Dokumen tersebut membahas sejarah, konsep, dan praktek pendidikan Kuttab. Secara ringkas:
1. Kuttab telah ada sebelum Islam namun baru berkembang setelah kedatangan Islam.
2. Konsep pendidikan Kuttab mengacu pada ajaran Alquran, sunnah, dan warisan para ulama tentang pendidikan dan akhlak.
3. Pendidikan Kuttab melibatkan kerja sama antara kuttab dan orang tua siswa dalam membimbing per
3. SEJARAH
Kuttab Sebelum di utusnya Nabi Muhammad SAW.
Kuttab sebenarnya telah ada di negeri Arab sebelum
datangnya agama Islam yang di bawa oleh nabi
Muhammad, tetapi belum begitu dikenal. Di antara
penduduk Makkah yang mula-mula belajar menulis huruf
Arab di tempat ini adalah Sufyan bin Umayyah bin Abdul
Syams dan Abu Qais bin Abdul Manaf bin zuhrah bin
Kilab. Keduanya belajar dari Bisyr bin Abdul Malik yang
memelajarinya dari Hirah. Kuttab dalam bentuk awalnya
hanya berupa ruangan di rumah seorang guru.
4. Kuttab Sesudah di utusnya Nabi Muhammad SAW.
Saat agama Islam datang, orang-orang Islam yang baru
pandai menulis dan membaca, hampir semuanya
dipekerjakan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai penulis
wahyu. Dengan demikian, yang banyak mengajar menulis
dan membaca di kuttab adalah kaum Zimmi. Hal ini
semakin menyebar terutama sekali setelah terjadi Perang
Badr.
Ketika Islam semakin meluas, orang yang pandai menulis
dan membaca semakin banyak. Suatu hal yang terasa
amat penting diajarkan di kalangan anak-anak kaum
Muslimin adalah Alquran. Dengan demikian, mata
pelajaran di kuttab pun bertambah dengan pelajaran
membaca Alquran.
Lambat laun, jumlah siswa di kuttab semakin banyak,
sehingga membutuhkan satu tempat baru yang bisa
menampung seluruh siswa. Maka, tempat yang dipilih
ialah di sudut-sudut masjid atau bilik-bilik yang
5. Kuttab Kontemporer
Sebagai warisan peradaban islam dalam segi pendidikan,
kuttab pun tumbuh diberbagai belahan dunia, seperti di
Mesir, Yaman, Saudi, Sudan, dan yang paling kental di
Moritania. Sedangkan di indonesia sebagai negara yang
populasi muslim terbesar didunia baru memulai di awal
tahun 2012 dengan menyesuaikan dengan keadaan
orang-orang indonesia. Dan menambahkan pelajaran
umum agar tetap bisa mengerti perkembangan dunia.
termasuk kuttab Alkahfi yang kemudian hadir untuk
melanjutan pendidikan yang diwariskan oleh peradaban
islam.
6. KONSEP
Pendidikan kuttab saat ini adalah murnimenggunakan konsep yang diajarkan
oleh Al-qur’an, assunnah, astar para sahabat , dan warisan para ulama
Diantara konsep Alquran:
Di antaranya adalah harus taat dan patuh kepada kedua
orang tuanya, tidak menyekutukan Allah, tidak membantah
perintah-Nya, tidak berbohong, dan sebagainya. [Lihat QS
9:23, 17:23, 17:24, 29:8, 31:15, 37:102, 2:83, 4:36, 6:151,
12:99, 12:100, 17:23, 17:24, 19:14, 19:32, 29:8, 31:14, 46:15].
Apabila telah dewasa, seorang anak berkewajiban untuk
memberi nafkah kepada kedua orang tuanya [2:215, 30:38],
anak juga berkewajiban memberikan nasihat kepada orang
tua [QS 19:42, 19:43, 19:44, 19:45],
mendoakannya [QS 14:41, 17:23, 17:24, 19:47, 26:86, 31:14,
71:28],
serta memelihara dan merawatnya ketika mereka sudah tua
[QS 17:23, 17:24, 29:8, 31:14, 31:15, 46:15].
7. Diantara konsep Assunnah:
ُم َ
َلَّسالَو ُة َ
َلَّصال ِهْيَلَع ُّيِبَّنال َلاَق
:
{
َأ ْنِم َلَضْفَأ ُهَدَلَو ٌدِلاَو َلَحَن اَم
نَسَح ٍَد
}
.
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk
anaknya yang lebih utama dari pada (pendidikan) tata krama yang
baik.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dan imam Al-
Hakim dari sahabat Amr bin Sa’id bin Ash r.a.
ُم َ
َلَّسالَو ُة َ
َلَّصال ِهْيَلَع َلاَقَو
:
{
ْنِم ُهَل ٌْريَخ ُهَدَلَو ُلُجَّالر ٍََِدؤُي ْن ِ
ِل
اعَصِب ََّقدَصَتَي ْأن
}
.
Nabi saw. bersabda, “Seseorang mendidik anaknya itu lebih baik
baginya dari pada ia menshadaqahkan (setiap hari) satu sha’.” Hadis ini
diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir bin Samurah r.a.
ُم َ
َلَّسالَو ُة َ
َلَّصال ِهْيَلَع َلاَقَو
:
{
ْمُهَبَادآ واُنِسْحَأَو ْمُكَد َ
َل ْوَأ واُم ِ
رْكَأ
}
.
Nabi saw. bersabda, “Muliakanlah anak-anak kalian dan ajarilah mereka
tata krama.” Hadis ini diriwayatkan oleh imam Ibnu Majah dari sahabat
Anas bin Malik r.a.
8. Diantara konsep atsar para sahabat:
Menurut Ali bin Abi Thalib Ra, ada tiga pengelompokkan dalam cara
memperlakukan anak, yakni: 1. Kelompok 7 tahun pertama (usia 0-7
tahun), perlakukan anak sebagai raja. 2. Kelompok 7 tahun kedua
(usia 8-14 tahun), perlakukan anak sebagai tawanan. 3. Kelompok 7
tahun ketiga (usia 15-21 tahun), perlakukan anak sebagai sahabat.
9. Diantara konsep warisan para ulama:
Berkata seorang tabi'in, Thawus rahimahullah:
Sesungguhnya akhlak ini adalah karunia yang Allah 'Azza
wa Jalla anugerahkan kepada siapapun yang Allah
kehendaki dari para hamba-Nya, maka apabila Allah
'Azza wa Jalla menginginkan kepada hambanya kebaikan
maka Allah anugerahkan darinya akhlak yang shaleh.
📚 Makarim Al Akhlak, Ibnu Abi Ad-Dunya (31).
10. Berkaca dari segi manapun
islam tetap mendahulukan
adab dari segala ilmu
11. PRAKTEK PENDIDIKAN KUTTAB
Sebagaimana hakikat pendidikan anak dalam islam adalah
menjadi tanggung jawab orang tua sebagai madrasah
pertama begitu pula pendidikan di kuttab yang tetap
meletakkan tanggung jawab pendidikan kepada orang tua,
kuttab hanya menjadi sarana tambahan. Maka tetap
diperlukan kerjasama orang tua dalamm memberikan
contoh ahlaq yang baik, mengevaluasi dan mendampingi
anakbelajar di rumah
kuttab juga mengarahan arah pendidikan yang baik kepada
anak dan maupun orang tua