PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL DAN MEMAHAMI AYAT-AYAT PILIHAN DALAM AL-QUR’AN MELALUI TEKNIK BERPASANGAN ANTAR TEMAN SECARA TERBIMBING PADA SISWA KELAS XII RPL 3 DI SMK NEGERI 6 MALANG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal dan memahami ayat-ayat pilihan dalam Al-Qur’an melalui teknik berpasangan antar teman secara terbimbing, dalam proses kegiatan belajar mengajar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XII RPL 3 SMK Negeri 6 Malang. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data hasil belajar peserta didik dikumpulkan menggunakan teknik tes lisan dan tulisan, serta pengamatan selama proses belajar berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan menghafal dan memahami ayat-ayat pilihan dalam Al-Qur’an pada peserta didik setelah mengikuti pembelajaran melalui teknik berpasangan antar teman secara terbimbing.
Similar to PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL DAN MEMAHAMI AYAT-AYAT PILIHAN DALAM AL-QUR’AN MELALUI TEKNIK BERPASANGAN ANTAR TEMAN SECARA TERBIMBING PADA SISWA KELAS XII RPL 3 DI SMK NEGERI 6 MALANG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Similar to PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL DAN MEMAHAMI AYAT-AYAT PILIHAN DALAM AL-QUR’AN MELALUI TEKNIK BERPASANGAN ANTAR TEMAN SECARA TERBIMBING PADA SISWA KELAS XII RPL 3 DI SMK NEGERI 6 MALANG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019 (20)
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL DAN MEMAHAMI AYAT-AYAT PILIHAN DALAM AL-QUR’AN MELALUI TEKNIK BERPASANGAN ANTAR TEMAN SECARA TERBIMBING PADA SISWA KELAS XII RPL 3 DI SMK NEGERI 6 MALANG SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
1. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHAFAL DAN MEMAHAMI AYAT-
AYAT PILIHAN DALAM AL-QUR’AN MELALUI TEKNIK BERPASANGAN
ANTAR TEMAN SECARA TERBIMBING
PADA SISWA KELAS XII RPL 3 DI SMK NEGERI 6 MALANG
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Endang Tri Lestari
SMK Negeri 6 Malang
Jl. Ki Ageng Gribig No. 28 Telp. 0341 – 722216 Malang
endang3tl@gmail.com
Abstrak : Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menghafal dan memahami
ayat-ayat pilihan dalam Al-Qur’an melalui teknik berpasangan antar teman
secara terbimbing, dalam proses kegiatan belajar mengajar pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Subyek penelitian ini
adalah peserta didik kelas XII RPL 3 SMK Negeri 6 Malang. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari kegiatan
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data hasil belajar
peserta didik dikumpulkan menggunakan teknik tes lisan dan tulisan, serta
pengamatan selama proses belajar berlangsung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada peningkatan menghafal dan memahami ayat-ayat
pilihan dalam Al-Qur’an pada peserta didik setelah mengikuti
pembelajaran melalui teknik berpasangan antar teman secara terbimbing.
Kata kunci: kemampuan menghafal, memahami ayat-ayat pilihan, teknik
berpasangan antar teman secara terbimbing
Abstract: This research is a classroom action research that aims to improve
the ability to memorize and understand selected verses in the Qur'an
through a paired technique between friends in a guided manner, in the
process of teaching and learning activities in Islamic Education and
Character Education. The subjects of this study were students of class XII
RPL 3 of SMK Negeri 6 Malang. The research was conducted in two
cycles, each of which consisted of activities of planning, implementation,
observation, and reflection. Data on student learning outcomes are
collected using oral and written test techniques, as well as observations
during the learning process. The results of the study showed that there was
an increase in memorizing and understanding selected verses in the Qur'an
for students after participating in learning through paired techniques
between friends in a guided manner.
Keywords: memorization ability, understanding selected verses, paired
techniques between friends in a guided manner
Menghafal merupakan perbuatan yang
sangat mulia, karena begitu banyak
manfaat yang dapat diperoleh dari
menghafal itu sendiri. Menghafal sangat
diperlukan diberbagai bidang keilmuan,
baik ilmu duniawi maupun ukhrowi.
Khususnya menghafal ayat-ayat dalam
Al-Qur’an yang merupakan perintah
agama. Menghafal sudah dimulai sejak
diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi
Muhammad Saw. melalui malaikat Jibril,
kemudian metode menghafal ini
dilanjutkan kepada para sahabat, para
sahabat kepada tabi’in, taibi’in kepada
tabi’ut tab’in dan seterusnya sampailah
kepada kita. Al-Qur’an adalah pokok dari
ilmu, sehingga Al-Qur’an sangat penting
2. dihafalkan sebagaimana dalam Firman
Allah SWT.
‘Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-
ayat yang nyata di dalam dada orang-
orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada
yang mengingkari ayat-ayat Kami
kecuali orang-orang yang zhalim’.
(QS. Al-Ankabut : 49)
Maka menghafal sebagai pokok ilmu
pengetahuan harus kita tanamkan sejak
dini, termasuk dalam kurikulum SMK,
khususnya bidang Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti, menghafal
merupakan salah satu kompetensi yang
harus diajarkan pada tingkatan ini. Dalam
hal ini kelas XII RPL 3 di SMKN 6
Malang yang menjadi subyek penelitian.
Pemahaman ayat Al-Qur’an adalah salah
satu factor pendukung keberhasilan
dalam belajar , tanpa adanya pemahaman
pada materi, hafalan tidak akan memiliki
makna dalam pembelajaran. Menurut
Nana Sudjana(1995), pemahaman adalah
hasil belajar. Menurut Arikunto (2005)
pemahaman (Comprehention) siswa
diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana
diantara fakta-fakta. Pemahaman
menurut Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia (2008) adalah sesuatu hal yang
kita pahami dan kita megerti dengan
benar.
Pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar (Moh. Suardi, 2018). Dalam
proses pembelajaran interaksi tersebut
terjadi berdasarkan teknik atau strategi
pembelajaran yang dirancang dan
digunakan oleh guru. Di antara teknik
pembelajaran yang mampu melibatkan
interaksi peserta didik secara maksimal
sehingga berpotensi meningkatkan
hafalan dan pemahaman mereka pada
ayat ayat pilihan dalam Al-Qur’an adalah
teknik berpasangan antar teman secara
terbimbing.
Menurut Rohendi, Sutarno, dan Ginanjar
(2010), metode demonstrasi merupakan
metode mengajar dengan cara
memperagakan barang, kejadian, aturan,
dan urutan melakukan suatu kegiatan,
baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang
relevan dengan pokok bahasan atau
materi yang sedang disajikan. Menurut
Oemar Hamalik (2003) hasil belajar
adalah bila seseorang telah belajar akan
terjadi perubahan tingkah laku pada
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti. Hasil belajar dari
aspek kognitif merupakan kemampuan
peserta didik dalam bidang pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis. Untuk
membuat keputusan prestasi individu
banyak diperlukan keterangan yang
relevan. Keterangan itu banyak diperoleh
dengan pengukuran dan menggunakan
alat ukur yang disebut tes.
Tujuan penelitian ini adalah: (1)
mendeskripsikan peningkatan hafalan
pada ayat-ayat pilihan dalam Al-Qur’an
peserta didik kelas XII RPL 3 SMKN 6
Malang setelah mengikuti pembelajaran
menggunakan teknik berpasangan antar
teman secara terbimbing pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti; dan (2) mendeskripsikan
peningkatan pemahaman pada ayat-ayat
pilihan dalam Al-Qur’an peserta didik
kelas XII RPL 3 SMKN 6 Malang setelah
mengikuti pembelajaran menggunakan
teknik berpasangan antar teman secara
terbimbing pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas (PTK) atau yang lebih
dikenal dengan classroom action
research, yang dilakukan untuk
mengatasi permasalahan pembelajaran
yang terdapat di dalam kelas. Rancangan
penelitian ini menggunakan model
Kemmis dan Taggart yang meliputi
tahap-tahap: perencanaan (planning);
tindakan (acting); observasi (observing),
dan refleksi (reflecting) (Arikunto, 2008).
Data yang diperoleh dari kegiatan PTK
ini terdiri dari data kualitatif dan data
3. kuantitatif. Data kualitatif berupa proses
hafalan peserta didik selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, sedangkan
data kuantitatif berupa angka yang
merepresentasikan hasil belajar peserta
didik berdasarkan tes pada akhir setiap
siklus
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus I
Dari observasi yang dilakukan pada saat
pembelajaran berkelompok 5 orang
berlangsung, diperoleh data sebagai
berikut; (1) hanya sebagian kecil
angggota kelompok yang aktif
melakukan simak an hafalan, artinya
masih ada peserta didik yang begitu
dominan dalam pembelajaran; (2) selama
pembelajaran berlangsung, peserta didik
masih banyak yang berbicara sendiri
dengan teman sebangku tidak melakukan
simak an hafalan atau tidur-tiduran; (3)
banyak peserta didik yang tidak mau
maju untuk tes hafalan di depan guru
dengan alas an tidak hafal; dan (4) saat
memberikan contoh pelafalan ayat,
peneliti harus lebih sering memberikan
perhatian masing-masing peserta didik
dengan menunjuk salah satu siswa yang
kurang serius atau pelafalan ayat kurang
benar untuk melafalkan ayat yang
dicontohkan guru sampai benar.
Tabel 1. Hasil Observasi Motivasi Peserta Didik Siklus I
Aspek yang diamati Ya % Tidak %
Berbicara tanpa memperhatikan pelajaran/ Tidur-tidur an 20 58.82 14 41.18
Tidak mau maju hafaan didipan kelas 6 17.65 28 82.35
Meminta ijin keluar saat belajar 3 8.82 32 94.12
Mengikuti melafalkan ayat dengan bimbingan guru 28 82.35 6 17.65
Hasil belajar pada siklus pertama
menunjukkan banyaknya peserta didik
yang tidak mencapai target KKM ≥ 75.00
berjumlah 18 orang (52.94 %),
sedangkan untuk peserta didik yang
nilainya memenuhi KKM berjumlah 16
orang (47.06%).
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa
beberapa peserta didik nilainya belum
mencapai target yang diinginkan, maka
untuk menanggulangi permasalahan
tersebut peneliti melakukan pembelajaran
dengan menggunakan tekhnik yang lebih
menekankan pada keaktifan peserta didik
dalam belajar. Selain itu juga dengan
memperbaiki bacaan yang kurang pada
pelafalan ayat . Melihat dari hasil nilai
peserta didik yang tidak mencapai target
maka peneliti melanjutkan penelitian
pada siklus kedua.
Siklus II
Siklus ke dua menggunakan teknik
berpasangan antar teman secara
terbimbing . Ada beberapa perbaikan atas
kendala yang dihadapi pada siklus
pertama. Hal ini dapat dijabarkan sebagai
berikut: pertama, peserta didik sudah
mampu untuk diajak bekerjasama dalam
kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat
diamati karena adanya perubahan sikap,
yaitu adanya sikap tanggungjawab yang
ditunjukkan oleh peserta didik baik
secara individu maupun kelompok.
Kedua, sudah banyak peserta didik yang
aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
tidak ada yang mendominasi kegiatan
belajar. Ketiga, peserta didik sangat
antusias mengikuti pembelajaran di kelas
berlomba-lomba maju di depan kelas
untuk hafalan dihadapan guru. Keempat,
peneliti juga sering memperbaiki lafal
bacaan yang kurang peserta didik
mengenai ayat yang diajarkan serta
peserta didik lebih antusias. Terakhir,
kelima peningkatan hafalan pada ayat-
ayat pilihan dalam Al-Qur’an peserta
didik sudah dapat dicapai.
4. Tabel 2. Hasil Observasi Motivasi Peserta Didik Siklus II
Aspek yang diamati Ya (%) Tidak (%
Berbicara tanpa memperhatikan pelajaran/ Tidur-tidur an 4 11.76 30 88.24
Tidak mau maju hafaan didepan kelas 2 5.88 32 94.12
Meminta ijin keluar saat belajar 1 2.94 33 97.07
Mengikuti melafalkan ayat dengan bimbingan guru 32 94.12 2 5.88
Hasil belajar pada siklus kedua
menunjukkan banyaknya peserta didik
yang tidak mencapai target KKM ≥ 75.00
hanya berjumlah 3 orang (8.82%).
Sedangkan untuk peserta didik yang
nilainya memenuhi KKM berjumlah 31
orang (91.18%).
Dengan demikian hasil belajar peserta
didik mengalami peningkatan yang
signifikan, terlihat dari hasil belajar
peserta didik yang mencapai ketuntasan
belajar meningkat menjadi 91.18%, yang
berarti terjadi peningkatan sebesar
44.12% bila dibandingkan dengan hasil
belajar pada siklus I yang hanya
mencapai 47.06%.
Melihat hasil yang diperoleh pada siklus
kedua baik pada motivasi peserta didik
maupun pada hasil belajar peserta didik
telah terjadi peningkatan dan masuk
dalam kategori ketuntasan hasil belajar.
Sesuai dalam komitmen sebuah
penelitian tindakan kelas peneliti
bersama observer menilai bahwa dalam
siklus kedua ini kelas sudah mencapai
hasil belajar yang baik, motivasi peserta
didik meningkat dan pelaksanaan yang
berjalan dengan lancar, maka diputuskan
untuk menghentikan penelitian tindakan
kelas ini hanya sampai pada siklus kedua.
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari
penelitian ini adalah (1) penerapan teknik
berpasangan antar teman secara
terbimbing pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti dapat meningkatkan hafalan pada
ayat-ayat pilihan dalam Al-Qur’an
khususnya kelas XII RPL 3 SMKN 6
Malang; dan (2) penerapan teknik
berpasangan antar teman secara
terbimbing pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti dapat meningkatkan pemahaman
pada ayat-ayat pilihan dalam Al-Qur’an
khususnya peserta didik kelas XII RPL 3
SMKN 6 Malang.
Berdasarkan kesimpulan tersebut
disampaikan saran-saran sebagai berikut:
(1) penelitian tindakan kelas sangat perlu
dilakukan dalam kegiatan proses
pembelajaran, karena merupakan
tindakan nyata yang dilakukan untuk
mengatasi persoalan yang terdapat dalam
pembelajaran di kelas; (2) bagi rekan
sejawat guru disarankan untuk terus
mendorong dan memotivasi peserta didik
dalam belajar agar dapat meningkatkan
mutu proses, hasil pembelajaran dan
mengatasi masalah pembelajaran,; (30
agar penerapan penerapan teknik
berpasangan antar teman secara
terbimbing,l maka harus diperhatikan
sarana dan prasarana sekolah seperti
alat/bahan, ketersedian bahan ajar/modul
dan suasana ruang belajar yang nyaman
sehingga peserta didik lebih termotivasi
untuk belajar; dan (4) bagi peneliti
selanjutnya dapat melakukan penelitian
semacam ini dengan menambah aspek
afektif dan psikomotorik untuk mengukur
prestasi belajar peserta didik setelah
pelaksanaan tindakan.
DAFTAR RUJUKAN:
Nana Sudjana, (1995), Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar, Bandung
: Remaja Rosdakarya, hal. 24
Arikunto, (2005), Manajemen Penelitian,
Jakarta: Rineka Cipta, , hal.51
Departemen Pendidikan Nasional,
(2008), Kamus Bahasa Indonesia,
Jakarta, hal. 843
Moh. Suardi, 2018, Belajar dan
Pembelajaran, Yogyakarta:
Deepublish, hal.7