PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...endik baulu
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kopetensi siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung dengan bantuan media film
dan media powerpoint tentang tektonisme pada mata pelajaran Geografi. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Tanimbar Utara dan sampel
dalam penelitian ini yakni kelas X1 dengan jumlah siswa 22 sebagai kelas eksperimen
dan kelas X3 dengan jumlah siswa 22 sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah
eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Pengumpulan
data yang digunakan dengan menggunakan instrument test. Teknik analisis data untuk
mencari pengaruh pengetahuan siswa dengan menggunakan statistik uji t.
Hasil penelitian ini dilakukan uji t menunjukan bahwa ada pengaruh penggunaan
model pembelajaran langsung dengan bantuan media film terhadap kompetensi siswa
dibandingkan dengan media powerpoint, dimana nilai mean untuk kelas eksperimen lebih
tinggi dibandinkan dengan nilai mean pada kelas kontrol. Hasil menunjukan bahwa nilai
t
hitung 6,418 dengan tingkat Sig. (2-tailed) 0,00.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa,
penggunaan media film lebih berpengaruh terhadap kompetensi siswa sebesar 83,50
dibandingkan dengan media power point sebesar 71,50.
Kata kunci: Media Film dan Power point, Kompetensi Siswa.
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...endik baulu
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kopetensi siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran langsung dengan bantuan media film
dan media powerpoint tentang tektonisme pada mata pelajaran Geografi. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh kelas X SMA Negeri 1 Tanimbar Utara dan sampel
dalam penelitian ini yakni kelas X1 dengan jumlah siswa 22 sebagai kelas eksperimen
dan kelas X3 dengan jumlah siswa 22 sebagai kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah
eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Pengumpulan
data yang digunakan dengan menggunakan instrument test. Teknik analisis data untuk
mencari pengaruh pengetahuan siswa dengan menggunakan statistik uji t.
Hasil penelitian ini dilakukan uji t menunjukan bahwa ada pengaruh penggunaan
model pembelajaran langsung dengan bantuan media film terhadap kompetensi siswa
dibandingkan dengan media powerpoint, dimana nilai mean untuk kelas eksperimen lebih
tinggi dibandinkan dengan nilai mean pada kelas kontrol. Hasil menunjukan bahwa nilai
t
hitung 6,418 dengan tingkat Sig. (2-tailed) 0,00.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa,
penggunaan media film lebih berpengaruh terhadap kompetensi siswa sebesar 83,50
dibandingkan dengan media power point sebesar 71,50.
Kata kunci: Media Film dan Power point, Kompetensi Siswa.
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
IMPLEMENTASI METODE DISKUSI TERBIMBING DALAM
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V
SDN 2 SIDOWALUYO KECAMATAN SIDOMULYO
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Analisis Jurnal Penelitian Strategi Belajar Mengajar
1. Analisis Jurnal Penelitian
Tugas Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Shanta Rezkita, M.Pd
Disusun Oleh :
Ginanjar Nur Prasetyo
2013015216
4F
Program Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Yogyakarta
2015
2. Jurnal Penelitian
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI
HITUNGPERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KELERENG DAN GELAS
PLASTIK SISWA
KELAS III SDN JATIBANJAR I JOMBANG
Oleh : Awaludin Arif Hidayat dan Purwanto
Abstrak : Pelaksanaan pendidikan matematika yang dilakukan oleh guru memiliki
suatu tujuanpembelajaran yang ingin dicapai, yakni berupa hasil belajar yang
baik dengan penguasaan materi konsepyang nantinya akan berdampak pada
sikap kritis dan ilmiah. Hal tersebut tentunya memerlukan adanyasuatu
sumber serta pembelajaran atau media yang sesuai. Untuk itu penulis
mengangkat topik penelitian“Apakah penggunaan media kelereng dan gelas
plastik dapat meningkatkan hasil belajar matematikaoperasi hitung perkalian
pada siswa kelas III SDN Jatibanjar I Jombang?”. Adapun teknik
yangdigunakan dalam mengumpulkan data adalah dengan menggunakan
teknik observasi guru, teknikobservasi siswa serta tes. Observasi guru
digunakan untuk mengetahui efektivitas guru dalam kegiatanmengajarnya.
Observasi siswa digunakan untuk mengetahui keaktivan dan antusias siswa
dalammengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Sedangkan
tes digunakan oleh peneliti untukmengetahui hasil belajar siswa setelah guru
menggunakan media kelereng dan gelas plastik padapembelajaran
matematika. Dari hasil penelitian yang dilakuakn pada pembelajaran
matematikamenggunakan media kelreng dan gelas plastik, didapatkan hasil
pembalajaran siklus I sebagai berkut:prsentase aktivitas guru mencapai 75%,
prosentase aktvitas siswa mencapai 55,56% dan hasil tes siswamelalui
ketuntasan klasikal mencapai 68,18% karena perolehan hasil belajar pada
silkus I belummencapai indikator ketercapaian sebesar ≥ 80% maka perlu
diadakan perbaikan pada siklus II. Dan padapembelajaran siklus II
didapatkan asil sebagai berikut: prosentase aktivitas guru sebesar
83,33%,prosentase aktivitas siswa mencapai 88,89% dan prosentase hasil
belajar siswa melalui ketuntasanklasikal yang mencapai 86,36% maka dapat
peneliti simpulkan bahwa pembelajaran matematika materioperasi hitung
perkalian dengan menggunakan media kelereng dan gelas plastik pada siswa
kelas IIIdinyatakan berhasil.
Kata kunci : Media kelereng dan gelas platik, peningkatan hasil belajar, matematika,
operasihitung perkalian.
3. Analisis Jurnal dengan menerapkan pada pembelajaran di SD
Pendahuluan
Pembelajaran matematika materi operasi hitung perkalian merupakan salah satu
materi yang dijarkan di kelas III sekolah dasar. Disini penulis jurnal melakukan observasi
kelas III SDN Jatibanjar I.
Pada jurnal tersebut guru dalam memberikan materi hanya menerangkan secarateoritis
tentang langkah-langkah mengerjakanperkalian melalui tulisan-tulisan di papan tulis. Selain
itu, kegiatan pembelajaran yang dilakukanhanya terpusat pada guru, tanpa
memberikesempatan pada siswa untuk bertanya.
Cara mengajar guru yang tidak menggunakanmedia pembelajaran, yang hanya
menerangkan tanpamemberi kesempatan siswa untuk bertanya,mengakibatkan minat dan
pemahaman yang kurangdari siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.Sehingga
informasi-informasi yang disampaikanoleh guru tdak bisa diterima secara optimal olehsiswa.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu beberapa tahap mengunakan strategi
pembelajaran dalam penyampaian materi. Disini guru sebelum memulai pelajaran harus
mempersiapkan terlebih dahulu dengan tahapan sebagai berikut :
1. Teknik
Tahap awal sebelum guru melakukan pembelajaran adalah menjelaskan
diselingi dengan praktek (eksperimen).
Kemudian setelah menentukan teknik pembelajaran guru harus menentukan
Metode Pembelajaran.
2. Metode
Dalam pemilihan metode pembelajaran guru harus bisa memilih metode yang
tepat sesuai dengan pelajaran yang akan diberikan. Supaya proses belajar mengajar
pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran sangat penting di
lakukan agar proses belajar mengajar nampak menyenangkan dan tidak membuat para
siswa merasa suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari guru
dengan mudah.
Dalam konteks jurnal tersebut tentang pelajran perkalian di kelas III SD
metode yang paling cocok adalah Metode eksperimen. Sesuai dengan jurnal tersebut
untuk menyampaikan materipembelajaran perkalian dengan menggunakan
mediakelereng dan gelas plastik.
Pemilihan media tersebut, tidak terlepasdari kenyataan bahwa peserta didik
kelas III adalahmasih dalam tahap perkembangan operasionalkonkret, yaitu dalam
proses perkembangannya,proses penggalian ide, pengembangan konsep yangada
masih bergantung pada benda-benda dan contohkonkret yang ada disekitarnya.Setelah
guru menggunakan media tersebut,diharapkan siswa dapat lebih memahami
materioperasi hitung perkalian yang hasilnya bilangan tigaangka dengan tepat serta
4. dapat memaknai danmenerapkannya secara nyata di dalam kehidupannyasehari-
hari.Agar siswa dapat menemukan makna tersebut,siswa hendaknya dapat
menemukan dan berusahamemecahkan suatu masalah yang dihadapinya dalamproses
kegiatan pembelajarannya (Elaine B.Johnson,2002: 21).
Dengan metode ini memberikan kesempatan kepada para anak didik secara
individu atau pun berkelompok untuk dilatih dalam melakukan suatu proses dengan
mengunakan media kelereng dan gelas plastik. Kemudian guru harus menyiapkan
tahap ke tiga Strategi Pembelajaan.
3. Strategi
Dalam pemilihan strategi pembelajaran ini guru harus memilih strategi yang
sesuai agar guru dalam penyampaian materi dapat diterima dengan siswa dan mudah
memahami materi yang diberikan. Strategi yang cocok sesuai dengan materi pelajaran
matematika tentang perkalian adalah Strategi Inquiry. Strategi ini menitik beratkan
siswa untuk berfikir kritis untuk menemukan jawaban, dengan metode eksperimen
siswa dapat menemukan jawaban sendiri.
Kemudian setelah guru harus menentukan pendekatan dalam pembelajaran.
4. Pendekatan
Pada saat guru menjelaskan materi supaya siswa dapat lebih memahami apa
yang kita sampai maka langkah selanjutnya adalah memilih pendekatan, disini
pendekatan yang cocok dalam pelajaran matematika kelas III SD mengunakan
pendekatan Contextual Teaching Learning. Disini guru mengaitkan antara materi
pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa. Dengan begitu siswa dapat lebih
mengingat materi yang diberikan dan tidak akan lupa.
Tahap terakhir yang harus dipersiapkan sebelum proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar adalah Model Pembelajaran.
5. Model
Tahap persiapan sebelum melakukan pembelajaran adalah menentukan model
pembelajaran yang akan dipakai dalam mengatur siswa supaya dapat menerima, dan
mengerti materi yang diberikan.
Model yang tepat dalam pembelajran matematika adalah model pembelajaran
kooperativ. Dimana siswa melakukan eksperimen atau praktek dengan media secara
bersama (kelompok). Dengan begini siswa dapat aktif dan dapat memberi tahu siswa
yang ain yang kurang paham.
5. Penutup
Pengunaan strategi yang tepat dalam materi perkalian pelajaran matematika dengan
media kelereng dan gelas plastik, agar siswa dapat lebih memahami harus memperhatikan
tahapap strategi pembelajaran meliputi : Teknik menjelaskan materi dengan mengunakan
media (praktek), yang selanjutnya mengunakan metode eksperiman dimana siswa akan
melakukan praktek dengan kelereng dan gelas plastik. Selanjutnya mengunakan strategi
inquiri agar siswa lebih kritis dan dapat lebih memahami materi. Saat menyampaikan materi
guru mengunakan pendekatan kontekstual supaya siswa lebih cepat menemukan jawabanya.
Dan yang terakhir siswa bisa dibentuk kelompok agar saling bekerjasama supaya yang
kurang jelas bisa lebih jelas lagi.