SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
ISOLASI DAN ANALISIS
TERPENOID
FITOKIMIA II
Novi Fajar Utami, M.Farm, Apt
Metode Liebermann-Burchard
• Beberapa tetes lapisan kloroform pada uji alkaloid,
ditempatkan pada plat tetes. Tambahkan 5 tetes anhidrida
asetat dan biarkan mengering. Kemudian tambahkan 3 tetes
H2S04 pekat.
• Timbulnya warna merah jingga atau ungu menandakan uji
positif terhadap terpenoid.
Identifikasi Terpenoid
 Dilakukan ekstraksi  Kelompok terpenoid yang
bersifat nonpolar ( monoterpen dan seskuiterpen) cara
ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut
nonpolar (n-heksan atau petroleum eter).
 Untuk memisahkan senyawa lain yang tersari dalam
pelarut nonpolar (misal lemak, lilin, ester) dilakukan
penyabunan dan penyarian dengan eter.
 Kelompok terpen dan steroid tersari dalam pelarut
eter, selanjutnya dipisahkan dengan aeton.
Isolasi Senyawa Terpenoid
 Ekstrak kental hasil pemisahan digunakan utk
identifikasi warna.
 Kelompok terpen yang mudah menguap (monoterpen
dan seskuiterpen) dipisahkan dengan cara destilasi
uap.
 Kelompok terpen yang lebih tinggi ( diterpen dan
triterpen) penyarian menggunakan pelarut polar
(etanol, metanol).
 Identifikasi dengan KLT dilakukan untuk kelompok
terpenoid dengan menggunakan pelarut atau
campuran pelarut yang sesuai dengan polaritas
masin-masing senyawa.
 Misal: n-heksan:etil asetat (17:3) utk memisahkan
fitol dan isofitol.
 Benzen:kloroform (1:1) utk monoterpen dan
seskuiterpen
 Kromatografi gas cair memberikan hasil analisis kuali
dan kuanti pada senyawa monoterpen dan
seskuiterpen yang mudah menguap.
 KCKT untuk pemisahan campuran terpenoid.
CONTOH JURNAL
 Pendahuluan
 Diplazium esculentum Swartz secara empiris digunakan
masyarakat setempat sebagai obat pereda nyeri. Kaushik et al.
(2011)
 Fraksi n-butanol merupakan fraksi yang mengandung senyawa-
senyawa seperti flavonoid (Asih and Setiawan 2008), alkaloid,
tanin (Dewi 2009), terpenoida (Damayanti 1986), dan saponin
(Puspita 1988).
 Tujuan penelitian untuk melakukan identifikasi senyawa kimia
yang diisolasi dari fraksi nbutanol ekstrak metanol herba lampasau
(D. esculentum Swartz) asal Kapuas Kalimantan Tengah.
 Penelitian yang telah dilakukan terhadap spesies lain dari genus ini
yaitu Diplazium subsinuatum triterpenoid hopan lakton (17.24-
dihidroksihopan (28.22-olida)dan senyawa glikosida (17-
hidroksihopan-28,22-olida(Tanaka et al. 1986). Inatomi et al.
(2000) melaporkan bahwa terdapat glikosida triterpenoid hopan-
lakton (Diplaziosida V-VII) dan 6”-O-asetat dar diplaziosida VII
dari D. subsinuatum.
 Pembuatan Serbuk Herba Lampasau
 Sampel berupa herba lampasau dicuci hingga bersih dan
dirajang. Setelah dirajang, sampel dikeringanginkan dan
dihaluskan sehingga didapatkan serbuk herba lampasau.
 Ekstraksi
 Serbuk kering herba lampasau dimaserasi dengan pelarut
metanol selama 4 x 24 jam sambil sesekali diaduk sebanyak 3
kali sehari. Setiap 24 jam campuran disaring kemudian
diuapkan dengan rotary evaporator dan dikentalkan di atas
waterbath sehingga diperoleh ekstrak metanol.
 Fraksinasi
 Selanjutnya ekstrak metanol disuspensikan dengan air suling
dan difraksinasi berturut-turut dengan dengan pelarut
petroleum eter, etil asetat dan nbutanol.
 Isolasi
 Kemudian fraksi nbutanol dipisahkan dengan kromatografi
kolom gravitasi dengan fase diam Silika gel 60 menggunakan
eluen n-heksana: etil asetat dengan perbandingan 1:2; 1:3; 1:4;
1:6; dan terakhir menggunakan etil asetat.
 Hasil dari isolasi dengan kromatografi kolom tersebut
ditampung dalam vial 15 mL kemudian dipantau dengan KLT
menggunakan eluen n-heksana : etil asetat (1:6).
 Hasil isolasi dengan pola/nilai Rf yang sama digabungkan
sehingga diperoleh 4fraksi, yaitu fraksi AD.
 Kemudian Fraksi B dipisahkan lebih lanjut dengan KLT
preparatif silika gel GF254 menggunakan eluen etil asetat
menghasilkan 3 fraksi yaitu B1, B2, dan B3.
 Fraksi B1 dilakukan uji kemurnian dengan 3 macam eluen (n-
heksana : kloroform (6:4), n-heksana : etil asetat (15:1), dan n-
heksana : aseton (9:1))dan dengan KLT dua dimensi (n-
heksana : kloroform (7:3) dan etil asetat).
 Semua kromatogram KLT  noda tunggal dan berflouresensi
dibawah lampu UV 366 nm.
 Identifikasi Isolat B1 dengan UV-Vis, IR dan 1H-NMR
 Isolat B1 yang telah dinyatakan murni kemudian diidentifikasi
dengan UV-Vis, IR, dan 1H-NMR.
 Hasil dan Pembahasan
Uji kualitatif isolat B1 dengan pereaksi Liebermann-Buchard
menunjukkan warna merah  mengindikasikan bahwa isolat B1
merupakan senyawa triterpenoid.
 Data UV
 Spektra UV isolat B1 menunjukkan serapan panjang gelombang
maksimum pada 225 nm dan 272.5 nm.
 Panjang gelombang tersebut menunjukkan adanya transisi
elektron π–π* yang merupakan serapan spektra UV khas untuk
senyawa triterpenoid yang memiliki kromofor berupa ikatan
rangkap yang tak terkonjugasi.
 Adanya ikatan rangkap pada isolat B1 diperkuat oleh adanya
vibrasi C=C pada bilangan gelombang 1606.70 cm-1.
 adanya sinyal pada pergeseran kimia δH (ppm)7.76 (1H, dd,
J=9.1) dan 7.67 (IH, dd, J=9.1) menunjukkan adanya dua proton
atau gugus –CH yang terdapat pad ikatan rangkap di cincin
sikloheksana triterpenoid, diduga ikatan rangkap berada pada
cincin C kerangka triterpenoid.
 Data H-NMR
 Munculnya serapan pada bilangan gelombang 2953.02 cm-1;
2924.09 cm-1; dan 2856.58 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi
ulur C–H yang mengindikasikan adanya gugus metil (CH3) dan
metilena (CH2)
 yang diperkuat dengan adanya vibrasi C-H tekuk pada bilangan
gelombang 1460.11 cm-1 dan 1377.17 cm-1.
 Serapan tersebut mengindikasikan adanya gugus gem dimetil
sebagai ciri khas dari senyawa triterpenoid.
 Adanya sinyal pada pergeseran kimia pada δH(ppm) 0.89 (3H, s);
1.19 (3H, s); 1.30 (3H, s); dan 2.09 (3H, s) mencirikan masing-
masing adanya gugus metil (–CH3) dan pergeseran kimia pada
δ(ppm) 1,.9 (6H, s) menunjukkan dua buah gugus –CH3 gem
dimetil.
 Data IR
 menunjukkan adanya serapan yang melebar pada bilangan
gelombang 3373.50 cm-1 yang khas untuk gugus –OH dan
diperkuat dengan adanya vibrasi C-O pada bilangan gelombang
1074.35 cm-1.
 Adanya –OH pada isolat didukung oleh pergeseran kimia yang
muncul pada δH(ppm) 2.14 (1H, s) menunjukkan adanya gugus
–OH.
 Terdapat pergeseran kimia yang muncul pada δH(ppm) 4.24
(2H, dtd, J=34.35) menunjukkan adanya gugus –CH2yang
terikat pada atom oksigen. Ini didukung oleh pegeseran kimia
δH(ppm) 3.99 (1H, dd, J=8.45) yang menunjukkan adanya
gugus – OH.
 Dari data tersebut dapat dipasangkan menjadi unit struktur –
CH2–OH yang terikat pada kerangka triterpenoid.
 Terdapat pula vibrasi gugus C=O lakton pada bilangan gelombang
1730.15 cm-1,
 Seperti yang dilaporkan Inatomi et al. (2000) terdapat karbonil
lakton pada bilangan gelombang 1732 cm-1 pada senyawa glikosida
hopanlakton triterpenoid dari Diplazium subsinuatum.
 Adanya vibrasi karbonil lakton pada isolat B1 mengindikasikan
bahwa isolat B1 diduga juga merupakan senyawa triterpenoid
dengan kerangka dasar hopan lakton atau glikosida.
 Berdasarkan data spektra UV, IR dan 1HNMR maka diduga isolat
B1 merupakan triterpenoid kerangka hopan-lakton seperti
yang lazim ditemukan pada genus Diplazium (Inatomi et al.
2000; Tanaka et al. 1982).
 Perbandingan data 1H-NMR isolat B1 dengan senyawa
Diplaziosida V yang memiliki kerangka glikosida triterpenoid
hopan lakton
 Kemungkinannya adalah isolat B1memiliki kerangka seperti
Diplaziosida V (Inatomi et al. 2000), tetapi tidak mengikat gugus
gula pada C3 melainkan OH, dan terdapat -CH2OH pada posisi C4,
dan terdapat ikatan rangkap pada cincin C (posisi C11) (1).
 Kemungkinan lainnya isolat B1 memiliki OH yang terikat pada C17,
terdapat -CH2OH pada C4 seperti senyawa yang dilaporkan Tanaka
et al. (1982), tetapi mengandung ikatan rangkap pada C11 (2).
 Kesimpulan
 Berdasarkan hasil analisis
spektra UV, IR, dan1H-
NMR dan literatur diduga
isolat B1 merupakan
senyawaturunan
triterpenoid hopan-lakton.
TERIMA KASIH
PUSTAKA
 Anonim. 1995. Farmakope Indonesia, ed. IV. Depkes RI.
Jakarta
 Underwood. 1999. Analisis Kimia Kualitatif. Jakarta

More Related Content

Similar to Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar

laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftolqlp
 
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdfLaporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdfnurqolbi1
 
reaksi benzena dan fenol
reaksi benzena dan fenolreaksi benzena dan fenol
reaksi benzena dan fenolDewiLusita1
 
Farmakoqnosi Terpenoid
Farmakoqnosi TerpenoidFarmakoqnosi Terpenoid
Farmakoqnosi Terpenoiddinana88
 
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumJurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumMarsono Tarmadi
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 4
Soal Kimia kelas 3 SMA  4Soal Kimia kelas 3 SMA  4
Soal Kimia kelas 3 SMA 4Astoeti Utie'
 
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfadoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfRiyanUge
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 9
Soal Kimia kelas 3 SMA  9Soal Kimia kelas 3 SMA  9
Soal Kimia kelas 3 SMA 9Astoeti Utie'
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 19
Soal Kimia kelas 3 SMA  19Soal Kimia kelas 3 SMA  19
Soal Kimia kelas 3 SMA 19Astoeti Utie'
 
Copy of kfl 05.bp
Copy of kfl 05.bpCopy of kfl 05.bp
Copy of kfl 05.bpekazahra
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 17
Soal Kimia kelas 3 SMA  17Soal Kimia kelas 3 SMA  17
Soal Kimia kelas 3 SMA 17Astoeti Utie'
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 2
Soal Kimia kelas 3 SMA  2Soal Kimia kelas 3 SMA  2
Soal Kimia kelas 3 SMA 2Astoeti Utie'
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 11
Soal Kimia kelas 3 SMA  11Soal Kimia kelas 3 SMA  11
Soal Kimia kelas 3 SMA 11Astoeti Utie'
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromqlp
 
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.pptanalisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppternaf ferna
 

Similar to Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar (20)

Kimia rumondang klt jurnal
Kimia rumondang klt jurnalKimia rumondang klt jurnal
Kimia rumondang klt jurnal
 
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftollaporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
laporan kimia organik - Sintesis-1-fenilazo-2-naftol
 
Kolikum ppt fix
Kolikum ppt fixKolikum ppt fix
Kolikum ppt fix
 
ppt aglaia.pptx
ppt aglaia.pptxppt aglaia.pptx
ppt aglaia.pptx
 
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdfLaporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
Laporan Pratikum P1 Hidrokarbon_Nur Qolbi_D131211027_Kelompok 2.pdf
 
Artikel fenil tiourea
Artikel fenil tioureaArtikel fenil tiourea
Artikel fenil tiourea
 
reaksi benzena dan fenol
reaksi benzena dan fenolreaksi benzena dan fenol
reaksi benzena dan fenol
 
Farmakoqnosi Terpenoid
Farmakoqnosi TerpenoidFarmakoqnosi Terpenoid
Farmakoqnosi Terpenoid
 
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassumJurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
Jurnal 4-kajian-sifat-fisikokimia-ekstrak-rumput-laut-coklat-sargassum
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 4
Soal Kimia kelas 3 SMA  4Soal Kimia kelas 3 SMA  4
Soal Kimia kelas 3 SMA 4
 
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdfadoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
adoc.pub_teknologi-dan-formulasi-sediaan-cair-dan-semipadat.pdf
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 9
Soal Kimia kelas 3 SMA  9Soal Kimia kelas 3 SMA  9
Soal Kimia kelas 3 SMA 9
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 19
Soal Kimia kelas 3 SMA  19Soal Kimia kelas 3 SMA  19
Soal Kimia kelas 3 SMA 19
 
Copy of kfl 05.bp
Copy of kfl 05.bpCopy of kfl 05.bp
Copy of kfl 05.bp
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 17
Soal Kimia kelas 3 SMA  17Soal Kimia kelas 3 SMA  17
Soal Kimia kelas 3 SMA 17
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 2
Soal Kimia kelas 3 SMA  2Soal Kimia kelas 3 SMA  2
Soal Kimia kelas 3 SMA 2
 
Soal Kimia kelas 3 SMA 11
Soal Kimia kelas 3 SMA  11Soal Kimia kelas 3 SMA  11
Soal Kimia kelas 3 SMA 11
 
Analisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan kromAnalisis fosfor dan krom
Analisis fosfor dan krom
 
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.pptanalisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
analisis-kualitatif-obat-edisi-desember-2007-variasi-warna.ppt
 
3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm3322 6485-1-sm
3322 6485-1-sm
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 

Materi Terpenoid 2 fitokimia farmasi dasar

  • 1. ISOLASI DAN ANALISIS TERPENOID FITOKIMIA II Novi Fajar Utami, M.Farm, Apt
  • 2. Metode Liebermann-Burchard • Beberapa tetes lapisan kloroform pada uji alkaloid, ditempatkan pada plat tetes. Tambahkan 5 tetes anhidrida asetat dan biarkan mengering. Kemudian tambahkan 3 tetes H2S04 pekat. • Timbulnya warna merah jingga atau ungu menandakan uji positif terhadap terpenoid. Identifikasi Terpenoid
  • 3.  Dilakukan ekstraksi  Kelompok terpenoid yang bersifat nonpolar ( monoterpen dan seskuiterpen) cara ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut nonpolar (n-heksan atau petroleum eter).  Untuk memisahkan senyawa lain yang tersari dalam pelarut nonpolar (misal lemak, lilin, ester) dilakukan penyabunan dan penyarian dengan eter.  Kelompok terpen dan steroid tersari dalam pelarut eter, selanjutnya dipisahkan dengan aeton. Isolasi Senyawa Terpenoid
  • 4.  Ekstrak kental hasil pemisahan digunakan utk identifikasi warna.  Kelompok terpen yang mudah menguap (monoterpen dan seskuiterpen) dipisahkan dengan cara destilasi uap.  Kelompok terpen yang lebih tinggi ( diterpen dan triterpen) penyarian menggunakan pelarut polar (etanol, metanol).
  • 5.  Identifikasi dengan KLT dilakukan untuk kelompok terpenoid dengan menggunakan pelarut atau campuran pelarut yang sesuai dengan polaritas masin-masing senyawa.  Misal: n-heksan:etil asetat (17:3) utk memisahkan fitol dan isofitol.  Benzen:kloroform (1:1) utk monoterpen dan seskuiterpen  Kromatografi gas cair memberikan hasil analisis kuali dan kuanti pada senyawa monoterpen dan seskuiterpen yang mudah menguap.  KCKT untuk pemisahan campuran terpenoid.
  • 7.
  • 8.  Pendahuluan  Diplazium esculentum Swartz secara empiris digunakan masyarakat setempat sebagai obat pereda nyeri. Kaushik et al. (2011)  Fraksi n-butanol merupakan fraksi yang mengandung senyawa- senyawa seperti flavonoid (Asih and Setiawan 2008), alkaloid, tanin (Dewi 2009), terpenoida (Damayanti 1986), dan saponin (Puspita 1988).  Tujuan penelitian untuk melakukan identifikasi senyawa kimia yang diisolasi dari fraksi nbutanol ekstrak metanol herba lampasau (D. esculentum Swartz) asal Kapuas Kalimantan Tengah.  Penelitian yang telah dilakukan terhadap spesies lain dari genus ini yaitu Diplazium subsinuatum triterpenoid hopan lakton (17.24- dihidroksihopan (28.22-olida)dan senyawa glikosida (17- hidroksihopan-28,22-olida(Tanaka et al. 1986). Inatomi et al. (2000) melaporkan bahwa terdapat glikosida triterpenoid hopan- lakton (Diplaziosida V-VII) dan 6”-O-asetat dar diplaziosida VII dari D. subsinuatum.
  • 9.  Pembuatan Serbuk Herba Lampasau  Sampel berupa herba lampasau dicuci hingga bersih dan dirajang. Setelah dirajang, sampel dikeringanginkan dan dihaluskan sehingga didapatkan serbuk herba lampasau.  Ekstraksi  Serbuk kering herba lampasau dimaserasi dengan pelarut metanol selama 4 x 24 jam sambil sesekali diaduk sebanyak 3 kali sehari. Setiap 24 jam campuran disaring kemudian diuapkan dengan rotary evaporator dan dikentalkan di atas waterbath sehingga diperoleh ekstrak metanol.  Fraksinasi  Selanjutnya ekstrak metanol disuspensikan dengan air suling dan difraksinasi berturut-turut dengan dengan pelarut petroleum eter, etil asetat dan nbutanol.
  • 10.  Isolasi  Kemudian fraksi nbutanol dipisahkan dengan kromatografi kolom gravitasi dengan fase diam Silika gel 60 menggunakan eluen n-heksana: etil asetat dengan perbandingan 1:2; 1:3; 1:4; 1:6; dan terakhir menggunakan etil asetat.  Hasil dari isolasi dengan kromatografi kolom tersebut ditampung dalam vial 15 mL kemudian dipantau dengan KLT menggunakan eluen n-heksana : etil asetat (1:6).  Hasil isolasi dengan pola/nilai Rf yang sama digabungkan sehingga diperoleh 4fraksi, yaitu fraksi AD.  Kemudian Fraksi B dipisahkan lebih lanjut dengan KLT preparatif silika gel GF254 menggunakan eluen etil asetat menghasilkan 3 fraksi yaitu B1, B2, dan B3.
  • 11.  Fraksi B1 dilakukan uji kemurnian dengan 3 macam eluen (n- heksana : kloroform (6:4), n-heksana : etil asetat (15:1), dan n- heksana : aseton (9:1))dan dengan KLT dua dimensi (n- heksana : kloroform (7:3) dan etil asetat).  Semua kromatogram KLT  noda tunggal dan berflouresensi dibawah lampu UV 366 nm.  Identifikasi Isolat B1 dengan UV-Vis, IR dan 1H-NMR  Isolat B1 yang telah dinyatakan murni kemudian diidentifikasi dengan UV-Vis, IR, dan 1H-NMR.
  • 12.  Hasil dan Pembahasan Uji kualitatif isolat B1 dengan pereaksi Liebermann-Buchard menunjukkan warna merah  mengindikasikan bahwa isolat B1 merupakan senyawa triterpenoid.  Data UV  Spektra UV isolat B1 menunjukkan serapan panjang gelombang maksimum pada 225 nm dan 272.5 nm.  Panjang gelombang tersebut menunjukkan adanya transisi elektron π–π* yang merupakan serapan spektra UV khas untuk senyawa triterpenoid yang memiliki kromofor berupa ikatan rangkap yang tak terkonjugasi.
  • 13.  Adanya ikatan rangkap pada isolat B1 diperkuat oleh adanya vibrasi C=C pada bilangan gelombang 1606.70 cm-1.  adanya sinyal pada pergeseran kimia δH (ppm)7.76 (1H, dd, J=9.1) dan 7.67 (IH, dd, J=9.1) menunjukkan adanya dua proton atau gugus –CH yang terdapat pad ikatan rangkap di cincin sikloheksana triterpenoid, diduga ikatan rangkap berada pada cincin C kerangka triterpenoid.
  • 14.  Data H-NMR  Munculnya serapan pada bilangan gelombang 2953.02 cm-1; 2924.09 cm-1; dan 2856.58 cm-1 menunjukkan adanya vibrasi ulur C–H yang mengindikasikan adanya gugus metil (CH3) dan metilena (CH2)  yang diperkuat dengan adanya vibrasi C-H tekuk pada bilangan gelombang 1460.11 cm-1 dan 1377.17 cm-1.  Serapan tersebut mengindikasikan adanya gugus gem dimetil sebagai ciri khas dari senyawa triterpenoid.  Adanya sinyal pada pergeseran kimia pada δH(ppm) 0.89 (3H, s); 1.19 (3H, s); 1.30 (3H, s); dan 2.09 (3H, s) mencirikan masing- masing adanya gugus metil (–CH3) dan pergeseran kimia pada δ(ppm) 1,.9 (6H, s) menunjukkan dua buah gugus –CH3 gem dimetil.
  • 15.  Data IR  menunjukkan adanya serapan yang melebar pada bilangan gelombang 3373.50 cm-1 yang khas untuk gugus –OH dan diperkuat dengan adanya vibrasi C-O pada bilangan gelombang 1074.35 cm-1.  Adanya –OH pada isolat didukung oleh pergeseran kimia yang muncul pada δH(ppm) 2.14 (1H, s) menunjukkan adanya gugus –OH.  Terdapat pergeseran kimia yang muncul pada δH(ppm) 4.24 (2H, dtd, J=34.35) menunjukkan adanya gugus –CH2yang terikat pada atom oksigen. Ini didukung oleh pegeseran kimia δH(ppm) 3.99 (1H, dd, J=8.45) yang menunjukkan adanya gugus – OH.  Dari data tersebut dapat dipasangkan menjadi unit struktur – CH2–OH yang terikat pada kerangka triterpenoid.
  • 16.  Terdapat pula vibrasi gugus C=O lakton pada bilangan gelombang 1730.15 cm-1,  Seperti yang dilaporkan Inatomi et al. (2000) terdapat karbonil lakton pada bilangan gelombang 1732 cm-1 pada senyawa glikosida hopanlakton triterpenoid dari Diplazium subsinuatum.  Adanya vibrasi karbonil lakton pada isolat B1 mengindikasikan bahwa isolat B1 diduga juga merupakan senyawa triterpenoid dengan kerangka dasar hopan lakton atau glikosida.
  • 17.  Berdasarkan data spektra UV, IR dan 1HNMR maka diduga isolat B1 merupakan triterpenoid kerangka hopan-lakton seperti yang lazim ditemukan pada genus Diplazium (Inatomi et al. 2000; Tanaka et al. 1982).  Perbandingan data 1H-NMR isolat B1 dengan senyawa Diplaziosida V yang memiliki kerangka glikosida triterpenoid hopan lakton
  • 18.
  • 19.  Kemungkinannya adalah isolat B1memiliki kerangka seperti Diplaziosida V (Inatomi et al. 2000), tetapi tidak mengikat gugus gula pada C3 melainkan OH, dan terdapat -CH2OH pada posisi C4, dan terdapat ikatan rangkap pada cincin C (posisi C11) (1).  Kemungkinan lainnya isolat B1 memiliki OH yang terikat pada C17, terdapat -CH2OH pada C4 seperti senyawa yang dilaporkan Tanaka et al. (1982), tetapi mengandung ikatan rangkap pada C11 (2).
  • 20.  Kesimpulan  Berdasarkan hasil analisis spektra UV, IR, dan1H- NMR dan literatur diduga isolat B1 merupakan senyawaturunan triterpenoid hopan-lakton.
  • 22. PUSTAKA  Anonim. 1995. Farmakope Indonesia, ed. IV. Depkes RI. Jakarta  Underwood. 1999. Analisis Kimia Kualitatif. Jakarta