Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model STAD Pada Siswa Kelas 6 MI AN - NAJAH Tahun Pelajaran 2013/2014
Contoh Proposal PTK-Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Mel...Alfan Fazan Jr.
Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Model STAD Pada Siswa Kelas 6 MI AN - NAJAH Tahun Pelajaran 2013/2014
Tugas individu perspektif pendidikan Modul 10Septi Dewi
SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH
Seperti yang telah kita ketahui bersama, selain terbatasnya tenaga guru, kendala proses belajar-mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Bagi yang kebetulan mengajar di daerah yang secara geografis terpencil, mungkin saat ini Anda merasakan bahwa apa yang disampaikan merupakan kenyataan yang setiap hari Anda temukan. Bagi yang mengajar di tempat yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang, berikut adalah contoh yang layak untuk direnungkan bagaimana proses pembelajaran yang semestinya dilakukan. Untuk memperjelas pemahaman Anda, perhatikan contoh-contoh berikut ini
METODE PEMBELAJARAN
Beberapa guru mengajarkan bukan bidang yang dikuasainya. Misalnya guru Agama mengajarkan Bahasa Inggris
Masih banyak guru yang mengajar hanya menggunakan model yang itu-itu saja, karena kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
Guru mengajar lebih senang dengan caranya sendiri dan kurang memperhatikan yang disenangi anak
Ketidakmerataan Guru
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan:
PAKEM
Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif
Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik siswa meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya dan pengembangan keterampilan sosial
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Dosen : Dr. Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan STAI Al-Hidayah Bogor - Program Beasiswa Al-Hidayah (PBA) - Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Semester VII - Pertemuan 1 - Sabtu, 17 September 2016
Tugas individu perspektif pendidikan Modul 10Septi Dewi
SARANA PRASARANA DAN KETERJANGKAUAN WILAYAH
Seperti yang telah kita ketahui bersama, selain terbatasnya tenaga guru, kendala proses belajar-mengajar yang selama ini ditemukan adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Bagi yang kebetulan mengajar di daerah yang secara geografis terpencil, mungkin saat ini Anda merasakan bahwa apa yang disampaikan merupakan kenyataan yang setiap hari Anda temukan. Bagi yang mengajar di tempat yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang, berikut adalah contoh yang layak untuk direnungkan bagaimana proses pembelajaran yang semestinya dilakukan. Untuk memperjelas pemahaman Anda, perhatikan contoh-contoh berikut ini
METODE PEMBELAJARAN
Beberapa guru mengajarkan bukan bidang yang dikuasainya. Misalnya guru Agama mengajarkan Bahasa Inggris
Masih banyak guru yang mengajar hanya menggunakan model yang itu-itu saja, karena kurang menguasai berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak
Guru mengajar lebih senang dengan caranya sendiri dan kurang memperhatikan yang disenangi anak
Ketidakmerataan Guru
Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah salah satu strategi pembelajaran yang berhubungan dengan:
PAKEM
Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif
Tujuan pembelajaran ini adalah hasil belajar akademik siswa meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya dan pengembangan keterampilan sosial
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Micro Teaching - Keterampilan Membuka Pelajaran
Dosen : Dr. Unang Wahidin, S.Pd., M.Pd.I.
Perkuliahan STAI Al-Hidayah Bogor - Program Beasiswa Al-Hidayah (PBA) - Kampus 2 Ma'had Huda Islami
Semester VII - Pertemuan 1 - Sabtu, 17 September 2016
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
1. USAHA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam
Menyimak Berita Melalui Model Pembelajaraan Kooperatif Script
Kelas VI SDN. 004 Loa Janan
Tahun 2010
OLEH :
RATNA DEWI,S.Pd.
Guru SDN.004 Loa Janan
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya prestasi belajar siswa kelas VI SDN 004 Loa Janan
pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia materi Menyimak berita. Aspek menyimak dalam
analisis hasil tes rendah dan belum mencapai KKM yang ditentukan yaitu 70. Hal ini
disebabkan oleh kurang tepatnya metode yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa
kelas VI dalam pembelajaran menyimak berita melalui model pembelajaran kooperatif script
siswa SDN. 004 Loa Janan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action
researh), yang berlangsung selama dua siklus. Alur penelitian dimulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian berjumlah
30 orang. Pengumpulan data menggunakan tes dan pengamatan. Data dianalisis dengan
melihat ketuntasan belajar siswa secara klasikal yaitu 75% siswa mendapat skor ≥ 70.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif script dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas dalam pembelajaran menyimak berita. Hal ini
terbukti dari adanya peningkatan rata-rata hasil tes siklus 1 diketahui 78,8 dan hasil tes siklus
2 rata-rata 8,34. Ditinjau dari pencapaian ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 diperoleh
86,66% dan siklus 2 diperoleh 90%. Begitu juga dengan hasil aktivitas menyimak siswa
2. tercapai 50% siklus 1 dan 91% pada siklus 2. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran kooperatif script dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar dan
aktivitas menyimak siswa di kelas.
Kata kunci : Hasil belajar dan Aktivitas siswa, pembelajaran menyimak berita, model
pembelajaran kooperatip script.
PENDAHULUAN
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah terdiri atas empat komponen keterampilan
berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis yang tertuang dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, ada empat keterampilan berbahasa yang harus di
kuasai oleh siswa yaitu, keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis.(Depdiknas,2006:22).
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan oleh siswa
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Hampir seluruh guru yang mengajar, selalu
memberikan penjelasan materi kepada siswa melalui metode ceramah. Untuk memahami dan
dapat mengerti penjelasan guru siswa hendaknya memperhatikan dan menyimak dengan baik
dengan konsentrasi yang baik pula. Jika tidak, siswa akan menemui kegagalan dalam proses
pembelajaran.
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan penting dalam pengembangan kemampuan
berbahasa seseorang terutama para siswa. Namun pembelajaran menyimak bukan semata-
mata penyajian materi dengan siswa mendengarkan saja tetapi diharapkan segala adanya
informasi yang ada proses pemahaman yang harus dikembangkan.
Menurut Koencoro (2007) dalam Eggen (1996:1) menjelaskan bahwa keaktifan
pembelajaran terjadi apabila siswa aktif terlibat dalam mengorganisasikan hubungan diantara
informasi yang diberikan. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
harus disertai dengan upaya meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa (Asnawati,
2006:82).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Mengapa kemampuan menyimak berita dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas
VI SD 004 Loa Janan rendah?
2. Bagaimana usaha untuk meningkatkan kemampuan menyimak dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia pada siswa kelas VI SD Negeri 004 Loa Janan ?
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan
masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimanakah upaya peningkatan hasil belajar dan
aktifivitas siswa kelas VI dalam pembelajaran menyimak dapat meningkat melalui
penggunaan model kooperatip script di SDN.No.004 Loa Janan , Kecamatan Loa Janan
Tahun 2010?”
KAJIAN TEORI
Menurut Slameto (2003:2) Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
3. Menurut Mimin Haryati (2009:13) hasil belajar peserta didik yang dilakukan oleh
guru selain untuk memantau proses, kemajuan dan perkembangan hasil belajar peserta didik
sesuai dengan potensi yang dimiliki, hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat ketercapaian
ketuntasan kompetensi oleh peserta didik, juga sekaligus sebagai umpan balik kepada guru
agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses program pembelajaran.
Suharsimi Arikunto (2009:2) Hasil belajar, dasar pemikiran yang digunakan adalah
pendidikan merupakan upaya memberikan satu perlakuan pembelajaran kepada peserta didik.
Kesuksesan hasil belajar mereka dapat diketahui melalui kegiatan penilaian yang digunakan
untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
Seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar jika setelah mengalami proses
belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah laku atau pertambahan tingkah laku dari
yang kurang baik menjadi yang lebih baik perubahan tingkah laku atau pertambahan tingkah
laku tersebut berupa bertambahnya pengetahuan yang dimiliki seseorang yaitu berupa
pengetahuan yang telah dipelajari maupun keterampilan berpikir dan menerapkan
pengetahuan tersebut pada proses belajar mengajar sesuai dengan nilai-nilai yang telah
dipelajari.
Menurut Slamato ( 2003 : 36) dalam proses mengajar belajar, guru perlu
menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat.Penerimaan pelajaran jika
dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlaku begitu saja, tetapi dipikirkan,
diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Dalam berbuat siswa dapat
menjalankan perintah, melaksanakan tugas, membuat grafik, inti sari pelajaran oleh guru.
Ketika para siswa menyimak, hendaknya siswa mampu menggunakan konsentarsi
untuk mengaktifkan pikiran pada saat menyimak yang mana perhatian menyimak tertuju pada
objek bahan simakan. Pada kondisi seperti itulah proses menyimak yang efektif, menyimak
yang lemah, dan menyimak yang kuat, sebagaimana dikemukakan oleh Campell,dkk
(2006:16) pada tabel berikut ini.
Tabel I
Menyimak Efektif
Menyimak Efektif Menyimak yang Lemah Menyimak yang Kuat
1 Temukan beberapa area
minat
Menghilangkan pelajaran yang
“kering”
Menggunakan peluang dengan
bertanya “Apa isinya untuk
saya”
2 Nilai isinya, bukan
penyampaiannya
Menghilangnya jika
penyampaiannya jelek
Menilai isi, melewati kesalahan-
kesalahan penyampaian
3 Tahanlah semangat
anda
Cenderung beragumen Menyembunyian penilaian
samapi paham
4 Dengan ide-ide Menyimak kenyataan Menyimak tema inti
5 Bersikap fleksibel Membuat catatan intensif
dengan memakai hanya satu
system
Membuat catatan lebih banyak.
Memakai 4-5 sistem berbeda
tergantung pembicara
6 Bekerja saat menyimak Berpura-pura menyimak Bekerja keras, menunjukkan
keadaan tubuh yang aktif
7 Menahan gangguan mudah tergoda Brejuang/menghindar
gangguan, toleransi pada
kegiatan-kegiatan jelek, tahu
cara berkonsentrasi
8 Latihan pikiran anda Menahan bahan yang sulit,
mencari bahan yang sederhana
Menggunakan bahan yang padat
untuk melatih pikiran
9 Bukalah pikiran anda Setuju dengan informasi jika Mempertibangkan sudut
4. mendukung ide-ide yang
terbentuk
Sembelumya
pandang yang berbeda sebelum
membentuk pendapat
10 Tulislah dengan huruf
besar tentang fakta
karena berfikir lebih
cepat dari pada
berbicara
Cenderung melamun bersama
dengan pembicara yang lemah
Menantang, mengantisifasi,
merangkum, menimbang bukti,
mendengar apa yang tersirat.
Pada dasarnya agar semua metode yang diterapkan dalam proses pembelajaran
hendaknya model pembelajaran harus melibatkan materi ajar secara menyeluruh, dalam
metode pembelajaran kooperatif yang mana memungkinkan siswa saling membantu dan
mendukung ketika dalam proses dilapangan untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial
yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan
menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dapat
ditentukan untuk menfasilitasi proses pembelajaran berkelompok.
Menurut Sudrajat (2007;2), model pembelajaran kooperatif script adalah metode
belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengkhitiarkan,
bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Metode belajar di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan
mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Adapun langkah-langkah
penerapan model pembelajaran kooperatif script adalah sebagi berikut:
1. Guru membagi siswa dalam kelompok
2. Guru memberikan wacana / materi kepada siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara membacakan ringkasannya.
Sementara pendengar, menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang
lengkap dan membantu / mengingat / menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar, dan sebaliknya,serta
lakukan seperti di atas.
6. Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
7. Penutup
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas
(Class Action Research) yakni suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan
praktek-paraktek pembelajaran profesional.
Penelitian ini dilakukan di SDN.004 Loa Janan pada siswa kelas VI, dengan jumlah
siswa 30 orang, yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Penelitian
dilaksanakan pada saat mata pelajaran pendidikan Bahasa Indonesia berlangsung.
Prosedur pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan metode penelitian tindakan
kelas kolaborasi dengan teman sejawat untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam
5. pembelajaran yang direncanakan dua siklus. Kemudian mengadakan diskusi cara pemecahan
masalah yang terjadi dalam aspek mendengarkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Hasil
diskusi perlunya perbaikan dapat dilihat dengan kegiatan pelaksanaan persiklus. Gambaran
keefektifan tindakan yang dilakukan yaitu :
1. Perencanaan Awal
a) Merasakan adanya masalah.
b) Analisis masalah
c) Perumusan masalah
2. Perencanaan Tindakan
a) Membuat skenario pembelajaran.
b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas.
c) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil
tindakan.
d) Melaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan
rancangan.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan yang meliputi siapa yang melakukan apa, kapan, di mana, dan
bagaimana melakukannya. Skenario tindakan yang telah direncakanan, dilaksanakan dalam
situasi yang aktual. Pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan
observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan refleksi.
4. Pengamatan
Pada bagian pengamatan, dilakukan perekaman data yang meliputi proses dan hasil
dari pelaksanan kegiatan. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan
bukti hasil tindakan agar dapat dievaluasi dan dijadikan landasan dalam melakukan refleksi.
5. Refleksi
Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, dan hambatan
yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang
dilaksanakan
Skema 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
HASIL PENELITIAN
Analisis Hasil Belajar Persiklus
6. Siklus 1
Berdasarkan hasil perhitungan data pada tindakan siklus 1 dapat diketahui bahwa siswa yang
dapat memperoleh nilai 6.5 sebanyak 26 siswa dari 30 siswa. Hal ini berarti pada
pembelajaran menyimak berita menggunakan model pembelajaran kooperatif script mampu
meningkatkan jumlah siswa yang tuntas belajar yakni sebanyak 98 %. Sesuai dengan SK/KD
kelas tersebut dapat dikategorikan kelas tuntas. Keberhasilan ini diduga karena
pengorganisasian kelas dalam pembelajaran yang cukup baik dan didukung penggunaan
model pembelajaran kooperatif script.
Siklus 2.
Berdasarkan hasil perhitungan data pada tindakan siklus 2 dapat diketahui bahwa siswa yang
dapat memperoleh nilai 6,8 sebanyak 27 siswa dari 30 siswa. Hal ini berarti pada
pembelajaran menyimak berita menerapkan penggunaan metode kooperatif tipe script
mampu mengantarkan 99 % tuntas belajar. Sesuai dengan SK/KD, ≥ 75 % telah mencapai
hasil baik pada siklus sebelumnya hasil belajar semangkin baik, maka kelas tersebut dapat
dikatakan kelas tuntas.
Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Pra Tindakan dan Siklus I dan II
No Kegiatan Perata Siswa DSK (%) Siswa DSK (%)
Yang
Tuntas
Yang
Belum Tuntas
1 Pra Tindakan 6,7 dan
6,5
12
11
40%
36,66%
18
19
60%
63,34%
2 Siklus 1 78,8 26 86,66% 4 13,34%
3 Siklus 2 83,4 27 90% 3 10%
Table 4.7 . Data aktivitas siswa dalam kegiatan menyimak pembelajaran
No Indikator Ketercapaian
Siklus I Siklus II
1 Motivasi dan kegairahan dalam mengikuti
pembelajaran tugas kelompok
50% 93,33%
2 Interaksi siswa dalam mengikuti diskusi
kelompok
60% 93,33%
3 Kerjasama siswa dengan siswa lain selama
pembelajaran ( Dalam kerja kelompok)
50% 93,33%
4 Partisipasi siswa dalam pembelajaran
(memperhatikan), ikut melakukan kegiatan
kelompok, selalu mengikuti petunjuk guru).
56,67% 93,55%
Rata –Rata 54% 91%
Table 4.8 Data Aktivitas Siswa yang kurang relevan dalam menyimak pembelajaran.
No Indikator Ketercapaian
Siklus I Siklus II
7. 1 Tidak memperhatikan penjelasan guru 27,75% 13,88%
2 Mengobrol dengan teman 19,44% 8,33%
3 Mengerjakan tugas lain 16,60% 5,50%
Rata – rata 21,26% 9,25%
Berdasarkan tabel 4.8 diatas terlihat bahwa aktivitas siswa yang kurang relevan
dengan kegiatan pembelajaran pada siklus 2 mengalami penurunan dibandingkan dengan
siklus 1 yaitu sebesar 12,01%.
Kesimpulan dan saran
Melalui penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, hasil pengamatan
aktivitas dan hasil belajar bahwa upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
menyimak berita meningkat menggunakan model pembelajaran kooperatif script
saran
1. Mengingat penggunaan model pembelajaran kooperatif script dapat mendorong siswa lebih
aktif dalam belajar dan meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran, pada materi menyimak
berita, maka sekolah yang memiliki karakteristik kelas yang elatif sama dengan kelas
penelitian dilangsungkan, dapat menerapkan strategi pembelajaran serupa untuk
meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa.
2. Meskipun penelitian telah berjalan 2 siklus, namun peneliti / guru lain diharapkan dapat
melanjutkan untuk mendapatkan temuan-temuan yang lebih signifikan.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006 Prosedur penelitihan Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Slameto. 2003 Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Haryati, Mimin. 2009 Model dan Teknik Penilaian Pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Cet 4,
Gaung Persada Press.
Depdiknas model-model pembelajaran yang efektif Materi KTSP 2006.
http://rani_vhiendintya.student.fkip.uns.ac.id/2010/01/03/ pembelajaran-
kooperatip
http://fatonipgsd071644221.wordpress.com/2009/12/27/strategi-pembelajaran-
bahasa-indonesia-sd-menyimak-berbicara/
http://wijayalabs.wordpress.com/2008/04/22/model-model-pembelajaran/