkan. b. Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas tetap dipertahankan. c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas secara bersama-sama. The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
  • 17. 1 2 3 4 5 17 Lingkungan Pengendalian Penaksiran Risiko Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi dan memengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disipIin dan struktur. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan intern maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif memengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas, sudah dilaksanakan Informasi dan Komunikasi Informasi dan Komunikasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang meliputi sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang dibangun untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan transaksi entitas (baik peristiwa maupun kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas bagi aset, utang, dan ekuitas yang bersangkutan. Pemantauan Pemantauan adalah proses penentuan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi PENGENDALIAN INTERN
  • 18. Bagaimana Melakukan Pemahaman Dan Evaluasi Atas Pengendalian Intern Auditor harus mendokumentasikan pemahamannya tentang komponen pengendalian intern entitas yang diperoleh untuk merencanakan audit Pengendalian Intern The Power of PowerPoint | thepopp.com 18 Keterbatasan Pengendalian Intern Entitas pengendalian intern hanya dapat memberikan keyakinan memadai bagi manajemen dan dewan komisaris berkaitan dengan pencapaian tujuan pengendalian intern entitas. Hubungan Pengendalian Intern Dengan Ruang Lingkup (Scope) Pemeriksaan Jika Pengendalian intern suatu satuan usaha lemah, maka kemungkinan teriadinya kesalahan, ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan sangat besar.
  • 19. PENUTUP Tujuan pengendalian intern bukan hanya merupakan prosedur untuk memeriksa dan menganalisa ketelitian data akuntansi, tetapi juga meliputi semua metode dan kebijakan yang digunakan perusahaan dalam mengendalikan jalannya operasional perusahaan agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan Dilihat dari tujuan tersebut maka sistem pengendalian intern dapat dibagi menjadi dua yaitu pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls) dan pengendalian intern administratif (Feedback Controls). The Power of PowerPoint | thepopp.com 19
  • 20. THANKS FOR WATCHING ANY QUESTIONS ? The Power of PowerPoint | thepopp.com 20