SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
i
Progam Studi Business Creation
Binus University
2017/2018
KOMPILASI TUGAS
EKONOMI MIKRO
Dosen Mata Kuliah : Febrizal Rahmana
Gebi Frissilia
2101652391
LA 28
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan Makalah yang
berjudul “Kompilasi Ekonomi Mikro” ini dengan baik tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen atas
bimbingan yang telah diberikan serta masukan yang bermanfaat dalam proses
penyusunan makalah ini.
Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang
penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang
telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga
kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya
makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa
memberikan banyak manfaat.
Jakarta , 6 Juni 2018
Penyusunan
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
EKONOMI MIKRO.................................................................................................1
1.1 Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro.......................................................1
1.2 Manfaat dari Mempelajari Ekonomi Mikro..............................................3
1.3 Kurva Penawaran .....................................................................................5
1.4 Kurva Permintaan ....................................................................................6
1.5 Elastisitas..................................................................................................7
BAB II.......................................................................................................................8
PERILAKU KONSUMEN........................................................................................8
2.1 Perilaku Konsumen Terhadap Resiko.............................................................8
2.2 Kurva Resiko...................................................................................................8
2.3 Pendapat Teori Permintaan Konsumen...........................................................9
2.4 Kurva Produksi Total....................................................................................11
BAB III...................................................................................................................12
BIAYA PRODUKSI................................................................................................12
3.1 Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Total...............................................12
3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total......................................................................12
3.3 Increasing, Constant dan Decreasing Return of Scale....................................13
3.4 Economies of Scope, Diseconomies ofscope dan learning curve ....................14
3.5 Kurva Learning Curve..................................................................................15
BAB IV...................................................................................................................16
ANALISIS PASAR KOMPETITIF.........................................................................16
4.1 Konsumen dan Produsen Surplus..................................................................16
4.2 Deadweight Loss............................................................................................16
4.3 Market Fallure, Externalities dan Lack of Information.................................17
4.4 Quota , Tariff, Tax dan Subsidi.....................................................................17
4.5 Impor ............................................................................................................18
BAB V.....................................................................................................................20
ANALISA KEKUATANMONOPOLI....................................................................20
5.1 Kurva Monopoli............................................................................................20
5.2 Kurva Monopolistik Jangka Panjang dan daerah Profitnya..........................20
5.3 Competitive Price dan Collusion Price ..........................................................20
5.4 Kartel dan Oligopoli......................................................................................22
5.5 Mengatasi Praktek Kartel.............................................................................22
BAB VI ...................................................................................................................23
STRUKTUR PASAR ..............................................................................................23
6.1 Kurva Kompetisi Monopolistik, Elastisitas dan Jarak Angka Utilitas ...........23
6.2 Pasar Oligopoli..............................................................................................24
6.3 Game Theory.................................................................................................24
6.4 OPEC............................................................................................................25
6.5 Pasar Output dan Input.................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................32
1
BAB I
EKONOMI MIKRO
1.1 Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
 Ilmu ekonomi makro lebih mempelajari variable- variable ekonomi
secara agregat ( keseluruhan ). Variable – variable tersebut antara lain :
pendapatan nasional , kesempatan kerja dan atau pengangguran ,
jumlah uang beredar , laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional. Sejauh mana berbagai sumber daya
telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi, sejauh mana
perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang
moneter, dan sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan
disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan
terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya
cenderung memburuk.
 Konsep Dasar Ekonomi Makro
 Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income) => Ukuran
output secara makro adalah Produk Domestik Bruto (PDB).
Tinggi rendahnya PDB suatu negara dipengaruhi oleh
kemajuan teknologi, akumulasi modal, dan kualitas sumber
daya manusia. Jika suatu negara mampu mengadopsi teknologi
canggih, memiliki akumulasi modal yang tinggi, dan tingkat
pendidikan yang menunjukkan kualitas sumber daya manusia
yang tinggi, maka akan memiliki PDB yang tinggi pula. Hal ini
berlaku sebaliknya.
 Tingkat Pengangguran => Akibat tingkat pengangguran tinggi,
maka beban negara semakin berat dan pertumbuhan ekonomi
menjadi lambat dikarenakan produksi nasional rendah. Selain
itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya beli
masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya
perekonomian suatu negara.
2
 Inflasi dan Deflasi => Inflasi dan deflasi berkaitan dengan
moneter. Inflasi merupakan kenaikan harga umum, sedangkan
deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga. Perubahan harga
yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada
terjadinya krisis perekonomian negara secara menyeluruh. Pada
kondisi seperti ini maka pemerintah perlu ikut campur tangan
dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.
 Ilmu ekonomi mikro mempelajari variable – variable ekonomi dalam
lingkup kecil misalnya perusahaan , rumah tangga. Dalam ekonomi
mikro dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber
daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang
optimum. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh
kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.
 Konsep Dasar Ekonomi Mikro:
 Teori Produksi => Barang dan jasa ada karena diproduksi
terlebih dahulu. Pada produksinya memerlukan input sumber
daya yang dibutuhkan untuk menghasilkannya. Teori produksi
ini tidak lain merupakan pemahaman tentang teori produksi
yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi
seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan lain
sebagainya.
 Teori Harga => Harga adalah penentu nilai suatu barang atau
jasa. Selain itu, harga berkaitan erat dengan interaksi antara
permintaan (demand) dan penawaran (supply). Jadi, penentuan
harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat
permintaan konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap
barang atau jasa tersebut. Harga bersifat fluktuatif, pada teori
ini berlaku hukum permintaan dan penawaran.
 Teori Distribusi => Produksi barang tidak bisa dilakukan tanpa
adanya pendistribusian bahan baku. Pengaplikasian modal
untuk distribusi, termasuk juga untuk upah pekerjanya. Selain
itu, distribusi juga dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan
3
pemasaran (marketing) atau penyaluran barang atau jasa dari
produsen ke konsumen. Pada proses ini muncul rantai distribusi
yang melibatkan peran dari distributor, pedagang grosir, dan
juga retail termasuk reseller dan dropshiper.
1.2 Manfaat dari Mempelajari Ekonomi Mikro
 Merumuskan kebijakan ekonomi
Arus perekonomian setiap tahun selalu tidak stabil. Adanya teori
ini dapat membantu menganalisis kebijakan pemerintah dalam
mempengaruhi perekonomian negara. Teori ini dapat mempelajari
bagaimana pengaruh ekonomi dari segi harga, upah, atau alokasi
sumber dana.
 Sebagai dasar untuk membuat ramalan
Ekonomi mikro dapat membantu dalam membuat ramalan, baik
ramalan bersyarat maupun ramalan kondisional. Dengan begitu,
aktivitas ekonomi dapat terprediksi, tetapi tetap melihat bagaimana
kondisi realitasnya.
 Untuk memeriksa syarat kemakmuran perekonomian
Manfaat ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa banyak
kekayaan ekonomi yang dimiliki. Melalui teori yang berlaku dapat
memperkirakan berapa keuntungan dan kerugian yang akan
diperoleh. Melalui cara ini, setiap individu dapat mempelajari apa
yang perlu dilakukan dalam mengalokasikan sumber dana.
 Sebagai alat pengatur manajemen
Melalui teori ini, individu dapat mengatur sumber dana mulai dari
dana masuk sampai keluar. Metode yang digunakan dalam
mengaturnya menggunakan liner programming untuk menganalisis
permintaan dan biaya yang dibutuhkan.
 Mempelajari perilaku seseorang sebagai konsumen
Meskipun teori ini merupakan teori ekonomi individu, tetapi juga
bermanfaat untuk mengetahui perilaku seorang konsumen.
Mempelajari konsumen sebagai pemilik sumber ekonomi atau
4
sebagai produsen. Ekonomi mikro dapat menganalisis mereka
dengan pengamatan dan perhitungan yang sangat detail
 Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa
Hal inilah yang sering terjadi dalam proses ekonomi sehari-hari,
khususnya dalam individu sebagai produsen. Teori ini dapat
membantu bagaimana siklus yang tepat untuk mendistribusikan
barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Teori yang ada juga
dapat digunakan sebagai strategi pendistribusian agar efektif.
 Mempelajari bagaimana proses harga barang dan jasa dapat terbentu
Bagi konsumen mungkin tidak memperdulikan hal ini, tetapi
berbeda bagi produsen. Melalui proses ekonomi semua harga dapat
terbentuk, terutama untuk barang dan jasa. Melalui ekonomi mikro,
seorang produsen dapat menetapkan berapa harga yang
dikeluarkan. Hal itu juga berdasarkan permintaan dan penawaran
pasar. Ini merupakan langkah awal produsen untuk menyesuaikan
antara pembelian dan penjualan agar mendapatkan keuntungan
yang maksimal
 Mempelajari produsen dalam menentukan tingkat produksi
Hal inilah yang menjadi faktor utama untuk mendapatkan
keuntungan. Melalui ekonomi mikro, seorang produsen dapat
mengatur dana agar mendapatkan keuntungan semaksimal
mungkin.
 Mempelajari bagaimana rumah tangga atau konsumen dalam
mengalokasikan dana
Dalam kehidupan sehari-hari, tentu proses ekonomi terus berjalan.
Terkadang, masih banyak konsumen yang tidak tahu bagaimana
mengalokasikan dana mereka, sehingga tidak mendapatkan
kepuasan secara maksimal. Ekonomi mikro dapat membantu
konsumen dalam mengalokasikan dana sehari-harinya. Dengan
begitu, selain konsumen bisa mengatur keuangan mereka untuk
mendapatkan keuntungan, konsumen juga bisa mendapatkan
kepuasan secara maksimal.
5
1.3 Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga
barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurva
ini dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah
penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel
penawaran).
Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran :
 Harga barang itu sendiri
 Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)
 Biaya produksi
 Tujuan-tujuan perusahaan
 Tingkat teknologi yang digunakan
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah
barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya.
Fungsi penawaran secara umum ditulis :
Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T)
di mana :
Qs = jumlah barang yang ditawarkan
Pq = harga barang itu sendiri
Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n)
O = tujuan-tujuan perusahaan
T = tingkat teknologi yang digunakan.
Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri
Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang
6
ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve
penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi
(C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran
kurve penawaran ke kiri atau ke kanan.
1.4 Kurva Permintaan
Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk
dengan kuantitas yang diminta. Permintaan ber-slope negatif terhadap
harga (hukum permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik
permintaan akan turun, dan ketika harga turun permintaan akan naik.
Beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pergeseran kurva permintaan:
 Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap
orang akan cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak
barang meskipun harga barang tidak berubah.
 Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan
membeli lebih banyak daripada kota yang populasinya kecil.
 Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah
satunya yang penting adalah produk substitusi. Misalnya saja,
permintaan akan mobil berukuran sedang akan rendah apabila
harga mobil berukuran kecil murah.
 Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan
mempengaruhi selera konsumen. Produk tertentu mungkin laku di
suatu wilayah, namun tidak di wilayah lainnya. Misalnya saja,
daging kerbau tidak akan laku di India karena tabu untuk
dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia di India).
Perbedaan ini juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu,
pakaian dan makanan khas daerah, rokok, mobil mewah, dan lain
sebagainya.
 Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan produk
dekorasi natal menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang
musim panas, payung menjelang musim hujan, dan transportasi
publik ketika harga parkir/bensin sangat mahal.
7
Pergeseran Kurva Penawaran dan Permintaan
Pergeseran kurva permintaan dari garis D ke garis D1 menunjukan bahwa
peningkatan permintaan dapat mempengaruhi tingkat harga suatu
komoditas. Perusahaan akan cenderung meningkatkan harga suatu
komoditas, pada saat permintaan atas komoditas tersebut meningkat. hal itu
dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan.
1.5 Elastisitas
Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang di
tawarkan. Elastisitas bisa disebut sebagai tingkat kepekaan ( perubahan) suatu
gejala ekonomi yang lain.
 Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh
perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang
diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang
diminta terhadap perubahan harga barang.
Rumus: Ed = delta Q / delta P * P/Q
 Elastisitas penawaran (elasticity of supply ) adalah pengaruh
perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang
ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barangyang
ditawarkan terhadap perubahan harga barang.
Rumus : Es = delta Q / delta P * P/Q
8
BAB II
PERILAKU KONSUMEN
2.1 PerilakuKonsumen Terhadap Resiko
 Risk Loving, kondisi dimana lebih memilih pendapatan yang beresiko
untuk pendapatan tertentu dengan nilai yang diharapkan akan sama.
 Risk Premium, jumlah uang maksimum yang ditanggung oleh mereka
yang menghindari resiko dan memang tidak ingin mengambil resiko.
 Risk Averse, kondisi dimana pada waktu saat investor dihadapkan
dengan dua investasi dengan hasil yang sama atau profit yang sama
dan lebih memilih yang memiliki resiko yang lebih rendah.
 Risk Neutral, kondisi dimana lebih memilih pendapatan yang beresiko
untuk pendapatan atau profit tertentu dengan nilai yang diinginkan atau
diharapkan sama.
2.2 Kurva Resiko
9
2.3 Pendapat Teori Permintaan Konsumen
 Pendekatan guna batas Klasik (utility)
Dalam pendekatan ini, seorang konsumen dianggap mengkonsumsi
kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal.
Selanjutnya kepuasan dianggap dapat dihitung dalam satuan
kepuasan (utility). Untuk memaksimumkan kepuasannya, seorang
konsumen akan mengkonsumsi atau meminta barang sedemikian
rupa sehingga kepuasan marginal dari barang X yang
dikonsumsinya dibagi dengan harga barang X itu sama dengan
kepuasan marginal barang Y yang dikonsumsinya dibagi dengan
harga barang Y tersebut, dan seterusnya.
Pendekatan Nilai Guna dibagi menjadi dua macam, yaitu :
 Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen
dapat dinyatakan secara kuantitatif.
 Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau
kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi
barang-barang tidak dikuantifikasi.
Contoh :
Jika konsumen mengurangi konsumsi barang X sebesar 1
unit, maka konsumsi barang Y akan naik sebesar 4 unit
dengan jumlah pengeluaran yang sama. Utilitas akan turun
sebesar 10 unit untuk penurunan 1 unit barang X tsb. Utilitas
akan naik sampai 20 unit jika tambahan konsumsi barang X
sebesar 4 unit. TU konsumen akan naik, jika rasio MU & P
adalah sama, maka konsumen tidak perlu mengatur lagi
pengalokasian pembelian untuk menaikkan TU-nya.
MUx/Px=10/4=2,5 MUy/Py=5/1=5
Asumsi bahwa MU semakin menurun (deminishing
marginal utility) mencerminkan bahwa kurva permintaan
akan ber slope negatif. Konsumen akan mengurangi jumlah
10
barang yang dibelinya jika harga barang tsb naik, sesuai
dengan kaidah rasio di atas, ceteris paribus.
 Pendekatan kurva tak acuh (indifference curve)
Pendekatan ordinal utility ini menggunakan pengukuran ordinal
dalam menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi
permintaan. Tingkat-tingkat utilitas yang ditetapkan pada beberapa
kelompok barang menunjukkan peringkat dari barang tsb.
Sekelompok barang terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas
tertentu, ex : sebuah rumah, dua mobil, tiga sepeda motor dll.
 Pendekatan “atribut”
Pendekatan atribut mendasar pada asumsi bahwa yang diperhatikan
oleh konsumen bukan terhadap produk yang dihasilkan
perusahaan, melainkan lebih pada atribut barang yang
bersangkutan. Pendekatan ini tetap menggunakan analisis kepuasan
digabungkan dengan analisis kurva tak acuh. Yang dimaksudkan
dengan atribut suatu barang adalah semua jasa yang dihasilkan dari
penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut. Atribut sebuah
mobil antara lain meliputi jasa pengangkutan, prestise, privasi,
keamanan dan sebagainya
Dalam Pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga telah
membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya
untuk makan, sandang, perumahan, kesehatan dan sebagainya.
Yang menjadi persoalan selanjutnya ialah bagaimana jatah
anggaran untuk makan didistribusikan diantara berbagai pilihan
makanan, bagaimana jatah untuk sandang dialokasikan, berapa
untuk membeli baju, sepatu, dan sebagainya
Konsumen mendapatkan kepuasan dari konsumsi atribut, namun
harus membeli barang untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi
barang itu merupakan alat untuk menyampaikan atribut dalam
11
proses konsumsi. Setiap barang memberikan satu atribut atau lebih
dalam suatu perbandingan tertentu.
2.4 Kurva Produksi Total
Kurva produksi total adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi total
dengan 1 input variabel sedangkan input- input lainnya dianggap tetap.
Berikut gambar kurva
12
BAB III
BIAYA PRODUKSI
3.1 Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Total
 Total cost
 adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang atau jasa.
 Contoh : produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya
tetap Rp 250.000 dan biaya variabel per unit Rp 4000.
Maka besarnya biaya total?
TFC = 250.000
TVC = 800 X 4000 = 3.200.000
TC = TFC+ TVC = 250.000 + 3.200.000 = 3.450.000
 Fixed Cost
 Adalah jumlah biaya yang tetap dan yang tidak
dipengaruhi oleh tingkat produksi.
 Contoh : air, gaji, listrik, internet, sewa, penyusutan, dll.
 Variabel Cost
 Adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya
berubah menurut tingkah yang dihasilkan( semakin banyak
yang di produksi biaya mengikuti).
 Contoh: gaji tenaga kerja, biaya bahan mentah
3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total
Berikut adalah gambar ketiga kurva diatas dan rumus biaya total :
 Rumus
Total cost = Total Fixed Cost + Total Variabel Cost
 Kurva
 Total Cost
 Fixed Cost
 Variabel Cost
13
3.3 Increasing, Constant dan Decreasing Return of Scale
 Pengertian
 Increasing return to scale : pengembalian skala yang
menguntungkan. Artinya ada peningkatan keuntungan
akibat penambahan jumlah produksi(output). Semakin
besar biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang
di dapat semakin besar. Increasing return to scale
merupakan economies of scale.
 Constant returns to scale :pengembalian skala yang
konstan. ada tidak ada peningkatan maupun peningkatan
keuntungan akibat penambahan jumlah produksi (output).
Semakin besar biaya per unit dari suatu produksi,
keuntungan yang didapat tetap konstan. Tidak ada
pengembalian yang signifikan.
 Decresing returns to scale : pengembalian skala yang
merugikan. Artinya ada penurunan keuntungan akibat
penambahan jumlah produksi(output). Semakin besar biaya
per unit dari suatu produksi, keuntungan yang didapat
Rp
n A
0 Q
TC
TV
C
TF
C
14
semakin kecil. Decreasing return to scale merupakan
diseconomics of scale.
 Pilihan yang paling baik
 increasing return to scale.
 Karena, increasing return to scale memiliki keuntungan
kompetitif , karena kita dapat menjelaskan bagaimana
sebuah negara dapat memperoleh keuntungan dari
perdagangan ketika sebuah perusahaan menambah jumah
outputnya. Selain itu increasing return to scale merupakan
economies of scale. Jika suatu perusahaan memiliki
penambahan jumlah produksi maka keuntungan yang
didapat pun meningkat .
3.4 Economies of Scope, Diseconomies of scope dan learning curve
 Economies of scope
Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis output maka
biaya rata- rata produksinya akan semakin kecil. Hanya dapat
diaplikasikan pada industry tertentu. Merupakan eksploitasi
sumber daya karena dapat membantu dalam memaksimumkan
pemanfaatan sumber daya dan memaksimalkan keuntungan.
 Diseconomies of scope
Produksi multi-produk oleh perusahaan tunggal yang kurang
efisien daripada memilki perusahaan terpisah masing- masing
mengkhususkan diri dalam satu produk yang produksi.
 Learning curve
Sebuah kurva garis yang menunjukkan hubungan antara waktu
yang diperlukan untuk produksi dan jumlah komulatif unit yang
diproduksi.
15
3.5 Kurva Learning Curve
Kurva
Produksi komulatif
t rata- rata akumulasi
LC = 80%
8
4
2
20 40 80 100
 Penjelasan
1. Bertambahnya pengalaman sampai pada batas tertentu dapat meningkatkan efisiensi.
2. Bila jumlah produksi meningkat dua kali maka waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat konstanta tertentu.
Misalnya, diketahui learning curve 80% artinya bila produks pertama membutuhkan
waktu 100 JTKL maka waktu rata- rata akumulasi setiap satuan unit produksi yang
kedua, kemdian keempat dan selanjutnya kedelapan adalah untuk yang kedua
sebesar 80% X 100 = 80, yang keempat adalah 80% X 80% X 1000 = 64 , dan yang
kedelapan sebesar 80% X 80% X 80% X 100 = 51
16
BAB IV
ANALISIS PASAR KOMPETITIF
4.1 Konsumen dan Produsen Surplus
 Surplus konsumen adalah selisih antara harga maksimum yang
membuat konsumen bersedia membayar dan harga sebenarnya
yang harus dibayarnya.
 Surplus produser adalah selisih antar harga produsen yang sudah
disediakan dengan baik dan jumlah haga yang sebenarnya mereka
terima dari konsumen.
kurva surplus konsumen :
kurva surplus produser :
4.2 Deadweight Loss
 Deadweight loss adalah pengurangan surplus konsumen dan
surplus produsen yang terjadi apabila output suatu produk dibatasi
sehingga lebih rendah dari tingkat efisiensi optimum. Hilangnya
efisiensi ekonomi bagi konsumen / produsen karena efisiensi
alokasi sumber daya tidak tercapai.
17
 Terjadi karena adanya inefisiensi pasar , lalu ketika penawaran dan
permintaan tidak berada di titik ekuilibrium.
4.3 Market Fallure, Externalities dan Lack of Information
 Market failure : suatu kondisi dimana pasar mengalami kegagalan
dalam menyediakan kebutuhan pasar secara effisien.
 Externalities : biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak
langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi.
 Lack of information : keadaan individu atau system dimana input
komunikasi kurang dari semestinya sehingga tidak dapat diproses
atau dgunakan dan dapat menimbulkan kesalahan dalam penerapan
informasi.
4.4 Quota , Tariff, Tax dan Subsidi
 Quota adalah pembatasan jumlah barang yang dapat
diimpor/diekspor / diproduksi oleh suatu negara dari semua negara
atau dari negara- negara tertentu dalam jangka waktu yang
ditentukan.
-Contoh : pembatasan kuota impor daging tahun 2018
sebanyak 70.000 ton, batas maksimal kuota impor tahun
2018 adalah 70.000 sehingga pada tahun 2018 impor tidak
boleh melebihi batas yang sudah ditentukan.
18
 Tariff adalah pembebanan pajak atau costum duties terhadap
barang- barang yang melewati batas suatu negara.
-Contoh: sebuah perusahaan mengimpor barang dari suatu
negara, lalu barang- barang tersebut dikenakan tariff karena
telah melewati batas suatu negara.
 Specific tax adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu
jenis barang tertentu atau suatu satuan jenis barang tertentu
-Contoh : PT ASTPO mengimpor barang jenis „Z‟
sebanyak 1200 unit dengan harga per unit Rp110.000. Jika
tarif Bea Masuk atas impor barang Rp10.000 per unit, maka
besarnya Bea Masuk yang harus dibayar adalah
Jumlah Barang Impor = 1200 unit
Tarif Bea Masuk Rp10.000, maka
Bea Masuk yang harus dibayar = Rp10.000 x 1200
= Rp12.000.000
 Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan
perlindungan atau bantuan kepada industry dalam negeri. Contoh :
keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi
harga, subsidi BBM, subsidi pangan, subsidi pendidikan, dll.
4.5 Impor
Dalam era globalisasi ini, semua asskpek dalam kehidupan menjadi
terhubung dengan dunia luar, dengan negara lain, termasuk juga
terhubungnya kegiatan ekonomi negara kita dengan negara luar,
dengan kegiatan ekspor dan impor. Salah satu kegiatannya adalah
impor dan ekspor garam dan gula.
Tujuan pemerintah melakukan impor garam dan gula adalah untuk
mengurangi pengeluaran negara Indonesia dan juga memaksimalkan
sumber daya yang ada di Indonesia, pemerintah Indonesia ingin
mengelola sepenuhnya sumber daya di Indonesia atau meningkatkan
19
pengelolaan yang ada. Pemerintah Indonesia bingung kenapa harus
melakukan import padahal sumber daya yang ada di Indonesia
berlimpah.
20
BAB V
ANALISA KEKUATAN MONOPOLI
5.1 Kurva Monopoli
Monopoli adalah kondisi dimana suatu pasar dikuasai oleh seorang
penjual. Monopoli memiliki kurva, sama seperti rata-rata teori ekonomi
lainnya. Berikut adalah gambar dari kurva monopolistik:
5.2 Kurva MonopolistikJangka Panjang dan daerah Profitnya
Perusahaan mendapatkan keuntungan, perusahaan- perusahaan baru
akan masuk dan kurva permintaan perusahaanyang lama akan bergeser ke
kiri. Namun , ketika pasar merugi sebagian perusahaan – perusahaan
keluar dan kurva permintaan perusahaan yang bertahan akan bergeser ke
kanan. Karena adanya pergeseran permintaan, perusahaan pasar
monopolistic akhirnya mencapai keseimbangan jangka panjang.
5.3 Competitive Price dan Collusion Price
21
 Competitive Price : suatu bentuk persaingan antara para pemasok
yang bertujuan untuk menarik para langganan dengan menawarkan
suatu produk pada tingkat harga yang lebih rendah daripada harga
pesaing.
Strategi penentuan harga kompetitif ada 2 yaitu :
1. Relative Pricing / Harga Relatif
Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas,
di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana
gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing.
2. Follow The Leader Pricing
Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga
produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan
pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri.
Contoh :
1. Persaingan antara paper lunch dan wakacao, dengan harga yang
lebih murah konsumen bisa menikmati makanan yang sejenis
dengan harga yang lebih murah, tentu konsumen akan lebih
memilih wakacao khususnya bagi para mahasiswa.
2. Persaingan antara fish n co dan fish streat, dengan harga yang
lebih murah konsumen bisa menikmati jenis makanan fish and
chips dengan harga yang lebih murah.
 Collusion price : proses illegal yang dianggap pelanggaran pidana
dimana sejumlah perusahaan menaikkan harga barang untuk
mendapatkan keuntungan lebih besar. Ini dilakukan agar pesaing
eksternal tidak masuk ke pasar tersebut.
Contoh : di suatu perusahaan terjadi collusion antara bagian
pembelian, bagian gudang, bagian keuangan dan supplier dalam
pembelian bahan atau barang.
22
5.4 Kartel dan Oligopoli
 Oligopoli : pasar yang terdapat beberapa penjual dan hanya enjual
satu jenis barang(homogeny) yang dikuasai oleh beberapa
perusahaan dan barang tersebut memiliki efisiensi dalam skala
besar.
Contoh : industry mobil dan rokok
 Kartel : sebuah kelompok dari berbagai badan hukum usaha yang
berlainan yang bekerja sama untuk menaikkan keuntungan masing-
masing tanpa melalui persaingan usaha dengan pelaku usaha
lainnya.
Contoh : IBA (International Bauxtie Association) , dan IATA
(International Air Transport Association)
5.5 Mengatasi Praktek Kartel
 pertama yang wajib dikerjakan pemerintah adalah berupaya keras
meningkatkan produksi pangan nasional. Anggaran di sector
pertanian perlu ditingkatkan dalam alokasi APBN (APBD).
Seluruh anggaran untuk pembangunan infrastruktur
pertanian dan juga untuk subsidi (benih, pupuk, dan
sebagainya)
bagi petani dan nelayan. Dengan cara ini, petani akan mendapat in
sentif dan dorongandalam
menggenjot produkti itas pertanian. Pemerintah juga
perlu mengawal produk pertanian domestik dari serbuan
barang impor, dengan tarif impor yang tinggi.
 Kedua, pemerintah harus memperluas wewenang, anggaran, dan
fasilitas (gudang)Bulog dalam fungsinya sebagai stabilitator
harga pangan. Peran Bulog harus lebih kuat paling tidak
seperti sebelum krisis ekonomi 1997/1998di mana Bulog
berwenang mengatur pasokan dan harga sembilan kebutuhan
pokok. rakyat berharap besar pada Bulog agar mampu
mengalahkan kartel pangan dalam mengontrol harga pangan.
23
BAB VI
STRUKTUR PASAR
6.1 Kurva Kompetisi Monopolistik, Elastisitas dan Jarak Angka Utilitas
Kurva Monopolistic competition merupakan dimana terdapat sebuah
market yang dimana sebuah perusahaan dapat masuk bebas, setiap produk
yang dihasilkan memiliki berbagai variasi dan perbedaan disetiap
produknya. Berikut adalah kurva monopolistic competition
Kurva perusahaan persaingan monopolistic merupakan peralihan dari kurva
perusahaan persaingan sempurna dan monopoli. Jadi hal itu menyebabkan
kurva
tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah, hal itu menunjukan
bahwa
elastisitas nya lebih kecil dari pada perusahaan persaingan sempurna, tetapi
lebih
besar dari elastisitas perusahaan monopoli.
24
6.2 Pasar Oligopoli
Nash equilibrium terjadi karena situasi dalam pasar oligopoly terdapat
pilihan strategi sedemikian rupa sehingga tidak ada keuntungan yang dapat
diraih oleh perusahaan perusahaan dengan merubah strategi, dengan
mempertimbangkan strategi yang ada dari pesaingnya. Hal itu
keseimbangan nash merupakan respon terbaik oleh setiap perusahaan untuk
strategi tertentu. Strategi tersebut mengacu kepada keputusan yang
perusahaan buat.
Sedangkan collusive equilibrium terjadi karena Kesepakatan antara
perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan
produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”)
dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian
bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah
kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini
biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh
dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang
sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian
secara merata, yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya
jumlah permintaan efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang
menghasilkan produk yang sama.
6.3 Game Theory
The Payoff matrix of a Game (Profit Matrix)
Strategi ini di berlakukan untuk dua (2) pelaku (Pelaku I dan Pelaku II)
dimana disebut Duopolis. Disini duopolis berkompetisi dalam
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam game ini, jumlah
keuntungan pihak I sama dengan kerugian yang didapatkan oleh pihak II,
dan keuntungan yang di dapat selalu diasumsikan sama, misalkan jumlah
keuntungan yang dibagikan untuk kedua duopolis ini adalah
Rp100.000.000;, jika duopolis I mendapatkan Rp60.000.000 maka
duopolis II akan mendapat Rp40.000.000. Dan sama halnya jika Duopolis
I mendapat Rp30.000.000, maka duopolis II akan mendapatkan
Rp70.000.000. Jadi berapapun beda pendapatan yang didapatkan oleh
25
kedua belah pihak, jumlah keuntungan tetap sama, yaitu Rp100.000.000.
Karena itu kedua duopolis menggunakan strategi yang berbeda untuk
mendapatkan keinginannya. Secara umum, jika duopolis I menggunakan
m dan duopolis II menggunakan strategi n, kemungkinan hasil dari
permainan berdasarkan profit matrix. Profit Matrix juga dikenal sebagai
Pay-off matrix.
Tabel Payoff Matrix
Strategi Duopolis I Strategi Duopolis II Minimax
1 2 3
1
2
3
10 14 8
4 6 10
20 12 16
8
4
12
Maximin 20 14 16 12≠14
6.4 OPEC
OPEC adalah organisasi tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor
minyak. Organisasi OPEC didirikan pada 14 September 1960 oleh lima
negara anggota: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, yaitu
setelah diselenggarakannya Konferensi Baghdad 10-14 Agustus 1960 yang
diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut. Markas OPEC semula
berada di Jenewa (21 Januari 1961-Agustus 1965) kemudian pindah ke
Wina. Di awal pembentukannya, disepakati bahwa OPEC bertujuan untuk
menjaga stabilitas harga minyak internasional demi kepentingan negara-
negara anggotanya.
Tujuan OPEC mempertahankan harga minyak dan menentang aksi
penurunan harga minyak secara sepihak oleh perusahaan minyak besar yang
disebut The Seven Mayor seperti Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British
Petroleum, Shell. Perusahaan raksasa minyak bumi ini adalah dari negara-
negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, jerman Barat dan Jepang.
OPEC berusaha secara kolektif menentukan kebijakan harga dan jumlah
produksi minyak bumi di pasaran dunia.
26
Anggota-anggota OPEC terdiri dari; Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan
Venezuela (September 1960, Negara pendiri). Di samping kelima negara
pendiri tersebut, para anggota OPEC adalah Qatar (bergabung pada
Desember 1960), Libya dan Indonesia (Desember 1962), Uni Emirat Arab
(November 1967), Aljazair (Juli 1969), Nigeria (Juli 1971), dan Ekuador
(November 1973), yang semuanya berstatus sebagai anggota penuh, serta
Gabon (Desember 1973) dengan status sebagai peninjau (associate
member).
Syarat utama bagi keanggotaan di dalam OPEC adalah bahwa:
 Negara yang bersangkutan secara substansial merupakan pengekspor
minyak mentah.
 Secara fundamental mempunyai kepentingan yang sama dengan negara-
negara (yang sudah menjadi) anggota;
 Disepakati oleh mayoritas anggota OPEC.
6.5 Pasar Output dan Input
Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang
merupakan output (hasil) dari kegiatan produksi.Pasar output punya dua
macam struktur, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan
tidak sempurna.
1. Pasar Persaingan Sempurna
Ciri-ciri:
a. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
b. b Barang dan jasa yang diperjualbelikan homogen.
c. Pembeli dan penjual tahu keadaan pasar dengan sempurna.
d. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar.
e. Faktor-faktor produksi bebas bergerak. perseorangan tidak
mampu mempengaruhi harga pasar.
Pembentukan harga pada pasar persaingan semurna; ditentukan oleh
kekuatan yang menarik antara permintaan dan penawaran di pasar. Harga
yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan pembeli dan penjual
secarakeseluruhan.
27
Kebaikan : mampu mendorong penghematan; pembeli dan penjual bebas
bertindak; harga tidak dikendalikan oleh satupenjual atau satu pembeli.
Keburukan: tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk;
terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli; produsen memberigaji dan
upah terlalu rendah demi penghematan.
2. Pasar Persaingan tidak Sempurna
Arti : pasar yang terjadi bila satu atau beberapa ciri-ciri pasar persaingan
sempurna tidak terpenuhi. Atau pasar persaingan sempurna yang tidak
lengkap cirri cirinya.
Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna:
Pasar monopoli, pasar oligopoly, pasar persaingan monopolistik, pasar
monopsoni dan pasar oligopsoni.
 Pasar Monopoli
Arti: pasar yang dikuasai satu penjual. Contoh: pasar listrik.
Jenis monopoli:
a. alamiah: muncul karena keadaan alam yang khas.
b. masyarakat: muncul karena kepercayaan masyarakat.
c. undang-undang: muncul karena pemberlakuan kebijakan/undang
undang. Terdiri atas monopoli negara, hak cipta, hak paten dan hak
merk.
d. kemampuan efisiensi. muncul karena mampu menghematl biaya
produksi,
e. Penguasaan bahan baku. muncul karena mengusai bahan baku.
f. Penguasaan teknologi dan tenaga ahli muncul karena menguasai
teknologi dan tenaga ahli
Ciri:
a. terdapat satu penjual
b. harga ditentukan penjual (monopoli)
28
c. perusahaan lain sulit memasuki pasar d. konsumen tidak bisa pindah
walau rugi
e. bisa menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat.
 Pasar Oligopoli
Arti : pasar yang dikuasai beberapa penjual
Macam:
a. oligopoli murni; menjual barang yang homogen, contoh pasar
semen.
b. oligopoli diferensial; menjual barang yang berbeda corak, contoh,
pasar mobil, pasar sepeda motor.
Ciri:
a. terdapat beberapa penjual
b. barang yang dijual homogen atau beda corak
c. sulit dimasuki perusahaan baru
d. membutuhkan peran iklan
e. terdapat satu market leader (pemimpin pasar) harga jual tidak
mudah berubah
Pasar Persaingan Monopolistik
Arti: pasar yang bentuknya mendekati pasar persaingan sempurna
dan mendekati pasar monopoli, sehingga disebut pasar persaingan
monopolistik, contoh pasar pakaian dan pasar sepatu.
Ciri
a. jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan
sempurna.
b. barang yang dijual berbeda corak.
c. Penjual I produsen harus aktif beriklan.
d. Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar.
 Pasar Monopsoni
Arti: pasar yang dikuasai satu pembeli, contoh: pasar sayur di daerah
terpencildan pasar susu sapi perah.
29
Ciri:
a. Hanya ada satu pembeli.
b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c. Barang yang dijual merupakan bahan mentah.
d. Harga sangat ditentukan pembeli.
 Pasar Oligopsoni
Arti: pasar yang dikuasai beberapa pembeli. Contoh: pasar wortel di
suatu desa.
Ciri:
a. terdapat beberapa pembeli.
b. pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen.
c. barang yang dijual merupakan bahan mentah.
d. harga cenderung stabil.
Campur Tangan Pemerintah Dalam Mekanisme Pembentukan Harga
a. Menetapkan harga : Harga eceran tertinggi (harga maksimun) Harga
eceran terendah (harga minimum/harga dasar)
b. Memberikan subsidi : Kepada pihak penghasil kebutuhan pokok.
Kepada perusahaan agar mampu bersaing dengan luar negeri.
c. Menetapkan pajak : Pajak rendah atau 0 untuk bahan baku industri.
Pajak tinggi untuk barang-barang mewah.
d. Melakukan operasi pasar : Dengan jalan membeli saat barang
melimpah dan menjual saat barang sedikit.
Pasar input adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi,
yakni factor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
1. Pasar faktor produksi alam
30
Pasar faktor produksi alam adalah pasar yang memperjualbelikan factor
produksi alam, seperti tanah, bahan tambang, dan tumbuhan. Teori sewa
tanah:
a. Teori David Ricardo
b. Teori Von Thuner
c. Teori Harga Deviasi Tanah
2. Pasar faktor produksi tenaga kerja.
Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang memperjualbelikan
faktor produksi tenaga kerja.
Penggolongan:
a. Pasar tenaga kerja terdidik, terlatih, serta tidak terdidik dan tidak
terlatih
b. Pasar tenaga kerja utama dan biasa
c. Pasar tenaga kerja intern dan ekstern
d. Pasar tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri
Berdasarkan struktur pasar, pasar tenaga kerja dapat digolongkan
menjadi:
a. Pasar tenaga kerja persaingan sempurna
b. Pasar tenaga kerja monopoli
c. Pasar tenaga kerja monopsoni
d. Pasar tenaga kerja monopoli bilateral
Teori Upah:
a. Teori upah alami
b. Teori upah besi
c. Teori upah produktivitas – batas kerja
d. Teori upah etika
e. Teori upah diskriminasi
3. Pasar faktor produksi modal
Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang memperjualbelikan
factor produksi modal.
31
Modal terdiri atas modal barang dan modal uang. Modal uang dapat
diperoleh dari tabungan atau pinjaman. Pinjaman bisa diperoleh dari
orang lain, bank, pasar uang, atau pasar modal.
Teori bunga modal:
a. Teori pengorbanan
b. Teori produktivitas
c. Teori Agio
d. Teori preferensi likuiditas
4. Pasar faktor produksi kewirausahaan
Pasar faktor produksi kewirausahaan adalah pasar yang
memperjualbelikan faktor produksi kewirausahaan.
Teori laba wirausaha:
a. Teori inovasi
b. Teori nilai lebih
c. Teori residu
32
DAFTAR PUSTAKA
https://thidiweb.com/perbedaan-ekonomi-mikro-dan-makro/
https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/manfaat-ekonomi-mikro
http://accounting-media.blogspot.com/2013/06/kurva-penawaran-dan-fungsi-
penawaran.html#
http://pengertianahli.id/2015/02/opec-pengertian-tujuan-anggota-opec.html
http://ekonomisku.blogspot.com/2015/03/rangkuman-pasar-input-dan-output.html

More Related Content

What's hot

Tugas compilation fernando sudio_LA28_2101640593
Tugas compilation fernando sudio_LA28_2101640593Tugas compilation fernando sudio_LA28_2101640593
Tugas compilation fernando sudio_LA28_2101640593fersudio
 
Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)ine srinurjanah
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxHarizlord
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional anditriapriadi
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)ine srinurjanah
 
UJIAN PRAKTEK TIP
UJIAN PRAKTEK TIPUJIAN PRAKTEK TIP
UJIAN PRAKTEK TIPandriaani
 
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docx
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docxDasar-dasar teori tingkat bunga.docx
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docxAbdBakir
 

What's hot (8)

Tugas compilation fernando sudio_LA28_2101640593
Tugas compilation fernando sudio_LA28_2101640593Tugas compilation fernando sudio_LA28_2101640593
Tugas compilation fernando sudio_LA28_2101640593
 
Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docxKel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
 
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 Makalah perhitungan pendapatan nasional  Makalah perhitungan pendapatan nasional
Makalah perhitungan pendapatan nasional
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
 
UJIAN PRAKTEK TIP
UJIAN PRAKTEK TIPUJIAN PRAKTEK TIP
UJIAN PRAKTEK TIP
 
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docx
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docxDasar-dasar teori tingkat bunga.docx
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docx
 

Similar to Compilation tugas mikro ekonomi

Compilation by Louisa Kristin
Compilation by Louisa Kristin Compilation by Louisa Kristin
Compilation by Louisa Kristin LouisaKristin
 
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Miftah Iqtishoduna
 
Kompilasi micro
Kompilasi microKompilasi micro
Kompilasi microdavids lie
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsAriel Pratama
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsAdrielAlfaputra
 
Produktivitas peningkatan
Produktivitas peningkatanProduktivitas peningkatan
Produktivitas peningkatanbb KAKU
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28GabriellElena
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxElangPramudya1
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas U Kelompok 10.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas U Kelompok 10.pdfTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas U Kelompok 10.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas U Kelompok 10.pdfNala Cahyani
 
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomiModel ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonominuralfiyani24
 
Makalah kelompok Perekonomian Indonesia
Makalah kelompok Perekonomian IndonesiaMakalah kelompok Perekonomian Indonesia
Makalah kelompok Perekonomian IndonesiaDila Hapsari
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsjasonmarcellino
 
Compilation MICRO
Compilation MICROCompilation MICRO
Compilation MICROJeremi Jem
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeTeuku Tik-Tok
 
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptxPERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptxYuliana Fh
 
MAKALAH MIKRO EKONOMI SMT 2
MAKALAH MIKRO EKONOMI SMT 2MAKALAH MIKRO EKONOMI SMT 2
MAKALAH MIKRO EKONOMI SMT 2zaenuri123
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomisdharma dina
 

Similar to Compilation tugas mikro ekonomi (20)

Compilation by Louisa Kristin
Compilation by Louisa Kristin Compilation by Louisa Kristin
Compilation by Louisa Kristin
 
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
Ekonomi Mikro Islam (Miftah'll Everafter)
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Kompilasi micro
Kompilasi microKompilasi micro
Kompilasi micro
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomics
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomics
 
Produktivitas peningkatan
Produktivitas peningkatanProduktivitas peningkatan
Produktivitas peningkatan
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
 
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas U Kelompok 10.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas U Kelompok 10.pdfTugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas U Kelompok 10.pdf
Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas U Kelompok 10.pdf
 
Ekonomi teknik
Ekonomi teknikEkonomi teknik
Ekonomi teknik
 
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomiModel ekonomi dan optimasi ekonomi
Model ekonomi dan optimasi ekonomi
 
Makalah kelompok Perekonomian Indonesia
Makalah kelompok Perekonomian IndonesiaMakalah kelompok Perekonomian Indonesia
Makalah kelompok Perekonomian Indonesia
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomics
 
Compilation MICRO
Compilation MICROCompilation MICRO
Compilation MICRO
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroe
 
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptxPERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
PERTEMUAN 1 - PENDAHULUAN DAN RUANG LINGKUP TEORI EKONOMI MIKRO.pptx
 
Compilation micro
Compilation microCompilation micro
Compilation micro
 
MAKALAH MIKRO EKONOMI SMT 2
MAKALAH MIKRO EKONOMI SMT 2MAKALAH MIKRO EKONOMI SMT 2
MAKALAH MIKRO EKONOMI SMT 2
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomis
 

Recently uploaded

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

Compilation tugas mikro ekonomi

  • 1. i Progam Studi Business Creation Binus University 2017/2018 KOMPILASI TUGAS EKONOMI MIKRO Dosen Mata Kuliah : Febrizal Rahmana Gebi Frissilia 2101652391 LA 28
  • 2. ii Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kompilasi Ekonomi Mikro” ini dengan baik tepat pada waktunya. Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen atas bimbingan yang telah diberikan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat. Jakarta , 6 Juni 2018 Penyusunan
  • 3. iii Daftar Isi Kata Pengantar ........................................................................................................ii BAB I........................................................................................................................1 EKONOMI MIKRO.................................................................................................1 1.1 Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro.......................................................1 1.2 Manfaat dari Mempelajari Ekonomi Mikro..............................................3 1.3 Kurva Penawaran .....................................................................................5 1.4 Kurva Permintaan ....................................................................................6 1.5 Elastisitas..................................................................................................7 BAB II.......................................................................................................................8 PERILAKU KONSUMEN........................................................................................8 2.1 Perilaku Konsumen Terhadap Resiko.............................................................8 2.2 Kurva Resiko...................................................................................................8 2.3 Pendapat Teori Permintaan Konsumen...........................................................9 2.4 Kurva Produksi Total....................................................................................11 BAB III...................................................................................................................12 BIAYA PRODUKSI................................................................................................12 3.1 Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Total...............................................12 3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total......................................................................12 3.3 Increasing, Constant dan Decreasing Return of Scale....................................13 3.4 Economies of Scope, Diseconomies ofscope dan learning curve ....................14 3.5 Kurva Learning Curve..................................................................................15 BAB IV...................................................................................................................16 ANALISIS PASAR KOMPETITIF.........................................................................16 4.1 Konsumen dan Produsen Surplus..................................................................16 4.2 Deadweight Loss............................................................................................16 4.3 Market Fallure, Externalities dan Lack of Information.................................17 4.4 Quota , Tariff, Tax dan Subsidi.....................................................................17 4.5 Impor ............................................................................................................18 BAB V.....................................................................................................................20 ANALISA KEKUATANMONOPOLI....................................................................20 5.1 Kurva Monopoli............................................................................................20 5.2 Kurva Monopolistik Jangka Panjang dan daerah Profitnya..........................20 5.3 Competitive Price dan Collusion Price ..........................................................20 5.4 Kartel dan Oligopoli......................................................................................22 5.5 Mengatasi Praktek Kartel.............................................................................22 BAB VI ...................................................................................................................23 STRUKTUR PASAR ..............................................................................................23 6.1 Kurva Kompetisi Monopolistik, Elastisitas dan Jarak Angka Utilitas ...........23 6.2 Pasar Oligopoli..............................................................................................24 6.3 Game Theory.................................................................................................24 6.4 OPEC............................................................................................................25 6.5 Pasar Output dan Input.................................................................................26 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................32
  • 4. 1 BAB I EKONOMI MIKRO 1.1 Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro  Ilmu ekonomi makro lebih mempelajari variable- variable ekonomi secara agregat ( keseluruhan ). Variable – variable tersebut antara lain : pendapatan nasional , kesempatan kerja dan atau pengangguran , jumlah uang beredar , laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional. Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi, sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter, dan sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.  Konsep Dasar Ekonomi Makro  Pengeluaran (Output) dan Pendapatan (Income) => Ukuran output secara makro adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Tinggi rendahnya PDB suatu negara dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, akumulasi modal, dan kualitas sumber daya manusia. Jika suatu negara mampu mengadopsi teknologi canggih, memiliki akumulasi modal yang tinggi, dan tingkat pendidikan yang menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang tinggi, maka akan memiliki PDB yang tinggi pula. Hal ini berlaku sebaliknya.  Tingkat Pengangguran => Akibat tingkat pengangguran tinggi, maka beban negara semakin berat dan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dikarenakan produksi nasional rendah. Selain itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya perekonomian suatu negara.
  • 5. 2  Inflasi dan Deflasi => Inflasi dan deflasi berkaitan dengan moneter. Inflasi merupakan kenaikan harga umum, sedangkan deflasi kebalikannya, yakni penurunan harga. Perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada terjadinya krisis perekonomian negara secara menyeluruh. Pada kondisi seperti ini maka pemerintah perlu ikut campur tangan dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.  Ilmu ekonomi mikro mempelajari variable – variable ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan , rumah tangga. Dalam ekonomi mikro dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan.  Konsep Dasar Ekonomi Mikro:  Teori Produksi => Barang dan jasa ada karena diproduksi terlebih dahulu. Pada produksinya memerlukan input sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkannya. Teori produksi ini tidak lain merupakan pemahaman tentang teori produksi yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan lain sebagainya.  Teori Harga => Harga adalah penentu nilai suatu barang atau jasa. Selain itu, harga berkaitan erat dengan interaksi antara permintaan (demand) dan penawaran (supply). Jadi, penentuan harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat permintaan konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap barang atau jasa tersebut. Harga bersifat fluktuatif, pada teori ini berlaku hukum permintaan dan penawaran.  Teori Distribusi => Produksi barang tidak bisa dilakukan tanpa adanya pendistribusian bahan baku. Pengaplikasian modal untuk distribusi, termasuk juga untuk upah pekerjanya. Selain itu, distribusi juga dimaksudkan sebagai bagian dari kegiatan
  • 6. 3 pemasaran (marketing) atau penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pada proses ini muncul rantai distribusi yang melibatkan peran dari distributor, pedagang grosir, dan juga retail termasuk reseller dan dropshiper. 1.2 Manfaat dari Mempelajari Ekonomi Mikro  Merumuskan kebijakan ekonomi Arus perekonomian setiap tahun selalu tidak stabil. Adanya teori ini dapat membantu menganalisis kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi perekonomian negara. Teori ini dapat mempelajari bagaimana pengaruh ekonomi dari segi harga, upah, atau alokasi sumber dana.  Sebagai dasar untuk membuat ramalan Ekonomi mikro dapat membantu dalam membuat ramalan, baik ramalan bersyarat maupun ramalan kondisional. Dengan begitu, aktivitas ekonomi dapat terprediksi, tetapi tetap melihat bagaimana kondisi realitasnya.  Untuk memeriksa syarat kemakmuran perekonomian Manfaat ini sangat berguna untuk mengetahui seberapa banyak kekayaan ekonomi yang dimiliki. Melalui teori yang berlaku dapat memperkirakan berapa keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh. Melalui cara ini, setiap individu dapat mempelajari apa yang perlu dilakukan dalam mengalokasikan sumber dana.  Sebagai alat pengatur manajemen Melalui teori ini, individu dapat mengatur sumber dana mulai dari dana masuk sampai keluar. Metode yang digunakan dalam mengaturnya menggunakan liner programming untuk menganalisis permintaan dan biaya yang dibutuhkan.  Mempelajari perilaku seseorang sebagai konsumen Meskipun teori ini merupakan teori ekonomi individu, tetapi juga bermanfaat untuk mengetahui perilaku seorang konsumen. Mempelajari konsumen sebagai pemilik sumber ekonomi atau
  • 7. 4 sebagai produsen. Ekonomi mikro dapat menganalisis mereka dengan pengamatan dan perhitungan yang sangat detail  Mempelajari bagaimana arus perputaran barang dan jasa Hal inilah yang sering terjadi dalam proses ekonomi sehari-hari, khususnya dalam individu sebagai produsen. Teori ini dapat membantu bagaimana siklus yang tepat untuk mendistribusikan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Teori yang ada juga dapat digunakan sebagai strategi pendistribusian agar efektif.  Mempelajari bagaimana proses harga barang dan jasa dapat terbentu Bagi konsumen mungkin tidak memperdulikan hal ini, tetapi berbeda bagi produsen. Melalui proses ekonomi semua harga dapat terbentuk, terutama untuk barang dan jasa. Melalui ekonomi mikro, seorang produsen dapat menetapkan berapa harga yang dikeluarkan. Hal itu juga berdasarkan permintaan dan penawaran pasar. Ini merupakan langkah awal produsen untuk menyesuaikan antara pembelian dan penjualan agar mendapatkan keuntungan yang maksimal  Mempelajari produsen dalam menentukan tingkat produksi Hal inilah yang menjadi faktor utama untuk mendapatkan keuntungan. Melalui ekonomi mikro, seorang produsen dapat mengatur dana agar mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin.  Mempelajari bagaimana rumah tangga atau konsumen dalam mengalokasikan dana Dalam kehidupan sehari-hari, tentu proses ekonomi terus berjalan. Terkadang, masih banyak konsumen yang tidak tahu bagaimana mengalokasikan dana mereka, sehingga tidak mendapatkan kepuasan secara maksimal. Ekonomi mikro dapat membantu konsumen dalam mengalokasikan dana sehari-harinya. Dengan begitu, selain konsumen bisa mengatur keuangan mereka untuk mendapatkan keuntungan, konsumen juga bisa mendapatkan kepuasan secara maksimal.
  • 8. 5 1.3 Kurva Penawaran Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat harga barang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan oleh penjual. Kurva ini dibuat atas dasar data riel mengenai hubungan tingkat harga barang dan jumlah penawaran barang tersebut yang dinyatakan dalam daftar penawaran (tabel penawaran). Faktor – faktor yang mempengaruhi penawaran :  Harga barang itu sendiri  Harga barang-barang lain (barang-barang substitusi)  Biaya produksi  Tujuan-tujuan perusahaan  Tingkat teknologi yang digunakan Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dan semua faktor yang mempengaruhinya. Fungsi penawaran secara umum ditulis : Qs = f (Pq, Pl.i, C, O, T) di mana : Qs = jumlah barang yang ditawarkan Pq = harga barang itu sendiri Pl.i = harga barang-barang lain (i = 1,2, ….,n) O = tujuan-tujuan perusahaan T = tingkat teknologi yang digunakan. Pengaruh Faktor-Faktor Selain Harga Barang Itu Sendiri Apabila pengaruh harga barang itu sendiri (Pq) terhadap jumlah barang yang
  • 9. 6 ditawarkan (Qs) ditunjukkan oleh gerakan naik-turun di sepanjang kurve penawaran, maka untuk pengaruh harga barang-barang lain (Pl), biaya produksi (C), tujuan-tujuan perusahaan (O), dan teknologi (T) ditunjukkan oleh pergeseran kurve penawaran ke kiri atau ke kanan. 1.4 Kurva Permintaan Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang diminta. Permintaan ber-slope negatif terhadap harga (hukum permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik permintaan akan turun, dan ketika harga turun permintaan akan naik. Beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pergeseran kurva permintaan:  Rata-rata pendapatan konsumen. Apabila pendapatan naik, setiap orang akan cenderung mengkonsumsi lebih/membeli lebih banyak barang meskipun harga barang tidak berubah.  Ukuran pasar. Kota yang populasinya lebih besar cenderung akan membeli lebih banyak daripada kota yang populasinya kecil.  Harga dan ketersediaan produk-produk yang berkaitan. Salah satunya yang penting adalah produk substitusi. Misalnya saja, permintaan akan mobil berukuran sedang akan rendah apabila harga mobil berukuran kecil murah.  Selera. Berbagai perbedaan sejarah dan budaya akan mempengaruhi selera konsumen. Produk tertentu mungkin laku di suatu wilayah, namun tidak di wilayah lainnya. Misalnya saja, daging kerbau tidak akan laku di India karena tabu untuk dikonsumsi (kerbau adalah binatang yang mulia di India). Perbedaan ini juga dapat berupa kebutuhan psikologi tertentu, pakaian dan makanan khas daerah, rokok, mobil mewah, dan lain sebagainya.  Pengaruh-pengaruh khusus. Misalnya saja, permintaan produk dekorasi natal menjelang perayaan Natal, baju renang menjelang musim panas, payung menjelang musim hujan, dan transportasi publik ketika harga parkir/bensin sangat mahal.
  • 10. 7 Pergeseran Kurva Penawaran dan Permintaan Pergeseran kurva permintaan dari garis D ke garis D1 menunjukan bahwa peningkatan permintaan dapat mempengaruhi tingkat harga suatu komoditas. Perusahaan akan cenderung meningkatkan harga suatu komoditas, pada saat permintaan atas komoditas tersebut meningkat. hal itu dilakukan untuk meningkatkan profit perusahaan. 1.5 Elastisitas Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang di tawarkan. Elastisitas bisa disebut sebagai tingkat kepekaan ( perubahan) suatu gejala ekonomi yang lain.  Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang. Rumus: Ed = delta Q / delta P * P/Q  Elastisitas penawaran (elasticity of supply ) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barangyang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Rumus : Es = delta Q / delta P * P/Q
  • 11. 8 BAB II PERILAKU KONSUMEN 2.1 PerilakuKonsumen Terhadap Resiko  Risk Loving, kondisi dimana lebih memilih pendapatan yang beresiko untuk pendapatan tertentu dengan nilai yang diharapkan akan sama.  Risk Premium, jumlah uang maksimum yang ditanggung oleh mereka yang menghindari resiko dan memang tidak ingin mengambil resiko.  Risk Averse, kondisi dimana pada waktu saat investor dihadapkan dengan dua investasi dengan hasil yang sama atau profit yang sama dan lebih memilih yang memiliki resiko yang lebih rendah.  Risk Neutral, kondisi dimana lebih memilih pendapatan yang beresiko untuk pendapatan atau profit tertentu dengan nilai yang diinginkan atau diharapkan sama. 2.2 Kurva Resiko
  • 12. 9 2.3 Pendapat Teori Permintaan Konsumen  Pendekatan guna batas Klasik (utility) Dalam pendekatan ini, seorang konsumen dianggap mengkonsumsi kombinasi barang untuk mendapatkan kepuasan yang maksimal. Selanjutnya kepuasan dianggap dapat dihitung dalam satuan kepuasan (utility). Untuk memaksimumkan kepuasannya, seorang konsumen akan mengkonsumsi atau meminta barang sedemikian rupa sehingga kepuasan marginal dari barang X yang dikonsumsinya dibagi dengan harga barang X itu sama dengan kepuasan marginal barang Y yang dikonsumsinya dibagi dengan harga barang Y tersebut, dan seterusnya. Pendekatan Nilai Guna dibagi menjadi dua macam, yaitu :  Pendekatan Nilai Guna (Utility) Kardinal, dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif.  Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barang-barang tidak dikuantifikasi. Contoh : Jika konsumen mengurangi konsumsi barang X sebesar 1 unit, maka konsumsi barang Y akan naik sebesar 4 unit dengan jumlah pengeluaran yang sama. Utilitas akan turun sebesar 10 unit untuk penurunan 1 unit barang X tsb. Utilitas akan naik sampai 20 unit jika tambahan konsumsi barang X sebesar 4 unit. TU konsumen akan naik, jika rasio MU & P adalah sama, maka konsumen tidak perlu mengatur lagi pengalokasian pembelian untuk menaikkan TU-nya. MUx/Px=10/4=2,5 MUy/Py=5/1=5 Asumsi bahwa MU semakin menurun (deminishing marginal utility) mencerminkan bahwa kurva permintaan akan ber slope negatif. Konsumen akan mengurangi jumlah
  • 13. 10 barang yang dibelinya jika harga barang tsb naik, sesuai dengan kaidah rasio di atas, ceteris paribus.  Pendekatan kurva tak acuh (indifference curve) Pendekatan ordinal utility ini menggunakan pengukuran ordinal dalam menganalisis pilihan konsumen dan menurunkan fungsi permintaan. Tingkat-tingkat utilitas yang ditetapkan pada beberapa kelompok barang menunjukkan peringkat dari barang tsb. Sekelompok barang terdiri dari sejumlah barang dengan kuantitas tertentu, ex : sebuah rumah, dua mobil, tiga sepeda motor dll.  Pendekatan “atribut” Pendekatan atribut mendasar pada asumsi bahwa yang diperhatikan oleh konsumen bukan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, melainkan lebih pada atribut barang yang bersangkutan. Pendekatan ini tetap menggunakan analisis kepuasan digabungkan dengan analisis kurva tak acuh. Yang dimaksudkan dengan atribut suatu barang adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut. Atribut sebuah mobil antara lain meliputi jasa pengangkutan, prestise, privasi, keamanan dan sebagainya Dalam Pendekatan atribut diasumsikan bahwa rumah tangga telah membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya untuk makan, sandang, perumahan, kesehatan dan sebagainya. Yang menjadi persoalan selanjutnya ialah bagaimana jatah anggaran untuk makan didistribusikan diantara berbagai pilihan makanan, bagaimana jatah untuk sandang dialokasikan, berapa untuk membeli baju, sepatu, dan sebagainya Konsumen mendapatkan kepuasan dari konsumsi atribut, namun harus membeli barang untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi barang itu merupakan alat untuk menyampaikan atribut dalam
  • 14. 11 proses konsumsi. Setiap barang memberikan satu atribut atau lebih dalam suatu perbandingan tertentu. 2.4 Kurva Produksi Total Kurva produksi total adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan 1 input variabel sedangkan input- input lainnya dianggap tetap. Berikut gambar kurva
  • 15. 12 BAB III BIAYA PRODUKSI 3.1 Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Biaya Total  Total cost  adalah jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa.  Contoh : produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya tetap Rp 250.000 dan biaya variabel per unit Rp 4000. Maka besarnya biaya total? TFC = 250.000 TVC = 800 X 4000 = 3.200.000 TC = TFC+ TVC = 250.000 + 3.200.000 = 3.450.000  Fixed Cost  Adalah jumlah biaya yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi.  Contoh : air, gaji, listrik, internet, sewa, penyusutan, dll.  Variabel Cost  Adalah jumlah biaya yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan( semakin banyak yang di produksi biaya mengikuti).  Contoh: gaji tenaga kerja, biaya bahan mentah 3.2 Rumus dan Kurva Biaya Total Berikut adalah gambar ketiga kurva diatas dan rumus biaya total :  Rumus Total cost = Total Fixed Cost + Total Variabel Cost  Kurva  Total Cost  Fixed Cost  Variabel Cost
  • 16. 13 3.3 Increasing, Constant dan Decreasing Return of Scale  Pengertian  Increasing return to scale : pengembalian skala yang menguntungkan. Artinya ada peningkatan keuntungan akibat penambahan jumlah produksi(output). Semakin besar biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang di dapat semakin besar. Increasing return to scale merupakan economies of scale.  Constant returns to scale :pengembalian skala yang konstan. ada tidak ada peningkatan maupun peningkatan keuntungan akibat penambahan jumlah produksi (output). Semakin besar biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang didapat tetap konstan. Tidak ada pengembalian yang signifikan.  Decresing returns to scale : pengembalian skala yang merugikan. Artinya ada penurunan keuntungan akibat penambahan jumlah produksi(output). Semakin besar biaya per unit dari suatu produksi, keuntungan yang didapat Rp n A 0 Q TC TV C TF C
  • 17. 14 semakin kecil. Decreasing return to scale merupakan diseconomics of scale.  Pilihan yang paling baik  increasing return to scale.  Karena, increasing return to scale memiliki keuntungan kompetitif , karena kita dapat menjelaskan bagaimana sebuah negara dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan ketika sebuah perusahaan menambah jumah outputnya. Selain itu increasing return to scale merupakan economies of scale. Jika suatu perusahaan memiliki penambahan jumlah produksi maka keuntungan yang didapat pun meningkat . 3.4 Economies of Scope, Diseconomies of scope dan learning curve  Economies of scope Apabila perusahaan menghasilkan beragam jenis output maka biaya rata- rata produksinya akan semakin kecil. Hanya dapat diaplikasikan pada industry tertentu. Merupakan eksploitasi sumber daya karena dapat membantu dalam memaksimumkan pemanfaatan sumber daya dan memaksimalkan keuntungan.  Diseconomies of scope Produksi multi-produk oleh perusahaan tunggal yang kurang efisien daripada memilki perusahaan terpisah masing- masing mengkhususkan diri dalam satu produk yang produksi.  Learning curve Sebuah kurva garis yang menunjukkan hubungan antara waktu yang diperlukan untuk produksi dan jumlah komulatif unit yang diproduksi.
  • 18. 15 3.5 Kurva Learning Curve Kurva Produksi komulatif t rata- rata akumulasi LC = 80% 8 4 2 20 40 80 100  Penjelasan 1. Bertambahnya pengalaman sampai pada batas tertentu dapat meningkatkan efisiensi. 2. Bila jumlah produksi meningkat dua kali maka waktu yang diperlukan untuk mengerjakan satu satuan unit produk berkurang dengan tingkat konstanta tertentu. Misalnya, diketahui learning curve 80% artinya bila produks pertama membutuhkan waktu 100 JTKL maka waktu rata- rata akumulasi setiap satuan unit produksi yang kedua, kemdian keempat dan selanjutnya kedelapan adalah untuk yang kedua sebesar 80% X 100 = 80, yang keempat adalah 80% X 80% X 1000 = 64 , dan yang kedelapan sebesar 80% X 80% X 80% X 100 = 51
  • 19. 16 BAB IV ANALISIS PASAR KOMPETITIF 4.1 Konsumen dan Produsen Surplus  Surplus konsumen adalah selisih antara harga maksimum yang membuat konsumen bersedia membayar dan harga sebenarnya yang harus dibayarnya.  Surplus produser adalah selisih antar harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan jumlah haga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen. kurva surplus konsumen : kurva surplus produser : 4.2 Deadweight Loss  Deadweight loss adalah pengurangan surplus konsumen dan surplus produsen yang terjadi apabila output suatu produk dibatasi sehingga lebih rendah dari tingkat efisiensi optimum. Hilangnya efisiensi ekonomi bagi konsumen / produsen karena efisiensi alokasi sumber daya tidak tercapai.
  • 20. 17  Terjadi karena adanya inefisiensi pasar , lalu ketika penawaran dan permintaan tidak berada di titik ekuilibrium. 4.3 Market Fallure, Externalities dan Lack of Information  Market failure : suatu kondisi dimana pasar mengalami kegagalan dalam menyediakan kebutuhan pasar secara effisien.  Externalities : biaya yang harus ditanggung atau manfaat tidak langsung yang diberikan dari suatu pihak akibat aktivitas ekonomi.  Lack of information : keadaan individu atau system dimana input komunikasi kurang dari semestinya sehingga tidak dapat diproses atau dgunakan dan dapat menimbulkan kesalahan dalam penerapan informasi. 4.4 Quota , Tariff, Tax dan Subsidi  Quota adalah pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor/diekspor / diproduksi oleh suatu negara dari semua negara atau dari negara- negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan. -Contoh : pembatasan kuota impor daging tahun 2018 sebanyak 70.000 ton, batas maksimal kuota impor tahun 2018 adalah 70.000 sehingga pada tahun 2018 impor tidak boleh melebihi batas yang sudah ditentukan.
  • 21. 18  Tariff adalah pembebanan pajak atau costum duties terhadap barang- barang yang melewati batas suatu negara. -Contoh: sebuah perusahaan mengimpor barang dari suatu negara, lalu barang- barang tersebut dikenakan tariff karena telah melewati batas suatu negara.  Specific tax adalah tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang tertentu atau suatu satuan jenis barang tertentu -Contoh : PT ASTPO mengimpor barang jenis „Z‟ sebanyak 1200 unit dengan harga per unit Rp110.000. Jika tarif Bea Masuk atas impor barang Rp10.000 per unit, maka besarnya Bea Masuk yang harus dibayar adalah Jumlah Barang Impor = 1200 unit Tarif Bea Masuk Rp10.000, maka Bea Masuk yang harus dibayar = Rp10.000 x 1200 = Rp12.000.000  Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada industry dalam negeri. Contoh : keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, subsidi BBM, subsidi pangan, subsidi pendidikan, dll. 4.5 Impor Dalam era globalisasi ini, semua asskpek dalam kehidupan menjadi terhubung dengan dunia luar, dengan negara lain, termasuk juga terhubungnya kegiatan ekonomi negara kita dengan negara luar, dengan kegiatan ekspor dan impor. Salah satu kegiatannya adalah impor dan ekspor garam dan gula. Tujuan pemerintah melakukan impor garam dan gula adalah untuk mengurangi pengeluaran negara Indonesia dan juga memaksimalkan sumber daya yang ada di Indonesia, pemerintah Indonesia ingin mengelola sepenuhnya sumber daya di Indonesia atau meningkatkan
  • 22. 19 pengelolaan yang ada. Pemerintah Indonesia bingung kenapa harus melakukan import padahal sumber daya yang ada di Indonesia berlimpah.
  • 23. 20 BAB V ANALISA KEKUATAN MONOPOLI 5.1 Kurva Monopoli Monopoli adalah kondisi dimana suatu pasar dikuasai oleh seorang penjual. Monopoli memiliki kurva, sama seperti rata-rata teori ekonomi lainnya. Berikut adalah gambar dari kurva monopolistik: 5.2 Kurva MonopolistikJangka Panjang dan daerah Profitnya Perusahaan mendapatkan keuntungan, perusahaan- perusahaan baru akan masuk dan kurva permintaan perusahaanyang lama akan bergeser ke kiri. Namun , ketika pasar merugi sebagian perusahaan – perusahaan keluar dan kurva permintaan perusahaan yang bertahan akan bergeser ke kanan. Karena adanya pergeseran permintaan, perusahaan pasar monopolistic akhirnya mencapai keseimbangan jangka panjang. 5.3 Competitive Price dan Collusion Price
  • 24. 21  Competitive Price : suatu bentuk persaingan antara para pemasok yang bertujuan untuk menarik para langganan dengan menawarkan suatu produk pada tingkat harga yang lebih rendah daripada harga pesaing. Strategi penentuan harga kompetitif ada 2 yaitu : 1. Relative Pricing / Harga Relatif Strategi harga relative price adalah menentukan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan di mana gerakan harganya mengikuti gerakan pesaing. 2. Follow The Leader Pricing Strategi harga follow the leader price adalah penetapan harga produk baik barang maupun jasa diserahkan para pimpinan pasar / penimpin pasar dan tidak menetapkan harga sendiri. Contoh : 1. Persaingan antara paper lunch dan wakacao, dengan harga yang lebih murah konsumen bisa menikmati makanan yang sejenis dengan harga yang lebih murah, tentu konsumen akan lebih memilih wakacao khususnya bagi para mahasiswa. 2. Persaingan antara fish n co dan fish streat, dengan harga yang lebih murah konsumen bisa menikmati jenis makanan fish and chips dengan harga yang lebih murah.  Collusion price : proses illegal yang dianggap pelanggaran pidana dimana sejumlah perusahaan menaikkan harga barang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Ini dilakukan agar pesaing eksternal tidak masuk ke pasar tersebut. Contoh : di suatu perusahaan terjadi collusion antara bagian pembelian, bagian gudang, bagian keuangan dan supplier dalam pembelian bahan atau barang.
  • 25. 22 5.4 Kartel dan Oligopoli  Oligopoli : pasar yang terdapat beberapa penjual dan hanya enjual satu jenis barang(homogeny) yang dikuasai oleh beberapa perusahaan dan barang tersebut memiliki efisiensi dalam skala besar. Contoh : industry mobil dan rokok  Kartel : sebuah kelompok dari berbagai badan hukum usaha yang berlainan yang bekerja sama untuk menaikkan keuntungan masing- masing tanpa melalui persaingan usaha dengan pelaku usaha lainnya. Contoh : IBA (International Bauxtie Association) , dan IATA (International Air Transport Association) 5.5 Mengatasi Praktek Kartel  pertama yang wajib dikerjakan pemerintah adalah berupaya keras meningkatkan produksi pangan nasional. Anggaran di sector pertanian perlu ditingkatkan dalam alokasi APBN (APBD). Seluruh anggaran untuk pembangunan infrastruktur pertanian dan juga untuk subsidi (benih, pupuk, dan sebagainya) bagi petani dan nelayan. Dengan cara ini, petani akan mendapat in sentif dan dorongandalam menggenjot produkti itas pertanian. Pemerintah juga perlu mengawal produk pertanian domestik dari serbuan barang impor, dengan tarif impor yang tinggi.  Kedua, pemerintah harus memperluas wewenang, anggaran, dan fasilitas (gudang)Bulog dalam fungsinya sebagai stabilitator harga pangan. Peran Bulog harus lebih kuat paling tidak seperti sebelum krisis ekonomi 1997/1998di mana Bulog berwenang mengatur pasokan dan harga sembilan kebutuhan pokok. rakyat berharap besar pada Bulog agar mampu mengalahkan kartel pangan dalam mengontrol harga pangan.
  • 26. 23 BAB VI STRUKTUR PASAR 6.1 Kurva Kompetisi Monopolistik, Elastisitas dan Jarak Angka Utilitas Kurva Monopolistic competition merupakan dimana terdapat sebuah market yang dimana sebuah perusahaan dapat masuk bebas, setiap produk yang dihasilkan memiliki berbagai variasi dan perbedaan disetiap produknya. Berikut adalah kurva monopolistic competition Kurva perusahaan persaingan monopolistic merupakan peralihan dari kurva perusahaan persaingan sempurna dan monopoli. Jadi hal itu menyebabkan kurva tersebut sedikit miring dari kiri atas ke kanan bawah, hal itu menunjukan bahwa elastisitas nya lebih kecil dari pada perusahaan persaingan sempurna, tetapi lebih besar dari elastisitas perusahaan monopoli.
  • 27. 24 6.2 Pasar Oligopoli Nash equilibrium terjadi karena situasi dalam pasar oligopoly terdapat pilihan strategi sedemikian rupa sehingga tidak ada keuntungan yang dapat diraih oleh perusahaan perusahaan dengan merubah strategi, dengan mempertimbangkan strategi yang ada dari pesaingnya. Hal itu keseimbangan nash merupakan respon terbaik oleh setiap perusahaan untuk strategi tertentu. Strategi tersebut mengacu kepada keputusan yang perusahaan buat. Sedangkan collusive equilibrium terjadi karena Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan harga dan produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi yang boleh dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata, yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif di pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama. 6.3 Game Theory The Payoff matrix of a Game (Profit Matrix) Strategi ini di berlakukan untuk dua (2) pelaku (Pelaku I dan Pelaku II) dimana disebut Duopolis. Disini duopolis berkompetisi dalam mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam game ini, jumlah keuntungan pihak I sama dengan kerugian yang didapatkan oleh pihak II, dan keuntungan yang di dapat selalu diasumsikan sama, misalkan jumlah keuntungan yang dibagikan untuk kedua duopolis ini adalah Rp100.000.000;, jika duopolis I mendapatkan Rp60.000.000 maka duopolis II akan mendapat Rp40.000.000. Dan sama halnya jika Duopolis I mendapat Rp30.000.000, maka duopolis II akan mendapatkan Rp70.000.000. Jadi berapapun beda pendapatan yang didapatkan oleh
  • 28. 25 kedua belah pihak, jumlah keuntungan tetap sama, yaitu Rp100.000.000. Karena itu kedua duopolis menggunakan strategi yang berbeda untuk mendapatkan keinginannya. Secara umum, jika duopolis I menggunakan m dan duopolis II menggunakan strategi n, kemungkinan hasil dari permainan berdasarkan profit matrix. Profit Matrix juga dikenal sebagai Pay-off matrix. Tabel Payoff Matrix Strategi Duopolis I Strategi Duopolis II Minimax 1 2 3 1 2 3 10 14 8 4 6 10 20 12 16 8 4 12 Maximin 20 14 16 12≠14 6.4 OPEC OPEC adalah organisasi tempat berkumpulnya negara-negara pengekspor minyak. Organisasi OPEC didirikan pada 14 September 1960 oleh lima negara anggota: Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, yaitu setelah diselenggarakannya Konferensi Baghdad 10-14 Agustus 1960 yang diikuti oleh lima negara produsen minyak tersebut. Markas OPEC semula berada di Jenewa (21 Januari 1961-Agustus 1965) kemudian pindah ke Wina. Di awal pembentukannya, disepakati bahwa OPEC bertujuan untuk menjaga stabilitas harga minyak internasional demi kepentingan negara- negara anggotanya. Tujuan OPEC mempertahankan harga minyak dan menentang aksi penurunan harga minyak secara sepihak oleh perusahaan minyak besar yang disebut The Seven Mayor seperti Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British Petroleum, Shell. Perusahaan raksasa minyak bumi ini adalah dari negara- negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, jerman Barat dan Jepang. OPEC berusaha secara kolektif menentukan kebijakan harga dan jumlah produksi minyak bumi di pasaran dunia.
  • 29. 26 Anggota-anggota OPEC terdiri dari; Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela (September 1960, Negara pendiri). Di samping kelima negara pendiri tersebut, para anggota OPEC adalah Qatar (bergabung pada Desember 1960), Libya dan Indonesia (Desember 1962), Uni Emirat Arab (November 1967), Aljazair (Juli 1969), Nigeria (Juli 1971), dan Ekuador (November 1973), yang semuanya berstatus sebagai anggota penuh, serta Gabon (Desember 1973) dengan status sebagai peninjau (associate member). Syarat utama bagi keanggotaan di dalam OPEC adalah bahwa:  Negara yang bersangkutan secara substansial merupakan pengekspor minyak mentah.  Secara fundamental mempunyai kepentingan yang sama dengan negara- negara (yang sudah menjadi) anggota;  Disepakati oleh mayoritas anggota OPEC. 6.5 Pasar Output dan Input Pasar output adalah pasar yang memperjualbelikan barang dan jasa yang merupakan output (hasil) dari kegiatan produksi.Pasar output punya dua macam struktur, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. 1. Pasar Persaingan Sempurna Ciri-ciri: a. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak. b. b Barang dan jasa yang diperjualbelikan homogen. c. Pembeli dan penjual tahu keadaan pasar dengan sempurna. d. Pembeli dan penjual bebas keluar masuk pasar. e. Faktor-faktor produksi bebas bergerak. perseorangan tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Pembentukan harga pada pasar persaingan semurna; ditentukan oleh kekuatan yang menarik antara permintaan dan penawaran di pasar. Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan pembeli dan penjual secarakeseluruhan.
  • 30. 27 Kebaikan : mampu mendorong penghematan; pembeli dan penjual bebas bertindak; harga tidak dikendalikan oleh satupenjual atau satu pembeli. Keburukan: tidak ada dana untuk penelitian dan pengembangan produk; terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli; produsen memberigaji dan upah terlalu rendah demi penghematan. 2. Pasar Persaingan tidak Sempurna Arti : pasar yang terjadi bila satu atau beberapa ciri-ciri pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Atau pasar persaingan sempurna yang tidak lengkap cirri cirinya. Bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna: Pasar monopoli, pasar oligopoly, pasar persaingan monopolistik, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni.  Pasar Monopoli Arti: pasar yang dikuasai satu penjual. Contoh: pasar listrik. Jenis monopoli: a. alamiah: muncul karena keadaan alam yang khas. b. masyarakat: muncul karena kepercayaan masyarakat. c. undang-undang: muncul karena pemberlakuan kebijakan/undang undang. Terdiri atas monopoli negara, hak cipta, hak paten dan hak merk. d. kemampuan efisiensi. muncul karena mampu menghematl biaya produksi, e. Penguasaan bahan baku. muncul karena mengusai bahan baku. f. Penguasaan teknologi dan tenaga ahli muncul karena menguasai teknologi dan tenaga ahli Ciri: a. terdapat satu penjual b. harga ditentukan penjual (monopoli)
  • 31. 28 c. perusahaan lain sulit memasuki pasar d. konsumen tidak bisa pindah walau rugi e. bisa menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat.  Pasar Oligopoli Arti : pasar yang dikuasai beberapa penjual Macam: a. oligopoli murni; menjual barang yang homogen, contoh pasar semen. b. oligopoli diferensial; menjual barang yang berbeda corak, contoh, pasar mobil, pasar sepeda motor. Ciri: a. terdapat beberapa penjual b. barang yang dijual homogen atau beda corak c. sulit dimasuki perusahaan baru d. membutuhkan peran iklan e. terdapat satu market leader (pemimpin pasar) harga jual tidak mudah berubah Pasar Persaingan Monopolistik Arti: pasar yang bentuknya mendekati pasar persaingan sempurna dan mendekati pasar monopoli, sehingga disebut pasar persaingan monopolistik, contoh pasar pakaian dan pasar sepatu. Ciri a. jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna. b. barang yang dijual berbeda corak. c. Penjual I produsen harus aktif beriklan. d. Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar.  Pasar Monopsoni Arti: pasar yang dikuasai satu pembeli, contoh: pasar sayur di daerah terpencildan pasar susu sapi perah.
  • 32. 29 Ciri: a. Hanya ada satu pembeli. b. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen. c. Barang yang dijual merupakan bahan mentah. d. Harga sangat ditentukan pembeli.  Pasar Oligopsoni Arti: pasar yang dikuasai beberapa pembeli. Contoh: pasar wortel di suatu desa. Ciri: a. terdapat beberapa pembeli. b. pembeli bukan konsumen tapi pedagang atau produsen. c. barang yang dijual merupakan bahan mentah. d. harga cenderung stabil. Campur Tangan Pemerintah Dalam Mekanisme Pembentukan Harga a. Menetapkan harga : Harga eceran tertinggi (harga maksimun) Harga eceran terendah (harga minimum/harga dasar) b. Memberikan subsidi : Kepada pihak penghasil kebutuhan pokok. Kepada perusahaan agar mampu bersaing dengan luar negeri. c. Menetapkan pajak : Pajak rendah atau 0 untuk bahan baku industri. Pajak tinggi untuk barang-barang mewah. d. Melakukan operasi pasar : Dengan jalan membeli saat barang melimpah dan menjual saat barang sedikit. Pasar input adalah pasar yang memperjualbelikan faktor-faktor produksi, yakni factor produksi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. 1. Pasar faktor produksi alam
  • 33. 30 Pasar faktor produksi alam adalah pasar yang memperjualbelikan factor produksi alam, seperti tanah, bahan tambang, dan tumbuhan. Teori sewa tanah: a. Teori David Ricardo b. Teori Von Thuner c. Teori Harga Deviasi Tanah 2. Pasar faktor produksi tenaga kerja. Pasar faktor produksi tenaga kerja adalah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi tenaga kerja. Penggolongan: a. Pasar tenaga kerja terdidik, terlatih, serta tidak terdidik dan tidak terlatih b. Pasar tenaga kerja utama dan biasa c. Pasar tenaga kerja intern dan ekstern d. Pasar tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri Berdasarkan struktur pasar, pasar tenaga kerja dapat digolongkan menjadi: a. Pasar tenaga kerja persaingan sempurna b. Pasar tenaga kerja monopoli c. Pasar tenaga kerja monopsoni d. Pasar tenaga kerja monopoli bilateral Teori Upah: a. Teori upah alami b. Teori upah besi c. Teori upah produktivitas – batas kerja d. Teori upah etika e. Teori upah diskriminasi 3. Pasar faktor produksi modal Pasar faktor produksi modal adalah pasar yang memperjualbelikan factor produksi modal.
  • 34. 31 Modal terdiri atas modal barang dan modal uang. Modal uang dapat diperoleh dari tabungan atau pinjaman. Pinjaman bisa diperoleh dari orang lain, bank, pasar uang, atau pasar modal. Teori bunga modal: a. Teori pengorbanan b. Teori produktivitas c. Teori Agio d. Teori preferensi likuiditas 4. Pasar faktor produksi kewirausahaan Pasar faktor produksi kewirausahaan adalah pasar yang memperjualbelikan faktor produksi kewirausahaan. Teori laba wirausaha: a. Teori inovasi b. Teori nilai lebih c. Teori residu